Anda di halaman 1dari 29

PENDIDIKAN SEBAGAI SEBUAH ILMU

(Makalah ini disusun sebagai bahan diskusi mata kuliah Filsafat dan Ilmu 
Pendidikan Semester 2 Kelas C)

Nama Dosen Pengampu : Dr. Syamsul Aripin, M.A.

  
Disusun oleh:

Kelompok 7

Salma rahmatunnisa (11200182000083)

Sofia Anggraini (11200182000086)

Miftahul Janah (11200182000100)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2021

1
LEMBAR VERIFIKASI KELENGKAPAN MAKALAH

Kelompok : Kelompok 7
Judul Materi : Pendidikan Sebagai Sebuah Ilmu

Nomor Komponen Makalah Ada Tidak


1 Lembar Judul ✓
2 Lembar Verifikasi Kelengkapan Komponen ✓
3 Lembar Persetujuan dan Pengesahan ✓
Makalah
4 Bab I: PENDAHULUAN ✓
5 a. Latar Belakang Makalah ✓
6 b. Identifikasi Masalah ✓
7 c. Pembatasan Masalah ✓
8 d. Perumusan Masalah ✓
9 e. Tujuan Penulisan ✓
10 f. Manfaat/Signifikansi Penulisan ✓
11 g. Metode Penulisan ✓
12 h. Sistematika Penulisan ✓
13 Bab II : PEMBAHASAN ✓
14 BAB III : PENUTUP ✓
15 a. Kesimpulan ✓
16 b. Saran ✓
17 DAFTAR PUSTAKA ✓
18 LAMPIRAN-LAMPIRAN ✓
19 a. Glosarium ✓
20 b. Indeks ✓

i
21 c. Singkatan ✓
22 d. Profil Masing-masing Penyusun ✓
23 e. Daftar Nama Petugas Pelaksana ✓
Diskusi

Tanggal Verifikasi Makalah : 18 April 2020

1. Disetujui dimajukan ( ✓ )
2. Diperbaiki dulu ( )

Ciputat, 18 April 2021


PJ.Pemeriksa

(Muhammad Yasir Habibie)

ii
LEMBAR VERIFIKASI KELENGKAPAN POWER POINT (PPT)
MAKALAH

Kelompok : Kelompok 7
Judul Materi : Pendidikan Sebagai Sebuah Ilmu
No Komponen Power Ketersediaan Ketidak
Point Ketersediaan
Materi
1. Print Out Berwarna ✓

2. Cover Depan Berisi : ✓

a. Nama Mata Kuliah


b. Nama Dosen
c. Semester
d. Kelompok Berapa
e. Judul Materi
f. Foto, Nama, Nim
Para Penyusun
g. Nama Kampus
h. Nama Fakultas
i. Nama Prodi
j. Logo Kampus
k. Tahun Akademik

3.. Daftar Isi dan Nomor ✓


Halaman

4. Foto, Nama, Nim ✓


Moderator

5. Foto, Nama, Nim ✓


Operator

iii
6 Foto, Nama, Nim ✓
Notulis

7 Isi Power Point ✓

8 Thank you/Terima Kasih ✓

9 Any Question/Ada ✓
Pertanyaan

10 Foto, Nama, Nim ✓


Petugas Penanya

11 Foto, Nama, Nim ✓


Petugas Komentator

12 Foto Petugas Penanya serta ✓


Kolom/Kotak Pertanyaan Kosong
untuk diisi pertanyaan mereka

Tanggal Verifikasi Makalah : 18 Maret 2020

1. Disetujui dimajukan ( ✓ )
2. Diperbaiki dulu ( )
Ciputat, 18 Maret 2021
PJ.Pemeriksa

(Muhammad Yasir Habibie)

iv
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN MAKALAH DAN
POWER POINT

Judul : Hakikat dan Makna Pendidikan


Disusun Oleh : 1. Salma rahmatunnisa

2. Sofia Anggraini

3. Miftahul Janah

Nim : 1. 11200182000083
2. 11200182000086
3. 11200182000100
Program Studi : Manajemen Pendidikan
Fakultas : Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Semester :2
Telah benar disusun sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta
telah lulus verifikasi pemeriksaan yang ketat dan penuh ketelitian oleh PJ
dan siap untuk di presentasikan

11, April 2021


PJ Pemeriksa Kelengkapan Makalah dan PPT

v
DAFTAR NAMA PETUGAS PELAKSANA DISKUSI

A. Moderator : Attina Nur Diana (11200182000094)


B. Penanya Sesi 1 : 1. Lusiana Fitria Djafilus (11200182000099)
2. Afifah Fitria (11200182000087)
3. Hanifah Maharani (11200182000096)
C. Penanya Sesi 2 : 1. Muamar Yasir Husain (11200182000075)
2. Nisrina Hilmi (11200182000078)
3. Farhatunnisa (11200182000071)
D. Komentator Sesi 1: 1. Aida Fitriah (11200182000089)
2. Ratna Dwi Lestari (11200182000080)
3. Arif Ranchman Evan (11200182000092)
E. Komentator Sesi 2: 1. Aulia Yasmin Fauzi (11200182000113)
2. Ayu Puspita Rini (11200182000069)
3. Sekar Qurani (11200182000084)
F. Notulen : Arke Yan’t Descha (11200182000111)

vi
ABSTRAK
Makalah ini bertujuan untuk mempelajari lebih dalam lagi mengenai
pendidikan sebagai sebuah ilmu. Pendidikan adalah upaya sadar untuk
mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki manusia. Pendidikan sangat
penting bagi semua orang karena dengan adanya pendidikan dapat mencerdaskan
semua orang. pendidikan merupakan suatu ilmu, karena memenuhi syarat sebagai
ilmu. Ilmu pendidikan merupakan ilmu yang membicarakan masalah-masalah
umum pendidikansecara menyeluruh dan abstrak. Ia juga merupakan pemikiran
ilmiah yang kritis, metodisdan sistematis tentang pendidikan. Pendidikan sebagai
ilmu bersifat empiris, rokhaniah,normatif, historis, teoritis dan praktis.Pengakuan
bahwa pendidikan sebagai ilmu membawa implikasi pada praktek pendidikan baik
bagi para ilmuwan pendidikan maupun siapa saja yang bergerakdi bidang
pendidikan. Memahami secara benar dan konseptual tentang pendidikansebagai
ilmu, dapat membantu upaya pengembangan Ilmu Pendidikan secara
lebihfungsional dan relevan, yang pada akhirnya mampu menjadi pedoman
dalammelaksanakan berbagai jenis kegiatan pendidikan

Kata kunci: pendidikan, ilmu, pendidikan sebagai sebuah ilmu

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh  

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-
Nya  sehingga makalah dapat selesai tepat pada waktunya. Sholawat serta salam
kepada  Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya
hingga  akhir zaman..Penulisan makalah yang berjudul “PENDIDIKAN
SEBAGAI SEBUAH ILMU”. Banyak  pihak yang telah turut berkontribusi
didalam makalah ini, oleh karena itu pada  kesempatan ini kelompok kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya  kepada :  

1. Bapak Dr. Syamsul Aripin, M.A. sebagai dosen pengampuh dan pembimbing
yang telah bersedia membimbing kelompok 1 dengan  memberikan masukan
kepada penulis . 

2. Teman-teman semester 2 Jurusan Manajemen Pendidikan UIN  Syarif


Hidayatullah Jakarta tahun 2020/2021 yang telah memberikan  semangat,bantuan
motivasi, serta arahan. 

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini  masih


jauh dari sempurna, sehingga saran dan kritik yang bersifat  membangun sangat
diperlukan oleh penulis. Semoga makalah ini nantinya  dapat bermanfaat . 

Jakarta, April 2021 

Kelompok 7

viii
DAFTAR ISI

DAFTAR PETUGAS PELAKSANA DISKUSI..............................................i

ABSTRAK........................................................................................................ii

KATA PENGANTAR......................................................................................iii

DAFTAR ISI....................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

A. Latar belakang......................................................................................1
B. Indentifikasi Masalah............................................................................1
C. Batasan Masalah...................................................................................2
D. Rumusan Masalah.................................................................................2
E. Tujuan Penulisan Makalah...................................................................2
F. Manfaat Penulisan Makalah.................................................................2
G. Metode Penelitian Makalah..................................................................2
H. Sistematika Penulisan Makalah............................................................3

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................1

A. Pengertian pendidikan..........................................................................1
B. Pengembangan pendidikan...................................................................2
C. Pengertian ilmu.....................................................................................3
D. Karakteristik ilmu menurut para ahli....................................................3
a. Randall dan Buchker (1942)...........................................................3
b. Ernest van den Haag (Harsojo, 1977).............................................4
c. Ismaun (2001).................................................................................4
E. Pendidikan sebagai ilmu.......................................................................5
F. Persyaratan pendidikan sebagai ilmu....................................................5
G. Sifat-sifat ilmu pendidikan...................................................................7
H. Fungsi ilmu pendidikan........................................................................7

BAB III PENUTUP..........................................................................................10

ix
A. Kesimpulan...........................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11

GLOSARIUM...................................................................................................12

INDEKS............................................................................................................13

SINGKATAN...................................................................................................14

PROFIL SINGKAT PENYUSUN....................................................................15

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi warga negara.


Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan. Oleh karena itu setiap warga Negara berhak
untuk mendapatkan pendidikan. Seperti tercantum di dalam UUD (Undang
Undang Dasar) 1945 pasal 31 ayat 1 dan Undang-Undang Nomor 2 tahun
1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab III ayat 5 dinyatakan bahwa
setiap warganegara mempunyai kesempatan yang sama memperoleh
pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa anak berkelainan berhak pula
memperoleh kesempatan yang sama dengan anak lainnya (anak normal) dalam
pendidikan.

Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis,


pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-
kaidah umum. (Nazir, 1988). Konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal,
yaitu adanya rasionalitas, dapat digeneralisasi dan dapat disistematisasi
(Shapere, 1974). pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi
subjektif dan konsistensi dengan realitas sosial (Schulz, 1962).1

B. Identifikasi Masalah
1. Pentingnya Pendidikan untuk setiap manusia.
2. Semua manusia berhak memperoleh Pendidikan.

1
Unknown, “Pendidikan Sebagai Ilmu” (https://ilmurahmad.blogspot.com/2015/11/makalah-
pendidikan-sebagai-ilmu.html, diakses pada 14 April 2021, 07:30)

1
3. Adanya konsep-konsep dalam memperoleh ilmu.

C. Batasan Masalah
1. Apa saja sifat-sifat ilmu Pendidikan ?
2. Apa arti pentinya Pendidikan ?

D. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendidikan ?
2. Apa pengertian ilmu ?
3. Bagaimana pengembangan pendidikan?
4. Apa hubungan Pendidikan sebagai ilmu?
5. Apa saja persyaratan Pendidikan sebagai ilmu?

E. Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari


lebih dalam tentang Pendidikan dan ilmu, bagaimana pengembangannya,
pengertiannya, serta mengetahui apa saja syarat-syarat dalam Pendidikan
sebagai ilmu

F. Manfaat Penulisan Makalah

Hasil dari penulisan ini dapat menjadi landasan dalam pengembangan


media pembelajaran atau penerapan media pembelajaran secara lebih lanjut.
Selain itu juga menjadi sebuah nilai tambah pengetahuan dalam bidang
pendidikan di Indonesia.

G. Metode Penulisan Makalah

Metode penulisan makalah yang dipilih oleh penulis adalah metode kajian
pustaka. Metode kajian Pustaka adalah metode yang dilakukan dalam
mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan
alat, baik berupa buku maupun informasi dari internet.

2
H. Sistematika Penulisan Makalah

Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari Bab I Pendahuluan yang


didalamnya terdapat latar belakang masalah, idnetifikasi masalah, perumusan
masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan makalah, manfaat penulisan
makalah, metode penulisan makalah dan sistematika penulisan makalah.
Kemudian dilanjutkan dengan Bab II yang berisikan pembahasan mengenai
pengertian pendidikan, pengembangan pendidikan, Pendidikan sebagai seuah
ilmu, syarat-syarat Pendidikan sebagai ilmu. Dilanjut dengan Bab III penutup
yang didalamnya terdapat kesimpulan dan saran. Makalah ini juga dilengkapi
dengan daftar Pustaka dan tentang penulis.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan


kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering
terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara
otodidak. Etimologi kata pendidikan itu sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu
ducare, berarti “menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan awalan e,
berarti “keluar”. Jadi, pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar”. Setiap
pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa,
atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi
menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama,
sekolah menengah atas, dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau
magang.2

Dalam Kamus besar disebutkan Pendidikan artinya proses pengubahan


sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses
perbuatan, cara mendidik. Menurut pengertian tersebut, pendidikan dimaknai
sebagai upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan melalui proses pelatihan
dan cara mendidik. Para ahli tak ketinggalan mengemukakan beberapa
definisi, di antaranya:

a. Edward Humrey:
“… education mean increase of skill of develofment of knowlodge and
undertanding as a result of training, study or experience… (Pendidikan
adalah sebuah penambahan ketrampilan atau pengembangan ilmu
pengetahuan dan pemahaman sebagai hasil latihan, studi atau
pengalaman…)
2
Wikipedia, “Pendidikan” (https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan, diakses pada tanggal 13
April 201, 20:25)

1
b. Ki Hajar Dewantara seperti dikutip Alisuf Sabri bahwa:
Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak
agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dan mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
c. Driyarkara :
Pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia muda

Arti penting pendidikan, menempatkannya pada strata tertinggi kebutuhan


manusia. Karena itu, pendidikan menjadi barometer kemajuan dan peradaban.
Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat pendidikan bangsa tersebut.
Tidaklah mengherankan jika kemudian negara mengatur dan menjadikan
pendidikan sebagai salah satu persoalan penting yang harus dibenahi dengan
sebaik-baiknya. Nelson Mandela dalam pengantar buku yang ditulis oleh
Klaus Dieter Bieter, menyebut pendidikan sebagai kekuatan dahsyat yang
membangun setiap Insan, dan seluruh negara di dunia menempatkan
pendidikan sebagai salah satu hak asasi.3

B. Pengembangan Pendidikan

Secara hierarkis ilmu pendidikan memiliki dasar yang sekaligus sebagai


sumbernya, yakni filsafat pendidikan. Filsafat pendidikan dan ilmu
pendidikan, oleh Brubacher (1962: 18) dipandang sebagai “complementary
disciplines”. Namun dalam pengembangan ilmu pendidikan (science of
education or philosophical theory of education), juga dapat diperkaya dengan
mengkaji fondasi-fondasi pendidikan (practical theories of education).
Fondasi-fondasi pendidikan adalah studi tentang fakta-fakta dan prinsip-
prinsip dasar yang melandasi pencarian kebijakan-kebijakan dan praktik-
praktik pendidikan yang berharga dan efektif. Prinsip-prinsip ini adalah dasar
untuk dibangunnya rumah pendidikan. Jika dasar itu adalah subtansial,
sandaran, dan struktur itu kemungkinan akan kuat, dan sebaliknya (Standard
W. Reitman, 1977: 10).

3
Munir Yusuf, “PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN”
(https://core.ac.uk/download/pdf/198238855.pdf, diakses pada tanggal 13 April 2021, 20:32)

2
Suatu pemahaman tentang fondasi-fondasi pendidikan akan membantu
seorang pendidik prospektif untuk berfikir secara lebih jernih tentang mana
yang esensial tentang pekerjaan yang ia akan terlibat sebagai seorang guru. Ini
akan membantunya untuk membuat keputusan-keputusan yang dapat diambil
tentang bagaimana mengorganisasikan energinya untuk menciptakan situasi-
situasi belajar yang optimal dan masih banyak lagi.4

C. Pengertian Ilmu

Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan


dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah
umum. (Nazir, 1988). Konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal, yaitu
adanya rasionalitas, dapat digeneralisasi dan dapat disistematisasi (Shapere,
1974). pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif dan
konsistensi dengan realitas sosial (Schulz, 1962).

Definisi ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum


sebab-akibat dalam suatu golongan masalah yang sama sifatnya, baik menurut
kedudukannya (apabila dilihat dari luar), maupun menurut hubungannya (jika
dilihat dari dalam).5

D. Karakteristik Ilmu

Ilmu mempunyai beberapa karakteristik, adapun karakteristik ilmu


menurut beberapa pakar ilmu dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Randall dan Buchker (1942) mengemukakan beberapa ciri umum ilmu


diantaranya :
 Hasil ilmu bersifat akumulatif dan merupakan milik bersama.
 Hasil ilmu kebenarannya tidak mutlak dan bisa terjadi kekeliruan
karena yang menyelidiki adalah manusia.

4
Rustam Ali Sodiqin, “Pendidikan Sebagai Sebuah Ilmu”
(http://rustamalis.blogs.uny.ac.id/2015/09/26/pendidikan-sebagai-sebuah-ilmu/, diakses pada
tanggal 13 April 2021, 20:50)
5
Unknown, Op.Cit.

3
 Ilmu bersifat obyektif, artinya prosedur kerja atau cara penggunaan
metode ilmu tidak tergantung kepada yang menggunakan, tidak
tergantung pada pemahaman secara pribadi.
b. Ernest van den Haag (Harsojo, 1977) Mengemukakan ciri-ciri ilmu, yaitu :
 Bersifat rasional, karena hasil dari proses berpikir dengan
menggunakan akal (rasio).
 Bersifat empiris, karena ilmu diperoleh dari dan sekitar pengalaman
oleh panca indera.
 Bersifat umum, hasil ilmu dapat dipergunakan oleh manusia tanpa
terkecuali.
 Bersifat akumulatif, hasil ilmu dapat dipergunakan untuk dijadikan
objek penelitian selanjutnya.
c. Ismaun (2001) Mengetengahkan sifat atau ciri-ciri ilmu sebagai berikut :
 Obyektif; ilmu berdasarkan hal-hal yang obyektif, dapat diamati dan
tidak berdasarkan pada emosional subyektif,
 Koheren; pernyataan/susunan ilmu tidak kontradiksi dengan kenyataan
 Reliable; produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui
alat ukur dengan tingkat keterandalan (reabilitas) tinggi,
 Valid; produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat
ukur dengan tingkat keabsahan (validitas) yang tinggi, baik secara
internal maupun eksternal,
 Memiliki generalisasi; suatu kesimpulan dalam ilmu dapat berlaku
umum,
 Akurat; penarikan kesimpulan memiliki keakuratan (akurasi) yang
tinggi, dan
 Dapat melakukan prediksi; ilmu dapat memberikan daya prediksi atas
kemungkinan-kemungkinan suatu hal.6

E. Pendidikan Sebagai Ilmu

6
Unknown, Ibid.

4
Sejarah lahirnya pendidikan sebagai satu cabang ilmu yang berdiri sendiri,
persisnya tidak diketahui. Namun menurut Jusuf A.Faisal, dalam Fatah Yasin
bahwa kehadiran ilmu pendidikan adalah masih tergolong ilmu yang relatif
muda.23 Walau tergolong muda, ilmu pendidikan menjadi cabang ilmu yang
demikian penting, karena menyangkut kelanjutan kehidupan umat manusia.

Pendidikan sebagai satu cabang ilmu menjadi ilmu pendidikan,


menjadikan ilmu tersebut senantiasa mengalami perkembangan, khususnya
dalam hal aktivitas pemikiran ilmiah seputar pendidikan. Menurut Yasin,
pemikiran ilmiah ini berisfat kritis, metodologis, dan sistematis. Pemikiran
kritis artinya suatu pernyataan atau konsep harus memiliki dasar yang kuat.
Pemikiran ilmiah yang bersifat metodologis menekankan pada suatu proses
pemikiran dan penyelidikan yang menggunakan cara-cara dan metode
tertentu dan pemikiran yang bersifat sistematis maksudnya bahwa suatu
pemikiran ilmiah dalam prosesnya harus dijiwai oleh ide yang tersusun
secara berurutan dan menyatu sesuai dengan kerangka paradigmatik.7

F. Persyaratan Pendidikan Sebagai Ilmu


Suatu kawasan studi dapat tampil sebagai disiplin ilmu, bila memenuhi syarat-
syarat :
a. Memiliki Objek Studi (formal dan material)
Objek material ilmu pendidikan adalah perilaku manusia. Objek formalnya
adalah menelaah fenomena pendidikan dalam perspektif yang luas dan
integrative.
b. Memiliki Sistematika
Sistematika ilmu pendidikan dibedakan menjadi 3 bagian yaitu;
1) Pendidikan Sebagai Gejala Manusiawi.
Dapat dianalisis yaitu adanya komponen pendidikan yang saling
berinteraksi dalam suatu rangkaian keseluruhan untuk mencapai
tujuan. Komponen pendidikan itu adalah :

7
Munir Yusuf, Op.Cit.

5
tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, isi pendidikan,metode
pendidikan, alat pendidikan, lingkungan pendidikan.
2) Pendidikan Sebagai Upaya Sadar Untuk Mengembangkan
Kepribadian Dan Kemampuan Manusia.
Menurut Noeng Muhadjir sistematika ini bertolak dari fungsi
pendidikan, yaitu :
menumbuhkan kreatifitas peserta didik, menjaga lestarinya nilai
insani dan nilai ilahi, menyiapkan tenaga produktif.
3) Pendidikan Sebagai Gejala Manusiawi.
Menurut Mochtar Buchori ilmu pendidikan mempunyai 3 dimensi :
dimensi lingkungan pendidikan, dimensi jenis-jenis persoalan
pendidikan, dimensi waktu dan ruang.
c. Memiliki Metode
Memliki metode-metode dalam ilmu pendidikan :
1) Metode normative, berkenaan dengan konsep manusiawi yang
diidealkan yang ingin dicapai.
2) Metode eksplanatori, berkenaan dengan pertanyaan kondisi, dan
kekauatan apa yang membuat suatu proses pendidikan berhasil.
3) Metode teknologis, berkenaan dengan bagaimana melakukannya
dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.
4) Metode deskriptif, fenomenologis mencoba menguraikan kenyataan-
kenyataan pendidikan dan lalu mengklasifikasikannya.
5) Metode hermeneutis, untuk memahami kenyataan pendidikan yang
konkrit dan historis untuk menjelaskan makna dan struktur dan kegiatan
pendidikan.
6) Metode analisis kritis, menganalisis secara kritis tentang istilah,
pernyataan, konsep, dan teori yang ada dalam pendidikan.8

G. Sifat-Sifat Ilmu Pendidikan

Sifat-sifat ilmu pendidikan dapat di urutkan berdasarkan:


8
Unknown, Op.Cit.

6
a. Empiris, karena objeknya dijumpai dalam dunia pengalaman.
b. Rokhaniah, karena situasi pendidikan berdasar atas tujuan manusia tidak
membiarkan pesrta didik kepada keadaan alamnya.
c. Normatif, karena berdasar atas pemilihan antara yang baik dan yang
buruk. Ilmu pendidikan itu selalu berurusan dengan soal siapakah
“manusia” itu. Pembahasan mengenai siapakah manusia itu biasanya
termasuk bidang filsafat, yaitu filsafat antropologi.
d. Histories, karena memberikan uraian teoritis tentang sitem-sistem
pendidikan sepanjang jaman dengan mengingat latar belakang kebudayaan
dan filsafat yang berpengaruh pada jaman tertentu.
e. Teoritis dan Praktis, Dalam ilmu mendidik teoritis para cerdik pandai
mengatur dan mensistemkan di dalam swapikirnya masalah yang tersusun
sebagai pola pemikiran pendidikan.
Untuk lebih memahami bahwa ilmu pendidikan itu adalah yang
memerlukan pemikiran yang teoritis, adalah bahwa setiap pendidik
memerlukan kritik- kritik sumbangan pemikiran dari para ahli atau orang lain,
ia dapat belajar dari catatan-catatan kritik saran dari orang lain, yang pada
akhirnya dapat dikatakan bahwa ia belajar berdasarkan teori.9

H. Fungsi Ilmu Pendidikan


Adapun mengenai fungsi dan peranan pendidikan dalam masyarakat
menurut Wuradji (1988), bahwa pendidikan sebagai lembaga konservatif
mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi sosialisasi
Pendidikan berperan penting dalam proses sosialisasi, yaitu proses
membantu perkembangan individu menjadi makhluk sosial, makhluk yang
dapat beradapatasi dengan baik di masyarakat.
2. Fungsi kontrol sosial
Pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai dan loyalitas terhadap
tatanan tradisional masyarakat harus juga berfungsi sebagai lembaga

9
Unknown. Ibid.

7
pelayanan pendidikan untuk melakukan mekanisme kontrol sosial.
Durheim menjelaskan bahwa pendidikan moral dapat dipergunakan untuk
menahan atau mengurangi sifat-sifat egoisme pada anak-anak menjadi
pribadi yang merupakan bagian masyarakat yang integral di mana anak
harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab sosial.
3. Fungsi pelestarian budaya masyarakat
Pendidikan di samping mempunyai tugas untuk mempersatu
budaya-budaya etnik yang beraneka ragam juga harus melestarikan nilai-
nilai budaya daerah yang masih layak dipertahankan seperti bahasa daerah,
kesenian daerah, budi pekerti, dan suatu upaya mendayagunakan sumber
daya lokal bagi kepentingan masyarakat.
4. Fungsi latihan dan pengembangan tenaga kerja
Dalam rangka menyiapkan tenaga kerja untuk suatu jabatan
tertentu, maka di sana akan terjadi dua kegiatan yaitu kegiatan, latihan
untuk suatu jabatan dan pengembangan tenaga kerja tertentu.
Proses seleksi ini terjadi di segala bidang baik ketika masuk
sekolah maupun ketika ingin masuk pada jabatan tertentu. Untuk masuk
sekolah tertentu harus mengikuti ujian tertentu, untuk masuk suatu jabatan
tertentu harus mengikuti testing kecakapan tertentu. Melalui hal ini,
perkembangan pendidikan dapat diketahui.
5. Fungsi pendidikan dan perubahan sosial
Pendidikan mempunyai fungsi untuk mengadakan perubahan sosial
mempunyai fungsi:
 Melakukan reproduksi budaya.
 Difusi budaya.
 Mengembangkan analisis kultural terhadap kelembagaan-kelembagaan
tradisional.
 Melakukan perubahan-perubahan atau modifikasi tingkat ekonomi
sosial tradisional.

8
 Melakukan perubahan-perubahan yang lebih mendasar terhadap
institusi-institusi tradisional yang telah ketinggalan.10

10
kurnia dombosh, “Makalah Ilmu Pendidikan” (https://kurniadombosh.blogspot.com/2017/02/v-
behaviorurldefaultvmlo.html, diakses pada tanggal 15 April 2021, 10:30)

9
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat
umum dan sistematis, pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil
tertentu menurut kaidah-kaidah umum.

Pendidikan sebagai  ilmu yaitu teori pendidikan, perenungan tentang


pendidikan, dalam arti luas ilmu pendidikan yaitu ilmu pengetahuan yang
mempelajari soal-soal yang timbul dalam praktek pendidikan.

B.Saran

Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali


kesalahan dan sangat jauh dari kata kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca. Dan diharapkan bagi para pembaca dapat
memahami pendidikan sebagai sumber ilmu.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kurnia dombosh. 2017 “Makalah Ilmu Pendidikan”


(https://kurniadombosh.blogspot.com/2017/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html,
diakses pada tanggal 15 April 2021, 10:30)
Munir Yusuf. 2018 “PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN”
(https://core.ac.uk/download/pdf/198238855.pdf, diakses pada tanggal 13 April
2021, 20:32)
Rustam Ali Sodiqin. 2015 “Pendidikan Sebagai Sebuah Ilmu”
(http://rustamalis.blogs.uny.ac.id/2015/09/26/pendidikan-sebagai-sebuah-ilmu/,
diakses pada tanggal 13 April 2021, 20:50)
Unknown. 2021 “Pendidikan Sebagai Ilmu”
(https://ilmurahmad.blogspot.com/2015/11/makalah-pendidikan-sebagai-
ilmu.html, diakses pada 14 April 2021, 07:30)
Wikipedia. 2021 “Pendidikan” (https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan, diakses
pada tanggal 13 April 201, 20:25)

11
GLOSARIUM

Empiris : Suatu sumber pengetahuan yang diperoleh dari observasi atau


percobaan.
Rokhaniah : Seseorang manusia yang sudah dalam tingkatan rohani atas
disebut manusia rohani atas disebut manusia rohaniah atau ilmu yang berkaitan
dengan kerohanian disebut rohaniah.
Normatif  : Memiliki arti khusus dalam berbagai disiplin ilmu seperti filsafat,
ilmu sosial, dan hukum. Normatif berkaitan dengan evaluasi atau penilaian nilai.
Histories : Sejarah, hikayat, riwayat atau berkenaan dengan sejarah atau ada
hubungan dengan masa lampau, bersejarah.
otodidak : Autodidak atau sebutan lainnya yaitu swasiwa (dari bahasa
yunani autodidaktos= ‘’ belajar sendiri’’) merupakan orang yang tanpa bantuan
guru bisa mendapatkan banyak pengetahuan dan dasar empiris yang besar dalam
bidang tertentu. Mereka mendapatkan pengetahuan tersebut dengan belajar
sendiri.

12
INDEKS

Empiris

Rokhaniah

Normatif

Histories

Otodidak

13
SINGKATAN

UUD: Undang undang dasar

14
FOTO DAN PROFIL SINGKAT PENYUSUN

‘’Belajarlah menjadi payung. Yang berusaha


kuat untuk menghadapi derasnya hujan,
terpaan angin, hingga panasnya matahari.
Hanya untuk seseorang yang berlindung di
bawahnya. ☺💕☔🌂”
Salma Rahmatunnisa, anak ke 2 dari 2
bersaudara, Bekasi 2 November 2001. Hobby
melukis, gambar, dengerin musik.

‘’Dalam hidup, tidak ada situasi tanpa harapan,


usaha sia-sia, dan kesuksesan yang terjadi
secara kebetulan. Hanya dengan menganggap
serius kehidupan, upaya yang kamu lakukan
pasti akan berkembang menjadi bunga yang
indah suatu hari nanti.’’
Sofia Anggraini, anak ke 3 dari 3
bersaudara, Tanggerang 10 Februari 2002.
Hobby, Mendengarkan musik

‘’ we have certainly man in the best of


stature’’
Miftahul Janah, anak ke 5 dari 7
bersaudara, Jakarta 15 januari 2002. Hobby
mendengarkan musik

15

Anda mungkin juga menyukai