Contoh :
Participan observation,
Interview secara mendalam
Burnel & Morgan juga mengelompokkan asumsi tentang
sifat ilmu pengetahuan menjadi dimensi objektif dan
subyektif.
A. Induktivisme
Filsafat ilmu berkembang dalam bentuk positi visme logis
doktrinnya : verification theory of meaning.
Y1 : bahwa pernyataan atau proposisi memiliki arti hanya
jika mereka dapat secara empiris.
Riset program
Teori dipandang sebagai struktur yang terdiri dari asumsi-
asumsi & seperangkat hipotesis tambahan
Paradigma & Revolusionen
Khun mengatakan
Kemajuan pengetahuan bukan merupakan hasil evolusi tetapi
merupakan hasil revolusi “Teori dapat diganti dengan teori lain
yang tidak cocok.
BAB II
PENGENALAN TEORI
I. Berbagai Pandangan terhadap Akuntansi
a. Sintaktik
“Adalah studi tentang tata bahasa atau hubungan
antara simbol dengan simbol”.
c. Pragmatis
“Hubungan pragmatis menunjukkan pengaruh kata- kata atau
symbol terhadap seseorang”.
Dalam kaitannya dengan akuntansi aspek pragmatis berkaitan
dengan bagaimana konsep dan praktik akuntansi
mempengaruhi prilaku seseorang.
B. Teori sebagai Penalaran
1. Pendekatan deduktif
Dalam pendekatan deduktif, tujuan merupakan bagian
yang paling penting.
Metode yang digunakan dalam penalaran deduktif adalah
metode aksioma atau matematika. Atas dasar metode ini,
perumusan teori diawali dari pemakaian asumsi dasar dan
aturan- aturan yang akan digunakan untuk menarik
kesimpulan yang logis dari masalah yang sedang dianalisis
“Apabila tujuan benar, asumsinya benar untuk teori yang
dihasilkan juga benar”.
2. Pendekatan Induktif
Pendekatan ini didasarkan pada pembuatan kesimpulan
yang berasal dari generalisasi atas fenomena yang bersifat
khusus. Pendekatan ini dimulai dengan adanya observasi
terhadap seperangkat fenomena tertentu yang merupakan
perwujudan dari suatu yang dapat memberikan gambaran
umum dari suatu fenomena (generalisasi berdasarkan pada
bukti empiris).
c. Dasar Ilmiah
Setiap unsur mengahasilkan metode ilmiah yang
berbeda dalam merumuskan atau mengembangkan
suatu teori.
Teori ilmiah sering menimbulkan perdebatan dalam
filsafat ilmu pengetahuan.
BAB III
PERUMUSAN TEORI
AKUNTANSI
1. Teori dan Praktek Akuntansi
Definisi Akuntansi
AICPA : “Seni mencatat, mengklasifikasikan,
mengikhtisarkan transaksi / peristiwa yang
dilakukan sedemikian rupa dalam bentuk uang
atau yang bersifat keuangan dan
menginterprestasikan hasilnya”.
Definisi ini lebih menekankan akuntansi sebagai
seni.
AAA : Proses mengidentifikasi, mengukur dan
mengkomunikasikan informasi untuk membantu
pemakai dalam membuat keputusan atau
pertimbangan yang benar.
a. Deduktif
b. Induktif
c. Efikal
d. Sosiologi
e. Ekonomi
f. Eklektik
a. Pendekatan Deduktif
Dimulai dari proposisi akuntansi dasar sampai dihasilkan
prinsip akuntansi yang rasional sebagai pedoman dan dasar
untuk mengembangkan teknik- teknik akuntansi.
d. Pendekatan Sosiologi
Pendekatan ini menekankan pada pengaruh sosial yang timbul
dari teknik- teknik akuntansi terhadap kesejahteraan sosial
dari lingkungan tempat akuntansi akan di operasionalkan.
Nilai- nilai sosial dianggap sebagai kriteria utama dalam
merumuskan akuntansi. Tujuannya untuk mendorong
perusahaan agar mempertanggung jawabkan kegiatan
usahanya pada lingkungan sosial melalui pengukuran,
internalisasi dan pengungkapan dampak sosial dari kegiatan
perusahaan dalam laporan keuangan.
e. Pendekatan Ekonomi
Pendekatan ini memusatkan perhatiannya pada
pengendalian terhadap perilaku indikator makro ekonomi
sebagai akibat adopsi berbagai teknik akuntansi kriteria yang
digunakan.
Kebijakan dan teknik akuntansi harus dapat
merefleksikan realita ekonomi
Pemilihan teknik akuntansi tergantung pada
konsekwensi ekonomi yang timbul dari penerapan
teknik tersebut.
f. Pendekatan Eklektif
Bertujuan untuk mengembangkan akuntansi dengan cara
menghubungkan berbagai pendekatan yang selama ini
digunakan.
B. Klasifikasi Berdasarkan Sistem Bahasa
2. Teori Semantik
Teori semantik berkaitan dengan penjelasan mengenai
fenomena (objek atau peristiwa) dan istilah atau symbol yang
mewakilinya. Teori ini memberikan penjelasan mengenai
definisi operasional dari praktik akuntansi.
3. Teori Pragmatik
Teori ini berusaha menjelaskan pengaruh informasi
akuntansi terhadap perilaku pengambil keputusan. Jadi
teori pragmatik di masukkan untuk mengukur dan
mengevaluasi pengaruh ekonomi, psikologi dan sosiologi
pemakai terhadap altenatif prosedur akuntansi dan media
pelaporannya.
C. Klasifikasi Berdasarkan Tujuan
Atas dasar tujuannya teori akuntansi di bedakan menjadi
dua jenis yaitu :
1. Teori Akuntansi Normatif
(yang memberikan resep terhadap praktik akuntansi)
2. Teori Akuntansi Positif
(Yang berusaha menjelaskan dan memprediksi
fenomena yang berkaitan dengan akuntansi)
1. Teori Normatif (Preskriptif)
Kritikannya :
APB berhubungan langsung dengan AICPA
Anggotanya terbatas
Bekerja separuh waktu
Product AAA
Seri monograp akuntansi
Hasil studi lainnya melalui komisi AAA
Media publikasinya berupa jurnal triwulan
Accounting Review
Accounting Horizon
Aspek Kelembagaan Dalam Pengembangan Akuntansi
Pembentukan standar akuntansi melibatkan aspek politik,
bisnis, sosial budaya.
1. Tujuan Khusus
Menyajikan laporan posisi keuangan
Hasil usaha
Perubahan posisi keuangan
Secara wajar sesuai dengan GAAP
2. Tujuan Umum
Memberi informasi yang terpercaya tentang sumber-
sumber ekonomi & kewajiban perusahaan
Memberikan informasi yang terpercaya tenatng sumber
kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan
Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan
untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan
laba
Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang
perubahan harta dan kewajiban
Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan
para pemakai laporan.
Tujuan Pelaporan Keuangan dalam SFAC
No. 1 (Level Pertama)
a. Relevan
Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut
memiliki manfaat sesuai dengan tindakan yang akan
dilakukan oleh pemakai laporan keuangan.
Informasi yang relevan akan bermanfaat bagi investor,
kreditor dan pemakai lainnya apabila informasi tersebut
dapat digunakan untuk mengevaluasi peristiwa masa lalu,
fase sekarang dan masa mendatang dan mempunyai nilai
umpan balik dan tersedia tepat waktu.
b. Realibility (Keandalan)
Keandalan suatu informasi sangat tergantung pada
kemampuan suatu informasi untuk menggambarkan secara
wajar keadaan peristiwa yang digambarkan sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya.
Agar informasi memiliki keandalan informasi harus dapat
diuji kebenarannya, netral dan menggambarkan secara
wajar sesuai peristiwa yang digambarkan.
Verifiability (keterujian) merupakan kemampuan suatu
informasi yang diuji kebenarannya oleh orang yang
berbeda dengan metode pengujian yang sama dan akan
menghasilkan kesimpulan yang sama.
c. Daya banding dan konsistensi
Informasi dikatakan bermanfaat kalau informasi tersebut
dapat saling dipertimbangkan baik antar periode maupun
antar perusahaan. Disamping itu informasi dikatakan
bermanfaat kalau ada konsistensi dalam proses penyajiannya.
Konsistensi menunjukkan pemakaian metode yang sama oleh
perusahaan sepanjang periode.
Aktiva (Asset)
Aktiva adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi
dimasa mendatang yang diperoleh atau dikendalikan
oleh suatu entitas tertntu sebagai akibat transaksi atau
peristiwa masa lalu.
Hutang (Liabilities)
Hutang adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang
mungkin terjadi dimasa mendatang yang berasal dari
kewajiban sekarang suatu entitas untuk mentransfer
aktiva atau menyerahkan jasa pada entitas lain dimasa
mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu.
Ekuitas (Equity)
Ekuitas adalah hak sisa atas aktiva suatu entitas setelah
dikurangi dengan hutang. Dalam perusahaan bisnis,
ekuitas sama dengan hak pemilik.
• Kerugian (Losses)
Kerugian adalah penurunan ekuitas dari transaksi
insidential suatu entitas dan berasal dari semua
transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang
mempengaruhi entitas dalam satu periode diluar
transaksi yang berasal dari biaya & distribusi pada
pemilik.
3. Pengakuan & Pengukuan (SFAC No. 5)
Ada 5 dasar pengukuran yang dapat digunakan untuk
menentukan nilai aktiva dan hutang yaitu :
Penjelasan :
1. Economic entity
Akuntansi memandang badan usaha sebagai unit usaha yang
berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri dan terpisah
dari pemilik yang menanamkan modal ke dalam badan usaha
tersebut. Atas dasar asumsi ini akuntansi hanya dapat
dipraktikkan apabila ada pemisahan yang jelas antara pemilik
entitas dengan perusahaan.
2. Going Concern
Adanya anggapan bahwa perusahaan akan terus melaksanakan
operasinya sepanjang proses penyelesaian proyek, perjanjian
dan kegiatan yang sedang berlangsung. Perusahaan dianggap
tidak akan berhenti atau dilikuidasi dimasa yang akan datang.
3. Unit of Measure
Setiap transaksi harus diukur dengan suatu alat ukuran atau
alat tukar yang seragam. Alat ukur yang dipakai dalam
akuntansi adalah moneter.
• Akuntansi tidak mencatat informasi relevan lainnya yang
bersifat non moneter (kualitatif).
• Kemampuan daya beli (purchasing power) (daya beli uang
tidak stabil)
4. Accounting Period
Laporan keuangan harus dilaporakan secara periodic
walaupun perusahaan bersifat going concern postulat
menerapkan konsep accurel dan deferral yang akan
membedakan dengan cash basis dan accurel basis.
1. Accounting Principles
Dapat diartikan sebagai suatu perangkat aturan- aturan dan
universal yang dijadikan sebagai objek pengetahuan akuntansi
dalam konteks teoritis dan menjadi landasan pengembangan
teknik akuntansi.
a. The Historical Cost & Prinsip (Harga pertukaran)
Menurut prinsip cost dasar penilaian yang paling tepat
adalah acquisition cost (historical cost). Artinya semua
transaksi yang berkaitan dengan aktib\va hutang, modal,
pendapatan & biaya dicatat menurut harga pertukaran pada
tanggal terjadinya transaksi.
b. The Revenue Principles (prinsip pendapatan)
Prinsip pendapatan mengatur tentang, jenis komponen
pendapatan, pengukuran pendapatan dan pengakuan
pendapatan.
• Pandangan sempit : Pendapatan merupakan hasil
penjualan barang/ jasa yang merupakan kegiatan utama
perusahaan.
• Pandangan luas : Keseluruhan aliran masuk yang berasal
dari hasil penjualan barang / jasa & keuntungan yang
berasal dari kegiatan insidential perusahaan.
• Pengukuran : Pendapatan diukur berdasarkan nilai produk
/ jasa yang diperdagangkan dalam transaksi bebas.
• Pengakuan : Kapan pendapatan dapat dicatat dalam
laporan keuangan sehingga mempengaruhi hasil usaha
perusahaan.
Pendapatan dapat diakui pada saat berikut :
1. Selama proses produksi
2. Setelah proses produksi selesai
3. Pada saat penjualan
4. Pada saat diterima kas
GAAP adalah :
Sekumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi,
kebiasaan & praktik yang dipilih dan dianggap dapat diterima
secara umum sehingga dijadikan pedoman umum dalam
menyusun, menyajikan, menginterpretasikan laporan keuangan
dalam lingkungan tertentu.
Sumber- sumber GAAP dapat dipandang sebagai suatu hirarki
yang disebut “The House of GAAP”
Standar Akuntansi
Dapat dikatakan sebagai pedoman umum penyusunan laporan
keuangan yang merupakan pernyataan resmi tentang masalah
akuntansi tertentu, yang dikeluarkan oleh badan yang
berwenang dan berlaku dalam lingkungan tertentu.
Rumusnya : P = V
( I + i )n
P = Nilai sekarang (Present Value) dari aktiva
V = Kas/Setaranya yang akan diterima
i = Factor Diskonto
N = Periode Penerimaan Kas
b. Harga Keluaran Sekarang (Current Output Price)
Harga pasar sekarang merupakan dasar yang rasional untuk
menilai besarnya harga jual di masa mendatang. Dasar
penilaian ini dapat digunakan untuk menilai surat berharga,
beberapa jenis persediaan.
1. Definisi
Suatu pos akan masuk dalam struktur akuntansi apabila
memenuhi definisi elemen laporan keuangan
2. Keterukuran
Suatu pos memiliki makna tertentu yang relevan dan dapat
diukur jumlahnya dengan reabilitas yang tinggi.
3. Relevansi
Informasi yang terdapat dalam pos tersebut memiliki
kemampuan untuk membuat suatu perbedaan dalam keputusan
yang diambil pemakai laporan keuangan.
4. Reabilitas
Informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan keadaan yang
digambarkan dan dapat di uji kebenarannya.
Masalah-masalah khusus yang masih diperdebatkan
dalam konsep aktiva :
a. Beban Tangguhan (Deferred Changes)
b. Kapitalisasi Bunga
c. Capital Expenditure
Contoh :
PT. A memiliki hutang obligasi sebesar Rp. 10.000.000
dengan tingkat bunga 8 %/tahun. Jangka waktu pelunasan
10 tahun. Atas hutang tersebut PT. A membeli sertifikat BI
senilai Rp. 10.000.000. Kemudian sertifikat ini diserahkan
pada badan perwakilan untuk digunakan sebagai pelunasan
hutang.
b. Kredit Tangguhan (Deferred Credit)
Kredit tangguhan harus dikelompokkan sebagai hutang apabila
kredit tangguhan tersebut sesuai dengan PABU.
Contoh :
Deferred Taxes yang berasal dari alokasi pajak. Deferred
Pension Cost
2. TEORI PROPRIETARY
Teori ini memusatkan perhatiannya kepada pemilik. Jadi
dalam akuntansi, tujuan perusahaan, jenis modal, makna
rekening dan lain-lain semuanya dilihat dari sudut pandang
pemilik. Tujuan perusahaan adalah meningkatkan
kemakmuran pemilik.
Persamaan akuntansinya : AKTIVA – MODAL = MODAL
• Teori Proprietary sangat cocok diterapkan untuk organisasi
perusahaan perseorangan dan firma
• Oleh karena sudut pandang yang digunakan adalah pemilik
maka pengukuran dengan Current Value lebih relevan
dibandingkan historical cost.
• Makna Laba, berdasarkan sudut pandang pemilik,
pendapatan diartikan sebagai kenaikan modal pemilik,
sementara biaya diartikan sebagai penurunan modal
pemilik.
