Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH STATISTIKA

UKURAN TERPUSAT DAN UKURAN DISPERSI (PENYEBARAN)

Dosen Pembimbing :

Efendi Nainggolan, SKM, M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Almian Patraj P. Pamungkas (P01031219056)

Rezky Sabrina Simamora (P01031219094)

Feby Marbina br barus (P01031219072)

Inka Febiola br. Karo (P01031219076)

Fanny C. Tambunan (P01031219071)

POLTEKKES KEMENKES MEDAN

JURUSAN GIZI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karuniaNya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Statistika.

Makalah ini ditulis oleh penulis yang bersumber dari Internet sebagai refrensi. Tak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada rekan rekan mahasiswa yang talah mendukung sehingga dapat
diselesaikannya makalah ini.

Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Keterbatasan waktu dan kesempatan sehingga makalah ini masih memiliki banyak kekurangan yang
tentunya masih perlu perbaikan dan penyempurnaan maka penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi perbaikan menuju ke arah yang lebih baik.
Demikian makalah ini diperbuat semoga dapat bermanfaat bagi penulis dan yang
membacanya, sehingga menambah wawasan dan pengetahuan tentang bab ini. Amin.

Lubuk Pakam, September 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... 2
Daftar Isi.......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah................................................................................. 5
1.3. Tujuan.................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Ukuran Pemusatan……………………………....................................... 6
2.2 Pembagian Ukuran Pemusatan dan dispersi…………………………… 6
2.2.1 range…………...………………………………………………….. 6
2.2.2 Mean…………………………………………………………….. 7
2.2.3 Variasi…………………………………………………………… 10
2.2.4 Simpangan Kuartil……………………………….……………… 15
2.2.5 Simpangan Baku…….…………………………………………… 16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................... 20
3.2 Saran......................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 21

3
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Statistika berasal dari kata “Stat” atau “State” atau “Staat” atau “Statististica” yang
artinya “Ahli Negara”. Hal ini dapat dilihat dari perjalanan sejarah statistik ini muncul pada
pertengahan abad keduapuluh Masehi. Statistika adalah cabang ilmu yang mempelajari
tentang bagaimana mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan data. Atau
dengan kata lain, statistika menjadi semacam alat dalam melakukan suatu riset
empiris.Dalam menganalisis data, para ilmuwan menggambarkan persepsinya tentang
suatu fenomena. Statistika adalah ilmu pengetahuan yang telah banyak digunakan dalam
kehidupansehari-hari. Pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan masa
laludan juga untuk membuat rencana masa datang. Selain itu pimpinan mengambil manfaat dari
kegunaan statistika untuk melakukan tindakan-tindakan yang perlu dalam menjalankan tugasnya.
Kata Statistika berbeda dengan Statistik. Statistik dipakai untuk menyatakan kumpulan data,
bilangan maupun non-bilangan yang disusundalam tabel ataupun diagram, yang melukiskan suatu
persoalan.
Pada hakekatnya statistik adalah suatu kerangka teori-teori dan metode-metode yang telah
dikembangkan untuk melakukan pengumpulan, analisis, dan pelukisan data sampel guna
memperoleh kesimpulan-kesimpulan yang bermanfaat.Adapun satatistika adalah ilmu tentang cara-
cara mengumpulkan, menggolongkan, menganalisis, dan mencari keterangan yang berhubungan
dengan pengumpulan data yang penyelidikan dan kesimpulannya berdasarkan bukti-bukti yang
berupa angka-angka.
Secara umum kedudukan statistika memiliki beberapa manfaat, antara lain:
 Statistika Menyajikan data secara ringkas dan jelas, sehingga pembaca lebih mudah
dimengerti dan dipahami oleh para pengguna.
 Statistika Menunjukkan trend atau tendensi perkembangan suatu masalah beserta
penyelesaiannya.
 Statistika melakukan penarikan kesimpulan secara ilmiah sesuai bukti yang ada
.
Statistik berasal dari bahasa Latin yang artinya adalah “status” atau negara. Pada mulanya
statistika berhubungan dengan fakta dan angka yang dikumpulkan oleh pemerintah untuk bermacam-
macam tujuan. Statistik juga diturunkan dari kata bahasa Inggris yaitu state atau pemerintah.
Pengertian yang sangat sederhana tentang statistic adalah sebagai suatu kumpulan data yang
berbentuk angka dan tersusun rapi dalam suatu tabel, grafik, gambar, dan lain-lain. Misalnya tabel
mengenai keadaan pegawai di kantor-kantor, grafik perkembangan jumlah penduduk dari waktu ke
waktu, dan lain sebagainya. Sedangkan pengertian yang lebih luas mengenai statistik adalah
merupakan kumpulan dari teknik mengumpulkan, analisis, dan interpretasi data dalam bentuk angka.
Dan statistik juga merupakan bilangan yang menunjukkan sifat-sifat (karakteristik) data yang
dikumpulkan tersebut.

