Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDEKATAN TEORITIS INTERVENSI PERUBAHAN INTERVENS


I YANG SESUAI
Dalam bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami, mendefinisikan dan
menjelaskan tentang manajemen perubahan.
1.1 Pengertian Pendekatan Teoritis Intervensi Perubahan
1.2 Kajian Teoritis
1.3 Pendekatan Kritis
1.1 Pengertian Pendekatan Teoritis Intervensi Perubahan

Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangat diperlukan.

Oleh karena itu, sesuai dengan judul skripsi ini, peneliti menggunakan metode penel
itian kualitatif. Karena penelitian ini berusaha mengungkapkan gejala suatu tradisi t
ertentu yang secara fundamental tergantung pada pengamatan manusia dalam kawas
annya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan
peristilahannya, sebagaimana pendapat Kirk dan Miller seperti yangdikutip oleh Mo
leong.

Secara umum penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami (understanding) duni


a makna yang disimbolkan dalam perilaku masyarakat menurut perspektif masyarak
at itu sendiri Dan penelitian kualitatif adalah salah satu metode untuk mendapatkan
kebenaran dan tergolong sebagai penelitian ilmiah yang dibangun atas dasar teorite
ori yang berkembang dari penelitian dan terkontrol atas dasar empirik.

Jadi dalam penelitian kualitatif ini bukan hanya menyajikan data apa adanya melain
kan juga berusaha menginterpretasikan korelasi sebagai faktor yang ada yang berlak
u meliputi sudut pandang atau proses yang sedang berlangsung

Sedangkan metode penelitian kualitatif menurut Lexy J. Moleong berdasarkan pada


pondasi penelitian, paradigma penelitian, perumusan masalah, tahap-tahap penelitia
n, teknik penelitian, kriteria dan Teknik pemeriksaan data dan analisis dan penafsira
n dataAlasan peneliti menggunakan metode kualitatif karena:

Pertama, penelitian ini berusaha menyajikan langsung hakikat hubungan antara pen
eliti dan responden dengan tujuan supaya lebih peka dalam menyesuaikan diri terha
dap pola-pola nilai yang dihadapi ketika di lapangan.

Kedua, data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, wawancara menda
lam dan analisis dokumen fakta-fakta dikumpulkan secara lengkap, selanjutnya dita
rik kesimpulan

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, karena datanya berupa ungkapan


kata-kata dan tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis, tetapi hanya menggamba
rkan suatu gejala atau keadaan yang diteliti secara apa adanya serta diarahkan untuk
memaparkan fakta-fakta, kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat. Penelitian
deskriptif yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu
gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilak
ukan.

Studi kasus atau penelitian kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian
yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas.
Subjek penelitian dapat saja individu, kelompok, lembaga maupun masyarakat. Pen
eliti ingin mempelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari
unit-unit sosial yang menjadi subyek.

Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang la
tar belakang, sifatsifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status d
ari individu, yang kemudian dari sifat-sifat khas di atas akan dijadikan suatu hal yan
g bersifat umum.

Penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus (cause study) yaitu pe
nelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organi
sasi, lembaga atua gejala tertentu, karena studi kasus merupakan peristiwa yang ber
kembang secara terus menerus.

1.2 Kajian Kritis

1. Teori Kritis

Teori kritis menjadi landasan utama dalam tulisan ini, sebagaimana yang sudah penulis
jelaskan sebelumnya. Pembacaan realitas komunikasi melalui pendekatan kritis seperti ini, te
ntu saja berbeda dalam banyak hal dibanding dengan perspektif positivis atau konstruktivis.
Alasan utama peggunaan teori ini adalah persoalan mekanisme pasar dandominasi kapitalism
e yang menjadi ideologi media televisi.

Yang kedua, media televisi juga melakukan proses hegemoni, dominasi dan marjinalisasi terh
adap kepentingan publik dan mengkomodifikasi simbolsimbol agama Islam dan budaya Beta
wi yang populer di masyarakat untuk kepentingan bisnis belaka.

Teori kritis ini adalah produk dari sekelompok neo-Marxis yang tidak puas dengan teori Mar
xian, khususnya kecenderungan teori ini yang mengarah pada determinisme ekonomi. Kemun
culan pemikiran dengan pendekatan kritis ini dilatarbelakangi perdebatan para ilmuwan pada
kongres yang diadakan oleh Deutche Gesellschaft fur Soziologie di Tubingen pada 1961 – 19
65 (Dominic, 2009:95).

Pertemuan tersebut Habermas menyebutkan bahwa teori kritis merupakan kritik ideologi (ide
ologiekritik), yaitu suatu refleksi diri untuk membebaskan pengetahuan manusia bila pengeta
huan itu jatuh dan membeku pada salah satu kutub, entah empirisme atau transendentalisme.
Karena itu, teori kritis mengemban tugas membuka kedok ideologi positivis. Kritik kapitalis
me dan determinisme ekonomi menjadi kata kunci penting yang melatarbelakangi pemuncula
n teori kritis.

Menurut Marx(dalam Halim, 2012:16) kapitalisme adalah sistem ekonomi dimana sejumlah p
ekerja yang memiliki sedikit hak milik, memproduksi komoditas-komoditas demi keuntungan
sejumlah kecil kapitalis yang memiliki: komoditas, alat produksi, dan bahkan waktu kerja pek
erja karena mereka membeli para pekerja tersebut melalui gaji.

George Ritzer dan Goodman (2011:44) juga menambahkan bahwa kapitalisme lebih dari seke
dar sistem ekonomi, kapitalisme adalah sistem kekuasaan.

Pada saat yang sama, kapitalisme juga merupakan sistem politik, sesuatu yang menjalankan
kekuasaan dan suatu proses eksploitasi atas para pekerja. Selain itu, Ziauddin Sardar (2008) j
uga menjelaskan hubungan sistem ekonomi yang mempertautkan pekerja, komoditas, waktu
hingga gaji, itu tidak bergulir dalam aliran yang tenang. Hubungan itu juga melahirkan kesenj
angan antara kelas berkuasa dan kelas tertindas, hingga memperlihatkan rupa kapitalisme yan
g sesungguhnya, yakni kekuasaan dan eksploitasi.

Pada perkembangannya, teori kritis tidak hanya fokus pada kapitalisme dan determinisme eko
nomi semata, tetapi meluas ke segala aspek kehidupan sosial dan intelektual.

Tujuan utama teori kritis adalah mengungkap hakikat dan sifat masyarakat secara lebih akura
t.

Kritik dalam teori kritis menjadi isu utama untuk mengembangkan teori kritis sebagai penget
ahuan.

Konsep kritik dari teori kritis sendiri terkait dengan konsep kritik dari Kant, Hegel, Marx dan
Freud (Maryani, 2011: 32).
1.3 Pendekatan Kritis

Pendekatan kritis ini erat kaitannya dengan pemahaman pengetahuan berkaitan den
gan kekuasaan.

Tradisi kritis ini berasumsi bahwa ilmu tidak mungkin ada tanpa adanya ideologi. P
eneliti kritis meyakini bahwa mereka yang memiliki kekuasaan membentuk pengeta
huan, dalam arti bahwa pekerjaan mereka adalah untukmempertahankan kondisi ya
ng sudah ada (status quo). Jadi orang yangmempunyai kekuasaan baik ekonomi ma
upun politik berusaha agar mereka tetap berkuasa, termasuk membungkam suara ke
las yang subordinat atau kaum minoritas yang mempertanyakan dan menantang dist
ribusi kekuasaan dan kebenaran versi penguasa. Bagi para peneliti kritis, sangat pen
ting untuk mengubah status quo untuk menyelesaikan ketidakseimbangan kekuasaa
n dan untuk menyalurkan suara mereka kepada mereka yang dibungkam oleh strukt
ur kekuasaan tersebut.

Ideologi—sebagai gambaran, konsep, dan premis-premis yang menyediakan suatu k


erangka dimana kita melakukan representasi, menginterpretasi, memahami dan men
cari makna dari beberapa aspek sosial—seringkali diproduksi dan direproduksi seca
ra tidak sengaja. Jadi meskipun para penguasa ekonomi dan politik tertarik dan beru
saha agar tetap berada dalam kekuasaan, mereka mungkin tidak sadar sepenuhnya a
kan apa yang mereka lakukan untuk membungkam suara minoritas. Dalam hal ini, a
da beberapa penelitian perspektif kritis yang dirujuk. Pertama, Philip Kitley (1998)
TV, Nation and Culture in Indonesia. Kajian Kitley menyoroti televisi di Indonesia
dalam mengkonstruksi budaya dengan cara menganalisis beberapa institusi kunci.
Metode yang digunakan adalah cultural studies berdasarkan pendekatan budaya mas
sa yang bertujuan untuk mengkaji hubungan antara televisi, bangsa, dan kebudayaa
n Indonesia dengan melacak perkembangan TV di Indonesia dari massa kelahiranny
a sampai awal masa reformasi. Selain itu ia juga membedah karakteristik tekstual da
n pergulatan politik budaya televisi di Indonesia terutama Orde Baru era Soeharto.

Penelitiannya menyimpulkan bahwa perubahan dalam beberapa struktur kebijakan


dan kelembagaan mempengaruhi penyusunan program dan peran televisi sebagai pe
ngantar proyek budaya nasional.
Menurut Kitley televisi Indonesia memiliki kemiripan dengan televisi di negara Ba
rat. Kemiripan ini berakar dari penggunaan teknologi televisi, ada juga persamaan g
agasan dan pelatihan para awak televisi elain itu, kesamaan juga ada pada pemanfaa
tan televisi sebagai media hiburan populer dan keterlibatan sektor swasta pada telev
isi yang memanfaatkannya sebagaimedia periklanan (Kitley: 355)

.Namun demikian perbedaannya adalah kondisi sejarah, politik dan budaya yang di
miliki Indonesia membuat televisi Indonesia berbeda dengan negara lain.
BAB 2
Strategi Korporat Dan Unit Bisnis
Dalam bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami, mendefinisikan dan
menjelaskan tentang manajemen perubahan.
2.1 Strategi
2.2 Pengertian Strategi Korporat
2.3 Jenis Jenis Strategi Korporat
2.4 Pengertian Strategi Unit Bisnis
2.5 Jenis Jenis Strategi Unit Bisnis
2.6 Strategi Fungsional

2.1 Strategi

Strategi adalah istilah yang diambil dari militer. Strategi dalam militer pada mulanya dipaha
mi sebagai cara atau pendekatan untuk mengalahkan musuh. Strategi akan selalu dikaitkan de
ngan taktik, yaitu langkah-langkah untuk dapat mengeksekusi strategi secara lebih detail.

Dalam dunia bisnis saat ini, strategi adalah suatu pendekatan ke masa depan yang mencakup
proses menilai situasi saat ini dan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam kaitannya
dengan pelanggan dan pesaing. (sebagai lingkungan eksternal) dan keadaan bisnis itu sendiri
(sebagai lingkungan internal), (2) proses mempertimbangkan peran baru atau lebih efektif unt
uk menjadi lebih inovatif dan (3) menyelaraskan kebijakan, praktik, praktik terbaik, dan sum
ber daya untuk mencapai visi.

2.2 Pengertian Strategi Korporat

Strategi korporat adalah strategi yang dikembangkan di tingkat perusahaan atau korporasi. Str
ategi korporat digunakan untuk menentukan bisnis mana yang harus tumbuh, bisnis mana yan
g harus bertahan, dan bisnis mana yang harus ditinggalkan. Berdasarkan strategi bisnis, perus
ahaan akan membuat keputusan mengenai diversifikasi bisnis, metode diversifikasi (akuisisi,
joint venture, dan lain-lain), serta cara keluar dari bisnis (likuidasi, sell-off, dan lain-lain).

Menurut Andrews (1980:18-19), strategi korporat adalah strategi terstruktur dalam suatu peru
sahaan, ketika suatu perusahaan akan bersaing dengan mengubah kompetensi khasnya menja
di keunggulan kompetitif.

Pada level bisnis ini, strategi bisnis berusaha menjawab dua pertanyaan berikut:

1. Bisnis mana yang lebih unggul untuk bisa bersaing?


2. Bagaimana Anda menjalankan masing-masing bisnis ini secara terintegrasi?

Menurut Kenichi Ohmae, penentuan strategi korporat harus berdasarkan keinginan konsumen,
barulah pelaku bisnis dapat menciptakan produk atau jasa yang sesuai dengan keinginan dan
harapan konsumen.

Sementara itu, Michael Porter percaya bahwa ketika membangun strategi korporat, kita harus
mengetahui terlebih dahulu keunggulan kompetitif apa yang dimiliki atau akan diciptakan da
n ditempatkan di masing-masing unit bisnis. Menciptakan keunggulan kompetitif mengacu pa
da pebisnis baru yang memasuki industri, daya beli konsumen, kekuatan pemasok dan produk
pengganti serupa lainnya yang dapat dianggap sebagai pesaing produk industri untuk dianalis
is.

Di perusahaan, strategi korporat tidak mungkin bisa dibuat oleh semua orang. Strategi korpor
at ditetapkan oleh ahli strategi korporat yang memiliki misi untuk meningkatkan dan memper
kuat bisnis yang mereka kelola.
2.3 Jenis Jenis Strategi Korporat

1. Growth Strategy (Strategi Pertumbuhan)

Strategi pertumbuhan atau growth strategy adalah strategi yang digunakan ketika perusahaan
memperluas pasar sasarannya atau menambah jumlah produk. Strategi ini dilakukan baik den
gan melibatkan perusahaan yang sudah ada maupun dengan mendirikan perusahaan baru.

Penerapan growth strategy akan berdampak pada peningkatan pendapatan perusahaan, pening
katan jumlah karyawan karena produktivitas perusahaan yang lebih tinggi, dan peningkatan p
angsa pasar. Growth strategy dapat diimplementasikan dengan empat cara, yaitu:

A. Konsentrasi

Strategi pertumbuhan perusahaan diwujudkan dengan fokus pada bisnis inti yang sudah ada.
Perusahaan perlu meningkatkan jumlah produk yang ditawarkan dan memperluas jangkauan t
arget pasar utama. Contoh: Sebuah perusahaan Amerika, Bose Corporation, berfokus pada pe
ngembangan produk audio yang inovatif. Saat ini, Bose Corporation adalah salah satu produs
en terkemuka di pasar otomotif, hiburan rumah, dan peralatan audio lainnya.

B. Integrasi Vertikal

Ada dua jenis integrasi vertikal, yaitu maju dan mundur. Perusahaan dapat melakukan salah s
atu ataupun melakukan kombinasi keduanya.

C. Integrasi Horizontal

Integrasi horizontal adalah strategi untuk menumbuhkan bisnis dengan mengakuisisi atau me
nggabungkan dengan salah satu pesaing.

Contoh: Merger antara Tri Indonesia dan Indosat Ooredoo yang awalnya saling bersaing.

D. Diversifikasi
Ada dua jenis diversifikasi, yaitu:

1. Diversifikasi Berkaitan:

Suatu perusahaan mengakuisisi atau bergabung dengan perusahaan lain yang beroperasi di in
dustri yang sama atau terkait.

Contoh: Facebook telah mengakuisisi Instagram dan Whatsapp, dimana tiga diantaranya mer
upakan penyedia layanan komunikasi online.

2. Diversifikasi yang tidak berkaitan:

Perusahaan mengakuisisi atau bergabung dengan perusahaan lain yang beroperasi di industri
yang berbeda atau tidak terkait. Contoh: Coca-Cola (produsen minuman kemasan) mengakuis
isi Columbia Pictures (produser film).

2. Stability strategy (Strategi Kestabilan)

Stability strategy atau strategi kestabilan adalah strategi perusahaan untuk bertahan dalam sua
tu bisnis yang sedang dijalankan. Dengan kata lain, bisnis tidak tumbuh atau menyusut. Misal
nya, layanan yang sama, pangsa pasar yang sama, dan aktivitas bisnis yang sama.

Contoh: rusahaan Boeing terus mengelola bisnis yang memproduksi pesawat terbang dan suk
u cadangnya.

3. Renewal Strategy (Strategi Pembaruan)

Strategi pembaruan atau renewal strategy adalah strategi yang biasanya diterapkan ketika per
usahaan terkena masalah dan perlu memulihkan atau membalikkan keadaan.

2.4 Pengertian Strategi Unit Bisnis

Unit bisnis strategis (strategic business unit) adalah bagian terpisah dari organisasi bisnis yan
g memiliki tujuan dan strateginya sendiri. Mereka merencanakan secara independen, terpisah
dari bagian lain perusahaan (Lina & Permatasari, 2020). Manajer di masing-masing unit bisni
s ini memutuskan tujuan, pasar, strategi bersaing, dan keuntungan yang harus dikejar (LIA F
EBRIA LINA, 2019). Entitas organisasi ini cukup besar dan cukup homogen untuk mengend
alikan sebagian besar faktor strategis yang mempengaruhi kinerja mereka (Permatasari, n.d.).
Dari panduan yang diterima dari kantor pusat perusahaan, mereka merumuskan strategi bisnis
umum yang tepat, termasuk kepemimpinan biaya, diferensiasi, atau inovasi nilai, dalam upay
a mereka untuk mendapatkan keunggulan kompetitif (Defia Riski Anggarini, 2020). Karakter
istik lainnya adalah bahwa dalam setiap unit bisnis strategis, terdapat berbagai fungsi bisnis: a
kuntansi, keuangan, sumber daya manusia, pengembangan produk, operasi, manufaktur, pem
asaran, dan layanan pelanggan (Permatasari & Anggarini, 2020). Setiap manajer fungsional b
ertanggung jawab atas Keputusan dan Tindakan dalam satu area fungsional (Maryana & Per
matasari)

2.5 Jenis Jenis Strategi Unit Bisnis

Jenis-Jenis Strategi Unit Bisnis:

- Beberapa jenis strategi unit bisnis termasuk strategi diferensiasi (membedakan produk atau l
ayanan), strategi biaya rendah (mengurangi biaya operasi), dan strategi penetrasi pasar (meng
ambil pangsa pasar yang lebih besar).

- Contoh, perusahaan X dapat menggunakan strategi unit bisnis diferensiasi untuk produk bar
u mereka, sementara menggunakan strategi biaya rendah untuk produk yang sudah ada

2.6 Strategi Fungsional

A. Pengertian Strategi Fungsional:

- Strategi fungsional merujuk pada rencana dan tindakan yang diambil oleh setiap departemen
atau

fungsi dalam organisasi untuk mencapai tujuan strategis mereka.

- Departemen seperti pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, dan produksi memiliki str
ategi
fungsional masing-masing yang mendukung tujuan keseluruhan organisasi.

B. Peran Strategi Fungsional dalam Mencapai Tujuan Perubahan:

- Strategi fungsional memiliki peran penting dalam mencapai tujuan perubahan organisasi.

- Misalnya, dalam perubahan yang berfokus pada peningkatan efisiensi, departemen keuanga
n mungkin

mengembangkan strategi untuk mengurangi biaya operasional.

- Departemen pemasaran dapat mengadopsi strategi untuk merampingkan produk atau layana
n yang

ditawarkan agar sesuai dengan perubahan pasar.

C. Contoh-Contoh Strategi Fungsional yang Relevan:

- Berikan beberapa contoh konkret tentang strategi fungsional yang dapat diadopsi dalam kon
teks

perubahan organisasi.

- Contoh-contoh ini dapat mencakup strategi pemasaran yang berfokus pada penetrasi pasar,

pengembangan produk, atau pemasaran digital.

- Contoh strategi fungsional di departemen keuangan dapat mencakup manajemen kas yang le
bih ketat

atau restrukturisasi utang.

DAFTAR ISTILAH (GLOSARIUM)


Antisipasi :Perhitungan tentang hal yang akan terjadi; bayangan; ramala
n.
Asumsi : Dugaan yang diterima sebagai dasar.
Bisnis : Usaha komersial dalam dunia pergadagangan; bidang usah
a; usaha dagang.
Berkesinambungan : Berkelanjuan.
Evolusi : Perubahan secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan.
Fleksibel : Mudah dan cepat.
Formulasi : Perumusan.
Implementasi : Pengembangan Versi kerja system dari desain yang diberik
an.
Komitmen : Perjanjian untuk melakukan sesuatu; kontrak; tanggung jaw
ab.
Komunikasi : Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita acara dua ora
ng atau lebih sehingga pesan tersebut dapat dipahami.
Monitoring : Pemantauan.
Resistensi : Ketahanan.
Sistematis : Teratur menurut system; memakai system; dengan cara yan
g diatur baik-baik.
Transfomasi :Perubahan struktur gramatikal menjadi struktur
gramatikal lainnya.
Teologi : Pengetahuan ketuhanan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Pudjiarti, E. S., & Putranti, H. R. D. (2020). Integrasi Fleksibilitas Strategis dan
Kapabilitas Pembelajaran
2. Organisasi sebagai Second-order Factor terhadap Kinerja Inovasi dan Perusaha
an. Jurnal Maksipreneur:
3. Manajemen, Koperasi, dan Entrepreneurship, 10(1), 73-88.
4. Mulianingsih, S. (2020). Pengaruh strategi manajemen perubahan dan kepemimp
inan transformasional
5. dalam merubah budaya organisasi. PAPATUNG: Jurnal Ilmu Administrasi Publi
k, Pemerintahan dan
6. Politik, 3(3), 42-52.
7. Sahputra, D. (2020). Manajemen komunikasi suatu pendekatan komunikasi. Jurna
l Simbolika Research
8. and Learning in Communication Study, 6(2), 152-162.
9. Legionosuko, T., Madjid, M. A., Asmoro, N., & Samudro, E. G. (2019). Posisi dan
strategi indonesia
10. dalam menghadapi perubahan iklim guna mendukung ketahanan nasional. Jurnal
Ketahanan Nasional,
11. 25(3), 295-312.
12. Julia, M., & Masyruroh, A. J. (2022). Literature Review Determinasi Struktur Or
ganisasi: Teknologi,
13. Lingkungan Dan Strategi Organisasi. Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Inform
asi, 3(4), 383-395.
14. Basya, M. M., Pratama, R. S. I., & Pratikto, M. I. S. (2020). Strategi Pengembang
an Fintech Syariah
15. dengan Pendekatan Business Model Canvas di Indonesia. OECONOMICUS Jour
nal of Economics, 4(2),
16. 180-196.
17. Ermaya, K., & Darna, N. (2019). Strategi pengembangan bisnis dengan pendekat
an business model
18. canvas (studi kasus: industri kecil kerupuk). Business Management and Entrepren
eurship Journal, 1(3).
19. Hasanah, N. (2019). Upaya Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat De
sa Melalui Strategi
Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Desa Melirang Kecamatan B
ungah.

Anda mungkin juga menyukai