Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian belajar peserta didik pada materi teori kinetik gas dengan
menerapkan media pembelajaran interaktif berbasis iSpring Suite 8. Subjek penelitian terdiri dari 27 peserta didik kelas XI
IPA 6 SMA Negeri Karangpandan tahun 2017. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan model Kemmis dan
McTaggart yang dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus dilakukan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan angket. Data tersebut dianalisis secara kualitatif
dan didukung dengan data kuantitatif. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan yaitu peningkatan kemandirian belajar peserta
didik pada materi teori kinetik gas dengan menerapkan media pembelajaran interaktif berbasis iSpring Suite 8 tercapai dalam
dua siklus hingga sebagian besar peserta didik memiliki kemandirian belajar pada kategori Baik dan Sangat Baik.
bantuan aplikasi yang mendukung. Salah satu kemantapan diri, dan kepuasan atas usahanya
aplikasi yang dapat digunakan adalah iSpring Suite sendiri.
8. Aplikasi iSpring Suite 8 memiliki berbagai fitur
yang dapat digunakan untuk membuat presentasi, 3. Pembahasan
kuis, survei, simulasi percakapan interaktif, dan
lembar kerja peserta didik (LKPD). Selain itu, media 3.1. Hasil Penelitian
yang dihasilkan dapat digunakan untuk keperluan
pembelajaran daring maupun luring. Penelitian diawali dengan pengumpulan data
Jenis media yang dibuat dan digunakan pada pratindakan. Data pratindakan diperoleh
disesuaikan dengan karakteristik materi Fisika yang melalui wawancara, observasi, dan didukung dengan
akan dibelajarkan. Salah satu materi pembelajaran angket. Data pratindakan dikumpulkan untuk
Fisika SMA yang dirasa memerlukan bantuan media mengetahui kondisi awal kemandirian belajar
digital adalah teori kinetik gas. Hal tersebut karena peserta didik dan sebagai pedoman dalam
teori kinetik gas membahas perilaku partikel dan menentukan strategi pembelajaran pada Siklus I.
besaran mikroskopis gas yang wujudnya tidak dapat Berdasarkan analisis data pratindakan, maka
dengan mudah diamati peserta didik secara disimpulkan bahwa kemandirian belajar sebagian
langsung, sehingga diperlukan berbagai ilustrasi, besar peserta didik masih kurang. Hasil tersebut
animasi, dan simulasi virtual agar peserta didik didukung dengan data kuantitatif olahan angket yang
dapat memahami materi tersebut dengan lebih menunjukkan bahwa 52% peserta didik memiliki
mudah. kemandirian belajar Cukup dan Kurang.
Berdasarkan uraian di atas, maka diadakan Berdasarkan data pratindakan tersebut, maka
sebuah penelitian tindakan kelas dengan tujuan dilaksanakan tindakan sebagai Siklus I penelitian.
untuk mengetahui peningkatan kemandirian belajar Siklus I diawali dengan perencanaan berupa
Fisika peserta didik kelas XI IPA 6 SMA Negeri diskusi dengan guru terkait strategi dan persiapan
Karangpandan pada materi teori kinetik gas dengan instrumen pembelajaran. Kemudian Siklus I
menerapkan media pembelajaran interaktif berbasis dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan
iSpring Suite 8. pembelajaran dalam dua pertemuan tatap muka.
Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran
2. Metode Penelitian berlangsung, sedangkan wawancara dan pengisian
angket dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri usai. Data yang diperoleh kemudian direduksi,
Karangpandan dengan subjek peserta didik kelas XI dianalisis, dan ditarik kesimpulan.
