Anda di halaman 1dari 3

Materi Devi :

A. Pengertian Wawancara
1. Wawancara atau interview merupakan proses tanya
jawab yang terjadi antara dua orang atau lebih
dengan tujuan untuk saling mendapatkan informasi
yang didasari dengan pertanyaan. Dengan sejumlah
pertanyaan
tersebut,
suatu
informasi
yang
dibutuhkan bisa diperoleh. Tujuan dilakukannya
wawancara adalah untuk mengumpulkan data atau
informasi
yang
akan
sangat
berguna
bagi
perusahaan. Dalam setiap kegiatan wawancara
terdapat dua pihak yang terlibat didalamnya yaitu
pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai
(interviewee).
Pada
komunikasi
timbal
balik
Interviewer
mempunyai
peranan
yang
lebih
menentukan terhadap keberhasilan wawancara.
B. JENIS WAWANCARA BISNIS
Secara garis besar berdasarkan fokusnya wawancara dapat
dibedakan kedalam dua kelompok yaitu Wawancara yang didominasi
oleh pertukaran informasi (exchange of information) dan Wawancara
yang didominasi oleh pertukaran perasaan/emosi (exchange of
feeling) (Thill & Bovee, 2003)
a. Wawancara
yang terfokus pada pertukaran informasi
(exchange of information) antara lain:
1. Wawancara Pekerjaan (Job interview)
Dalam wawancara ini akan terjadi sebuah
pertukaran
informasi. Bagi si pewawancara dengan wawancara ini, ia akan
mencari berbagai informasi yang berhubungan dengan calon
pekerja, misalnya: minat, pendidikan, pengalaman, harapan dan
sebagainya. Sedangkan bagi calon pekerja dengan wawancara
ini calon pekerja akan mencari tahu tentang: pekerjaannya,

tugas dan tanggung jawab, kompensasi, pengembangan karir


dan lain sebagainya.

2. Wawancara untuk menggali informasi (information interview)


Dalam wawancara ini, tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk
menggali dan mengumpulkan berbagai fakta untuk mengambil
keputusan dalam wawancara ini biasanya arus infornasi
berjalan satu arah.
Pewawancara memberikan beberapa
pertanyaan yang harus di jawab oleh pihak yang diwawancara.
Keterempilan mendengar seara kritis dan mengerti isi
pertanyaan merupakan suatu keterampilan yang sangat
dibutuhkan dalam wawancara ini.
3. Wawancara Persuasif (persuasive interview)
Wawancara ini untuk menjelaskan suatu idea atau informasi
baru kepada pihak lain sehingga pihak tersebut setuju.
Biasanya wawancari ini banyak digunakan dalam penjualan
tetapi dalam situasi tertentu wawancara ini juga dapat
digunakan, bila
ingin mengajukan proposal cuti atau kenaian gaji kepada
atasan. Dalam wawancara ini, pewawancara menjelaskan
idenya secara persuasive dengan memberikan berbagai
keuntungan yang akan diperolehnya bila mendukung atau
menyetujui ide terebut.
4. Wawancara bagi karyawan yang berhenti kerja (exit interview)
Wawancara ini biasanya diberikan kepada karyawan yang
mengajukan mengunduran diri. Dalam wawancara ini
pewawancara berusaha menggali informasi mengapa ia
berhenti dari perushaan atau minta di pindahkan ke bagian lain.
Wawancara ini penting dilakukan karena dengan informasi
yang diperoleh dari wawancara ini maka keputasan untuk
perbaikan dapat dilakukan untuk lebih baik.

b. Wawancara yang terfokus pada pertukaran perasaan/emosi


(exchange of feeling) antara lain:
1. Wawancara Evaluasi (Evaluation Interview)
Wawancara ini biasanya dilakukan oleh seorang atasan dengan
bawahannya. Dalam Wawancara ini atasan mengevaluasi
kinerja bawahan dan mendiskusikan perbaikan yang mungkin
dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja bawahan tersebut.
Keterampilan mendengar dengan kritis terhdap isi
pembicaraan, empati terhadap situasi yang dihadapi pekerja
adalah sesuatu hal yang harus dimiliki oleh pewawancara.
2. Wawancara Konseling (Counselling interview)
Wawancara ini digunakan untuk memecahkan masalah yang
bersifat pribadi atau personal. Apabila seorang karyawan
memiliki masalah kehidupan pribadinya., kemungkinan besar
masalah tersebut dapat berpengaruh terhadap pekerjaannya.
Dalam wawancara ini didiskusikan berbagai masalah yang
dihadapi karyawan serta bagaimana mengatasinya sehingga
kinerja karyawan akan meningkat kembali. Pewawancara
konseling hendaknya merupakan seorang pakar dalam
permasalahan misalya psikolog yang sudah matang.
3. Wawancara penyelesaan konflik (Conflict resolution interview)
Dalam suatu organisasi yang beranggotakan berbagai individu
terjadinya konflik merupakan suatu hal yang tidak bisa
dihindari, konfik ini terjadi karena perbedaan pendapat atau
pandangan tentang suatu hal. Dalam wawancara ini kedua
belah pihak dipertemukan dan masing-masing menjelaskan
persolan yang dihadapi. Tujuannya untuk mendekatkan kedua
belah pihak dan menyelesaikan masalah yang dihadapi
sehingga menguntungkan semua pihak.

Anda mungkin juga menyukai