Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP

PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

Najla Putri Dwijani


Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
najlaputri731@gmail.com

ABSTRAK
Banyak siswa yang sampai saat ini beranggapan bahwa matematika itu menjenuhkan sekaligus sulit,
hingga hal tersebut berpengaruh pada hasil belajar siswa. Penelitian ini memiliki tujuan untuk
mengetahui adakah pengaruh bimbingan belajar terhadap hasil atau prestasi belajar matematika.
Metode yang digunakan adalah angket. Teknik sampling menjadi teknik yang digunakan pada
penelitian ini, populasi yang termasuk pada penelitian ini adalah siswa atau mahasiswa yang
mengikuti bimbingan belajar sebanyak 34 siswa, dan sampel diambil dari semua populasi. Instrumen
ini diuji menggunakan uji validitas yang menggunakan rumus koefisien korelasi pearson dan
memiliki nilai r-tabel 0,2785. Hasil penelitian pengujian hipotesis dengan menghitung rekapitulasi
menunjukan bahwa bimbingan belajar berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa.
Kata kunci: bimbingan, hasil belajar, matematika.

ABSTRACT
Many students now think that mathematics is both boring as well as difficult, so it affects student
learning outcomes. This study aims to determine whether there is an effect of tutoring on the results
or achievement of learning mathematics. The method used is a questionnaire. The sampling technique
is used in this study, with a population of 34 students or students who attended tutoring, and samples
were taken from all populations. This instrument was tested using a validity test that uses the Pearson
correlation coefficient formula and has an r-table value of 0.2785. The results of hypothesis testing
by calculating the recapitulation showed that tutoring affected students' mathematics learning
outcomes.
Keywords: guidance, learning outcomes, mathematics.

PENDAHULUAN
Globalisasi itu membuat hidup lebih kompetitif dan juga memaksa orang agar mencapai status
dan standar hidup yang lebih baik. Pendidikan sangat penting bagi pengembangan siswa untuk dapat
menghadapi globalisasi ini. Namun, selalu terdapat permasalahan dalam setiap kegiatan pembelajaran
yang dapat mempengaruhi proses kegiatan belajar mengajar. Banyak siswa yang menemukan
kesulitan dan juga hambatan pada kegiatan belajar mengajar, seperti hasil belajar yang tidak
memuaskan atau lambatnya siswa menangkap pelajaran yang telah dijelaskan terlebih lagi pada mata
pelajaran matematika.
Matematika merupakan mata pelajaran yang penting, total waktu jam pelajarannya lebih lama
dibandingkan mata pelajaran lainnya. Meski demikian, matematika masih dianggap sebagai mata
pelajaran yang menakutkan dan sulit. Faktor yang melatarbelakangi kelemahan matematika adalah
ketidaksukaan siswa pada mata pelajaran tersebut. Siswa juga beranggapan bahwa dalam kehidupan
sehari-hari mata pelajaran matematika tidak dapat digunakan karena hanya berhubungan dengan
rumus dan angka.

1
Dalam prosedur pembelajaran guru memegang andil penting, serta dalam memecahkan
kesulitan belajar siswa saat sekolah. Oleh sebab itu, guru diminta untuk aktif dan efektif dalam
memberikan pengajaran tambahan dalam semua kegiatan pembelajaran. Guru juga dapat memotivasi
siswa, karena hal ini dapat berdampak pada hasil belajar yang maksimal.
Bimbingan belajar (Bimbel) termasuk bagian terpenting yang dapat menunjang pendidikan
karena itu bimbel perlu diikuti. Bimbingan berarti memberikan bantuan kepada siswa dengan cara
bertahap dan berhubungan agar siswa tersebut dapat memahami dirinya sendiri, dan dapat bertindak
secara wajar. Bimbel dapat mengembangkan hasil belajar siswa, yang secara langsung mempengaruhi
keberhasilan siswa. Selain sebagai proses yang bertujuan untuk mengembangkan hasil belajar siswa,
bimbel juga bisa menjadikan siswa aktif di lingkungan sosial.
Penelitian ini dirancang agar kita dapat mengetahui apakah bimbel mempengaruhi hasil
belajar mata pelajaran matematika. Penelitian ini perlu dilakukan karena matematika adalah mata
pelajaran yang wajib di semua institusi. Matematika juga merupakan Queen Of Science (induknya
ilmu pengetahuan).

METODE PENELITIAN
Sesuai dengan pembahasan pada penelitian yang telah dirumuskan. Penelitian ini termasuk
dalam kategori penelitian survei. Menurut Kerlinger (1973), penelitian survei merupakan penelitian
yang dilakukan pada populasi besar ataupun kecil dan datanya berasal dari sampel yang berisi semua
anggota populasi agar menemukan kejadian yang relatif. Populasi ialah suatu bidang yang
digeneralisasi meliputi objek atau subjek dengan kualitas dan karakteristik yang ditentukan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 1 Penelitian ini dilaksanakan pada tahun
2022.
Populasi dan sampel penelitian berjumlah sama, yaitu 34 orang. Pengutipan sampel memakai
teknik purposive sampling yang memiliki arti pengambilan sampel dengan mempertimbangkan
kriteria tertentu yang mana semua anggota dalam populasi dijadikan sampel. Dengan penggunaan
sampel yang ditargetkan, diharapkan sampel akan memenuhi kriteria yang dibutuhkan dalam
penelitian ini agar tanggapan sampel menjadi objektif. Kriteria populasi dan sampel dalam penelitian
ini yaitu:
1. Siswa yang sedang mengikuti bimbel.
2. Mahasiswa yang pernah mengikuti bimbel.

Metode pengumpulan data ialah aspek yang berperan dalam efisiensi dan keberhasilan
penelitian. Penelitian ini memakai metode kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan
kuesioner. Kuesioner ialah cara akumulasi data menggunakan formulir yang memuat pertanyaan yang
nantinya akan diajukan pada sekelompok orang agar mendapatkan tanggapan dari informasi yang
dibutuhkan.

Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan uji validitas yaitu uji yang digunakan untuk
menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur.
Pernyataan dalam angket studi ini berjumlah 7 pernyataan dan telah diuji dengan uji validitas dengan

1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: ALFABETA.CV,
2013), h. 177.
2
perhitungannya menggunakan Microsoft Excel lalu diperoleh 7 pertanyaan yang valid. Valid yang
berarti instrumen itu bisa dipakai untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. 2
Tabel 1. Uji Validitas

Pertanyaan ke- r - hitung r - tabel keputusan


1. 0,7598266 0,2785 Valid
2. 0,7607541 0,2785 Valid
3. 0,7886876 0,2785 Valid
4. 0,7842614 0,2785 Valid
5. 0,713184 0,2785 Valid
6. 0,7317171 0,2785 Valid
7. 0,6950018 0,2785 Valid

Kuesioner untuk penelitian ini memakai alat bantuan digital, khususnya Google Form. Google
Form ialah alat fungsional yang memudahkan dan efisien untuk melakukan survei dan
mengumpulkan informasi, dengan menginput pertanyaan pada Google Form yang akan disebarkan
secara online kepada responden. Untuk skala pengukurannya saya memakai skala likert 1 hingga 5
yaitu:

1) Sangat Setuju.
2) Setuju.
3) Ragu-Ragu.
4) Tidak Setuju.
5) Sangat Tidak Setuju. 3

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Pada studi ini dilaksanakan menggunakan kuesioner seperti link Google Form yang telah diuji
dan berisi 7 pertanyaan mengenai bimbel. Responden pada penelitian ini sebanyak 34 orang siswa
atau mahasiswa yang sedang mengikuti atau pernah mengikuti bimbel. Berikut ini ditampilkan hasil
rekapitulasi dari jawaban siswa atau mahasiswa pada pengisian angket yang disediakan dalam bentuk
frekuensi dan persentase jawaban responden.
Tabel 2. Rekapitulasi hasil pengisian angket.

No Alternatif Jawaban Jumlah


Pertanyaan A B C D E
F % F % F % F % F % F %
1 15 44,2% 17 50% 2 5,8% 0 0% 0 0% 34 100%
2 10 29,4% 16 47,1% 8 23,5% 0 0% 0 0% 34 100%
3 20 58,8% 12 35,3% 2 5,9% 0 0% 0 0% 34 100%
4 15 44,1% 17 50% 2 5,9% 0 0% 0 0% 34 100%
5 17 50% 11 32,4% 5 14,7% 1 2,9% 0 0% 34 100%
6 17 50% 13 38,2% 3 8,9% 1 2,9% 0 0% 34 100%

2
Hartono, Analisis Item Instrumen, (Bandung: Nusamedia dan Zanafa Publishing, 2010) h. 85.
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2010), h.93.
3
7 16 47,1% 13 38,2% 4 11,8% 1 2,9% 0 0% 34 100%
110 99 26 3 0 238

Gambar 1. Total skor alternatif jawaban.

Total Skor

A B C D E

Gambar 2. Persentase total skor alternatif jawaban

Persentase
50.00%
45.00%
40.00%
35.00%
30.00%
25.00%
20.00%
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
A B C D E

Jumlah skor kriteria (jika setiap item memiliki skor) = 5 x 7 x 34 = 1.190. Skor tertinggi untuk
setiap item pertanyaan ialah 5, jumlah item pertanyaan ialah 7 dan jumlah responden ialah 34. Hasil
rekapitulasi angket bimbel pada tabel di atas dapat dipaparkan sebagai berikut:

Banyaknya poin untuk alternatif jawaban A ialah 110 x 5 = 550


Banyaknya poin untuk alternatif jawaban B ialah 99 x 4 = 396

Banyaknya poin untuk alternatif jawaban C ialah 26 x 3 = 78


Banyaknya poin untuk alternatif jawaban D ialah 3 x 2 =6
Banyaknya poin untuk alternatif jawaban E ialah 0 x 1 =0
4
Banyaknya poin keseluruhan = 1.030

Skor kriteria total ialah 1.190 (jika setiap orang memilih alternatif jawaban A). Total skor
yang diperoleh dari penelitian ini ialah 1.030. Jadi berdasarkan data tersebut persentase hasil
penelitian ialah (1030:1190) x 100% = 86,55%. Kemudian, persentase dicocokkan kembali dengan
kategori yang telah ditentukan, yaitu:

a) Sangat baik (81%-100%).


b) Baik (61%-80%).
c) Cukup baik (41%-61%).
d) Kurang baik (21%-40%).
e) Sangat tidak baik (0% - 20%).4
Berdasarkan klasifikasi yang sudah ditetapkan, dapat disimpulkan bahwa bimbingan belajar
dinilai sangat baik dengan persentase 86,55%.

Pembahasan
Hasil Penelitian diperoleh menggunakan angket atau Google Form dan sudah melewati tahap
uji validitas. Pertanyaan dalam angket yang berjumlah 7 telah diuji dengan uji validitas dan diperoleh
7 pertanyaan yang valid. Berdasar pada hasil penelitian maka disimpulkan bahwa bimbel berpengaruh
dalam membantu siswa memperoleh prestasi belajar matematika dengan persentase kategori sebesar
86,55% yaitu sangat baik.
Bimbingan belajar (Bimbel) bisa diikuti oleh siswa dan akan menjadi jam tambahan belajar
yang dilaksanakan di luar jam sekolah. Masyarakat sudah tidak asing lagi dengan keberadaan
lembaga bimbel. Bahkan saat ini, banyak orang percaya bahwa pelajaran tambahan harus diambil
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Bimbel juga dapat mempengaruhi nilai dan prestasi siswa,
dikarenakan dalam kegiatan bimbel secara spontan mempengaruhi kegiatan belajar, seperti
peninkatan jam belajar, peningkatan variasi dalam metode belajar, dan dapat mengidentifikasi
berbagai jenis kesulitan belajar.

Berdasarkan manfaat yang telah disebutkan sebelumnya, terlihat sangat jelas bahwa bimbel
sangat diperlukan agar kegiatan kelas dapat berjalan dengan lancar karena dengan adanya bimbel
siswa dapat melakukan 5 hal di atas, sehingga tidak sulit bagi guru untuk memberikan materi
pelajaran kepada siswanya. Berdasarkan penjelasan yang sudah dijelaskan sebelumnya, bimbingan
adalah suatu proses pendampingan yang berkesinambung dan sistematis dari pembimbing kepada
yang dibimbing agar tercapai pemahaman diri untuk mencapai tingkat perkembangan yang optimal.

Menurut hasil dan pembahasan penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan
belajar berpengaruh terhadap hasil belajar matematika.

PENUTUP
Setelah melakukan penelitian yang berlangsung dari bulan mei hingga juni pada tahun 2022,
dapat disimpulkan hasil analisis membuktikan bahwa bimbingan belajar berpengaruh terhadap hasil
atau prestasi belajar matematika siswa. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai persentase yang telah

4
Riduan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 89.
5
dihitung pada bagian hasil penelitian yaitu dengan persentasi 86,55% yang termasuk kedalam
kategori sangat baik yang berarti bimbingan belajar berpengaruh terhadap nilai atau prestasi siswa.

Bimbingan belajar (Bimbel) memberikan banyak manfaat yaitu dapat membantu para siswa
menjelaskan materi pelajaran matematika, memberi semangat serta mendorong siswa dalam belajar,
membantu siswa memahami suatu materi yang tidak mereka pahami di sekolah, dan untuk melatih
kemampuan dalam memecahkan soal-soal yang disajikan oleh sekolah sehingga bimbel dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Emzir. 2009. Metodologi penelitian pendidikan, kuantitatif, dan kualitatif. Grafindo Persada, Jakarta.

Sugiyono. 2015. Metode penelitian pendidikan. Edisi Ketiga. Alfabeta, Bandung.


Sugiyono. 2013. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Bandung: ALFABETA.CV.

Sugiyono. 2010. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Ahmad Sabatino. 2018. pengaruh bimbingan belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas
XI MIA MAN 1 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2016/2017. Banjarmasin.

Riduan. 2005. Belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan peneliti pemula. Bandung:
Alfabeta.
Hartono. 2010. Analisis item instrument. Bandung: Nusamedia dan Zanafa Publishing.

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Rineka Cipta, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai