Anda di halaman 1dari 39

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pelajar adalah penerus generasi bangsa. Mereka memiliki peran strategis dalam

menjamin eksistensi kemajuan bangsa dan Negara pada masa yang akan datang. Pelajar

sekarang ini semakin maju daripada masyarakat sebelumnya. Karena di dukung oleh pikiran

dan akal budi, sehingga membuat manusia menjadi berkembang dan cerdas. Kecerdasan

yang di milikinya mampu menciptakan sebuah teknologi yang sederhana dan terus

dikembangkan dari tahun ke tahun. Maka dari itu pelajar sekarang lebih cepat berkembang

daripada dahulu. Lingkungan yang enak membuat belajar menjadi nyaman dan senang

karena di dukung oleh kesejukan alami dari rerindangan pohon – pohon dan angin yang

berhembus, juga tidak ada polusi dan sampah berserakan. Sekolah yang nyaman adalah

sekolah yang sekitar halamannya tidak ada sampah. Baik sampah organik maupun sampah

buatan manusia. Hal itu juga mempengaruhi kualitas dari siswa sendiri. Apakah baik atau

tidak.

Kita sebagai makhluk sosial juga didik oleh orang tua untuk berbuat baik, baik

bedasarkan agama, maupun ajaran budi pekerti. Orang tua menginginkan anaknya menjadi

anak yang berbudi luhur dan cerdas. Hal – hal yang kecil saja dapat mendidik seperti

membuat sampah di tempat, mengasihi sesama, membersihkan tempat tidur atau kamar dan

lain – lain.

1|Page
Membuang sampah dan membersihkan adalah salah satu tindakan yang yang mudah di

lakukan, karena membuat tempat menjadi bersih dan tidak ada tempat berserakan. Karena

sampah adalah tempat sarang penyakit dan nyamuk berbahaya seperti DBD. Di tempat

umum juga sama, misalnya kantin sekolah. Kantin sekolah menyediakan makanan –

makanan bagi siswa. Karena murah dan berbagi varian tentu menarik perhatian siswa untuk

membeli. Setiap penjual juga mengawasi makanan yang di sediakan apakah bersih, higienis,

dan tidak mengandung 5P (Pemanis, pengawet, Penyedap, Pewarna,dan Plastik). Lingkungan

juga rutin di awasi dan di bersihkan, baik penjual dan siswa karena lingkungan yang bersih

memberikan kenyamanan bagi yang berkunjung.

SMAN 1 PANDAAN adalah sekolah berbasis lingkungan yang memiliki hutan

sekolah sendiri. Rerindangan pohon – pohon yang menyebar di lingkungan SMAN 1

PANDAAN membuat lingkungan sejuk dan nyaman. Fasilitas yang lengkap tidak luput juga

dari adanya kantin di SMAN 1 PANDAAN. Kantin yang memiliki 6 stand warung membuat

terasa seperti di pujasera, karena setiap stand memiliki varian makanan yang berbeda dan

murah. Adanya pohon – pohon di sekitar kantin, membuat tempat menjadi rindang dan sejuk.

Tetapi angin yang berhembus terasa besar, membuat dedaunan kering menjadi berserakan

kemana – mana. Oleh karena itu kami sangat tertarik mengobservasi tentang ini, dan kami

beri judul “Analisis Kebersihan Kantin SMAN 1 PANDAAN Pada Hari Efektif”.

1.2 Alasan Memilih Judul

Kami memiliki dua alasan memilih judul “Analisis Kebersihan Kantin SMAN 1

PANDAAN Pada hari efektif ”. Alasan Obyektif yaitu untuk mengetahui apakah kantin

2|Page
SMAN 1 Pandaan sudah memenuhi standar kebersihan kantin. Alasan Subyektif yaitu untuk

mengetahui apakah siswa SMAN 1 Pandaan ikut serta dalam menjaga kebersihan kantin.

1.3 Rumusan Masalah

Masalah masalah yang akan kami bahas yaitu :

1. Apa itu kantin?

2. Apa itu standar kebersihan kantin?

3. Bagaimana cara menjaga kebersihan kantin?

4. Apa saja fasilitas kantin menurut standar kebersihan kantin?

1.4 Batasan Masalah

Agar penulisan skripsi ini tidak menyimpang dan mengambang dari tujuan yang semula

direncanakan sehingga mempermudah mendapatkan data dan informasi yang diperlukan,

maka penulis menetapkan batasan-batasan sebagai berikut:

1. Penelitian ditujukan pada standar kebersihan kantin sekolah.

2. Penelitian ditujukan pada pemanfaatan fasilitas kantin sekolah.

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, di harapkan dapat memberikan manfaat baik bagi

SMAN 1 PANDAAN, penulis, dan pembaca

3|Page
 SMAN 1 PANDAAN

 Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan apa itu kantin

 PENULIS

 Menambah pengetahuan akan kebersihan kantin dan standar kantin sehat

 Menambah pengetahuan dalam membuat Karya Tulis

 PEMBACA

 Sebagai bahan referensi dalam membuat Karya Tulis

1.6 Waktu,Tempat dan Pelaksanaan

Lokasi yang kami gunakan untuk pengerjaan KTI ini Yaitu, lebih tepatnya yaitu :

1. Perpustakaan SMAN 1 PANDAAN

2. Kelas SMAN 1 PANDAAN (X-IIS3 yang sekarang berpindah di XI-MIA4)

3. Rumah masing masing anggota kelompok secara bergantian/bergiliran

Dengan waktu yang sudah perhitungkan, yang akan di kerjakan sebagai berikut :

4|Page
Tabel 1.1 : Tabel Waktu pelaksanaan kegiatan

Januar
No
Bulan i Februari Maret April Mei
.
Minggu ke- 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan  
a. Persiapan pembuatan                                
1 b. Penyusunan Instrumen                                  
c. Penyusunan Angket                                
d. Penyusunan Wawancara                                  
Pengumpulan Data  
a. Pembagian Angket                                  
b. Penyusunan Hasil
2 Angket                                  
c. Melakukan Observasi                                  
d. Melakukan Dokumentasi                                  
e. Melakukan Wawancara                                  
Penyusunan KTI  
a. Menganalisi Data                                  
b. Memproses Data                                  
c. Pengambilan Kesimpulan                                  
3 d. Editing                                  
e. Finishing                                  
e1. Pencetakan KTI                                  
e2. Penjilidan                                  
e3. Pengesahan KTI                                  
Penyerahan KTI  
4
a. Penyerahan KTI                                  
(Sumber : Data Penelitian)

1.7 Sistematika Penelitian

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, kami membagi beberapa bab yang

terdiri dari :

5|Page
1. PENDAHULUAN

Yang berisi latar belakang masalah, alasan memilih judul, rumusan masalah,

manfaat penelitian, lokasi dan waktu pelaksanaan, dan sistematika karya tulis

ilmiah.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Berisi bab – bab dan teori oleh para ahli beserta penjelasan – penjelasan yang

mengacuh pada judul “Analisis Kebersihan Kantin Pada Hari Efektif”.

3. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berisi ulasan-ulasan hasil kuesioner/data yang diperoleh dan pembahasan

mengenai judul “Analisis Kebersihan Kantin pada Hari Efektif”

1.8 Asumsi Penelitian dan Keterbatasan Penelitian

Asumsi penelitian yang di ajukan dalam penelitian ini adalah, “Penggunaan gawai

mempengaruhi minat baca di SMAN 1 PANDAAN” dengan metode pemberian angket

Keterbatasan penelitian yang ada dalam penelitian ini melingkupi.

1. Jumlah subyek hanya 25 orang

2. Subyek terdiri dari kelas X, XI, dan XII

3. Tahapan penelitian yang bergantung pada waktu luang, dan ketersediaan waktu

subyek.

6|Page
Bab II

Tinjauan Pustaka

2.1 Teori Lingkungan menurut Para Ahli

1. Pengertian Definisi Lingkungan Menurut Ahmad (1987:3) mengemukakan bahwa

lingkungan hidup adalah sistem kehidupan di mana terdapat campur

2. Pengertian Definisi Lingkungan Menurut Emil Salim : Lingkungan hidup adalah segala

benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan

mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia

3. Pengertian Definisi Lingkungan Menurut Salah seorang ahli ilmu lingkungan, yaitu Otto

Soemarwoto mengemukakan bahwa dalam bahasa Inggris istilah lingkungan adalah

environment. Selanjutnya dikatakan, lingkungan atau lingkungan hidup merupakan

segala sesuatu yang ada pada setiap makhluk hidup atau organisme dan berpengaruh pada

kehidupannya. Contoh, pada hewan seperti kucing, segala sesuatu di sekeliling kucing

dan berpengaruh pada keberlangsungan hidup kucing tersebut maka itulah lingkungan

hidupnya. Demikian pula pada suatu jenis tumbuhan tertentu, misalnya pohon mangga

atau padi di sawah, segala sesuatu yang mempengaruhi pertumbuhan atau kehidupan

tanaman tersebut itulah ling kungan hidupnya.

4. Pengertian Definisi Lingkungan Menurut St. Munajat Danusaputra : Lingkungan adalah

semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan aktivitasnya, yang terdapat

7|Page
dalam ruang di mana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta

kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya. (Darsono, 1995)

5. Pengertian Definisi Lingkungan Menurut JONNY PURBA Lingkungan hidup adalah

wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya bermacam-macam interaksi sosial

antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai

6. Pengertian Definisi Lingkungan Menurut SRI HAYATI Lingkungan hidup adalah

kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan mahluk hidup. termasuk di dalamnya

manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia

serta mahluk hidup lainnya

7. Pengertian Definisi Lingkungan Menurut PROF. DR. ST. MUNADJAT

DANUSAPUTRO, SH Lingkungan hidup sebagai semua benda dan kondisi, termasuk di

dalamnya manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia

berada dan mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.

8. Pengertian Definisi Lingkungan Menurut S.J MCNAUGHTON & LARRY L. WOLF

Lingkungan hidup adalah semua faktor ekstrenal yang bersifat biologis dan fisika yang

langsung mempengarui kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi

organisme

9. Pengertian Definisi Lingkungan Menurut MICHAEL ALLABYLingkungan hidup

diartikan sebagai: the physical, chemical and biotic condition surrounding and organism.

10. Pengertian Definisi Lingkungan Menurut PROF DR. IR. OTTO SOEMARWOTO

Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang

kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita

Sumber:(http://www.budidayapetani.com/2016/01/10-pengertian-definisi-lingkungan.html
diakses pada 2 Mei 2017)

8|Page
2.2 Realita Kebersihan Kantin

Kebersihan kantin sekolah sangat penting bagi keberlangsungan warga sekolah yang

membeli makanan dan minuman di kantin sekolah.Selain menjaga kesehatan seluruh warga

sekolah,kantin yang bersih akan menjadi nyaman saat digunakan.Untuk mencapai kebersihan

kantin,diperlukan kesadaran oleh tiap tiap warga sekolah untuk menjaga kebersihan

kantin.Namun yang terjadi di kantin sekolah SMA Negeri 1 Pandaan,kantinnya masih kurang

dari kata bersih.Itu disebabkan karena kurangnya kesadaran warga sekolah dalam menjaga

kebersihan kantin terutama bagi para siswa.Masih banyak sampah berserakan,piring dan gelas

tidak langsung dikembalikan setelah makan dan minum.Itu adalah beberapa realita yang terjadi

di kantin SMA Negeri 1 Pandaan. Berikut merupakan penjelasan standar sehat kantin :

Pengelolaan makanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengadaan

bahan makanan, penyimpanan, pengolahan, pengangkutan dan penyajian makanan, sedangkan

sanitasi makanan adalah suatu usaha pencegahan yang menitikberatkan kegiatan dan tindakan

yang perlu untuk membebaskan makanan dari segala bahaya yang dapat mengganggu atau

merusak segala bahaya yang dapat menggangu atau merusak kesehatan, melalui dari sebelum

makanan itu diproduksi selama dalam proses pengolahan, penyiapan, penggangkutan, penjualan,

sampai pada saat dimana makanan tersebut siap untuk dikonsumsi kepada konsumen (Depkes,

2002).

