Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

“HAMBATAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA TERKAIT DENGAN EVALUASI


PEMBELAJARAN DARING PADA MATA PELAJARAN BOLOGI DI SMA NEGERI 3
KOTAMOBAGU”

Disusun Untuk Memenuhi

Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Biologi

Oleh :

Frankclin Joshua Larono

19507021

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

2022
BAB 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses yang diperlukan untuk mendapatkan


keseimbangan dan kesempurnaan dalam perkembangan individu maupun masyarakat.
Pendidikan di Indonesia saat ini telah menggunakan kurikulum 2013, dimana lebih
menekankan keaktifan siswa daripada guru dalam proses pembelajaran. Kurikulum 2013
mempunyai tujuan yaitu memberikan pengalaman belajar bermakna dengan cara
mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Nugraha, Suyitno,&
Susilaningsih,2017).

Pendidikan sekolah merupakan fungsi konservatif dan sekolah itu bertanggung


jawab untuk mempertahankan nilai-nilai budaya masyarakat dan membentuk kesejatian diri
sebagai manusia. Pendidikan sekolah juga sebagai instrument penyadaran bermakna bahwa
sekolah berfungsi untuk membangun kesadaran yang berada pada tataran sopan santun,
beradab, dan bermoral dimana hal itu sudah menjadi tugas semua orang. Sistem
pendidikan yang kuat dalam sekolah akan mewujudkan standar mutu lulusan berbasis
kompetensi (Septiasari, Dantes,& Suastra, 2020)

Kalau diperhatikan dalam dunia pendidikan, kita akan mengetahui bahwa setiap jenis
atau bentuk pendidikan pada kondisi tertetu selama satu periode pendidikan, selalu
mengadakan evaluasi. Artinya pada waktu – waktu tertentu selama satu periode pendidikan,
selalu mengadakan penilaian terhadap hasil yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik
maupun oleh pendidik.

Demikian pula dalam satu kali proses pembelajaran, guru hendaknya menjadi
evaluator yang baik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah
dirumuskan itu tercapai atau belum, dan apakah materi pembelajaran yang telah diajarkan
sudah tepat. Semua pertanyaan tersebut akan dapat dijawab melalui kegiatan evaluasi atau
penilaian.
Wabah corona virus disease (Covid-19) yang telah melanda 215 negara di dunia,
Presiden Joko Widodo mengambil kebijakan physical distancing dan social distancing dalam
mengatasi pandemi Covid-19dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 11 tahun 2020
tentang penetapan kedaruratan kesehatan masyarakat corona virus disease 2019 (Covid-19)
pada tanggal 31 Maret 2020. Sistem pendidikan di Indonesia juga mengalami perubahan
ketika terpapar Covid-19. Perubahan itu tampak dalam penggunaan sistem belajar daring.
Belajar Daring sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam mencegah Covid-19.
Berhadapan dengan situasi pandemi Covid-19 setiap negara mengambil kebijakan sendiri
dalam mengatasi penyebaran wabah Covid-19. Hal ini juga berdampak pada dunia
pendidikan secara khusus pada proses belajar-mengajar di lembaga pendidikan.Berhadapan
dengan situasi ini menteri pendidikan dan kebudayaan Indonesia menerapkan kebijakan
belajar daring untuk semua siswa/i mulai dari jenjang TK sampai Perguruan Tinggi demi
mendukung kebijakan pemerintah dalam menangani wabah Covid-19.

Pertimbangan kondisi darurat yang menyebabkan siswa tidak dapat mengikuti


pembelajaran dan mengakses sarana pembelajaran secara optimal, kepada guru, dihimbau
untuk melakukan strategi pembelajaran yang paling efektif danefisien sehingga tetap dapat
mencapai standar kompetensi pembelajaran..Sekolah daring adalah satu jalan keluar agar
sistem pembelajaran di sekolah bisa berjalan dengan baik. panduan pelaksanaan proses
pembelajaran secara daring dan kegiatan akademik lain secara daring maupun langsuung tatap
muka berdasarkan ketetapan Kepalah sekolah.
Kegiatan belajar mengajar di tiap sekolah ini berlangsung dengan menggunakan metode
pembelajaran secara online. Menurut Dabbagh dan Ritland (2005) Pembelajaran online adalah
sistem belajar yang terbuka dan tersebar dengan menggunakan perangkat pedagogi (alat bantu
pendidikan), yang dimungkinkan melalui internet dan teknologi berbasis jaringan untuk
memfasilitasi pembentukan proses belajar dan pengetahuan melalui kegiatan yang menarik,

Hal ini telah dilakukan oleh hampir seluruh sekolah di Indonesia dengan
menggunakan aplikasi E- Learning seperti Google Classroom, Zoom, Edmodo, dan lain- lain
untuk membantu kegiatan belajar mengajar secara online.

Kegiatan belajar mengajar secara Daring (dalam jaringan) ini juga dimaksudkan
untuk mengganti sistem pembelajaran yang sebelumnya diadakan secara langsung, lalu
sekarang diadakan secara daring. Jika tidak diadakan secara daring maka pelajaran para siswa
akan menjadi tertinggal dan juga menghambat perkembangan anak dalam memahami
pelajaran tersebut secara tuntas.
Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang telah berjalan agar
dapat membuat penilaian (judgement) dan perbaikan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan
hasilnya. Secara prinsipil evaluasi merupakan suatu kegiatan penilaian yang bertujuan untuk
mengukur tingkat efektifitas kegiatan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh
karenanya, kegiatan evaluasi harus dilaksanakan melalui perencanaan, pengumpulan
informasi, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa. Berdasarkan
fungsinya evaluasi dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu evaluasi proses dan
evaluasi hasil pembelajaran. Evaluasi proses merupakan kegiatan pengukuran yang
dilaksanakan secara sistematis untuk memperoleh informasi tentang efektifitas aktifitas
belajar mengajar. Sedangkan evaluasi hasil belajar menunjuk pada aktifitas penilaian terhadap
tingkat kualitas hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik . Oleh sebab itu, penilaian hasil
dan proses pembelajaran saling berkaitan satu sama lain sebab hasil merupakan akibat dari
proses.

Dalam pelaksanaan evaluasi ada empat hal yang termuat di dalamnya yaitu tes, pengukuran,
penilaian, dan evaluasi. Tes adalah alat atau instrumennya, pengukuran adalah sifatnya yang
kuantitatif, penilaian adalah sifatnya yang kualitatif, dan evaluasi adalah keputusan dari ketiga
hal tersebut.

Hasil observasi yang dilakukan penulis. Guru dalam waktu 1-2 minggu harus menyiapkan
materi pembelajaraan daring untuk seluruh pertemuan, dan bukan sekadar mendaringkan
materi pembelajaran konvensional. Tentu tantangannya juga bukan sekadar pelaksanaan
evaluasi pembelajaran dalam pelaksanaan belajar daring, tetapi bagaimana bisa menjamin
ketercapaian learning outcome dan hasil belajar siswa SMA Negeri 3 kotamobagu pada suatu
mata pelajaran dalam suasana darurat ini. Karena masih ada siswa yang sering tidak
mengikuti pembelajaraan daring. Untuk itu hasil belajar pada siswa itu memiliki peran
penting demi prestasi masa depan siswa tersebut.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam
tentang “HAMBATAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA TERKAIT DENGAN
EVALUASI PEMBELAJARAN DARING PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI
SMA NEGERI 3 KOTAMOBAGU”
B. Identifikasi Masalah pada Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang disusun oleh peneliti di atas, maka timbul beberapa
masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :

 Pendidik dalam memberikan penilaian terhadap afektif peserta didik hanya


memperhatikan tingkah lakunya dalam pembelajaran tanpa membuat instrumen
skala sikap.
 Pendidik dalam memberikan penilaian terhadap keterampilan peserta didik hanya
melihat dari tes koginitifnya tanpa membuat tes keterampilan.

C. Batasan Permasalah pada Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas penelitian hanya dibatasi pada permasalahan


yaitu:
 Pelaksanaan evalausi pembelajaran pada hasil belajar siswa di bidang biologi saat
belajar daring.

D. Rumusan Permasalahan pada Penelitian

Dengan ini peneliti memiliki tujuanuntuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada
proses pembelajaran berbasis online di tingkat Sekolah Menegah Atas yaitu :
 Apakah terdapat hambatan saat pendidik melaksanakan kegiatan evaluasi
pembelajaran pada hasil belajar siswa?
E. Tujuan pada Penelitian
Pada penelitian ini adapun tujuan yang akan dicapai :
 Untuk mengetahui adakah hambatan dalam evaluasi pembelajaran pada hasil
belajar siswa di mata pelajaran biologi di SMA Negeri 3 Kotamobagu?

F. Manfaat pada Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
 Bagi Guru
Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi guru biologi yang khususnya
dalam melakukan evaluasi pembelajaran pada hasil belajar siswa.

 Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada peneliti sebagai calon guru
biologi tentang bagaimana melakukan evaluasi pembelajaran pada hasil belajar
siswa.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Hambatan Belajar
a. Pengertian Hambatan Belajar

Pengertian Hambatan adalah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 385)
berarti halangan atau rintangan.Hambatan memiliki arti yang sangat penting dalam
setiap melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan. Suatu tugas atau pekerjaan tidak akan
terlaksana apabila ada suatu hambatan yang mengganggu pekerjaan tersebut.

Hambatan merupakan keadaan yang dapat menyebabkan terganggu dan tidak terlaksana
dengan baik. Setiap manusia selalu mempunyai hambatan dalam kehidupan sehari-hari,
baik dari diri manusia itu sendiri ataupun dari luar manusia.
Hambatan cenderung bersifat negatif, yaitu memperlambat laju suatu hal yang
dikerjakan oleh seseorang. Dalam melakukan kegiatan seringkali ada beberapa hal yang
menjadi penghambat tercapainya tujuan, baik itu hambatan dalam pelaksanaan program
maupun dalam hal pengembangannya. Hal itu merupakan rangkaian hambatan yang
dialami seseorang dalam belajar.

Menurut Rochman Natawijaya dalam Sutriyanto (2009, 7) hambatan belajar adalah suatu
hal atau peristiwa yang ikut menyebabkan suatu keadaan yang menghambat dalam
mengaplikasikannya pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Hasil belajar adalah suatu perubahan pada perilaku individu tersebut yang meliputi ranah
kognitif, afektif, dan pisikomotorik (Rusmono, 2017 ). 

Arifin (2010: 303) juga berpendapat bahwa Hasil belajar yang optimal dapat dilihat dari
ketuntasan belajarnya, terampil dalam menggerjakan tugas, dan memiliki apresiasi yang
baik terhadap pelajaran yang dikuasai oleh siswa tersebut. 
b. Pengertian hasil belajar

Untuk memberikan pengertian tentang hasil belajar maka akan diuraikan terlebih
dahulu dari segi bahasa. Pengertian ini terdiri dari dua kata ‘hasil’ dan ‘belajar’. Dalam
KBBI hasil memiliki beberapa arti: 1) Sesuatu yang diadakan oleh usaha, 2) pendapatan;
perolehan; buah. Sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku atau tanggapan yang
disebabkan oleh pengalaman.1 Secara umum Abdurrahman menjelaskan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar.menurutnya juga anak-anak yang berhasil dalam belajar ialah berhasil mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.2 Adapun yang dimaksud dengan
belajar Menurut Usman adalah “Perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya
interaksi antara satu individu dengan individu lainnya dan antara individu dengan
lingkungan”.3 Lebih luas lagi Subrata mendefenisikan belajar adalah “(1) membawa
kepada perubahan, (2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkanya
kecakapan baru, (3) Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha dengan sengaja”.4 Dari
beberapa defenisi di atas terlihat para ahli menggunakan istilah “perubahan” yang berarti
setelah seseorang belajar akan mengalami perubahan.

Untuk lebih memperjelas Mardianto memberikan kesimpulan tentang pengertian


belajar:
1. Belajar adalah suatu usaha, yang berarti perbuatan yang dilakukan secara
sungguh-sungguh, sistematis, dengan mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik
fisik maupun mental
2. Belajar bertujuan untuk mengadakan perubahan di dalam diri antara lain
perubahan tingkah laku diharapkan kearah positif dan kedepan.
3. Belajar juga bertujuan untuk mengadakan perubahan sikap, dari sikap negatif
menjadi positif, dari sikap tidak hormat menjadi hormat dan lain sebagainya.
4. Belajar juga bertujuan mengadakan perubahan kebiasaan dari kebiasaan buruk,
menjadi kebiasaan baik. Kebiasaan buruk yang dirubah tersebut untuk menjadi bekal
hidup seseorang agar ia dapat membedakan mana yang dianggap baik di tengah-tengah
masyarakat untuk dihindari dan mana pula yang harus dipelihara.
5. Belajar bertujuan mengadakan perubahan pengetahuan tentang berbagai bidang
ilmu, misalnya tidak tahu membaca menjadi tahu membaca, tidak dapat menulis jadi
dapat menulis. Tidak dapat berhitung menjadi tahu berhitung dan lain sebagainya.
6. Belajar dapat mengadakan perubahan dalam hal keterampilan,misalnya
keterampilan bidang olah raga, bidang kesenian, bidang tekhnik dan sebagainya.

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar
berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan,
pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih baik dari
sebelumnya.6 Hasil belajar merupakan salah satu indikator dari proses belajar. Hasil
belajar adalah perubahan perilaku uyang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas
belajar.7 Salah satu indikator tercapai atau tidaknya suatu proses pembelajaran adalah
dengan melihat hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

Hasil belajar merupakan tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam
mengikuti program belajar mengajar, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Menurut
Dimyati dan Mudjiono,8 Dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar
merupakan suatu proses untuk melihat sejauh mana siswa dapat menguasai pembelajaran
setelah mengikuti kegiatan proses belajar mengajar, atau keberhasilan yang dicapai
seorang peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang ditandai dengan
bentuk angka, huruf, atau simbol tertentu yang disepakati oleh pihak penyelenggara
pendidikan.

Dari beberapa teori di atas tentang pengertian hasil belajar, maka hasil belajar yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar (perubahan tingkah laku: kognitif,
afektif dan psikomotorik) setelah selesai melaksanakan proses pembelajaran dengan
strategi pembelajaran information search dan metode resitasi yang dibuktikan dengan
hasil evaluasi berupa nilai.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang
mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu yang berasal dari dalam peserta didik yang
belajar (faktor internal) dan ada pula yang berasal dari luar peserta didik yang belajar
(faktor eksternal).Menurut Slameto, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu:

1) Faktor internal terdiri dari:

a) Faktor jasmaniah

b) Faktor psikologis

2) Faktor eksternal terdiri dari:

a) Faktor keluarga

b) Faktor sekolah

c) Faktor masyarakat

Menurut Muhibbin Syah, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik yaitu:

1)Faktor internal meliputi dua aspek yaitu:

a) Aspek fisiologis

b) Aspek psikologis

2) Faktor eksternal meliputi:

a) Faktor lingkungan sosial

b) Faktor lingkungan nonsosial


Faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain:

1) Faktor internal yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani peserta didik.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar peserta didik
misalnya faktor lingkungan.

3) Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan
metode yang digunakan untuk melakukan kegiatanmempelajari materi-materi
pembelajaran.

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya faktor jasmani dan rohani
siswa, hal ini berkaitan dengan masalah kesehatan siswa baik kondisi fisiknya secara
umum, sedangkan faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi. Hasil belajar siswa di
madrasah 70 % dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 % dipengaruhi oleh
lingkungan.

Menurut Chalijah Hasan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar


antara lain:

1) Faktor yang terjadi pada diri organisme itu sendiri disebut dengan faktor individual

adalah faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.

2) Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut dengan faktor sosial, faktor

keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan

atau media pengajaran yang digunakan dalam


B. Kerangka Berpikir

Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan
dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang telah berjalan agar dapat
membuat penilaian dan perbaikan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan hasilnya. Dalam hal
ini evaluasi pembelajaran sering di pakai yaitu dengan melaksanakan tes atau ujian. Dalam hal
ini, pendidik akan menguji kemampuan peserta didik baik secara psikomotorik,kognitf dan
afektif setelah menerima ilmu yang diberikan oleh pendidik.

Melaksanakan

pembelajaran biologi

pada perserta didik

Melakukan evaluasi

pembelajaran

pada peserta didik

Hasil pelaksanaan evaluasi


pembelajaran biologi pada
peserta didik

Gambar . Bagan Kerangka Pemikiran


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa SMA Negeri 3 Kotamobagu. Penelitian ini
dilaksanakan pada Tahun Ajaran 2022 / 2023.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan


data deskriptif berupa data data tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang diamati.
Penelitian kualitatifsering disebut denganmetode penelitian naturalistic, karena penelitian
ini dilakukan pada kondisi yang alamiah. Penelitian kualititatif ini bertujuan mempelajari
secara intensif tentang latar belakang masalah keadaan dan posisi suatu peristiwa yang
sedang berlangsung saat ini. Adapun tujuan dari penggunaan metode deskriptif pada
penelitian ini untuk mengetahui gambaran secara sistematis pembelajaran di SMA Negeri
3 Kotamobagu.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru dan murid kelas
XII MIA 1 di SMA Negeri 3 Kotamobagu. Sementara menjadi objek pada penelitian
ini adalah pelaksanaan evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran biologi di SMA
Negeri 3 Kotamobagu.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pelaksanaan evaluasi pembelajaran daring untuk siswa kelas XII
MIA 1 di SMA Negeri 3 Kotamobagu dilakukan dengan observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
a. Observasi
Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi langsung. Penulis menghadiri
kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran daring berlangsung melalui
aplikasi Google Meet, Zoom Meeting, Whatsapp Group. Observasi dilakukan untuk
mengumpulkan data berupa pembuktian mengenai proses pembelajaran dari di
dalam kelas mulai dari awal hingga akhir pembelajaran daring.

b. Wawancara
Penulis melakukan wawancara kepada pihak sekolah seperti Kepsek, Wakasek
kurikulum, guru, serta murid. Adapun tujuan wawancara ini adalah untuk
mengetahui rendah dan hambatan apa saja yang ditemui guru ketika melaksanakan
pembelajaran daring khususnya pada saat pandemi Covid- 19.

c. Dokumentasi
Penulis menggunakan beberapa dokumentasi berupa pedoman wawancara.
Dokumentasi merupakan alat pengumpul data yang berupa catatan, transkip, foto,
agenda dan sebagainya.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan suatu proses dimana peneliti menyusun data yang
diperoleh dan hasil wawancara, observasi maupun dokumentasi. Menurut Miles &
Huberman (1984) dalam Sugiyono (2013) terdapat beberapa aktifitas dalam
menganalisis data yaitu (1) data reduction (2) data display, dan (3) conclusion
drawing/verifikasi.

a. Data Reduction (Reduksi Data)


Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis menonjolkan, menggolokan,
dan mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan
cara sedemikan rupa untuk lebih fokus pada masalah tertentu sehingga kesimpulan
finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Dalam hal ini peneliti menyaring data dari
beberapa informan sebanyak 11 informan yang terdiri atas 1 kepala sekolah, 6 guru
dan 4 siswa dari Jurusan Multimedia dan TKJ. Data yang diperoleh di lapangan
jumlahnya cukup banyak, peneliti mencatat secara teliti dan rinci. Setiap
mendapatkan data, peneliti sesegera mungkin untuk menganalisis dan mereduksi
data-data yangtidak diperlukan. Mereduksi data dalam penelitian ini disesuaikan
dengan fokus dan rumusan masalah, sehingga data yang berkaitan hanya mengenai
kualitas pelayanan administrasi. Jika ada data yang diperoleh tidak sesuai dengan
fokus penelitian dihilangkan atau direduksi.

b. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah mendisplaikan data. Display


data dalam penelitian ini adalah berupa hasil wawancara yang meliputi aspek
kualitas pelayanan administrasi tangibles, reablitity, responsiviness, assurance, dan
empathy. Indikator yang akan dikaji tersebut dibuatkan transkip yang telah diberi
kode pada masingmasing hasil wawancara dan catatan lapangan.
c. Conclusion Drawing/ Verifikasi
Kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung, secara sederhana,
makna yang muncul dari data yang muncul harus diuji kebenaran, kekuatan dan
kecocokannya, yakni yang merupakan validatasnya. Kesimpulan ini harus sesuai
dengan beberapa data berupa kualitas pelayanan adminitrasi. Semua data yang telah
direduksi dan disajikan, maka dibuat verifikasi. Jika tidak ada tambahan dan
perubahan pengelolaan selama penelitian, berarti verifikasi tersebut tidak berubah.
Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi sebagai
sesuatu elemen yang saling menjalin dan mempunyai keterkaitan pada saat,
sebelum, dan sesudah pengumpulan data diwujudkan dalam bentuk sejajar, untuk
membangun wawasan umum yang disebut analisis. Ketiga komponen langkah
langkah analisis data di atas saling berkait dan mempengaruhi.

F. Keabsahan Data
Dalam penelitian kualitatif, hasil penelitian yang diolah dan dianalisa harus
memiliki nilai keabsahan yang tinggi agar hasil penelitian dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya dan dapat dibuktikan keabsahannya. Untuk mengecek
keabsahan temuan, teknik dipakai penulis adalah triangulasi. Triangulasi adalah
teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila penulis melakukan
pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan
data yang sekaligus menguji kredibilitas, yaitu dengan mengecek kredibilitas data
dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Dengan
triangulasi teknik peneliti menggunakan instrumen pengumpulan data yang
berbeda-beda agar menghasilkan data dari sumber yang sama. Pendekatan
triangulasi yang diterapkan dalam evaluasi program telah mengurangi resiko
interpretasi yang salah dengan menggunakan berbagai sumber sumber informasi.
Triangulasi tidak hanya membandingkan data dari berbagai sumber data, akan
tetapi triangulasi mempergunakan berbagai teknik dan metode untuk meneliti dan
menjaring data/informasi dari fenomena yang sama
G. Tahap – Tahap Penelitian
Tahapan pnelitian ditempuh sebagai berikut :

a. Tahap sebelum ke lapangan, meliputi kegiatan penentuan fokus, penyesuaian


paradigm dengan teori, penjajakan alat peneliti, mencakup observasi lapangan
dan permohonan ijin kepada subjek yang akan diteliti, konsultasi fokus
penelitian dan penyusulan usulan penelitian.

b. Tahap pekerjaan lapangan untuk mengidentifikasi pelaksanaan pembelajaran


daring meliputi hasil rekaman wawancara terhadap warga sekolah meliputi
Kepsek, Wakasek, Guru, dan Siswa. Data tersebut diperoleh dengan observasi,
wawancara, dan dokumentasi.

c. Tahap analisis data, meliputi analisis data baik diperoleh melalui wawancara
yang mendalam dengan guru-guru ataupun siswa.Kemudian dilakukan
penafsiran data sesuai dengan konteks permasalahan yang diteliti, selanjutnya
melakukan pengecakan keabsahan data dengan cara mengecek sumber data yang
didapat dan metode perolehan data sehingga data benar-benar valid sebagai
dasar dan bahan untuk memberikan makna data yang merupakan proses
penentuan dalam memahami konteks penelitian yang diteliti.

d. Tahap penulisan laporan, meliputi kegiatan penyusunan hasil penelitian dari


semua rangkaian kegiatan pengumpulan data sampai penelitian dengan dosen
pembimbing untuk mendapatkan perbaikan saran-saran demi kesempurnaan
skripsi yang kemudian ditindaklanjuti dan langkah terakhir yaitu melakukan
kelengkapan persyaratan untuk ujian skripsi.
DAFTAR PUSTAKA

Adriani, Rita. (2020). evaluasi pembelajaran online matematika siswa Kelas 5 SD Negeri 5
Metro Pusat. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institute Agama Islam Negeri
Metro Lampung. Lampung
http://eprints.unm.ac.id/20408/1/1729042053_Moch%20Rizaldy_Jurnal%20FIX.pdf

Anugrahana, A. (2020). Hambatan, solusi dan harapan pembelajaran daring” .jurnal


pendidikan dan kebudayaan, Vol. 10 No. 3, September 2020: 282-289

Arifin, Zainal. (2011). “Evaluasi pembelajaran”. Bandung : PT Remaja Rosdakarya


Arsyad, A. (2011). “Media pembelajaran”. Jakarta : Rajawali Pers.

Dewi, W. A. F. (2020). Dampak Covid-19 terhadap implementasi pembelajaran daring di


Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 55-61.

Febrianto, Dani. (2012). Evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran praktik las lanjut di
SMK Muhammadiyah Prambanan. Skripsi. Fakultas Teknik. Universitas Negeri
Yogyakarta. Yogyakarta

Hamalik, Oemar. (2009). Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Hanum,

https://landasanteori.com/pendidikan/pengertian-hambatan-dan-faktor-penghambat-yang-
mempengaruhi-belajar/

Yunitasari, R., & Hanifah, U. (2020). Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Minat
Belajar Siswa pada Masa COVID 19. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(3), 236–240.
Diakses dari 26 April 2022
Utami, S., & Utami, P. (2020). Peningkatan Partisipasi Belajar dan Hasil Belajar Peserta
Didik Teknik Audio Video di Masa Pandemi Covid-19 dengan WhatsApp Group.
ELINVO (Electronics, Informatics, and Vocational Education), 5(1), 75–88. Diakses dari
26 April 2022

Bungin, Burhan. 2007. Metoe Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Grup.

https://dinkes.kotamobagu.go.id/data-kasus-covid-kota-kotamobagu-tahun-2020/

https://mastahuku.netlify.app/pendidikan/pengertian-hambatan-dan-faktor-penghambat-
yang-mempengaruhi belajar /

Strauss, Anselm dan Juliet Corbin. 2017. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar

Jusuf , R., & Maaku , A. (2020). Kurikulum Darurat Covid 19 di Kota


Kotamobagu; Fenomena dan Realita Guru Madrasah. Jurnal Ilmiah Iqra', 13(2), 155-
170.

Anda mungkin juga menyukai