Hasil
Penelitian
Pendidikan
Fisika
– Permasalahan :
Kompetensi Abad 21 menuntut agar kemampuan literasi informasi dan literasi TIK peserta didik
berkembang. Maka integrasi TIK dalam pembelajaran perlu dilakukan. Namun, masih ditemui di
kalangan pendidik belum memanfaatkan fasilitas internet secara maksimal.
Materi fisika terbilang materi yang sulit menurut siswa, sehingga untuk mengatasi kesulitan
peserta didik dalam pemahaman konsep dan perlu diterapkan model pembelajaran inkuiri.
Namun, kelemahan model tersebut yaitu diperlukannya waktu yang cukup panjang.
Untuk mengatasi kekurangan waktu, pembelajaran inkuiri dapat dilaksanakan dengan
menggabungkan pembelajaran tatap muka dan online learning, atau disebut dengan blended
learning. Untuk melaksanakan pembelajaran secara blended, diperlukan suatu aplikasi yaitu
learning management system(LMS).
– Kerangka Teori :
Model Pembelajaran Inkuiri
Blended Learning
– Metode :
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development)
dari Gall et al., 2003 dengan sepuluh tahapan dimana peneliti membatasi hingga tahapan ketiga, yaitu 1)
Studi pendahuluan, 2) Perancangan produk, 3) Pengembangan produk.
Dilakukan survei lapangan kepada peserta didik SMA N 1 Gadingrejo kelas XII MIPA 3, yaitu mengenai
ketersediaan fasilitas internet, pengalaman peserta didik dalam pembelajaran fisika materi listrik
dinamis, dan persepsi peserta didik mengenai pembelajaran fisika. Selanjutnya untuk memperoleh data
kebutuhan guru dilakukan wawancara terhadap guru fisika kelas XII SMA N 1 Gadingrejo.
– Kesimpulan :
(1) Telah dihasilkan perangkat blended learning berbasis LMS dengan model inkuri
pada materi listrik dinamis, perangkat yang dihasilkan berupa silabus, RPP, LKPD,
handout, soal latihan dan kelas online; (2) Hasil uji validasi ahli menunjukkan
bahwa produk yang dikembangkan memiliki kualitas sangat valid dan layak
digunakan dengan perolehan persentase kelayakan pada setiap aspek perangkat
yang dinilai yaitu sebesar 83,7% dan 84,8%; (3) Hasil uji kepraktisan yang diperoleh
dari penilian tiga guru fisika kelas XII dari SMA yang berbeda berturut-turut adalah
85, 80 dan 86,67. Sehingga diperoleh rerata skor sebesar 83,89 dengan interpretasi
sangat praktis dan layak digunakan.
Jurnal Sainmatika Vol 8 No 1 Tahun 2014 Hal 13-29
“Penerapan Media E-Learning Berbasis Schoology Untuk Meningkatkan Aktivitas
dan Hasil Belajar Materi Usaha dan Energi Di Kelas XI SMA N 10 Kota Jambi”
Oleh : Tugiyo Aminoto & Hairul Pathoni (Prodi Pendidikan Fisika FKIP Univeritas
Jambi)
– Permasalahan :
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X1 SMA
10 Kota Jambi. Penyebab utama adalah guru kurang memvariasi media pembelajarannya. Salah
satu alternatif yang relevan adalah menggunakan media pembelajaran schoology yang interaktif
agar dapat menjadikan siswa aktif dalam mengemukakan ide dan gagasannya secara fleksibel
digunakan kapan saja dan dimana saja. Materi dan proses diskusi dapat dipublikasi melalui
Schoology. Penelitian ini bertujuan menerapkan media E-Learning berbasis Schoology untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi usaha dan energi di kelas XI SMA 10
Kota Jambi.
– Kerangka Teori :
Definisi Belajar
Faktor yang Mempengaruhi dan Tujuan Belajar
Aktivitas Belajar
Hasil Belajar
Media E-Learning
Schoology
– Metode:
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di kelas XI SMA 10 Kota Jambi pada
materi usaha dan energi. Subjek pada Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas
XI SMA 10 Kota Jambi. Dalam PTK ini pengukuran aktivitas menggunakan lembar
observasi dan untuk pengukuran hasil belajar adalah menggunakan soal-soal tes
tertulis yang sudah divalidasi oleh peneliti sebelumnya. Jenis data yang diambil dalam
penelitian ini adalah : Data kualitatif (data tentang aktivitas siswa dan guru) dan Data
kuantitatif (data tentang hasil belajar siswa setiap akhir siklus).
Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk penelitian tindakan kelas (action research)
yang terdiri atas 3 siklus. Tiap siklus terdiri atas 4 tahap: perencanaan,
tindakan/pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi.
– Kesimpulan :
Penerapan media schoology dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa kelas XI SMA Kota Jambi dengan peningkatan rata-rata aktivitas
34,84% (siklus I 53.43%, siklus II 82.62%), peningkatan rata-rata hasil
belajar 32% (siklus I 62,81, siklus II 82,81), peningkatan ketuntasan adalah
38,84% (siklus I 14 siswa, siklus II 27 siswa).
Aktivitas siswa online pada media schoology (siswa belajar dengan online di
luar jam pelajaran/dirumah) tidak mengalami kenaikan aktivitas bahkan
cenderung menurun akibat faktor teknis dan non-teknis sebagaimana
dipaparkan pada bab hasil dan pembahasan dalam penelitian ini.
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No 03 Tahun 2013, Hal 187-190
“Penggunaan Media Pembelajaran Fisika Dengan E-Learning Berbasis Edmodo Blog
Education Pada Materi Alat Optik Untuk Meningkatkan Respons Motivasi Dan
Hasil Belajar Siswa di SMP Negeri 4 Surabaya”
Oleh : Ari Sudibjo, Wasis (Jurusan Fisika, Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya)
– Permasalahan :
Kedudukan media pembelajaran ada dalam metode pembelajaran sangat penting dalam proses
pembelajaran. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat,
kebutuhan akan konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis TI menjadi tidak terelakkan
lagi. Konsep e-learning membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan
konvensional ke dalam bentuk digital, baik isi maupun sistemnya. Edmodo.com (Blog Education)
merupakan salah satu contoh media pembelajaran e-learning di Indonesia.
Para guru dan siswa SMP Negeri 4 Surabaya sudah menggunakan layanan internet dengan
berbasis e-learning dengan menggunakan http://www.smpn4sby.sch.id, tetapi penggunaanya
belum menyeluruh secara global.
– Kerangka Teori :
Sistem Pendidikan Nasional
Metode dan Media Pembelajaran
Perkembangan Teknologi Informasi
Edmodo
– Metode:
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian Pre Eksperimental Design dengan desain
one-group pretest posttest design yaitu eksperimen yang dilakukan pada satu
kelompok tanpa kelompok pembanding. Dalam penelitian ini juga digunakan metode
deskriptif yang menjelaskan gambaran-gambaran hasil penelitian.
Tempat penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 4 Surabaya pada waktu semester genap
tahun pelajaran 2012-2013. Sasaran penelitian cukup hanya menggunakan 1 kelas dari
total 8 kelas pada tingkatan kelas VIII yang berada di SMPN 4 Surabaya. Adapun kelas
yang dipilih adalah kelas VIII-A dengan jumlah siswa sebanyak 38 siswa.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media pembelajaran. Adapun variabel
Terikat dalam penelitian ini adalah kelayakan media pembelajaran, motivasi siswa, dan
hasil belajar.
– Kesimpulan :
Penggunaan media pembelajaran fisika dengan e-learning berbasis Edmodo
Blog Education pada materi pokok Alat Optik, sangat kuat untuk digunakan dalam
pembelajaran fisika dengan persentase hasil validasi media oleh ahli media dan
guru fisika dari delapan komponen didapatkan nilai sebesar 85,95%; Penggunaan
media pembelajaran fisika dengan e-learning berbasis Edmodo Blog Education pada
materi pokok Alat Optik, membuat siswa termotivasi kuat untuk belajar fisika
dengan presentase indikator respons setuju sebesar 70%; serta penggunaan media
pembelajaran fisika dengan e-learning berbasis Edmodo Blog Education pada materi
pokok Alat Optik dapat membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa
dalam aspek kognitif.
Jurnal Pembelajaran Fisika Vol 5 No 2 Tahun 2017 Hal 127-138
“Pengaruh Penggunaan E-Learning Dengan Schoology Terhadap Hasil Belajar
Siswa”
Oleh : Safura Rizki Azizah, Agus Suyatna, dan Ismu Wahyudi (FKIP Universitas
Lampung)
– Permasalahan :
Pemanfaatan TI di Indonesia sedang memasuki tahap mempelajari berbagai kemungkinan
pengembangan dan penerapan TIK untuk pendidikan. Ini merupakan salah satu bukti bahwa
pendidikan Indonesia mengalami ketertinggalan dengan pendidikan di dunia.
Schoology salah satu bentuk perkembangan teknologi dapat digunakan sebagai media
pembelajaran yang baik karena bermanfaat dalam menunjang kualitas pendidikan pada materi
suhu dan kalor.
Materi suhu dan kalor memiliki tingkat kesulitan yang relatif lebih sulit dari materi lainnya,
sehingga guru yang membelajarkan mengenai materi suhu dan kalor di sekolah perlu me-
nanamkan nilai-nilai yang dapat membuat siswa untuk dapat berpikir secara teratur,
sistematis, dan kegiatan yang dilakukan siswa mengikuti langkah-langkah metode ilmiah.
– Kerangka Teori :
Teknologi dan Informasi
E-Learning dan Blended Learning
Schoology
Hasil Belajar
– Metode:
Penelitian dilakukan di MA Al-Fatah. Pada penelitian ini terdapat kelas eksperimen
1 dan kelas eksperimen 2, yang tidak dipilih secara random.
Penelitian ini menggunakan instrumen soal pilihan ganda 5 soal untuk mengukur
kemampuan kognitif siswa level higher order thinking skill. Pengukuran hasil
belajar kognitif siswa level higher order thinking skill dilakukan dengan mengukur
N-gain yang diperoleh setelah melakukan pretest dan posttest pada kedua kelas.
Selanjutnya diuji normalitas dan homogenitasnya. maka jika data normal dan
homogen, dilakukan uji independent sample T-test.
– Kesimpulan :
Terdapat pengaruh pembelajaran menggunakan e-Learning dengan
schoology terhadap peningkatan N-Gain hasil belajar siswa level higher order
thinking skill pada materi suhu dan kalor, N-gain hasil belajar menggunakan
blended learning lebih besar dibandingkan dengan hanya tatap muka.
Pembelajaran menggunakan blended learning (elearning schoology dan tatap
muka) dapat meningkatkan hasil belajar pada ranah kognitif level higher
order thinking skill siswa dengan kategori sedang (0,619).
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 6 No 2 Tahun 2017, hal 155-163
“Pengembangan Instrumen Penilaian Ulangan Harian Online Untuk Mengukur
Penguasaan Materi Fisika Dan Mengetahui Respon Belajar Peserta Didik SMA”
Oleh : Selvi Anggraini dan Bambang Ruwanto, M. Si. (Jurusan Pendidikan Fisika,
UNY)
– Permasalahan :
Pemikiran secara mendalam dalam menyelesaikan soal-soal fisika menyebabkan banyak
peserta didik yang tidak menyukai dan tidak berminat terhadap pelajaran fisika.
Ulangan harian fisika sampai saat ini dianggap hal yang monoton bagi peserta didik dan kesan
yang membosankan membuat otak peserta didik sulit untuk mengingat kembali apa yang
mereka pelajari sebelumnya. Selain itu, nilai yang didapat peserta didik melalui tes tertulis
diinformasikan berminggu-minggu setelah tes diadakan.
Pada Kurikulum 2013 tidak ada mata pelajaran TIK. Bagi sekolah yang ingin mendaftarkan
untuk UNBK akan mengalami kesulitan pada keahlian atau skill peserta didik dalam
menjalankan komputer.
– Kerangka Teori :
Pembelajaran Fisika
Penilaian
Instrumen Penilaian
– Metode:
Jenis Penelitian : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and
Delopment (R&D) yaitu dengan model 4-D (Four-D Models).
Waktu dan Tempat Penelitian : Penelitian dilaksanakan pada 1 dan 3 Oktober 2016 Semester
Gasal tahun ajaran 2016/2017.
Subjek Penelitian : Peserta didik kelas XI di SMA N 2 Kota Magelang. Uji coba terbatas ini
dilakukan pada 16 peserta didik kelas XI MIA 4 di SMA N 2 Magelang. Uji coba luas dilakukan
pada 27 peserta didik kelas XI MIA 1 di SMA N 2 Magelang. Pemilihan sampel penelitian ini
menggunakan teknik non random sampling yaitu porposive sampling.
Jenis Data : Data yang didapatkan dari penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif.
– Kesimpulan :
Telah diperoleh instrumen penilaian Ulangan Harian Online yang layak
digunakan untuk mengukur penguasaan materi hukum Newton tentang
gravitasi dan mengetahui respon belajar materi fisika peserta didik SMA.
Persentase keterlaksanaan penerapan instrumen penilaian Ulangan Harian
Online pada materi hukum Newton tentang gravitasi meliputi kategori sangat
tinggi adalah 15%, tinggi 22%, sedang 26%, rendah 22%, dan sangat rendah
15%.
Persentase respon belajar peserta didik pada instrumen penilaian Ulangan
Harian Online dengan kategori sangat tinggi 30%, tinggi 22%, sedang 41%,
rendah 4%, dan sangat rendah 4%.
JURNAL
INTERNASIONAL
European J of Physics
– Permasalahan : Education Vol.4 Issue 2 Tahun
2013, Hal. 17-24
Penelitian ini menyajikan hasil studi kelayakan awal
menggunakan Socrative dan smartphone yang dilakukan dengan “Software Socrative and Smartphones
as Tools For Implementation of Basic
calon guru. Efek pada siswa adalah: mereka membantu mereka
Processes of Active Physics Learning in
untuk memahami konsep; mereka memfasilitasi argumentasi dan
Classroom: An Initial Feasibility Study
pertukaran pendapat. Selain itu, penggunaan teknologi ini, With Prospective Teachers”
umumnya, mudah bagi siswa dan ternyata menarik di kelas. [Perangkat Lunak Socrative dan
Smartphone sebagai Alat Untuk
Implementasi Proses Dasar
Pembelajaran Fisika Aktif di Kelas: Studi
Kelayakan Awal Dengan Calon Guru]