Anda di halaman 1dari 3

PERKEMBANGAN RADIKAL DALAM PEMIKIRAN AKUNTANSI

Berdasarkan pada pernyataan AAA (American Accounting Association) yang menyatakan bahwa
tidak ada teori pelaporan eksternal yang diterima secara umum dan Well bahwa akuntansi kurang
mendifinisikan paradigm yang pasti maka tujuan utama makalah ini adalah untuk membuat para
peniliti mampu membuktikan dan memberikan hasil dari asumsi mereka dan memperkenalkan
bentuk-bentuk asumsi alternative.

KLASIFIKASI MENGENAI PERSPEKTIF AKUNTANSI DEWASA INI


Burell dan Morgan mengklasifikasikan akuntansi memakai metodologi sosiologi kedalam asumsi
ilmu social dan kemasyarakatan dengan asumsi social terbagi atas ontology lingkungan social
(realism vs nominalisme), epistemology (positivism vs anti positivism), sifat manusia (determinisme
vs voluntarisme) dan metodologi (nomothetic vs ideografik). Membentuk empat paradigma yaitu
fungsionalis, interpretif, humanis radikal dan radikal structural.

KLASIFIKASI ATAS ASUMSI-ASUMSI


Terdapat asumsi yang menyatakan bahwa akutansi merupakan pengetahuan mengenai orang, untuk
orang dan lingkungan fisik atau social yang selalu berubah-ubah (Tinker, 1975 ; Lowe dan Tinker,
1977). Oleh karena itu muncullah keyakinan-keyakinan dalam bentuk asumsi epistemology dan
metodologi. Keyakinan estimologi mengacu kepada kebenaran didapat dengan membuktikan
kebenaran itu sendiri atau membuat kriteria-kriterianya apabila dapat diulang maka diasumsikan
teori itu benar. Keyakinan metodologi menjelaskan bahwa kebenaran dihasilkan dengan cara
metode riset dan mempunyai bukti-bukti valid. Asumsi selanjutnya mengenai objek yang dipelajari
meliputi keyakinan mengenai realitas social dan fisik yang melihat pada ontological dan manusia
sebagai objek fisik. Tujuan dari asumsi ini adalah untuk menilai kekuatan dan kelemahan dari
perspektif alternative dalam akuntansi.

ALIRAN UTAMA PEMIKIRAN AKUNTANSI-ASUMSI


Kepercayaan terhadap realitas social dan fisik
Asumsi ini melihat bahwa ada perbedaan dalam menetukan objek dan subjek. Objek bukan hanya
subjek secara keseluruhan dan subjek tidak hanya sebatas manusia. Asumsi ini direfleksikan dalam
riset akuntansi manajemen.
Keyakinan atas pengetahuan
Asumsi ini menyatakan bahwa ada bentuk teori independen yang menjelaskan bahwa teori harus
diuji berdasarkan pengamatan atau diuji ilmiah dengan memakai tiga komponen yaitu adanya
gabungan prinsip-prinsip/aturan, adanya pernyataan atas pengamatan dan adanya penjelasan atau
kesimpulan. Asumsi ini dikenal sebagai Hypothetico-deductive. Kemudian Poperian mengkritik
bahwa teori dependen dapat keliru, dipalsukan bahkan tidak dapat dibuktikan.
Keyakinan atas lingkungan social
Memiliki dua asumsi yaitu perilaku manusia memiliki tujuan tertentu yaitu kegunaan (utility) dan
maksimalisasi (maximization). Asumsi kedua menyatakan bahwa organisasi dan individu memiliki
tujuan yang kemudian menimbulkan konflik antara pemilik (principal) dan pelaksana (agent).
Teori dan praktek
Chamber (1966, p40-58) menyatakan bahwa pada prakteknya seorang akuntan hanya dapat
menyediakan informasi keuangan yang disediakan bagi pengguna akhirnya dan bebas dari tuuan
dan nilai atas tujuan tertentu (dichotomy means-ed).

ALIRAN UTAMA AKUNTANSI – KOSEKUENSI DAN KETERBATASAN


Asumsi yang menyatakan bahwa akuntan menyediakan informasi keuangan yang disediakan oleh
penguna membuat peneliti akuntansi menggunakan sesuatu apa adanya. Mengenai tujuan manusia,
utility dan maximization bersama-sama diuji hasilnya memperlihatkan bahwa tujuannya merupakan
tujuan yang berasal dari penyedia modal. Menanggapi pernyataan hempel para ahli sepakat bahwa
observasi adalah dependen theory yang dapat salah dan tidak dapat digunakan.

ASUMSI ALTERNATIF INTERPRETIF


Keyakinan ,mengenai realitas social dan fisik
Semau kegiatan intrinsic didasari oleh arti subjekti secara sengaja dan memiliki bahan acuan.
Mengasumsikan bahwa pada suatu realitas social menghadapkan individu sejalan dengan
lingkungan alamiahnya.
Keyakinan akan pengetahuan

Dibentuk secara subjektif dan tiba-tiba dengan meniliti suatu hubungan dari lingkungan hidup
dengan criteria konsisten secara logis dan interprestasi subjektif 9arti dari perilaku pelaku) dengan
cara melihat objek yang diamati.
Keyakinan lingkungan social
Terdapat keyakinan setiap tingkah laku mempunyai sebab, dan asumsi-asumsi dasar dari sesuatu
yang disusun.
Teori dan praktek
Memperkaya pemahaman orang-orang ats maksud dari kegiatan yang dilakukan.

INTERPRETIF ALTERNATIF – KONSEKUENSI


Konsekuensinya dapat membandingkan dua bagian dari pekerjaan pada system pengendalian
budget yang oleh demski dan Fetlthem anggaran digunakan untuk mempelajari perilaku dimana
tujuan dari utilitas dana maksimalisasi menhubungkan pihak principal-agen. Prakteknya informasi
akuntansi menghubungkan lewat arti yang berbeda-beda, akuntansi membantu membangun realitas
social yang objektif, perspektif interpretif mempertanyakan pandangan tradisional atas informasi
akuntansi sebagai sesuatu yang berarti untuk mencapai tujuan.

ALTERNATIF KRITIS ASUMSI


Tiga kecaman umum terhadap kelemahan interpretif yaitu penggunaan dari kesepakatan peran,
keretakan dalam suatu dimensi evaluasi, serta asumsi mengenai interpretif umum.
Keyakinan mengenai pengetahuan
Para filsuf setuju bahwa standar merupakan penjelasan dari ilmu yang layak dan bersifat sementara
dibatasi oleh konteks suatu gagasan.
Keyakinan atas lingkungan social
Memandang bahwa para ahli ilmu social perlu mempelajari subjek atau objeknya. Kegiatan social
hanya dapat dipahami melalui bahasa, tenaga kerja dan dominasi.
Teori dan praktek
Melalui analisis diharapkan perubahan social dapat dimulai dan ketidakadilan dan ketidaksamaan
dapat diperbaiki.

PERSPEKTIF KRITIS – KONSEKUENSI


Karakteristik riset akutansi yaitu akuntansi dipandang sebagai entuk rasionalitas kalkulatif, totalitas
dari suatu hubungan, akuntansi sebagai suatu kelompok yang berkempentingan dan
dioraganisasikan serta fokus pada totalitas yang dapat memajukan studi organisasional. Perspektif
ini menawarkan cara pandang yang terpecaya dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi ataupun
membantu memisahkan organisasi dari hubungan structural yang lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai