Anda di halaman 1dari 26

Filosofi Riset

Dalam Bidang Akuntansi Keperilakuan


Putri Puspita Sari – B12.2019.03982
Filsafat ilmu merupakan cabang dari filsafat yang banyak digunakan sebagai batu
pijakan dalam mengembangkan ilmu.

Filsafat ilmu menurut Sumantri (1998) dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
● Ontologi mempertanyakan hakekat ilmu atau mempertanyakan apa yang dikaji oleh
pengetahuan itu.
● Epistemologi mempertanyakan cara mendapat pengetahuan, sehingga akan dibahas sarana
untuk memperoleh pengetahuan dan penggunaan tata cara sampai dengan diperolehnya
pengetahuan.
● Aksiologi mempertanyakan untuk apa pengetahuan dimaksud dipergunakan.
Epistemologi memberikan perhatian pada cara menyerap ilmu
pengetahuan & mengomunikasikannya.

Pendekatan Objektivisme
01 Pengetahuan itu berada dalam bentuk yang tidak berwujud.

Pendekatan Subjektivisme
02 Pengetahuan bersifat subjektif & spiritual yang didasarkan pada pandangan dan pengalaman
manusia.

Pendekatan Voluntarisme
03 Manusia berada di dunia untuk memcahkan fenomena social
sebagai makhluk yang memiliki kehendak & pilihan bebas.
PERGESERAN ARAH RISET
Pada tahun 1970-an terjadi pergeseran pendekatan dalam riset akuntansi. Alasan yang
mendasari pergeseran ini :

Pendekatan normatif yang telah berjaya selama satu dekade tidak


dapat menghasilkan teori akuntansi yang siap digunakan dalam
praktik sehari-hari.

Adanya “gerakan” dari masyarakat peneliti akuntansi yang


menitikberatkan pada pendekatan
ekonomi dan perilaku.
FILOSOFI PARADIGMA
METODOLOGI RISET
• Suatu pengetahuan dibangun berdasarkan asumsi-asumsi filosofis tertentu
yaitu ontologi, epistemologi, hakikat manusia dan metodologi.
• Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, Burrel dan Morgan (1979)
mengelompokkan pengetahuan dalam tiga paradigma yaitu : fungsionalis-
interpretif, radikal humanis, dan radikal strukturalis.
PARADIGMA FUNGSIONALIS
• Merupakan paradigma yang umum dan sangat dominan digunakan dalam riset
akuntansi dibandingkan dengan paradigma yang lain sehingga disebut juga paradigma
utama.
• Secara ontologi, paradigma ini dipengaruhi oleh realitas fisik yang menganggap
bahwa realitas objektif berada secara bebas dan terpisah di luar diri manusia.
• Secara epistemologi, akuntansi utama melihat realitas sebagai realitas materi yang
mempunyai suatu keyakinan bahwa ilmu pengetahuan akuntansi dapat dibangun
dengan rasio dan dunia empiris.
Suatu penjelasan dikatakan ilmiah apabila
memenuhi tiga komponen berikut:

Memasukkan satu atau lebih prinsip-prinsip atau hukum umum.


Mengandung prakondisi yang biasanya diwujudkan dalam
bentuk pernyataan-pernyataan hasil observasi.
Memiliki satu pernyataan yang menggambarkan sesuatu
yang dijelaskan.
Di dalam Filsafat, pengujian empiris dinyatakan dalam dua cara :

Dalam aliran positivis ada teori dan seperangkat pernyataan hasil observasi independen
yang digunakan untuk membenarkan atau memverifikasi kebenaran teori
Dalam pandangan Popperian, karena pernyataan hasil observasi merupakan teori yang
dependen dan dapat dipalsukan, maka teori-teori ilmiah tidak dapat dibuktikan
kebenarannya tetapi memungkinkan untuk ditolak.
PARADIGMA INTERPRETIF
• Menurut Burrel dan Morgan, paradigma ini menggunakan cara pandang nominalis yang
melihat realitas sosial sebagai sesuatu yang hanya merupakan label, nama, atau konsep
yang digunakan untuk membangun realitas, dan bukanlah sesuatu yang nyata,
melainkan hanyalah penamaan atau sesuatu yang diciptakan oleh manusia atau
merupakan produk manusia itu sendiri.

• Tujuan paradigma interpretif adalah untuk menganalisis realitas sosial dan bagaimana
realitas sosial tersebut terbentuk.
PERBEDAAN ANTARA PARADIGMA FUNGSIONALIS
DAN INTERPRETIF
1. Paradigma interpretif memusatkan perhatian tidak hanya pada bagaimana membuat
perusahaan berjalan dengan baik, tetapi juga bagaimana menghasilkan pemahaman
yang luas dan mendalam mengenai bagaimana manajer dan karyawan dalam
organisasi memahami akuntansi, berpikir tentang akuntansi serta berinteraksi dan
menggunakan akuntansi.
2. Para interaksionis tidak percaya pada keberadaan realitas organisasi yang tunggal
dan konkret, melainkan pada situasi yang ditafsirkan organisasi dengan caranya
masing-masing.
PARADIGMA STRUKTURALISME
RADIKAL
• Mempunyai persamaan dengan fungsionalis, yang
mengasumsikan bahwa sistem social mempunyai
keberadaan ontologis yang konkret dan nyata.

• Memfokuskan pada konflik mendasar sebagai dasar dari


produk hubungan
kelas dan struktur pengendalian, serta
memperlakukan dunia sosial sebagai
objek eksternal dan memiliki
hubungan terpisah dari
manusia tertentu.
PARADIGMA HUMANIS RADIKAL

Macintosh menyatakan bahwa humanis radikalmemiliki visi praktik


akuntansi manajemen dansistem pengendalian yang berorientasi
pada orang yang mengutamakan idealisme humanistik dan nilai-
nilai dibandingkan dengan tujuan organisasi.
PARADIGMA POSMODERNISME

• Posmodernisme menyajikan suatu wacana yang sedang muncul yang meletakan dirinya diluar
paradigma modern, bahkan dapat dikatakan
bahwa paradigma posmodernisme merupakan opsisi dari paradigma modern.
• Karya yang paling banyak digunakan sebagai dasar aliran posmodernisme adalah karya Derrida dan
Foucalut.
• Foucoult terkenal dengan metode arkeologis dan geonalogis.
Forcault beranggapan bahwa kuasa tidak hanya berpusat pada para penguasa
yang sedang berkuasa tetapi pada semua aspek kehidupan masyarakat termasuk
ilmu pengetahuan.

Postmodernisme versi Forcault diartikulasikan dalam bentuk kekuasaan


pengetahuan yang secara jelas mengatakan bahwa terdapat hubungan timbal balik
antara kuasa & pengetahuan.
PARADIGMA AKUNTANSI KRITIS
• Paradigma ini dikemukakan pertama kali oleh Mattessich (1964) melalui sebuah
derivatif filosofi fungsionalis dalam sistem ekonomi kapitalis.
• Kerangka Mattesich berfokus pada penilaian dan tidak mengandung dasar untuk
mengkritik tatanan ekonomi, sosial, atau politik. Sistem ekonomi dipandang
berdaulat dan peran akuntansi dalam hal ini adalah untuk memahami dan
mengakomodasi sistem yang ada.
• Akuntansi kritis memandang bahwa akuntansi memiliki peran yang sangat penting
dalam mempertimbangkan dan memutuskan konflik antara perusahaan dan
konstituen sosial, seperti tenaga kerja, para pelanggan dan publik.
PELUANG RISET AKUTANSI KEPERILAKUAN PADA
LINGKUNGAN AKUTANSI
AUDIT
Berorientasi pada pembuatan keputusan
dalam audit, dan telah memfokuskan riset
terakhir pada penilaian dan pembuatan
keputusan auditor, seperti perbedaan
penggunaan laporan audit dan
meningkatkan perkembangan yang
berorientasi kognitif.  AKUNTANSI
KEUANGAN
Riset akutansi keperilakuan dalam bidang
keuangan berpotensi memberikan kontribusi
yang besar berhubungan dengan keuntungan
dari riset akutansi keperilakuan dalam
bidang audit.
AKUNTANSI SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN AKUNTANSI
Riset akutansi keperilakuan dalam Potensi riset dalam SIA adalah sebagai
akutansi manajemen melakukan peran dari sistem pendukung kelompok
investigasi atas seluruh variabel dalam memfasilitasi proses kelompok.
lingkungan & organisasional yang telah Sebagai contoh, kemungkinan yang
diidentivikasi sebelumnya dan riset paling signifikan dari perubahan
mendatang diharapkan akan teknologi untuk kantor akutan pada
meningkatkan perluasan pengetahuan beberapa tahun mendatang akan
yang mendasari hubungan dan menguntungkan kecanggihan
pengujian dalam konteks yang baru. komunikasi jaringan.
PERTUMBUHAN RISET
PERPAJAKAN PERILAKU
Riset akutansi keperilakuan dalam bidang Indikasi penting dari pertumbuhan minat dalam
perpajakan telah memfokuskan diri pada pendekatan perilaku teradap akutansi merupakan
kepatuhan dengan melakukan pengujian variabel pengaruh dari paradigma perilaku.Untuk
psikologi dan lingkungan. Variabel-variabel yang menangani dimensi ini, Dyckman (1998) memelih
sering diuji dengan hasil campuran menyarankan untuk menentukan presentase penulisan dan artikel
bahwa pelaku kepatuhan pajak adalah hasil yang yang diterbitkan oleh dua jurnal utama,
kompleks. Riset akutansi keperilakuan dalam yaitu journal of accounting research dan the
bidang perpajakan saat ini telah membentuk accounting review. Secara substansial, presentase
bermacam-macam perilaku pengetahuan dari riset penulis artikel lebih besar daripada pesentase yang
akutansi keperilakuan dalam bidang audit. berhubungan dengan staf pengajar sebagai calon
perilaku. 
PERKEMBANGAN
TERAKHIR
Wawasan dalam riset akuntansi keperilakuan
saat ini bisa diperoleh dengan dua cara, yaitu:
1. Survei publikasi utama dari riset akuntansi
keperilakuan
2. Klasifikasi topik artikel yang dipublikasikan
dan pemetaan publikasi terhadap model
perilaku individu.
Bumper (1993) telah mengidentifikasi riset akuntansi keperilakuan yang
diterbitkan selama periode 1987-1991.
●  Accounting, Organization, and Society merupakan jurnal yang isinya
cenderung fokus pada riset akuntansi keperilakuan.
● Periode sekarang, audit merupakan bidang riset keperilakuan yang paling
banyak diterbitkan dalam Behaviour Research in Accounting.
● Urutan berikutnya diuduki oleh bidang akuntansi manajemen yang hamper
mencapat seperempat dari total penerbitan, sementara sisanya adalah
subbidang lainnya.
TEORI KEPERILAKUAN TENTANG
PERUSAHAAN
Teori organisasi modern berkaitan dengan perilaku perusahaan sebagai suatu
kesatuan terhadap pemahaman kegiatan perusahaan dan alasan anggotanya.

Pandangan yang dihimpun secara lengkap dari tujuan suatu perusahaan


memungkinkan para akuntan untuk menyiapkan laporan keuangan yang
mencerminkan hasil operasional tahunan perusahaan untuk didistribusikan ke
pemegang saham dan publik melalui laporan keuangannya.
Tujuan organisasi akan dipandang sebagai
berikut:
• Hasil pengaruh dari permulaan proses antar-
peserta organisasi.
• Penentu batas pengambilan keputusan
perusahaan dan penyelesaian masalah
aktivitas.
• Perannya di dalam sistem pengawasan
internal adalah untuk memotivasi peserta,
dimana derajat tingkat kepuasan kerja
anggotanya akan diuraikan dalam kaitannya
dengan tujuan pribadi mereka yang saling
tumpang tindih dengan tujuan organisasi,
dan sampai sejauh mana karyawan
memandang perusahaan sebagai hal yang
membantu penerimaan tujuan pribadi
mereka.
MODEL MOTIVASIONAL DARI
PERILAKU MANAJERIAL
• Pandangan umum tentang perilaku individu berkaitan dengan arah tujuan. Prinsip umum
menekankan kebutuhan akan teori-teori dan tingkatan dari jenis-jenis teori.
• Dengan kata lain, kepribadian seseorang ditentukan oleh faktor prestasinya, kecenderungan untuk
menyesuaikan kebutuhan anggota, otoriterisme, motif dependen-independen, dan semua motif
kekuasaan yang telah dihubungkan dengan intensitas arah tujuan perilaku.
• Model pandangan manajer tentang motivasi manajerial yang diperkenalkan adalah manajer
termotivasi untk mencapai dua tujuan sekaligus, yaitu tujuan pribadinya dan tujuan perusahaan.
• Untuk mencapai kedua tujuan ini, manajer tersebut akan menutupi slack (rentang/ jarak
ketidaksesuaian) dari lingkungan operasionalnya.
WAWASAN UNTUK MASA DEPAN

• Saat ini, Kantor Akuntan Publik yang termasuk dalam “The Big 6” di AS kurang
mendukung riset akademik dibandingkan di masa lalu. Banyak universitas yang
umumnya memiliki pengalaman pencatatan anggaran akan menunjukkan
penurunan sumber yang memberikan dukungan terhadap riset.
• Karena riset keperilakuan saat ini cenderung menjadi lebih mahal dibandingkan
usaha akuntan, maka akan terasa lebih sulit melakukan pekerjaan tersebut.
• Tidak ada cara yang lebih baik untuk meningkatkan pemahaman seseorang
terhadap satu fenomena, kecuali dengan melakukan riset dan menulis tentang
fenomena tersebut kepada orang lain dan melakukan berbagai perbaikan.
TERIMA
KASIH! 
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik and
illustrations by Storyset

Anda mungkin juga menyukai