Pemakaian teori proprietary dalam akuntansi memberikan
implikasi sebagai berikut :
1. Semua kejadian/transaksi yang mempengaruhi perubahan
kekayaan/kemakmuran pemilik dalam satu periode harus
dimasukkan sebagai penentu laba.
2. Perusahaan merupakan alat bagi pemilik untuk mencapai
tujuannya bukan sebagai entitas yang berdiri sendiri terpisah
dari pemilik.
3. Dividen merupakan distribusi laba bagi pemilik
4. Bunga pinjaman dan pajak penghasilan dianggap sebagai
biaya
5. Gaji dibayarkan pada pemilik sebagai karyawan tidak dapat
diperlakukan sebagai biaya karena pemilik dianggap sama
dengan perusahaan.
3. TEORI ENTITAS (KESATUAN USAHA)
Adanya pemisahan antara kepentingan pribadi pemilik dengan
kepentingan perusahaan. Dengan melakukan transaksi/kejadian
yang dicatat dan dipertanggung jawabkan adalah transaksi yang
melibatkan perusahaan. Perusahaan dianggap bertindak atas
nama dan kepentingannya sendiri terpisah dari pemilik.
Persamaan akuntansinya : AKTIVA = HUTANG + MODAL
Hutang adalah kewajiban khusus perusahaan dan aktiva adalah
hak perusahaan menerima barang dan jasa.
Laba bersih dalam pandangan entitas menggambarkan sisa
perubahan posisi ekuitas setelah dikurangi semua klaim
termasuk bunga hutang jangka panjang dan pajak penghasilan.
Teori entitas cocok diterapkan untuk organisasi yang berbentuk
perseroan terbatas, tetapi juga relevan untuk perusahaan lain yang
memiliki eksistensi yang terpisah dari individu pemilik. Teori ini
sangat relevan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi.
Pendapatan
Pendekatan aktiva – hutang
• Aliran keluar
barang dan jasa
• Penjualan barang
Konsep ,aliran keluarn dan penyerahan
(outflow ) jasa
Pendekatan
Biaya - pendapatan
3. Menurut KAM (1990)
Factor yang membentuk pendapatan disesuaikan pada 2 (dua)
aliran yaitu aliran fisik dan moneter
Factor aliran fisik melibatkan hal berikut :
• Kegiatan menghasilkan dan menjual output
• Obyek kegiatan yang berupa produk itu sendiri.
Laba Akuntansi
Perbedaan antara pendapatan yang direalisasi dari transaksi
yang terjadi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan
dengan pendapatan tersebut.
Akuntansi memiliki 5 karakteristik (Belkaoulus)
1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual
terutama yang berasal dari penjualan barang/jasa.
2. Didasarkan pada postulet periodesasi dan mengacu pada
kinerja perusahaan selama satu periode.
3. Didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan
pemahaman khusus tentang definisi, pengukuran,
pengakuan.
4. Memerlukan pengukuran tentang biaya dalam bentuk
cost histories.
5. Menghendaki adanya penandingan (matching) antara
pendapatan dengan biaya yang relevan dan berkaitan
dengan pendapatan tersebut.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN LABA
AKUNTANSI KEUNGGULANNYA :
a. Laba akuntansi teruji dalam sejarah, pemakai laporan
keuangan masih mempercayai bahwa laba akuntansi
masih bermanfaat untuk membantu pengambilan
keputusan ekonomi.
b. Laba akuntansi diukur dan dilaporkan secara objektif
dapat diuji kebenarannya karena didasarkan pada
transaksi aktual yang didukung bukti objektif.
c. Laba akuntansi memenuhi kriteria konservatisme,
artinya akuntansi tidak mengakui perubahan nilai tetapi
hanya mengakui untung yang direalisasi.
d. Laba akuntansi dipandang bermanfaat untuk tujuan
pengendalian terutama pertanggung jawaban
manajemen.
KELEMAHANNYA :