Anda di halaman 1dari 9

MODUL PERKULIAHAN

Komunikasi Organisasi
3 SKS

Tatap Muka Kode Mata Kuliah : 21213303


Fakultas : Ilmu Komunikasi

Program Studi : Komunikasi Organisasi 02 Disusun Oleh


M.I.kom
: Damaraputra Prasadana
Abstrak Kompetensi

Pada Pembahasan ini dijelaskan Mahasiswa diharapkan mampu


Hambatan dalam Komunikasi Organisasi mengenal menegui hambatan dan
dan tujuan dari Komunikasi Organisasi. Tujuan dari Komunikasi Organisasi

 Alasan dibentuknya organisasi informal

2020 Komunikasi Organisasi


2 Damara Putra M.I.kom 081219590162
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
PEMBAHASAN
Pendahuluan

Pandangan terhadap Organisasi / Pengorganisasian

Setiap orang mempunyai cara pandang terhadap organisasi baik objektif ataupun
subjektif, pandangan objektif antara lain menyarankan bahwa sebuah organisasi adalah
bersifat fisik dan konkrit dengan struktur dan batasan yang konkrit.

Sebagian orang menyebut pendekatan ini sebagian pandangan yang menganggap


organisasi sebagai wadah, organisasi eksis sebagai seperti sebuah keranjang dan semua
unsur yang membentuk organisasi tersebut ditempatkan dalam satu wadah.

Sifat Manusia

Gagasan-gagasan mengenai bagaimana sifat manusia dan sifat realitas adalah saling
berhubungan. Pendekatan objektif sangat menekankan lingkungan sebagai suatu factor
penentu dalam menjelaskan perilaku manusia. Manusia dibentuk oleh lingkungan, dan
kebrhasilan serta kelangsungan hidup merekabergantung pada seberapa baik mereka
beradaptasi dengan realitas nyata. Suatu bagian penting proses adaptasi ini adalah
mendefinisikan lingkungan secara layak dan memenuhi

Tindakan Manusia

Kaum objektivis dan kaum subjektivis menggunakan perspektif yang berbeda dalam
memandang tindakan manusia. Berdasarkan pandangan kaum objektivis, tindakan itu
bertujuan, intensional, goal-oriented, dan rasional. Mereka bertindak berdasarkan tujuan,
mempertimbangkan konsekuensi tujuan merka secara hati-hati. Bagi kaum subjektivis,
tindakan muncul dari proses social dalam interaksi manusia. Fokusnya adalah perilaku
yang berkembang (emergent) yang bergantung pada kontruksi social yang terjadi selama
proses interaksi. Perbedaan antara kedua pandangan mengenai tindakan manusia ini
berpengaruh terhadap konsep-konsep keteramalan (predictability) dan control.

2020 Komunikasi Organisasi


3 Damara Putra M.I.kom 081219590162
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Menjadi objektivis berarti mempercayai bahwa organisasi dapat dikelola dan dikendalikan
oleh keputusan-keputusan rasional yang menstrukturkan aktivitas sesuai dengan tuntutan
lingkungan dan kemampuan individu. Rencana dibuat terlebih dahulu dan orang harus
dapat meramalkan hasilnya.

Kaum objektivis menyarankan bahwa manusia dapat diramalkan, selama kekuatan-


kekuatan pokok keteraturan alamiah (natural order) dapat diuraikan. Tujuan utamanya
adalah berperilaku secara rasional dan menentukan bagaimana orang-orang beradptasi
dengan situasi.

Pengaruh Pandangan Dunia Atas Definisi dan Analisis

Organisasi adalah sebuah wadah yang menampung orang-orang dan objek-objek; orang-
orang dalam organisasi yang berusaha mencapai tujuan bersama. Kaum objektivis
menekankan struktur, perencanaan, control, dan tujuan, dan menempatkan factor-faktor
utama ini dalam suatu skema adaptasi organisasi. Kaum objektivis mencari “bentuk
terbaik” organisasi, berdasarkan kondisi-kondisi lingkungan. Kaum objektivis
memperlakukan organisasi terutama sebagai sebuah unit. Artinya, mempelajari organisasi
adalah mempelajari organisasi keseluruhan.

Implikasi Bagi Perilaku Organisasi

Struktur Versus Perilaku

Karena pendekatan objektif terhadap realitas mempromosikan gagasan bahwa


dunia terdiri dari hal-hal yang konkret dan nyata, tidak mengherankan bahwa pendekatan
tersebut menekankan pentingnya struktur dalam memandu perilaku. Meskipun mereka
yang menganut pendekatan structural berpendapat bahwa struktur itu sendiri tidak
memadai, mereka lebih menyukai gagasan bahwa struktur, terutama struktur formal,
menggambarkan organisasi.

Kaum subjektivis juga mengakui struktur, namun tekanan mereka adalah pada
perilaku manusia. Kaum objektivis mengisyaratkan bahwa bila orang memahami struktur,
orang memahami organisasi. Pandangan subjektivis menyarankan bahwa perilaku dan
tindakan spesifik merupakan kekuatan dominant dalam organisasi.

2020 Komunikasi Organisasi


4 Damara Putra M.I.kom 081219590162
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Peranan Lingkungan

Organisasi dikondisikan oleh lingkungan, dan kelangsungan hidup bergantung pada


kemampuannya menafsirkan lingkungan yang nyatadan beradaptasi dengannya. Kaum
subjektivis memandang pentingnya lingkungan dengan cara berbeda. Suatu bagian
pentingnya perilaku organisasi adalah bagaimana para peserta menciptakan lingkungan
dan bagaimana penciptaan tersebut mempengaruhi perilaku mereka (Weick, 1979).

2. Sifat Komunikasi

Penafsiran Pesan (Memaknai)

Menafsirkan (to interpret) berarti menguraikan atau memahami sesuatu dengan suatu cara
tertentu. Satu-satunya pesan yang penting dalam berkomuniksi adalah peasn yang
berasal dari proses penafsiran.

To Create (Produksi Pesan)

Membuat Pesan dapatdiartikan sebagai memperoduksi pesan. Pesan di produksi dengan


tujuan agar dapat mengurangi masalah komunikasi, pesan dapat dengan udah dimengerti
dan dipahami.

Unit Komunikasi

Dalam suatu sistem komunikasi, keadaan itu adalah hubungan antara orang-orang. Dalam
suatu sistem organisasi keadaan tersebut adalah hubungan antara orang-orang dalam
jabatan-jabatan(posisi-posis). Unit mendasar komunikasi organisasi adalah seseorang
dalam suatu jabatan.

Definisi Organisasi, Komunikasi dan Komunikasi Organisasi

“Organisasi” (organization), secara khas dianggap sebagai kata benda, sementara


“Pengorganisasian” (organizing), dianggap sebagai kata kerja (Weick,1979). Organisasi
yaitu sekumpulan orang yang termasuk ke dalam kelompok memiliki motivasi, tujuan,
maksud, ide, gagasan yang sama (EISENBERG, JR., & TRETHEWEY, 2010).

2020 Komunikasi Organisasi


5 Damara Putra M.I.kom 081219590162
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Sedangkan Komunikasi itu adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan, baik secara langsung atau tidak langsung dan di dalam proses terjadinya
terdapat proses interaksi, percakapan dan umpan balik (Littlejohn, Foss, & Oetzel, 2017).

Komunikasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di


antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu. Suatu
organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu
dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi organisasi terjadi
kapan pun, setidak-tidaknya satu orang yang menduduki suatu jabatan dalam suatu
organisasi menafsirkan suatu pertunjukkan. Karena fokusnya adalah komunikasi di antara
anggota-anggota suatu organisasi. Analisis komunikasi organisasi menyangkut
penelaahan atas banyak transaksi yang terjadi secara simultan.

Komunikasi organisasi, dipandang dari perspektif interpretif (subjektif) adalah proses


penciptaan makna atas interaksi dalam organisasi, dimana komunikasi adalah organisasi
itu sendiri (perilaku pengorganisasian). Organisasi dipahami sebagai orang-orang yang
berinteraksi dan memberi makna kepada interaksi tersebut. Sehingga komunikasi sebagai
pembentuk organisasi. Komunikasi berpusat pada simbol-simbol dalam interaksi
organisasi. Menekankan pada bagaimana perilaku atau tindak komunikasi yang
berlangsung dan ditampilkan dalam organisasi (baik verbal, non-verbal) mencipta makna
dan budaya dalam organisasi.

Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi

Romli mengutarakan bahwa pentingnya komunikasi bagi suatu organisasi adalah


karena komunikasi dirancang untuk memastikan segala kegiatan organisasi dapat berjalan
sesuai dengan visi dan misi organisasi itu sendiri yang merupakan akibat dari suatu
organisasi adalah suatu sistem terbukan yang dinamis, sehingga mampu menciptakan
pertukaran pesan dan pikiran di antara anggotanya sebagai suatu proses untuk
memastikan tercapainya tujuan organisasi (Romli, 2011).

Baran menyatakan bahwa pentingnya komunikasi dan keterbukaan dalam


menghadapi era VUCA (era di mana lingkungan bisnis semakin bergejolak, kompleks, dan
semakin tidak pasti) adalah karena komunikasi mampu: menyediakan memutahirkan
(update) secara berkala terkait strategi yang akan digunakan oleh organisasi,

2020 Komunikasi Organisasi


6 Damara Putra M.I.kom 081219590162
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
mendengarkan secara aktif pendapat dan ide dari tim sehingga dapat ditindaklanjuti, serta
mendiskusikan bagaimana perencanaan dan keputusan selanjutnya dapat dibuat
(J.Baran, 2019).

Fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut:

a) Fungsi Informatif

Organisasi merupakan suatu sistem pemrosesan informasi tempat seluruh


anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi lebih.
Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk
membuat suatu kebijakan dan untuk mengatasi konflik. Sedangakan bawahan
membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaanya.

b) Fungsi Regulatif

Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu


organisasi. Anggota organisasi harus tau tentang peraturan apa yang boleh dan
tidak boleh untuk dilaksanakan.

c) Fungsi Persuasif

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan


selalu membawa hasil yang sesuai dengan harapan. Maka, tugas pimpinan
adalah untuk mempersuasi bawahanya daripada memberi perintah. Sebab,
pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan
kepedulian yang lebih besar dibandingkan pimpinan yang sering
memperlihatkan kekuasaanya.

d) Fungsi Integratif

Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan


karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua
saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu: 1) Saluran
komunikasi formal seperti penerbitan khusus dan laporan kemajuan organisasi
dan 2) Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi ataupun

2020 Komunikasi Organisasi


7 Damara Putra M.I.kom 081219590162
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
wisata bersama. Hal ini akan menumbuhkan minat lebih besar dalam diri
anggota terhadap organisasi (Soyomukti, 2016 & Mulyana, 2014).

DAFTAR PUSTAKA
Eisenberg, E. M., JR., H. L., & Tretheway, A. (2010). Organizational Communication Balancing
Creativity and Constraint. Boston: Bedford / St. Martin’s.

J.Baran, S. (2019). Introduction to Mass Communication: Media Literacy and Culture, 10 ed. . New
York: McGraw-Hill.

Littlejohn, S. W., Foss, K. A., & Oetzel, J. G. (2017). Theories of Human Communication (11ed). Long
Grove: Waveland Press, Inc.

Mulyana, D. (2017). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosda.

Romli, K. (2011). Komunikasi Organisasi Lengkap. Jakarta: PT Grasindo.

Soyomukti, N. (2016). Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Weick, K. (1979). The Social Psychology of Organizing. Reading : Addison Mass.

2020 Komunikasi Organisasi


8 Damara Putra M.I.kom 081219590162
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
2020 Komunikasi Organisasi
9 Damara Putra M.I.kom 081219590162
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id

Anda mungkin juga menyukai