Anda di halaman 1dari 17

MODUL PERKULIAHAN

KOMUNIKASI
BISNIS
WAWANCARA KERJA

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

08
FAKULTAS Program 01210006 1. Bunga Indah Bayunitri, S.E., M.M.,
EKONOMI DAN Studi Akuntansi Ak., CA.
BISNIS S1 2. H. Supriyanto Ilyas, S.E., M.Si.,
Ak., CA.
3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.

Abstract Kompetensi
Pada bab ini akan dijelaskan Setelah mengikuti perkuliahan ini
mengenai aspek tentang diharapkan mahasiswa mampu:
bagaimana melakukan 1. Menjelaskan dan memahami
wawancara kerja dalam bisnis mengenai suatu wawancara
kerja yang baik
2. Mengkonseptualisasi dengan
konteks bisnis secara nyata
3. Meningkatkan kemampuan
wawancara di lapangan
PENDAHULUAN

Keterampilan berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang


diajarkan di Sekolah Dasar. Dalam pembelajaran berbicara pada umumnya mempelajari
bagaimana mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan
menanggapi suatu persoalan, menceritakan hasil pengamatan, atau berwawancara.
Wawancara mempunyai tujuan yang lebih jelas, lebih formal bila dibandingkan
percakapan biasa yang ditekankan untuk mendapatkan informasi yang akan berguna bagi
pengambilan keputusan perusahaan.
Dalam menghadapi wawancara kerja khususnya membutuhkan persiapan fisik dan
mental. Ada beberapa strategi untuk menghadapinya yaitu datang lebih awal, dengan begitu
banyak informasi yang bisa dicari dari orang-orang sekitar lingkungan kerja. Kemudian,
dalam hal penampilan pun diperhatikan yaitu bagaimana cara berbusana karena
mencerminkan karakter pribadi.
Selain itu, bahasa tubuh pun mendukung untuk menunjukkan mental seperti menjabat
tangan dengan mantap, bersifat terbuka, dan menatap pewawancara dengan tatapan yang
hangat.

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

2 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
PENGERTIAN WAWANCARA KERJA

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002), wawancara adalah tanya jawab
dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai
suatu hal untuk dimuat dalam surat kabar yang disiarkan melalui radio, atau televisi.
Menurut Maleong (2004) wawancara adalah percakapan dengan maksud-maksud
tertentu. Pada metode ini antara pewawancara dan yang diwawancarai bertemu langsung
untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat
menjelaskan permasalahannya.
Menurut Stewart dan Cash (2012) wawancara adalah proses komunikasi interaksi
antara dua pihak yang setidaknya satu diantara mereka memiliki tujuan serius yang telah
ditetapkan dan melibatkan proses tanya jawab tentang sesuatu.
Wawancara menurut Wodong, wawancara merupakan suatu proses interaktif karena
adanya proses pertukaran atau melibatkan pembagian peran, tanggung jawab,
kepercayaan, emosi, perasaan, motif, dan juga informasi. Dengan begitu, bila ada satu
orang yang berbicara terus-menerus, sementara yang lain hanya mendengarkan saja, maka
dapat dikatakan bukan wawancara, tetapi lebih tepat sebagai ceramah atau pidato.
Pada wawancara terdapat dua pihak yaitu pewawancara dan orang yang
diwawancarai dimana keduanya saling berinteraksi dalam posisi yang tidak selalu sejajar
dalam proses tanya jawab. Adakalanya pewawancara lebih banyak bicara dengan bertanya
dan sebaliknya yang diwawancarai lebih banyak bercerita untuk menjelaskan sesuatu
secara detail atas pertanyaan dari pewawancara.

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

3 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
JENIS-JENIS WAWANCARA

Menurut Redding dalam Stewart & Cash (2012) secara garis besar berdasarkan
fokusnya wawancara dapat dibedakan ke dalam dua kelompok yaitu wawacara yang
didominasi oleh pertukaran informasi (exchange of information) dan wawancara yang
didominasi oleh pertukaran perasaan/ emosi (exchange of feeling).