4
Statistika dapat didefinisikan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-
cara mengumpulkan fakta/data, pengolahan data, kemudian menganalisis data tersebut sehingga
dapat diperoleh suatu kesimpulan/keputusan. Penggunaan istilah statitika berakar dari istilah - istilah
dalam bahasa latin “modern statisticum collegiums (“dewan negara”) dan bahasa Italian statista
(“negarawan” atau “politikus”). Pada abad ke 19 dan awal abad ke 20 statistika mulai banyak
menggunakan bidang-bidang dalam matematika, terutama peluang.penggunaan statistika pada masa
sekarang dapat di katakan telah menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi
hingga linguistika. Meskipun ada pihak yang menganggap statistika sebagai cabang dari matematika
tetapi sebagian pihak lainya menganggap statistika sebagai bidang yang banyak terkait dengan
matematika melihat dari sejarah dan aplikasinya.

I.2 Rumusan Masalah


 Apa itu pengertian data terpusat dan data dispersi ?
 Apa pembagian ukuran terpusat dan ukuran dispersi?
 Rumus apa yang digunakan dalam mencari pemecahan nilai ukuran pemusatan data dan ukuran
dispersi dari pembagian jenis-jenisnya untuk mengolah suatu data?
I.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
 Mengetahui pengertian data terpusat dan data dispersi
 Mengetahui ukuran terpusat dan ukuran dispersi
 Mengetahui rumus yang digunakan dalam mencari pemecahan nilai ukuran pemusatan data dan
ukuran dispersi serta pembagian jenis-jenisnya

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ukuran Pemusatan
Ukuran pemusatan adalah nilai tunggal yang mewakili suatu kumpulan data dan
menunjukkan karakteristikdata. Ukuran pemusatan menunjukkan pusat dari nilai data. Untuk
memberikan distribusi seperangkat data apakah itu berupa populasi atau sampel, langkah pertama
adalah menentukan ukuran pemusatan data.

Selain itu, ukuran pemusatan data adalah sembarang ukuran yang menunjukkan pusat
segugus data, yang telah diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya dari yang
terbesar sampai yang terkecil. Salah satu kegunaan dari ukuran pemusatan data adalah untuk
membandingkan dua (populasi) atau contoh, karena sangat sulit untuk membandingkan masing-
masing anggota dari masing-masing anggota populasi atau masing-masing anggota data contoh..
Nilai ukuran pemusatan ini dibuat sedemikian sehingga cukup mewakili seluruh nilai pada data yang
bersangkutan.

2.2 Pembagian ukuran pemusatan dan dispersi(penyebaran)


Ukuran pemusatan adalah nilai tunggal yang mewakili suatu kumpulan data dan
menunjukkan karakteristikdata. Ukuran pemusatan menunjukkan pusat dari nilai data. Untuk
memberikan distribusi seperangkat data apakah itu berupa populasi atau sampel, langkah pertama
adalah menentukan ukuran pemusatan data.

Dispersi adalah ukuran penyebaran suatu kelompok data terhadap pusat data. Ukuran dispersi
yang sering digunakan dalam penelitian ialah jangkauan (range), simpangan rata-rata (mean
deviation), variansi (variance), dan deviasi baku (standard deviationII.

