SURAKARTA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dengan ruang lingkup layanan yang semakin luas dan kompatibilitas tujuan
dengan tujuan pendidikan, pengelolaan dan pengembangan BK sebagai suatu
program tidaklah mungkin dilakukan dengan cara yang sederhana dan terkesan asal jalan begi
tu saja. Jika petugas BK dan konselor menginginkan capaian dan target yang betulbetul
maksimal dan mampu memunculkan perubahanperubahan yang positif dalam diri
peserta didik, maka pengelolaan dan pengembangan program ataupun layanan BK
harus memanfaatkan pendekatan manajemen yang rasional dan ilmiah. Modul ini tidak
hanya memberikan keterampilan praktis berupa langkahlangkah praktikal dalam
menyusun dan mengembangkan program BK. Lebih daripada itu, petugas BK dan
konselor perlu memiliki penguasaan yang memadai tentang asumsi pokok, prinsip dasar,
serta acuan konseptual yang melatarbelakangi penyusunan suatu program.
Salah satu kekhasan layanan bimbingan dan konseling pada kurikulum 2013 adalah
adanya layanan peminatan. Keunikan layanan ini adalah diberikannya kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan kemampuan sesuai dengan prinsipprinsip peminatan
yang diinginkannya. Peminatan peserta didik merupakan suatu proses pengambilan pilihan
dan keputusan oleh peserta didik dalam bidang keahlian yang didasarkan atas pemahaman
potensi diri dan peluang yang ada. Dalam konteks ini, bimbingan dan konseling membantu
peserta didik untuk memahami diri, menerima diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan
diri, merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab.(Cahyono, 2019)
A. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dari layanan peminatan?
2. Apa tujuan dari layanan peminatan?
3. Bagaimana focus pengembangan layanan peminatan?
4. Apa Teknik dan jenis layanan peminatan?
5. Apa yang di maksud dari dukungan sistem?
6. Apa tujuan dari dukungan system?
7. Bagaimana focus pengembangan dukungan system?
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu layanan peminatan!
2. Untuk mengentahui apa itu dukungan sistem!
3. Untuk mengetahui tujuan dari layanan peminatan!
4. Untuk mengetahui focus pengembangan layanan peminatan!
5. Untuk mengetahui Teknik dan jenis layanan peminatan!
6. Untuk mengetahui apa itu dukungan system!
7. Untuk mengetahui tujuan dari dukungan system!
8. Untuk mengetahui focus pengembangan dukungan system!
BAB II
PEMBAHASAN
A. Layanan Peminatan
1. Pengertian
Layanan peminatan merupakan layanan bimbingan dan konseling yang
disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat serta kemampuan
peserta didik dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan pendalaman mata
pelajaran atau muatan kejuruan (Kemendikbud, 2016). Pada jenjang sekolah
menengah atas (SMA) layanan peminatan didasarkan pada pemilihan dan
penetapan kelompok mata pelajaran atau pendalaman minat yang didasarkan
atas potensi diri seperti kecerdasan umum, bakat, minat dan cita-cita.
dukungan orang tua/wali, dan peluang yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan.(Cahyono, 2019)
Layanan peminatan adalah salah satu layanan kekhasan bimbingan dan
konseling di sekolah. Salah satu tujuan layanan penempatan dan penyaluran
adalah menempatkan siswa pada bidang yang sesuai dengan minat dan
bakatnya. Dengan adanya penelusuran minat dan bakat siswa bisa mencapai
kompetensi puncak yakni menjadi ahli dan professional pada bidang yang
ditekuninya.(Sari & Abdet, 2017)
Pada jenjang SMA, peminatan kelompok mata pelajaran dan pilihan
mata pelajaran merupakan upaya untuk membantu peserta didik dalam
memilih dan mendalami mata pelajaran yang diikuti pada satuan pendidikan,
memahami dan memilih arah pengembangan karir, dan menyiapkan diri serta
memilih pendidikan lanjutan sampai ke perguruan tinggi sesuai dengan
kemampuan dasar umum, bakat, minat dan kecenderungan pilihan masing-
masing peserta didik. Upaya mengoptimalkan potensi peserta didik tersebut
menuntut adanya kolaborasi yang baik antara guru mata pelajaran, guru wali
kelas, Guru BK/Konselor atau konselor, kepala sekolah/madrasah dan orang
tua/wali, seperti pelayanan pendalaman materi yang dilakukan guru mata
pelajaran merupakan salah satu bentuk pengayaan mata pelajaran.(Cahyono,
2019)
Penyelenggaraan layanan peminatan pada dasarnya tidak sebatas
memilih dan menetapkan siswa pada bidang yang diminati atau sesuai bakat
yang telah dimiliki siswa, namun didalam layanan peminatan juga termasuk
adanya langkah lanjutan seperti pendampingan, pengembangan, penyaluran,
evaluasi dan tindak lanjut. Peminatan siswa merupakan upaya advokasi dan
fasilitasi perkembangan peserta didik agar secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara sehingga mencapai
perkembangan optimal. (Arahan Pasal 1 angka 1 UU Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Aspek yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan pemilihan dan
penetapan peminatan peserta didik SMA/MA dan SMK dapat meliputi prestasi
belajar, prestasi non akademik, nilai ujian nasional, pernyataan minat peserta
didik, cita-cita, perhatian orang tua dan penelusuran potensi peserta didik
(Abkin, 2013). Dengan demikian, akan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan kemampuan, bakat dan minat secara
lebih luas dan terbuka sesuai dengan prinsip perbedaan individu. Ini
memungkinkan peserta didik berkembang over achievement, yakni peserta
didik yang memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah ditentukan
baik dalam pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.(Cahyono, 2019)
2. Tujuan
Tujuan dalam layanan peminatan antara lain:(Kemendikbud, 2016)
1. Sekolah Dasar (SD)
Tujuan layanan peminatan pada sekolah dasar adalah untuk membantu
peserta didik mengenali potensi dan peluang pendidikan serta karir
masa depan, terampil membuat keputusan, mengembangkan tujuan,
dan menyelesaian berbagai persoalan secara bijak.
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Peminatan bertujuan memfasilitasi peserta didik/konseli mencapai
keberhasilan proses dan hasil belajar serta perkembangan optimal
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
3. Sekolah Menengah Atas (SMA)
Memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan
kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan atau
kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan.
4. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Secara umum tujuan peminatan peserta didik adalah membantu peserta
didik di smk dalam menanamkan minat mata pelajaran, memantapkan
minat mata pelajaran, serta memilih dan menetapkan minat kelompok
mata pelajaran, lintas mata pelajaran dan pendalaman mata pelajaran
yang diikuti pada satuan pendidikan yang sedang ditempuh. pilihan
karir dan/atau pilihan studi lanjutan sampai keperguruan tinggi.
2. Tujuan
Komponen ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada
konselor/ guru pembimbing dalam memperlancar penyelenggaraan pelayanan
bimbingan dan konseling. Sedangkan bagi personil pendidik lainnya adalah
untuk memperlancar penyelenggaraan program pendidikan di sekolah/
madrasah.(Yuningsih & Herdi, 2021)
3. Fokus Pengembangan
Pengembangan jejaring menyangkut kegiatan konselor atau guru bimbingan
dan konseling yang meliputi:(Rahman, 2008)
1) konsultasi.
2) menyelenggarakan program kerjasama.
3) berpartisipasi dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan satuan
pendidikan.
4) melakukan penelitian dan pengembangan. Suatu program layanan
bimbingan dan konseling tidak mungkin akan terselenggara dan
tujuannya tercapai bila tidak memiliki suatu sistem pengelolaan yang
bermutu, dalam arti dilakukan secara jelas, sistematis, dan terarah.
Pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai bagian integral dari
sistem pendidikan secara utuh diarahkan untuk memberikan kesempatan
kepada konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk meningkatkan
kapasitas dan kompetensi melalui serangkaian pendidikan dan pelatihan dalam
jabatan maupun kegiatan-kegiatan pengembangan dalam organisasi profesi
Bimbingan dan Konseling, baik di tingkat pusat, daerah, dan kelompok
musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling. Melalui kegiatan tersebut,
peningkatan kapasitas dan kompetensi Konselor atau Guru Bimbingan dan
Konseling dapat mendorong meningkatnya kualitas layanan bimbingan dan
konseling.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Layanan peminatan adalah salah satu layanan kehusus dari bimbingan dan
konseling di sekolah. Salah satu tujuan layanan penempatan dan penyaluran adalah
menempatkan siswa pada bidang yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Pada
dasarnya seorang konselor atau guru BK membantu mengarahkan dan menuntun
seorang peserta didik untuk memilih masa depannya. Tujuan dari layanan
peminatan ini sendiri juga berbeda beda menurut tingkat Pendidikan nya dari
SD,SMP, dan SMA memiliki tujuan yang berbeda beda.
Cahyono, T. (2019). Layanan Peminatan : Konsep dan Realita. Asosiasi Bimbingan Dan
Konseling Indonesia, April, 27–29.
Febritus, W., Dahlan, S., & Rosra, M. (n.d.). Dukungan Sistem Penyelenggaraan Bimbingan
dan Konseling di Sekolah Menengah Kecamatan Sekampung (Vol. 1).
Nurihsan, A. J. (2009). Bimbingan & Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung:
PT. Refika Aditama.
Ria Kumara, A., & Lutfiyani, V. (2019). Strategi Bimbingan Dan Konseling Komprehensif
Dalam Perencanaan Karir Siswa Smp. G-Couns: Jurnal Bimbingan Dan Konseling,
1(2), 1–12. https://doi.org/10.31316/g.couns.v1i2.46
Yuningsih, A. T., & Herdi. (2021). Studi Literatur Mengenai Perancangan Program
Bimbingan dan Konseling Komprehensif Bidang Layanan Perencanaan Individual.
Jurnal Edukasi: Jurnal Bimbingan Konseling, 7(1), 15–26.
Yusuf, S. (2006). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah (SLTP dan SLTA).
Bandung : Pustaka Bani Quraisy.