Jika kita bicara kesehatan lingkungan sekolah, maka kantin menjadi salah satu ruang lingkup

penting hygiene dan sanitasi sekolah. Tentu kita juga paham, bahwa aspek sanitasi lain di

sekolah akan banyak berbicara masalah lingkungan fisik secara umum, fasilitas sanitasi, aspek

konstruksi umum (ventilasi, jarak tempat duduk siswa dan papan tulis, ergonomi, dan lainnya.

9|Page
Sementara pada kantin, banyak aspek kesehatan lingkungan terkait pada kantin, seperti aspek

perilaku penjamah, aspek peralatan, aspek sanitasi tempat, sanitasi air bersih, dan lain-lain.

Salah satu fungsi dari kantin adalah sebagai tempat memasak atau membuat makanan dan

selanjutnya dihidangkan kepada konsumen, maka kantin dapat menjadi tempat menyebarnya

segala penyakit yang medianya melalui makanan dan minuman. Dengan demikian makanan dan

minuman yang dijual di kantin berpotensi menyebabkan penyakit bawaan makanan bila tidak

dikelola dan ditangani dengan baik (Mukono, 2000).

Kantin adalah tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan

dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Kantin merupakan salah satu bentuk fasilitas

umum, yang keberadaannya selain sebagai tempat untuk menjual makanan dan minuman juga

sebagai tempat bertemunya segala macam masyarakat dalam hal ini mahasiswa maupun

karyawan yang berada di lingkungan kampus, dengan segala penyakit yang mungkin dideritanya

(Depkes RI, 2003).

Persyaratan sanitasi kantin antara lain di jelaskan pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 1098/Menkes/SK/VII/2003, tentang kelaikan higiene sanitasi pada kantin.

Namun sebelum kita berbicara lebih jauh tentang sanitasi kantin, perlu kita ingatkan kembali

pengertian sanitasi yang merupakan upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi

kebersihan lingkungan (Depkes, 2001).

(Sumber : http://publichealth-journal.helpingpeopleideas.com/standar-kantin-sekolah-sehat

diakses pada 2 Mei 2017)

10 | P a g e
2.3 Sekolah

SMA Negeri 1 Pandaan memiliki kantin sekolah yang cukup besar.Di kantin tersebut

terdapat 6 stand yang masing-masingnya berjualan makanan dan minuman yang berbeda.Sekolah

bertanggung jawab atas kantin tersebut.Dari kebersihan dan kelayakan kantin menjadi tanggung

jawabnya.Setiap bulannya sekolah memberikan informasi kepada para siswa untuk

menggunakan kantin dengan baik dan menjaga kebersihannya sehingga kantin dapat terjaga

kebersihan dan kelayakannya.

Kantin (dari bahasa Belanda: kantine) adalah sebuah ruangan dalam sebuah gedung umum yang

dapat digunakan pengunjungnya untuk makan, baik makanan yang dibawa sendiri maupun yang

dibeli di sana. Kantin sendiri harus mengikuti prosedur tentang cara mengolah dan menjaga

kebersihan kantin.Makanan yang disediakan kantin haruslah bersih dan halal.Jenis-jenis

makanan yang disediakan pun minimal harus memenuhi 4 sehat 5 sempurna.Biasanya para

pembeli harus mengantri dalam sebuah jalur yang disediakan untuk membeli makanan.

Kantin hampir selalu ada di tiap sekolah di Indonesia. Biasanya kantin menjadi tempat

berkumpul bagi para murid. Pesan ambil bayar duduk mungkin merupakan prinsip para

pengguna fasilitas kantin. Ramainya kantin disebabkan oleh obrolan siswa-siswi yang makan

bersama. Kebanyakan murid menganggap penting kantin sebagai tempat bersosialisasi, tempat

berkumpulnya seluruh angkatan. (Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kantin)

11 | P a g e
2.4 Fasilitas

Kantin di SMA Negeri 1 Pandaan memiliki fasilitas yang cukup memadai.Diantaranya

memiliki 17 meja dan kursi sebanyak . Selain memiliki meja dan kursi yang banyak,kantin

tersebut memiliki 2 buah wastafel yang berfungsi dengan baik.Semua meja dan kursi di kantin

tersebut masih layak pakai dan selalu mendapat ganti jika ada yang rusak.Beberapa hari ini

menambah kursi berbentuk bangku panjang sehingga mampu menampung jumlah siswa yang

makan di kantin.Setiap stand yang berdiri (sebanyak 6 stand) mempunyai kekurangan dan

kelebihan masing masing untuk memenuhi kebutuhan siswa. Adapun fasilitas kantin menurut

standar sehat kantin :

Persyaratan sanitasi kantin sesui Kepmenkes diatas meliputi faktor bangunan, konstruksi, dan

fasilitas sanitasi, sebagai berikut :

Bangunan

 Bangunan kantin kokoh, kuat dan permanen.

 Ruangan harus ditata sesuai fungsinya, sehingga memudahkan arus tamu, arus

karyawan, arus bahan makanan dan makanan jadi serta barangbarang lainnya yang dapat

mencemari makanan.

Konstruksi

 Lantai harus dibuat kedap air, rata, tidak licin, kering dan bersih.

 Dinding. Permukaan dinding harus rata, kedap air dan dibersihkan.

12 | P a g e
 Ventilasi. Ventilasi alam harus cukup menjamin peredaran udara dengan baik, dapat

menghilangkan uap, gas, asap, bau dan debu dalam ruangan. Ventilasi buatan diperlukan

bila ventilasi alam tidak dapat memenuhi persyaratan.

 Pencahayaan. Intensitas pencahayaan setiap ruangan harus cukup untuk melakukan

pekerjaan pengolahan makanan secara efektif dan kegiatan pembersihan ruangan.

 Atap. Tidak bocor, cukup landai dan tidak menjadi sarang tikus dan serangga lainnya.

 Langit-langit. Permukaan rata, bersih, tidak terdapat lubang-lubang.

Fasilitas sanitasi

 Air bersih. Kualitas air bersih harus memenuhi syarat fisik (tidak berbau, tidak berasa,

tidak berwarna, jernih), serta jumlahnya cukup memadai untuk seluruh kegiatan.

 Air limbah. Air limbah mengalir dengan lancar, sistem pembuangan air limbah harus

baik, saluran terbuat dari bahan kedap air, saluran pembuang air limbah tertutup.

 Toilet. Tersedia toilet, bersih. Di dalam toilet harus tersedia jamban, peturasan dan bak

air. Tersedia sabun/deterjen untuk mencuci tangan. Di dalam toilet harus tersedia bak dan

air bersih dalam keadaan cukup.

 Tempat sampah. Tempat sampah dibuat dari bahan kedap air, tidak mudah berkarat,

mempunyai tutup. Tersedia pada setiap tempat/ruang yang memproduksi sampah.

Sampah dibuang tiap 24 jam.

 Tempat cuci tangan. Fasilitas cuci tangan ditempatkan sedemikian rupa sehingga mudah

dicapai oleh tamu dan karyawan. Fasilitas cuci tangan dilengkapi dengan air mengalir,

sabun/deterjen, bak penampungan yang permukaanya halus, mudah dibersihkan dan

limbahnya dialirkan ke saluran pembuangan yang tertutup.

13 | P a g e
 Tempat mencuci peralatan. Terbuat dari bahan yang kuat, aman, tidak berkarat dan

mudah dibersihkan. Bak pencucian sedikitnya terdiri dari 3 bilik/bak pencuci yaitu untuk

mengguyur, menyabun dan membilas.

 Tempat mencuci bahan makanan. Terbuat dari bahan yang kuat, aman, tidak berkarat

dan mudah dibersihkan.

 Tempat penyimpanan air bersih (tandon air) harus tertutup sehingga dapat menahan

masuknya tikus dan serangga.

 Ruang dapur, ruang makan dan penyajian

 Dapur. Dapur harus bersih, ruang dapur harus bebas dari serangga, tikus dan hewan

lainnya.

 Ruang makan. Ruang makan bersih, perlengkapan ruang makan (meja, kursi, taplak

meja), tempat peragaan makanan jadi harus tertutup, perlengkapan bumbu kecap, sambal,

merica, garam dan lain-lain bersih.

Penerapan beberapa parameter diatas pada dasarnya bertujuan untuk meminimalisasi faktor

makanan sebagai media penularan penyakit dan masalah kesehatan. Persyaratan sanitasi tersebut

juga sebagai salah satu bentuk sistem kewaspadaan dini, juga sebagai alat untuk menilai faktor

resiko. Prosedur ini umum, dalam kaitan dengan hygiene dan sanitasi makanan, kita kenal

sebagai system Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP). Sistem ini pada dasarnya

merupakan pendekatan yang mengidentifikasikan hazard spesifik dan tindakan untuk

mengendalikannya. Yang dimaksud dengan hazard – dapat berupa agens biologis, kimiawi, atau

agen fisik – pada makanan yang berpotensi menyebabkan efek yang buruk pada kesehatan.

14 | P a g e
(Sumber :http://publichealth-journal.helpingpeopleideas.com/standar-kantin-sekolah-sehat

diakses pada 2 Mei 2017)

2.5 Penyalahgunaan

Kantin merupakan tempat yang nyaman bagi siswa untuk menghabiskan waktu

istirahatnya.Namun seringkali siswa menyalahgunakan fasilitas kantin tersebut dengan hal yang

negative yaitu membolos pelajaran.Hal ini tidak patut dicontoh karena melanggar tata tertib di

sekolah.Selain itu siswa yang menggunakan kantin sebagai tempat belajar biasanya dengan tidak

sengaja atau sengaja mencoret-coret meja yang ada di kantin tersebut.

15 | P a g e
Bab III

Metode Penelitian

3.1Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini kami menggunakan metode penelitian,yaitu :

 Metode penelitian Survei : Suatu metode penelitian yang bertujuan untuk memperoleh

informasi yang sama atau sejenisnya dari berbagai kelompok atau orang dengan cara

mengirimkan angket atau melakukan wawancara secara pribadi.

 Metode penelitian Kualitatif : Suatu metode penelitain yang data-datanya beruba

deskripsi,ungkapan,atau makna-makna tertentu yang harus diungkap peneliti.

3.2Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang biasa digunakan terdapat dua macam,yaiut :

1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan penelitian. Dalam hal ini

kami menggunakan beberapa teknik pengumpulan data primer,antara lain :

 Kuesioner : Penggunaan teknik kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan

menyebarkan sejumlah pertanyaan tertulis kepada responden

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak langsung dari lapangan, yaitu kajian

pustaka dan internet.

16 | P a g e
3.3Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara mengolah data yang telah di peroleh dari

lapangan.Hasil analisis data ini merupakan jawaban atas pertanyaan masalah.Teknik analisis

data harus disesuikan dengan jenis penelitian.Teknik analisis yang kami gunakan pada

penelitian ini adalah teknik analisis secara kualitatif dan kuantitatif.Dengan langkah-langkah

analisis sebagai berikut :

1. Editing

Editing yaitu memriksa kembali data yang telah terkumpul melalui daftar

pertanyaan (kuesioner) yang telah memenuhi syarat. Hal-hal yang perlu diperhatikan

adalah :

a. Mengecek data yang telah terkumpul,kelengkapan lembaran,kelengkapan

jawaban responden dan memeriksa kejelasan tulisan.

b. Memeriksa kesesuaian jawaban responden dengan instrument

c. Membuat kalimat atau kata-kata yang mudah dipahami responden

2. Pengkodean Data atau Coding

Yaitu memberikan kode pada data yang diperoleh.Pemberian kode pada data

dapat dilakukan dengan melihat jawaban dari jenis pertanyaan yang diajukan dalam

kuesioner

17 | P a g e
3. Tabulasi Data

Tabulasi merupakan proses pengolahan data yang dilakukan dengan cara

memasukkan data kedalam table.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,Tabulasi

adalah penyajian data dalam bentuk tabel atau daftar untuk memudahkan dalam

pengamatan dan evaluasi

3.4Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah sumber tempat kita memperoleh keterangan atau data

penelitian.Pemilihan subyek penelitian harus sesuai dengan obyek penelitian.Dalam hal

ini,obyek penelitian adalah topik penelitian.Berdasarkan obyek penelitian,kita dapat

menemukan subyek mana yang akan kita pilih sebagai sumber data.Subyek penelitian

dari penelitian ini adalah SMAN 1 Pandaan.

3.5Cara Pengambilan Sampel Dalam Penelitian

Sampel adalah bagian populasi yang dipilih untuk penelitian yang

karakteristiknya dianggap mewakili seluruh populasi.Sampel digunakan sebagai subjek

penelitian apabila peneliti bermaksud menarik kesimpulan atas suatu populasi, tetapi

peneliti mengalami kesulitan jika harus meneliti populasi secara keseluruhan.Dalam

penelitian ini kami menggunakan Sampel Berstrata (Stratified Sample) yang dalam

pengambilan sampel,populasi terbagi atas tingkat-tingkat atau strata dan setiap tingkatan

harus terwakili.

18 | P a g e
3.6Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian : SMAN 1 PANDAAN

Waktu Penelitian : Februari – Mei 2017

19 | P a g e
BAB IV

HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Hasil Kuesioner

Bedasarkan hasil yang di peroleh setelah penyebaran angket terhadap siswa SMAN 1

PANDAAN sebanyak 25 orang responden dari kelas X, XI, dan XII didapatkan hasil dan

pembahasan sebagai berikut.

Dari 11 pertanyaan kuesioner dengan soal yang di tentukan oleh penulis dengan

pilihan jawaban pilihan ganda yang di jawab berbeda - beda dari masing – masing

responden di peroleh hasil sebagai berikut :

1. Pada pertanyaan pertama tentang “Apakah anda sering ke kantin” di peroleh hasil

jawaban sebagai berikut.

Tabel 3.1 : Hasil frekuensi dan persentase pertanyaan 1

Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase


Sering 19 76 %

Jarang 6 24 %

Tidak pernah 0 -

Jumlah 25 100 %

(Sumber : Data Penelitian)

20 | P a g e
Hasil pertanyaan pertama menunjukan bahwa kantin SMAN 1 PANDAAN

mempunyai varian makanan dari yang berkuah sampai yang kering. Makanan

berkuah yang ada di SMAN 1 PANDAAN yaitu bakso, soto, dan sayur lodeh.

Sedangkan makanan yang kering yaitu nasi goreng, nasi pecel, dan lain – lain. Karena

itu kantin SMAN 1 PANDAAN memiliki 6 stand yang masing – masing mempunyai

makanan tersendiri di setiap stand di kantin SMAN 1 PANDAAN

2. Pada pertanyaan ke dua tentang " Dalam sehari anda menghabiskan berapa banyak

uang untuk membeli makanan di kantin” memperoleh hasil jawaban sebagai berikut

. Tabel 3.2 : Hasil frekuensi dan persentase pertanyaan 2

Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase

Rp 1000 – 5000 6 24 %

Rp 6000 – 10000 19 76 %

Rp 11000 – 15000 0 -

Rp 16000 > lebih 0 -

Jumlah 25 100 %

(Sumber :Data Penelitian)

21 | P a g e
Pada pertanyaan kedua menunjukan bahwa siswa rata – rata membeli makanan

dan/atau minuman dengan harga berkisar antara Rp 6000 – 10000. Biasanya siswa

mengeluarkan harga tersebut untuk membeli makanan dan minum karena harganya

murah dan kualitasnya tidak kalah jauh dengan makanan di luar. Harga makanan dan

minuman setiap stand bervariasi dan beragam ada yang murah dan ada yang tinggi, hal

ini membuat persaingan dagang antara stand satu dengan yang lain.

3. Pada pertanyaan Pada pertanyaan ke tiga tentang ".Selama anda menjadi siswa

SMAN 1 Pandaan apa pernah menyalahgunakan Kantin” memperoleh hasil jawaban

sebagai berikut.

Tabel 3.3 : Hasil frekuensi dan persentase pertanyaan 3

Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase

Sering 0 -

Jarang 13 52 %

Tidak Pernah 12 48 %

Jumlah 25 100 %

(Sumber : Data

Pada hasil pertanyaan ke tiga memperoleh hasil sebagai berikut.

a. Sering berfrekuensi 0

b. Jarang berfrekuensi 13, dan

22 | P a g e
c. Tidak pernah berfrekuensi 12.

Hal ini pilihan jawaban jarang lebih unggul dari pada pilihan jawaban sering dan

tidak pernah. Siswa yang menjawab jarang menujukan bahwa pernah

menyalahgunakan kantin untuk keperluan negatif, seperti membolos, mencoret –

coret bangku atau meja, dan lain – lain.

Siswa yang menjawab tidak pernah menunjukan bahwa siswa tidak pernah

menyalahgunakan kantin untuk hal – hal negatif, karena siswa menyadari bahwa

siswa mengamalkan ajaran didikan dari orang tua dan guru. Setiap ajaran baik orang

tua, dan guru akan mendidik dengan tekun agar anak – anak tidak melakukan hal –

hal tersebut

4. Pada pertanyaan Pada pertanyaan ke empat tentang "Apakah anda pernah merusak

fasilitas di kantin sekolah” memperoleh hasil jawaban sebagai berikut.

Tabel 3.4 : Hasil frekuensi dan persentase pertanyaan 4

Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase

Pernah 0 -

Kadang – kadang 1 4%

Tidak Pernah 24 96 %

Jumlah 25 % 100 %

(Sumber : Data Penelitian)

23 | P a g e
Hasil ini menunjukan bahwa siswa takut untuk merusak fasilitas sekolah adalah

salah satu tindakan tidak terpuji jika di lakukan dengan sengaja. Dengan ini siswa

takut akan terkena hukuman juga di suruh mengganti rugi. Siswa yang merusak

fasilitas di kantin akan takut dan pergi seolah – olah bukan dia yang melakukannya.

Hal ini membuat siswa tidak jujur dan tidak menanggung permasalahan tersebut,

siswa yang melakukan sikap tersebut akan terus mengulanginya terus – menerus.

5. Pada pertanyaan ke lima tentang “.Bagaimana kebersihan kantin” memperoleh hasil

jawaban sebagai berikut.

Tabel 3.5 : Hasil frekuensi dan persentase pertanyaan 5

Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase

Bersih 9 36 %

Kotor 16 64 %

Jawaban lain 0 -

Jumlah 25 100 %

(Sumber : Data Penelitian)

Kantin di SMAN 1 PANDAAN sangat memperhatikan karena dari hasil responden

tersebut, menunjukan kantin SMAN 1 PANDAAN kotor dengan jumlah 16 frekuensi/ 64 %

persentase. Hal tersebut sangat memperhatikan karena kantin sekolah yang di gunakan siswa

24 | P a g e
untuk membeli makanan menjadi kotor. Penyebab kotornya bukan dari sampah manusia,

melaikan sampah daun kering yang berserakan karena angin. Keadaan kantin yang kotor

mendatangkan penyakit dan hewan – hewan liar seperti kucing liar, dan nyamuk. Kucing liar

suka mengganggu siswa yang sedang makan. Kucing liar yang lewat dan bulunya mengenai

kaki kita akan membuat kita kaget, apalagi kucing yang membuang kotoran di area kantin,

membuat aroma tidak sedap dan menyebabkan suasana makan menjadi terganggu dan

menghilangkan selera makan.

Nyamuk suka bersarang di tempat kotor, begitu juga dengan kantin SMAN 1

PANDAAN yang kotor akan menjadi sarang nyamuk. Nyamuk banyak berbagai macam,

nyamuk yang paling berbahaya adalah nyamuk DBD dan cikungunya. Nyamuk DBD dan

cikungunya sering melakukan aktivitas pada pagi sampai sore hari. Nyamuk tersebut

menyebabkan penyakit berbahaya yaitu

Demam, anemia, penyakit kaki gajah, hingga sampai kematian. Lingkungan haruslah

di jaga kebeersihannya agar tidak terjadi sarang berbagai kuman – kuman dan binatang –

binatang yang suka dengan lingkungan kotor seperti kecoa, nyamuk, kumbang, dan lain –

lain.

25 | P a g e
6. Pada pertanyaan ke enam tentang “.Masakan apa yang paling anda sukai di kantin”

memperoleh hasil jawaban sebagai berikut.

Tabel 3.6 : Hasil frekuensi dan persentase pertanyaan 6

Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase


Nasi Goreng 11 44 %
Nasi Campur 0 -
Soto 5 20 %
Nasi Pecel 9 36 %
Jumlah 25 100 %
(Sumber : Data Penelitian)

Makanan di kantin yang paling di sukai oleh siswa SMAN 1 PANDAAN yaitu

nasi goreng milik stand Bapak Heri Setyanto. Bapak dengan umur 47 tahun dengan

pendidikan terakhir S1 telah merintis berdagang di SMAN 1 PANDAAN hingga 8

tahun. Ia mengatakan bahwa kelezat nasi gorengnya tidak mengandung 5P. Sehingga

makanan yang di sediakan aman. Pak Heri juga mengutamakan kebersihan standnya.

Karena stand yang bersih mengundang siswa untuk makan di standnya.

Nasi goreng memiliki frekuensi 11/ 20 % persentase sehingga nasi goreng milik

Pak heri di sukai siswa SMAN 1 PANDAAN. Makanan favorit siswa SMAN 1

PANDAAN yang kedua yaitu nasi pecel milik Bu Kumifah dan Bu Siti. Bu Kumifah

sudah 43 tahun berjualan di SMAN 1 PANDAAN. Sedangkan Bu Siti berjualan lebih

dari 1 tahun. Mereka sama – sama berjualan nasi pecel di SMAN 1 PANDAAN. Dari

kanan ke kiri stand Bu Siti berada di nomor 1 sedangkan stand Bu Kumifah berada di

nomor 2 di samping stand Bu Siti.

7. Pada pertanyaan ke tujuh tentang “Stand mana yang menurut anda paling bersih”

memperoleh hasil jawaban sebagai berikut.

26 | P a g e
Tabel 3.7 : Hasil frekuensi dan persentase dari pertanyaan 7

Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase


Stand 1 0 -
Stand 2 10 40 %
Stand 3 9 36 %
Stand 4 5 20 %
Stand 5 1 4%
Jumlah 25 100 %
(Sumber :Data Penelitian)

Stand yang paling di kunjungi adalah stand nomor 2 yaitu milik Bu Kumifah yang

menyediakan nasi pecel dengan beraneka ragam lauk pauk dan juga gorengan tersedia

di sini. Minuman yang tersedia adalah minuman sachetan. Tetapi minuman sachetan

yang di sediakan bukan sachetan yang biasa kita tahui seperti marimas, teh sisri dan

jas jus, tetapi minuman sachetan tertentu saja yang di izinkan oleh pihak sekolah.

Hasil frekuensi stand 2 yaitu 10 frekuensi/ 40 % persentase. Selain itu hasil

frekuensi terbesar ke dua yaitu stand 3 milik Pak Heri dengan 9 frekuensi/ 36 %

persentase. Stand 4 milik Bu Mustamid dengan jumlah frekuensi 5/ 20 %, dan

terakhir stand 5 milik Pak Marjono dengan frekuensi 1/ 4 % persentase.

8. Pada pertanyaan ke delapan tentang “Apa yang anda lakukan jika kantin penuh

dengan siswa lain” memperoleh hasil jawaban sebagai berikut.

Tabel 3.8 :Hasil frekuensi dan persentase dari pertanyaan 8

Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase


Mengantri 9 36 %
Pergi ke koperasi 5 20 %

sekolah
Kembali ke kelas 11 44 %
Jawaban lain 0 -

27 | P a g e
Jumlah 25 100 %
(Sumber: Data Penelitian)
Dari hasil pertanyaan 8 di dapatkan pilihan jawaban kembali ke kelas
mendapatkan frekuensi 11/ 44 % persentase pada pilihan jawaban “KEMBALI KE
KELAS”. Pada pilihan tersebut menunjukan bahwa 11 responden lebih memilih ke
kelas daripada mengantri. Hal itu mengungkapkan bahwa 11 responden tidak ingin
mengantri daripada tidak mendapatkan jatah untuk membeli makanan. Selain itu
pilihan jawaban “PERGI KE KOPERASI SISWA” menunjukan keadaan bahwa
siswa mencari alternatif untuk makan yaitu di koperasi sekolah. Koperasi juga
menyediakan makanan ringan seperti roti, kue, gorengan, dan lain – lain. Koperasi
sekolah juga menyediakan minuman dingin yang membuat koperasi sekolah dapat
sebagai alternatif pengganti kantin sekolah

Selain itu, pada pilihan jawaban “MENGANTRI” menunjukan keadaan bahwa

siswa yang mengantri makanan yang di sukainya, agar tidak habis dan tidak

menyebabkan kantuk pada waktu KBM.

9. Pada pertanyaan ke sembilan tentang” Apakah makanan di kantin mengandung 5P”

memperoleh hasil jawaban sebagai berikut.

Tabel 3.9 :Hasil frekuensi dan persentase pertanyaan 9

Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase


Ya 23 92 %
Tidak 2 8%
Jawaban lain 0 -
Jumlah 25 100 %
(Sumber : Data Penelitian)

Pada pertanyaan ke 9. Pilihan “YA” dengan pertanyaan “Apakah makanan di

kantin mengandung 5P” mempunyai frekuensi lebih tinggi daripada jawaban

“TIDAK”. Siswa menganggap bahwa makanan yang di sediakan kantin mengandung

28 | P a g e
5P tetapi apakah itu benar ?. Siswa akan menganggap bahwa makanan yang di makan

mengandung 5P tetapi pada saat kami (tim penulis) mewawancari kepada setiap

pemilik stand mengatakan bahwa setiap makanan yang di sajikan tidak mengandung

5P. hal ini mengandung pro dan kontra baik siswa maupun pemilik stand.

10. Pada pertanyaan ke sepuluh tentang “Apakah anda puas dengan kebersihan kantin

saat ini” memperoleh hasil jawaban sebagai berikut.

Tabel 3.10 : Hasil frekuensi dan persentase dari pertanyaan 10

Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase


Puas 1 4%
Tidak Puas 24 96 %
Jawaban lain 0 -
Jumlah 25 100
(Sumber : Data Penelitian)

Pada pertanyaan ke sepuluh menunjukan pada pertanyaan “TIDAK PUAS”

memperoleh angka 24 frekuensi/ 96 % persentase. Hal ini mengungkapkan bahwa

kantin sekolah tidak bersih.

Kebersihan lingkungan mempunyai arti sebuah keadaan bebas dari

kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Kebersihan

merupakan upaya menusia umtuk memelihara diri dan lingkungannya dari

segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan

kehidupan yang sehat dan nyaman.

Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat

adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya

kotor tidak saja merusak keindahan tetapi juga dapatmenyebabkan timbulnya

29 | P a g e
berbagai penyakit, dan sakit merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan

penderitaan.

Di kantin SMAN 1 PANDAAN tidak ada sapu, dan tidak ada aktivitas piket

kantin. Membersihkan kantin hanya di lakukan oleh penjaga stand dan tukang

kebersihan. Siswa tidak ikut dalam membersihkan sampah, hanya merasakannya

dan menggunakannya. Untuk itu upaya tersebut harus di rubah. Yang

membersihkan haruslah siswa – siswi yang menggunakan dengan di bantu

dengan petugas kebersihan. Maka kebersihan kantin dapat kita rasakan bersama.

11. Pada pertanyaan ke sebelas tentang “Setelah makan,apakah piring dan gelas

dikembalikan ke stand masing masing” memperoleh hasil jawaban sebagai berikut.

(Tabel 3.11 : Hasil frekuensi dan persentase pertanyaan 11)

Pilihan Jawaban Frekuensi Persentase


Ya 25 100 %
Tidak 0 -
Jawaban lain 0 -
Jumlah 25 100 %
(Sumber : Data Penelitian)

Pada pilihan jawaban “YA” menunjukan bahwa siswa sangat santun terhadap

barang milik orang lain dan mengembalikan ke setiap stand, karena tidak mungkin

bahwa membeli makanan dapat piring ataupun sendok. Pada pilihan jawaban “YA”

berfrekuensi 25/ 100 % persentase. Hal ini menunjukan bahwa siswa meskipun tidak

diajari atau dibilangi akan mengembalikan piring kepada pemiliknya.

30 | P a g e
31 | P a g e
BAB V

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut.

1. Sampah yang berserakan di kantin SMAN 1 PANDAAN adalah sampah organik,

yaitu dedaunan kering yang ada di lingkungan kantin. Sehingga dedaunan kering

menjadi berserakan karena tertiup angin besar. Sehingga sampah dedaunan kering

bisa kita temukan di atas atap dan tenda.

2. Tenda – tenda atau tempat yang di sediakan untuk siswa yang makan masih kokoh.

Tetapi tiang - tiang penyanggahnya sudah berkarat dan catnya yang mudah

mengelupas. Sehingga terlihat tua dan perlu di ganti.

3. Para penjual menjamin makanan yang di sajikan terjamin kebersihannya, karena

semua makanan menggunakan bahan – bahan yang baru dan segar.

4. Makanan yang di sajikan tidak mengandung 5P. Karena penjual mengolah

makanannya menggunakan bumbu buatan sendiri.

5. Minuman yang di sajikan tiap – tiap stand masih terdapat minuman kemasan (sachet).

Tetapi minuman kemasan yang di sediakan bukan minuman kemasan yang biasa kita

temukan seperti marimas, teh sisri, dan jas jus.

32 | P a g e
4.2Saran

Bedasarkan pelaksanaan penelitian dan hasil yang di peroleh, maka penelitian memiliki

saran untuk berbagai pihak, sebagai berikut.

1. Bagi SMAN 1 PANDAAN

Di harapkan kantin sekolah dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin agar siswa-

siswa tidak membeli makanan dan minuman diluar lingkungan sekolah yang

dapat membahayakan kesehatan siswa

2. Bagi Penjual

Diharapkan memberikan pelayanan kantin yang maksimal agar kantin tetap sehat

sesuai standar kesehatan kantin yang telah ditetapkan pemerintah.

3. Bagi Siswa – siswi

Diharapkan kantin dapat di gunakan untuk kegiatan yang sebaik mungkin dan

selalu menjaga kebersihan kantin sekolah demi keberlangsungan warga sekolah

33 | P a g e
Daftar Pustaka
 Teori Lingkungan menurut para ahli

(http://www.budidayapetani.com/2016/01/10-pengertian-definisi-

lingkungan.html) ,diakses pada 2 Mei 2017

 Munif Arifin. Dinas Kesehatan Kab. Lumajang.Standar Kebersihan Kantin

Sehat (Sumber : http://publichealth-journal.helpingpeopleideas.com/standar-

kantin-sekolah-sehat) ,diakses pada 2 Mei 2017

 Agung dkk : 2017. Tabel Responden (Sumber Data), Pandaan,

34 | P a g e
Lampiran

Foto pengerjaan proyek KTI Analisis Kebersihan Kantin Sekolah SMA Negeri 1

Pandaan

Gambar 1 sedang melakukan penyusunan KTI

35 | P a g e
Tabel Kuesioner Responden
a. Data Responden Siswa

NO Nama L/
Kelas Agama Alamat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
. Responden P
Rizky Adi Kriste
1 Putra X-IIS3 L n Watu Banteng a b c c b a c a b b a
Titis Surya
2 Ningsih X-IIS3 L Islam Pecalukan a b b c a d e c b a a
Imelda
3 Syafara Hafidz X-IIS3 P Islam Lemahbang a b b b b d c a a b a
Mario X-
4 Budiyanto T. MIA1 L Islam Kepulungan 1 b b c c b d c a a b a
X-
5 Ivan Fadila MIA1 L Islam Besuki a a b c b d c a a b a
X-
6 Hafiz Prisna MIA1 L Islam Navilla Graha a b b c b c c a a b a
Anwariyul
7 Mustofa X-IBB2 L Islam Lumbangrejo b a c c a d d b a b a
Ivan Naraya
8 Sakti X-IBB2 L Islam Tretes a b c c a a b c a b a
Muhammad
9 Mozapiren X-IBB2 L Islam Prigen a b b c a a b c a b a
Nailul Farihah XI-
10 Alfiani IBB2 P Islam Plintahan a b b c b c c a a b a
XI-
11 Irmawati IBB2 P Islam Kewangen b a c c a d d b a b a
XI-
12 Mukti IBB1 L Islam Wedoro a b c c a a b c a b a
XI- Oma Indah
13 M.Alesandro IBB2 L Islam Kapuk a b b c a a b c a b a
Dewi Candra Perum. Bukit
14 Wulan XI-IIS1 P Islam Alam a b b c b c c a a b a
Amanda XII-
15 Pradnya P. MIA6 P Islam Suwayuwo b a c c a d d b a b a
Dimas Ilham XII-
16 T. MIA6 L Islam Kulak a b c c a a b c a b a
Dion Pradipta XII-
17 K. MIA6 L Islam Suket a b b c a a b c a b a
Niatu XII-
18 Khabbah S. MIA6 L Islam Pulungan a b b c b c c a a b a
XII-
19 Weggy K.P MIA6 L Islam Jawi b a c c a d d b a b a

36 | P a g e
Firdaus Rizqy XII-
20 R. IBB2 L Islam Suwayuwo a b C c a a b c a b a
XII-
21 Dwi Aprilia MIA6 P Islam Jonggan a b B c a a b c a b a
Rivqy Millania XII-
22 D. IBB2 P Islam Durensewu a b B c B c c a a b a
XII-
23 Zulvia N.R MIA6 P Islam Baujeng b a C c A d d b a b a
XII-
24 Rizka Prastiwi MIA6 P Islam Tanggul a b C c A a b c a b a
Fathan Mubin XI-
25 R. IBB2 L Islam Kasri a b B c A a b c a b a
(Sumber : Data Penelitian)

b. Data Responden Penjaga Stand

No Nama Agam Pendidika


L/P Alamat Usia 1 2 3 4
. Responden a n
Jl.Raya Ahmad Yani
1 Ibu Siti P Islam 466,Pandaan SMA 40 a c b a
2 Bu Kumifah P Islam Jl.Raya Candra Wilwatikta 318 SMA 50 d c b a
3 Heri Setyanto L Islam Kejapanan,Gempol S1 61 b b b a
4 Bu Mustamid P Islam Sumbergedang SMP 74 d e d a
5 Pak Marjono L Islam Sumbergedang SMK 40 d a b a
6 Bu Hana P Islam Tamanan SMP 47 a d b a
(Sumber : Data Penelitian)

37 | P a g e
DOKUMENTASI
Gambar 1 merupakan Kantin pada hari efektif pada jam 12.44,Sabtu(4/22/2017)

Gambar 2 merupakan Kantin pada hari efektif pada jam12.44,Sabtu(4/22/2017)

38 | P a g e
Gambar 3 merupakan kantin pada hari efektif pada jam 12.44,Sabtu (4/22/2017)

Denah SMA Negeri 1 Pandaan. Kantin berada di R pada denah dibawah.

39 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai