Anda di halaman 1dari 23

Artikel 1

TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan 150


Vol. 1. No. 3 September 2021 e-ISSN : 2775-7188 | p-ISSN : 2775-717X
PENGGUNAAN GOOGLE FORM DALAM EVALUASI HASIL BELAJAR
PESERTA DIDIK DI MASA PANDEMI C0VID-19
LINA WAHYU SETYA UTAMI
SMA Negeri 1 Candiroto Kab.Temanggung Jawa Tengah
Email : linawahyu219@gmail.com

ABSTRAK
Artikel penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai keefektifan pemanfaatan
Google Form dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar peserta didik di masa pandemi Covid-
19. Fitur yang di teliti fokusnya adalah penggunaan aplikasi Google Form sebagai alat
evaluasihasil belajar siswa . Dalam pembelajaran diperlukan evaluasi untuk mengetahui hasil
dariproses belajar peserta didik, yang semula evaluasi dilaksanakan secara tatap muka dengan
media kertas sementara di masa pandemi Covid-19 ini, evaluasi secara konvensional tidak bisa
dilakukan karena dituntut untuk melakukan pembelajaran secara daring atau pembelajaran
jarakjauh. Peningkatan penggunaan pembelajaran online memberikan tantangan bagi para
pendidik dan peserta didik untuk memilih metode yang tepat untuk memfasilitasi peserta didik
dalam pembelajaran daring khususnya dalam hal penilaian. Penggunaan aplikasi Google Form
dalam kegiatan evaluasi hasil belajar siswa ternyata sangat efektif .Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode angket ada 35 siswa yang menjadi responden dan
memberikan tanggapan positif dengan perolehan skor 71.50 % berkategori baik. Hasil ini
membuktikan bahwa penggunaan Google Form sebagai media untuk melaksanakan evaluasi
hasil belajar siswa adalah efektif di tengah-tengah masa pandemi Covid-19 yang
pembelajarannya tidak bisa dilakukan dengan tatap muka akan tetapi secara daring.
Kata Kunci : Covid-19, Google Form, Evaluasi.

Masalah Penelitian
Sudah dua tahun pelaksanaan pembelajaran di Indonesia dilakukan secara daring. Pada tanggal
02 Maret 2020 untuk pertama kalinya pemerintah Indonsia mengumukan dua kasus pasien
positif Covid -19 di Indonesia. Kebijakan PPKM yang diambil pemerintah untuk membatasi
kegiatan masyarakat agar rantai penularan Covid -19 terputus. Perpanjangan system kerja ASN
di lingkungan pemerintah provinsi Jawa Tengah selama PPKM pada masa pandemi Corona
Virus Disease 2021 dilakukan khususnya di kabupaten Temanggung yang termasuk level 3
maka sebanyak 75 % dari seluruh ASN menjalankan tugas kedinasan bekerja dari rumah atau
tempat tinggalnya (work from home ) dengan tetap memperhatikan sasaran kinerja dan target
pegawai yang bersangkutan.Akibat dari kebijakan ini banyak sekolah yang semula berencana
mengadakan pembelajaran tatap muka akhirnya menunda kembali pelaksanaannya, dan
kembali menggunakan pembelajaran dengan metode online atau daring ( dalam jaringan ).
Kondisi pandemi Covid 19 dengan varian baru yang kian merebak membuat opsi pembelajaran
online yang paling memungkinkan untuk dilaksanakan.Penggunaan Teknologi Informasi (TI)
dalam pembelajaran dianggap sebagai salah satu alternatif menyikapi dalam kondisi khusus
dan membawa perubahan tradisi atau budaya pembelajaran serta menjadi sistem pembelajaran
mandiri. Model pembelajaran yang berhubungan dengan TI dan kini menjadi perhatian dunia
pendidikan adalah model pembelajaran berbasis komputer dan pembelajaran melalui media
elektonik berbasis web base learning (Wena, 2009).E-Learning merupakan sebuah proses
pembelajaran berbasisi elektronik dalam penggunaannya dapat diakses online (Weni & Isnani,
2016). Meningkatkan penguasaan terhadap materi pembelajaran, meningkatkan interaksi
antara peserta didik kepada pendidik dan memudahkan pada proses pembelajaran merupakan
tujuan yang dimiliki e-Learning dalam penerapannya (Darmayanti et al., 2007). Sehingga
efektif digunakan dalam masa pandemi ini.

Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
keefektifan penggunan Google Form dalam evaluasi belajar di era pandemic Covid 19 . Subyek
dari penelitian ini adalah peserta didik kelas XII MIPA1 Tahun Ajaran 2021/2022 di SMA
Negeri 1 Candiroto, kabupaten Temanggung. Teknik pengambilan data dilakukan dengan
angket melalui apikasi Google Form yang linknya dishare lewat WA group kelas .Ada 35
peserta didik yang menjadi responden dan mereka memberikan jawaban sesuai dengan kondisi
yang sebenarnya.

Analisis
Berdasarkan analisis dan pembahasan dari hasil angket yang telah dibagikan kepada siswa
sejumlah 35 siswa kelas XII-MIPA 1 sebagai responden maka dapat disimpulkan bahwa
efektivitas penggunaan Google Form dalam evaluasi hasil belajar siswa SMA Negeri1
Candiroto adalah positif khususnya untuk pelaksanaan ulangan harian dengan perolehan
persentase rata-rata 71.50 % kategori baik. Google form mempermudah siswa dalam
mengerjakan ulangan harian , mengerjakan tugas dan meningkatkan siswa dalam menggunakan
teknologi dan informasi serta lebih cepat mengetahui hasil belajar. Ada beberapa hasil respon
siswa yang menyatakan sering terkendala sinyal internet dan keterbatasan kuota internet karena
biaya yang mahal itu merupakan tantangan tersendiri dalam pembelajaran jarak jauh.

Kelebihan
1. Pembahasan nya mudah dipahami
2. Menggunakan data angket dalam penelitian

Kekurangan
1. Pembahasan nya sangat singkat
Artikel 2

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan


Volume 19, No 1, Juni 2015 (25-37)
Tersedia Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/jpep
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
p-ISSN: 1410-4725, e-ISSN: 2338-6061
EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN IPA SMP
MENGGUNAKAN MODEL COUNTENANCE STAKE
Astin Lukum
Universitas Negeri Gorontalo
astin.lukum@yahoo.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi program pembelajaran IPA SMP di Kabupaten Bone
Bolango berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Penelitian ini
merupakan penelitian evaluasi dengan model Countenace Stake. Pengumpulan data
menggunakan teknik, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif. Kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut: (1) perencanaan
pembelajaran IPA termasuk kategori cukup (68%), ditemukan belum adanya kesesuaian antara
RPP dengan standar proses pembelajaran; (2) pelaksanaan pembelajaran IPA termasuk
kategori cukup (57%), belum adanya kesesuaian antara pelaksanaan pembelajaran dengan
standar proses pelaksanan pembelajaran; dan (3) hasil belajar peserta didik belum memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan aktualitas ketercapaian 65% kategori cukup. 4)
terdapat contingency antara perencanaan, pelaksanaan dengan hasil belajar IPA,yang
perencanaan pembelajaran dengan kategori yang cukup menyebabkan guru melaksanakan
pembelajaran belum sesuai standar proses sehingga hasil belajar peserta didik belum memenuhi
KKM.
Kata Kunci: Evaluasi Program, Countenance Stake, Pembelajaran IPA

Masalah Penelitian
Penyelenggaraan pembelajaran IPA merupakan tugas utama guru IPA yang didesain
berdasarkan kurikulum dan silabus yang bertujuan untuk menjadikan peserta didik berubah
pola pikir, sikap dan keterampilannya. Dalam proses pembelajaran aktivitas peserta didik
merupakan hal utama yang menjadi fokus perhatian guru. Namun,belum semua guru IPA
melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, masih banyak guru melakukan
proses pembelajaran yang berpusat pada guru, peserta didik menjadi pendengar yang baik,
peserta didik takut bertanya tentang IPA. IPA merupakan kumpulan pengetahuan tentang objek
atau gejala-gejala tentang alam. IPA sebagai proses yang dikenal dengan metode ilmiah. Di
samping itu, IPA juga memiliki nilai-nilai ilmiah atau value of science yang melekat pada
pengetahuan ilmiah (Paramata, 2001, p.2). Lukum (2013, p.64) mengemukakan bahwa IPA
merupakan proses ilmiah yang bersifat empiris, sistematis, dan logis serta sikap ilmiah seperti
sikap ingin tahu, menghargai pembuktian, sabar, kritis, tidak putus asa, kreatif dan berdaya
cipta. IPA juga memiliki karakteristik dalam cara mempelajarinya yang berbeda dengan cara-
cara mempelajari ilmu pengetahuan lainnya (Rustaman, 2010, p.5). Hal ini memberikan
pengertian bahwa IPA merupakan pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan dan
klasifikasi data yang melibatkan aplikasi penalaran matematis dan analisis data terhadap gejala-
gejala alam.

Hasil penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan model evaluasi yang digunakan adalah
Coutenance Stake. Model evaluasi Stake merupakan analisis proses evaluasi yang menekankan
pada dua jenis operasi yaitu deskripsi (descriptions) dan pertimbangan (judgments) serta
membedakan tiga fase dalam evaluasi program yaitu: (1) persiapan (antecedents) dalam
penelitian ini adalah perencanaan pembelajaran; (2) transaksi adalah pelaksanaan
pembelajaran; dan (3) outcome dari program ini yakni hasil belajar peserta didik. Matriks
deskripsi berhubungan dengan intens program pembelajaran IPA dan hasil observations dari
program ini di sekolah. Matriks judgement ber-hubungan dengan standar atau kriteria dalam
hal ini adalah Permendikbud No 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pembelajaran dan
judgement (pertimbangan) evaluator.

Analisis
Berdasarkan analisis congruences dan contingency, direkomendasikan sebagai berikut.
Pertama, perencanaan pembelajaran yang baik perlu mempertimbangkan pencapaian tujuan
melalui penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan perkem-bangan peserta didik.
Strategi pembelajaran meliputi: media, metode pembelajaran dan pendekatan pembelajaran.
Kedua, pelaksanaan pembelajaran hendaknya mengacu pada RPP yang dibuat guru. RPP yang
berkualitas menggunakan strategi pembelajaran aktif, efektif dan menyenangkan, yang akan
menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang menantang dari peserta didik.
Ketiga, hasil belajar IPA seharusnyadiperoleh peserta didik melalui proses pembelajaran yang
menggunakan penilaian otentik. Penilaian ini memadukan penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara utuh.

Kelebihan
1. Pembahasan nya lengkap
2. Referensi nya akurat

Kekurangan
1. –
Artikel 3
Evaluasi Pelaksanaan Standar Produk Hasil Belajar pada Satuan Pendidikan Anak Usia Dini
La Ode Anhusadar
Institut Agama Islam Negeri Kendari, Indonesia.
Email: sadar.wanchines@gmail.com

Abstrak :
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi pencapaian hasil belajar yang telah
ditetapkan berdasarkan standar produk pada satuan pendidikan anak usia dini. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode evaluasi model CIPP dengan
pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi di lapangan, wawancara terhadap
guru dan kepala sekolah, dan dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pelaporan
hasil belajar anak sudah menyertakan seluruh aspek pengembangan anak. Pelaporan dibuat
dalam bentuk narasi berdasarkan rekapitulasi jumlah angka yang diperoleh anak dalam
penilaian harian. Kelemahan penilaian semacam ini adalah kurangnya fakta berupa laporan
atau catatan tertulis tentang kemajuan anak sebagai dasar membuat laporan akhir.

Masalah Penelitian
Evaluasi telah dilakukan oleh semua lembaga PAUD, walaupun masih ada instrumen evaluasi
pembelajaran yang bervariasi. Ada beberapa lembaga yang memiliki instrumen evaluasi
lengkap dan ada yang masih kurang lengkap. Selain itu, pengawasan pembelajaran PAUD oleh
kepala satuan PAUD atau penilik dari dinas pendidikan telah dilaksanakan secara berkala.
Hasil penelitian Felayati dan Yaswinda (2019) menemukan bahwa kegiatan proses
pembelajaran di lembaga PAUD di lokasi penelitian mereka umumnya telah menggunakan
Standar Isi Tentang Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STTPPA) sebagai acuan.
Sedangkan kurikulum yang telah dilaksanakan telah meliputi pelaksanaan pembelajaran
berdasarkan program muatan kurikulum, kompetensi inti, kompetensi dasar dan lama belajar
yang telah disusun dan dilaksanakan. Penelitian tersebut menemukan bahwa upaya
pelaksanakan kurikulum 2013 dan pembelajaran menggunakan STTPPA telah terlaksana
dengan baik.

Hasil Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode evaluasi model context,
input, process, dan product (CIPP) dengan pendekatan kualitatif. Model evaluasi CIPP
dikembangkan oleh Daniel Stufflebeam pada tahun 1966. Stufflebeam menyatakan model
evaluasi CIPP merupakan model evaluasi komprehensif yang memiliki fungsi formatif dan
fungsi sumatif. Fungsi formatif evaluasi adalah memberikan informasi guna memperbaiki dan
mengembangkan program, sedangkan fungsi sumatif evaluasi adalah memberi pertimbangan
untuk menentukan keberhasilan atau kelanjutan program.

Analisis
Komponen-komponen pengembangan yang dibahas dalam program analisis hasil belajar anak
meliputi lima poin. Pertama, pembentukan perilaku, meliputi nilai-nilai agama dan moral,
sosial emosional, dan kemandirian. Kedua, kemampuan dasar, meliputi bahasa yakni menerima
dan mengungkapkan bahasa dan keaksaraan. Ketiga, kognitif, meliputi pengetahuan umum
sains, konsep bentuk, warna, ukuran, dan pola. Keempat, konsep bilangan, lambang bilangan
dan huruf. Kelima, fisik, meliputi motorik kasar, motorik halus dan kesehatan fisik. Dari
komponen-komponen evaluasi yang sudah dipaparkan, akan lebih mudah untuk mengetahui
hasil studi ini dengan membandingkan secara ringkas antara hasil evaluasi dengan standar
PAUD. Evaluasi pada tataran ini memperlihatkan bahwa laporan hasil belajar anak dilaporkan
sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan anak yang diatur dalam standar PAUD.
Artinya, tiap aspek perkembangan anak dijelaskan tingkat ketercapaiannya. Namun, masih ada
kelemahan terkait cara melakukan penilaian yang digunakan kober dalam penelitian ini.
Perkembangan semua peserta didik dicatat secara general atau dengan kata lain digabungkan
antara anak yang satu dengan yang lainnya. Padahal, setiap peserta didik memliki karakter yang
berbeda satu sama yang lain sehingga mencatat secara individu akan membantu pendidik dalam
menilai anak secara lebih mendalam.

Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan
1. Pembahasan nya lengkap
2. Data nya hasil penelitian

Kekurangan
1. –
Artikel 4
EFEKTIVITAS EVALUASI PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK
TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI
MADRASAH IBTIDAIYAH DDI AMPARITA
KECAMATAN TELLU LIMPOE
KAB.SIDRAP
.
Ahriyani MaidinSt. Wardah hanafie Das
Universutas Muhammadiyah Parepare
St. Wardah hanafie Das
Universutas Muhammadiyah Parepare

Abstrak
Pokok pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Efektivitas Evaluasi
Pembelajaran Akidah Akhlak Terhadap Prestasi Belajar Peserta didik di Madrasah
Ibtidaiyah Darud Da’wah Wal Irsyad Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten
Sidenreng Rappang. Sebagai penyempurna tesis ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif
dan bersifat deskriftif dengan pendekatan pedagogis.Penelitian pada pengungkapan masalah
sebagaimana adanya analisis data dengan menggunakan observasi, wawancara dan
penggunaan dokumen dengan menggunakan analisis data reduksi data, penyajian data,
penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Hasil penelitian ini ditunjukkan pada Perencanaan
evaluasi pembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Darud Da’wah wal Irsyad
Amparita dilakukan dalam bentuk menentukan tujuan evaluasi, menyusun kisi-kisi, menulis
soal dan analisis serta revisi soal. Adapun teknik pelaksanaan evaluasi pembelajaran Akidah
Akhlak dilakukan dengan bentuk tes tertulis, tes lisan, dan nontes. Implikasi dari penelitian
ini adalah 1) Guru diharapkan betul-betul melakukan perencanaan dalam melakukan evaluasi
pembelajaran Akidah Akhlak sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih maksimal. 2)
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran Akidah Akhlak hendaknya dilakukan dalam bentuk yang
bervariasi yaitu berupa tes tertulis, tes lisan, dan nontes untuk lebih mengetahui kemampuan
peserta didik dari berbagai aspek. 3) Peserta didik perlu diberi pemahaman bahwa keberhasilan
belajar tidak semata dinilai berdasarkan tingkat pengetahuan, tapi lebih dari itu perlu
ditunjukkan dengan bersikap baik seperti jujuran, disiplin, sopan santun, berdoa dan lain
sebagainya.
Keywords : evaluation, achievemen
Masalah Penelitian
Madrasah Ibtidaiyah Darul Da’wah Wal Irsyad Amparita sebagaimana madrasah-madrasah
lainnya, sebagai suatu lembaga pendidikan yang jam pelajaran agamanya lebih banyak
dibanding sekolah-sekolah umum, salah satu mata pelajaran agama yang diajarkan adalah mata
pelajaran akidah akhlak. Materi akidah membahas mengenai kepercayaan, keimanan
kepada Allah swt. yang merupakan prinsip pokok dalam ajaran agama Islam. Sedangkan
akhlak diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Sehingga dapat dipahami sebagai
sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam dalam jiwa dan selalu
ada padanya. Pengajaran akhlak berarti pengajaran tentang bentuk batin seseorang yang
kelihatan pada tingkah lakunya. Sebagai lembaga pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Darul
Da’wah Wal-Irsyad Amparita perlu melakukan evaluasi dalam menilai tingkat prestasi belajar
yang dicapai peserta didiknya. Dengan melakukan evaliasi guru-guru dapat mengetahuai
tingkat keberhasilan yang dicapai dalam selama pembelajaran.

Hasil Penelitian
penulis menggunakan penelitian kualitatif dan bersifat deskriftif dengan pendekatan
pedagogis.Penelitian pada pengungkapan masalah sebagaimana adanya analisis data dengan
menggunakan observasi, wawancara dan penggunaan dokumen dengan menggunakan
analisis data reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data.

Analisis
Dalam hasil analisis artikel dapat di simpulkan Prestasi belajar akidah akhlak peserta didik
Madrasah Ibtidaiyah Darud Da’wah wal Irsyad Amparita dinilai dari berbagai sikap yang
ditunjukkan oleh peserta didik, berupa;
1. Kejujuran, peserta didik rata-rata dinilai bersikap jujur ketika berbicara. Tetapi perlu
ada perhatian khusus dari guru-guru untuk terus membina sikap jujur tersebut sehingga
memahami bahwa sikap jujur itu harus tetap dijaga ketika berbicara dengan siapa pun, baik
dengan orang yang lebih tua maupun dengan teman sebaya, bahkan orang yang lebih
muda sekalipun.
2. Kedisiplinan, kedisiplinan peserta didik dalam hal kehadiran disekolah cukup baik,
sedangkan kedisiplinan mengikuti pelajaran dan kedisiplinan berpakaian masih perlu
ditingkatkan supaya lebih tertib dalam mengikuti pelajaran, dan merapikan pakaian
tidak hanya pada saat apel pagi dilakukan. Karena kedisiplinan dibutuhkan di berbagai
hal, karena itulah aturan diterapkan dalam segala hal yang dapat memengaruhi
kelancaran proses pembelajaran.
3. Sopan santun, sikap peserta didik ada yang dapat dinilai bersikap sopan, namun secara
umum perilaku sopan santun peserta didik dianggap belum sesuai harapan. Karena
seharusnya dengan pendidikan setidaknya peserta didik memahami akan pentingnya
bersikap baik dan berupaya menghindari perilaku-perilaku buruk.
4. Kebiasaan berdoa, peserta didik memiliki kebiasaan berdoa sebelum dan setelah belajar.
Kebiasaan tersebut patut dipertahankan dan terus dibina supaya peserta didik lebih
menyadari akan pentingnya berdoa sehingga peserta didik banyak berdoa dan
membiasakan diri berdoa ketika memulai dan mengakhiri kegiatan.
5. Adab memasuki ruangan, memberi salam sebelum masuk ruangan sudah menjadi kebiasan
peserta didik. Kebiasaan tersebut merupakan hasil binaan dari para guru dengan metode
pembiasaan sebagaimana pembiasaan berdoa sebelum dan sesudah belajar. Selain
membiasakan peserta didik, guru-guru juga perlu terus membina supaya kebiasaan
berdoa ini tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah, tetapi juga dijadikan kebiasaan
di rumah dan di lingkungan masyarakat.

Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan
1. Referensi nya akurat
2. Pembahasan nya mudah di pahami
Kekurangan
1. –
Artikel 5
PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MELALUI WEBINAR
EVALUASI HASIL BELAJAR BAGI GURU-GURU MTs. AL-MA’ARIF 1 AIMAS
Wini Tarmini,Imam Safi’i1, Yeni Witdianti, Suci Larassaty
Universitas MuhammadiyahProf.DR.HAMKA,Jakarta,Indonesia
imamsafii2077@uhamka.ac.id

Abstrak
Penyusunan instrumen evaluasi hasil belajar dan pelaksanaannya secara daring merupakan
salah satu kompetensi profesional yang harus dimiliki oleh gurusaat ini. Sebagian besar Guru
MTs. Al-Ma’arif 1 Aimas belum terampil dalam memanfaatkan media daring sebagai media
penyusunan dan pelaksanaan evaluasi hasil belajar. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi para Guru MTs. Al-Ma’arif 1 Aimas, Sorong dalam menyusun
instrumen evaluasi hasilbelajar secara daring dengan menggunakan media Quizizz. Metode
yang digunakan dalam upaya peningkatan kompetensipara guru adalah melalui kegiatan
pelatihan. Tahapan yang digunakan dalam pelatihan ini adalah tahap eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi. Tahap eksplorasi diawali dengan pengajuan beberapa pertanyaan melalui Google
Formyang berkaitan dengan pemahaman para peserta pelatihan tentang evaluasi dan berbagai
media yang dapat digunakan untuk melalukan evaluasi hasil belajar. Tahap elaborasi
adalah berupa penjelasan dan pelatihan penyusunan instrumen evaluasi hasil belajarn
dengan menggunakan media. Pada tahap konfirmasi para peserta pelatihan diminta untuk
menyusun instrumen evaluasi, mengatur waktu pengerjaan, membagikan link dan kode
room kepada siswa, danmenganalisis hasil belajar dengan menggunakan penggunaan media
Quizizz. Hasil kegiatan menunjukkanbahwa pemahaman dan kompetensi para Guru MTs. Al
Ma’arif 1 Aimas Sorong meningkat secara signifikan, yaitu dengan rata-rata awal 25,9%
menjadi 86,6%. Kegiatan pelatihan ini dapat dijadikan salah satu model pelatihan untuk
meningkatkan kompetensi profesional para guru.
Kata Kunci:pelatihan, evaluasi hasil belajar,Quizizz

Masalah Penelitian
Kemampuan penguasaan teknologi dalam menganalisis evaluasi hasil belajar siswa mutlak
dalam menghadapi era revolusi 4.0. Terlebih lagi, hadirnya pandemi covid-19 (Corona
Virus Disease)secara total telah mengubah pola pembelajaran, tidak terkecuali evaluasi hasil
belajar. UNESCO menyebutkan, lebih dari 850 juta siswa di dunia tidak bisa belajar di sekolah
akibat virus asal Wuhan, China tersebut (Rajab, 2020). Berkenaan dengan hal tersebut,
maka pemerintah menetapkanPeraturan Pemerintah Republik IndonesiaNo. 21 Tahun 2020
Tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan
Coronavirus Disease 2019(COVID-19). Merespon kebijakan tersebut para penyelenggara
pendidikan yang dipandu oleh Kementerian Pendidikan diminta untuk menutup sekolah
dan menerapkan pembelajaran jarak jauh. Penerapan pembelajaran jarakjauh atau daring
tentu harus diimbangi dengan penggunaan media analisis hasil belajar e-learning(virtual) yang
tepat dan efektif.

Hasil Penelitian
Pelatihan Evaluasi Hasil Belajar dengan Media Quizizzbagi Guru MTs. Al-Ma’arif 1 Aimas,
di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat ini dilakukan dengan webinar melalui Google
Meet. Peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 20 peserta. Metode yang digunakan dalam
upaya peningkatan kompetensi para guru tersebut melalui pelatihan, yang dibagi menjadi tiga
tahap, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Analisis
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pelatihan yang telah dilangsungkan dapat diketahui, bahwa
pemahaman para peserta pelatihan atau guru tentang evaluasi telah meningkat. Rata-rata
pemahaman awal para peserta pelatihan tentang evaluasi, beberapa media onlinedalam
penyelenggaraan evaluasi, dan pemanfaatan media Quizizz hanya sebesar 44,4%. Setelah
mengikuti kegiatan pelatihan yang dilangsungkan secara virtual melalui Google Meet
meningkat sangat signifikan, yaitu menjadi 86,6%. Hal ini menunjukkan, bahwa kegiatan
pelatihan yang diselenggarakan secara online bagi para peserta pelatihan berlangsung secara
efektif. Kegiatanpelatihan penyusunan instrumen evaluasi melalui media Quizizz yang
dilangsungkan secara online(webinar) mampu meningkatkan kompetensi profesional para guru
dalam menyusun dan melaksanakan evaluasi hasil belajar. Melalui media Quizizz, para
guru dapat dengan mudah menyusun dan melangsungkan evaluasi secara online. Di
samping itu, para guru juga mampu dengan cepat mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam
mengikuti kegiatan belajar yang telah dilangsungkan. Dengan demikian, guru pun dapat lekas
mengambil tindakan yang tepat dalam melangsungkan sertameningkatkan proses
pembelajaran berikutnya.Berdasarkan efektivitas pelaksanaan pelatihan tersebut, pelatihan
serupa di masa pendemi covid-19 ini perlu digalakkan.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
1. Referensi lengkap

Kekurangan
1. Penulisan judul artikel di daftar Pustaka masih ada yang belum miringkan
Artikel 6
Penerapan Metode Giving Question and Getting Answer untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Peserta Didik pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Hesti Yulianti Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis


Email: hesti_yulianti94@yahoo.co.id

Cecep Darul Iwan Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis


Email: cecep.daruliwan@gmail.com

Saeful Millah Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis


Email: saeful.millahcms@gmail.com

Abstrak
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan mutu hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam. Alternatif yang ditawarkan untuk mencapai tujuan itu
adalah dengan memperkenalkan metode giving question and getting answer. Penelitian ini
menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kurt Lewin. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Penelitian Tindakan Kelas di kelas
VIII H SMP Negeri 1 Baregbeg Kabupaten Ciamis. Langkah-langkah analisis data sebagai
berikut: seleksi data, pengoreksian data dan pembobotan data. Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa metode giving question and getting answer berhasil meningkatkan mutu
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah
Pertama Negeri Baregbeg Kabupaten Ciamis.
Kata Kunci : Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Hasil Belajar Siswa, Kualitas Pembelajaran

Masalah penelitian
Rendahnya hasil belajar peserta didik disebabkan karena penerapan metode yang belum
dilaksanakan secara maksimal, ini dapat dilihat dalam praktiknya peserta didik diperintahkan
mencatat materi dan mendengarkan penjelasan guru sampai jam pelajaran selesai, sehingga
belum dapat mengaktifkan peserta didik secara penuh dalam proses belajar mengajar.
Cara belajar seperti ini dapat menyebabkan peserta didik cepat jenuh, bosan, dan kurang
semangat dalam mengikuti pembelajaran, kemudian menyebabkan pembelajaran PAI menjadi
kurang menarik. Sebagai konsekuensi logis dari kondisi tersebut adalah bila tidak diupayakan
perbaikan mutu proses pembelajaran dengan perbaikan metode pembelajaran tentu hasil belajar
peserta didik pada mata pelajaran PAI menjadi tidak baik.
Berdasarkan masalah di atas perlu kiranya diperkenalkan sebuah metode pembelajaran yang
lebih menitikberatkan keaktifan dan berorientasi pada peserta didik. Salah satu metode
pembelajaran yang lebih banyak melibatkan keikutsertaan peserta didik dalam proses belajar
adalah metode pembelajaran Giving Question and Getting Answer. Hal ini sesuai dengan
pandangan Suprijono (2012, p. 107) mengemukakan bahwa Giving Question and Getting
Answer ditemukan oleh Spancer Kagan, orang berkebangsaan Swiss pada tahun 1963
merupakan metode pembelajaran yang dapat merangsang, memancing serta mengajak peserta
didik untuk ikut berpartisipasi aktif. Metode pembelajaran ini dikembangkan untuk melatih
peserta didik memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya dan menjawab pertanyaan.
Metode ini juga dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk menetapkan kadar pengetahuan
setiap peserta didik dalam suatu kelas. Juga pandangan Hamruni (2011, p. 171) mengemukakan
bahwa Giving Question and Getting Answer adalah strategi atau metode pembelajaran yang
diarahkan untuk melibatkan peserta didik dalam meninjau ulang materi pelajaran dari pelajaran
sebelumnya atau di akhir pertemuan. Adapun menurut Suprijono (2012, p. 107), Giving
Question and Getting Answer adalah metode pembelajaran yang dikembangkan untuk melatih
peserta didik memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya dan menjawab pertanyaan.

Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kurt Lewin.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Penelitian ini bertujuan
untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI. Penelitian
Tindakan Kelas di kelas VIII H SMP Negeri 1 Baregbeg Kabupaten Ciamis.

Analisis
Berdasarkan hasil analisis dapat di simpulkan hal-hal sebagai berikut. Pertama, penyusunan
perencanaan pembelajaran PAI di kelas VIII H SMP Negeri 1 Baregbeg Kabupaten Ciamis
dengan menerapkan metode pembelajaran Giving Question and Getting Answer mengalami
peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi pada siklus I mencapai nilai rata-rata
81,54, siklus II mencapai nilai 85,27 dan siklus III mencapai nilai 88,09. Kedua, pelaksanaan
proses pembelajaran pada mata pelajaran PAI di kelas VIII H SMP Negeri 1 Baregbeg
Kabupaten Ciamis dengan menerapkan metode Giving Question and Getting Answer
mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan penilaian observer pada
pembelajaran siklus I dengan nilai rata-rata mencapai 83,71, siklus II mencapai 87 dan siklus
III mencapai 90,28. Ketiga, Hasil belajar peserta didik kelas VIII H SMP Negeri 1 Baregbeg
Kabupaten Ciamis setelah mengukuti pembelajaran PAI dengan menerapkan metode
pembelajaran Giving Question and Getting Answer mengalami peningkatan. Hal ini dapat
dilihat dari hasil siklus I mendapat nilai rata-rata 75,29, siklus II dengan nilai rata-rata 78,94,
dan siklus III dengan nilai rata-rata 84,85.

Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan
1. Pembahasan nya mudah di pahami
2. Referensi Lengkap
Kekurangan
1. –
Artikel 7
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak
melalui Metode Lectures Vary

Fitri Fatimatuzahroh Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis, Jawa Barat.
Email: fitrifatimatuzahroh1994@gmail.com

Lilis Nurteti Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis, Jawa Barat.
Email: lilis_nurteti_iaid@yahoo.co.id S.

Koswara Program Pascasarjana, Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis, Jawa
Barat.
Email: koswara.iaid@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk membahas perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, dan hasil belajar siswa mata pelajaran Aqidah Akhlak pokok bahasan
“menghindari akhlak tercela” menggunakan metode lectures vary di kelas V MI Kiarapayung
Ciamis. Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) model Kurt
Lewin. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, wawancara,
dokumentasi dan data dianalisis secara deskriptif. Setelah dilakukan penelitian di kelas V MI
Kiarapayung Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis, hasil belajar peserta didik dengan
enggunakan metode pembelajaran Lectues Vary mengalami peningkatan, yaitu pra siklus rata-
rata 72,8 dengan ketuntasan 44 %, siklus I rata-rata 81,6 dengan ketuntasan 72 %, siklus II rata-
rata 96 dengan ketuntasan 96 %, dan siklus III rata-rata 96,8 dengan ketuntasan 100 %. Dengan
demikian, metode pembelajaran Lectures Vary dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata Kunci : Pendidikan Islam, metode ceramah bervariasi, hasil belajar.

Masalah Penelitian
Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode adalah pelicin jalan
pengajaran menuju tujuan/ sasaran. Jadi, guru sebaiknya menggunakan metode yang dapat
menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efisien untuk
mencapai tujuan (Mufarokah, 2009, p. 80). Salah satu metode yang dapat dimanfaatkan oleh
pendidik dalam proses pembelajaran khususnya pelajaran aqidah akhlak dapat menggunakan
metode lectures vary. Menurut W. Gulo, metode Lectures Vary terdiri dari dua kata, yaitu
Lectures dan Vary. Lectures adalah ceramah. Ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan
pelajaran melalui penuturan lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok peserta didik.
Adapun Vary artinya variasi (Gulo, 2002, p. 29).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran
lectures vary adalah penggabungan antara metode ceramah, tanya jawab, penugasan dan yang
lainnya, penggunaannya harus didukung dengan alat dan media atau dengan metode lainnya
yang dapat menciptakan interaksi belajar-mengajar yang dinamis dan bervariasi (Gulo, 2002,
p. 30). Dengan demikian, masalah pokok dalam penelitian ini, yaitu: Bagaimana upaya
meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode lectures vary pada mata
pelajaran Aqidah Akhlak pokok bahasan ‘menghindari akhlak tercela’ pada peserta didik kelas
V MI Kiarapayung Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis.

Hasil Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) model Kurt
Lewin (Suyoto, 2016, p. 378). Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, tes, wawancara, dokumentasi dan data dianalisis secara deskriptif (Wiraatmaja,
2008, p. 21). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Peserta didik dengan
menggunakan metode lectures vary pada mata pelajaran Aqidah Akhlak pokok bahasan
Menghindari Akhlak Tercela. Penelitian Tindakan Kelas pada Peserta didik kelas V MI
Kiarapayung Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis.

Analisis
hasil belajar Peserta didik pada mata pelajaran Aqidah Akhlak pokok bahasan ‘menghindari
akhlak tercela’ pada peserta didik kelas V MI Kiarapayung Kecamatan Rancah Kabupaten
Ciamis, dengan berbagai upaya dan tindakan telah mengalami peningkatan dari siklus I sampai
pada siklus III, untuk itu dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Pertama, perencanaan
pembelajaran Aqidah Akhlak pokok bahasan ‘menghindari akhlak tercela’ menggunakan
metode lectures vary di kelas V MI Kiarapayung Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis yang
dilakukan oleh guru telah sesuai dengan acuan standar KTSP, dan mengalami peningkatan
setiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi perencanaan pembelajaran pada
Siklus I mencapai nilai rata-rata 90,65 (baik) sedangkan pada Siklus II mencapai nilai rata-rata
90,69 (baik) dan pada Siklus III mencapai nilai rata rata 91,23 (sangat baik). Kedua,
pelaksanaan pembelajaran Aqidah Akhlak pokok bahasan ‘menghindari akhlak tercela’ dengan
menggunakan metode pembelajaran lectures vary di kelas V MI Kiarapayung Kecamatan
Rancah Kabupaten Ciamis yang dilakukan oleh guru telah menunjukkan kegiatan
pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan. Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran terus mengalami
peningkatan dari siklus ke siklus. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi pada Siklus I
kemampuan guru mencapai 89,81(baik) sedangkan pada Siklus II mencapai nilai rata-rata
90,22 (baik) dan pada Siklus III mencapai nilai rata-rata 91,16 (sangat baik). Ketiga, Hasil
belajar peserta didik kelas V MI Kiarapayung Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis setelah
mengikuti pembelajaran Aqidah Akhlak pokok bahasan ‘menghindari akhlak tercela’
mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. Hal itu dapat dilihat dari nilai tes pada Siklus I
mencapai nilai rata-rata 81,6 (baik) dengan presentase ketuntasan 72% sedangkan pada Siklus
II mencapai nilai rata-rata 96 (baik) dengan presentase ketuntasan 96% dan pada Siklus III
mencapai nilai rata-rata 96,8 (baik) dengan presentase ketuntasan 100%.

Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan
1. Referensi akurat
Kekurangan
1. -
Artikel 8
ANALISIS KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP LAYANAN
EVALUASI HASIL BELAJAR
ONLINE
Dwi Ayu Kusumawardhani
Burhanuddin
Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang 65145
e-mail: dwiayukw14@gmail.com

Abstak:
Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan: (1) tingkat harapan peserta didik tentang
Layanan Evaluasi Hasil Belajar Online di SMK Negeri 3 Malang; (2) tingkat realitas menurut
persepsi siswa tentang Layanan Evaluasi Hasil Pembelajaran Online di SMK Negeri 3 Malang;
(3) perbedaan antara harapan dan persepsi siswa tentang Layanan Evaluasi Hasil Belajar
Online di SMK Negeri 3 Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
desain penelitian komparatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup Analisis data menggunakan teknik deskriptif dan One Way Anova. Berdasarkan hasil
analisis data dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) tingkat harapan siswa tentang
Layanan Evaluasi Hasil Belajar Online di SMK Negeri 3 Malang berada dalam kategori cukup
puas; (2) pada kenyataannya Layanan Evaluasi Hasil Belajar Online berada dalam kategori
cukup puas; (3) tidak ada perbedaan yang signifikan antara harapan dan persepsi siswa tentang
Layanan Evaluasi Hasil Belajar Online di Sekolah Menengah Kejuruan 3 Malang.
Kata kunci: kepuasan peserta didik; layanan evaluasi hasil belajar Online

Masalah Penelitian
Sekolah mengemban tugas penting untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan baik
kepada peserta didik sebagai pelangan atau pengguna jasa. Peserta didik sebagai pelanggan
atau pengguna jasa tentu mengharapkan pelayanan dari sekolah yang bermutu atau berkualitas
seperti ruang tempat pelaksanaan Evaluasi Hasil Belajar Online yang luas dan bersih, yang
tenang dan jauh dari kebisingan, sehingga peserta didik dapat melaksanakan Evaluasi Hasil
Belajar dengan maksimal. Harapan peserta didik itulah yang diyakini memiliki peranan yang
besar dalam menentukan kualitas dari pelayanan yang diberikan oleh sekolah. Pelaksanaan
Evaluasi Hasil Belajar Online sudah diterapkan dari beberapa tahun terakhir pada Ujian
Nasional (UN) di Indonesia dengan menggunakan komputer dan juga akses internet, yang
membedakan dari Evaluasi Hasil Belajar Online dengan tes tulis terletak pada butir tes baik itu
butir soal maupun lembar jawaban yang tidak lagi tertulis di sebuah kertas melainkan sudah
menggunakan komputer. Evaluasi Ujian Online di Indonesia telah diatur oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) Nomor 0032/P/BSNP/III/2015 tentang Pelaksanaan Ujian
Nasional Berbasis Komputer/Computer Based Test (UNBK)/(CBT) Tahun Pelajaran
2014/2015. Kota Malang sendiri telah menerapkan Evaluasi Hasil Belajar Online sejak Tahun
2015 yang digunakan pada Ujian Nasional Tingkat SMA/SMK Negeri. Berdasarkan informasi
dari hasil studi penelitian, dikatakan bahwa salah satu dari pelaksana pengguna Evaluasi Hasil
Belajar Online adalah SMK Negeri 3 Malang. SMK Negeri 3 Malang merupakan sekolah
percobaan pertama di Kota Malang yang ditugaskan untuk melakukan uji coba ujian
menggunakan CBT atau komputer pada Tahun 2014. Evaluasi yang dilaksanakan secara
Online di SMK Negeri 3 Malang adalah Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester,
Ujian Tryout dan Ujian Akhir Sekolah (UAS), sedangkan Ujian Akhir Nasional (UAN)
dilaksanakan secara Online sesuai dengan Peraturan Pemerintah. Evaluasi Hasil Belajar Online
line dilaksanakan pada semua jurusan di SMK Negeri 3 Malang. tujuan penelitian ini adalah
(1) Mendeskripsikan tingkat ekspektasi peserta didik tentang Layanan Evaluasi Hasil Belajar
Online di SMK Negeri 3 Malang, (2) Mendeskripsikan tingkat kenyataan menurut persepsi
peserta didik tentang Layanan Evaluasi Hasil Belajar Online di SMK Negeri 3 Malang, (3)
Mendeskripsikan perbedaan ekspektasi dan persepsi peserta didik tentang Layanan Evaluasi
Hasil Belajar Online di SMK Negeri 3 Malang

Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian komparatif yang
bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena yang ada baik yang bersifat
alamiah maupun rekayasa manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan fakta yang
terdapat dilapangan mengenai kepuasan peserta didik terhadap Layanan Evaluasi Hasil Belajar
Online. Lokasi penelitian ini bertempat di SMK Negeri 3 Malang. SMK Negeri 3 Malang
merupakan salah sekolah yang dijadikan contoh dalam pelaksanaan Evaluasi Hasil Belajar
Online sejak tahun ajaran 2014/2015. SMKN Negeri 3 Malang memiliki 5 jurusan yakni
perhotelan, tata kecantikan, tata boga, tata busana, serta teknik komputer dan jaringan. SMK
Negeri 3 Malang terletak di Jalan Surabaya No. 1, Klojen Kota Malang.

Analisis
Berdasarkan hasil analisis data dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. tingkat harapan siswa tentang Layanan Evaluasi Hasil Belajar Online di SMK Negeri 3
Malang berada dalam kategori cukup puas;
2. pada kenyataannya Layanan Evaluasi Hasil Belajar Online berada dalam kategori cukup
puas;
3. tidak ada perbedaan yang signifikan antara harapan dan persepsi siswa tentang Layanan
Evaluasi Hasil Belajar Online di Sekolah Menengah Kejuruan 3 Malang.

Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan
1. Pembahasan nya mudah di pahami
2. Data nya akurat karena dari angket
Kekurangan
1. Judul artikel pada daftar Pustaka masih ada yang belum tulisan di miringkan

Anda mungkin juga menyukai