Anda di halaman 1dari 38

PRIBADI MUSLIM IDEAL

(Makalah ini disusun sebagai UTS mata kuliah Studi Islam

Pendidikan Semester 1 Kelas A)

Dosen Pengampu : Dr. Syamsul Aripin, M.A.

Disusun Oleh:

Najla Putri Dwijani: NIM 11210940000023

PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN


TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA 2021 M/1443
LEMBAR VERIFIKASI KELENGKAPAN MAKALAH

Judul Materi : Pribadi Muslim Ideal


Hari/Tanggal/Tahun Melakukan Verifikasi :
Tempat Melaksanakan Verifikasi Makalah : Rumah
Jam Melaksanakan Verifikasi Makalah :
No Komponen Makalah Ada Tidak Ada Isi Sesuai
Ketentuan
Dosen
1 Cover Depan  
2 Lembar Lulus Verifikasi  
3 Abstrak  
4 Kata Pengantar  
5 Daftar Isi  
6 Bab I: Pendahuluan  
7 a. Latar Belakang  
Masalah
b. Identifikasi Masalah
c. Perumusan Masalah
d. Pembatasan Masalah
e. Tujuan Penulisan
Makalah
f. Signifikansi/Manfaat
Penulisan Makalah
g. Metode Penulisan
Makalah
h. Sistematika Penulisan
Makalah
8 Bab II: Pembahasan  
Isi Materi Sesuai Judul
9 Bab III: Penutup  
a. Kesimpulan
b. Saran
10 Daftar Pustaka  
11 Lampiran-Lampiran  
12 a. Glosarium  
13 b. Indeks  
14 c. Singkatan  
15 d. Tentang Penyusun  
16 Daftar Petugas Penyelenggara  
Presentasi dan Diskusi
a. Moderator dan NIM
b. Operator dan NIM
c. Notulis dan NIM
d. Penanya dan NIM
e. Penanggap/Komentator
dan NIM
Ket : Waktu Verifikasi Makalah 2 Hari Sebelum Makalah dipresentasikan
: Ceklis dikotak
Demikianlah verifikasi makalah ini saya laksanakan dengan penuh tangung jawab
dengan cara membaca makalah secara utuh, mendalam, serius, teliti dan siap
memberi koreksi sesuai petunjuk, masukan dan pedoman dari contoh-contoh
makalah yang benar yang dikirim dari dosen di group WA PJ-PJ, dan jika
ditemukan masih ada aspek/item maupun model/gaya/isi/bentuk yang masih
belum sesuai, saya siap meminta kembali kepada pemakalah untuk melengkapi
terlebih lebih dahulu yang kurang /tidak ada dalam makalah sebelum
dipresentasikan.
Jakarta, 25 Desember 2021
PJ Pemeriksa Kelengkapan Makalah dan PPT
(Fanny Wahyu Aprilia)
LEMBAR VERIFIKASI KELENGKAPAN POWER POINT (PPT)

Judul Materi : Pribadi Muslim Ideal


Hari/Tanggal/Tahun Melakukan Verifikasi :
Tempat Melaksanakan Verifikasi Makalah : Rumah
Jam Melaksanakan Verifikasi Makalah :
No Komponen Ada Tidak Ada Sesuai
Petunjuk
Dosen
1. Cover Depan meliputi :  
a. Nama Mata
Kuliah
b. Judul Materi
c. Nama Dosen
Pengampu
d. Kelompok Ke-
e. Nama dan Nim
f. Foto Bebas
Masing-Masing
g. Nama
Jurusan/Prodi
h. Nama Fakultas
i. Nama Kampus
j. Tahun Penyusunan
k. Logo Kampus
2. Nama, Foto Bebas, Nim  
Moderator, Operator,
Notulis
3. Daftar Isi dan Nomor  
Halaman
4. Peta Konsep  
5. Setiap Halaman terdapat  
Nomor Halaman
6. Isi PPT sesuai dengan  
judul
7. Thanx You/Terima Kasih  
Disertai Dengan Foto
Bebas, NIM Para
Pemakalah
8. Any Question/Apa Ada  
Pertanyaan, Disertai
Dengan Nama, Foto
Bebas, Nim Para Petugas
Penanya
9. Nama, Foto Bebas, Nim  
Para Petugas Komentator
10 Sampul Halaman Terahir  

Ketentuan :
1. Power Point (PPT) Makalah Print Out Variasi Warna-Warni
2. Power Point makalah di buat dengan prinsip : menarik, isi padat, jelas,
sistematis, ada peta konsep di awal, unik, ada bagan, banyak variasi
warna, contoh gambar, animasi dan suara saat di klik pindah slide.
3. Soft Copy/file Power Point (PPT) setelah lulus verifikasi wajib dibagikan
oleh pemakalah ke peserta/mahasiswa dengan cara mengshare ke GCR
mata kuliah, paling lambat semalam sebelum presentasi dilaksanakan.
4. Jika ditemukan masih ada kekurangan/tidak sesuai petunjuk dosen saat
verifikasi power point (PPT) dilaksanakan, segera lengkapi dan ajukan
verifikasi kembali ke PJ.
5. Verifikasi Power Point (PPT) dilaksanakan 2 hari sebelum pelaksanaan
presentasi dan diskusi daring

Jakarta, 25 Desember 2021


PJ Pemeriksa Kelengkapan Makalah dan PPT
(Fanny Wahyu Aprilia)
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN MAKALAH DAN
POWER POINT