Terdapat beberapa macam yaitu sebagai berikut:

1.Range
2.Median,modus,mean
3.Variansi
4.Simpangan baku
5.Jangkauan kuartil dan jangkauan persentil

 2.2.1     Pengertian Range


Range yang biasa diberi lambang “R” adalah salah satu ukuran statistik yang
menunjukan jarak penyebaran antara skor (nilai) yang teredah (lowest score) samapi skor
(nilai) yang tertinggi (higbest score). Dengan singkat dapat dirumuskan:
R=H-L

6
R=H-L

Ket :
R = Range yang kita cari
H = Skor atau nilai yang tertinggi (higbest score)
L = Skor atau nilai yang terendah (lowest score)

CONTOH :
Data berat badan 100 mahasiswa ahli gizi. Tentukan nilai jarak dari data
tersebut.
Berat Badan (kg) Banyaknya Mahasiswa (f)

60-62 5

63-65 18

66-68 42

69-71 27

72-74 8

Jawabannya :
Batas bawah kelas pertama = 60 – 0,5 = 59,5
Batas atas kelas terakhir = 74 + 0,5 = 74,5
r = Batas atas kelas terakhir – Batas bawah kelas pertama
r = 74,5 – 59,5
r = 15

 2.2.2 Mean

Rata-rata hitung atau arithmetic mean atau sering disebut dengan istilah mean saja
merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk menggambarkan ukuran tendensi
sentral. Mean dihitung dengan menjumlahkan semua nilai data pengamatan kemudian
dibagi dengan banyaknya data. Definisi tersebut dapat di nyatakan dengan persamaan
berikut:

 Sampel:

7
 Populasi:

Keterangan:

 ∑ = lambang penjumlahan semua gugus data pengamatan

 n = banyaknya sampel data

 N = banyaknya data populasi

 𝜒= nilai rata-rata sampel

 μ = nilai rata-rata populasi

 Rataan populasi
Rataan hitung populasi merupakan nilai rata-rat dari data populasi. Populasi adalah semua anggota
dari suatu ekosistem atau keseluruhan anggota dari suatu kelompok. Rata-rata hitung populasi
dihitung dengan cara :

Rata-rata hitung populasi yang biasa disebut dengan parameter juga disajikan dalam bentuk
simbol :

Dimana :

= rata-rata hitung populasi

jumlah dari nilai rata yang berada dalam populasi

jumlah total dalam populasi

 Rataan sampel
Pada rata-rata hitung sampel ditekankan pada unsur sampelnya.

Rata-rata hitung sampel yang biasa disebut dengan statistik juga disajikan dalam bentuk simbol :

8
 Rataan data berkelompok
Data berkelompok adalah data yang sudah dikelompokkan dalam bentuk distribusi frekuensi.
Data-data yang sudah dikelompokkan dalam satu kelas akan memiliki karakteristik yang sama,
dari dalam suatu kelas dicerminkan oleh nilai tengah kelasnya.

Dimana :

= rata-rata hitung data berkelompok

jumlah dari seluruh hasil perkalian antara frekuensi dan nilai tengah masing-masing kelas

jumlah total data

 Contoh soal untuk data tunggal:

Dari hasil tes 10 siswa kelas XI diperoleh data: 3, 7, 6, 5, 3, 6, 9, 8, 7, dan 6. Tentukan rataan dari
data tersebut.

Penyelesaian:

Jadi, rataannya adalah 6,0.

 CONTOH SOAL UNTUK DATA BERKELOMPOK


NILAI FREKUENSI

31-40 3

41-50 5

51-60 10

61-70 11

71-80 8

81-90 3

TENTUKAN MEAN(RATA-RATA) berdasarkan data diatas!

9
kita membutuhkan nilai tengah dari masing masing kelas. Nilai tengah dari masing-masing kelas
dapat diperoleh menggunakan rumus berikut:

Nilai tengah masing-masing kelas adalah sebagai berikut :


Xi = 40,5 + 30,5 = 35,5 X2 = 50,5 + 40,5 = 45,5
2 2
X3= 60,5 + 50,5 = 55,5 X4= 70,5 + 60,5 = 65,5
2 2
X5= 80,5 + 70,5 = 75,5 X6= 90,5+80,5 = 85,5
2

Hasil perkalian nilai tengah masing-masing kelas dan frekuensinya dapat dilihat pada tabel di
Bawah :

NILAI FREKUENSI XI F I x XI

31-40 3 35,5 106,5

41-50 5 45,5 227,5

51-60 10 55,5 555

61-70 11 65,5 720,5

71-80 8 75,5 604

81-90 3 85,5 256,5

JUMLAH 40 JUMLAH 2.470

Sehingga, nilai meannya ialah


-
X = ∑ xi x fi = 2.470 = 61,75
∑ fi 40

 Modus

Modus adalah suatu nilai pengamtan yang sering muncul. Modus diberi lambang Mo. Jika
nilai yang muncul itu hanya ada satu macam saja, maka modus tersebut dinamkan unimodus. Dan
jika nilai yang muncul ada dua macam atau lebih maka disebut bimodus. Modus dibedakan atas dua
kelompok nilai, yaitu sebagai berikut :

10
 Data belum terkelompok
Contoh :
Seandainya kita menghadapi kumpulan data yang belum terkelompk sebagai berikut : 3, 4, 7,
4, 5, 4, 5, 4, 12, 3. Tentukan modusnya!
Penyelesaian:
Langkah pertama kita susun data tersebut maka didapat :3, 3, 4, 4, 4, 4, 5, 5, 7, 12 .
Kemudian tentukan frekuensi nya :
Nilai 3 memiliki frekuensi 2
Nilai 4 memiliki frekuensi 4
Nilai 5 memiliki frekuensi 2
Nilai 7 memiliki frekuensi 1
Nilai 12 memiliki frekuensi 1
Dengan demikian maka modusnya dalah nilai 4, yaitu nilai yang paling banyak
muncul atau yang memiliki frekuensi terbesar.
 Data yang telah dikelompokkan
Untuk menntukan nilai modus ditentukan denagan rumus sebagai berikut :

Dimana :

= batas bawah untuk kelas dimana modus berada

= interval kelas

= selisih frekuensi yang memuat modus dengan frekuensi kelas sebelumnya

= selisih frekuensi yang memuat modus dengan frekuensi kelas sesudahnya

Contoh : dari data yang disajikan dalam tabel frekuensi berikut ini, carilah modusnya :

Nilai f
60 – 62 4
63- 65 10
66 - 68 17
69 - 71 9

11
72 – 74 5
Total 45
Jawab :
Dari tabel ditemukan frekuensi terbesar adalah 17, maka :

= 17- 10 = 7

= 17 – 9 = 8

= 65,5

Sehingga hasilnya adalah :

 Median

Median merupakan suatu nilai yang berada ditengah-tengah data, setelah data tersebut diurutkan
dari data yang terkecil ke yang terbesar atau sebaliknya dari data terbesar ke yang terkecil. Dengan
kata lain, median membagi data yang diurutkan menjadi dua bagian yang sama. Dalam hitungan
median dibedakan atas median data tak berkelompok dan median data berkelompok.

 Median data tak berkelompok

Tinggi badan 10 orang calon yang mengikuti tes seleksi penerimaan calon penerbang,
menunjukkan angka sebagai berikut: 168 162 169 170 164 167 161 166 163 dan 165
cm. cara mencari Nilai Rata-rata Pertengahan atau Mediannya sama seperti telah
dikemukakan di atas, yaitu pertama-tama deretan angka itu terlebih dahulu kita atur
berderet, mulai dari nilai terendah sampai nilai tertinggi.

Karena N = 10 (merupakan bilangan bulat), sedang rumus untuk bilangan bulat adalah :
N = 2n, maka : 10 = 2n , n = 5
Jadi Median atau Nilai Rata-rata Pertengahan dari tinggi badan 10 orang peserta tes
seleksi Calon Penerbang itu terletak antara bilangan ke-5 dann ke (5+1), atau antara

12
bilaangan ke-5 dan ke-6. Dalam deretan angka-angka di atas, bilangan ke-5 adalah 165,
sedang bilangan ke-6 adalah 166.

