TEORI
Menurut Braithwaite, :
Teori ilmiah merupakan system deduktif dimana konsekuensi yang diobservasi secara logis
mengikuti hubungan antara fakta yang diobservasi dengan seperangkat hipotesis dari system
tersebut.
Menurut Popper
Teori adalah are yang digunakan untuk menangkap apa yang kita namakan dunia untuk
merasionalkan dan menjelaskan.
Teori dapat dikatakan sebagai argument logis, sedang pernyataan terhadap keyakinan baik
berupa penjelasan, prediksi atau preskripsi merupakan hipotesis.
PERUMUSAN TEORI
Pembentukan teori berawal dari fenomena yang terjadi dalamkehidupan manusia.
Teori Sebagai bahasa
Teori harus diekspresikan dalam bentuk bahasa baik bersifat verbal atau matematis.
Teori dapat dinyatakan dalam bentuk kata atau tanda (symbol)
Unsur teori :
1. Sintaktik, adalah studi tentang tata bahasa atau hubungan antara symbol dengan
symbol, dapat dianalisis dengan metode analitik yang didasarkan pada silogisme, yang
memiliki seprangkat pernyataan dan konklusi.
2. Semantik, menunjukkan makna atau hubungan antara kata vtanda atau symbol dengan
obyek didunia nyata. Keakuratan seminatik suatu pernyataan ditentukan oleh
keakuratan deskriptif yang ada didunia nyata. Hubungan semantic , hipotesis, atau teori
mengandung unsur empiris dan sintaksis.
3. Pragmatis, menunjukkan bahwa pengaruh kata kata atau symbol terhadap seseorang,
dengancara mengamati reaksi seseorang terhadap pesan yang sama dengan cara yang
berbeda.
Teori sebagai penalaran
Dimana terori tersebut dihasilkan bisa melalui argument/penalaran yang berasal dari sesuatu
yang bersifat umum ke khusus (penalaran deduktif) dan dari sifat khusus ke umum.(penalaran
induktif).
1. Pendekatan Deduktif, metode yang digunakan aksioma atau matematika. diawali dengan
pemakaian asumsi dasar dan aturan aturan yang akan digunakan menarik kesimpulan logis
dari masalah yang dianalisis.
2. Pendekatan induktif, didasarkan pada pembuatan kesimpulan yang berasal dari generalisasi
atas fenomena yang bersifat khusus. Kebenaran dari suatu teori tidak didasarkan pada alur
logikanya tetapi pada pengujian secara empiris.
Teori sebagai justifikasi (Pembenaran)
merupakan pendekatan dalam perumusana teori yang bersifat normative, sehingga sebagai
resep untuk dijadikan acuan dalam praktik tentang apa yang seharusnya dilakukan.
Teori sebagai penjelasan dan prediksi
Teori dianggap bebas nilai (netral), sehingga teori dirumuskan berdasar bukti empiris untuk
menjelaskan praktik dan memprediksi yang akan terjadi.
RESUME ARTIKEL 4
“Hermeneutika dalam Interpretative Paradigm sebagai Metodologi Penelitian
Akuntansi”
Gambaran terhadap pengertian dan konsep daar hemeneutika bisa digunakan sebagai
acuan pemahaman ketika menggunakan hermeneutika sebagai sistem interpretasi dalam
penelitian akuntansi. Contohnya adalah karya Ricoeur dalam penelitian sosial dengan kunci
dari arah refleksi yang disebut dengan hermeneutika-mendalam. Hemeneutika mendalam dapat
memberilan kerangka metodologis bagi arah pelaksanaan analisis budaya dalam konteks
pemahaman. Selain itu, dalam analisis ideology seperti yang didefinisikan Thompson juga
memperhatikan bentuk-bentuk symbol hubunganya dengan konteks sosial-historis. Pendekatan
hermeneutika mendalam harus didasarkan pada upaya penjelasan bentuk-bentuk sosial itu
diinterpretasikan dan dipahami oleh individu-individu yang memproduksi dan menerimanya
dalam konteks kehidupan sehari-hari.