Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN

“ADMINISTRASI PENDIDIK DAN TENAGA PENDIDIK”

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Administrasi Pendidikan

Dosen Pengampu: Yayan Andrian, S.Ag.,M.ED.MGMT.

Disusun oleh kelompok 4:

1. Muhammad Isro’i Ma’ruf 203111291


2. Aditya Chrismansyah 203111301
3. Freda Arum Nurulita Arendra 203111302

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala Rahmat-
Nya sehingga makalah ini kami selesaikan dengan baik dan Insyaallah dengan benar.
Penyusunan makalah tidak bisa kami selesaikan dengan baik dan benar tanpa bantuan
dari banyak pihak. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yayan Andrian,
S.Ag.,M.ED.MGMT. yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Ada banyak hal
yang bisa kami pelajari melalui makalah ini. Makalah ini berjudul “Administrasi Pendidik
dan Tenaga pendidik” yang disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Administrasi
Pendidikan.

Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin.
Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna
dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun
makalah ini mohon kritik,saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini.

Kartasura, 9 Maret 2023

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI................................................................................................................................ iii
BAB I ............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 2
C. Tujuan .................................................................................................................................. 2
BAB II ........................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 3
A. Pengertian Administrasi Pendidik dan Tenaga Pendidik ............................................... 3
1. Administrasi Pendidik ..................................................................................................... 3
2. Tenaga Kependidikan ...................................................................................................... 5
B. Tujuan dan Manfaat Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan ..................... 7
1 . Tujuan Administrasi Pendidik dan Tujuan Tenaga Kependidikan .......................... 7
2. Manfaat Administrasi Pendidik dan Tujuan Tenaga Kependidikan ....................... 10
C. Ruang lingkup Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan ............................. 11
D. Pelaksanaan Administrasi Pendidik danTenaga Kependidikan di Sekolah ............... 13
BAB III ........................................................................................................................................ 16
PENUTUP ................................................................................................................................... 16
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini, banyak terdengar persepsi dari beberapa kalangan yang
menilai tentang pendidikan di Indonesia ini masih memprihatinkan. Banyak factor
yang menyebabakanya, diantaranya dari sudut mutu pendidikan yang perlu ditunjang
dan juga tida lepas dari sosok tenaga pendidik yang kurang tinggi tingkat
keprofesionalanya.

Seorang tenaga pendidik harus memiliki kemampuan matang yang menjadi


salah satu unsur pendidik agar dapat melaksanakan tugas profesionalnya.
Kemampuan itu adalah dapat memahami bagaimana peserta didik belajar dan
bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak peserta didik

Bersebrangan dengan realita yang telah diungkapkan diatas, secara tidak


langsung seorang pendidik selain mengajar juga memperhatikan kepentingan-
kepentingan sekolah, ikut serta menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi
sekolah terkadang sifatnya sangat kompleks.

Kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas SDM (Sumber Daya
Manusia) masyarakat bangsa tersebut. Kualitas SDM tergantung pada tingkat
pendidikan masing-masing indivisu pembentuk bangsa. Pendidikan yang visioner,
memiliki misi yang jelas dan menghasilkan keluaran yang berkualitas. Dari sanalah
pentingnya manajemen dalam pendidikan yang diterapkan.

Manajemen pendidikan untuk saat ini merupakan hal yang harus


diprioritaskan untuk kelangsungan pendidikan sehingga menghasilangkan keluaran
yang diinginkan. Kenyataan yang ada, sekarang ini banyak institusi pendidikan yang
belum memiliki manajemen yang bagus dalam pengelolaan pendidikanya.

1
Manajeman yang digunakan masih konvesional, sehingga kurang bias menjawab
tantangan zaman dan terkesan tertinggal dari moderanitas.

Hal ini mengakibatkan sasaran-sasaran ideal pendidikan yang seharusnya


bias dipenuhi ternyata tidak bias diwujudkan. Parahnya terkadang para pengelola
pendidikan tidak menyadari akan hal itu, oleh karena itu tulisan ini sedikit akan
mengulas tentang pendidik dan tenaga kependidikan.

Manajemen pendidikan haruslah dikuasai dengan baik dan dilaksanakan


dengan lebih bijak agar menjadikan pendidikan lebih mudah dikembangkan. Dalam
manajemen pendidikan dipaparkan tentang banyak hal yang berkaitan dengan
pendidikan, bagaimana mengatur pendidikan yang baik, apa saja perinsip dalam
mengatur pendidikan yang baik, apa saja prinsip dalam mengatur suatu organisasi
dan lain sebagainya. Manajemen pendidikan ini sangat penting untuk dipelajari guna
mempersiapkan pendidikan yang dapat menciptakan tenaga kerja yang berkualitas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Administrasi Pendidik dan Tenaga kependidikan

2. Apa tujuan dan Manfaat Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

3. Apa saja ruang lingkup Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

4. Bagaimana Pelaksanaan Administrasi Pendiik danTenaga Kependidikan di


Sekolah

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Administrasi Pendidik dan Tenaga kependidikan

2. Untuk Mengetahui tujuan dan Manfaat Administrasi Pendidik dan Tenaga


Kependidikan

3. Untuk Mengetahui ruang lingkup Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

4. Untuk Mengetahui Pelaksanaan Administrasi Pendidik danTenaga Kependidikan di


Sekolah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Pendidik dan Tenaga Pendidik


1. Administrasi Pendidik
Administrasi pendidikan merupakan perpaduan dari dua kata yakni
“administrasi” dan “pendidikan” yang masing-masing dari kata tersebut memiliki arti
tersendiri, tetapi bila dirangkaikan membentuk arti baru. Pada hakikatnya,
administrasi pendidikan merupakan penerapan ilmu administrasi dalam dunia
pendidikan atau pembinaan, pengembangan, dan pengendalian usaha praktek-
praktek pendidikan.1

Berdasarkan etimologis, “administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri dari
“Ad” dan “ministro”. “Ad” mempunyai arti “kepada” dan ministro berarti
“melayani”. Secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi itu merupakan
pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu. 2

Di bawah ini ada beberapa pendapat mengenai pengertian administrasi


pendidikan yaitu sebagai berikut:

Pertama, Hadari Nawawi mengatakan, “administrasi pendidikan adalah


rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah
orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara sistematis yang di selenggarakan
dalam lingkungan tertentu, terutama dalam lembaga pendidikan formal”.

Selanjutnya dikatakan, ada perbedaan antara administrasi pendidikan dan kegiatan


operasional kependidikan. Kegiatan operasional kependidikan adalah kegiatan-
kegiatan teknis edukatif, seperti kegiatan belajar mengajar, bimbingan dan
penyuluhan dan sebagainya. Sedangkan administrasi pendidikan menyangkut
kemampuan mengendalikan kegiatan operasional agar secara serentak bergerak dan

1 Dr. Rosmiaty Azis, M.Pd.I., n.d.


2 Universitas Negeri Padang, “Konsep Administrasi Pendidikan,” 2011.

3
terarah pada pencapaian tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan itu adalah
mengusahakan terwujudnya efesiensi dan efektivitas yang tinggi.

Kedua, Engkoswara mengatakan, “Administrasi Pendidikan adalah ilmu yang


mempelajari penataan sumber daya manusia yaitu, kurikulum dan fasilitas untuk
mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi
manusia dalam mencapai tujuan pendidikan. Selanjutnya dikatakan bahwa tujuan
administrasi pendidikan adalah mencapai tujuan pendidikan secara produktif, yaitu
efektif dan efisien. Ukuran keberhasilan administrasi pendidikan produktivitas
pendidikan, yang dapat dilihat pada produk, hasil atau efektivitas proses, suasana
atau efesiensi dalam pendidikan. Dalam pencapaian produktivitas itu di perlukan
suatu proses, minimal meliputi prilaku manusia berorganisasi, yang dapat dinyatakan
dalam bentuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan atau pembinaan atas
kewajiban administratif. Tugas kewajiban administratif itu dapat dikelompokkan
dalam tujuh kategori yaitu:

a) Program pendidikan

b) Murid

c) Personil

d) Kantor sekolah

e) Pelayanan bantuan

f) Hubungan sekolah dan masyarakat

Tugas kewajiaban diatas dapat dikategorikan dalam program pendidikan atau


sumber belajar dan fasilitas pendidikan.

Menurut Ngalim Purwanto, “Administrasi pendidikan ialah segenap proses


pengarahan dan pengertian segala sesuatu, baik personal, spritual dan material, yang
bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan.

4
Selanjutnya dikatakan bahwa proses administrasi pendidikan melibatkan
segenap usaha dalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu yang diintegrasikan,
diorganisasikan dan dikoordinasikan secara efektif agar semua materi yang
diperlukan dapat dimanfaatkan secara efisien.

Pada dasarnya yang menjadi perhatian administrasi adalah tujuan, manusia


sumber, dan juga waktu. Kalau keempat unsur tersebut dibangunkan dan dilihat dari
bentuk dan prilakunya, maka akan menampakkan dirinya sebagai suatu satuan sosial
tertentu yang sering disebut organisasi. Bahkan dapat dinyatakan pula bahwa
administrasi itu adalah sub sistem dari organisasi itu sendiri yang unsur-unsurnya
terdiri dari unsur organisasi yaitu tujuan, manusia, sumber dan waktu.

Dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan adalah berbagai


tindakan,perilaku,ilmu dan praktik dalam mengelola segala rangkaian kegiatan serta
proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang-orang dan sumber daya
lainnya untuk mencapai tujuan pendidikan secara sistematis yang diselenggarakan
dalam suatu organisasi atau lembaga pendidikan tertentu.

Kemudian Administrasi Sekolah ini harus didukung oleh pelatihan dengan


tujuan mengembangkan dan mengubah Manajemen kemampuan sehingga
adaministrator dapat menjadi pemimpin perubahan disekolah 3

2. Tenaga Kependidikan
UU no 20 tahun 2003 BAB XI pendidik dan tenaga kependidikan pasal 39 yaitu,
tenaga kependidikan bertugas melaksankan adminsitrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk, menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan. 4

3 Türkan Argon and Ümit Dilekçi, “Teacher Views on School Administrators ’ Organizational Power
Sources and Their Change Management Behaviours” 4, no. 9 (2016): 2195–2208,
https://doi.org/10.13189/ujer.2016.040932.
4 Administrasi Pendidik and Kependidikan Ptk, “ADMINISTRASI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN,”

no. 20 (2007).

5
Pembinaan atau pengembangan tenaga kependidikan merupakan usaha
mendaya-gunakan, memajukan dan meningkatkan produktivitas kerja setiap tenaga
kependidikan yang ada di seluruh tingkatan manajemen organisasi dan jenjang
pendidikan (sekolah). Tujuan dari kegiatan pembinaan ini adalah tumbuhnya
kemampuan setiap tenaga kependidikan yang meliputi pertumbuhan keilmuannya,
wawasan berpikirnya, sikap terhadap pekerjaannya dan keterampilan dalam
pelaksanaan tugasnya sehari-hari sehingga produktivitas kerja dapat ditingkatkan.
Suatu program pembinaan tenaga kependidikan biasanya diselenggarakan atas
asumsi adanya berbagai kekurangan dilihat dan tuntutan organisasi, atau karena
adanya kehendak dan kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang di kalangan tenaga
kependidikan itu sendiri.

Tenaga kependidikan meliputi kepala sekolah/madrasah, pengawas satuan


pendidikan, tenaga administrasi, tenaga kepustakaan, tenaga laboratorium, teknisi,
pengelola kelompok belajar, pemong belajar dan tanag kebersihan.

Tenaga kependidikan lainnya, orang yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan


pendidikan disatuan pendidikan, walaupun secara tidak langsung terlibat dalam
proses pendidikan, diantaranya:

1. Wakil wakil/kepala urusan umumnya pendidik yang mempunyai tugas tambahan


dalam bidang yang khusus, untuk membantu kepala satuan pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan pada institusi tersebut. Contoh kepala urusan kurikulum

2. Tata usaha, adalah tenagak kependidkan yang bertugas dalam bidang adminisrasi
intsitusi tersebut. Bidang adminsitrasi yang dikelolanya adalah administrasi surat
menyurat dan pengarsipan, administrasi kepegawaian, administrasi peserta didik,
administrai keuangan, administrasi inventaris dan lain lain.

3. Laboran, adalah petugas khusus yang bertanggung jawab terhadap alat alat dan
bahan di laboratorium.

4. Pustakawan

6
5. Pelatihan ekstrakulikuler

6. Petugas keamanan (penjaga sekolah), petugas kebersiha dan lainnya.

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa administrasi


pendidik dan tenaga kependidikan adalah proses keseluruhan kegiatan pendidik yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian,
pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas
yang tersedia, baik personal, materiil, maupun spiritual untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efesien.

B. Tujuan dan Manfaat Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan


1 . Tujuan Administrasi Pendidik dan Tujuan Tenaga Kependidikan
a. Tujuan Administrasi Pendidik

Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan


mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Dengan kata lain, administrasi yang
digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan sederhana.
Kalimat yang sederhana ini sebetulnya mengandung makna yang mendalam karena
di dalam dunia pendidikan melibatkan banyak orang yang masing-masing harus
melakukan kegiatan sendiri-sendiri secara teratur, sekaligus melakukan kegiatan
yang sama untuk mencapai tujuan pendidikan.

Sergiovanni dan Carver (1975) menyebut empat tujuan administrasi yaitu:

a) Efektifitas produksi.

b) Efisiensi.

c) Kemampuan menyesuaikan diri.

d) Kepuasan kerja.

Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan


keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh: sekolah memiliki
fungsi untk mencapai efekivias produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai

7
dengan tuntunan kurikulum. Dalam mencapai tujuan tersebut harus dilakukan usaha
seefisien mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana, dan tenaga
seminimal mungkin, tetapi memberikan hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan
tersebut dapat melanjutkan ketingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan sekolahnya yang baru. Selanjutnya lulusan ini akan mencari kerja
pada perusahaan yang memberi kepuasaan kerja kepada mereka.

Sekolah merupakan subsistem pendidikan Nasional, maka tujuan Administrasi


pendidikan yang dilaksanakan di sekolah juga bersumber pada tujuan pendidikan di
Indonesia guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan Nasional tersebut.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003


disebutkan bahwa tujuan pendidikan Nasional adalah: meningkatkan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi
pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat
menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya
sendiri yang turut serta bersama –sama bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa.

Dalam sekolah, administrasi merupakan sub sistem dalam sistem pendidikan


sekolah. Tujuan administrasi pendidikan ini adalah menunjang tercapainya tujuan
pendidikan. Di bawah ini terdapat beberapa contoh tujuan umum yaitu sebagai
berikut:

a. Tujuan umum umum Pendidikan Sekolah Dasar (SD) adalah agar lulusan:

1) Memiliki sifat-sifat dasar sebagai warga Negara yang baik.

2) Sehat jasmani dan rohani.

3) Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap dasar yang diperlukan untuk


melanjutkan pelajaran, bekerja di masyarakat dan mengembangkan diri.

b. Tujuan umum Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah agar lulusan;

8
1) Menjadi warga Negara yang baik sebagai manusia yang utuh, sehat, kuat, lahhir,
dan batin.

2) Menguasai hasil Pendidikan umum yang merupakan kelanjutan dari pendidikan di


SD.

3) Memiliki bekal untuk melanjutkan pelajaran ke sekolah lanjutan atas dan untuk
tujuan ke masyarakatan.

c. Tujuan Umum Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah agar lulusan:

1) Menjadi warga Negara yang baik sebagai manusia yang utuh, sehat, kuat, lahhir,
dan batin.

2) Menguasai hasil Pendidikan umum yang merupakan kelanjutan dari pendidikan di


SMP.

3) Memiliki bekal untuk melanjutkan studinya ke lembaga perguruan tinggi.

4) Memiliki bekal untuk terjun ke masyarakat dengan mengambil keterampilan untuk


bekerja yang dapat dipilih oleh siswa sesuai dengan minat dan kebutuhan
masyarakat.

Secara singkat, administrasi pendidikan di sekolah bertujuan menciptakan situasi


yang memungkinkan anak mempunyai pengetahuan dasar yang kuat untuk
melanjutkan pelajaran, mempunyai suatu kecakapan dan keterampilan khusus untuk
dapat hidup sendiri dalam masyarakat, serta mempunyai sikap hidup sebagai manusia
Pancasila dengan pengabdian untuk membangun masyarakat Pancasila Indonesia.

Adapun tugas administrasi, tepatnya administrasi pendidikan mengupayakan agar


tujuan pendidikan dapat tercapai. Secara agak rinci dan kewajiban administrasi
sehubungan dengan tujuan pendidikan ini dapat dikemukakan sebagai berikut:

1) Berusaha agar tujuan pendidikan tampil secara formal dengan jalan merumuskan,
menyeleksi, menjabarkan dan menetapkan tujuan pendidikan yang akan dapat

9
dicapai sesuai dengan lembaga atau organisasi pendidikan yang bersangkutan secara
formal.

2) Menyebarluaskan dan berusaha menanamkan tujuan pendidikan itu kepada


anggota lembaga, sehingga tujuan pendidikan tersebut menjadi kebutuhan dan
pendorong kerja para anggota lembaga.

3) Memilih, menyeleksi, menjabarkan dan menetapkan proses berupa tindakan,


kegiatan, dan pola kerja yang diperhitungkan dapat memberikan hasil yang sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan.

4) Mengawasi pelaksanaan proses pendidikan dan lainnya dengan memantau,


memeriksa dan mengendalikan setiap kegiatan dan tindakan pada setiap tahap proses
sistem.

5) Menilai hasil yang telah dicapai dan proses yang sedang atau telah berlaku,
mengupayakan agar informasi tentang hasil dan proses itu menjadi umpan balik yang
dapat memperbaiki proses dan hasil selanjutnya

2. Manfaat Administrasi Pendidik dan Tujuan Tenaga Kependidikan


Adapum manfaat administrasi menurut Prof. Dr. H. Asnawir adalah sebagai berikut:

1) Mengangkat derajat kinerja pekerja dan menolong mensukseskan dan memperbaiki


kinerja kinerja tersebut.

2) Menciptakan iklim kerja yang baik untuk menerapkan prinsip-prinsip kemanusiaan


yang sehat dengan menekankan penghargaan kepada setiap orang pada lembaga
pendidikan yang bersangkutan

3) Mendorong menterjemahkan pikiran-pikiran dan teori-teori pendidikan menjadi


kurikulum,program,metode,media,produser dan berbagai aktivitas pendidikan lainnya
untuk menempuh jalan yang tepat dalam rangka mencapai tujuan pendidikan

4) Berusaha menghubungkan lembaga pendidikan dengan masyarakat kearah


pengembangan,kemajuan dan kestabilan

10
Menurut Ahmad Sabri dalam bukunya administrasi pendidikan menyebutkan manfaat
administrasi pendidikan bagi seorang tenaga kependidikan yang memperlajari
administrasi pendidikan adalah:

1) Dapat mengetahui dan menyadari akan tugas dan kewenangan yang mesti
dipikulnya serta mengetahui bagaimana cara-cara melaksanakan tugas-tugas dan
kewenangan masing masing.

2) Dapat menghindarkan kesalahan kesalah kerja atau tugas

3) Mengetahui bagaimana melaksanakan sesuatu kependidikan dalam rangka


mencapai tujuan pendidikan supaya tercapai efektif serta secara tepat

4) Mengetahui batas batas hak dan kewajiban masing-masing tenaga kependidikan

C. Ruang lingkup Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Ruang lingkup dari manajemen pendidkan dibagi menjadi 3 kelompok ,yaitu Menurut
wilayah kerja , menurut objek garapan dan menurut fungsi kegiatan. 5

1. Menurut wilayah kerja, ruang lingkupnya meliputi: manajemen seluruh


negara,menajemen satu provinsi, menajemen satu unit kerja dan manajemen kelas.

2. Menurut Objek garapan,ruang lingkupnya meliputi: manajemen siswa,manajemen


ketenaga pendidikan,manajemen sarana-prasarana, manajemen tata laksana
pendidikan,manajemen pembiayaan dan manajemen humas

3. menurut fungsi kegiatan, ruang lingkupnya meliputi : merencanakan-


mengorganisasikan,mengarahkan,mengkoordinasikan,mengkomunikasikan,mengawa
si dan mengevaluasi.

Bidang-bidang yang tercakup dalam administrasi pendidikan adalah sangat banyak


dan luas tetapi yang sangat penting dan perlu diketahui oleh para kepala sekolah dan
guru-guru pada umumnya ialah sebagai berikut:

5 Vici Okta Mahagandi, “Konsep Dasar , Fungsi Dan Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan,” n.d.

11
Bidang tata usaha sekolah, ini meliputi:

1) Organisasi dan struktur pegawai tata usaha

2) Anggaran belanja keuangan sekolah.

3) Masalah kepegawaian dan personalia sekolah.

4) Keuangan dan pembukuannya

5) Korespondensi / surat menyurat

6) Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisian buku induk,


raport dan sebagainya

Dalam kegiatan pengelolaan sekolah atau administrasi sekolah maka ruang lingkup
yang harus diketahui adalah

1. Administrasi Peserta Didik Dalam Undang-undang no 2 Tahun 1989 tentang sistem


Pendidikan Nasional, Bab 1 Pasal 1 disebukan bahwa :”Pendidikan adalah usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan
bagi tugas pada masa yang akan datang”.

Administrasi peserta didik adalah seluruh kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja serta pembinaan yang kontinu terhadap seluruh peserta didik (dalam
lembaga yang bersangkutan) agar dapat mengikuti Proses Belajar Mengajar (PBM)
secara efektif dan efisien, demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Secara kronologis operasional, rentangan kegiatannya dari penerimaan peserta didik
baru sampai mereka meninggalkan sekolah

2. Administrasi Personel Guru Administrasi personel adalah seluruh proses kegiatan


yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh serta
pembinaan yang kontinu para pegawai di sekolah, sehingga guru dapat menunjang
atau membantu kegiatan-kegiatan sekolah secara efektif dan efisien demi tercapainya
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

12
Dalam Undang-undang no 2 Tahun 1989 tersebut disebutkan bahwa “Tenaga Pendidik
adalah anggota masyarakat yang bertugas membimbing, mengajar atau melatih peserta
didik”. Jadi guru merupakan garapan kedua setelah peserta didik. Dalam garapan ini
juga termasuk pegawai tata usaha, sehingga keseluruhanya disebut personel, pegawai,
dan karyawan. kata personel diangkat dari kata Belanda “pesoneel” yang sama dengan
bahasa Inggris “personeel” yang mempunyai arti “urusan/pegawai/kepegawaian”.

Adapun kegiatan administrasi personal adalah :

a. Pengangkatan dan penempatan guru.

b. Pembentukaan organisasi personal guru.

c. Penanganan masalah kepegawaian dan kesejateraan

d. Masalah kondisi dan evaluasi.

e. Pemambahan pengetahuan pada guru-guru (bimbingan dan penyuluhan)

3. Administrasi Kurikulum

Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan


diusahakam secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan yang kontinyu
terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan efisen demi membantu tercapainya
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan Peserta Didik dan Pendidik berinteraksi
melalui bahan pelajaran yang disusun dalam kurikulum. Maka garapan yang ketiga
adalah Administrasi Kurikulum. Interaksi antara ketiga komponen tersebut, peserta
didik, pendidik, dan kurikulum merupakan kegiatan yang disebut Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) atau Proses Belajar Mengajar (PBM)

D. Pelaksanaan Administrasi Pendidik danTenaga Kependidikan di Sekolah


1. Pengadaan Tenaga kependidikan

Pengadaan tenaga personil adalah proses kegiatan untuk mengisi formasi yang kosong.
Perlu diketahui bahwa lowonganya suatu formasi, disamping disebabkan karena

13
pengembangan lembaga dengan menambah jabatan-jabatan baru juga disebabkan oleh
adanya personil-personil lembaga yang berhenti

Pengadaan tenaga kependidikan diselengarakan dengan langkah-langkah sebagai


berikut:

a. Pengumuman adanya formasi baru

Pengumuman ini dilakukan untuk memberitahukan kepada seluruh masyarakat yang


memenuhi kualifikasi melalui media cetak maupun media elektronik.

b. Pendaftaran

Pendafataran dilakukan setelah pengumuman tersebar dan pendaftar mengajukan


permohonana dengan memenuhi syarat yang telkah ditentukan beserta lampiran
lainnya yang dibutuhkan.

c. Seleksi atau penyaringan

Dalam pengadaan tenaga kependidikan, penyaringan dilaksanakan melalui dua tahap


yaitu:

1). Penyaringan administrative

Penyaringan administrative dilaksanakan berupa pemeriksaan terhadap kelengkapan


beserta lampirannya. Apabila terdapat kekurangan lengkapan dalam hal administrative
maka peserta tersebut akan gagal.

2). Ujian atau riset

Setelah peserta yang lulus dalam tes penyaringan administrative maka akan mengikuti
ujian pegawai dengan materi pemberitahuan umum, pengetahuan teknis, dan yang
lainnya dipandang perlu.

2. Penempatan

Penempatan merupakan tindakan pengaturan atas seseorang untuk menempati suatu


posisi atau jabatan. Meskipun tindakan penempatan ini mengandung unsur uji coba

14
yang menyebabkan adanya tindakan penempatan kembali namun pada dasarnya
penempatan tenaga kependidikan merupakan tindakan yang menentukan keluaran dan
komposisi ketenagaan dilihat dari kepentingan keseimbangan struktur organisasi
pendidikan nasional. tindakan penempatan merupakan tindakan terpadu antara apa
yang dapat tenaga baru perlihatkan (kerjakan) dengan tuntutan-tuntutan pekerjaan,
kewajibankewajiban dan hal-hal yang ditawarkan dari jabatan tersebut. Karena itu
suatu prinsip yang mengatakan “the right man on the right place” (orang yang tepat
pada tempat yang tepat) haruslah dipenuhi.

Dalam konteks penempatan ini, adanya mutasi (perpindahan pegawai) dari satu daerah
ke daerah lain atau dari satu bidang kerja ke bidang kerja yang lain dapat dilakukan
dengan memperhatikan kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat berkenaan dengan
kebutuhan kuantitas maupun kualitas. Mutasi atau perpindahan di kalangan tenaga
kependidikan dapat menjadi alternatif penting untuk pengembangan organisasi.

3. Orientasi

Orientasi merupakan upaya memperkenalkan seorang tenaga kependidikan yang baru


terhadap situasi dan kondisi pekerjaan atau jabatannya. Ada juga yang berpendapat
orientasi adalah suatu proses pemberian pemahaman kepada peserta, tentang segala
sesuatu yang berkaitan dengan latihan yang sedang diadakan.

Orientasi bertujuan untuk mempercepat masa adaptasi sehingga tenaga kependidikan


baru dapat bekerja lebih depat dan lebih baik. Namun tidak semua orientasi menjamin
hasil yang baik. Pemberian informasi yang tidak tepat dapat menimbulkan situasi yang
buruk bagi tenaga kependidikan baru maupun organisasi atau perusahaan. Program
orientasi sering juga disebut dengan induksi, yakni memperkenalkan para pegawai
dengan peranan atau kedudukan mereka, dengan organisasi dan dengan pegawai lain.

15
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Administrasi pendidikan merupakan perpaduan dari dua kata yakni “administrasi”
dan “pendidikan” yang masing-masing dari kata tersebut memiliki arti tersendiri, tetapi
bila dirangkaikan membentuk arti baru. Pada hakikatnya, administrasi pendidikan
merupakan penerapan ilmu administrasi dalam dunia pendidikan atau pembinaan,
pengembangan, dan pengendalian usaha praktek-praktek Pendidikan.

Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan


mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Dengan kata lain, administrasi yang
digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan sederhana.

Adapum manfaat administrasi menurut Prof. Dr. H. Asnawir adalah sebagai


berikut: 1) Mengangkat derajat kinerja pekerja dan menolong mensukseskan dan
memperbaiki kinerja kinerja tersebut. 2) Menciptakan iklim kerja yang baik untuk
menerapkan prinsip-prinsip kemanusiaan yang sehat dengan menekankan penghargaan
kepada setiap orang pada lembaga pendidikan yang bersangkutan. 3) Mendorong
menterjemahkan pikiran-pikiran dan teori-teori pendidikan menjadi
kurikulum,program,metode,media,produser dan berbagai aktivitas pendidikan lainnya
untuk menempuh jalan yang tepat dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan. 4) Berusaha
menghubungkan lembaga pendidikan dengan masyarakat kearah
pengembangan,kemajuan dan kestabilan

Ruang lingkup dari manajemen pendidkan dibagi menjadi 3 kelompok ,yaitu


Menurut wilayah kerja , menurut objek garapan dan menurut fungsi kegiatan.

Pelaksanaan Administrasi Pendidik danTenaga Kependidikan di Sekolah, yaitu :


Pengadaan Tenaga kependidikan, Penempatan, Orientasi

16
DAFTAR PUSTAKA

Argon, Türkan, and Ümit Dilekçi. “Teacher Views on School Administrators ’ Organizational
Power Sources and Their Change Management Behaviours” 4, no. 9 (2016): 2195–2208.
https://doi.org/10.13189/ujer.2016.040932.
Dr. Rosmiaty Azis, M.Pd.I., n.d.
Mahagandi, Vici Okta. “Konsep Dasar , Fungsi Dan Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan,”
n.d.
Padang, Universitas Negeri. “Konsep Administrasi Pendidikan,” 2011.
Pendidik, Administrasi, and Kependidikan Ptk. “ADMINISTRASI PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN,” no. 20 (2007).

17

Anda mungkin juga menyukai