Komunikasi Organisasi
3 SKS
Setiap orang mempunyai cara pandang terhadap organisasi baik objektif ataupun
subjektif, pandangan objektif antara lain menyarankan bahwa sebuah organisasi adalah
bersifat fisik dan konkrit dengan struktur dan batasan yang konkrit.
Sifat Manusia
Gagasan-gagasan mengenai bagaimana sifat manusia dan sifat realitas adalah saling
berhubungan. Pendekatan objektif sangat menekankan lingkungan sebagai suatu factor
penentu dalam menjelaskan perilaku manusia. Manusia dibentuk oleh lingkungan, dan
kebrhasilan serta kelangsungan hidup merekabergantung pada seberapa baik mereka
beradaptasi dengan realitas nyata. Suatu bagian penting proses adaptasi ini adalah
mendefinisikan lingkungan secara layak dan memenuhi
Tindakan Manusia
Kaum objektivis dan kaum subjektivis menggunakan perspektif yang berbeda dalam
memandang tindakan manusia. Berdasarkan pandangan kaum objektivis, tindakan itu
bertujuan, intensional, goal-oriented, dan rasional. Mereka bertindak berdasarkan tujuan,
mempertimbangkan konsekuensi tujuan merka secara hati-hati. Bagi kaum subjektivis,
tindakan muncul dari proses social dalam interaksi manusia. Fokusnya adalah perilaku
yang berkembang (emergent) yang bergantung pada kontruksi social yang terjadi selama
proses interaksi. Perbedaan antara kedua pandangan mengenai tindakan manusia ini
berpengaruh terhadap konsep-konsep keteramalan (predictability) dan control.
Organisasi adalah sebuah wadah yang menampung orang-orang dan objek-objek; orang-
orang dalam organisasi yang berusaha mencapai tujuan bersama. Kaum objektivis
menekankan struktur, perencanaan, control, dan tujuan, dan menempatkan factor-faktor
utama ini dalam suatu skema adaptasi organisasi. Kaum objektivis mencari “bentuk
terbaik” organisasi, berdasarkan kondisi-kondisi lingkungan. Kaum objektivis
memperlakukan organisasi terutama sebagai sebuah unit. Artinya, mempelajari organisasi
adalah mempelajari organisasi keseluruhan.
Kaum subjektivis juga mengakui struktur, namun tekanan mereka adalah pada
perilaku manusia. Kaum objektivis mengisyaratkan bahwa bila orang memahami struktur,
orang memahami organisasi. Pandangan subjektivis menyarankan bahwa perilaku dan
tindakan spesifik merupakan kekuatan dominant dalam organisasi.
2. Sifat Komunikasi
Menafsirkan (to interpret) berarti menguraikan atau memahami sesuatu dengan suatu cara
tertentu. Satu-satunya pesan yang penting dalam berkomuniksi adalah peasn yang
berasal dari proses penafsiran.
Unit Komunikasi
Dalam suatu sistem komunikasi, keadaan itu adalah hubungan antara orang-orang. Dalam
suatu sistem organisasi keadaan tersebut adalah hubungan antara orang-orang dalam
jabatan-jabatan(posisi-posis). Unit mendasar komunikasi organisasi adalah seseorang
dalam suatu jabatan.
a) Fungsi Informatif
b) Fungsi Regulatif
c) Fungsi Persuasif
d) Fungsi Integratif
DAFTAR PUSTAKA
Eisenberg, E. M., JR., H. L., & Tretheway, A. (2010). Organizational Communication Balancing
Creativity and Constraint. Boston: Bedford / St. Martin’s.
J.Baran, S. (2019). Introduction to Mass Communication: Media Literacy and Culture, 10 ed. . New
York: McGraw-Hill.
Littlejohn, S. W., Foss, K. A., & Oetzel, J. G. (2017). Theories of Human Communication (11ed). Long
Grove: Waveland Press, Inc.