IPA 6 tahun ajaran 2016/2017. Penelitian tindakan Kesimpulan yang diperoleh dari pelaksanaan
kelas ini menggunakan model Kemmis dan Siklus I adalah terjadi peningkatan kemandirian
McTaggart yang dilakukan dalam dua siklus. belajar peserta didik. Hasil tersebut didukung
Masing-masing siklus meliputi empat tahapan, yaitu: dengan data kuantitatif pengolahan angket yang
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. menujukkan bahwa 60% peserta didik memiliki
Data dikumpulkan melalui observasi, kemandirian belajar Baik dan Sangat Baik. Data
wawancara, dan angket tertutup. Data terdiri dari tersebut menunjukkan peningkatan dari data
data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diuji sebelumnya yang diperoleh pada pratindakan.
validitasnya dengan teknik triangulasi. Data yang Namun, data tersebut belum mencapai indikator
diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif keberhasilan penelitian sehingga perlu adanya
dengan didukung data kuantitatif. tindakan sebagai Siklus II.
Analisis kualitatif dilakukan dengan target Siklus I diakhiri dengan refleksi terkait
keberhasilan sebagian besar peserta didik memiliki keberlangsungan kegiatan pembelajaran, seperti
kemandirian belajar Baik dan Sangat Baik. Analisis kelebihan, kekurangan, dan hambatan-hambatan
kualitatif dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu yang terjadi. Hasil refleksi Siklus I tersebut
pengumpulan dan reduksi data, sajian data, dan digunakan sebagai pedoman dalam menyusun
penarikan kesimpulan. Analisis kuantitatif dilakukan perencanaan tindakan pada Siklus II.
dengan menghitung persentase peserta didik yang Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari
memiliki kemandirian belajar Baik dan Sangat Baik pelaksanaan Siklus II, maka dapat disimpulkan
dengan indikator keberhasilan 75%. bahwa telah terjadi peningkatan kemandirian belajar
Indikator yang digunakan dalam menganalisis peserta didik dari hasil pada Siklus I hingga
kemandirian belajar menggunakan indikator yang sebagian besar peserta didik memiliki kemandirian
dijelaskan oleh Sufyarma (2004: 50-51) meliputi belajar pada kategori Baik. Kesimpulan tersebut
progresif dan ulet, berinisiatif, pengendalian diri, didukung data kuantitatif hasil olahan angket yang
menunjukkan bahwa 78% peserta didik memiliki baik lagi. Hal tersebut sesuai dengan salah satu
kemandirian belajar Baik dan Sangat Baik. Hasil deskpritor aspek progresif dan ulet yang
tersebut telah mencapai target keberhasilan disampaikan oleh Sufyarma (2004: 50), yaitu terlihat
penelitian yang ditentukan, sehingga pemberian dari usahanya mengejar prestasi.
tindakan dapat dicukupkan hingga Siklus IIusnya Aspek kemandirian belajar yang kedua adalah
berinisiatif. Aspek tersebut diamati melalui dua
3.2. Diskusi Hasil indikator pengamatan, yaitu mencatat hal-hal
penting dalam pembelajaran dan mencari sumber
Hasil tindakan memberikan kesimpulan bahwa belajar selain yang disediakan guru. Kedua indikator
kemandirian belajar peserta didik kelas XI IPA 6 pengamatan dapat terpenuhi dengan baik. Hal
SMA Negeri Karangpandan pada materi teori tersebut dikarenakan media pembelajaran yang
kinetik gas dapat ditingkatkan dengan menerapkan digunakan melatih peserta didik untuk melakukan
media pembelajaran interaktif berbasis iSpring Suite kegiatan mencatat hal-hal penting dan melakukan
8. Peningkatan kemandirian tersebut terjadi pada literasi dari berbagai sumber dalam menjawab
setiap siklus penelitian dan dinyatakan mencapai pertanyaan.
target pada Siklus II. Hal tersebut sesuai dengan Aspek kemandirian belajar peserta didik
hasil penelitian Utomo (2014) dan Munawwaroh selanjutnya adalah pengendalian diri. Aspek tersebut
(2014) yang menghasilkan media pembelajaran diamati melalui keaktifan peserta didik dalam
berbasis iSpring Suite pada kategori Sangat Baik dan mengajukan diri ketika guru meminta presentasi,
layak digunakan sebagai variasi media jawaban atau bantuan. Indikator pengamatan lainnya
pembelajaran. adalah tidak mengeluh selama pembelajaran
Media pembelajaran berbasis iSpring Suite 8 berlangsung, memperhatikan penjelasan/informasi
yang digunakan dalam penelitian berupa LKPD dan dari guru dalam pembelajaran dengan sungguh-
presentasi. Media interaktif yang dibuat melatih sungguh, dan tidak mengajak teman membicarakan
peserta didik untuk memraktekkan berbagai hal di luar materi pelajaran. Ketiga indikator
keterampilan dan menerima umpan balik. pengamatan mengalami peningkatan hasil. Namun,
Keterampilan yang dipraktekkan peserta didik dalam masih ada beberapa peserta didik yang
pembelajaran selama penelitian berupa melakukan membicarakan hal di luar materi pelajaran, sehingga
eksperimen, studi literasi, diskusi, simulasi peran guru sangat diperlukan dalam melatih peserta
eksperimen dengan virtual lab, dan melakukan didik untuk dapat mengendalikan diri. Hal tersebut
analisis matematis. Umpan balik diterima peserta sesuai dengan pendapat Lipton & Hubble (2005: 9-
didik dari media pembelajaran setelah peserta didik 13) yang menyatakan bahwa guru harus dapat
memberikan jawaban atau tanggapan yang diminta. memandu interaksi peserta didik dalam upaya
Media pembelajaran interaktif berbasis iSpring Suite meningkatkan kemandirian belajarnya.
8 dengan karakteristik tersebut dapat meningkatkan Kemandirian belajar peserta didik juga diamati
kemandirian belajar peserta didik kelas XI IPA 6. dari aspek kemantapan diri. Kemantapan diri peserta
Kemandirian belajar peserta didik pada penelitan didik dalam pembelajaran dapat diamati melalui
diamati dan dinilai melalui beberapa aspek. Aspek keaktifan peserta didik dalam memberi tanggapan
progresif dan ulet dapat terpenuhi dengan baik. Hal pada pertanyaan-pertanyaan guru maupun ketika
tersebut diamati melalui indikator bahwa peserta diskusi kelompok berlangsung. Pada pelaksanaan
didik kelas XI IPA 6 mengikuti kegiatan tindakan, peserta didik cenderung lebih aktif dalam
pembelajaran dari awal hingga akhir, tidak diskusi kelompok daripada diskusi kelas. Hal
menunda-nunda dalam melaksanakan kegiatan yang tersebut menunjukkan keefektifan adanya
diarahkan guru padanya, dan mengerjakan tugas pembagian peserta didik dalam kelompok.
dalam pembelajaran tanpa menyalin jawaban orang Aspek kemantapan diri juga dapat diamati dari
atau kelompok lain. peserta didik yang meminta penjelasan guru/teman
Peningkatan aspek progresif dan ulet merupakan lain ketika mengalami kesulitan dalam
salah satu implikasi dari penerapan media pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
pembelajaran interaktif yang memberikan umpan Tirtarahardja & Sulo (2008: 122-123) yang
balik pada setiap jawaban peserta didik. Umpan menyatakan bahwa peran guru dalam
balik tersebut salah satunya berupa konfirmasi menumbuhkembangkan kemandirian belajar peserta
kebenaran jawaban peserta didik. Jika peserta didik didik adalah sebagai motivator dan fasilitator. Pada
memberikan jawaban yang salah, maka media pelaksanaan tindakan, peserta didik cenderung
pembelajaran akan menampilkan jawaban yang memilih bertanya dan berdiskusi dengan teman satu
seharusnya, sehingga peserta didik dapat terpacu kelompok ketika tidak memahami materi
untuk berusaha mengerjakan LKPD dengan lebih pembelajaran, serta bertanya kepada guru ketika