Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PENYAJIAN HASIL ANALISIS DATA


DOSEN PENGAMPU :

LOGO

Disusun oleh :

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Swt karena berkat rahmat dan


hidayah-Nya, kami dapatmenyelesaikan tugas makalah dari dosen mata kuliah Penelitian
Tindakan Kelas yang berjudul “Penyajian Hasil Analisis Data” dengan lancar dan tepat.

Terimakasih kami ucapkan kepada bapak/Ibu (NAMA DOSEN) selaku dosen pengampu


mata kuliah (NAMA MATKUL) yang selalu memberikan bimbingan  danarahan kepada kami
dalam menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan kami mengharapkan kepada teman-
teman semua untuk bersedia memberikan kritik dan sarannya kepada kami untuk membuat
makalah ini, sebagai bahan pertimbangan kami untuk membuat makalah selanjutnya, kami sadar
betul makalah ini  masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan.

Bogor, ... Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
DAFTAR TABEL......................................................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................................5
BAB 1.........................................................................................................................................................6
PENDAHULUAN......................................................................................................................................6
A. Latar Belakang..............................................................................................................................6
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................7
C. Tujuan............................................................................................................................................7
BAB 2.........................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................8
A. Penyajian Data...............................................................................................................................8
1. Pengertian Penyajian Data........................................................................................................8
2. Jenis – Jenis Data.......................................................................................................................9
3. Bentuk dan Cara Penyajian Data...........................................................................................11
B. Analisis Data................................................................................................................................17
1. Pengertian Analisis Data.........................................................................................................17
2. Jenis Jenis Analisis Data.........................................................................................................18
3. Teknik Analisis Data...............................................................................................................19
BAB 3.......................................................................................................................................................20
PENUTUP................................................................................................................................................20
A. Kesimpulan..................................................................................................................................20
B. Saran.............................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................21

3
DAFTAR TABEL
Table 1 contoh tabel 1 arah..................................................................................................10
Table 2 contoh tabulasi silang..............................................................................................10

4
DAFTAR GAMBAR
Figure 1 contoh grafik garis.................................................................................................13
Figure 2 contoh grafik peta..................................................................................................13
Figure 3 contoh grafik batang..............................................................................................14
Figure 4 contoh grafik titik..................................................................................................15
Figure 5 contoh grafik lingkaran.........................................................................................15
Figure 6 contoh diagram ogive.............................................................................................16

5
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Penelitian merupakan kegiatan yang terencana untuk mencari jawaban yang


obyektif atas permasalahan manusia melalui prosedur ilmiah (Tri Wahyulis, 2010). Untuk
itu didalam suatu penelitian dibutuhkan suatu proses analisis data yang berguna untuk
menganalisis data-data yang telah terkumpul. Data yang sudah terkumpul namun belum
dianalisis merupakan data mentah. Dalam kegiatan penelitian, data mentah akan memberi
arti bila dianalisis dan ditafsirkan. Sehingga analisis data sangat memegang peranan
penting dalam penelitian. Data yang yang
dapatdikumpulkan banyak sekali seperti catatan di lapangan, gambar, foto, dokumen,
laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.
Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka-angka yang
disebut data kasar. Penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan bahwa data itu
belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi, data-data itu masih berwujud
sebagaimana data itu diperoleh yang biasanya berupa skor. Skor-skor tersebut dapat pula
disebut dengan istilah skor kasar, yang artinya sama dengan data kasar. Biasanya relatif
banyak dan tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan penelitian, data tersebut yang
harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu
haruslah disajikan kedalam tampilan yang sistematis.
Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan,
mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian dan
pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya
diangkat menjadi teori substantif oleh karena itu, analisis data  merupakan bagian yang
amat penting karena dengan analisislah suatu data dapat diberi arti dan makna yang
berguna untuk  masalah penelitian. Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti tidak akan
ada gunanya apabila tidak dianalisis terlebih dahulu. Dalam proses analisis data dimulai
dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara,
pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen
resmi, gambar, foto, dan sebagainya (Moleong, 2007 dalam Wahyulis, 2010).

6
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas, maka timbul beberapa
rumusan masalah, diantaranya:
1. Apa yang dimaksud dengan penyajian data?
2. Bagaimana cara penyajian data?
3. Apa yang dimaksud dengan analisis data?

C. Tujuan

Setelah muncul beberapa rumusan masalah, penulis memiliki tujuan dalam


penulisan makalah ini, diantaranya:
1. Mengetahui dan memahami definisi penyajian data.
2. Mengetahui dan memahami cara penyajian data.
3. Mengetahui dan memahami definisi analisis data.

7
BAB 2

PEMBAHASAN
A. Penyajian Data
1. Pengertian Penyajian Data

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan


hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai
dengan tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana, jelas agar
mudah dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat
dengan mudah memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan
penilaian atau perbandingan dan lain lain. Dalam pembuatan laporan penelitian,
data termasuk yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang
bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan
untuk keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun dalam sebuah tabel.
Penyajian data ini bertujuan memudahkan pengolahan data dan pembaca
memahami data. Data yang sudah diolah, agar dibaca dan dimengerti oleh orang
lain atau pengambil keputusan, perlu disajikan ke dalam bentuk-bentuk tertentu.
Penyajian data ini berfungsi untuk memberikan gambaran awal dari hasil
pengumpulan data, informasi data lebih cepat dimengerti, dan memudahkan
proses analisis data. Kita bahas contoh penelitian pengaruh desain website pada
kesediaan konsumen membeli produk merek X. Ketika data kuesioner telah
terkumpul, peneliti perlu mengetahui apakah distribusi responden telah sesuai
dengan rencana survei (penelitian). Misalnya dibutuhkan 50% responden laki-laki
dan 50% perempuan, apakah data yang terkumpul sudah memenuhi? Kemudian
faktor-faktor apa yang paling mempengaruhi keinginan membeli? Apakah perlu
dikaji lebih detail dari faktor tersebut? Untuk mendapatkan gambaran awal untuk
kebutuhankebutuhan tersebut, diperlukan pengenalan beberapa jenis penyajian
data.

8
Beberapa jenis penyajian data di antaranya adalah berupa tabel dan grafik.
Tabel menyajikan data ke dalam bentuk baris atau kolom sedemikian rupa
sehingga memberikan informasi lebih kepada peneliti. Sedangkan grafik
menyajikan data dari tabel tersebut menjadi bentuk visual yang lebih informatif
lagi. Penyajian data ini tidak hanya sangat membantu peneliti untuk mengetahui
gambaran data awal, namun digunakan juga pada analisis inti penelitian atau
pelaporan.

2. Jenis – Jenis Data

Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan kumpulan fakta atau
angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat
digunakan sebagai dasar menarik suatu kesimpulan. Tidak semua angka dapat
disebut data statistik. Angka dapat disebut data statistik apabila dapat
menunjukkan suatu ciri dari suatu penelitian yang bersifat agregatif, serta
mencerminkan suatu kegiatan lapangan tertentu. Secara garis besar, jenis data
dibagi atas dua macam yaitu data dikotomi dan data kontimum.
a. Data dikotomi
Data dikotomi disebut sebagai data deskrit, data kategorik atau data
nominal. Data dikotomi merupakan hasil penghitungan, sehingga tidak
dijumpai bilangan pecahan. Data dikotomi adalah data yang paling
sederhana yang disusun menurut jenisnya atau kategorinya. Contoh dari
data dikotomi adalah jenis kelamin dalam suatu kelas. Misalnya laki-laki
angka 1 dan perempuan angka 2.
b. Data kontimum
Data kontimum terdiri atas tiga macam data yaitu: data ordinal, data
internal, dan data rasio. Ketiga macam data-data tersebut diuraikan seperti
berikut ini. Data dalam penelitian dikelompokkan dalam 4 jenis, yaitu data
nominal, data ordinal, data interval, dan data ratio (Kerlinger, 1993).
Berikut mari kita cermati penjelasan dan contoh dari masing-masing jenis
data tersebut.
c. Data nominal

9
Data nominal adalah suatu data yang hanya terpilah menjadi dua bagian
atau dua pilihan, ataudua kategori dimana yang satu dengan lainnya
terpisah secara tegas (Kerlinger, 1993; Babbie, 1986; Gay, 1981). Contoh
jenis data nominal:
 Laki-laki Perempuan
 Tua Muda
 Kota Desa
 Siang Malam
 Sekolah Tidak sekolah
d. Data ordinal
Data ordinal ialah suatu data yang menunjukkan urutan dalam kedudukan
masing-masing data/data urutan peringkat/jenjang yang tidak
menunjukkan kuantitas absolut (Kerlinger, 1993). Contoh data ordinal:
 Peringkat kejuaraan.
 Urutan angka 1, 2, 3, 4, dan seterusnya.
 Jenjang pendidikan.
 Pemeluk agama/keyakinan.
 Kelompok etnik/suku.
 Jenis kendaraan
e. Data interval
Data interval adalah suatu data yang menunjukkan jarak yang memiliki
ciri nominal dan ordinal. Di samping itu jarak keangkaan yang sama pada
skala interval mewakili jarak yang sama pula dalam hal pemilikan sifat
yang diukur.
f. Data rasio
Data rasio/nisbat ialah data pengukuran yang sangat tinggi, yang
mempunyai ciri-ciri skala nominal, ordinal, dan interval, dan juga
memiliki nol mutlak atau nol natural yang mengandung makna empirik.
Jika suatu pengukuran menggunakan nol pada suatu skala rasio, maka
dapat dikatakan bahwa obyek tertentu tidak memiliki sifat yang sedang

10
diukur. Angka-angka pada skala rasio menunjukan besaran sesungguhnya
pada sifat yang diukur. Untuk ilmu sosial jarang sekali menggunakan
skala rasio.

3. Bentuk dan Cara Penyajian Data

Tahapan penyajian data dimulai dengan editing, koding, kemudian


membuat penyajian data tersebut. Editing data merupakan proses memeriksa data
mentah yang dikumpulkan untuk mendeteksi kesalahan yang selanjutnya dapat
dilakukan koreksi segera. Misalnya pada data hasil kuesioner, apakah hasil
jawaban responden sesuai dengan pertanyaan. Koding merupakan proses untuk
menempatkan angka atau simbol lain pada setiap jawaban sehingga data dapat
dimasukkan ke dalam sejumlah kategori atau kelas untuk mempermudah
penyajian data.
Data yang telah dikumpulkan untuk membuat laporan atau analisis perlu
diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk yang jelas dan baik. Data dapat
disajikan dalam dua cara yaitu dengan tabel dan diagram atau grafik. Bentuk
diagram yang biasa dipakai di antaranya adalah diagram batang, diagram garis,
diagram lingkaran, dan diagram pencar.
a. Tabel
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bentuk penyajian ini merangkum data
ke dalam bentuk baris atau kolom. Adapun baris dan kolom tersebut dapat
berupa kategori-kategori dan angka frekuensi. Terdapat 2 jenis, yaitu:
 Tabel satu arah (one-way table)
Merupakan tabel yang menunjukkan satu variabel atau
karakteristik saja. Seperti di Tabel 1.1 yang hanya menunjukkan 1
karakteristik jumlah responden, yaitu usia.
Tabel 1.1
Jumlah responden berdasarkan umur

Kategori umur Jumlah responden


< 20 tahun 10
21 – 30 tahun 15
31 – 40 tahun 25

11
> 40 tahun 10
Total 60
Table 1 contoh tabel 1 arah

 Tabulasi silang
Merupakan metode tabulasi untuk merangkum data dengan dua
atau lebih variabel secara bersamaan. Pada bentuk tabel, sisi
(kolom) sebelah kiri dan baris atas menyatakan kelas untuk kedua
variabel yang digunakan. Metode tabulasi silang ini dapat
digunakan jika :
1) salah satu variabel bersifat kualitatif dan lainnya kuantitatif
2) kedua variabel berupa variabel kualitatif
3) kedua variabel berupa variabel kuantitatif

Contoh tabulasi silang dapat kita amati pada Tabel 1.2 yang terdiri
dari 2 variabel, yaitu umur dan jenis kelamin. Umur ada di baris
dan jenis kelamin ada di kolom.

Tabel 1.2
Jumlah Responden Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

Jenis kelamin
Kategori umur
Laki laki perempuan
< 20 tahun 5 5
21 – 30 tahun 10 5
31 – 40 tahun 12 13
> 40 tahun 2 8
Total 29 31
Table 2 contoh tabulasi silang

 Tabel frekuensi
Merupakan tabel ringkasan data yang menunjukkan frekuensi atau
banyaknya item atau obyek pada setiap kelas yang ada. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan informasi lebih dalam tentang data
yang ada yang tidak dapat secara cepat diperoleh dengan melihat

12
data aslinya. Langkah-langkah dalam menyusun distribusi
frekuensi ini adalah:
1) Menentukan range (R), yaitu selisih data tertinggi dengan data
terendah
2) Menentukan banyak kelas (k)
3) Banyak kelas yang baik antara 5 – 15 kelas. Pendekatan yang
cukup baik digunakan adalah k = 1 + 3,3 log n, di mana n
menyatakan banyaknya data.
4) Menentukan lebar interval (i) = (maksimum-minimum)/k
5) Menetapkan batas-batas kelas
6) Menghitung banyaknya data yang termasuk dalam tiap-tiap
kelas 7) Menentukan titik tengah kelas 8) Menghitung
frekuensi kumulatif dan relatifnya
b. Grafik
Penyajian data ke dalam tabel yang telah dibahas sebelumnya hanya
menunjukkan data berupa angka-angka. Sebagai kelanjutannya, kita dapat
membuat penyajian data dari tabel tersebut menjadi grafik-grafik yang
lebih menarik dan informatif. Beberapa jenis grafik yang dapat digunakan
adalah:
 Grafik garis (line chart), untuk melihat pertumbuhan atau
perkembangan suatu kejadian. Gambar 1.1 berikut menunjukkan
perkembangan saham perusahaan PT “Y” periode 18 Maret hingga
29 Maret 2013. Dari grafik ini terlihat fluktuasi naik dan turun nilai
saham, misalnya tertinggi adalah 23.500 dan terjadi pada 27 Maret
2913.

13
Figure 1 contoh grafik garis

 Grafik peta, untuk melihat atau menunjukkan lokasi suatu wilayah


beserta atribut atau karakteristiknya. Grafik ini sangat penting
apabila Anda tertarik pada analisis data spasial. Seperti pada
contoh di Gambar 1.2, yang menunjukkan lokasi 23 kecamatan di
Kabupaten Bekasi. Sementara itu, degradasi warna menunjukkan
karakteristik persentase kontribusi Produk Domestik Regional
Bruto setiap kecamatan pada 2010. Detail penjelasan penyajian ini
akan dibahas pada kegiatan belajar selanjutnya.

Figure 2 contoh grafik peta


 Grafik batang (bar graph), berfungsi untuk melihat distribusi atau
perbandingan nilai, frekuensi, atau persentase di setiap kelas
(kategori). Sumbu vertikal berupa nilai/frekuensi/persentase,
dimana lebar tiap batang sama dengan interval kelas dan tinggi
batang sesuai dengan nilai/frekuensi/persentase tiap-tiap kelas.
Sedangkan sumbu horizontal menunjukkan nama-nama kelas.

14
 Grafik titik
Merupakan metode persentasi secara grafis untuk menggambarkan
hubungan antara dua variabel kuantitatif (Santoso, 2004). Salah
satu variabel digambarkan pada sumbu horizontal dan variabel
lainnya digambarkan pada sumbu vertikal. Pola yang ditunjukkan
oleh titik-titik yang ada menggambarkan hubungan yang terjadi
antar variabel. Sebagai contoh kita buat grafik titik yang
menunjukkan hubungan antara usia (sumbu horizntal) dan lama
kesembuhan penyakit diare (sumbu vertikal). Dapat kita amati
secara visual bahwa ada hubungan sebanding antara keduanya,
dimana semakin tinggi usia maka waktu kesembuhan juga semakin
lama atau panjang.

Figure 4 contoh grafik titik

 Grafik lingkaran (pie chart)

15
Grafik ini dapat berfungsi untuk melihat perbandingan (dalam
persentase atau proporsi). Grafik ini juga mempresentasikan
distribusi frekuensi relatif dari data kualitatif maupun data
kuantitatif yang telah dikelompokkan. Caranya adalah dengan
menggambar sebuah lingkaran, kemudian menggunakan frekuensi
relatif untuk membagi daerah pada lingkaran menjadi sektor-sektor
yang luasnya sesuai dengan frekuensi relatif tiap kelas atau
kelompok. Contoh : bila total lingkaran adalah 3600 maka suatu
kelas dengan frekuensi relatif 0,25 akan membutuhkan daerah
seluas (0,25)(360 )=900 dari total luas lingkaran.

Figure 5 contoh grafik lingkaran

 Ogive
Merupakan grafik yang menyajikan nilai kumulatif. Sumbu
horizontal merupakan nilai data, sedangkan sumbu vertikal adalah
dapat berupa frekuensi kumulatif, frekuensi relatif kumulatif, atau
persen frekuensi kumulatif. Frekuensi yang digunakan (salah satu
di atas) masing-masing kelas digambarkan sebagai titik. Setiap
titik dihubungkan oleh garis lurus.

16
Figure 6 contoh diagram ogive

B. Analisis Data
1. Pengertian Analisis Data

Susan Stainback (dalam Sugiyono, 2006: 88) mengemukakan bahwa


“Data analysis is critical to the qualitative research process. It is to recognition,
study, and understanding of interrelationshp and concept in your data that
hypotheses and assertions can be developed and evaluated” Analisis data
merupakan hal yang kritis dalam proses penelitian kualitatif, data sehingga
hipotesis dapat dikembangkan dan dievaluasi. Selain itu, Spradley (dalam
Sugiyono, 2006: 89) menyatakan bahwa analsis dalam penelitian jenis apapun,
adalah merupakan cara berfikir kritis. Hal itu berkaitan dengan pengujian secara
sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian, dan
hubungannya dengan keseluruhan. Analisis adalah untuk mencari pola.
Selanjutnya Sugiyono mendefinisikan pengertian analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan
data ke dalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh sendiri
maupun orang lain.

17
Menurut Lexy Y. Moleong menjelaskan bahwa analisis data
adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola,
kategori, dan satuan uraian dasar. Analisis data sebagai proses yang
merinciusaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis
(ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuandan
tema pada hipotesis.
Berdasarkan paparan para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
analisis data dapat diartikan sebagai suatu bentuk pola pikir untuk melaksanakan
mengolah data, dengan tujuanmenjadikan data tersebut sebagai suatu informasi,
sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan
bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan
penelitian. Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka
memproleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan data akan
menuntun kita kearah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknk yang
tepat. Data yang belum dianalisis merupakan data mentah. Dalam kegiatan
penelitian, data mentah akan memberi arti bila dianalisis dan ditafsirkan.
Sehingga analisis data sangat memegang peranan penting dalam penelitian.
Dalam rangka analisis dan interpretasi data, perlu dipahami tentang keberadaan
data itu sendiri. Secara garis besar, keberadaan data dapat digolongkan ke dalam
dua jenis, yaitu data bermuatan kualitatif dan data bermuatan kuantitatif yang
akan dijelaskan pada sub bab selanjutnya.

2. Jenis Jenis Analisis Data

Analisis dalam penelitian merupakan bagian dalam proses


penelitianyang sangat penting, karena dengan analisa inilah data yang ada akanna
mpak manfaatnya terutama dalam memecahkan masalah penelitian dan
mencapai tujuan akhir penelitian. Data yang belum dianalisis masih
merupakan data mentah. Dalam kegiatan penelitian, data mentah akanmemberi
arti, bila dianalisis dan ditafsirkan.

18
Dalam rangka analisis dan interpretasi data, perlu dipahami tentang
keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar, keberadaan data dapatdigolongkan
ke dalam dua jenis, yaitu :
a. Data bermuatan kualitatif.
Data bermuatan kualitatif disebut juga dengan data lunak. Data semacam
ini diperoleh melalui penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif,
atau penilaian kualitatif. Keberadaan data bermuatan kualitatif adalah
catatan lapangan yang berupa catatan atau rekaman kata - kata, kalimat,
atau paragraf yang diperoleh dari wawancara menggunakan pertanyaan,
observasi partisipatoris, atau pemaknaan peneliti terhadap dokumen
atau peninggalan. untuk memperoleh arti dari data semacam ini melaluiint
erpretasi data, digunakan teknik analisis data kualitatif.
b. Data bermuatan kuantitatif
Keberadaan data bermuatan kuantitatif adalah angka-
angka (kuantitas), baik diperoleh dari jumlah suatu penggabungan ataupun 
pengukuran. Data bermuatan kuantitatif yang diperoleh dari jumlah suatu 
penggabunganselalu menggunakan bilangan cacah. Contoh data seperti ini
adalah angka-angka hasil sensus, angka-angka hasil tabulasi terhadap
jawaban terhadap angket atau wawancara terstruktur. Adapun data
bermuatan kuantitatif hasil pengukuran adalah skor-
skor yang diperoleh melalui pengukuran, seperti skor tes prestasi belajar,
skor skala motivasi, skor timbangan, dan semacamnya.

3. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara menganalisis data penelitian,


termasuk alat-alat statistik yang relevan untuk digunakan dalam penelitian. Dalam
hal teknik analisis data, penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif juga
memiliki beberapa perbedaan. Dalam analisis data kuantitatif, teknik analisis
datanya sangat bervariasi tergantung kepada tujuan penelitian, hipotesis
penelitian, dan jenis data yang diperoleh. Teknik statistik dengan menggunakan
peranti lunak komputer sering kali digunakan untuk mempermudah peneliti dalam

19
melakukan analisis data karena bentuk data yang berupa angka, lebih bersifat
universal, bebas budaya (culture free), dan lebih objektif serta tidak bermakna
ganda. Dalam teknik analisis data menggunakan statistik, terdapat dua macam
statistik yang digunakan pada data kuantitatif, yaitu statistik deskriptif dan
inferensial.

BAB 3

PENUTUP
A. Kesimpulan

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan
yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana, jelas agar mudah dibaca.
Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah memahami
apa yang kita sajikan. Tahapan pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara,
kuesioner, pengukuran fisik, dan percobaan laboratorium. Sedangkan tahapan penyajian
data meliputi editing, koding, kemudian membuat penyajian data. Beberapa bentuk
penyajian data di antaranya:
1. Tabel : tabel satu arah, tabulasi silang, tabel frekuensi
2. Grafik : grafik garis, grafik peta, grafik batang, grafik titik, lingkaran, dan ogive.

20
Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam
pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data. Dalam rangka analisis dan
interpretasi data, perlu dipahami tentang keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar,
keberadaan data dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu : data bermuatan kualitatif
dan data bermuatan kuantitatif.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini, penulis mengharapkan kepada pembaca agar dapat


mengetahui mengenai penyajian data dan  analisis data. Penulis juga mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sudi Pratikno, A. A. (2020). Penyajian Data, Variasi Data, dan Jenis Data. OSF
Preprints (03)2020, 25.

Aunuddin. (2005). Rancangan dan Analisis Data. Bogor: IPB Press.

Cressie, N. (1991). Statistic For Spataial Data. USA: Johm Wiley & Sons, Inc.

Dr. Bambang Widjanarko Otok, M. D. (jakarta). Konsep Dasar dalam Pengumpulan dan
Penyajian Data. 2018: SATS4213/MODUL 1.

Santoso. (2004). Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: Elex Media Komputindo.

21
Sudjana. (1992). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2003). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Walpole, R. (1995). Pengantar Statistika . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

22

Anda mungkin juga menyukai