1. Wawancara yang terfokus pada pertukaran informasi (Exchange of information)


dikelompokkan menjadi:

a. Wawancara pekerjaan (Job interview)


Dalam wawancara ini akan terjadi sebuah pertukaran informasi. Bagi si
pewawancara dengan wawancara ini, ia akan mencari berbagai informasi yang
berhubungan dengan calon pekerja, misalnya: minat, pendidikan, pengalaman,
harapan, dan sebagainya. Sedangkan bagi calon pekerja dengan wawancara ini
calon pekerja akan mencari tahu tentang: pekerjaannya, tugas, dan tanggung
jawab, kompensasi, pengembangan karir dan lain sebagainya.
b. Wawancara untuk menggali informasi (Information interview)
Dalam wawancara ini, tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk menggali dan
mengumpulkan berbagai fakta untuk mengambil keputusan dalam wawancara ini
biasanya arus informasi berjalan satu arah. Pewawancara memberikan
beberapa pertanyaan yang harus di jawab oleh pihak yang diwawancara.
Keterampilan mendengar secara kritis dan mengerti isi pertanyaan merupakan
suatu keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam wawancara ini.
c. Wawancara persuasif (Persuasive interview)
Wawancara ini untuk menjelaskan suatu ide atau informasi baru kepada pihak
lain sehingga pihak tersebut setuju. Biasanya wawancara ini banyak digunakan
dalam penjualan tetapi dalam situasi tertentu wawancara ini juga dapat
digunakan, bila ingin mengajukan proposal cuti atau kenaikan gaji kepada
atasan. Dalam wawancara ini, pewawancara menjelaskan idenya secara
persuasif dengan memberikan berbagai keuntungan yang akan diperolehnya bila
mendukung atau menyetujui ide tersebut.

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

4 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
d. Wawancara bagi karyawan yang berhenti kerja (Exit interview)
Wawancara ini biasanya diberikan kepada karyawan yang mengajukan
mengundurkan diri. Dalam wawancara ini pewawancara berusaha menggali
informasi mengapa ia berhenti dari perusahaan atau minta dipindahkan ke
bagian lain. Wawancara ini penting dilakukan karena dengan informasi yang
diperoleh dari wawancara ini maka keputusan untuk perbaikan dapat dilakukan
untuk lebih baik.

2. Wawancara yang terfokus pada pertukaran perasaan/ emosi (Exchange of


feeling) dikelompokkan menjadi:

a. Wawancara evaluasi (Evaluation interview)


Wawancara ini biasanya dilakukan oleh seorang atasan dengan bawahannya.
Dalam wawancara ini atasan mengevaluasi kinerja bawahan dan mendiskusikan
perbaikan yang mungkin dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja bawahan
tersebut. Keterampilan mendengar dengan kritis terhadap isi pembicaraan,
empati terhadap situasi yang dihadapi pekerja adalah sesuatu hal yang harus
dimiliki oleh pewawancara.
b. Wawancara komseling (Councelling interview)
Wawancara ini digunakan untuk memecahkan masalah yang bersifat pribadi
atau personel. Apabila seorang karyawan memiliki masalah kehidupan
pribadinya, kemungkinan besar masalah tersebut dapat berpengaruh terhadap
pekerjaannya. Dalam wawancara ini didiskusikan berbagai masalah yang
dihadapi karyawan serta bagaimana mengatasinya sehingga kinerja karyawan
akan meningkat kembali. Pewawancara konseling hendaknya merupakan
seorang pakar dalam permasalahan misalnya psikolog yang sudah matang.
c. Wawawancara penyelesaian konflik (Conflict resolution interview)
Dala suatu organisasi yang beranggotakan berbagai individu terjadinya konflik
merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari, konflik ini terjadi karena
perbedaan pendapat atau pandangan tentang suatu hal. Dalam wawancara ini
kedua belah pihak dipertemukan dan masing-masing menjelaskan persoalan
yang dihadapi. Tujuannya untuk mendekatkan kedua belah pihak dan
menyelesaikan masalah yang dihadapi sehingga menguntungkan semua pihak.

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

5 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Sedangkan wawancara non-tradisional berdasarkan fungsinya menurut Reding dalam
Stewart & Cash (2014), yaitu:

1. Wawancara yang terfokus pada kelompok


Wawancara yang terfokus pada kelompok, diperkenalkan pada thun 1930 dan
digunakan tahun 1940 untuk menganalisis pelatihan tentara dan film-film moral dalam
Perang Dunia II, telah dikembangkan dan disempurnakan selama 20 tahun terakhir
untuk mengumpulkan informasi kualitatif. Terdiri atas sekelompok kecil orang sebagai
pihak yang diwawancarai dan pewawancara sangat terampil, dipilih dengan cermat
dan pertanyaan fokus pada topik tertentu.
2. Wawancara telepon
Ketika mendengar kara wawancara, kita cenderung memikirkan suatu tatap muka
pertemuan antara dua pihak. Namun dengan penemual telepon, wawancara tidak lagi
harus dilakukan dengan bertatap muka. Wawancara melalui telepon menjadi sangat
biasa dan kadang mengganggu. Wawancara telepon nyaman dan tidak mahal.
Pewawancara dan responden dapat berbicara dengan beberapa orang pada saat
bersamaan, langsung menjawab atau mengklasklarifikasi pertanyaan, didengar, dan
menerima umpan balik. Masalah iutama pada wawancara telepon adalah kurangnya
“kehadiran” kedua pihak. Mendengar suara tidak sama dengan mengamati responden,
penampilan pewawancara, cara, kontak mata, gerakan wajah, dan postur.
3. Wawancara Konferensi Video
Lebih dari 10 tahun kemudian, konferensi vifeo telah berkembang jauh melampaui
segala perkiraan termasuk berbagai jenis wawancara. Karena sinyal visual terbatas
pada bagian atas atau wajah peserta atau gambaran kelompok dalam pihak
wawancara, isyarat non-verbal menjadi lebih sedikit. Ha ini lebih sulit untuk
berinteraksi secara bebas dan alami dengan orang-orang di layar.
4. Wawancara e-Mail
Dengan diperkenalkannya internet, banyak wawancara beralih dari tatap muka dan
dari telinga menjadi jari-ke jari. Internet tidak memiliki isyarat penting non-verbal dalam
wawancara. Salah satu hambatan untuk diatasi adalah keengganan salah satu pihak
untuk mengetik jawaban yang seharusnya lebih mudah mereka berikan secara
langsung atau melalui telepon.

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

6 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
5. Wawancara Virtual
Wawancara virtual mendapatkan banyak perhatian, tetapi makna dan penggunaannya
tergantung pada cara seseorang atau organisasi dalam mengartikan istilah tersebut.
Terlepas dari maknanya, kebanyakan wawancara virtual menggunakan beberapa
bentuk sarana elektronik. Beberapa sumber menggunakan istilah ini untuk
mengartikan wawancara praktik atau simulasi.

Bentuk-bentuk wawancara menurut Herdiansyah (2009) adalah sebagai berikut:

1. Wawancara terstruktur
Terkesan seperti interogasi karena sangat kaku dan pertukaran informasi peneliti
dengan subjek yang diteliti sangat minim.
2. Wawancara semi-terstruktur
Wawancara ini lebih tepat jika dilakukan pada penelitian kualitatif.
3. Wawancara tidak trestruktur
Hampir mirip dengan bentuk wawancara semi-terstruktur.

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

7 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
PENTINGNYA WAWANCARA KERJA

Wawancara memberi kesempatan untuk menelusuri lebih dalam mengenai dalam


melihat pribadi sendiri dan apakah sesuai dengan organisasi. Menurut Wodong (2020)
berikut adalah pentingnya wawancara kerja:

1. Bagi pelamar
Wawancara kerja memberikan kesempatan kepadanya untuk menjelaskan secara
langsung pengalaman, pengetahuan, keterampilan, dan berbagai faktor lainnya yang
berguna untuk meyakinkan perusahaan bahwa dia layak untuk melakukan pekerjaan
yang ditawarkan. Selain itu wawancara kerja juga memungkinkan pelamar untuk
menunjukkan kemampian interpersonal, profesionalisme, dan gaya hidup atau
kepribadian pelamar.
2. Bagi perusahaan
Wawancara kerja merupakan salah satu cara untuk menemukan kecocokan antara
karakteristik pelamar dengan persyaratan jabatan yang harus dimiliki pelamar tersebut
untuk memegang pekerjaan yang ditawarkan. Tujuan dilakukan wawancara kerja bagi
perusahaan adalah:
a. Mencari kepribadian pelamar.
b. Mencari informasi relevan yang dituntut dalam persyaratan pekerjaan yang
ditawarkan.
c. Mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan pelah perusahaan.
d. Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelamar-pelamar yang layak
untuk diberikan penawaran kerja.

