Anda di halaman 1dari 6

TINGKATAN DAN FOKUS TEORI

A. PENGERTIAN DAN DESKRIPSI TEORI


Pengertian Teori
Menurut Jonathan Turner (dalam babbie,1992) menyatakan bahwa teori
dalam ilmu sosial adalah penjelasan sistematis tentang hukum-hukum dan
kenyataan-kenyataan yang dapat diamati, yang berkaitan dengan aspek
khusus dari kehidupan manusia.
Sedangkan Menurut Neuman 2003 (dalam Sugiyono,2012) teori adalah
seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk
melihat fenomena secara sistematis melalui spesifikasi hubungan antar
variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan
fenomena.
Selanjutnya pengertian teori menurut Djojosuroto Kinayati & M.L.A
Sumaryati, Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruk, dan proposisi
untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara
merumuskan hubungan antar konsep.

Deskripsi Teori
Deskripsi teori adalah suatu rangkaian penjelasan yang mengungkapkan
suatu fenomena atau realitas tertentu yang dirangkum menjadi suatu konsep
gagasan, pandangan, sikap dan atau cara-cara yang pada dasarnya
menguraikan nilai-nilai serta maksud dan tujuan tertentu yang teraktualisasi
dalam proses hubungan situasional, hubungan kondisional, atau hubungan
fungsional di antara hal-hal yang terekam dari fenomena atau realitas tertentu.
Dengan menyelam jauh ke dalam deskripsi teori, akan diketahui kekuatan dan
kelemahan suatu teori.

Berikut langkah-langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah:


1). Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya.
2).Mencari sumber-sumber bacaan (buku,kamus,ensiklopedia,jurnal
ilmia,laporan penelitian,sekripsi,tesis,disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan
relevan
3). Lihatlah daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap
variabel yang akan diteliti.
4). Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan,
bandingkan antara satu sumber dengan umber yang lain, dan pilih definisi
yang sesuai dengan penelitian yang akan diadakan.
5). Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti,
lakukan analisa, renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri
tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
6). Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam
bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang dikutip
atau yang digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus
dicantumkan.
 
B. TINGKATAN DAN FOKUS TEORI

Tingkatan Teori
Menurut Neuman (Dalam artikel Prof. Dr. Mudjia Rahardjo)
mengemukakan tentang teori berdasarkan tingkatannya yaitu:
1. Teori Tingkat Mikro Level
Dalam tingkat ini memberi penjelasan hanya terbatas pada peristiwa yang
berskala kecil, baik dari sisi waktu, ruang, maupun jumlah orang. Konsep
biasanya tidak terlalu abstrak. Seperti dalam sosiologi dikenal dengan teori “
Face Work” Erving Goffman yang mengkaji kegiatan ritual dua orang yang
saling berhadapan atau bertatap muka.

2. Teori Tingkat  Meso Level


Teori ini menghubungkan tingkat mikro dan makro, atau untuk beroperasi
pada tingkat menengah, misalnya teori organisasi, gerakan sosial, atau
komunitas teori Collin tentang kontrol organisasi.

3. Teori Makro Level


Teori ini menjelaskan objek yang lebih luas dan menyangkut
pengoperasian agregat yang lebih besar seperti lembaga sosial, sistem
budaya,dan masyarakat secara keseluruhan. Konsep ini biasanya
menggunakan konsep yang lebih abstrak. Misalnya, teori makro Lenski
tentang stratafikasi sosial.

Fokus Teori
Fokus teori menurut (Moleong,2002) yaitu teori substantif dan teori formal,
serta teori midle range.
a. (Gleser dan Strauss dalam Maleong, 2002:37-38) mengemukakan Teori
substantif adalah teori yang dikembangkan untuk keperluan substantif atau
empiris dalam ingkuiri dalam suatu ilmu pengetahuan, misanya
antropologi, sosiologi, dan psikologi.
b. Sedangkan teori formal adalah teori untuk keperluan formal atau yang
disusun secara konseptual dalam bidang ingkuiri suatu ilmu pengetahuan,
misalnya sosiologi, contohnya prilaku agresif, organisasi formal,
sosialisasi.

“Contoh unsur-unsur teori menurut jenis teori substantif maupun teori


formal dapat dilihat dalam Unsur-unsur Teori dan Contoh-contohnya”

Unsur Teori Jenis Teori


Substantif Formal
Kategori Kerugian masyarakat Nilai sosial sesorang
karena kematian pasien
Kawasan Menghitung kerugian Menghitung niali social
Kategori masyara- seseorang atas dasar
kat atas dasar cirri pasien ciri-ciri yang jelas dan
yang jelas dan dipelajari dipelajari
Hipotesis Makin tinggi kerugian Makin tinggi nilai
masyarakat dari pasien masyarakat, makin
kurang penundaan
yang meninggal, makin
pelayanan yang
baik perawatannya. diterimanya dari para ahli

