Anda di halaman 1dari 19

MODUL PERKULIAHAN

KOMUNIKASI
BISNIS
KOMUNIKASI ORGANISASIONAL

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

02
FAKULTAS Program 01210006 1. Bunga Indah Bayunitri, S.E., M.M.,
EKONOMI DAN Studi Akuntansi Ak., CA.
BISNIS S1 2. H. Supriyanto Ilyas, S.E., M.Si.,
Ak., CA.
3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.

Abstract Kompetensi
Pada bab ini akan dijelaskan Setelah mengikuti perkuliahan ini
mengenai konsep komunikasi diharapkan mahasiswa mampu:
organisasional. 1. Menjelaskan dan memahami
komunikasi organisasional
2. Mengkonseptualisasi dengan
analisa jabatan yang nyata
3. Meningkatkan softskill terkait
communication skill
DEFINISI ORGANISASI

Ada berbagai bidang yang membutuhkan organisasi yang baik untuk mencapai tujuan
organisasi yang optimal. Maka dari itu, memahami makna organisasi itu sendiri akan
membantu berkomunikasi dalam melaksanakan pekerjaan baik secara individu maupun
kelompok dengan baik.
Organisasi berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “Organum” yang memiliki arti alat
atau badan. Menurut Mills dan Mills dalam Desmawangga (2013), organisasi adalah sebagai
kolektivitas khusus manusia yang memiliki aktivitas-aktivitasnya terkoodinasi dan terkontrol
dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Menurut Gitosudarmo dan Sudita (2010) mengungkapkan bahwa organisasi
merupakan sistem yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang pelaksanaannya dilakukan
secara rutin dan teratur oleh sekelompok orang dalam mencapai tujuan bersama.
Sedangkan, menurut Robbins dan Judge (2007) bahwa organisasi merupakan unit
sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih yang dikoordinir sesuai fungsinya masing-
masing yang relatif dilakukan secara terus menerus untuk mencapai satu atau serangkaian
tujuan.
Dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan suatu wadah untuk dua orang atau
lebih yang bekerja sama secara sistematis namun terpimpin atau terkendali dalam mencapai
tujuan tertentu dengan memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya.

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

2 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
TUJUAN DAN MANFAAT ORGANISASI

Organisasi harus memiliki tujuan yang jelas dalam berbagai hal yang akan
dilakukannya untuk mengoptimakan kinerja yang ada di dalam organisasi yang biasanya
tertuang dalam suatu visi dan misi organisasi.
Secara umum tujuan organisasi adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemandirian serta kemampuan dari sumber daya yang dimiliki.
2. Wadah yang digunakan untuk individu yang memang ingin memiliki jabatan,
penghargaan, serta pembagian kerja yang jelas.
3. Wadah untuk memiliki pengawasan dan kekuasaan.
4. Membantu setiap individu yang ada di dalamnya agar dapat meningkatkan pergaulan
serta memanfaatkan waktu luang secara lebih optimal serta bermanfaat.
5. Wadah yang membantu mencari keuntungan bersama-sama dengan kerja sama yang
sudah terbagi dengan baik.
6. Membantu untuk pengelolaan lingkungan bersama-sama.
7. Mencapai tujuan secara efektif dan efisien sesuai dengan yang telah menjadi tujuan
awal sebuah organisasi (Salamadian, 2018).

Sedangkan manfaat dari sebuah organisasi adalah membentuk mental dalam


mengungkapkan pendapat, bertukar pikiran, dan kerjasama dengan cara melatih
kepemimpinan, memperluas relasi, pembelajaran, pembentukan karakteristik, peningkatan
wawasan, mampu menghadapi tekanan, dan juga dapat menciptakan pengelolaan waktu
yang baik.

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

3 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
UNSUR-UNSUR ORGANISASI

Dalam menjalankan sebuah organisasi secara optimal dibutuhkan unsur-unsur dasar


dalam suatu organisasi agar dapat terlaksana dengan baik. Berikut beberapa unsur yang
harus ada dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut:

1. Orang (People)
Orang adalah unsur utama pembentuk organisasi yang disebut sebagai personil atau
anggota yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri atas unsur pimpinan
(administrator) sebagai pemimpin tertinggi organisasi, para manajer pemimpin unit
tertentu suatu kerja sesuai fungsinya dan para pekerja (workers).
2. Kerja Sama (Teamwork)
Kerjasama adalah unsur organisasi dimana setiap anggota atau personil melakukan
perbuatan secara bersama-sama untuk tujuan bersama. 
3. Tujuan Bersama (Goal)
Tujuan bersama adalah sasaran yang ingin dicapai/ diharapkan baik dari prosedur,
program, pola atau titik akhir dari pekerjaan organisasi tersebut. 
4. Peralatan (Equipment)
Peralatan adalah sarana dan prasarana yang berupa kelengkapan dari organisasi
tersebut baik itu berupa bangunan (gedung, kantor), materi, uang, dan kelengkapan
lainnya.
5. Lingkungan (Environment)
Lingkungan adalah unsur organisasi yang juga memiliki pengaruh. Faktor tersebut
adalah ekonomi, sosial budaya, strategi, kebijaksanaan. anggaran, dan peraturan
yang telah ditetapkan. 
6. Kekayaan Alam (Natural Resources)
Kekayaan alam yang termasuk dengan kekayaan alam adalah air, cuaca, keadaan
iklim, flora dan fauna. 
7. Kerangka/Kontruksi Mental Organisasi
Konstruksi mental adalah landasan dari organisasi yang berada pada visi organisasi
tersebut dibuat (Artikelsiana, 2015).

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

4 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
PENGERTIAN KOMUNIKASI ORGANISASIONAL

Suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya suatu komunikasi. Komunikasi
organisasi ini merupakan jaringan komunikasi antar individu, antara individu dengan
kelompok, atau antar kelompok yang terdapat dalam organsiasi dalam rangka mencapai
tujuan organisasi secara optimal.
Pengertian komunikasi organisasi menurut Goldhaber (Muhammad, 2014) adalah
proses menciptakan dan interaksi menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang
saling ketergantungan dalam mengatasi lingkungan yang selalu berubah-ubah.
Sedangkan pengertian komunikasi organisasi menurut Zelko dan Dace (dalam
Muhammad, 2014) adalah sistem yang saling tergantung antara komunikasi internal dan
eksternal. Komunikasi internal merupakan komunikasi seperti komunikasi dari bawahan ke
atasan, komunikasi dari atasan ke bawahan, atau komunikasi antar karyawan setingkat.
Sedangkan komunikasi eksternal merupakan komunikasi organisasi terhadap lingkungan
luar seperti komunikasi penjualan produk, pembuatan iklan, dan hubungan dengan
masyarakat umum. Gambaran pengertian tersebut terlihat pada gambar dibawah ini:

(Sumber: Mulyana, 2013)

Gambar 1
Empat Arah Komunikasi Organisasi

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

5 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
PENTINGNYA KOMUNIKASI ORGANISASIONAL

Komunikasi mempunyai andil membangun iklim organisasi, juga berdampak pada


membangun budaya organisasi (Organisation Culture),yaitu nilai dan kepercayaan yang
menjadi titik pusat organisasi. Budaya organisasi dibangun dari kepercayaan yang dipegang
teguh secara mendalam tentang bagaimana organisasi seharusnya dijalankan atau
beroperasi. Budaya merupakan sistem nilai dan akan mempengaruhi cara pekerjaan
dilakukan dan cara para pegawai berperilaku. Iklim dan budaya organisasi tersebut pada
akhirnya berpengaruh terhadap efisiensi dan produktivitas (Salim, 2013).
Tujuan komunikasi dalam proses organisasi tidak lain dalam rangka membentuk saling
pengertian (mutual understanding). Pendek kata, agar terjadi penyetaraan dalam kerangka
referensi (frame of references) maupun bidang pengalaman (field of experiences). Meskipun
nyaris mustahil menyamakan ranah kognitIf individu-individu dalam organisasi, tetapi melalui
kegiatan komunikasi yang terencana dan substansi isinya terdesain, minimal terjadi proses
penyebarluasan (deffusi) dimensi-dimensi organisasi pada setiap orang. Dimensi-dimensi
yang dimaksud misalnya: mini organisasi, visi, nilai, strategi, prospek, dan sebagainya. Jika
banyak orang yang tidak memahami hakekat organisasinya, maka organisasi menjadi sulit
untuk melakukan mobilisasi, instruksi, maupun perubahan-perubahan dalam manajemen
(Salim, 2013).
Bagi organisasi yang menyadari bahwa komunikasi sudah merupakan bagian yang
integral (integrated), maka kegiatan perencanaan, riset, implementasi, maupun evaluasi
komunikasi menjadi satu. Selain itu, organisasi ini akan mengfungsikan secara optimal
bagian-bagian yang diberi otoritas menangani masalah-masalah komunikasi, seperti "bagian
kehumasan" (public relations officer), protokoler, pengembangan dan kerjasama (Salim,
2013).

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

6 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
JENIS KOMUNIKASI ORGANISASIONAL: BERDASARKAN FORMALITAS

Proses komunikasi di dalam organisasi bisa terjadi baik secara formal bahkan secara
informal agar proses kerja dalam organisasi dapat berjalan lancar. Berikut adalah perbedaan
antara komunikasi informal dengan komunikasi informal:

1. Komunikasi Informal
Suatu proses komunikasi yang terjadi diantara para anggota organisasi tanpa
menggunakan jalur komunikasi formal yang berlaku di organisasi. Contoh : Desas-
desus, rumor, gossip.
Komunikasi informasi dalam sebuah organisasi memiliki beberapa fungsi
menurut Ambar (2017), yaitu:
a. Conforming
Mengkonfirmasi, beberapa komunikasi informal mengkorfimasi beberapa pesan
formal.
b. Expanding
Konfirmasi informal dapat menjembatani kesenjangan yang terjadi akibat pesan-
pesan formal yang tidak jelas.
c. Expediting
Melancarkan, komunikasi informal seringkali dapat mengirimkan pesan lebih
cepat daripada saluran formal.
d. Contradicting
Kontradiksi, terkadang komunikasi informal berlawanan dengan pesan-pesan
bersifat resmi.
e. Cirtumventing
Pemangkasan, beberapa kontak informal terkadang dapat membantu memotong
jalur resmi yang tidak perlu dan menghabiskan banyak waktu.
f. Supplementing
Komunikasi informal dapat membuat sebuah pekerjaan dapat dikerjakan secara
lebih baik dibandingkan dengan komunikasi formal.

Keuntungan komunikasi informal yaitu:

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

7 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
a. Digunakan untuk mencari informasi yang tidak bisa dijangkau melalui jalur formal
atau,
b. Mampu mendapatkan informasi mengenai keluhan-keluhan bawahan.

Tahapan-tahapan dalam membantu mengembangkan kaitan-kaitan yang penting


dalam membangun komunikasi informal menurut Ambar (2017), yaitu:
a. Mencari orang di semua level organisasi yang terpapar informasi.
b. Memperlakukan setiap orang dalam organisasi dengan penuh rasa hormat.
c. Mengajukan pertanyaan saat menemukan sumber informasi yang tepat untuk
mencari kejelasan suatu kejadian.
d. Jangan memamerkan jalur informal.

2. Komunikasi Formal
Jaringan komunikasi formal adalah sisten yang disusun oleh manajemen untuk
menentukan kepada siapa harus berbicara agar pekerjaan dapat diselesaikan.
Jaringan komunikasi formal organisasi skala kecil jauh lebih sederhana dibandingkan
organisasi skala besar.

Saluran komunikasi resmi yang mengikuti rantai komando dalam struktur


organisasi. Ciri-ciri komunikasi formal yaitu:
a. Sesuai struktur organisasi
b. Vertikal : perintah, pengarahan, pelatihan, laporan, pengaduan, dan usulan.
c. Horizontal: tingkat hirarki yang sama.

Komunikasi formal memiliki kelemahan, seperti:


a. Membatasi akses
b. Jika satu mata rantai terputus akan menjadi hambatan

Komunikasi formal memiliki 3 bentuk komunikasi, meliputi:


a. Komunikasi ke bawah, disampaikan untuk:
1) Pekerjaan (uraian pekerjaan, bagaimana cara menjalankan pekerjaan,
kapan dan dimana pekerjaan akan dilaksanakan).
2) Hubungan pegawai dengan organisasi dan hubungan organisasi dengan
dunia luar.
b. Komunikasi sejajar

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

8 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Merupakan komunikasi diantara orang-orang yang memiliki jabatan selevel tapi
berbeda departemen.

c. Komunikasi ke atas
Komunikasi dari bawahan kepada atasan dan biasanya dalam bentuk
laporan (tertulis maupun tidak tertulis).
Komunikasi ke atas terkadang tidak dapat efektif untuk dilakukan karena
ada beberapa pertimbangan seperti:
1) Semakin kompleksnya struktur organisasi,
2) Rasa takut bawahan kepada atasan untuk menyampaikan berita buruk,
3) Hubungan atasan dengan bawahan tidak harmonis,
4) Adanya filtrasi pesan,
5) Terjadi bottleneck.

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

9 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
JENIS KOMUNIKASI ORGANISASIONAL: BERDASARKAN POLA

Komunikasi merupakan proses pengiriman pesan dari pihak yang satu ke pihak yang
lain melalui konteks tertentu seperti komunikasi interpersonal, intrapersonal, kelompok,
organisasi dan massa. Ketika komunikasi berlangsung dalam konteks komunikasi kelompok
atau organisasi, maka akan memiliki jaringan komunikasi atau pola masing-masing.
Komunikasi dalam organisasi dapat disusun dengan berdasarkan beberapa model
atau pola jaringan. Jaringan tersebut merupakan saluran yang digunakan untuk meneruskan
pesan dari pihak yang satu ke pihak yang lain. Berikut beberapa pola jaringan komunikasi
yang ada di dalam organisasi yang tertera dalam gambar di bawah ini:

(Sumber: Riena, 2011)


Gambar 2
Pola Komunikasi Organisasional

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

10 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Penjelasan gambar di atas:

1. Pola Bersambung/ Rantai


Metode jaringan komunikasi disini terdapat lima tingkatan dalan jenjang hirarkinya dan
hanya dikenal sebagai komunikasi sistem arus ke atas (upward) dan ke bawah
(downward), yang artinya menganut hubungan komunikasi garis langsung atau
komando baik ke atas atau ke bawah tanpa terjadinya suatu penyimpangan.
2. Pola Roda
Sistem jaringan komunikasi disini, semua laporan, instruksi perintah kerja, dan
kepengawasan terpusat satu orang yang memimpin empat bawahan atau lebih dan
atara bawahan tidak terjadi interaksi (komunikasi sesamanya).
3. Pola Lingkaran
Pola jaringan komunikasi lingkaran ini, pada semua anggota atau staf bisa terjadi
interaksi pada setiap tiga tingkatan hirarkinya tetapi tanpa ada kelanjutannya pada
tingkat yang lebih tinggi dan hanya terbatas pada setiap level.
4. Pola Menyeluruh
Pola jaringan komunikasi sistem ini adalah pengembangan model lingkaran, dimana
dari semua tiga level tersebut dapat melakukan interaksi secara timbal balik tanpa
menganut siapa yang menjadi tokoh sentralnya.
5. Pola Huruf “Y”
Pola jaringan komunikasi dalam organisasi di sini, tidak jauh berbeda dengan model
rantai, yaitu terdapat empat level jenjang hirarkinya, satu supervisor mempunyai dua
bawan dan dua atasan mungkin yang berbeda divisi atau departemen (Riena, 2011).