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

8 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
PERSIAPAN WAWANCARA KERJA

Sebelum melakukan wawancara kerja kita harus mamahami proses dari wawancara
tersebut. Persiapan akan membantu tampil lebih baik dibawah tekanan. Maka dari itu, ada
beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam melakukan wawancara kerja yaitu:
1. Mengetahui gambaran struktur organisasi
2. Mengetahui informasi mengenai pekerjaan yang ditawarkan.
3. Membatasi area yang akan dicakup dalam wawancara.
4. Apabila pekerjaan yang ditawarkan berkenan dengan keterampilan, harus menyiapkan
cara menguji keterampilan calon pekerja.
5. Mengatur wawancara agar dapat berjalan dengan lancar.

Berikut ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan
wawancara kerja agar berjalan lancar menurut Wodong (2020):

Tabel 1
Hal yang harus diperhatikan dalam wawancara kerja

Hal yang harus dilakukan Hal yang harus dihindari


a. Berdoa menurut agama dan kepercayaan a. Datang terlambat
masing-masing b. Kelihatan kesal karena menunggu lama
b. Datang lebih awal dari yang telah c. Datang ke wawancara kerja tanpa
ditentukan persiapan
c. Bersikap yakin dan optimis d. Berpenampilan berlebihan
d. Bersikap tenang e. Membawa tas belanja atau sejenisnya
e. Seiapkan sertifikat, diploma, surat-surat dalam ruang wawancara kerja
penghargaan yang dimiliki f. Duduk sebelum dipersilahkan
f. Tersenyum wajar dan jangan terus- g. Meletakkan tas di meja wawancara kerja
menerus h. Membungkuk atau menundukkan kepala

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

9 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
g. Berpakaian rapi dan sopan i. Bertopang dagu
h. Ketuk pintu sebelum memasuki ruangan j. Melipat tangan di muka dada
i. Tunggu sampai dipersilahkan duduk atau k. Merokok atau mengulum permen saat
minta ijin untuk duduk wawancara kerja
j. Ingat nama pewawancara dengan baik dan l. Membuka percakapan wawancara kerja
benar m. Memotong pembicaraan saat diwawancarai
k. Tataplah pewawancara pada saat n. Melebih-lebihkan diri
diwawancarai o. Membual
l. Tunjukkan kemampuan diri, jangan p. Mengkritik diri sendiri
berlebihan q. Mengkritik atau menjelekkan atasan yang
m. Bicara jelas dan tegas sekarang atau yang lama
n. Atur nada suara dengan tepat r. Memberikan informasi yang tidak relevan
o. Tunjukkan minat atau ketertarikan pada s. Memberikan kesan bahwa kita sangat
perusahaan yang dilamar membutuhkan pekerjaan
p. Bersikap jujur dan langsung t. Bertanya yang sekedar tanya
u. Emosional atau mudah tersinggung
v. Menunjukkan kesan tidak sabar

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

10 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
CARA MENGENALI PEKERJAAN DAN PERUSAHAAN

Wawancara sebagai bentuk komunikasi dua arah (two-ways communications)


merupakan kesempatan yang baik bagi anda uuntuk menanyakan secara langsung
mengenai pekerjaan dan perusahaan kepada pewawancara. Berbagai pertanyaan yang
dapat anda sampaikan antara lain:

1. Apa tugas dan tanggungjawab pekerjaan yang anda lamar ?


2. Bagaimana kebijakan perusahaan mengenai promosi ?
3. Bagaimana kesempatan untuk berkembang dalam perusahaan ?
4. Apakah tersedia program pelatihan bagi pegawai baru ?
5. Apa yang menjadi produk unggulan perusahaan ?
6. Siapa pesaing utama bagi perusahaan ?
7. Bagaimana pangsa pasar bagi produk-produk yang diproduksi perusahaan

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

11 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
ASPEK KEPRIBADIAN PELAMAR DAN PEWAWANCARA

Adapun aspek-aspek kepribadian pelamar yang dinilai oleh pewawancara dalam


sebuah wawancara yaitu:
1. Penampilan fisik
2. Gerak-gerik dan sopan santun
3. Rasa percaya diri
4. Inisiatif
5. Cepat tanggap dan kerjasama
6. Ekpsresi wajah
7. Kemampuan berkomunikasi
8. Sikap terhadap pekerjaan
9. Selera humor

Sedangkan sikap yang harus dimiliki oleh seorang pewawancara adalah sebagai
berikut karena selama wawancara, pewawancara harus mampu menciptakan suasana yang
tidak kaku, sehingga responden bersedia untuk menjawab pertanyaan:
1. Netral
Artinya pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju dengan informasi yang
diungkapkan oleh responden karena tugasnya adalah untuk merekam semua
informasi dari responden, apakah menyenangkan atau tidak.
2. Ramah
Artinya pewawancara berarti menciptakan suasana yang mampu menarik responden.
3. Adil
Berarti bahwa pewawancara harus mampu memperlakukan semua responden yang
sama. Pewawancara harus tetap hormat dan sopan kepada semua responden.
4. Hindari ketegangangan

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

12 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Artinya pewawancara harus dapat menghindari ketegangan, tidak ada responden
dinilai atau diuji. Jika suasana tegang, responden berhak untuk membatalkan
pertemuan dan meminta pewawancara untuk tidak menuliskan hasil. Pewawancara
harus mampu mengendalikan situasi dan pembicaraan sehingga diarahkan.

TAHAP-TAHAP WAWANCARA

1. Tahap persiapan
a. Menentukan maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara)
b. Menentukan informasi yang akan dikumpulkan atau di data
c. Menentukan dan menghubungi narasumber
d. Menyusun daftar pertanyaan
2. Tahap Pelaksaanaan
a. Mengucap salam
b. Memperkenalkan diri
c. Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara
d. Menyampaikan pertanyaan dengan teratur
e. Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara
f. Mengakhiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber untuk dapat
dihubungi kembali jika ada yang perlu dikonfirmasi datau dilengkapi.
3. Tahap Penyusunan hasil wawancara berupa laporan wawancara yang terdiri dari
a. Tema atau topik wawancara
b. Tujuan atau maksud dari wawancara
c. Identitas narasumber
d. Ringkasan isi wawancara bisa dalam bentuk dialog atau dalam bentuk narasi
cerita (Gurupendidikan,

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

13 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
PERTANYAAN PENTING DALAM WAWANCARA KERJA

Beberapa contoh pertanyaan yang sering ditanyakan dalam melakukan wawancara


yaitu (Wodong, 2020):
1. Pekerjaan yang dilamar
a. Mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan tersebut?
b. Apakah pengalaman kerja Anda relevan dengan posisi kerja yang anda lamar?
c. Mengapa Anda tertarik dengan jabatan atau posisi pekerjaan tersebut?
d. Jika Anda masih bekerja, mengapa Anda ingin beralih pekerjaan?
e. Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan tersebut?
2. Pendidikan dan pelatihan
a. Mata kuliah apa yang paling Anda senangi dan yang paling Anda benci,
mengapa?
b. Aspek-aspek mata kuliah apa yang paling menarik bagi Anda?
c. Apakah kuliah ataupelatihan yang Anda peroleh membantu pengembangan karir
Anda?
d. Bagaimana pandangan Anda tentang pendidikan yang Anda peroleh di
Perguruan Tinggi?
e. Apakah Anda merencanakan untuk melanjutkan studi?
3. Latar belakang keluarga
a. Apa pekerjaan orang tua Anda?
b. Apakah pendidikan terakhir orang tua Anda?
c. Bagaimana pendapat orang tua Anda terhadap karir yang Anda pilih?
4. Kepribadian
a. Bagaiaman Anda menjelaskan diri Anda sendiri?
b. Apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan diri Anda sendiri?
c. Bagaimana Anda menilai diri orang lain?

