Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah “Komunikasi
Organisasi”
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Kelompok 2
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telahmelimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Dan tak lupa pula shalawat beserta salam selalu tercurahkan kepada
Nabi terakhir kita, Nabi Muhammad SAW.
Makalah yang berjudul Pengertian Komunikasi (Lanjutan) ini ditulis untuk memenuhi
tugas mata kuliah Komunikasi Organisasi. Pada kesempatan yang baik ini izinkan penulis
menyampaikan rasa hormat dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan pembuatan
makalah ini, terutama kepada:
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya baik dalam
bentuk isi maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritik dan
saran yang bersifat membangun karena makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Dengan
demikian penulis bisa lebih baik lagi dalam menyusun makalah.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita semua mengetahui dan menyadari, bahwa manusia sebagai makhluk sosial
memaksanya untuk saling membutuhkan satu sama lain. Manusia tidak dapat hidup
sendiri secara individualis, akan tetapi mereka mempunyai jiwa sosial. Dan untuk itu
mereka memerlukan prosesagar interaksi antar manusia bisa terjalin, salah satunya
adalah menggunakan komunikasi. Dengan begitu kehidupan manusia akan terjadi
dengan baik.
Komunikasi merupakan hal penting yang tak bisa lepas dari segala hal bidang
kehidupan. Seseorang tentu pernah melakukannya, karena pada hakekatnya manusia
adalah makhluk sosial yang selalu bergantung pada manusia lain. Di dalam kelompok
ataupun organisasi, selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah
penting untuk kelangsungan hidup kelompok. Untuk itu diperlukan adanya Kerjasama
yang diharapkan untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu organisasi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi
Para ahli mengemukakan pendapat tentang organisasi diantaranya:
a. Menurut Schein organisasi adalah suatu usaha untuk mengkoordinasi kegiatan
sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian
pekerjaan dan fungsinya melalui tanggung jawab.
b. Menurut Wright organisasi adalah suatu bentuk terbuka dari suatu aktivitas
yang dikoordinasi dari dua orang atau lebih untuk tujuan bersama.
c. Menurut Kochterse organisasi adalah sisitem hubungan yang terstruktur yang
mengkordinasi suatu usaha kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu1.
d. Dalam buku Erni Rernawan (2011: 15), dikutip pengertian organisasi dari
Mathis and Jackson sebagai berikut: “Organisasi merupakan suatu kesatuan
sosial dari sekelompok manusia yang saling berinteraksi menurut suatu pola
tertentu sehingga setiap anggota organisasi memiliki fungsi dan tugasnya
masing-masing, sebagai,suatu kesatuan yang memiliki tujuan tertentu dan
mempunyai batas-batas yang jelas, sehingga bisa dipisahkan.
e. Menurut James D. Mooney organisasi adalah setiap bentuk perserikatan
manusia, untuk mencapai tujuan bersama
f. Menurut Chester I. Benhard: organisasi adalah suatu sistem kerja sama yang
terkoordinasi secara sadar dan dilakukan oleh dua orang atau lebih.
g. Menurut Koontz dan O’Donnel: organisasi adalah pembinaan hubungan
wewenang dan dimaksudkan untuk mencapai koordinasi yang terstruktural,
baik secara vertikal, maupun secara horizontal di antara posisi-posisi yang telah
diserahi tugas-tugas khusus yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Kata organisasi berasal dari bahasa Yunani, yakni organon atau “alat”. Dalam
lingkup ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari sebagai objek penelitian oleh antara lain
ilmu sosiologi, ekonomi, politik, psikologi, antropologi, sejarah, dan manajemen.
Secara konseptual terdapat dua pengertian yang berbeda untuk istilah organisasi
1
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm.23
2
(organization) sebagai kata benda, yakni wadah sekelompok orang untuk mencapai
tujuan bersama dan pengorganisasian (organizing) sebagai kata kerja, yakni suatu
proses dan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sistematis sebagai bagian dari
upaya membangun dan mengembangkan organisasi atau sebagai salah satu fondasi
manajemen.2
2
Drs. Machmoed Effendhie, M.Hum, Modul Pengantar Organisasi, (https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-
content/uploads/pdfmk/ASIP420902-M1.pdf ) diakses pada 17 Maret 2022 pukul 22.15 WIB
3
Budio, Sesra. 2018. Konsep Organisasi: Konsep Dasar Organisasi. Volume 1, No. 2, Juli 2018.
3
Organisasi formal ialah suatu organisasi yang memiliki struktur yang
jelas, pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas.
Atau organisasi yang memiliki struktur (bagan yang menggambarkan
hubungan-hubungan kerja, kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab
antara pejabat dalam suatu organisasi). Atau organisasi yang dengan
sengaja direncanakan dan strukturnya secara jelas disusun. Organisasi
formal harus memiliki tujuan atau sasaran. Tujuan ini merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi struktur organisasi yang akan dibuat.4
4
Irawan, Bambang. 2018. Organisasi Formal Dan Informal Tinjauan Konsep, Perbandingan, Dan Studi
Kasus.”Jurnal Administrative Reform”. Volume 6, No. 4, Desember 2018.
4
d) Hirarki pada organisasi formal formal komando atau kewenangan.
Tatanan hirarki pada organisasi formal biasanya berbentuk piramida
yang bertujuan untuk setiap individu yang bertanggung jawab atas
tindakan dan keputusan yang dilakukan oleh bawahannya dan diri
sendiri.
e) Prosedur, aturan, dan kebijakan yang menekankan pada siapa.
f) Peraturan dan prosedur yang diterapkan di dalam organisasi bersifat
formal dan pribadi yaitu berlaku pada setiap individu.Diperlukan
berbagai elemen di organisasi formal yang memiliki keterkaitan
personal antar unit, individu baik di dalam maupun luar organisasi.
g) Menyusun sistem disiplin pada setiap peraturan, prosedur, dan
kebijakan merupakan bagian daroi organisasi.
h) Setiap anggota organisasi tidak berhubungan dengan tanggung
jawab pribadi dengan tanggung jawab organisasi.
i) Proses perekrutan dan seleksi karyawan di organisasi formal
berdasarkan kualifikasi yang dimiliki dari hubungan politik,
keluarga atau koneksi lainnya.
j) Menentukan tanggung jawab dan penugasan dalam birokrasi
termasuk dengan materi teknis dan promosi jabatan yang biasanya
dilaksanakan berdasarkan senioritas dan prestasi kerja.
b. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah struktur sosial yang saling terkait yang
mengatur bagaimana orang bekerja sama dalam suatu kegiatan. Ini adalah
gabungan dari perilaku, interaksi, norma, hubungan pribadi dan profesional
melalui dimana pekerjaan dilakukan dan hubungan dibangun di antara
orang-orang yang memiliki afiliasi organisasi atau kelompok afiliasi yang
sama. Organisasi informal berkembang secara organik dan spontan sebagai
respons terhadap perubahan lingkungan kerja dan dinamika sosial yang
kompleks dari para anggotanya.
Organisasi informal adalah jaringan hubungan pribadi dan sosial yang
muncul secara spontan saat orang melakukan kontak satu sama lain dan
bukan hasil dari otoritas formal. Kekuasaan dalam organisasi informal
'melekat pada orang dan tidak pada posisi dan itu diberikan oleh anggota,
kelompok terlepas dari posisi dalam struktur formal atau dicapai oleh
5
pemimpin.
Sifat organisasi informal menjadi lebih berbeda bila karakteristik
utamanya disandingkan dengan organisasi formal.
a) Berkembang terus-menerus
b) Akar rumput
c) Dinamis dan responsive
d) Bagus pada motivasi
e) Membutuhkan pengetahuan orang dalam untuk dilihat
f) Memperlakukan orang sebagai individu
g) Datar dan lebih cair
h) Kepercayaan dan timbal balik
i) Sulit untuk dijabarkan
j) Penting untuk situasi yang berubah dengan cepat atau belum
sepenuhnya dipahami
5
Antotunggal, Pengertian Organisasi Resmi dan Tidak Resmi Beserta Contohnya, (sumber:
http://www.antotunggal.com/2022/02/pengertian-organisasi-resmi-dan-tidak-resmi.html# diakses pada tanggal
21 Maret 2022 14.50 WIB), 2022.
6
Oleh karena itu kita harus mengetahui sekala/tolak ukur organisasi agar dapat
memudahkan kita dalam memanajemen organisasi tersebut, diantaranya yaitu :
a. Organisasi Besar
b. Organisasi Sedang
c. Organisasi Kecil
4. Berdasarkan Tujuan
a. Organisasi Sosial (public organization), bersifat non-profit
Organisasi sosial adalah sekumpulan orang-orang yang jelas atau
masyarakat yang mempunyai suatu tujuan sehingga bisa membentuk
lembaga sosial/organisasi dengan tidak melanggar peraturan-peraturan
yang ada di negara tersebut, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak
berbadan hukum. Organisasi sosial berfungsi sebagai sarana partisipasi
masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.6
b. Organisasi Perusahaan (bussiness organization), bersifat profit oriented
Organisasi yang didirikan untuk tujuan komersil (mendapatkan laba),
dan semua tindakannya selalu bermotifkan laba. Bila perusahaan tidak
memberikan keuntungan lagi maka tidak rasional untuk melanjutkannya.
6
Ensiklopedia, Organisasi Sosial, (sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial diakses pada tanggal
21 Maret 2022 15.00 WIB), 2022
7
Aji, Bagas, Struktur Organisasi Vertikal Dan Horisontal, (sumber:
https://bagasbayuaji.blogspot.com/2017/10/struktur-organisasi-horizontal-dan.html, diakses pada tanggal 21
Maret 2022, pukul 15.20 WIB), 2017
7
dua pihak yang mempunyai kedudukan sama, posisi sama, jabatan se-level,
maupun eselon yang sama dalam suatu organisasi. Menurut Daft (2003),
komunikasi bentuk ini selain berguna untuk menginformasikan juga untuk
meminta dukungan dan mengkoordinasikan aktivitas. Komunikasi
horizontal diperlukan untuk menghemat waktu dan memudahkan
koordinasi sehingga mempercepat tindakan (Robbins, 2001). Fungsi arus
komunikasi horisontal ini adalah :
a) Memperbaiki koordinasi tugas
b) Upaya pemecahan masalah
c) Saling berbagi informasi
d) Upaya pemecahan konflik
e) Membina hubungan melalui kegiatan bersama
c. Struktur Lingkaran
Dalam struktur lingkaran, sebuah organisasi tidak memiliki pemimpin,
semua anggota posisinya sama, mereka memiliki wewenang atau kekuatan
yang sama untuk mempengaruhi kelompok.Model jaringan komunikasi
lingkaran ini, pada semua anggota bisa terjadi interaksi pada setiap tiga
tingkatan hirarkinya tetapi tanpa ada kelanjutannya pada tingkat yang lebih
tinggi, dan hanya terbatas pada setiap level, pada intinya setiap anggota
bisa berkomunikasi dengan dua anggota lain disisinya.8
8
Firen, Struktur Jaringan Komunikasi, (sumber: https://firenstory.blogspot.com/2010/02/struktur-jaringan-
komunikasi-organisasi.html, diakses pada tanggal 21 Maret 2022, pukul 15.30 WIB), 2010
9
Kurniawan, Ahmad. 2015. Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai. “Jurnal Komunikasi
Hasil Pemikiran Dan Penelitian”. Volume 1, No. 1 April 2015.
8
dan wewenang.
Redding dan Sanborn mengatakn bahwa komunikasi organiasasi adalah
pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk
dlam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan satuan
pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan kepada bawahan,
komunikasi upward atau komunikasi dri bwhan kepada atasn, komuniksi horizontal
atau komuniksi dari orang-orang yang sama level/tingkatnya dalam organiasasi,
keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengrkan,menulis dan komunikasi
evaluasi program. ( Romli, 2011 : 11 )
Komunikasi organisasi adalah pengirim dan penerima berbagai pesan
organisasi didalam kelompok formal maupun informal di suatu organisasi. bila
organisasi semakin besar dan kompleks maka akan mengakibatkan semakin kompleks
pula proses komunikasinya. Organisasi kecil yang anggotanya hanya tiga orang, proses
komunikasi yang anggotannya seribu orang menjadi komunikasinya sangat kompleks.
Komunikasi dapat bersifat formal dan informal. Komunikasi formal adalah
komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi
kepentingan organisasi. isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan
berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. misalnya: memo, kebijakan,
pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah
komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi
lebih kepada anggotannya secara individual.10
Bermacam-macam persepsi dari para ahli mengenai komunikasi organisasi ini
tapi dari semuanya itu ada beberapa hal yang umum yang dapat disimpulkan yaitu:
1. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks
yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun
eksternal.
2. Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media.
3. Komunikasi organisasi organisasi meliputi orang dan sikapnya,
perasaannya, hubungdannya dan keterampilan/skilnya.11
10
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT. Grasindo, 2004), hal. 54
11
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), hal. 65
9
interaksi dan kerjasama yang dinamis dalam suatu jaringan kedudukan dan perilaku.
Aktivitas interaksi dan kerjasama itu terus berkembang secara teratur sehingga
terbentuklah wadah yang menjadi tempat manusia berkumpul yang disebut organisasi
10
Organisasi terdiri dari satu seri orang yang tiap-tiapnya menduduki posisi atau
peranan tertentu dalam organisasi. Ciptaan dan pertukaran pesan dari orang-
orang ini terjadi melewati suatu set jalan kecil yang dinamakan jaringan
komunikasi. Suatu jaringan komunikasi ini mungkin mencakup hanya dua
orang, beberapa orang atau keseluruhan organisasi. Luas dari jaringan
komunikasi ini dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya: arah dan arus
pesan, isi pesan, hubungan peranan, dan lain-lain.
d. Keadaan saling tergantung
Hal ini telah menjadi sifat dalam organisasi yang merupakan suatu sistem yang
terbuka. Bila suatu bagian dari organisasi mengalami gangguan maka akan
berpengaruh kepada bagian yang lainnya dan mungkin juga kepada seluruh
sistem organisasi.
e. Hubungan
Karena organisasi merupakan suatu sistem yang terbuka, sistem kehidupan
sosial maka untuk berfungsinya bagian-bagian itu terletak pada manusia yang
ada dalam organisasi. Oleh karena itu hubungan manusia dalam organisasi yang
memfokuskan kepada tingkah laku komunikasi dari orang yang terlibat suatu
hubunngan perlu dipelajari. Sikap, skill, dan moral dari seseorang
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh hubungan yang bersifat organisasi.
f. Lingkungan
Yang dimaksud lingkungan adalah semua totalitas secara fisik dan faktor sosial
yang diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu dalam
suatu sistem. Yang termasuk dalam lingkungan internal adalah personal
(karyawan), staf, golongan fungsional dari organisasi, dan juga komponen
lainnya seperti tujuan, produk, dan lainnya. Organisasi sebagai sistem terbuka
harus berinteraksi dengan lingkungan eksternal seperti: teknologi, ekonomi, dan
faktor sosial. Karena faktor lingkungan berubah-ubah maka organisasi
memerlukan informasi baru untuk mengatasi perubahan dalam lingkungan
dengan menciptakan dan melakukan penukaran pesan baik secara internal
maupun eksternal.
g. Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi
yang diharapkan. Ketidakpastian dalam organisasi juga disebabkan oleh
terjadinya banyak informasi yang diterima daripada informasi yang
11
sesungguhnya diperlukan untuk menghadapi lingkungan mereka. Bisa
dikatakan ketidakpastian dapt disebabkan oleh terlalu sedikit informasi yang
didapatkan dan juga karen terlalu banyak informasi yang diterima.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
14