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

11 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Tabel 1
Rangkuman Pola Komunikasi

Alat ukur Pola Roda Pola Rantai Pola Lingkaran Pola bintang

Kecepatan Sangat Cepat Cepat Lambat Lambat/Cepat


Akurasi Baik Baik Jelek Bagus/Jelek

Moral Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi


Kejelasan
Peranan Sangat Jelas jelas Tidak Ada Tidak Ada

Stabilitas Sangat Stabil Stabil Tidak Stabil Tidak Stabil


Kreativitas Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi
Kemampuan
Rendah Rendah Tinggi Tinggi
Beradaptasi
(Sumber: Riena, 2011)

Manfaat dengan mempelajari pola komunikasi organisasi menurut Ambar (2017)


adalah sebagai berikut:
1. Memahami proses komunikasi yang terjadi dalam organisasi.
2. Memahami pola komunikasi dalam organisasi.
3. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi dalam organisasi.
4. Meningkatkan kemampuan dalam mengatasi konflik dalam organisasi.

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

12 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
ETIKA KOMUNIKASI

Sebagai makhluk sosial bahwa etika termasuk hal mendasar dalam kehidupan
manusia. Kita pun sedari kecil sudah biasa diajari tentang sopan santun, tata krama, dan
adat kebiasaan.
Etika merupakan ilmu filsafat yang mempelajari mengenai nilai-nilai tentang benar,
salah, baik, buruk, dan tanggung jawab yang menjadi penilaian moral dalam masyarakat.
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethikos yang berarti timbul dari kebiasaan.
Sedangkan etika menurut Maryani dan Ludigdo dalam Alim (2007) bahwa etika adalah
seperangkat aturan, norma, atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, apa yang
harus dilakukan dan yang tidak dilakukan, yang dianut oleh masyarakat.
Seperti apa komunikasi yang beretika. Etika memiliki posisi penting dalam
terlaksananya aktivitas komunikasi. Manusia berkomunikasi dengan bahasa yang sama-
sama saling dipahami. Maka disini komunikasi harus menghindari penggunaan bahasa yang
tidak pantas, manipulatif, diskriminatif dan berlebihan.
Etika berkomunikasi bisnis mengacu pada prinsip-prinsip yang dianut oleh perusahaan
mengenai komunikasi mana yang baik dan mana yang tidak baik haryani (2001) Secara
garis besar etika komunikasi yang berlaku di dalam perusahaan berkaitan dengan
kepercayaan, fair, tidak memihak, menghargai hak orang lain dan mempertimbangkan
pengaruh suatu ucapan atau sikap kepada orang lain.
Etika dalam komunikasi ada beragam dan tentunya tidak akan cukup jika dibahas
semua disini. Pada tulisan ini, kita akan membahas beberapa etika dalam komunikasi yang
sering kita lakukan dan temui sehari-hari (Buton Magz, 2019)
1. Memulai Pembicaraan
Dalam keseharian, tentunya kita pernah bertemu dengan keadaan yang membuat kita
harus atau ingin memulai pembicaraan dengan orang lain. Namun ada hal-hal yang
harus diperhatikan, yaitu:
a. Lihat keadaan calon lawan bicara.

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

13 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Apakah dia terlihat sedang sibuk atau terburu-buru? Kalau iya, mungkin kita
harus mencoba berbicara lain kali. Karena nanti kita justru akan mengganggu
orang itu dan membuatnya tidak nyaman.

b. Ramah dan sopan.


Sapa lah lawan bicara anda dengan ramah dan sopan, namun tidak terkesan
dibuat-buat. Kita bisa mengajukan pertanyaan basa-basi untuk pembuka seperti
apa kabar, mau kemana, dari mana, dan semacamnya.
c. Jangan hanya bicara, dengarkan juga.
Kebanyakan orang mengasumsikan komunikasi selalu berkaitan dengan bicara,
padahal tidak hanya itu. Mendengarkan juga salah satu bagian dari komunikasi,
dan hal ini sangat penting untuk dilakukan. Ketika kita terlalul sibuk bicara dan
tidak memperhatikan apa yang diucapkan lawan bicara, kita seperti tidak
menghargainya.

2. Komunikasi Tatap Muka


Komunikasi tatap muka bisa dibilang komunikasi yang hampir setiap hari kita lakukan.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam komunikasi tatap muka atau
langsung:
a. Tatap mata lawan bicara.
Hal yang pertama harus dilakukan adalah menatap lawan bicara kita. Jangan
sampai kita malah melihat ke arah yang lain dan membuat lawan bicara
terganggu atau merasa tidak diperhatikan. Jika kesulitan menatap langsung
pada mata lawan bicara, kita bisa melihat ke arah garis tengah antara kedua
matanya (yang sejajar dengan hidung).
b. Jaga intonasi dan kecepatan bicara.
Bicaralah dengan suara yang stabil, tidak terlalu pelan atau terlalu tinggi.
Keduanya bisa menyebabkan orang salah mengerti dan tidak paham apa yang
kita bicarakan. Selain itu, bicaralah dengan kecepatan normal supaya dapat
disimak dengan baik.
c. Lontarkan pertanyaan.

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

14 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Sekali lagi, jangan hanya sibuk bicara dan tidak menyimak apa yang dibicarakan
lawan bicara kita. Dengarkanlah baik apa yang dikatakan lawan bicara, dan
sahutilah dengan melontarkan pertanyaan atau pernyataan.

3. Komunikasi Lewat Media


Seiring dengan melesatnya perkembangan teknologi, komunikasi melalui media bisa
dibilang sebagai komunikasi yang paling sering kita lakukan. Berikut hal-hal yang perlu
diperhatikan:
a. Perhatikan gaya tulisan dan tanda baca.
Karena komunikasi lewat media kebanyakan mengandalkan tulisan, kita harus
lebih berhati-hati dengan gaya bahasa yang kita tulis. Apakah sudah tepat, atau
seperti orang marah? Selain itu, penggunaan tanda baca juga sangat penting
terutama tanda seru. Sebaiknya kita meminimalisir penggunaan tanda seru atau
huruf besar semua, karena cenderung membuat orang berpikir kalau kita marah.
b. Atur intonasi (jika menelpon).
Menelpon memang terdengar suara, namun mimik dan ekspresi wajah tidak
dapat terlihat. Karena itu kita perlu mengatur intonasi suara kita ketika sedang
menelpon.
c. Pikirkan apa yang ingin ditulis.
Komunikasi lewat media memungkinkan kita untuk berpikir sedikit lebih lama
mengenai apa yang akan kita komunikasikan. Gunakan kesempatan itu untuk
mengkomunikasikan hal-hal dengan lebih baik dan menyortir kalimat yang tidak
patut. Tidak perlu terburu-buru, orang juga tahu kalau mengetik itu
membutuhkan waktu lebih lama daripada bicara langsung. Tapi jangan juga
membiarkan pesan orang tidak dibalas lama, karena itu akan membuat orang
bertanya-tanya dan salah paham.
d. Menyambut Tamu
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyambut tamu:
1) Berpakaian yang rapi dan pantas.

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

15 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Meskipun berada di rumah sendiri, dalam menyambut tamu kita
seharusnya memakai pakaian yang pantas. Tentu tidak akan enak dilihat
tamu jika kita hanya berpakaian daster atau baju yang kotor.
2) Menyuguhkan minuman.
Terkadang tamu akan bilang tidak usah jika ditawari minuman, namun
meski begitu kita perlu menyediakannya. Bisa jadi si tamu malu atau basa-
basi saja. Tidak perlu memaksakan menyuguhkan yang berlebihan, namun
setidaknya minuman yang minimal ada.
3) Sampaikan terima kasih.
Tamu bertandang ke rumah kita dengan menempuh perjalanan dan
menyisihkan waktunya untuk bertemu kita. Karena itu, sampaikanlah
ungkapan penghargaan kita pada tamu karena telah berkunjung.
Teknik Komunikasi yang Baik merupakan sebagai hal yang selalu dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari, komunikasi harus dilakukan dengan baik. Berikut adalah beberapa
teknik komunikasi yang baik:
1. Bicara dengan jelas.
Komunikasi intinya adalah menyampaikan pesan kepada lawan bicara, dan tugas kita
adalah bagaimana agar pesan tersebut sampai sesuai dengan keinginan kita. Yang
paling penting adalah bicara apa yang kita maksudkan dengan jelas, supaya tidak ada
kesalahpahaman.
2. Mendengarkan dengan baik.
Seperti yang telah diulas sebelumnya, mendengarkan adalah hal yang sangat penting
dalam komunikasi. Tanpa kita berusaha mendengarkan baik, komunikasi yang terjalin
tidak akan efektif. Kita tidak memperhatikan apa yang dibicarakan orang lain dan
membuat komunikasi jadi terhambat.
3. Perhatikan lawan bicara.
Kita berkomunikasi dengan lawan bicara, maka kita harus perhatikan lawan bicara
kita. Dengan begitu, lawan bicara merasa dihargai dan komunikasi berjalan lebih
lancar. Kalau sudah begitu, hubungan yang terjalin dengan lawan bicara pun akan
terus terjalin dengan baik.
4. Konfirmasi jika merasa salah paham.
Dalam berkomunikasi, kita tidak dapat terhindar dari adanya kesalahpahaman.
Kesalahpahaman bisa terjadi karena berbagai hal, misalnya gangguan lingkungan
atau ketidakfokusan kita dalam menyimak. Karena itu, perlu dikonfirmasikan langsung
hal yang disalahpahami guna meluruskan keadaan.
5. Perhatikan komunikasi non-verbal.

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

16 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Seperti yang dibahas sebelumnya, komunikasi bukan hanya soal bicara atau verbal.
Ada juga aspek-aspek komunikasi non-verbal dan justru peranannya jauh lebih besar
dibanding komunikasi verbal. Contoh dari komunikasi non-verbal adalah gestur tubuh,
mimik wajah, penampilan, tanda baca, dan lain sebagainya.

Etiket Komunikasi berdasarkan standar sopan santun dan adab. Etiket sebenarnya
secara sadar atau tidak sudah banyak kita pelajari dan pahami sedari kecil. Namun untuk
lebih jelasnya lagi, berikut adalah contoh dari etiket komunikasi:
a. Pengunaan bahasa yang baik dan intonasi yang sesuai.
b. Mengucapkan permisi ketika lewat di depan orang lain.
c. Mengucapkan tolong ketika minta bantuan.
d. Mengucapkan terima kasih ketika mendapat bantuan.
e. Mengucapkan maaf ketika melakukan  kesalahan.
f. Menghormati orang-orang yang lebih tua.
g. Mengurangi kebiasaan menyela ucapan orang lain.

Manfaat Mempelajari Etika Komunikasi adalah sebagai berikut:


a. Melancarkan komunikasi dengan orang lain.
b. Memahami apa yang dikomunikasikan orang lain.
c. Diterima dalam sosial masyarakat karena mengikuti etika yang berlaku.
d. Memperkuat hubungan yang terjalin dengan orang lain.
e. Pesan yang disampaikan dapat diterima dengan lebih baik.
f. Dihargai orang lain karena kita menghargai mereka juga.
g. Tidak bertindak sembarangan dan seenaknya dalam berkomunikasi.

Sementara tindakan yang tidak etis menyangkut mementingkan diri sendiri, penipuan
kepada konsumen, iklan yang menyesatkan dan mencapai sesuatu dengan melakukan
segala cara, seperti hal-hal yang tercela.
Contoh-contoh lainnya masalah etis di perusahaan yaitu:
a. Menerima dan menawarkan komisi.
b. Mencuri dari perusahaan.
c. Memberhentikan karyawan tanpa pemberitahuan.
d. Membocorkan informasi atau rahasia perusahaan.
e. Memakai barang perusahaan.
f. Melakukan penipuan dan pemalsuan.
g. Memperdagangkan barang haram.

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

17 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
DAFTAR PUSTAKA

Alim, M. Nizarul, Trisni Hapsari, Lilik Purwanti. 2007. Pengaruh Kompetensi dan
Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel
Moderasi. Simposium Nasional Akuntansi X.
Ambar. 2017. Pola Komunikasi. Dikutip dari: https://pakarkomunikasi.com/pola-komunikasi-
organisasi. Diakses pada: 17 Juli 2020.
Arni Muhammad, 2014, Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara
Artikelsiana. 2015. Pengertian Organisasi, Ciri-ciri, Unsur-unsur, dan Teorinya. Dikutip dari:
http://www.artikelsiana.com/2015/04/pengertian-organisasi-tujuan-ciri-ciri-manfat-
unsur-unsur-organisasi.html. Dikutip 20 Juli 2020.
Buton Magz. 2019. Etika Komunikasi, Etiket, Teknik, dan Implementasinya. Dikutip dari:
https://www.butonmagz.id/2019/02/etika-komunikasi-etiket-teknik-
dan.html#:~:text=Dalam%20kaitannya%20dengan%20komunikasi%2C%20etika,buruk
%20berdasarkan%20standar%20yang%20berlaku. Diakses pada 20 Juli 2020.
Desmawangga, C. (2013). Studi tentang Partisipasi Mahasiswa Prodi Administrasi Negara
dalam Organisasi Kemahasiswaan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Mulawarman. eJournal Ilmu Administrasi, 2013, 1 (2): 683-697. ISSN 000-000,
ejournal.an.fisip-unmul.org.
Gitosudarmo, Indriyo, dan I Nyoman Sudita. 2010. Perilaku Keorganisasian, Cetakan Ketiga.
Jogyakarta : BPFE.

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

18 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.
Haryani, Sri. 2001. Komunikasi Bisnis. UPP AMP YKPN: Yogyakarta.
Prakosa, Adi. Teori Komunikasi Organisasi. Dikutip dari:
http://adiprakosa.blogspot.co.id/2007/12/teori-komunikasi-organisasi.html. Diakses
pada 20 Juli 2020.
Riena. 2011. Manajemen Konflik dan Komunikasi dalam Organisasi. Dikutip dari:
http://samputri.blogspot.co.id/2011/12/manajemen-konflik-dan-komunikasi-
dalam_2986.html. Diakses pada 20 Juli 2020.
Robbins SP, dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi, Salemba Empat, Jakarta
Salim, Muhammad. 2013. Komunikasi Organisasi. Dikutip dari:
http://serbamakalah.blogspot.co.id/2013/03/komunikasi-organisasi.html. Diakses pada
20 Juli 2020.
Salamadian. 2018. Pengertian Organisasi: Tujuan, Bentuk, Ciri, dan Unsur-unsur
Organisasi. https://salamadian.com/pengertian-organisasi-adalah/

‘2020 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Akademik dan Pembelajaran

1. Bunga Indah B, S.E., M.M., Ak., CA. http://www.widyatama.ac.id

19 2. H. Supriyanto I, S.E., M.Si., Ak., CA.


3. Rina Tresnawati, S.E., M.M.

Anda mungkin juga menyukai