Anda di halaman 1dari 9

4.1.

24 Evaluasi Product

4.1.2.4.1 Hasil Belajara peserta didik

Hasil pembelajaran merupakan akhir dari proses pembelajaran yang

paling diperhatikan pada setiap lembaga pendidikan, karena tahap akhir inilah

yang akan menjadi tolak ukur dan paling diperhatikan oleh peserta didik dan

orang tua, untuk itu pihak SMA Negeri 1 Kayuagung berupaya dengan adanya

e – learning ini tetatp dapat meningkatkan hasil akhir peserta didik sama seperti

pembelajaran tatap muka.

Pengambilan data evaluasi product penelitian lakukan dengan mengacu

pada kriteria Pemendikbud No. 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian

Pendidikan pada Bab II Pasal (3) diterangkan bahwa lingkup penilaian belajar

peserta didik meliputi tiga aspek (a) sikap; (b) pengetahuan; (c) ketarampilan.

Tabel 4.6 Aspek Komponen Produk

No Aspek Komponen Produk

1. Hasil belajar peserta didik

Sumber : Aspek indikator komponen produk

Dalam rmembuat tentu tiga penilaian yakni penilaian sikap, pengetahuan,

dan keterampilan tentu menggunakan prosedur yang perlu dilakukan seperti

menyusun perencanaan penilaian dan mengembangkan instrumen penilaian.

Berdasarkan hasil wawancara dengan peniliti Ibu Septi Anggriani

sebelum melakukan penillaian juga membuat perencanaan penilaian “ Sebelum

melakukan penilaian perlu adanya strategi penilaian, dimana format penilaiannya


tertera dalam RPP yang akan saya ajarkan, dalan RPP yang saya buat terdapat

Instrumen, kisi-kisi, dan pendoman panskoran penilaian”

Dalam penilaian ada tiga ranah; yaitu penilaian sikap, pengetahuan

Dan Keterampilan. Penilaian sikap memiliki beberapa tahapan diantaranya

seperti mengamati, Mencatat perilaku peserta didik,” menindaklanjuti

pengamatan yang dilakukan, kemudian mendeskripsikannya. Peneliti pun

mencoba menanyakan kepada Ibu Septi terkait bagaimana beliau melakukan

penilaian sikap untuk kelas IV, berikut dibawah ini hasil wawancara yang peniliti

lakukan:

“Untuk penilaian dari segi sikap saya lakukan Pengamatan dalam proses

pembelajaran , dan itupun tidak semua peserta didik, hanya peserta didik yang

terlihat akan mencolok prilakunya yang akan menjadi catatan, itu saya lakukan

berkelanjutan karena setiap harus sikap anak berubah-berubah misal pada saat

pembelajaran daring ada anak yang tingkah lakunya kurang sopan seperti dalam

adab berbicara, karena agak sulit untuk menilai sikap peserta didik dalam

pembelajaran jarak jauh”

Dari hasil wawancara bersama Bu Septi beliau melakukan penilaian sikap

dengan melakukan pengamatan kepada peserta didik baik selama proses

pembelajaran maupun catatan khusus pada peserta didik yanga kurang disiplin

terutama dalam pengumpulan tugas, dengan memberikan catatan dan penilaian

tentang sikap peserta didik itu sangat penting dengan itu guru bisa memberikan

umpan balik pada peserta didik tersebut.


Pada penilaian pengetahuan sendiri biasanya dilakukan dengan kegiatan

pretest, posttest, adan ulangan. Pengambilan protest dilakukan sebelum materi

pelajaran diajarkan dan prosttest dilakukan setelah materi diajarkan sebagai

bentuk refleksi guru terhadap peserta didik.

Untuk penilaian Keterampilan biasanya menekankan pada pengambilan

nilai proyek dan produk, berikut hasil wawancara dengan Ibu septi :

“Dalam penilaian keterampilan biasanya saya memberikan tugasp pada

anak seperti menulis huruf hija’yah dan yang lainnya, hasil produk yang dibuat

anak tersebut yang akan dijadikan penilainnya”

Peneliti juga menanyakan kepad Bu Septi terkait tindak lanjut setelah

melakukan penilaian baik sikap, keterampilan, dan pengetahuan, berikut jawaban

beliau :

“Hasil dari penilaian itu akan diberikan tindak lanjut jika itu pengetahuan

jelas remidial, kalau sikap biasanya kita berikan bimbingan pada peserta didik

tersebut, namun jika dirasakan perlu mendatangkan orang tua bearti harus

mengadakan panggilan orang tua bearti harus mengadakan panggilan orang tua

peserta peserta didik , dan kalau keterampilan sama kita remidi atau pengayaan”

Untuk melihat hasil belajar peserta didik biasanya berupa dokumen daftar

nilai yang peneliti dapatkan dari wali kelas sekaligus guru kelas IV Ibu Septi,

terkait tema tentang pelajaran agama pada kriteria ketuntasan minimum (KKM)

sekolah menerapkan nilai KKM 60. Jika melihat dari hasil capaian

permatapelajaran pada tema peduli terhadap makhluk hidup, peserta didik kelas

IV sudah mencapai KKM sekolah, namun ketika melihat hasil ulangan pada
mapel matematika terdapat dua peserta didik yang nilainya tidak mencapai KKM.

Lembar nilai keseluruhan dapat dilihat pada halaman lampiran. Dokumentasi

hasil belajar peserta didik.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pelaksanaan Pembelajaran Daring Di SMA Negeri 1 Kayuagung

Pada bagian ini peneliti akan membahas tentang hasil pengolahan dan

analisis data yang telah diperoleh dari hasil penelitian, peneliti menggunakan

data penelitian bersifat kualitatif, berdasarkan fokus utama yaitu studi deskriptif

tentang Evaluasi pembelajaran daring pada pendidikan dasar yang berpusat di

SMA Negeri 1 Kayuagung melalui aplikasi e-learning. Peneliti mendapatkan data

melalui metode wawancara sebagai metode utama guna mendapatkan suatu

keputusan yang objektif. Disamping itu juga penulis menggunakan metode

obsevasi, dokumentasi sebagai metode pendukung, guna melengkapi data yang

penulkis dapatkan.

Berikut analisis data tentang hasil evaluasi pembelajaran daring di SMA

Negeri 1 Kayuagung. Berdasarkan model evaluasi CIPP yang digunakan dalam

penelitian ini, ada 4 aspek yang harus diketahui, yaitu :

4.2.1.1 Evaluasi Conteks

4.2.1.1.1 Gambaran Lingkungan

Berdasarkan hasil wawancara sebagai metode utama didukung dengan

hasil dokumentasi, menunjukan bahwasanya gambaran lingkungan di SMA

Negeri Kayuagung terhadap penyelanggaraan pembelajaran daring telah

dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kayuagung yang telah dilaksanakan selamat 2


tahun selama pandemi covid-19, yang mulanya menggunakan pembelajaran

tatap muka.

Kita ketahui bahwa lingkungan pendidikan adalah berbagai faktor yang

berpengaruh terhadap pendidikan atau berbagai lingkungan tempat

berlangsungnya proses pendidikan dan pembelajaran . Ada beberapa faktor

sekolah yan g mempengaruhi belajar dan sistem pembelajaran diantaranya

metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan peserta didik, relasi peserta didik

dan peserta didik, disiplin sekolah, alat pengajaran, waktu sekolah, standar

pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung dan tugas rumah ( Perwati,et

al.,2018:45). Peneliti menyimpulkan bahwa gambaran lingkungan yang baik

untuk pendidikan itu terdiri atas 11 faktor. Semakin baik dalam memilih

keputusan untuk sebelas faktor tersebut maka hasil belajar yang baik yang

akan didapat oleh juga untuk peserta didik.

Pada masa pandemi covid ini kurikulum yang dipakai menggunakan

kurikulum darurat yang mengharuskan daring. Oleh karena itu pembelajaran

melalui e-learning dapat menjadi pilihan yang tepat sebagai pilihan untuk

membantu pendidik maupun peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan

yang diharapkan. Karena elearning merupakan metode mengajar yang cukup

efektif dan efisien, kurikulum dapat bersinergi juga dengan e-learning, e-learning

juga dapat menciptakan relasi yang baik bagi pendidik dan peserta didik,

ataupun sebaliknya, e- learning juga dapat menjadi alat pengajaran yang tepat

dimasa yang sekarang ini dan e-learning juga dapat berpengaruh pada sekolah,

kaerna e-learning mampu ada beberapa kendala yang ditemukan dalam

pembelarajaran.
4.2.1.1.2 Latar Belakang dan Tujuan

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala medrasah, Operator

Sekolah, Koordinator bagian Kurikulum dan koordinator sarana dan prasarana

bahwa latar belakang atau alasan SMA Negeri 1 Kayuagung menyelenggarakn

Pembelajaran daring melalui e-learning ialah :

1. Karena sekolah harus mengimbangi perkembangan pendidikan dalam

bidang teknologi.

2. Kondisi lingkungan sekolah yang masuk dalam zona merah

mengharuskan pembelajaran daring menerapkan sistem pembelajaran

yang berbasis IT. Yang dapat disebut e-learning.

3. Tingkat resiko penularan covid pada usia anak-anak pada pendidikan

dasar sangat tinggi.

4. Tidak cukupnya ketersediaan fasilitas layanan kesehatan disekolah.

Sedangkan Tujuan ketersediaan e-learning ialah :

a. Menggunakan teknologi yang telah ada, karena teknologi dapat

mempermudah banyak hal termasuk dalam kegiatan pembelajaran di

sekolah.

b. Mempermudah pendidik memberikan materi, karena didalam e-learning

terdapat modul pendidi dan mempermudah peserta didik juga

mengetahui materi yang akan dipelajari pada semester tersebut.

c. Untuk mengurangi paper atau bisa disebut zero paper walaupun sangat

sulit untuk mencapai itu.

d. Agar peserta didik dan pendidik lebih interaktif dalam proses

pembelajaran.
e. Meningkatkan Kadar Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan

guru atau Instruktur (enhanceinteractivity).

f. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana saja dan

kapan saja (time and place flexibity).

g. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas )Potencial to reach a

global audience).

h. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (

easy updating of content as well as aechivable capabilities)

Belajar dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat

dipisahkan. Hakikat dari pembelajaran itu ialah interaksi guru dan murid

dalam kegiatan pembelajaran untuk memperoleh pengetahuan

(Perwati,et al.,2018”109) Untuk memperoleh hal-hal tersebut dapat

dilakukan dengan berbagai cara dan metode. Seperti hanya dengan

menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang kini telah

berkembang sedemikian pesatnya sering dengan perkembangan zaman

dan telah merambah keberbagai aspek kehidupan manusia terutama

dalam dunia pendidikan.

Dampak dari perkembangan teknologi ini mampu mengubah pola pikir

manusia yang mengarah pada perubahan cara kerja dan cara hidupnya. Seiring

perkembangan manusia akibat perkembangan teknologi, berdampak posisir

terhadap dunia pendidikan. Peristiwa ini dapat didentifikasi sebagai kemajuan

ilmu pengetahuan teknologi, informasi dan komunikasi. Oleh karena itu dalam

dunia pendidikan berdasarkan fakta yang telah ada, telah ditemukan upaya untuk

memajukan dunia pendidikan dengan menciptakan / memperkenalkan sistem

pembelajaran yang efektif dan efisien bagi pendidik dan peserta didik. Yang
berupa pembelajaran jarak jauh dengan mempergunakan media elektronik yang

dikenal dengan istilah e-learning ( Prawiradiraga). El at, 2016:2)

Dengan demikian dapat dilihat bahwa Kepala SMA Negeri 1 Kayuagung

dan warga sekolah berupaya mempertahankan mutu pendidikan walaupun

kondisi kurang memungkinkan namun tetap menyesuaikan dengan kemajuan

pesat yang ada didunia ini dalam lingkup ilmu pengetahuan teknologi, informasi

dan komunikasi dimasa pembelajaran daring ini. Dan fakta yang ada bahwa

pembelajaran daring melalui e-learning merupakan jawaban untuk pembelajaran

berbasis teknologi, infomasi dan komunikasi. Kementrian Agama Republik

Indonesia secara sinergi mencoba menerapkan/memperkenalkan e-learning

disekolah madrasah diseluruh Indonesia agar dapat mencapai tujuan dan mutu

pendidikan seacara efektif dan efisien walaupun dalam pembelajaran daring.

4.2.1.2 Eveluasi Input/Masukan

4.2.1.2.1 Karakteristik Pendidikan dan Peserta Didik

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala SMA Negeri 1

Kayuagung dan peserta didik bahwa karakteristik yang dimiliki peserta didik

maupun pendidik namun tak menjadi alasan mereka untuk tetap semangat

belajar dan selalu dapat mendukung kegiatan pembelajaran daring di SMA

Negeri 1 Kayuagung.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 BAB XI Pasal 39 Ayat 2, Pendidik merupakan

tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran , menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan

pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi ( Undang-Undang SISDIKNAS,

2013:21).
Adapun karakteristik yang dibutuhkan pendidik adalah : a Mandiri atau

mampu berdiri sendiri : b Bertanggung jawab ; c Berani berkorban d; Memiliki

keterampilan dalam membimbing ; e. Mampu bersosialisasi dan berkomunikasi

dengan baik. Dan menurut UU No.20 Tahun 2003 BAB I Pasal 1 Ayat 4, Peserta

didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri

melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis

pendidikan tertentu.

Peserta didik juga merupakan orang yang

Anda mungkin juga menyukai