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

14 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
5. Penilaian pribadi
a. Faktor-faktor apa yang paling memberikan kontribusi bagi pengembangan
pribadi Anda!
b. Apa hambatan-hambatan dalam pengembangan karir Anda?
c. Apa yang paling mengecewakan, mengesalkan, atau menjengkelkan Anda
terhadap orang lain?
d. Bagaiamana Anda menghadapi rasa jengkel tersebut?
e. Apa karakteristik dan kemampuan paling penting yang harus Anda miliki untuk
menjadi pemimpin suatu perusahaan?
f. Apa pengalaman kerja yang paling tidak menyenangkan bagi Anda?
6. Tujuan karir
a. Apa tujuan jangka panjang bagi karir Anda?
b. Bagaimana Anda dapat mencapai tujuan tersebut?
c. Apa posisi atau kedudukan yang Anda harapkan untuk masa yang akan datang?
d. Mengapa Anda merasa cocok dengan poisisi tersebut?
7. Hobi dan lain-lain
a. Apa yang Anda lakukan saat liburan?
b. Apa yang Anda lakukan pada waktu senggang?
c. Apakah Anda ikut dalam suatu kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan?
d. Mengapa Anda tertarik dalam kegiatan kemasyarakatan?
e. Apa hobi Anda?
f. Jenis olah raga apa yang paling Anda senangi dan paling tidak Anda
senangi?
g. Buku atau majalah terbaru apa yang telah Anda baca?
h. Apakah Anda tertarik dengan berita-berita perkembangan dunia industri dewasa
ini?
i. Apakah Anda tertarik untuk mengaitkan perkembangan dunia industri
dengan perkembangan perusahaan Anda?
j. Apakah strategi Anda bagi pengembangan produk atau jasa di perusahaan
Anda?
k. Apakah perlu bagi suatu perusahaan melakukan penelitian pasar?
l. Apakah perlu bagi suatu perusahaan menyediakan bidang pelayanan
konsumen?
m. Apa yang Anda lakukan bila konsumen mengadu pada perusahaan Anda?

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

15 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Apabila pernah bekerja sebelumnya, berikut beberapa contoh pertanyaan dalam
proses wawancara, yaitu (Wodong, 2020):
1. Pimpinan anda
a. Bagaimana pendapat Anda tentang atasan/ pimpinan Anda?
b. Sebutkan beberapa hal yang menyebabkan atasan Anda memuji atau mengkritik
Anda!
c. Bagaimana atasan Anda memperlakukan Anda?
2. Pekerjaan sebelumnya
a. Mengapa Anda ingin meninggalkan pekerjaan lama?
b. Coba Anda ceritakan tugas dan tanggung jawab Anda di perusahaan atau
lembaga yang terdahulu?
c. Apa pekerjaan yang paling menarik yang pernah Anda lakukan?
d. Apa pekerjaan yang paling tidak menarik yang pernah Anda lakukan?
3. Pergaulan antar sejawat
a. Bagaimana pergaulan Anda dengan teman-teman sejawat?
b. Bagaimana kesan Anda bila teman Anda memperoleh promosi jabatan?
c. Bila sedang tidak bertugas, apakah Anda sering mengobrol dengan teman-
teman Anda?
d. Apakah Anda merasa lebih enak bekerja sendirian atau berkelompok?
e. Tipe orang yang bagaimana yang paling Anda senangi atau Anda benci?
4. Pendelegasian
a. Dapatkan Anda mendelegasikan tanggung jawab kepada orang lain? Coba
berikan contohnya!
b. Bagaimana Anda memotivasi orang lain dalam menyelesaikan tugas yang
mendesak dan tak terduga sebelumnya?

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

16 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
c. Bagaimana perasaan Anda ketika mendelegasikan sebagian tugas dan
tanggung jawab Anda kepada orang lain?
d. Jika orang lain menolak menerima pendelegasian tugas dan tanggung jawab
Anda, apa yang akan Anda lakukan?
5. Pengambilan keputusan
a. Apa keputusan yang paling mudah dan paling sulit yang pernah Anda lakukan?
b. Bagaimana proses Anda melakukan pengambilan keputusan penting?
c. Bagaimana reaksi orang lain terhadap keputusan yang Anda lakukan?

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka.
Gurupendidikan. 2004. Pengertian Wawancara. Dikutip dari:
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-wawancara/ Diakses pada 27 Juli 2020.
Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Stewart, C. J., & Cash, William B.. (2012). Interviu: prinsip dan praktik edisi 13. Jakarta:
Penerbit Salemba Humanika.
Wodong, Griselda. 2020. Wawancara Pekerjaan. Dikutip dari:
https://www.academia.edu/28565555/MAKALAH_WAWANCARA_PEKERJAAN
Diakses pada 27 Juli 2020.

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

17 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.

Anda mungkin juga menyukai