Anda di halaman 1dari 3

Essay Ekonomi Mikro Makro

Nama : Wildan Fadillah Rahman


NPM : 2006480130

Resesi Ekonomi Indonesia dan negara-negara lainnya akibat Covid-19

Covid-19, mengharuskan Indonesia terdiam dalam keterpaksaan dalam membangun


perekonomian dalam negeri. Covid-19 merupakan masalah serius yang dihadapi oleh Bangsa
Indonesia, bahkan hampir negara-negara lainnya di dunia ini. Pemberlakuan Social Distancing
dan Lockdown untuk mencegah penularan Covid-19 juga membawa dampak negatif di sisi
perekonomian Indonesia.

Dengan diterapkannya kebijakan PSSB (Pembatasan Sosial Skala Besar) mengharuskan


masyarakat berdiam diri di dalam rumah, yang mengakibatkan minimnya interaksi ekonomi yang
terjadi. Hal ini berdampak pada pertumbuhan perekonomian dalam negeri menurun,
pembelanjaan dalam negeri menurun, dan perilaku konsumtif pun juga ikut menurun.
Perekonomian yang saat ini menurun mengharuskan para pemilik usaha jasa, koperasi, UMKM,
dan lainnya memberhentikan produksi hingga menutup usahanya untuk menjaga kestabilan
barang dan kondisi keuangan dari perusahaan tersebut. Minimnya produksi juga berdampak pada
karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut.

Banyak dari karyawan perusahaan harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya tidak
bekerja dikarenakan rendahnya tingkat produksi di suatu perusahaan. Bahkan banyak juga dari
karyawan harus di PHK oleh perusahaan karena perusahaan tersebut bangkrut akibat tidak
adanya perputaran uang di dalam perusahaan tersebut dan lebih parahnya lagi banyak dari harga
saham saat ini merosot jauh dari harga normalnya.

Hal-hal tersebut pastinya sangat berdampak bagi perekonomian Indonesia. Tingginya


angka pengangguran yang terjadi, minimnya pembelanjaan dalam negeri, dan juga banyak
perusahaan bangkut. Menurut data statistic yang dikeluarkan oleh BPS, Pada kuartal II lalu,
pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi yang cukup dalam, yakni mencapai 5,32
persen. Dengan kata lain Indonesia masuk ke dalam jurang resesi yang diakibatkan pademi
Covid-19.

Namun, dampak ini bukan saja dirasakan oleh Negara Indonesia. Negara-negara besar
seperti Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Italia, Korea Selatan, Jepang, Hongkong, Singapura,
dll pun juga mengalami resesi yang diakibatkan pandemi Covid-19.

This study source was downloaded by 100000856394914 from CourseHero.com on 11-30-2022 00:39:22 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/73871355/Kelas-A-Essay-Ekonomi-Mikro-Makro-Resesi-Wildan-Fadillah-Rahman-2006480130docx/
Dikutip dari kompas.com “Amerika Serikat telah memasuki jurang resesi di masa
pandemi virus corona. Pada kuartal II tahun 2020, pertumbuhan ekonomi AS dilaporkan minus
32,9 persen. Padahal pada kuartal I tahun 2020 perekonomian AS sudah minus 5 persen.
Konstraksi pertumbuhan ekonomi ini terjadi lantara adanya penurunan tajam pada konsumsi
rumah tangga, ekspor, produksi, investasi, serta belanja pemerintah lokal maupun negara
bagian.”

Sebenernya masalah yang dirasakan oleh Negara Amerika Serikat sama hal-nya dengan
Indonesia. Namun dapat dilihat dari penurunan yang dirasakan oleh Amerika Serikat lebih tinggi
dibandingkan Indonesia. Hal tersebut dirasakan akibat adanya konflik politik dibelakang
tingginya tingkat penurunan perekonomian Amerika Serikat.

Namun pada kuartal ke-III perekonomian Amerika Serikat mengalami pertumbuhan yang
sangat tinggi, Dikutip cnbcindonesia.com “Di pekan ini, banyak negara yang akan merilis data
PDB kuartal III-2020, dari Eropa, hingga Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan kebangkitan
ekonomi, dan bisa lepas dari jeratan resesi. AS diprediksi akan lepas dari resesi dengan
menunjukkan kebangkitan yang sensasional. Perekonomian Negeri Paman Sam di kuartal I-2020
mengalami kontraksi 5% secara kuartalan yang disetahunkan (quarterly annualized), sementara
di kuartal II nyungsep 31,4%”.

Sementara pada Kuartal ke-III perekonomian Indonesia dikutip pada kompas.com


"Kemudian kuartal III kita expect di kisaran -2,9 persen hingga -1 persen, berarti sudah resesi,
sudah terjadi perpanjangan perlambatan ekonomi kita," ujar Febrio dalam video conference,
Jumat (25/9/2020).

Walaupun pada kuartal ke III Perekonomian Indonesia meningkat namun, masih jauh
dibandingkan Amerika Serikat. Hal tersebut pastinya akan berdampak pada mata uang Indonesia
yaitu Rupiah dengan mata uang Amerika Serikat yaitu Dollar.

Pastinya harga rupiah akan anjlok dibandingkan mata uang dollar. Hal ini pastinya akan
berdampak kembali pada perekonomian Indonesia. Ditambah lagi, pada era pemerintahan
Jokowi saat ini lebih cenderung melakukan Yuanisasi dibandingkan Dollarisasi.

Dengan demikian perekonomian Indonesia berada diujung tanduk dan pastinya Indonesia
butuh pendorong dalam menggerakan ekonominya. Langkah-langkah kebijakan perlu
dipertimbangkan untuk mendorong perekonomian Indonesia.

Kebijakan-kebijakan seperti memberi bantuan uang secara langsung kepada kalangan


menengah ke bawah supaya membantu pergerakan perekonomian dalam negeri dan juga
membantu perusahaan kembali memproduksi barang karena minat konsumtif kembali berjalan.
Hal tersebut pastinya dapat membantu menumbuhkan perekonomian Indonesia.

This study source was downloaded by 100000856394914 from CourseHero.com on 11-30-2022 00:39:22 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/73871355/Kelas-A-Essay-Ekonomi-Mikro-Makro-Resesi-Wildan-Fadillah-Rahman-2006480130docx/
Dengan menjaga ketahanan pelaku-pelaku usaha mikro maupun makro juga dapat
menopang pertumbuhan dalam negeri. Kebijakan bebas pajak dan aturan kepada pelaku usaha
mikro diharapkan dapat membantu perekonomian Indonesia. Hal ini juga dapat meminimalisir
terjadi PHK terhadap pelaku-pelaku usaha mikro.

Menekan angka korban Covid-19, diharapkan dapat mengembalikan akifitas-aktifitas saat


ini yang terhambat akibat pandemi Covid-19. Dengan menekan angka korban Covid-19 juga
dapat menurunkan angka ketakutan yang disebabkan pandemi Covid-19 untuk melakukan
transaksi perekonomian. Serta dapat juga menstabilkan perekonomian Indonesia.

Menggencarkan ekspor barang dalam negeri dan mendatangkan investor asing dalam
negeri. Dengan menggencarkan ekspor barang dalam negeri ke luar negeri diharapkan dapat
menggenjot perekonomian Indonesia. Serta mendatangkan investor asing juga dapat menaikkan
saham-saham dalam negeri meningkat serta dapat membuka lapangan kerja baru bagi
masyarakat Indonesia.

Merealisasikan pembangunan berkelanjutan, dimana dapat mendorong aspek-aspek


perekonomian Indonesia dengan memanfaatkan sumber daya yang melimpah seperti energi
terbarukan kelapa sawit, pertambangan dan lain sebagainya.

Walaupun Indonesia telah berada diujung ambang batas resesi diharapkan Bangsa
Indonesia tidak terkena dampak yang signifikan oleh masalah pandemi Covid-19 ini. Mari kita
bersama membangun bangsa kita menjadi bangsa yang maju, bangsa yang satu dan bangsa yang
utuh. Mari bersama berdoa agar Indonesia cepat segera selesai dari masalah yang membelenggu
saat ini.

Daftar Pustaka
cnbcindonesia.com (25 October 2020,18:37), Good Bye Resesi! Ekonomi AS Diramal Tumbuh
31,9%, Diakses pada 14 November 2020. Pada laman
https://www.cnbcindonesia.com/market/20201025175228-17-196976/good-bye-resesi-ekonomi-
as-diramal-tumbuh-319.
kompas.com (07/08/2020, 06:45 WIB), 9 Negara yang Alami Resesi di Masa Pandemi Covid-19,
Diakses pada tanggal 14 November 2020. Pada laman
https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/07/064500665/9-negara-yang-alami-resesi-di-masa-
pandemi-covid-19?page=all
cnnindonesia.com (05/11/2020 12:20 WIB), 6 Saran Ekonom ke Pemerintah Agar RI Lepas dari
Resesi, Diakses pada tanggal 14 November 2020. Pada laman
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20201104181557-532-565977/6-saran-ekonom-ke-
pemerintah-agar-ri-lepas-dari-resesi

This study source was downloaded by 100000856394914 from CourseHero.com on 11-30-2022 00:39:22 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/73871355/Kelas-A-Essay-Ekonomi-Mikro-Makro-Resesi-Wildan-Fadillah-Rahman-2006480130docx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai