Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Profesional Tenaga Administrasi Pendidikan

Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti

Manajemen Berbasis Sekolah

Tahapan Pengadaan Tenaga Administrasi Pendidik dan


Kependidikan

Dosen:

Damsir S.Pd.I., M.Pd.I.

Disusun Oleh:

Kelompok 3:
Devi Sari Ulandari (12110322205)

Sahrul Ramadan (12110312688)

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Profesionalisme Tenaga Administrasi Pendidikan, dengan judul: “Tahapan-
tahapan Pengadaan Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritikan
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
di karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Pekanbaru, 30 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2

C. Tujuan ...................................................................................................... 3

BAB II .................................................................................................................... 4

PEMBAHASAN .................................................................................................... 4

A. Pengertian Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan .......... 4

B. Pengadaan Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan .......... 5

C. Seleksi Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan ................. 6

D. Pengangkatan dan Penempatan Administrasi Pendidik dan Tenaga


Kependidikan .......................................................................................... 6

E. Pembinaan Administrasi pendidik dan Tenaga Kependidikan ......... 7

F. Kesejahteraan Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan .... 8

G. Penilaian/ Evaluasi Administrasi Pendidik dan Tenaga


Kependidikan ........................................................................................ 10

H. Pemutusan Hubungan Kerja Administrasi Pendidik dan Tenaga


Kependidikan ........................................................................................ 11

BAB III ................................................................................................................. 13

PENUTUP ............................................................................................................ 13

A. Kesimpulan ............................................................................................ 13

ii
B. Saran ...................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Administrasi pendidik dan tenaga kependidikan adalah proses
keseluruhan kegiatan pendidik yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan, dan pembiayaan,
dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personal,
materil, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan
efisien. Pendidik profesional mempunyai tugas utama untuk mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Administrasi pendidik merupakan mediator untuk kelancaran dan


keberhasilan serta peningkatan efektifitas dan lain-lain untuk mencapai
pendidikan itu sendiri. Sekarang, guru harus memperhatikan kepentingan-
kepentingan sekolah, ikut serta menyelesaikan berbagai persoalan yang
dihadapi sekolah, yang kadang-kadang sangat kompleks sifatnya. Masalah-
masalah administratif seperti ini sangat mempengaruhi status profesionalitas
guru.

Semua kegiatan sekolah akan dapat berjalan baik jika pelaksanaannya


melalui proses-proses yang menurut garis fungsi-fungsi administrasi pendidik
atau guru tersebut. Proses administrasi pendidik dan tenaga kependidikan
dimulai dengan perencanaan, pengadaan tenaga kependidikan seperti seleksi,
selaanjutnya penempatan dan orientasi. Orientasi bertujuan untuk mempercepat
masa adaptasi sehingga tenaga kependidikan baru dapat bekerja lebih cepat dan
lebih baik.

1
Seorang pendidik dan tenaga kependidikan untuk kesejahteraan
hidupnya berhak menerima gaji, tunjangan, dan penghargaan atas apa yang
telah ia lakukan. Ada masa dimana seorang pendidik dan tenaga kependidikan
diperbolehkan tidk masuk kerja ( beberapa hari ) karena sakit, melahirkan dan
dalam masa belajar, dan lain-lain. Peran dalam hal ini, sumber daya manusia di
dalam memperlancar tata administrasi sekolah sangatlah penting, serta tidak
bisa dipisahkan antara komponen yang satu dengan yang lain.

Disamping itu, dibutuhkan suatu keahlian juga keterampilan di dalam


menangani urusan tata administrasi sekolah tersebut. Maka dari itu sangat
diperlukan tenaga tata administrasi yang terampil, handal, serta paham tugas
yang diberikan. Masih kurang dan rendahnya kompetensi yang dimiliki tenaga
tata administrasi sekolah menjadi sebuah fenomena yang perlu dituntaskan
dengan segera, karena peran dari tenaga administrasi di dalam sebuah sekolah
diibaratkan sebagai sebuah nyawa yang bergantung pada bentuk fisiknya.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian administrasi pendidik dan tenaga kependidikan ?
2. Bagaimana perencanaan pengadaan administrasi pendidik dan tenaga
kependidikan ?
3. Bagaimana seleksi pengadaan administrasi pendidik dan tenaga
kependidikan ?
4. Bagaimana pengangkatan administrasi pendidik dan tenaga kependidikan ?
5. Bagaimana pembinaan dan penempatan administrasi pendidik dan tenaga
kependidikan ?
6. Bagaimana kesejahteraan administrasi pendidik dan tenaga kependidikan ?
7. Bagaimana penilaian/ evaluasi administrasi pendidik dan tenaga
kependidikan ?
8. Bagaimana pemutusan hubungan kerja administrasi pendidik dan tenaga
kependidikan ?

2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian administrasi pendidik dan tenaga
kependidikan
2. Untuk mengetahui perencanaan pengadaan administrasi pendidik dan
tenaga kependidikan.
3. Untuk mengetahui seleksi pengadaan administrasi pendidik dan tenaga
kependidikan.
4. Untuk mengetahui pengangkatan administrasi pendidik dan tenaga
kependidikan.
5. Untuk mengetahui pembinaan dan penempatan administrasi pendidik dan
tenaga kependidikan.
6. Untuk mengetahui kesejahteraan administrasi pendidik dan tenaga
kependidikan.
7. Untuk mengetahui penilaian/evaluasi administrasi pendidik dan tenaga
kependidikan.
8. Untuk mengetahui pemutusan hubungan kerja administrasi pendidik dan
tenaga kependidikan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Administrasi dalam pengertian secara harfiah, kata “administrasi”
berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata ad dan ministrare. Kata ad
mempunyai arti sama dengan kata terdalam bahasa inggris yang berarti “ke”
atau “kepada”. Dan kata ministrare sama dengan to serve atau to conduct yang
berarti melayani, membantu dan mengarahkan. Dalam bahasa inggris to
administer berarti pula mengatur, memelihara dan mengarahkan.1 Jadi kata
administrasi secara harfiah dapat diartikan kegiatan yang dimana didalamnya
terdapat tugas membantu, melayani mengarahkan atau mengatur kegiatan
tersebut untuk mencapai tujuan tertentu yang efektif dan efisien.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 BAB XI pendidik dan tenaga


kependidikan pasal 39 mengatakan bahwa pendidik merupakan tenaga
profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
terutama bagi pendidik di perguruan tinggi. Pendidik juga merancang,
melaksanakan, dan menilai hasil pembelajaran serta membimbing, meneliti,
dan mengabdi pada masyarakat.2

Tenaga kependidikan menurut UU No 20 tahun 2003 BAB XI pendidik


dan tenaga kependidikan pasal 39 yaitu, tenaga kependidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Tenaga kependidikan terdiri dari orang-orang yang berada disatuan pendidikan
yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan, baik secara tidak

1
Asbitur Rahman, “Administrasi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Lanjutan,” no. 18046151
(2019): 1–5, http://dx.doi.org/10.31227/osf.io/2xm34.
2
Presiden, “Uu No 20 Tahun 2003” (2003): 255.

4
langsung terlibat dalam proses pendidikan tersebut. Ada beberapa orang yang
tergolong pada tenaga kependidikan, yaitu kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, tata usaha, laboran, pustakawan, pelatih ekstrakurikuler, petugas
keamanan, pengawas satuan pendidikan, tenaga administrasi, tenaga
kepustakawan, tenaga laboratorium, teknisi, pengelola kelompok belajar,
pamong belajar, dan tenaga kebersihan.3

B. Pengadaan Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Pengadaan tenaga personil adalah proses kegiatan untuk mengisi
formasi yang kosong. Perlu diketahui bahwa lowongnya suatu formasi,
disamping disebabkan karena pengembangan lembaga dengan menambah
jabatan-jabatan baru juga disebabkan oleh adanya personil-personil lembaga
yang berhenti.4

Rekruitmen/ pengadaan adalah suatu proses kegiatan mengusahakan


calon pegawai yang tepat sesuai dengan persyaratan yang telah ada di tetapkan
dalam klasifikasi jabatan. Sumber pegawai dapat dari lembaga itu sendiri (
internal ) dan dari luar lembaga ( eksternal ). Internal lembaga, artinya pegawai
yang akan mengisi lowongan jabatan itu ditarik dari pegawai yang telah ada
dalam organisasi yang bersangkutan. Rekruitmen dengan cara ini merupakan
usaha untuk pengembangan karir, promosi jabatan dalam lingkungan kerja
yang sama, promosi mutasi untuk kenaikan jabatan perpindahan kerja ke unit
kerja bagian lain.

Perektrutan dari internal perlu memperhatikan informasi tentang


kualifikasi pegawai. Format kualifikasi berisi informasi tentang catatan prestasi
pegawai, latar belakang pendidikan dan dapat tidaknya dipromosikan. Cara
kedua yaitu dari eksternal lembaga, berarti bahwa untuk mengisi lowongan
jabatan itu ditarik orang-orang dari luar organisasi. Sumber-sumber eksternal
itu adalah lembaga pendidikan, kantor penempatan tenaga kerja, pasar tenaga
kerja, referensi dari karyawan yang ada, serta referensi dari kawan pimpinan.

3
Rahman, “Administrasi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Lanjutan.”
4
Afriansyah, administrasi pendidik dan tenaga kependidikan, jurnal artikel padang.

5
Perekrutan dengan cara ini dilakukan dengan menerima lamaran-lamaran dan
berlaku bagi semua masyarakat luas yang memenuhi persyaratan.5

C. Seleksi Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Dalam pengadaan tenaga kependidikan, penyeleksian dilaksanakan
melalui dua tahap yaitu:

1. Penyaringan administratif.
Penyaringan administratif dilaksanakan berupa pemeriksaan
terhadap kelengkapan beserta lampirannya. Apabila terdapat kekurangan
kelengkapan dalam hal administratif maka peserta tersebut akan gagal.
2. Ujian atau tes.
Setelah peserta yang lulus dalam tes penyaringan administratif maka
akan mengikuti ujian pegawai dengan materi pengetahuan umum,
pengetahuan teknis, dan lainnya yang dipandang perlu. Melakukan seleksi
“personal references” atau “employment references” yang dapat dilakukan
melalui dokumen-dokumen atau berkas-berkas lamaran yang masuk dan
dapat pula dilakukan melalui kontak-kontak komunikasi lainnya.
Penyelenggaraan “testing” secara tertulis dilakukan misalnya dalam
penggunaan tes-tes psikologis, tes-tes pengetahuan ( knowledge test ), dan
bentuk tes yang mengukur beberapa bagian pekerjaaan yang akan
diembannya.

D. Pengangkatan dan Penempatan Administrasi Pendidik dan Tenaga


Kependidikan
Setelah dilakukannya seleksi, mereka yang terpilih menjadi tenaga
kependidikan akan diangkat secara sah atau ecara formal oleh menteri atau
lembaga pendidikan yang ada.6

Pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan yang bukan tenaga


pendidik diselenggarakan oleh pemerintah dilakukan oleh menteri, dengan

5
“Pengelolaan, Perencanaan, Dan Pengadaan Tenaga Pendidik_Kependidikan _ Afid
Burhanuddin,” n.d.
6
Edrian rahmawati, administrasi pendidik dan tenaga kependidikan, jurnal padang

6
memperhatikan keseimbangan antara penempatan dan kebutuhan serta
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi ASN. Sedangkan
pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan yang bukan pendidik
diselenggarakan oleh masyarakat dilakukan oleh penyelenggara satuan
pendidikan yang bersangkutan dengan memperhatikan persyaratan yang
ditetapkan oleh penyelenggara dan ketentuan peraturan yang berlaku.7

E. Pembinaan Administrasi pendidik dan Tenaga Kependidikan


Pembinaan atau pengembangan tenaga kependidikan merupakan usaha
mendayagunakan, memajukan dan meningkatkan produktivitas kerja setiap
tenaga kependidikan yang ada di seluruh tingkatan manajemen organisasi dan
jenjang pendidikan ( sekolah ).8 Tujuan dari kegiatan pembinaan ini adalah
tumbuhnya kemampuan setiap tenaga kependidikan yang meliputi
pertumbuhan keilmuannya, wawasan berpikirnya, sikap terhadap pekerjaannya
dan keterampilan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari sehingga
produktivitas kerja dapat ditingkatkan. Suatu program pembinaan tenaga
kependidikan biasanya diselenggarakan atas asumsi adanya berbagai
kekurangan dilihat dan tuntutan organisasi, atau karena adanya kehendak dan
kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang dikalangan tenaga kependidikan itu
sendiri.

Kemendikbud ( 2012 ) beberapa prinsip yang patut diperhatikan dalam


penyelenggaraan pembinaan tenaga kependidikan yaitu:

1. Pembinaan tenaga kependidikan patut dilakukan untuk semua jenis tenaga


kependidikan baik untuk tenaga structural, tenaga fungsional, maupun
tenaga teknis penyelenggaraan pendidikan.
2. Pembinaan tenaga kependidikan berorientasi pada perubahan tingkah laku
dalam rangka peningkatan kemampuan professional dan atau teknis untuk
pelaksanaan tugas sehari-hari sesuai dengan posisinya masing-masing.

7
Rahman, “Administrasi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Lanjutan.”
8
Purwant, pembinaan dan pengembangan PTK, 2007.

7
3. Pembinaan tenaga kependidikan dilaksanakan untuk mendorong
meningkatnya kontribusi setiap individu terhadap organisasi pendidikan
atau system sekolah. Dan menyediakan bentuk-bentuk penghargaan,
kesejahteraan, dan insentif sebagai imbalannya guna menjamin
terpenuhinya secara optimal kebutuhan social ekonomis maupun
kebutuhan social psikologi
4. Pembinaan tenaga kependidikan dirintis dan diarahkan untuk mendidik
dan melatih seseorang sebelum maupun sesudah menduduki jabatan/
posisi, baik karena kebutuhan yang berorientasi terhadap lowongan jabatan
di masa yang akan datang.
5. Pembinaan tenaga kependidikan sebenarnya dirancang untuk memenuhi
tuntutan pertumbuhan dalam jabatan, pengembangan profesi, pemecahan
masalah, kegiatan-kegiatan remedial, pemeliharaan motivasi kerja dan
ketahanan organisasi pendidikan.

Dalam upaya pengembangan tenaga kependidikan ini, peran dan


komitmen pimpinan sangat diperlukan. Karena tidak jarang aktivitas
pengembangan tersebut terhambat karena tidak adanya komitmen dan
pimpinan untuk mau mengembangkan stafnya. Dengan demikian kebutuhan
pengembangan staf senantiasa menjadi agenda penting yang dapat dijalankan
secara kooperatif antara pimpinan dengan pihak yang dipimpinnya.9

F. Kesejahteraan Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Untuk kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan, maka mereka
akan diberi tunjangan sesuai syarat yang ada.

1. Tunjangan khusus
Jumlah dana tunjangan khusus bagi guru PNS dan guru bukan PNS
yang telah inpassing adalah setara 1 kali gaji pokok, dikenakan pajak
penghasilan ( PPh ) sesuai ketentuan yang berlaku. Jumlah dana tunjangan
khusus bagi guru bukan PNS ( GBPNS ) yang belum inpassing adalah

9
Miftahul Rezki, “Pembinaan Dan Pengembangan PTK , Kenaikan Pangkat ,” Pembinaan dan
Pengembangan PTK, no. 18029038 (2020): 1–5.

8
sebesar Rp. 1.500.000 per orang per bulan, dikenakan pajak penghasilan (
PPh ) sesuai ketentuan yang berlaku. Berikut adalah jenis-jenis tunjangan
khusus:
a. Tujangan khusus jenjang pendidikan menengah.
b. Tunjangan khusus ditunjuk untuk mewujudkan amanat undang-
undang guru dan dosen.
c. Daerah khusus.
2. Tunjangan fungsional
Tunjangan ini diberikan kepada guru PNS dan Non PNS dari
sekolah negeri dan swasta. Berdasarkan data dari setdijen PMPTK
pembayaran tunjangan fungsional besarnya berdasarkan golongan II, III,
dan IV. Untuk guru non PNS diberikan subsidi secara bertahap susuai
dengan kemampuan keuangan Negara. UU no 14 tahun 2005 pasal 17
mengamanatkan pemerintah daerah memberikan tunjangan fungsional
sebagaimana dimaksud kepada guru yang diangkat oleh satuan pendidikan
yang diselenggarakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah.
3. Tunjangan profesi
UU no 14 tahun 2003 pasal 16 menjelaskan bahwa pemerintah
memberikan tunjangan profesi sebagaimana dimaksud kepada guru ( PNS
dan Non PNS ) yang telah memiliki sertifikat pendidik yang diangkat oleh
penyelenggara pendidik atau satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
masyarakat. Tunjangan profesi diberikan setara dengan satu kali gaji
pokok guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan
oleh pemerintah atau pemerintah daerah yang tingkat, masa kerja dan
kualitifikasi yang sama. Syarat-syarat guru yang bisa mendapatkan
tunjangan profesi:
a. Memenuhi persyaratan akademik sebagai guru sesuai undang-undang
nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen.
b. Memiliki satu atau lebih sertifikat pendidik yang telah diberi nomor
registrasi guru oleh depdiknas.

9
c. Melaksanakan tugas sebagai guru tetap yang diangkat oleh pemerintah
daerah atau satuan pendidikan yang diselenggarakan masyarakat dan
bertugas sebagai guru tetap pada satuan pendidikan, dengan beban
kerja minimal 24 jam tatap muka dan maksimal 40 jam tatap muka
perminggu pada satu atau lebih satuan pendidikan yang memiliki izin
pendirian dari pemerintah atau pemerintah daerah.
d. Tidak terikat sebagai tenaga tetap pada instansi selain dimaksud dalam
point c.
e. Mengajar sebagai guru mata pelajaran dan atau guru kelas pada satuan
pendidikan yang sesuai dengan peruntukkan sertifikat pendidik yang
dimiliki.
f. Terdaftar pada SiM PTK/ SIM NUPTK pada dinas pendidikan
provinsi/ kabupaten/ kota maupun ditjen PMPTK sebagai guru tetap
pada satu satuan pendidikan.

G. Penilaian/ Evaluasi Administrasi Pendidik dan Tenaga


Kependidikan
Dalam pendidikan, prosedur pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga
pendidik dilaksanakan setahun sekali disetiap sekolah. Evaluasi tersebut
dilaksanakan oleh kepala sekolah atau panitia yang ditunjuk langsung oleh
kepala sekolah.

Penilaian/ evaluasi adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis


dan interpretasi data sebagai bahan pengambilan keputusan. Evaluasi
diperlukan untuk mengetahui tingkatan suatu objek yang dievaluasi tersebut.
Evaluasi tersebut menganalisis seberapa besar presentase kinerja administrasi
pendidik maupun tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugasnya.

Pada peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 mengatakan bahwa penilaian kinerja
guru adalah penilaian yang dilakukkan terhadap setiap butir kegiatan tugas
utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya.

10
Evaluasi kinerja guru/ tenaga kependidikan merupakan sebuah system
pengelolaan kinerja berbasis guru yang di buat untuk menilai, mengevaluasi
tingkat kinerja guru secara individu dalam rangka mencapai kinerja sekolah
secara maksimal yang berdampak pada peningkatan prestasi peserta didik.10

H. Pemutusan Hubungan Kerja Administrasi Pendidik dan Tenaga


Kependidikan
Pemberhentian pegawai adalah pemutusan hubungan kerja dianggap
tidak mampu lagi bekerja dalam suatu organisasi dengan baik. Namun ada pula
karena kondisi perusahaan yang buruk.11 Jenis-jenis pemberhentian sebagai
Pegawai Negeri Sipil:

1. Pemberhentian atas nama sendiri.


Pemberhentian sebagai pegawai negeri dapat ditunda untuk paling lama 1
tahun, apabila ada kepentingan dinas yang mendesak. Permintaan berhenti
dapat ditolak apabila Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan masih
terkait dalam keharusan bekerja pada pemerintah berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Pemberhentian karena mencapai batas
usia pensiun.
2. Pemberhentian karena adanya penyederhanaan organisasi.
Apabila ada penyederhanaan suatu satuan organisasi Negara yang
mengakibatkan adanya kelebihan Pegawai Negeri Sipil, maka Pegawai
Negeri Sipil yang kelebihan itu disalurkan kepada satuan organisasi
lainnya. Jika penyaluran yang dimaksud tidak mungkin dilaksanakan,
maka Pegawai Negeri Sipil yang kelebihan itu diberhentikan dengan
hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil atau dari jabatan negeri dengan
mendapat hak-hak kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3. Pemberhentian karena tidak cukup jasmani dan rohani.

10
No 16 Tahun 2009, jabatan fungsional guru.
11
Ranup rujo, pemutusan hubungan kerja, 2009

11
Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan apabila
berdasarkan surat keterangan Tim Penguji kesehatan dinyatakan:
a. Tidak dapat bekerja lagi dalam semua Jabatan Negeri karena
kesehatannya.
b. Menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi dirinya sendiri
dan lingkungan kerjanya.
c. Setelah berakhirnya cuti sakit, belum mampu bekerja kembali.
4. Pemberhentian karena meninggal dunia atau hilang.
Pegawai Negeri Sipil yang meninggal dunia dengan sendirinya dianggap
diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pegawai
Negeri Sipil yang hilang dianggap telah meninggal dunia pada akhir bulan
ke 12.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam menjalankan system pendidikan, diperlukan pendidik dan tenaga
kependidikan yang akan menjalankan administrasi pendidikan. Pendidik dan
tenaga kependidikan ini memiliki system administrasi tersendiri. Administrasi
pendidik dan tenaga kependidikan adalah semua proses kegiatan atau aturan
bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang bertujuan untuk mencapai tujuan
pendidikan itu sendiri.

Dalam administrasi pendidik dan tenaga kependidikan, juga diatur


tentang kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan itu sendiri. Dimana
mereka akan diberikan beberapa tunjangan dan keringanan berupa cuti jika
terjadi sesuatu yang mendadak. Dalam administrasi pendidik dan tenaga
kependidikan juga terdapat beberapa peraturan yang mengatur tentang kinerja
PTK. Sebelum melihat kinerja PTK, sebelumnya dilakukan pembinaan dan
pengembangan terhadap PTK. Para pendidik dan tenaga kependidikan ini juga
akan mendapatkan kenaikan pangkat jika mereka memenuhi syarat. Dalam
administrasi pendidik dan tenaga kependidikan, guru memiliki peran penting
karena merupakan bagian dari tenaga kependidikan yang diatur oleh
administrasi pendidik dan tenaga kependidikan.

B. Saran
Dengan adanya makalah mengenai Makna Tahapan Pengadaan Tenaga
Administrasi Pendidik dan Kependidikan, penulis berharap pembaca dapat
memahami dan menambah wawasan pembaca. Penulis juga menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu untuk memperkuat
pemahaman dan wawasan pembaca bisa mencari sumber sumber lain.

13
DAFTAR PUSTAKA

Afriansyah. “Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Edrian Rahmawati. “Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan”

Presiden. “Uu No 20 Tahun 2003” (2003): 255.

Rahman, Asbitur. “Administrasi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Lanjutan,”


no. 18046151 (2019): 1–5. http://dx.doi.org/10.31227/osf.io/2xm34.

Rezki, Miftahul. “Pembinaan Dan Pengembangan PTK , Kenaikan Pangkat ,.”


Pembinaan dan Pengembangan PTK, no. 18029038 (2020): 1–5.

Ranup Rujo. "Pemutusan Hubungan Kerja"

“Pengelolaan, Perencanaan, Dan Pengadaan Tenaga Pendidik_Kependidikan _


Afid Burhanuddin,” n.d.

Purwant. "Pembinaan dan Pengembangan PTK"

UU N0 16 Tahun 2009, “Jabatan Fungsional Guru”

14

Anda mungkin juga menyukai