Anda di halaman 1dari 63

ANALISA SISTEM RAWAT JALAN PADA KLINIK SEHAT SERPONG BSD

TUGAS KKP
Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah Apsi pada Program DiplomaTiga(D.III)

Disusun Oleh : Cadas Fuji Prasetyo Hardian Destian Juliana 12100031 12101217 12100507

Jurusan Manajemen Informatika Akademi Manajemen Informatika & Komputer BSI BSD Tangerang 2012

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN KULIAH KERJA PRAKTEK Kuliah Kerja Praktek ini telah disetujui dan disahkan serta diizinkan untuk di nilai pada periode : KKP 2011 / 2012 di Semester Lima

DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK Kelas MI.5B

Belsana Butar Butar,S.Kom

PENILAI LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK Kuliah Kerja Praktek ini di nilai pada tanggal ................................................................

PENILAI

...........................................

Saran saran dari Penilai : .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ..............................

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan nikmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Mata Kuliah KKP ini dengan baik. Dimana Mata Kuliah KKP ini penulis sajikan dalam bentuk laporan yang sederhana. Adapun judul yang kami ambil adalah ANALISA SERPONG. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan KKP ini masih banyak dari kekurangan dan keterbatasan, namun demikian Penulis berusaha agar penyusunan laporan KKP ini tetap memenuhi syarat sebagai karya tulis yang bersifat ilmiah. Tujuan Penulisan KKP ini di buat sebagai salah satu syarat nilai mata kuliah KKP program DIII AMIK Bina Sarana Informatika. Sebagai bahan penulisan kami ambil berdasarkan hasil observasi, wawancara serta beberapa Kepustakaan (literature) yang dapat mendukung penulisan ini. Pada kesempatan ini Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu sehingga penulisan KKP ini dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih serta penghargaan yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada : 1. Bapak Ir. Naba Adji Notoseputro, selaku Direktur Akademi Manajemen Informatika & Komputer Bina Sarana Informatika. 2. Bapak Belsana Butar Butar, S.Kom selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan penjelasan serta meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan bimbingan KKP ini. 3. Staff / karyawan / dosen di lingkungan Akademi Manajemen Informatika dan Komputerisasi BSI. SISTEM RAWAT JALAN PADA KLINIK SEHAT

4. Bapak Arvin Kurniawan Kepala KLINIK SEHAT SERPONG selaku Pembimbing di tempat Riset yang telah banyak memberikan keterangan yang sangat berarti serta data-data yang dibutuhkan pada saat penulis melakukan riset. 5. Staff / karyawan KLINIK SEHAT SERPONG 6. Semua pihak yang telah membantu penyusunan KKP ini yang tidak dapat penulis sebutkan semuanya.

Tanggerang,

Maret 2012

Penulis

DAFTAR ISI HALAMAN

Lembar Judul........................................................................................................ i Lembar Persetujuan Dan pengesahan....................................................................ii Lembar Penilai.....................................................................................................iii Kata Pengantar.....................................................................................................iv Daftar Isi...............................................................................................................vi Daftar Simbol.....................................................................................................viii Daftar Gambar.......................................................................................................x Daftar Tabel .........................................................................................................xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum ... 1.2 Maksud dan Tujuan .. 1.3 Metode Penelitian 1.4 Ruang Lingkup . 1.5 Sistematika Penulisan ... BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem 2.2 Peralatan Pendukung ( Tool Systems ) .. BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1 Umum ... 3.2 Tinjauan Perusahaan . 3.2.1 Sejarah Perusahaan . 3.2.2 Struktur Organisasi Dan Fungsi . 3.3 Prosedur Sistem Berjalan .

3.4 Diagram Alir Data ( DAD ) sistem berjalan 3.5 Kamus Data Sistem Berjalan 3.6 Spesifikasi Sistem Berjalan .. 3.6.1 Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan .. 3.7 Permasalahan . 3.8 Alternatif Pemecahan Masalah . BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan .. 4.2 Saran . Daftar Pustaka .. Daftar Riwayat Hidup ..

DAFTAR SIMBOL

A. Simbol Data Flow Diagram

EXTERNAL ENTITY Digunakan untuk menggambarkan suatu sumber atau tujuan tertentu pada arus data

DATA FLOW Digunakan untuk menggambarkan suatu arus data

PROCESS Digunakan untuk menggambarkan suatu proses yang sedang berlangsung

DATA STORE Dugunakan untuk meggambarkan suatu tempat untuk menyimpan atau mengambil data yang diperlukan

B. Simbol Konfigurasi Komputer

DISPLAY Digunakan untuk menggambarkan kegiatan pengeluaran data melalui CRT (Cathode Ray Tube)

MANUAL INPUT Digunakan untuk menggambarkan kegiatan memasukkan data dengan menggunakan terminal / keyboard

LINE PRINTER Digunakan untuk menggambarkan kegiatan pengeluaran data pada mesin pencetak (printer)

FLOPPY DISK DRIVE Digunakan untuk menggambarkan proses pembacaan data dengan media disket

HARD DISK Dugunakan sebagai media penyimpanan data dan sebagai data yang dibaca oleh brainware

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Klinik Sehat Serpong ....................................... 23 Gambar 3.2 Diagram Konteks Sistem Berjalan ................................................... 27 Gambar 3.3 Diagram Nol Sistem Berjalan .......................................................... 28 Gambar 3.4 Diagram Detail Sistem Berjalan ....................................................... 28

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Notasi Tipe Data ...................................................................................15 Tabel 2.2 Notasi Struktur Data .............................................................................15

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Di zaman kemajuan teknologi sekarang ini, segala sesuatu yang berhubungan dengan informasi sangat diperlukan ketepatan, keakuratan, dan kecepatan dalam penyampaiannya. Sudah sepatutnya dibutuhkan suatu unsur

perangkat yang terdiri dari manusia, mesin dan prosedur beserta konsep-konsep yang dihimpun untuk menjadi suatu maksud dan tujuan bersama yang lebih dikenal dengan sebutan sistem. Dibidang kebudayaan technology yang semakin maju ini diperlukan suatu alat yang memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan rutin antara lain menghitung, menyimpan informasi dalam jumlah besar, mengambil data dengan cepat secara acak (Random) maupun secara urut (Squential) dan dapat menyelesaikan permasalahan yang sifatnya rumit serta bekerja dalam hitung waktu yang cepat. peranan yang sangat besar. Komputer pada hakikatnya merupakan suatu alat untuk memproses yang dapat difungsikan juga sebagai alat hitung seperti sempoa, mistar hitung dan sebagainya. Perbedaan peranan komputer dengan alat-alat yang sudah disebutkan diatas yaitu kemampuan unttuk mengingat, ini berkat adanya sebuah bagian komputer yang berfungsi sebagai media penyimpanan/ingatan (Stronge/Memory), yang akan menyimpan atau juga mengingat data berupa keterangan-keteranngan yang harus dihitung dan hasil akhir suatu perhitungan. Dalam hal ini komputer memiliki

Ingatan tersebut berupa system elektromagnetik (Core) atau berupa system elektronis (chip) yang dapat merekam data dan setiap saat dapat dibaca kembali. Disamping itu yang menbedakan komputer dengan alat hitung lainya adalah kemampuan untuk mengambil suatu keputusan yang logis, berkat adanya ingatan tadi. Kemampuan inilah yang kemudian dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam mengembangan kemampuan komputer sehingga didalam perkembangan yang terakhir, komputer lebih dikenal sebagai suatu alat untuk mengolah data. Dalam tahap pembangunan sistem terdapat salah satu tahap yang penting yaitu tahap analisis. Dalam KKP ini, penulis mengadakan sebuah analisis tentang sistem Rawat Jalan Pada Klinik Sehat Serpong. Disini kami coba merangkumnya semaksimal mungkin, yang kami prioritaskan kepada masalah Sistem Rawat Jalan. Oleh sebab itu penulis akan membahas laporan kerja praktek ini dengan judul: ANALISA SISTEM RAWAT JALAN PADA KLINIK SEHAT SERPONG

1.2.

Maksud dan Tujuan Maksud penulisan KKP adalah sebagai berikut :

1.

Meningkatkan kemampuan mahasiswa terutama dalam implementasi, penguasaan, dan pengembangan disiplin ilmu yang dipelajari di perguruan tinggi pada umumnya.

2.

Sebagai suatu pembanding antara disiplin ilmu yang diperoleh dengan masalah-masalah yang ada di lapangan.

Sedangkan tujuan dari penulisan KKP Tugas Apsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk Nilai Uas semester IV program diploma tiga (D.III) di AMIK BSI Jurusan Manajemen Informatika. 1.3. Metode Penelitian Dalam menyusun penulisan KKP ini dibutuhkan data dan informasi yang valid dan relevan, untuk itu adapun metode pengumpulan data yang ditempuh oleh penulis dalam proses pengumpulan data dan informasi yaitu dengan menggunakan metode : 1. Wawancara Dalam metode ini penulis melakukan wawancara langsung dengan pihak instansi terkait, dalam hal ini yang bertanggung jawab langsung mengenai kegiatan-kegiatan sistem yang berjalan pada Sitem TPU jakarta. 2. Pengamatan langsung (Observasi) Agar hasil penulisan KKP Tugas Apsi ini berjalan dengan baik, maka penulis perlu mengadakan pengamatan langsung atau observasi pada TPU Jeruk Putut. Untuk mendapatkan gambaran nyata mengenai keadaan sistem dan permasalahan-permasalahannya. 3. Studi Pustaka (Library) Dalam metode ini penulis membaca dan mempelajari buku-buku panduan seperti, Sistem penjualan tunai, sistem tata ruang kota serta referensi yang berhubungan dengan pokok pembahasan yang disusun oleh penulis sendiri.

1.4.

Ruang Lingkup Dalam penyusunan laporan ilmiah KKP Tugas Apsi penulis membatasi

penulisan dengan pembahasan hanya pada sistem ini, yaitu pada proses Pemesana Lahan, Pembayaran, Pengesahan Surat Lahan,dan Laporan. 1.5. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam memahami secara lebih ringkas dan jelas isi materi dalam Tugas Akhir ini, maka penulis menguraikan dalam empat bab dengan kerangka penulisan sebagai berikut:

BAB I

PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penulisan, maksud dan tujuan, metode penelitian, ruang lingkup dan sistematika penulisan.

BAB II

LANDASAN TEORI Dalam bab ini menguraikan tentang teori-teori konsep dasar, sistem dan peralatan pendukung (Tools System) untuk perancangan sistem yang digunakan.

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN Bab ini menjelaskan tentang sejarah dan struktur organisasi TPU Jeruk Purut. Prosedur sistem berjalan, diagram alir data sistem berjalan, kamus data sistem berjalan, permasalahan dan alternatif pemecahan masalah.

BAB IV

PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir yang memuat kesimpulan dari penulisan KKP ini yang diuraikan dari bab-bab sebelumnya serta saran-saran penulis demi kemajuan dan pertimbangan untuk pihak yang bersangkutan.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1.

Konsep Dasar Sistem Menurut Jogiyanto (2005:1) dalam mendefinisikan sistem terdapat dua

kelompok yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada elemen atau komponennya. Penjelasan bahwa bila mendefinisikan sistem pada prosedur yaitu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk menyelesaikan masalah suatu sasaran tertentu. Sedangkan bila menekankan pada elemen atau komponennya adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

A.

Pengertian sistem Pengertian sistem secara umum pada dasarnya adalah sebuah unsur yang

sangat erat berhubungan satu dengan yang lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut S. Prajudi Atmosudirdjo di dalam buku Sutabri (2004:10) menyimpulkan bahwa sistem adalah suatu komponen, unsur, objek, elemen yang terorganisir dan saling berkegantungan untuk mencapai suatu tujuan. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem tidak dapat berdiri sendiri, komponen-komponen itu saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Sistem

pempunyai maksud tertentu, maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada juga yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives). Goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis, maka istilah goal lebih cepat diterapkan. Untuk sistem yang lainnya merupakan subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat jadi tergantung dari ruang lingkup dari mana memandang sistem tersebut. Seringkali tujuh (goal) dan sasaran (objectives) di gunakan bergantian dan tidak dibedakan.

1.

Karakteristik Sistem Model umum sebuah sistem adalah input, process, dan output, menurut

Jogiyanto (2005:3) Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu komponen-komponen (componen), batasan sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (intervace), masukan (input), keluaran (output), pengelola (process) dan sasaran (objectives), atau tujuan (goal). Adapun karakter yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Komponen Sistem (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu sistem tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b.

Batasan Luar (Boundary) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

c.

Lingkungan Luar Sistem (Environment) Bentuk apapun yang ada diluar lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut, disebut dengan lingkungan luar sistem. Dimana lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut, dengan demikian lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

d.

Penghubung Sistem (Interface) Sebagai media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lainnya disebut dengan penghubung sistem atau interface. Melalui

penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung tersebut. Dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan. e. Masukan Sistem (Input) Energi sistem yang dimasukan kedalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

f.

Keluaran Sistem (Output) Hasil dari energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna, seperti contoh sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan

adalah informasi, yang mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem. g. Pengolahan Sistem (Proccess) Hasil dari energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen. h. Sasaran Sistem (Objective) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanaka.

2.

Klasifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, menurut

Jogiyanto (2005:6) adalah sebagai berikut: a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia yaitu sistem yang berupa tentang pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan,

sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem produksi, sistem penjualan, sistem komputer dan lain sebagainya. b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadi siang dan malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut dengan Human Machine System. c. Sistem Tertentu (Deterministic) dan Sistem Tak Tertentu (Probabilistic) Sistem deterministic adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, misalnya sistem komputer tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sedangkan sistem probabilistic adalah sistem kondisi masa depan yang tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas misalnya sistem ekonomi. d. Sistem Terbuka (Open System) dan Sistem Tertutup (Closed System) Sistem terbuka adalah sistem yang behubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya, misalnya manusia. Sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya, misalnya kotak hitam pada pesawat terbang.

3.

Daur Hidup Sistem Siklus hidup sistem (life cycle system) adalah suatu revolusi yang diikuti

dalam terapan sistem atau subsistem berbasis komputer.Beberapa fase atau tahapan dari daur sistem yaitu : a. Mengenai adanya kebutuhan Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan atau problem yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya. b. Pembangunan sistem Proses atu prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa dan pembangunan suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. c. Pemasangan sistem Pemasangan sistem merupakan tahapan yang penting pula dalam daur hidup sistem, dimana peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operational terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya, yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem. d. Pengoprasian sistem Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya yang bersifat statis dan mengalami perubahan peraturan dan kemajuan teknology untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui e. Sistem menjadi usang Kadang kala perubahan-perubahan yang terjadi begitu drastis, sehingga tidak dapat diatasi hanya melakukan perbaikan pada sistem yang berjalan. 4. Pengertian Informasi

Jogiyanto (2005:8) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Dengan demikian dapat pula disimpulkan informasi merupakan (output), karena sebelum menjadi sebuah informasi merupakan sebuah data (input) yang diproses menjadi sebuah informasi yang bermanfaat bagi para pembuat keputusan untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik. Pada umumnya semakin tinggi kualitas informasi yang tersedia para pembuat keputusan, semakin baik keputusan yang dihasilkan. Agar bermanfaat, informasi harus memiliki kualitas karakteristik yaitu : relevan, dapat dipercaya, lengkap, tepat waktu mudah dipahami, dapat diuji kebenarannya. inforrmasi dapat diberikan kepada pemakai external dan internal. Informasi yang diberikan pada pihak eksternak dapat berupa informasi wajib (mandatory information) yaitu informasi yang disyaratkan oleh pemerintah. Sebagai besar informasi internal adalah discretionary information, karena menyangkut

pemilihan jenis informasi ini adalah manfaat melebihi biaya (pengeorbanan). Fakta atau jumlah yang mempunyai jumlah kegunaan dalam pengambilan keputusan merupakan keluaran (output) dari data diproses dalam sistem. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Dari beberapa pengertian informasi di atas dapat ditarik kesimpilan bahwa informasi merupakan hasil akhir dari data yang telah diproses pada suatu sistem sehingga menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya untuk pengambilan keputusan.

5.

Pengertian Sistem informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam mengambil keputusan. Informasi dapat diperoleh dari

sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan proccesing system. Menurut Sutabri (2004:36) Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelola transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang bersifat majeterial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu. Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan blok bangunan (buiding block) yang terdiri dari : a. Blok Masukan Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. b. Blok Model Blok ini merupakan kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. c. Blok Keluaran Produk dari keluaran sistem informasi adalah yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang untuk semua tingkatan serta semua pemakai sistem. d. Blok Teknologi

Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan data mengirim keluaran dan membentuk pengendalian dari sistem secara (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware). e. Blok Informasi Basis data (database) merupakan kumpulan dan yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan untuk memanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut denag DBMS (Database Management System). f. Blok Kendali Banyak hal yang merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, sistem itu sendiri, ketidak efisienan, dan lain sebagainya. Beberapa pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal tersebut dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kealahan dapat berlangsung cepat diatasi.

2.2.

Peralatan Pendukung (Tools System) Didalam merancang sesuatu pasti kita membutuhkan suatu peralatan yang

mendukung atau membantu kita dalam merancang sesuatu yang bersifat baru. Begitu pula dalam hal merancang suatu sistem, kita juga membutuhkan suatu alat pendukung yang disebut dengan Tools atau alat pendukung. Dalam merancang suatu sistem ini banyak sekali jenis dan namanya tetapi dalam kesempatan ini

penulis hanya akan mencoba menerangkan beberapa Tools saja yang memang mendukung dalam perancangan sistem yang penulis susun dalam penulisan Kuliah Kerja Praktek (KKP).

A.

Diagram Arus Data (DAD) Diagram Alir Data(DAD) adalah diagram yang menguraikan notasi-

notasi, simbol-simbol, yang digunakan untuk menggambarkan arus data dari data sistem untk membantu di dalam komunikasi dengan pamakai sistem secara logik. Jogiyanto (2005:699) DAD (Diagram Arus Data) sering digunakan untuk gambaran suatu sistem automat atau komputerisasi. DAD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem yang baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana data tersebut akan disimpan. Manipulasi atau gabungan dari keduanya yang penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya. DAD (Diagram Arus Data) merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (Structured Analys and Design). DAD (Diagram Arus Data) merupakan alat yang cukup populer saat ini, karena dapat menggambarkan arus data didalam sistem dengan terstruktur yang jelas. Sistem pengolahan data mempunyai dua komponen yaitu komponen data dan fungsi. Diagram arus data diberikan komponen-komponen sistem tetapi tidak memberikan detail-detail komponen tersebut. DAD adalah sebuah jaringan yang

ditujukan dengan proses-proses dan data-data yang dibangun dari beberapa simbol yang digunakan uuntuk maksud mewakili beberapa simbol itu adalah : Adapun mengenai penjelasan mengenai diagram alir data adalah :

1.

Kesatuan Luar (External Entity) Merupakan kesatuan (Entity) dilingkungan luar sistem yang berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang akan memberi input atau menerima output sistem. Kesatuan luar dapat

disimbolkan dengan suatu notasi kotak atau suatu kotak yang sisi kiri dan atasnya berbentuk garis tebal. 2. Arus Data (Data Flow) Arus Data (Data Flow) di DFD diberi simbol suatu panah yang mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem, dan dapat berbentuk sebagai berikut : a) Formulir atau dokumen yang digunakan perusahaan.

b) Laporan tercetak yang dihasilkan komputer. c) Tampilan atau output dilayar komputer.

d) Komunikasi ucapan atau demo. e) Data yang dibaca atau direkam ke suatu file.

3.

Proses (Process)

Suatu proses adalah suatu kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan

simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul. Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. 4. Simpanan Data (Data Store) Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup salah satu ujungnya, simpanan ini digunakan untuk menggambarkan alir data yang sudah di simpan atau diarsipkan, yang dapat berupa : a) Suatu file atau database di sistem komputer.

b) Suatu arsip atau catatan manual. c) Suatu kotak data di meja seseorang.

d) Suatu tabel acuan manual. e) Suatu agenda atau buku.

Didalam penggambaran simpanan data di DAD (Diagram Arus Diagram) perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut : 1. Hanya proses saja yang berhubungan dengan simpanan data, karena yang mengunakan data, merubah data simpanan adalah suatu proses. 2. Arus data yang menuju kesimpulan data dari suatu proses menunjukan proses update terhadap data yang tersimpan di simpan data.

3.

Arus data yang berasal dari simpanan data kesatuan proses menunjukan bahwa prooses tersebut mengunakan data yang ada disimpanan data. Diagram arus data merupakan symbol-simbol yang menyusun suatu

prosedur dari sebuah system dan memasukan arus data atau dokumendokumennya. DAD (Diagram Arus Data) terdiri atas beberapa diagram yang masing-masing menunjukan tingkatan dari suatu proses, adapun diagram yang masing-masing menunjukan tingkatan dari suatu proses, adapun diagram tersebut meliputi sebagai berikut : a. Diagram Konteks Diagram ini dibuat untuk mengambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau diagram yang menggambarkan sistem secara global dari keseluruhan sistem yang ada. b. Diagram Nol Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan-tahapan proses yang ada didalam diagram konteks (Penjabaran secara rinci). c. Diagram Detail Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih detail lagi dari tahapan proses yang ada didalam diagram nol. Syarat atau ketentuan pembuatan DAD (Diagram Arus Data) untuk membuat model sistem adalah sebagai berikut : 1. Dalam diagram arus data tidak boleh menghubungkan antara external entity dengan external entity lainnya secara langsung.

2.

Dalam diagram arus data tidak boleh menghhubungkan antara data store dengan data store secara langsung. Hanya proses yang dapat berhubungan langsung dengan data store.

3.

Dalam diagram arus data tidak boleh menghubungkan antara data store dengan external entity secara langsung.

4.

Setiap proses harus ada data flow yang masuk dan ada juga data flow yang keluar.

B.

Kamus Data (Data Dictionary) Menurut Jogiyanto (2005:725) Kamus Data (data dictionary) atau juga

dengan istilah system data dictionary merupakan suatu katalok fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu system informasi. Dengan kata lain kamus data merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dengan mendefinisikan data yang mengalir pada sistem dengan lengkap. Kamus data harus memuat hal-hal sebagi berikut : a. Nama Arus Data Untuk memberi nama atau label pada setiap arus data yang mengalir di diagram arus data. b. Alias Nama lain dari kata yang harus ditulis, karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen yang satu dengan yang lain. c. Tipe Data

Data yang mengalir biasanya dalam bentuk laporan, serta dokumen hasil cetakan komputer atau bisa juga masih dalam bentuk manual dan

elektronik. d. Arus Data Menunjukkan dari mana data yang mengalir dan kemana data akan

menuju agar memudahkan mencari arus data di dalam diagram arus data. e. Penjelasan Memuat keterangan-keterangan tentang arus data untuk memperjelas mengenai makna dari arus data yang dicatat. f. Periode Periode ini menunjukkan kapan terjadi arus data. Berguna

mengidentifikasi kapan pemasukan data, proses program dan laporan yang harus dihasilkan. g. Volume Mencatat banyaknya arus data yang mengaliri data dalam satu periode tertentu dan volume puncak yang menunjukkan volume terbanyak dari arus data. h. Struktur Data Menunjukkan arus data yang dicatat pada kamus data yang terdiri dari item-item atau elemen-elemen data. Selain hal-hal tersebut diatas, kamus data juga mempunyai suatu bentuk mempersingkat arti atau makna dari simbol yang dijelaskan, yang disebut notasi. Dimana notasi kamus data lebih mudah menjelaskan dibandingkan dengan

narasi, notasi atau simbol yang digunakan dibagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikut: 1. Notasi Tipe Data Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi format input maupun output suatu data. Notasi yang umum digunakan antara lain : Tabel II.1 Notasi Tipe Data Notasi X 9 A Z . Keterangan Set Up Karakter Angka Numerik Karakter Alphabet Angka Nol Ditampilkan Titik, sebagai pemisah ribuan

, Koma, sebagi pemisah pecahan Hypen, sebagai tanda penghubung / Slash, sebagai tanda pembagi Sumber : Sutabri (2004:172) 2. Notasi Struktur Data Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data, Notasi yang umum digunakan sebagai berikut :

Tabel II.2 Notasi Struktur Data Notasi Keterangan = Terdiri dari + Dan (and) ( ) Pilihan { } Iterasi atau pengulangan proses [ ] Pilih salah satu pilihan Pemisah pilihan didalam [ ] | Keterangan atau catatan @ Petunjuk (key field) Sumber : Sutarbi (2004:172)

C.

Teori Pengkodean Menurut Jogiyanto (2005:384) Kode adalah suatu kerangka yang

menggunakan angka, huruf atau kombinasi angka dan huruf yang memberikan klasifikasi sebelumnya. 1. Konsep Dasar Pengkodean Kode digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan data, memasukan data kedalam bentuk komputer untuk mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya. Kode dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf dan karakter-karakter khusus, misalnya %, /, $, #, :, dan lain sebagianya. Angka merupakan simbol yang banyak digunakan pada sistem kode, akan tetapi kode yang berbentuk angka lebih dari 6 digit akan sangant sulit diingat.

2.

Petunjuk Pembuatan Kode Beberapa kemingkinan susunan digit (angka), huruf dan karakter-karakter

dapat dirancang kedalam bentuk kode. Didalam merancang suatu kode harus diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

a. Harus Mudah Diingat Supaya kode mudah diingat maka dapat dilakukan dengan cara menghubungkan kode tersebut dengan obyek yang dapat mewakili dengan kodenya. b. Harus Unik Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakilinya. Untuk berarti tidak harus kode yang kembar. c. Harus Fleksibel Kode harus Fleksibel sehingga memungkinkan prubahan-perubahan atau penambahan item baru dapat diwakli oleh kode. d. Harus Efisien Kode harus sependek mungkin, selain medah diingat juga akan efisien bila direkam diluar simpanan komputer. e. Harus Konsisten

Bilamana mungkin, kode harus konsisten dengan kode yang telah dipergunakan. f. Harus Standarisasi

Kode harus distandarisasi untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam organisasi. Kode yang tidak standar akan membingukan, salah pengertian dan dapat cenderung terjadi kesalahan pemakaian bagi yang menggunakan kode tersebut. g. Spasi Dihindari

Spasi didalam kode sebaiknya dihindari, karena dapat menyebabkan kesalahan dalam menggunakannya.

h.

Hindari Karakter yang Mirip

Karakter-karakter yang hampir mirip serupa bentuknya dan bunyinya pengucapannya sebaiknya tidak digunakan dalam kode. i. Panjang Kode Harus Sama

Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.

2.

Jenis-Jenis Tipe Kode Dalam pembuatan struktur kode terdapat jenis (type) yang dapat dibuat.

Oleh karena itu, struktur kode dibagi menjadi lima jenis atau type, antara lain : a. Kode Mnemonik Kode Mnemonik (Mnemonik Code) digunakan untuk agar mudah diingat. Kode Mnemonik dibuat dengan dasar singkatan atau mengambil sebagian karakter dari item yang akan diwakili oleh item tersebut. b. Kode Urut (Sequential Code) Kode Urut (Sequential Code) disebut juga dengan kode seri (Serial Code), merupakan kode yang nilainya urut antara satu dengan kode lainnya. c. Kode Blok (Block Code) Kode blok mengklasifikasikan item kedalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan satu klasifikasi atas dasar pemakaian maksimum yang diharapkan. d. Kode Group (Group Code) Kode Group (Group Code) merupakan kode yang berdasarkan field-field dan tiap-tiap field mempunyai arti.

e.

Kode Desimal (Decimal Code) Kode Desimal (Decimal Code) mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka decimal dimulai dari angka 0 sanpai 9 atau dari 00 sampai dengan 99 tergantung banyaknya kelompok.

BAB III SISTEM BERJALAN 3.1. Umum Kemajuan teknologi di zaman sekarang sangatah pesat sampai merambah ke segala bidang, begitu pula dalam bidang penyewaan lahan makam, seiring dengan pesatnya pembangunan, permintaan pasar untuk bidang ini pun semakin naik dengan pesat, dikarenakan setiap ada pembangunan pasti akan ada penataan ruang yang dalam penataanya tersebut tidak akan lepas dari penggunaan produk mebel. TPU Jeruk Purut adalah sebuah bagian dari intansi pemerintah Dinas Pertamanan yang mengelola bagian pemakaman, seperti pendataan nama-nama jenazah dan data sewa lahan makam di TPU Jeruk Purut. Semua transaksi di TPU ini masih dilakukan secara manual. Berikut ini adalah analisa sistem yang dilakukan dalam melaksanakan proses sewa lahan

kegiatan-kegiatan

makam di TPU Jeruk Purut: a. Setiap kali pelanggan memesan lahan yang akan di sewa dengan datang langsung, kemudian bagian administrasi akan menawarkan macam-macam lahan yang ada pada TPU tersebut, seperti blok, jenis makam (tanah kosong atau tumpang) dan harga kontrak per tahunnya. Lalu bagian administrasi akan mencatat ke dalam catatan pemesanan lahan. b. Berdasarkan pesanan dari pelanggan, maka bagian administrasi akan membuatkan invoice rangkap 3 yaitu untuk bagian penyediaan lahan, untuk pelanggan dan pimpinan TPU.

c.

Setelah pelanggan memilih letak blok lahan makam yang akan

disewa, maka bagian administrasi akan membuat surat kontrak lahan, lalu bagian sarana dan prasarana akan menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan untuk proses pemakaman. 3.2. Tinjauan Perusahaan Dalam tinjauan perusahaan ini berisi sejarah perusahaan, Struktur organisasi serta fungsi dari masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan tersebut. 3.2.1. Sejarah Perusahaan TPU Jeruk Purut berada di Jakarta Selatan dan mempunyai lahan seluas 912 Hektar (9,12 km2) seperti halnya Taman Makam Pahlawan Kalibata, Karet Bivak, TPU Tanah Kusir, TPU Jeurk Purut adalah salah satu pemekaman umum yang dirawat dengan baik di daerah Jakarta. TPU Jeruk Purut mengelola urusan pemakaman umum di daerah Jakarta. TPU Jeruk Purut Jakarta mengelola proses pemakaman yang berlangsung, tapi juga memberikan pilihan-pilihan kepada costumer untuk macam-macam jenis pemakaman, letak lahan dan jenis-jenis perawatan lahan makam. TPU Jeruk Purut juga memberikan lahan makam berdasarkan agama, serta pilihan harga untuk kalangan atas dan juga kalangan menengah ke bawah. Tingkatan tersebut hanya memebedakan letak blok lahan dan juga biaya perawatan makam tersebut. Demikianlah TPU Jeruk Purut sebagai bagian dari dinas pertamanan yang memiliki visi untuk menjadi instansi pengelola sewa lahan makam yang terbaik di

daerah jakarta. Dengan komitmen untuk tetap menjaga kualitas pelayanan yang terbaik.

3.2.2. Stuktur Organisasi dan Fungsi Dalam melaksanakan pekerjaan agar dapat berjalan dengan baik, maka suatu organisasi harus mempunyai struktur organisasi yang baik agar kegiatan operasional pada instansi ini dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diinginkan. Adapun fungsi dari pada organisasi dalam suatu perusahaan meliputi penentuan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan, pengelompokan kegiatan dan penyerahan wewenang yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut. Suatu organisasi merupakan fungsi manajemen dari suatu perusahaan untuk adanya pemberian tempat atau sebagai kerangka atau orang-orang yang mendapatkan tugas dalam perusahaan tersebut mendapat tempat dengan fungsi masingmasing sesuai dengan tujuan pokok yang telah digariskan oleh manajemen puncak. Dengan demikian tanpa adanya suatu organisasi yang baik, maka tujuan perusahaan akan sulit dicapai. Untuk menujuk pembagian tugas dan fungsinya dari suatu organisasi ini dapat ditunjukan dalam bentuk struktur organisasi. Berikut adalah struktur organisasi dari TPU Jeruk Purut Jakarta :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi TPU Jeruk Purut Jakarta

Adapun Tugas dan wewenang dari masing-masing bagian adalah : 1) Pimpinan TPU a). Bertanggung jawab pada maju mundurnya perusahaan. b). Mengatur dan mengawasi kinerja karyawan. c). Memeriksa laporan pengelolaan keuangan sewa lahan makam. d). Mengkoordinasi kegiatan pemakaman. e). Membuat susunan pengurus pemakaman. 2) Bidang Informasi

a). Memberi keterangan kepada pihak penyewa, tentang seluk beluk TPU Jeruk Purut. b.) Melayani pertanyaan-pertanyaan pihak penyewa.

3)

Bidang Sarana dan Prasarana

a). Mengkoordinasikan petugas lapangan b). Menyediakan fasilitas upacara pemakaman c). Memeriksa perlengkapan fasilitas makam 4) Bidang Pemakaman a). Menyiapkan peralatan pemakaman b). Mengatur proses pemakaman 5) Sub Bagian Kepegawaian a). Mendata petugas makam b). Merekrut petugas makam c). Memberikan arahan kepada petugas pelaksanaan pemakaman 6). Sub bagian keuangan a). Melakukan administrasi b). Membuat arus kas c). Membuat laporan keuangan 3.3. Prosedur Sistem Berjalan a. Proses Pemesanan Lahan Makam Pada proses ini bagian pihak keluarga bertemu dengan bagian administrasi, kemudian bagian administrasi menjelaskan tentang procedure pemesanan dan juga memberikan pilihan lahan yang akan di sewa, mulai dari letak tanah (blok), tarif retribusi dan juga biaya perawatan makam yang ada pada TPU Jeruk Purut-Jakarta.

b.

Proses Pembayaran Setelah pihak keluarga menandatangani surat pemesanan lahan, kemudian pihak keluarga melakukan pembayaran biaya retribusi pemesanan lahan sesuai letak atau blok yang dipesan.

c.

Proses Pengesahan Lahan Faktur akan di berikan kepada bagian pengesahan lahan, kemudian bagian pengesahan lahan membuatkan surat kontrak lahan dan surat perawatan lahan. Setelah surat kontrak selesai, maka surat diserahkan kepada bagian administrasi untuk kemudian diserahkan kepada pihak keluarga.

d.

Proses Laporan Berdasarkan data-data yang terkumpul meliputi: data surat kematian dari rumah sakit, surat kematian dari kelurahan, data faktur, data surat bukti pembayaran, dan data surat kontrak lahan yang kemudian diserahkan kepada Pimpinan TPU Jeruk Purut-Jakarta.

3.4

Diagram Alir Data ( DAD ) Sitem Berjalan Diagram Alir Data Sistem Berjalan dari beberapa diagram yang masing-

masing menggambarkan tingkatnya proses dalam sistem yang digambarkan. Diagram pertama yaitu diagram konteks yang menggambarkan sistem secara umum dari seluruh sistem yang ada, diagram kedua yaitu diagram nol yang menggambarkan tahapan proses yang ada dalam proses yang ada dalam diagram konteks yang penjabaranya lebih terperinci, diagram ketiga yaitu diagram detail yang menggambarkan arus data secara lebih mendetail dari tahapan proses yang ada dalam diagram nol. Adapun penggambaran dari diagram alir data sistem berjalan adalah sebagai berikut :

Pihak Keluarga

SKRS, SKK

SKRS, SKK

Administrasi
Surat Kontrak Perawatan Lahan

Kwitansi, Surat Pemesanan

System Administrasi Sewa Makam Pada TPU Jeruk Purut-Jakarta

Kwitansi, Surat

Pemesanan

Bagian Ketersedian Lahan

Surat Kontrak Perawatan Lahan

Laporan

Pimpinan TPU

Keterangan: 1. SKRS : Surat Kematian dari Rumah Sakit 2. SKK : Surat Kematian dari Kelurahan Gambar 3.2 Diagram Konteks Sistem Berjalan

Pihak Keluarga

SKRS, SKK Surat Penawaran

Data S.Kematian SKRS,SKK

Arsip S.Kematian

1.0 Pemesanan Lahan

Surat Penawaran

Administrasi

Faktur Bukti pembayaran

Faktur B.Pembayaran

2.0 Pembayara n
Arsip B.Pembayaran Data BP Data BP Data Faktur Arsip Faktur S.Kontrak Lahan

Bagian Pengesaha S.Kontrak n Lahan Lahan A CC


S.Kontrak Lahan ACC

3.0 Pengesahan Surat Lahan

S.Kontrak Lahan

Data S.Kontrak Data Bukti Pembayaran

Arsip S.Kontrak

Data S.Kontrak

Pimpinan TPU

Laporan

4.0 Laporan

Data Faktur

Data S.Kematian

Gambar 3.3 Diagram Nol Sistem Berjalan

Data Stok Lahan SKRS, SKK

Arsip S.Kematian

Pihak Keluarga

1.1
Pemeriksaan Surat Kematian

SKRS, SKK Administrasi

Daftar Sewa Lahan Daftar Sewa Lahan

1.2 Penawaran Jenis Lahan

Data Stok Lahan

Data Stok

Arsip Stok Lahan

Data Stok Lahan

Gambar 3.4 Diagram Detail Sistem Berjalan

Kamus Data Sistem Berjalan a. Kamus data dokumen Masukan Sistem Berjalan Nama Arus Data Alias Bentuk Data Arus Data : Surat Kematian Dari Kelurahan :: Cetakan manual : Pihak Keluarga Proses 1.0 Proses 1.0 Arsip Proses 1.0 Administrasi Arsip Proses 4.0 Penjelasan : Sebagai surat keterangan yang menyatakan bahwa ada anggota keluarga yang meninggal. Periode Volume Struktur Data HEADER Isi : Setiap terjadi transaksi pemesanan lahan. : 1 berkas. : HEADER+ Isi + FOOTER : Judul+No_Surat : peryataan1 + Nama + Jenis_Kelamin + Alamat + Desa + Kecamatan + Umur + Pernyataan2 + Hari + Tanggal + Meninggal_di + Penyebab + Pernyataan3 Kett Isi : Pernyataan1= Yang bertandatangan di bawah ini, menerangkan bahwa Pernyataan2= Telah meninggal dunia pada Pernyataan3= Surat Pernyataan ini dibuat atas dasar yang sebenarnya

FOOTER

: Kota + Tanggal + Pengesahan_Kepala_Desa + Nama_Kepala_Desa.

Kett Footer

: Tanggal= tgl + bln + thn.

b. Kamus data dokumen Masukan Sistem Berjalan Nama Arus Data Alias Bentuk Data Arus Data : Surat kematian dari Rumah Sakit :: Cetakan manual : Pihak kelarga Proses 1.0 Proses 1.0 Arsip Proses 1.0 Administrasi Arsip Proses 4.0 Penjelasan : Sebagai surat yang menyatakan ada anggota keluarga yang meninggal. Periode Volume Struktur Data HEADER : Setiap ada pemesanan lahan makam. : 1 berkas. : HEADER+ Isi + FOOTER : Logo + Nama_Rumah_Sakit + Alamat + Telp + Website Kett Header : Alamat= jalan + Blok + No + Kota + Kode_pos + Provinsi Telepon= No_Telp + Fax + Emergency Isi =

FOOTER

= Keterangan+Nama_Direktur_utama.

3.5 Spesifikasi Sistem Berjalan 3.6.1 Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan Dokumen masukan yang digunakan pada sistem berjalan adalah : a. Nama Dokumen Fungsi : Surat kematian dari kelurahan : Sebagai surat yang menyatakan ada anggota keluarga yang meninggal. Sumber Tujuan Media Jumlah Frekuensi : Pihak Keluarga : Untuk pengajuan sewa makam. : Kertas : 1 berkas : Setiap ada pemesanan sewa makam.

3.6 Permasalahan Dari hasil riset atau pengamatan, masalah yang ada di TPU Jeruk PurutJakarta adalah : 1. Sistem penyewaan lahan makam masih dengan sistem manual, sehingga proses pelayanannya menjadi kurang efektif dan efisien. 2. Membutuhkan waktu yang lama dan ketelitian untuk menyusun dan mengolah data sewa makam. 3.7 Alternatif Pemecahan Masalah Alternatif pemecahan masalah yang diajukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi di TPU Jeruk Purut-Jakarta diantaranya adalah dengan mengubah sistem yang sedang berjalan pada saat ini yaitu sistem yang masih manual dengan sistem yang sudah terkomputerisasi, dengan begitu proses pelayanan bagi costomer yang akan menyewa lahan makam akan menjadi lebih efektif dan efisien. Dan tidak lagi membutuhkan waktu yang lama untuk memproses dan mengolah data-data penyewa lahan makam di TPU Jeruk Purut-Jakarta.

BAB IV PENUTUP

Pelaksanaan riset tentang sistem ini adalah bekal bagi mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Praktek (KKP) pada semester 5 nanti. Dimana dalam pelaksanaannya telah sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang ada. Tentunya riset ini sangatlah berguna bagi kami dan juga mahasiswa lainnya, karena dengan adanya riset ini secara tidak langsung kita juga sudah melaksanakan KKP, meskipun dengan waktu yang tidak selama seperti saat melaksanakan KKP. Kami berharap setelah melakukan riset ini, akan ada hubungan kerja selama ini tidak terputus sampai disini saja tetapi hubungan kerja selama ini dapat terjalin dan berlanjut untuk masa yang akan datang, sesuai dengan pendidikan nasional dalam meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia ( SDM ). Apabila Mahasiswa Akademi Bina Sarana Informatika ini selama melaksanakan riset banyak melakukan kesalahan yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja, baik itu melalui perilaku maupun melalui perkataan, kami sebagai Mahasiswa BSI memohon Maaf kepada semua Staf dan Karyawan

perusahaan dimana kami melakukan riset. Adapun kesimpulan dan saran saran yang dapat kami jabarkan sebagai berikut :

1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari riset mengenai Sistem Administrasi Penyewaan Makam ini adalah: a. Penggunaan sistem secara manual memerlukan banyak waktu serta keakuratan data atau informasi yang kurang terjamin. Padahal kegiatan ini merupakan kegiatan rutinitas setiap harinya dan memerlukan ketelitian yang cukup. b. Tingkat kesalahan pada penggunaan sistem secara manual lebih besar dibanding dengan menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi seperti dalam proses perhitungan. c. Dengan adanya sistem penyewaan lahan yang dilakukan secara

terkomputerisasi, pengolah data dan penyajian informasi daftar penyewa lahan akan lebih cepat, akurat serta keamanan data akan lebih terjamin karena tempat atau media penyimpanan lebih terjaga. d. Dengan menggunakan sistem penyewaan lahan yang sudah terkomputerisasi, diharapkan masalah atau hambatan yang dihadapi dalam sistem manual dapat teratasi atau meminimalkan kesalahan yang terjadi dalam sistem manual seperti dalam penyajian informasi yang kurang cepat dan keakuratan data yang kurang terjamin. 2. Saran Ada beberapa hal yang dapat disampaikan atau sebagai suatu masukan, antara lain : a. Penggunaan sistem yang sudah terkomputerisasi dapat mempermudah dalam kegiatan Penyewaan Lahan di TPU Jeruk Purut-Jakarta.

b. Pemakai (user) harus memiliki penguasaan dan kemampuan dalam bidang komputer baik hardware maupun software yang baik yang dibutuhkan dalam Sistem Komputerisasi. Dan jika perlu dilakukan pelatihan atau training khusus untuk menjalankan Sistem yang baru ini, baik dalam peningkatan kemampuan dalam penguasaan hardware maupun software. c. Untuk menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan, Seperti hilang data. Sebaiknya Sistem Komputerisasi ini dipelihara secara rutin dan karyawan atau bagian administrasi saja yang dapat mengakses Sistem Komputerisasi Penjualan itu. d. Ketelitian dan kejelian dalam menganalisa merupakan kunci dalam melakukan riset tentang sistem administrasi sewa laham makam ini.

DAFTAR PUSTAKA

Jogianto,H.M. 2005. Analisa Dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Sutabri, Tata. 2004. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa NIM Nama Lengkap Tempat, tanggal lahir Alamat Lengkap B. : 12100031 : Cadas Fuji Prasetyo : Subang, 06 Juli 1989 : Komp. Puspiptek Blok IV M No.6

Riwayat Pendidikan Formal & Non Formal 2004-2007 2001-2004 1995-2001 SMK Negeri 02 JEPARA SMP Negeri 01 Mayong-JEPARA SD Negeri 01 Mayong-JEPARA

Tangerang, November 2011 Saya yang bersangkutan

Cadas Fuji Prasetyo

DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. Biodata Mahasiswa NIM Nama Lengkap Tempat, tanggal lahir Alamat Lengkap : 12100192 : Delmaretta Rendina Ayu Kinasih : Jakarta ,29 Maret 1989 : Jl. Pustaka Kencana II blok U1 no. 26 sektor 12.5. Kencana Loka BSD Tangerang B. Riwayat Pendidikan Formal & Non Formal 1. SD Stella Maris BSD 2. SLTP Negeri 05 Serpong 3. SMK Pariwisata Gema Gawita Cikokol Tangerang

Tangerang, November 2011 Saya yang bersangkutan

Delmaretta Rendina

DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. Biodata Mahasiswa NIM Nama Lengkap Tempat, tanggal lahir Alamat Lengkap : 12100775 : Srimuah : Lampung Timur, 23 Juli 1988 : Ds. Rawa Mekar Jaya Rt005 Rw002. Kecamatan Serpong. Tangerang B. Riwayat Pendidikan Formal & Non Formal 1. 2. 3. SDN.Pemtang Tahalo SMP. Malinting Lampung Timur SMA. Sigaraja Pontang Serang

Tangerang, November 2011 Saya yang bersangkutan

SRIMUAH

DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. Biodata Mahasiswa NIM Nama Lengkap Tempat, tanggal lahir Alamat Lengkap : 12101186 : Dwi Ayu Novianty : Jakarta, 29 November 1991 : Komplek Multiguna blok E no. 22 Paku Alam Serpong Tangerang Selatan B. Riwayat Pendidikan Formal & Non Formal 1. SD N 04 Petukangan Selatan, Jakarta Selatan 2. 3. SLTPN 177 Bintaro, Jakarta Selatan SMKN 30 Jakarta Selatan

Tangerang, November 2011 Saya yang bersangkutan

Dwi Ayu Novianty

Anda mungkin juga menyukai