c. Teori Midle Range

Dikemukakan oleh sosiolog amerika Robert Merton dalam ‘Social theory


and social Structure’ (1957) untuk menghubungkan pemisah diantara
hipotesis-hipotesis terbatas dari studi empirisme dan teori-teori besar yang
abstrak yang diciptakan Talcott Parson. Dia menjelaskan middle-range theory
sebagai teori yang berbohong diantara minor-minor tapi diperlukan hipotesis
yang berkembang dalam keadaan yang berlimpah dalam penelitian selama
berhari-hari hingga diperlukan usaha-usaha sistematis untuk
mengembangkan teori gabungan yang akan menjelaskan seluruh penelitian
yang seragam dari perilaku sosial, organisasi dan perubahan sosial. Banyak
konsep tang dikembangkan dari mid-range theories telah menjadi bagian dari
kosakata dasar sosiologi : retreatisme, ritualisme, manifest dan latent
functions, opportunity structure, paradigma, reference group, role-sets, self-
fulfilling propechy dan unintended concequence.
Teori ini dipergunakan sebagai hipotesis yang patut diuji, bukan  sebagai
perangkat pengatur studi hubungan internasional. Objek yang ditelusuri jauh
diluar bidang perhatian kelompok tradisional, perhatian lebih jauh ditujukan
pada hukum internasional, organisasi internasional, serta peristiwa yang
sedang berlangsung.
Beberapa dari peneliti teori ini membuktikan bahwa maksud utama analisis
ilmiah tidak hanya menjelaskan masalah, tetapi mampu memprediksi atau
meramalkan sesuatu. Mereka menyatakan bahwa ramalan yang dapat
dipercaya bisa dibuat jika nariabel utama yang memperngaruhi perilaku politik
telah diidentifikasikan dan hubungan antara variabel lain telah
ditetapkan.Dengan kata lain mereka meramalkan sekelompok kejadian
berdasarkan variabel yang telah diidentifikasi dan ditetapkan, mereka tidak
akan melakukan ramalan jika hanya ditopang oleh satu kejadian khusus.
RANGKUMAN

VIII. KONTROL DAN MANIPULASI VARIABEL


Secara teoritis, variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau
obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek
dengan obyek yang lain. Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan
atu kegiatan tertentu. Dinamakan variabel karena ada variasinya. Variasi adalah
konstruk atau sifat yang akan dipelajari (Kerlinger, 1973). Variabel dapat dikatakan
suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda, dengan demikian variabel itu
merupakan suatu yang bervariasi. Variabel dapat dirumuskan yaitu variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan
yang mempunya variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya.
Macam-macam variabel menurut hubungan antara satu variabel dengan
variabel yang lain yaitu: variabel independen, variabel dependen, variabel
moderaton, variabel intervening, dan variabel kontrol.

IX. SKALA
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga
alat ukur tersebut bila digunakan pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
Macam-macam skala pengukuran dapat berupa skala nominal, skala ordinal, skala
interval, dan skala rasio. Berbagai skala sikap yang dapat digunakan untuk
penelitian administrasi, pendidikan dan sosial antara lain: Skala Likert, Skala
Guttman, Rating scale dan Sematic Deferential. Skala tersebut bila digunakan dalam
pengukuran mendapatkan data interval, atau rasio, hal ini akan tergantung pada
bidang yang diukur.

X. VALIDITAS DAN REALIBILITAS


Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya
terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti. Sedangkan
hasil penelitian yang reliabel bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang
berbeda. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam
pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan
reliabel, yang merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang
valid dan reliabel. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak
berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang
suesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.

XI. ANALISIS DATA


Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (trianggulasi) dan
dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Melakukan analisis adalah
pekerjaan yang sulit dan memerlukan kerja keras. Menurut Bogdan, analisis data
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehinggat dapat mudah
dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data
dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya kedalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.
XII. STATISTIK YANG DIPAKAI
Ada dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian
yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
a. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi. Dalam statistik deskriptif juga dapat dilakukan mencari
kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi
dengan analisis regresi.
b. Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis
data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok
digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas dan teknik pengambilan
sampe dari populasi itu dilakukan secara random. Statistik ini disebut statistik
probabilitas, karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan
data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability).

XIII. FORMAT LAPORAN


Penulisan laporan hasil penelitian berfungsi untuk memenuhi beberapa
keperluan, seperti untuk keperluan perkembangan ilmu pengetahuan sebagai salah
satu fungsi penelitian lainnya. Berikut adalah teknik dan strategi penulisan laporan
yaitu:
1. Langkah-langkah Penulisan Laporan Penelitian
a. Tahap awal tugas organisasional
b. Tahap penulisan yang sebenarnya
c. Kelompok tugas organisasional pertama menyusun materi data sehingga bahan
itu dapat secepatnya tersedia.
2. Teknik Penulisan Laporan
Berfokus pada tesis, tema atau topik.
a. Tesis adalah proposisi yang disajikan kemudian diikuti dengan argumentasi, tesis
bisa diangkat dari hasil perbandingan hasil penelitian yang sedang dilakukan
dengan apa yang dikatakan oleh kepustakaan profesional.
b. Tema adala beberapa konsep atau teori yang muncul dari data. Tema ini dapat
dirumuskan dalam beberapa tingkatan abstraksi yang berasal dari pernyataan-
pernyataan tentang jenis latar tertentu.
c. Topik adalah satuan aspek tertentu tentang apa yang sedang diteliti.
3. Petunjuk penulisan laporan
Penulisan hendaknya tidak bersifat penafsiran atau evaluatif, penuli hendaknya tetap
menghormati janji tidak menuliskan nama dan menjaga kerahasiaan dan tetap
melaksanakan penjajakan audit.

XIV. BAHASA ILMU


Penataan kalimat bahasa indonesia mempunya ciri pendek, pasif dan
sederhana. Susunannya dapat diputarbalikan dengan mempermutasikan tempat
kata-katanya tanpa mengubah artinya. Dan pemilihan kata yang tepat dalam kalimat
akan memberikan pengertian yang jelas dan nalar bahasa yang benar. Pemakaian
kosakata dan peristilahan terpilih juga menentukan corak dan mutu keteknisan
tulisannya, karena making tinggi jumlah kosakata yang dipakai makin imliah sifat
tulisannya.
METODOLOGI PENELITIAN
Tugas Akhir: Tingkatan dan Fokus Teori

Disusun Oleh:
Astrid Nurul Aini
151110106
5 MK C P/S1

STIE KESATUAN BOGOR


2017/2018

Anda mungkin juga menyukai