PENGANTAR EKONOMI
MAKRO
Ginonggom Rambe
Dipersembahkan Oleh Kelompok 5 7222550005
Lusya Sianipar 7223250014
Jhonson Manurung 7223250017
Wahyu Simanungkalit 7223550005
Agnes Purti Sitorus 7223550006
Rumusan Masalah
Pertumbuhan ekonomi dunia mengalami perlambatan akibat dari dampak virus korona Covid-19,
dalam referensi jurnal yang kami baca ada beberapa faktor yang membuat pertumbuhan ekonomi
dunia melambat, seperti ketegangan gopolitik, pelemahan aktivitas manufaktur, serta fluktuasi
harga komoditas. Merebaknya wabah virus korona Covid-19 sejak 31 Desember 2019 ini mejadi
risiko berlanjutnya perlambatan laju ekonomi. Proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2020
dipangkas 0.1 persen dari 3,4 persen menjadi 3,3 persen. Adapun untuk 2021, pertumbuhan
dipangkas menjadi 3,4 persen dari 3,6 persen. Pertumbuhan volume perdagangan dunia (barang
dan jasa) juga diprediksi terkoreksi menjadi 2,9 persen pada 2020.
Penurunan IHSG(Indeks Harga Saham Gabungan) dari area 6300 hingga area 3900 dalam waktu tiga
bulan pada saat pandemi menunjukkan bahwa pandemi ini memang sangat parah. Sementara itu,
tanggal 31 Maret 2020 penandatanganan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020, yang mengatur
pembatasan sosial berskala besar sebagai respons terhadap Covid-19, baru dilakukan. Respon investor
dalam kondisi ini cukup beragam dari beberapa forum atau media sosial. Ada pro kontra yang
berpendapat IHSG masih akan turun, ada juga yang berpendapat IHSG akan rebound di kalangan
investor. Meskipun adanya peningkatan jumlah investor yang tinggi, jumlah volume transaksi di tahun
2019 masih lebih banyak dari tahun 2020. Tercatat pada 2019 lalu volume transaksi sebesar
36.534.971.048, sedangkan pada 2020 sebesar 27.495.947.445.
B. SOLUSI
Pertumbuhan ekonomi dunia mengalami perlambatan akibat dari dampak virus korona Covid-19.Ada
beberapa faktor yang membuat pertumbuhan ekonomi dunia melambat, seperti ketegangan gopolitik,
pelemahan aktivitas manufaktur, serta fluktuasi harga komoditas. COVID-19 menyebabkan pertumbuhan
ekonomi melamban dan tingkat pengangguran meningkat yang mengakibatkan masyarakat lebih berhati-
hati dalam menggunakan uangnya. Masyarakat lebih fokus untuk menabung dan memenuhi kebutuhannya
setidaknya dalam jangka pendek. Dari sisi investasi, minat masyarakat tetap tinggi dilihat dari
pertumbuhan SID di pasar saham tetapi terdapat perubahan preferensi investasinya yang condong menjadi
risk avoider yaitu investor yang tidak berani mengambil risiko bahkan cenderung menghindarinya akibat
dari keraguan terhadap ketidakpastian ekonomi di masa pandemi ini dan juga terdapat pergeseran proporsi
investasi yang dilakukan masyarakat
Implikasi
Pertumbuhan ekonomi dunia mengalami perlambatan akibat dari dampak virus korona Covid-
19, dalam referensi jurnal yang kami baca ada beberapa faktor yang membuat pertumbuhan
ekonomi dunia melambat, seperti ketegangan gopolitik, pelemahan aktivitas manufaktur, serta
fluktuasi harga komoditas. Merebaknya wabah virus korona Covid-19 sejak 31 Desember
2019 ini mejadi risiko berlanjutnya perlambatan laju ekonomi.
Hasil dari penetilian ini dapat dijadikan dasar pertimbangan dan perbaikan maupun
peningkatan dalam menentukan arah kebijakan yang diambil penulis berkesimpulan bahwa
langkah-langkah yang diambil cukup baik dan efektif untuk menjawab persoalan-persoalan
saat ini sesuai dengan peran pemerintah sebagai pemangku kebijakan dan pemegang
kekuasaan yang saat ini dalam situasi genting secara global dengan adanya perpu yang
diterbitkan sebagai langkah awal kemajuan dalam mengstabilkan kondisi perekonomian
Indonesia.
Saran