Judul : Pribadi Muslim Ideal


Disusun Oleh : Najla Putri Dwijani
NIM : 11210940000023
Program Studi : Matematika
Fakultas : Sains dan Teknologi
Semester :1

Telah benar disusun sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta telah lulus
verifikasi pemeriksaan yang ketat dan penuh ketelitian oleh PJ dan siap untuk di
presentasikan.
Jakarta, 25 Desember 2021
PJ Pemeriksa Kelengkapan Makalah dan PPT

(Fanny Wahyu Aprilia)


11210940000037
LEMBAR VERIFIKASI POWER POINT (PPT) MAKALAH

No Materi Ketersediaan Ketidak Ketersediaan


Materi
1. Print Out Berwarna 
2. Cover (Kelompok 
Berapa, Judul Materi,
Nama-Nama Penyusun
beserta Nim)
3.. Ringkasan Materi 
(Point-Point Materi,
Terima Kasih/Thank
You !, Ada
Pertanyaan/Any
Questions ?)
4. Daftar Penanya 
5. Jilidan Sampul Belakang 
Keterangan : Ceklis dikotak

Jakarta, 25 Desember 2021


Pemeriksa

(Fanny Wahyu Aprilia)


11210940000037
ABSTRAK

Pada dasarnya kepribadian bukan terjadi secara serta merta akan tetapi
terbentuk melalui proses kehidupan yang panjang, adapun sasarang yang dituju
dalam pembentukan kepribadian ini adalah kepribadian yang memiliki akhlak
mulia.

Tingkat kemuliaan akhlak erat kaitannya dengan tingkat keimanan. Sebab


Nabi Muhammad S.A.W mengemukakan bahwa “orang mukmin yang paling
sempurna imannya adalah orang mukmin yang paling baik akhlaknya”. Al-Qur’an
dan Sunnah merupakan dua pusaka Rasulullah saw yang harus selalu dirujuk oleh
setiap muslim dalam segala aspek kehidupan, satu dari sekian aspek kehidupan
yang amat penting adalah pembentukan dan pengembangan peribadi muslim.

Peribadi muslim yang dikehendaki oleh Al-Qur’an dan


sunnah adalah pribadi yang shaleh, peribadi yang sikap, ucapan dan tindakannya
terwarnai oleh nilai-nilai yang datang dari Allah Swt. Beberapa hal penting
lainnya juga dibahas dalam penulisan ini, terkait dengan optimalisasi penerapan
konsep insan kamil dalam kehidupan sehari-hari.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah Studi Islam ini.
Penyusun berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan bagi
kita semua tentang macam-macam akhlak yang sangat penting untuk karakter
putera puteri bangsa Indonesia. Penyusun juga berterimakasih kepada Bapak Dr.
Syamsul Aripin, M.A. selaku dosen pengampu dalam mata kuliah Studi Islam
yang telah memberi tugas makalah ini kepada penyusun.

Makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penyusun minta maaf
jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini dan penyusun sangat
mengharapakan masukan, kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri dan pihak lain yang
membacanya

Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


membantu dan terlibat dalam pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Dr. Syamsul Aripin, M.A selaku dosen pengampu mata kuliah Studi Islam
yang telah membimbing penyusun sehingga makalah ini dapat
diselesaikan.
2. Para penulis dan penerbit dari referensi yang penyusun kutip sehingga
penulisan makalah dapat terselesaikan.
3. Rekan-rekan kelas 1A Matematika yang telah membantu kelancaran
penyelesaian makalah ini.
Sekian ucapan terimakasih yang dapat penyusun sampaikan. Penyusun juga
berharap adanya kritik dan saran yang bersifat membangun karena makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Dengan demikian penyusun bisa lebih baik lagi
dalam menyusun makalah.

Jakarta, 24 Desember 2021

ii
Penyusun

DAFTAR ISI

LEMBAR VERIFIKASI KELENGKAPAN MAKALAH.............................................i


LEMBAR VERIFIKASI KELENGKAPAN POWER POINT (PPT).........................iv
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN MAKALAH DAN POWER
POINT.............................................................................................................................vii
LEMBAR VERIFIKASI POWER POINT (PPT) MAKALAH.................................viii
ABSTRAK.......................................................................................................................vii
KATA PENGANTAR...................................................................................................viii
DAFTAR ISI....................................................................................................................ix
BAB 1................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................................1
B. Identifikasi Masalah.............................................................................................1
C. Perumusan Masalah.............................................................................................2
D. Pembatasan Masalah...........................................................................................2
E. Tujuan Penulisan Masalah..................................................................................2
F. Manfaat Penulisan Masalah................................................................................2
G. Metode Penulisan Makalah.............................................................................3
H. Sistematika Penulisan Makalah......................................................................3
BAB 2................................................................................................................................4
A. Pengertian Pribadi Muslim Ideal........................................................................4
B. Sifat-sifat, Karakter, Ciri-ciri Pribadi Muslim Ideal.........................................6
C. Cara Menumbuhkan Pribadi Muslim Yang Ideal...........................................14
BAB 3..............................................................................................................................17
A. Kesimpulan.........................................................................................................17
B. Saran...................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................19
GLOSARIUM................................................................................................................20
INDEKS..........................................................................................................................22
SINGKATAN.................................................................................................................24
TENTANG PENULIS....................................................................................................25

iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Konsep atau teori kepribadian Islam harus segera tampil untuk


menjadi acuan normatif bagi umat Islam. Perilaku umat Islam tidak
sepatutnya dinilai dengan kacamata teori kepribadian Barat yang sekuler,
karena keduanya memiliki frame yang berbeda dalammelihat realita.
Perilaku yang sesuai dengan perintah agama seharusnya dinilai baik, dan
apa yang dilarang oleh agama seharusnya dinilai buruk. Agama memang
menghormati tradisi (perilaku yang ma’ruf), tetapi lebih mengutamakan
tuntunan agama yang baik (khayr).

Pribadi muslim yang dikehendaki Al-Qur’an dan sunnah adalah


pribadi yang saleh. Pribadi yang sikap, ucapan dan tindakannya diwarnai
oleh nilai-nilai yang datang dari Allah SWT. Persepsi (gambaran)
masyarakat tentang pribadi muslim memang berbeda beda. Bahkan banyak
yang pemahamannya sempit sehingga seolah-olah pribadi muslim itu
tercermin pada orang yang hanya rajin menjalankan Islam dari aspek
ubudiyah. Padahal itu hanyalah satu aspek saja dan masih banyak aspek
lain yang harus melekat pada pribadi seorang muslim. Oleh karena itu
standar pribadi muslim yang berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah
merupakan sesuatu yang harus dirumuskan, sehingga dapat menjadi acuan
bagi pembentukan pribadi muslim.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang makalah tersebut maka dapat dirumuskan
identifikasi masalahnya adalah:

1. Penjelasan mengenai kepribadian muslim yang ideal


2. Karakteristik pribadi muslim ideal

1
3. Cara menumbuhkan pribadi muslim yang ideal

C. Perumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian pribadi muslim ideal?


2. Sejauh manakah konsepsi tentang pribadi muslim dan
bagaimanakan sifat-sifat dan ciri seseorang yang berkepribadian
muslim?
3. Bagaimanakah cara penerapan pembentukan kepribadian muslin
dalam proses kehidupan?

D. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dalam makalah ini


membatasi pembahasan makalah hanya ada pada penjelasan mengenai
kepribadian muslim yang ideal, karakter muslim yang ideal, dan cara
penerapan pembentukan kepribadian mulim yang ideal.

E. Tujuan Penulisan Masalah

1. Memahami pengertian kepribadian Muslim


2. Mengetahui tujuan membentuk kepribadian Muslim
3. Mengetahui aspek-aspek pembentuk kepribadian Muslim
4. Mengetahui langkah-langkah pembentuk kepribadian Muslim

F. Manfaat Penulisan Masalah

Setelah terselesaikannya makalah ini, kami berharap makalah ini


bermanfaat bagi semua pihak untuk dapat lebih memahami tentang Pribadi
Muslim yang Ideal.

2
G. Metode Penulisan Makalah

Metode penulisan yang penyusun pilih adalah metode kajian


Pustaka yang berarti mempelajati materi dengan mengumpulkan data yang
bersumber dari buku, jurnal, serta informasi yang berasal dari internet.

H. Sistematika Penulisan Makalah


Makalah ini terdiri dari 3 bab. Materi buku ini disusun dengan
sistematika sebagai berikut:

1. BAB 1 : Pendahuluan yang didalamnya terdapat latar belakang


masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan
masalah, tujuan penulisan makalah, manfaat penulisan makalah,
metode penulisan makalah, serta sistematika penulisan makalah.
2. BAB 2 : Pembahasan yang terdiri dari pembahasan materi yaitu
Pengertian Dakwah, Tujuan Dakwah, Kewajiban Dalam Berdakwah,
Cara Nabi Berdakwah, dan Unsur – Unsur Dakwah
3. BAB 3 : Penutup berisi kesimpulan dan saran.

3
BAB 2
PEMBAHASAN ISI

A. Pengertian Pribadi Muslim Ideal


Muslim berarti orang islam. Kata “islam” seakaar dengan kata dengan al-
salam, al-salm dan al-silm yang berarti menyerahkan diri, kepasrahan, ketundukan
dan keapatuhan; kata “al-silm” dan ”al-slam” ynag berarti damai atau aman; dan
kata “al-salm”, “al-salam” dan “al-salamah” yang berarti bersih dan selamat dari
cacat, baik lahir maupun batin. Orang yang berislam adalah orang yang menyerah,
tunduk, patuh, dalam melakukan perilaku yang baik, agar hidupnya bersih lahir
dan batin yang pada gilirannya akan mendapat keselamatan dan kedamaian hidup
di dunia dan akhirat.1

Sebelum membahas mengenai pengertian muslimah, kita terlebih dahulu


akan membahas pengertian muslim. Secara harfiah “muslim” itu artinya “berserah
diri”. Namun secara istilah “muslim” adalah orang yang beragama Islam. Berarti
muslim adalah orang yang mengucapkan dua kalimat syahadat, yaitu bersaksi
bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah,
serta berserah diri kepada-Nya. Sedangkan muslimah adalah sebutan untuk wanita
muslim, yaitu wanita yang beragama islam.2

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ideal; ide-al berarti sangat sesuai
dengan yang dicita-citakan atau diangan-angankan atau dikehendaki.3

Jadi, Muslim ideal adalah muslim yang sangat sesuai dengan tuntunan
agama islam, yang menjadi dambaan bagi semua orang. Muslim ideal adalah
muslim yang tunduk dan patuh mengikuti secara lahir dan batin terhadap ajaran-
ajaran (hukum-hukum) agama islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad selaku
utusan Allah SWT, sebagai bukti keimanan yang menjadi keyakinan dalam

1
Abdul Mujib, Kepribadian dalam Psikologi Islam, (Jakarta;PT RajaGrafindo Persada, 2007), hal.
249
2
Muhammad Ali Al-Hasyimi, Muslimah Ideal, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000). Hal 185-186.
3
Abdullah, M.K. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru. (Jakarta: Sandro Jaya). Hal 68.

4
hatinya yang mana sudah menjadi suatu angan-angan yang tersendiri bagi muslim
ideal atau muslim sempurna.

Kepribadian muslim disini meliputi lima rukun islam, yaitu;4

1. Membaca dua kalimat syahadat, yang melahirkan kepribadian


syahadatain;

2. Menunaikan sholat, yaitu melahirkan kepribadian musholli;

3. Mengerjakan puasa, yang melahirkan kepribadian sha’im;

4. Membayar zakat, yang melahirkan kepribadian muzakki;

5. Melaksanakan haji, yang melahirkan kepribadian hajji.

Pada dasarnya kepribadian bukan terjadi secara serta merta akan tetapi
terbentuk melalui proses kehidupan yang panjang. Oleh karena itu banyak faktor
yang ikut ambil bagian dalam membentuk kepribadian manusia tersebut. dengan
demikian apakah kepribadian seseorang itu baik, buruk, kuat, lemah, beradab atau
biada sepenuhnya ditentukan oleh faktor yang mempenggaruhi dalam pengalaman
hidup seseorang tersebut. Dalam hal ini pendidikan sangat besar penanamannya
untuk membentuk kepribadian manusia itu.

Menurut pandangan Islam, Muslimah ideal adalah kepribadian islam


sejati, wanita muslim sebagaimana dijelaskan oleh Al-Qur’an dan Al-Hadist.
Muslimah ideal memang tidak ada bandingnya, ia adalah wanita yang mulia dan
memiliki keunggulan moral sejati, ia adalah model peran diantara anggota
keluarga dan masyarakat. Ketaatannya pada Qur’an dan Sunnah sudah cukup
untuk mencegah pandangan sesat yang terdapat di kalangan muslim dan non-
muslim yang dipengaruhi oleh kebobrokan moral ideology feminisme dari musuh-
musuh islam.5

4
Abdul Mujib, Kepribadian dalam Psikologi Islam, hal. 250
5
Al- Asyumi Ummu Mahmud, dkk. 2009. Panduan Etika Muslimah Sehari-hari. (Surabaya: Pustaka
eLBA), hal. 33

5
Maka, seseorang yang telah mengaku muslim seharusnya memiliki
kepribadian sebagai sosok yang selalu dapat member rahmat dan kebahagiaan
kepada siapa dan apapun dilingkungannya. Taat dalam mejalankan ajaran agama,
tawadhu, suka membantu, memiliki sifat kasih sayang tidak suka menipu, tidak
suka mengambil hak orang lain, tidak suka mengganggu dan tidak suka menyakiti
orang lain. Persepsi (gambaran) masyarakat tentang pribadi muslim memang
berbeda-beda. Bahkan banyak yang pemahamannya sempit sehingga seolah-olah
pribadi muslim itu tercermin pada orang yang hanya rajin menjalankan Islam dari
aspek ubudiyah (peribadatan). Padahal itu hanyalah satu aspek saja dan masih
banyak aspek lain yang harus melekat pada pribadi seorang muslim. Oleh karena
itu standar pribadi muslim yang berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah merupakan
sesuatu yang harus dirumuskan, sehingga dapat menjadi acuan bagi pembentukan
pribadi muslim.

B. Sifat-sifat, Karakter, Ciri-ciri Pribadi Muslim Ideal


Masyarakat secara umum memandang sosok muslim ideal memang
berbeda-beda. Bahkan banyak yang pemahamannya sempit sehingga seolah-olah
pribadi muslim ideal itu tercermin pada orang yang hanya rajin menjalankan Islam
dari aspek ubudiyah. Padahal itu hanyalah satu aspek saja dan masih banyak aspek
lain yang harus melekat pada pribadi seorang muslim. Oleh karena itu standar
pribadi muslim yang berdasarkan Al- Qur’an dan Sunnah merupakan sesuatu yang
harus dirumuskan, sehingga dapat menjadi acuan bagi pembentukan pribadi
muslim.

Al-Qur’an dan Sunnah merupakan dua pusaka Rasulullah Saw yang harus
selalu dirujuk oleh setiap muslim dalam segala aspek kehidupan. Satu dari sekian
aspek kehidupanyang amat penting adalah pembentukan dan pengembangan
pribadi muslim. Pribadi muslimyang dikehendaki oleh Al-Qur’an dan sunnah
adalah pribadi yang shaleh, pribadi yang sikap, ucapan dan tindakannya terwarnai
oleh nilai-nilai yang datang dari Allah Swt.

6
Persepsi masyarakat tentang pribadi muslim memang berbeda-beda,
bahkan banyak yang pemahamannya sempit sehingga seolah-olah pribadi muslim
itu tercermin pada orangyang hanya rajin menjalankan Islam dari aspek ubudiyah,
padahal itu hanyalah salah satu aspek yang harus lekat pada pribadi seorang
muslim. Oleh karena itu standar pribadi muslim yang berdasarkan Al-Qur’an dan
sunnah merupakan sesuatu yang harus dirumuskan,

sehingga menjadi acuan bagi pembentukan pribadi muslim. Bila disederhanakan,


sekurang-kurangnya ada tujuh profil atau ciri khas yang harus lekat pada pribadi
muslim.6

1. Salimul Aqidah (Good Faith)

Aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan sesuatu yang harus ada
pada setiapmuslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan
memiliki ikatan yang kuat kepada Allah Swt dan dengan ikatan yang kuat itu
dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan- ketentuan-Nya. Dengan
kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala
perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya:
‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah
Tuhan semesta alam’ (QS 6:162).

Karena memiliki aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting,
maka dalam da’wahnya kepada para sahabat di Makkah, Rasulullah Saw
mengutamakan pembinaan aqidah, iman atau tauhid.

Beberapa contoh dari penerapan Salimul Aqidah, yaitu:

a. Tidak mengkafirkan seorang muslim;


b. Tidak mengedepankan makhluq atas Khaliq;
c. Mengingkari orang-orang yang memperolok-olokkan ayat-ayat
Allah swt dan tidak bergabung dalam majlis mereka;
d. Mengesakan Allah swt dalam Rububiah dan Uluhiah;

6
Al- Asyumi Ummu Mahmud, dkk. 2009. Panduan Etika Muslimah Sehari-hari. Surabaya: Pustaka
eLBA, hal. 68

7
e. Tidak menyekutukan Allah swt;
f. Mempelajari berbagai aliran yang membahas Asma’ dan Sifat dan
mengikuti madzhab salaf;
g. Tidak meminta berkah dengan mengusap-usap kuburan;
h. Mengetahui batasan-batasan wal a’ dan bara’;
i. Berteman dengan orang-orang shalih dan meneladaninya;
j. Meyakini terhapusnya dosa dengan taubat Nashuh;
k. Memprediksikan datangnya kematian kapan saja;
l. Meyakini bahwa masa depan ada di tangan Islam.

2. Shahihul Ibadah (Right Devotion)

Ibadah yang benar (shahihul ibadah) merupakan salah satu perintah Rasul
Saw yang penting, dalam satu haditsnya; beliau menyatakan: ’shalatlah kamu
sebagaimana kamumelihat aku shalat.’ Dari ungkapan ini maka dapat
disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk
kepada sunnah Rasul Saw yang berarti tidak boleh adaunsur penambahan atau
pengurangan.

Beberapa aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dari shahihul ibadah, yaitu:

a. Khusyu’ dalam shalat;


b. Qiyamul-Lail minimal satu kali dalam sepekan;
c. Bersedekah;
d. Berpuasa sunnat minimal dua hari dalam satu bulan;
e. Menjaga organ tubuh (dari dosa);
f. Haji jika mampu;
g. Khusyu’ saat membaca Al Qur’an;
h. Sekali Khatam Al Qur’an setiap dua bulan;
i. Banyak dzikir kepada Allah swt sembari menghafalkan bacaan
ringan;
j. Banyak berdo’a dengan memperhatikan syarat dan adabnya;
k. Banyak bertaubat;

8
l. Selalu memperbaharui niat dan meluruskannya;
m. Merutinkan shalat sunnah Rawatib.

3. Matinul Khuluq (Strong Character)

Akhlak yang kokoh (matinul khuluq) atau akhlak yang mulia


merupakan sikap dan prilakuyang harus dimiliki oleh setkal muslim, baik
dalam hubungannya kepada Allah maupundengan makhluk-makhluk-Nya.
Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalamhidupnya, baik di
dunia apalagi di akhirat. Karena begitu penting memiliki akhlak yang
mulia bagi umat manusia, maka Rasulullah Saw diutus untuk memperbaiki
akhlak dan beliausendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang
agung sehingga diabadikan oleh Allah di dalam Al-Qur’an, Allah
berfirman yang artinya: ‘Dan sesungguhnya kamu benar -benar memiliki
akhlak yang agung’ (QS 68:4)

Aplikasi dari matinul khuluq yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan


sehari-hari, yaitu:

a. Tidak ‘inad (membangkang);


b. Tidak banyak mengobrol;
c. Sedikit bercanda;
d. Tidak berbisik tentang sesuatu yang bathil;
e. Tidak hiqd (menyimpan kemarahan);
f. Tidak hasad;
g. Memiliki rasa malu untuk berbuat kesalahan;
h. Menjalin hubungan baik dengan tetangga;
i. Berani;
j. Halus;
k. Menjenguk orang sakit;
l. Berterimakasih kepada orang yang berbuat baik;
m. Merendahkan suara;

9
n. Menyambung persaudaraan (Shilatur-Rahim);
o. Mengumbar senyum di depan orang lain;
p. Menjawab salam.

4. Harishun ‘ala Waqtihi (Good time management)

Pandai menjaga waktu (harishun ala waqtihi) merupakan faktor


penting bagi manusia. Halini karena waktu itu sendiri mendapat perhatian
yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya.Allah Swt banyak bersumpah
di dalam Al-Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad
dhuha, wal asri, wallaili dan sebagainya. Allah Swt memberikan waktu
kepadamanusia dalam jumlah yang sama setiap, Yakni 24 jam sehari
semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan
tak sedikit manusia yang rugi. Karena itu tepat sebuah semboyan yang
menyatakan: ‘Lebih baik kehilangan jam daripada kehilangan
waktu.’Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan
pernah kembali lagi. Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk
memanaj waktunya dengan baik, sehinggawaktu dapat berlalu dengan
penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka diantarayang
disinggung oleh Nabi Saw adalah memanfaatkan momentum lima perkara
sebelumdatang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat
sebelum sakit, muda sebelum tua,senggang sebelum sibuk dan kaya
sebelum miskin.

Aplikasi dari harishun ala waqtihi yang dapat diperaktikkan dalam


kehidupan sehari-hari, antara lain:

a. Memperhatikan adab Islam dalam berkunjung dan mempersingkat


pemenuhanhajatnya;
b. Memelihara janji umum dan khusus;
c. Mengisi waktunya dengan hal-hal yang berfaedah dan bermanfaat.
d.
5. Mutsaqqoful Fikri (Thinking Brilliantly)

10
Intelek dalam berpikir (mutsaqqoful fikri) merupakan salah satu
sisi pribadi muslim
yang penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas) dan 
Al-
Qur’an banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia antuk
berpikir, misalnya firman Allah yang artinya: Mereka bertanya kepadamu
tentang, khamar dan judi. Katakanlah: ‘pada keduanya itu terdapat dosa
besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih
besar dari manfaatnya.’ Dan mereka bertanya kepadamu apa yang
mereka nafkahkan. Katakanlah: ‘Yang lebih dari keperluan.’ Demikianlah
Allah menerangkan ayat -ayat-Nyakepadamu supaya kamu berpikir (QS
2:219).

Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita


lakukan, kecuali harusdimulai dengan aktivitas berpikir. Karenanya
seorang muslim harus memiliki wawasankeislaman dan keilmuan yang
luas. Bisa kita bayangkan, betapa bahayanya suatu perbuatantanpa
mendapatka pertimbangan pemikiran secara matang terlebih dahulu.Allah
mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan intelektualitas seseorang
sebagaimanafirman-Nya yang artinya: Katakanlah:samakah orang yang
mengetahui dengan orang yangtidak mengetahui, sesungguhnya orang-
orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran (QS 39:9).

Aplikasi dari mutsaqqoful fikri yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan


sehari-hari, antara lain:

a. Hafal juz 28 dan 29 dengan baik;


b. Membaca tafsir Al Qur’an juz 28 dan 29;
c. Mengaitkan antara Al Qur’an dengan realita;
d. Mengahafalkan seluruh hadits dari Arba’in An Nawaiah;

11
e. Menghafal 50 Riyadhush-Shalihin;
f. Mengetahui hukum Zakat;
g. Mengetahui fiqih Haji;
h. Mengetahui apa kerugian dunia akibat kemunduran kaum
muslimin;
i. Mengetahui arus pemikiran Islam kontemporer;

6. Qodirun ‘alal Kasbi (Independent)

Memiliki kemampuan usaha sendiri atau yang juga disebut dengan


mandiri (qodirun alalkasbi) merupakan ciri lain yang harus ada pada
seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yangamat diperlukan.
Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru
bisadilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian, terutama dari
segi ekonomi. Taksedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah
dianutnya karena tidak memilikikemandirian dari segi ekonomi. Karena
itu pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorangmuslim boleh saja kaya
raya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan haji danumroh,
zakat, infaq, shadaqah, dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh
karena itu perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al-Qur’an
maupun hadits dan hal itu memilik keutamaan yang sangat tinggi.

Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat


dituntut memilikikeahlian apa saja yang baik, agar dengan keahliannya itu
menjadi sebab baginya mendapatrizki dari Allah Swt, karena rizki yang
telah Allah sediakan harus diambil dan mengambilnyamemerlukan skill
atau ketrampilan.

Aplikasi dari qodirun alal kasbi yang dapat diperaktikkan dalam


kehidupan sehari-hari, antara lain:

a. Bekerja dan berpenghasilan;


b. Tidak berambisi menjadi pegawai negeri;

12
c. Mengutamakan spesialisasi langka yang penting dan dinamis;
d. Berusaha memiliki spesialisasi;
e. Ekonomis dalam nafkah ;
f. Mengutamakan produk umat Islam;
g. Tidak membelanjakan harta kepada non muslim;
h. Bersemangat untuk memperbaiki kualitas produk dengan harga
sesuai.

7. Naafi’un Lighoirihi (Giving Contribution)

Bermanfaat bagi orang lain (nafi’un lighoirihi) merupakan sebuah


tuntutan kepada setiapmuslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat
yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan
keberadaannya karena bermanfaat besar. Maka jangansampai seorang
muslim adanya tidak menggenapkan dan tidak adanya tirák
mengganjilkan. Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berpikir,
mempersiapkan dirinya dan berupayasemaksimal untuk bisa bermanfaat
dalam hal-hal tertentu sehingga jangan sampai seorangmuslim itu tidak
bisa mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya.Rasulullah SAW
bersabda yang artinya: sebaik-baik manusia adalah yang paling
bermanfaatbagi orang lain (HR. Qudhy dari Jabir).

Aplikasi dari nafi’un lighoirihi yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan


sehari-hari, antaralain:

a. Komitmen dengan adab Islam di dalam rumah;


b. Membantu yang membutuhkan;
c. Memberikan pelayanan umum karena Allah swt;
d. Memberikan sesuatu dari yang dimiliki;
e. Mendekati orang lain;
f. Mendorong orang lain berbuat baik;
g. Membantu yang kesulitan;

13
h. Membantu yang terkena musibah;
i. Menolong yang terzhalimi;
j. Mendo’akan yang bersin.

C. Cara Menumbuhkan Pribadi Muslim Yang Ideal


Dalam membentuk kepribadian dalam pendidikan islam diperlukan
beberapa langkah yang berperan dalam perubahannya, antara lain:

1. Peran Keluarga
Keluarga mempunyai peran yang sangat besar dalam membentuk
kepribadian dalam pendidikan islam. Orang tua menjadi penanggung
jawab bagi masa depan anak-anaknya,maka setiap orang tua harus
menjalankan fungsi edukasi. Mengenalkan islam sebagai ideologi agar
mereka mampu membentuk pola pikir dan pola sikap islami yang sesuai
dengan akidah dan syari’at islam.
2. Peran Negara
Negara harus mampu membangun pendidikan yang mampu untuk
membentuk pribadi yang memiliki karakter islami dengan cara menyusun
kurikulum yang sama bagi seluruh sekolah dengan berlandaskan akidah
islam, melakukan seleksi yang ketat terhadap calon-calon pendidik,
pemikiran diajarkan untuk diamalkan, dan tidak meninggalkan
pengajaransains, teknologi maupun seni. Semua diajarkan tetap
memperhatikan kaidah syara’.
3. Peran Masyarakat
Masyarakat juga ikut serta dalam pembentuk kepribadian dalam
pendidikan islam karena dalam masyarakat kita bisa mengikuti organisasi
yang berhubungan dengan kemaslahatanlingkungan. Dari sini tanpa kita
sadari pembentukan kepribadian dapat terealisasi. Dalammasyarakat yang
mayoritas masyarakatnya berpendidikan, maka baiklah untuk
menciptakankepribadian berakhlakul karimah.

14
Dalam kehidupan masyarakat, kita dalam mengaplikasikan pemahaman
kita tentangkepribadian muslim sehingga dapat terwujud dan menjadi pribadi
muslim yang idealseutuhnya. Berikut lima kiat sukses pembentuk kepribadian
muslim yang ideal/unggul:

1. Berusaha untuk menjadi yang terbaik


a. Pengokohan iman dengan melaksanakan perintah Allah SWT dan
menjauhilarangannya.
b. Penguatan profesionalisme (meningkatkan produktifitas,
kompetensi, danefektifitas dalam pekerjaan.
c. Meningkatkan hubungan dan memperbanyak relasi dengan
memperlebarhubungan positif dengan orang lain.
2. Selalu menetapkan sasaran dalam setiap Langkah
a. Sasaran Ilahiyah: sholat fardhu berjamaah di masjid, membaca al-
quran, zakat, puasa wajib dan sunnah, berangkat haji, dll.
b. Sasaran sosial: memberi santunan pada anak yatim dan fakir
miskin, dll.
c. Sasaran individual: menjadi mahasiswa berprestasi (cum laude),
menguasai 5 bahasa asing, membentuk tubuh yang proporsional,
dll.
3. Membuat perencanaan
a. Seumur hidup: membuat misi dan tujuan akhir hidup.
b. Tahunan: membuat program dalam setahun untuk mencapai tujuan
akhir.
c. Bulanan: menyusun jadwal yang jelas dan menentukan tanggal
tertentu.
d. Pekanan: menentukan hari pertama untuk melaksanakan sasaran
bulanan.
e. Harian
4. Manajemen waktu dengan baik
a. Teliti kembali sasaran dan rencana awal.
b. Jaga perencanaan waktu kegiatan.

15
c. Buat daftar pelaksanaan kegiatan harian.
d. Eksploitasi waktu-waktu marginal, seperti bepergian, waktu
menunggu, dll.
e. Jangan menyerah pada hal yang muncul mendadak.
5. Komunikasi yang cerdas dan berpikir positif
a. Berpegang teguh kepada agama Allah dan bertawakal kepada-Nya.
b. Optimis terhadap kebaikan.
c. Selalu mengingat nikmat-nikmat Allah SWT.
d. Fokus kepada kebaikan-kebaikan orang lain, bukan keburukannya.
e. Berakhlaq mulia dan menggunakan bahasa yang baik.
f. Jangan mau dikuasai masalah, namun dihadapi untuk mendapatkan
solusi terbaik.
g. Mencari unsur-unsur positif dalam diri sendiri, focus padanya dan
jadikan motivasi diri

16
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembentuk kepribadian dalam pendidikan islam meliputi sikap, sifat,
reaksi, perbuatan, dan perilaku. Pembentukan ini secara relatif menetap pada
diri seseorang yangdisertai beberapa pendekatan, yakni pembahasan mengenai
tipe kepribadian, tipe kematangan kesadaran beragama, dan tipe orang-orang
beriman. Melihat kondisi dunia pendidikan diindonesia sekarang, pendidikan
yang dihasilkan belum mampu melahirkan pribadi-pribadi muslim yang
mandiri dan berkepribadian islam. Akibatnya banyak pribadi-pribadi yang
berjiwa lemah seperti jiwa koruptor, kriminal, dan tidak amanah.

Untuk itu membentuk kepribadian dalam pendidikan islam harus


direalisasikan sesuai AlQur’an dan al-Sunnah nabi sebagai identitas
kemuslimannya, dan mampu mengejar ketinggalan dalam bidang
pembangunan sekaligus mampu mengentas kebodohan dan kemiskinan.
Konsep kepribadian dalam pendidikan islam identik dengan ajaran islam itu
sendiri, keduanya tidak dapat dipisahkan karena saling berkaitan.

Membentuk kepribadian dalam pendidikan islam dibutuhkan beberapa


langkah-langkah. Membicarakan kepribadian dalam pendidikan islam, artinya
membicarakan carauntuk menjadi seseorang yang memiliki identitas dari
keseluruhan tingkah laku yang berbasis agama.

B. Saran
Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan
sampaikan kepada penyusun. Tentunya terhadap penyusun sudah menyadari

17
jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak terdapat kesalahan serta
jauh dari kata sempurna.

Apabila ada terdapat kesalahan kami memohon maaf dan memakluminya,


karenakami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan
lupa. Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan
makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik
yang bisa membangun dari para pembaca.

18
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Mujib, Kepribadian dalam Psikologi Islam, (Jakarta;PT


RajaGrafindo Persada, 2007), hal. 249

Muhammad Ali Al-Hasyimi, Muslimah Ideal, (Yogyakarta: Mitra Pustaka,


2000). Hal 185-186.

Abdullah, M.K. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru. (Jakarta:


Sandro Jaya). Hal 68.

Abdul Mujib, Kepribadian dalam Psikologi Islam, hal. 250


Al- Asyumi Ummu Mahmud, dkk. 2009. Panduan Etika Muslimah Sehari-
hari. (Surabaya: Pustaka eLBA), hal. 33

Al- Asyumi Ummu Mahmud, dkk. 2009. Panduan Etika Muslimah Sehari-
hari. Surabaya: Pustaka eLBA, hal. 68
Sekretaris IDIA, 2016. Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan,
Diakses pada 25 Desember 2021 dari https://idia.ac.id/2016/04/17/hakikat-
kepribadian-muslim-seri-pemahaman-jiwa-terhadap-konsep-insan-kamil/
M. Azizun Hakim, Tharieq Gilang Adhie P, Imam Santoso, Rifki Wahyu
Ramadan, Muhammad Zeen A Arsyad, 2015. Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta. Diakses pada 25 Desember 2021 dari
https://dokumen.tips/documents/makalah-pendidikan-agama-islamdoc.html

19
GLOSARIUM

Agama :  Sistem yang mengatur kepercayaan serta peribadatan


kepada Tuhan.

Aqidah : Kepercayaan dasar.

Aplikasi : Perangkat lunak.

Da’wah : Kegiatan yang bersifat mengajak.

Feminisme : Gerakan sosial yang memiliki tujuan yang sama.

Firman : Perintah.

Faktor : Keadaan yang mempengeruhi terjadinya sesuatu.

Fatonah : Cerdas

Haji : Berkunjung ketempat yang agung.

Hadist : Ucapan dan segala perbuatan yang di lakukan Nabi Muhammad


SAW.

Ideal : Sangat sesuai dengan yang dicita-citakan.

Islam : Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW untuk umat
manusia.

Ideology : Cara berfikir orang sekaligus membentuk orang itu menuju cita-
citanya.

Muslim : Orang yang berserah diri kepada Allah SWT.

Masyarakat : Sekumpulan manusia yang saling berinteraksi.

Musholli : Peserta rumah kepemimpinan.

Muzzaki : Orang yang mengeluarkan zakat

20
Makkah : Kota suci Islam.

Mazhab : Sesuatu yang menjadi pandapat imam atau ahli agama.

Pribadi : Manusia sebagai perseorangan.

Puasa : Ibadah umat islam yang berarti menahan diri.

QS : Qur’an surat.

Rahmat : Belas kasih.

Syahadat : Pengakuan dengan sebenarnya baik secara lahir maupun batin.

Sunnah : Jalan yang dijalani, baik terpuji atau tidak.

Tawadhu : Perilaku manusia yang mempunyai watak rendak hati.

Ubudiyah : Memenuhi janji.

Zakat : Bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap
muslim.

21
INDEKS

Agama

Aqidah

Aplikasi

Da’wah

Feminisme

Firman

Faktor

Fatonah

Haji

Hadist

Ideal

Islam

Ideology

Muslim

22
Masyarakat

Muzzaki

Makkah

Mazhab

Pribadi

Puasa

QS

Rahmat

Syahadat

Sholat

Sha’im

Salimul Aqidah

Shahihul Ibadah

Tawadhu

Ubudiyah

23
Zakat

SINGKATAN

SWT : Subhanahu wa ta’ala.

SAW : Sallallahu alaihi wasallam.

Hal : Halaman

Dll : Dan lain-lain

QS : Qur’an Surat

HR : Hadist Riwayat

PT : Perseroan Terbatas

24
TENTANG PENULIS

Najla Putri Dwijani biasa dipanggil Najla. Najla lahir di Tangerang, 25 Januari
2003. Najla anak kedua dari 3 bersaudara. Najla tinggal di Ciputat, Tangerang
Selatan. Kini, Najla duduk di bangku Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Prodi Matematika.

25

Anda mungkin juga menyukai