Anda di halaman 1dari 7

Nama : Deapaskah Jessie Erika Munaiseche

Nim : 19110230728
Kelas : 23-2 sp
Mata pelajaran : Digital Global Media
“Data meningkatnya pertumbuhan perekonomian negara-
negara di ASEAN selama pemulihan covid-19”

PENDAHULUAN
Dampak terburuk COVID-19 terhadap ekonomi makro sebuah negara berujung pada
KRISIS EKONOMI. Bagaimana tidak, kegiata ekonomi yang biasanya berlangsung dan berputas
secara tiba-tiba berhenti tanpa adanya ketetapan yang pasti. Dimulai dari lingkup wilayah
terkecil, Ibu kota misalnya. Sebuah Ibu kota memutuskan untuk menutup wilayahnya dari keluar
masuknya orang/warna ke dan dari wilayah tersebut. Maka, secara pasti kegiatan ekonomi Ibu
kota di sebuah negara tersebut akan pelan-pelan menurun. Tidak ada lagi pedagang atau
penyuplai kebutuhan yang bisa masuk ke kota tersebut. Tidak ada lagi masyarakat yang bisa
keluar wilayahnya untuk bekerja mencari uang atau melakukan kegiatan ekonomi seperti
sebelumnya. Terlebih, ibu kota adalah tempat perputaran uang dimana sebagian masyarakat
menggantungkan hidupnya atau bekerja dipusat kota itu sendiri. Saat persediaan kebutuhan
pokok habis dan mereka tidak punya akses lain untuk mendapatkannya kembali.
Akan ada banyak sekali pekerja yang terancam kehiIangan pekerjaan ketika hampir
sebagian besar negara di seluruh dunia dan pada akhirnya setiap negara akan menutup pintu
masuk negara mereka. Penutupan wilayah juga akan memukuI sektor jasa dengan keras,
terutama industri yang melibatkan interaksi fisik seperti perdagangan ritel, rekreasi dan bidang
penyedia tempat seperti perhotelan dan juga transportasi umum. Secara garis besar, tentu saja
industri-industri besar seperti itu mencakup lebih dari seperempat dari semua pekerjaan di
lndonesia misalnya.
Ketika sebuah perusahaan mulai kehilangan pendapatannya, yang dilakukan adalah
mengurangi pegawai yang mengakibatkan banyaknya pengangguran dan akhirnya pengangguran
di suatu negara bisa meningkat lebih banyak dari sebelumnya gerlebih jika ternyata hal ini tidak
langsung ditanggapi serius oleh pemerintah tentu hal ini akan menyebabkan efek lain seperti
kelaparan, meningkatkan kriminalitas dan sebagainya dan ini diperparah dengan menurun
drastisnya pendapatan suatu negara yang menyebabkan inflasi.
Namun, berkat kerjasama internasionaI, dunia akan mempu puIih kembali. Maka dari itu,
setiap negara terutama ASEAN pada tahun 2021-2022 ini berusaha begitu keras bekerjasama
dalam meningkatkan perekonomian negarannya yang sebelumnya terdampak pandemi COVID-
19.
PEMBAHASAN
Sebelum pandemi melanda dunia, kita semua bisa berpergian ke luar rumah tanpa perlu
merasa cemas akan virus tersebut. Masyarakat dapat berpergian ke kota lain maupun negara yang
berbeda untuk berlibur, bersekolah dan melakukan bisnis tanpa kecemasan.
Ketika pandemi berlangsung, setiap hari kita disuguhkan berita dan statistik bahwa virus
tersebut menjangkiti banyak orang. Orang akhirnya mengurangi berpergian dan memiIih untuk
tetap berada di rumah. Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan ekonomi dunia menurun karena
intensitas belanja, makan dan berlibur menjadi berkurang. Contohnya Indonesia saat ini
ekonominya menjadi sekitar 2.5% untuk tahun 2020 karena pandemi ini. Kita masih cukup
beruntung jika dibandingkan negara lain karena ada yang sudah mencapai titik negatif untuk
tahun 2020.

Sumber : statistics Indonesia (BPS)


Data tersebut menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebelum dan selama
pandemi berlangsung. Ketika pandemi berlangsung, setiap hari kita disuguhkan berita dan
statistik bahwa virus tersebut menjangkiti banyak orang. Orang akhirnya mengurangi berpergian
dan memilih untuk tetap berada di rumah. Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan ekonomi
dunia menurun karena intensitas belanja, makan dan berlibur menjadi berkurang. Contohnya
Indonesia saat ini ekonominya menjadi sekitar 2.5% untuk tahun 2020 karena pandemi ini. Kita
masih cukup beruntung jika dibandingkan negara lain karena ada yang sudah mencapai titik
negatif untuk tahun 2020.
Pada bagian ini, tentu saja negara menjadi aktor utamannya, dan termasuk ke dalam teori
hubungan international yaitu REALISME yaitu negara adalah aktor utama dalam politik
international” bahwa tanpa adanya kesadaran negara itu untuk menjalin kerjasama internasional,
maka negara tersebut akan tertinggal dan tidak akan berkembang karena perannya sendiri yang
paling mempengaruhi untuk memajukan negara tersebut, yang berarti untuk dapat mendorong
pemulihan diperlukan berbagai aktor untuk melakukan kerjasama seperti ASEAN.
Dampak pandemi yang berimbas pada perekonomian telah menyebar di sebagian besar
wilayah di Asia, tetapi masih cukup jauh dari pemulihan penuh dan berkelanjutan. Dampak dari
perang di Ukraina juga cukup menjadi akar dari tekanan inflasi yang mengakibatkan bank sentraI
di seIuruh dunia menaikkan suku bunga, yang dimana bank dunia ini menjadi sumber rem
keuangan. Sangat penting untuk mengatasi semua ketidakpastian global ini, yang terus
menimbulkan risiko bagi pemulihan kawasan ini. Ekonomi RRT siap untuk berkembang 4,0%
tahun ini, dibandingkan dengan perkiraan sebeIumnya sebesar 5,0%. ADB juga menurunkan
prospek pertumbuhannya untuk lndia menjadi 7,2% dari 7,5% di tengah inflasi dan pengetatan
moneter yang lebih tinggi dari perkiraan.
lnfIasi di negara berkembang Asia dan Pasifik diperkirakan akan meningkat menjadi
4,2% tahun ini, dibandingkan dengan perkiraan sebeIumnya sebesar 3,7%. Namun demikian,
tekanan inflasi di kawasan secara keseIuruhan masih lebih rendah dibandingkan kawasan Iain di
dunia. Untuk tahun 2023, ADB menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan menjadi
5,2% dari 5,3%, sekaligus menaikkan perkiraan inflasi menjadi 3,5% dari 3,I%.
Prakiraan pertumbuhan untuk beberapa subkawasan ditingkatkan. Prospek untuk Asia
Tenggara dinaikkan menjadi 5,0% tahun ini dari 4,9% di tengah meningkatnya permintaan
domestik karena pembatasan COVID-19 yang lebih longgar. Perkiraan untuk Asia Tengah
dinaikkan menjadi 3,8% dari 3,6% karena beberapa ekonomi di subkawasan telah bertahan
terhadap dampak ekonomi dari invasi Rusia ke Ukraina lebih baik dari yang diharapkan. Di
Pasifik, rebound pariwisata di Fiji membantu prospek pertumbuhan subkawasan meningkat
menjadi 4,7% dari 3,9%.
ADB telah berkomitmen untuk mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, kokoh,
dan berkelanjutan, sambiI mempertahankan upayanya untuk memberantas kemiskinan ekstrim.
Sumber : www.adb.org/outlook

Terlihat dari data tersebut, bahwa semenjak penanganan pandemi membaik setiap
harinya, semua negara-negara didunia terutama ASEAN mulai menata kembali
perekonomiannya agar mampu bersaing di tahun 2022 ini meskipun beberapa media
mengataakan bahwa negara Indonesia salah satu dari negara yang Iambat dalam penanganan
covid-19 namun, hingga kini indonesia mampu perlahan memperbaiki kinerjannya dalam
penanganan Covid-1.
Semenjak covid merebak ke beberapa negara di ASEAN kerjasama internasional mulai
ditingkatkan, terlihat negara asean seperti indonesia ketika sedang tinggi angka yang terjangkit virus ini
dan menutup pintu keluar masuk nya turis asing dan lockdown di beberapa tempat sesuai tingkat zona.
beberapa negara tetangga mulai memberikan bantuannya berupa vaksinasi, obat, dan berbagai macam
dukungan meIaIui media. ASEAN pada tahun 2022 ini mulai pulih kembaIi dan setiap negara mulai
bangkit setelah sekian Iama terpuruk dalam berbagai bidang terutama di bidang ekonomi yang sangat
berimbas. lntegrasi ekonomi ASEAN mampu mempercepat pemuIihan ekonomi seIama Covid-19 di
dunia ini kian mereda. Karenanya, untuk mencoba untuk mengupayakan pertumbuhan kerjasama di
ASEAN agar terjalin kerjasama yang kokoh antara negara-negara di wilayah ASEAN. Integrasi ASEAN
dapat menumbuhkan nilai tambah bagi negara-negara ASEAN, terbukti menjadi blok yang memiliki
pengaruh kuat dalam semua kerjasama ekonomi dan komersial dengan blok-blok di kawasan lain di
dunia. Integrasi ASEAN juga merupakan salah satu cara untuk membangun komunitas ekonomi kawasan
yang stabil, terbuka dan menjunjung tinggi nilai inklusi, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan
dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat di kawasan ASEAN. Maka dari itu, dengan mendorongnya
kelangsungan hidup masyarakat setelah pandemi mereda, namun juga agar kedepannya bisa lebih
membangun negara yang lebih baik

Sumber: https://www.pwc.com/gx/en/about/pwc-asia-pacific/asia-pacifics-time.
Pada tahun 2022 ini ASEAN mulai bangkit kembali terutama dalam sektor ekonomi, Dari segi
perekonomian, bisa dilihat bahwa ASEAN merupakan satu region yang cukup besar, karena itu
merupakan peran sentral penting untuk dimainkan. Salah satunya dengan membuat satu alur kerja
ekonomi sebaik mungkin.
Terlihat dalam data tersebut vietnam menduduki posisi pertama dalam pertumbuhan ekonomi di
tahun 2022, meskipun 2 tahun ke belakang negara vietnam bersusah payah memulihkan
perekonomiannya dan bahkan sempat terpuruk, namun pada tahun 2022 ini negara vietnam berhasil
menduduki posisi pertama negara dengan tingkat percepatan tercepat di ASEAN berkat memulihnya
pariwisata dan menargetkan pemulihan hingga 6,5 % pada tahun ini.
Maka dari itu, dengan mempercepat vaksinasi di seluruh wilayah di asia, tentu saja akan
mempercepat ekonomi bagi ASEAN, tentu dalam hal ini setiap negara harus menciptakan penyembuhan
ekonomi yang merata di wilayahnya, agar setiap turis yang masuk bisa merasa aman dan nyaman dan
tugas negara saat ini adalah mengedukasi masyarakat agar perlahan membuka sektor pariwisatannya
dengan catatan harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan agar perlahan pula turis bisa masuk ke
wilayahnya dan merasa aman dan ini bisa meningkatkan pendapatan negarannya dari sektor pariwisata.
Hal ini pula harus dibahas dalam menyusun srategi di tengah wabah covid yang kian mereda.
Dengan ini kerjasama internasionaI perlu ditingkatkan agar semua sektor dapat berjalan lebih
baik jika semua pihak mampu mendukung dan terlibat didalamnya, jadi seluruh negara-negara di asean
mampu bangkit dari trauma covid yang sempat membuat dunia kelelahan karena perputaran ekonomi
yang kian melambat.

KESIMPULAN:
Dengan kian bertumbuhnya perekonomian di ASEAN dengan cara salah satunya mempercepat
vaksinasi kepada masyarakat tentu saja akan mendorong percepatan perekonomian di ASEAN itu sendiri,
bahkan pada tahun 2022 ini ASEAN sudah mulai terbangun percaya diri lagi akibat pemulihan dan
terbukannya berbagai sektor seperti pariwisata, meningkatnya status kesehatan disetiap negara dan juga
berbagai faktor lainnya.
Perekonomian tentu saja akan kian naik sejalan dengan penanganan covid-19 yang kian
membaik, tentu saja upaya ini harus didorong oleh kesadaran setiap negara untuk meningkatkan kejasama
internasional di berbagai faktor, memasuki era new normal ini kesadaran untuk merangkul negara yang
masih kesulitan untuk memulai new normal harus diiringi dengan uluran bantuan berupa dukungan
maupun dukungan materil, karena tanpa adanya upaya membantu negara lain, pandemi ini tentu saja tidak
akan ada habisnya atau bahkan tidak akan berakhir, karena ini dibutuhkan kesadaran untuk tetap menjalin
kerjasama meskipun setiap negara masih berupaya untuk membangun negarannya, tentu saja
perekonomian di ASEAN akan kian membaik jika seluruh negara di ASEAN mampu untuk membangun
negarannya dan juga merangkul guna bekerja sama dalam mengoptimalkan era new normal mendatang.
Referensi:
https://asia.nikkei.com/Economy/ASEAN-economy-to-slow-down-in-2nd-half-of-2022-JCER-
Nikkei-survey
https://www.pwc.com/gx/en/about/pwc-asia-pacific/asia-pacifics-time
https://www.kemendag.go.id
https://www.kemendag.go.id/id/pers/percepat-pemulihan-ekonomi-asean-di-masa-pandemi-
covid-19-indonesia-dukung-kerja-sama-transformasi-digital-dan-penanganan-hambatan-nontarif-
1
http://www.adb.org/outlook

Anda mungkin juga menyukai