Jadi Mdn = = 165,50

 Median data berkelompok


Perhitungan median data berkelompok dapat dilakukan dengan bantuan frekuensi kumulatif
kurang dari. Dan rumus yang digunakan adalah :

Dimana :

= batas bawah untuk kelas dimana median berada

= interval kelas

= jumlah frekuensi dari semua kelas dibawah kelas yang mengandung median

= frekuensi dari kelas yang mengandung median

Contoh :dari data yang disajikan tabel frekuensi berikut ini, carilah mediannya :

Nilai f
60 – 62 4
63- 65 10
66 - 68 17
69 - 71 9
72 - 74 5
Total 45
Jawab :

Nilai f fk
60 – 62 4 4
63- 65 10 14
66 - 68 17 31
69 - 71 9 40

13
72 - 74 5 45
Total 45

= ;C = 3; ;

= 67

 2.2.3 VARIANSI

Variansi adalah kuadrat dari simpangan baku. Fungsinya untuk mengetahui tingkat
penyebaran atau variasi data. Variansi adalah nilai tengah kuadrat simpangan dari nilai
tengah atau simpangan rata-rata kuadrat. Untuk varians sampel disimbolkan S2.
2
Sedangkan untuk populasi di simbolkan (baca sigma).

 Variansi Data Tunggal


Untuk seperangkat data X1, X2, X3,…, Xn (data tunggal), variansnya dapat ditentukan
dengan dua metode, yaitu metode biasa dan metode angka kasar.
 Metode Biasa
 Untuk Sampel Besar 30 (n>30)

s2

 Untuk Sampel Kecil (n ≤ 30)

s2

 Metode Angka Kasar

 Untuk Sampel Besar (n>30)

S2 –

 Untuk Sampel Kecil (n ≤ 30)

14
S2 –

 Varians Data Berkelompok


Ada 3 metode yang digunakan, yaitu :

1) Metode Biasa
 Untuk sampel besar (n>30)

2
 S sampel kecil (n≤ 30)
Untuk

S2
2) Metode Angka Kasar
 Untuk sampel besar (n>30)
 Untuk sampel kecil (n≤ 30)

S22 –

S

3) Metode Coding
 Untuk sampel besar (n>30)

S2 –

 Untuk sampel kecil (n≤ 30)

S2 –

Keterangan:
C = Panjang interval kelas

u = =

M = rata-rata hitung sementara

15
 2.2.4 Simpangan Kuartil
Contoh Berikut ini adalah nilai Quiz ke-1 dan ke-2 Matakuliah Statistik. Tentukan Range
untuk masing-masing Quiz. Apa kesimpulan Anda?

Quiz ke-1: 1 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Quiz ke-2: 2 3 4 5 6 14 15 16 17 18 19

Jawab:
Untuk menentukan nilai kuartil, terlebih dahulu sampel data harus diurutkan. Kebetulan
pada contoh ini, data sudah terurut.
Selanjutnya tentukan letak dari kuartil tersebut dan terakhir tentukan nilai kuartilnya.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Quiz 1: 1 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Quiz 2: 2 3 4 5 6 14 15 16 17 18 19
n = 11

Letak Qi = (n+1)

Quiz 1:
Letak Q1 = ¼(11+1) = 3 sehingga nilai Q1 adalah data yang terletak pada urutan ke-3,
yaitu 20
Letak Q3 = ¾(11+1) = 9 sehingga nilai Q1 adalah data yang terletak pada urutan ke-9,
yaitu 20

Simpangan quartil = = =0

Quiz 2:
Letak Q1 = ¼(11+1) = 3 sehingga nilai Q1 adalah data yang terletak pada urutan ke-3,
yaitu 5
Letak Q3 = ¾(11+1) = 9 sehingga nilai Q1 adalah data yang terletak pada urutan ke-3,
yaitu 17

Simpangan quartil = = =6

Kesimpulan:

16
Berdasarkan simpangan kuartil, Quiz ke-2 lebih bervariasi dibandingkan dengan Quiz ke-1.
(kesimpulannya berbeda dengan kesimpulan berdasarkan range).

 2.2.5 Simpangan Baku


Simpangan Baku Data Berkelompok

Modal dari 40 perusahaan (dalam jutaan rupiah) adalah sebagai berikut :


138 164 150 132 144 125 149 157
146 158 140 147 136 148 152 144
168 126 138 176 163 119 154 165
146 173 142 147 135 153 140 135
161 145 135 142 150 156 145 128

Tentukan simpangan baku dari diatas ?


Modal (M) Nilai Tengah Frekuensi (f)

118-126 122 3

127-135 131 5

136-144 140 9

145-153 149 12

154-162 158 5

163-171 167 4

172-180 176 2
Jumlah 40
Kelas interval sama, yaitu 9 (127-118)

Kelas f d d2 fd fd2

118-126 3 -3 9 -9 27

127-135 5 -2 4 -10 20

136-144 9 -1 1 -9 9

145-153 12 0 0 0 0

154-162 5 1 1 5 5

163-171 4 2 4 8 16

172-180 2 3 9 6 18

Jumlah 40 0 28 ∑fidi = -9 ∑fidi2= 95


17
2 2
= = 13, 72

Simpangan Baku Data Tidak Berkelompok

Contoh :

Diketahui, data upah bulanan karyawan suatu perusahaan (dalam ribuan


rupiah). Hitunglah simpangan baku dari data berikut ?

Xi Xi Xi2

X1 30 900

X2 40 1600

X3 50 2500

X4 60 3600

X5 70 4900

5 250 13500

Jawaban :

2
1 – 1 ) 2}

Jadi, simpangan baku dari data tersebut adalah 14,14 ( Rp. 14.140,00)

 2.2.5 Desil
Contoh : 15,10,20,30,25,40,35,45,50

18
Data diurutkan : 10,15,20,25,30,35,40,45,50
Letak D7 = nilai yang ke i (n+1) = 7(9+1) = 7
10 10
Nilai D7 = 40
 2.2.6 Persentil
Diketahui sebuah deret data 9, 10, 11, 6, 8, 7, 7, 5, 4, 5
Tentukan persentil ke-75?
Data diurutkan: 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 9, 10, 11
Berdasarkan rumus mencari persentil diatas maka,
Letak nilai persentil ke-75 di urutan data ke- 75(10 +1)/100 = 8,25.
P75 = x8 + 0,25 (x9 – x8) = 9 + 0,25 (10 – 9) = 9,25

19
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Apabila suatu kelompok data mempunyai penyebaran yang tidak sama terhadap nilai rata-
ratanya, maka dikatakan bahwa nilai rata-rata tersebut tidak representatif.

Simpangan baku adalah jumlah mutlak selisih setiap nilai pengamatan terhadap nilai rata-rata
dibagi dengan banyaknya pengamatan kurtosis merupakan ukuran untuk menentukan bentukbentuk
distribusi yang biasanya dibandingkan dengan kurva distribusi normal. Ukuran penyebaran dapat
digunakan untuk menentukan apakah nilai rata-ratanya benar-benar representatif atau tidak.

Ukuran penyebaran data yang telah dihitung adalah range (rentang), standar deviasi
(simpangan  baku). Rentang data menunjukkan selisih antara nilai terbesar dengan nilai terkecil
dalam suatu himpunan data.

3.2 SARAN

Pentingnya kita mempelajari dispersi data didasarkan pada dua pertimbangan. Pertama, pusat
data, seperti rata-rata hitung, median, dan modus hanya memberi informasi yang sangat terbatas,
sehingga tanpa disandingkan dengan dispersi data kurang bermanfaat dalam analisis data.

DAFTAR PUSTAKA

20
- https://www.rumusstatistik.com/2017/02/statistik deskriptif.html#:~:text=sering%20respons
%20diberikan-,Ukuran%20Kecenderungan%20Terpusat,data%20dibagi%20dengan
%20banyaknya%20data.

- https://www.smartstat.info/materi/statistika/statistik-deskriptif/ukuran-penyebaran-measures-
of-dispersion.html

- Abadyo, dkk. 2004. Metoda Statistika Praktis. Malang: Universitas Negeri Malang.

- Anton Dajan. 1981. Pengantar Metode Statistik Jilid I halaman 100-146". Jakarta : Lembaga
Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial.

- Hadi, Sutrisno. 2015. Statistik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

- http://patragusti.blogspot.com/2019/04/makalah-statistik-ukuran-pemusatan-data.html

21

Anda mungkin juga menyukai