Anda di halaman 1dari 7

EEAJ 3 (1) (2014)

Economic Education Analysis Journal

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP


HASIL BELAJAR KOMPETENSI DASAR PERMINTAAN DAN
PENAWARAN UANG PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 16
SEMARANG

Erlina Fitriati , Syamsu Hadi

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran Make a Match pada kompetensi
Diterima Mei 2014 dasar permintaan dan penawaran uang dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 16
Disetujui Mei 2014 Semarang. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Desain Control Group Pretest-Postest.
Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriprif, uji kesamaan rata-rata pihak kanan, dan uji gain.
Dipublikasikan
Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada kedua kelas dilihat dari nilai pre-test ke
Juni 2014
post-test. Berdasarkan penelitian diperoleh rata-rata pre-test kelas eksperimen sebesar 70 sedangkan nilai pos-test
________________ sebesar 87. Pada kelas kontrol dengan menerapkan metode yang berbeda diperoleh nilai pre-test sebesar 69
Keywords: sedangkan nilai post-test sebesar 78. Peningkatan hasil belajar dilihat dari nilai pre test-post test untuk kelas
Make a Match; Learning eksperimen sebesar 17 sedangkan untuk kelas kontrol 9. Dari analisis hipotesis diperoleh nilai t hitung = 6,25 dan t
tabel = 2,00. Karena t hitung > t tabel sehingga H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode
Outcomes
pembelajaran Make a Match lebih efektif daripada metode ceramah.
____________________

Abstract
___________________________________________________________________
The purpose of this study was to determine the effectiveness of teaching methods to Make a Match on the basis of competence
demand and supply of money in improving student learning outcomes in class X SMA Negeri 16 Semarang. The research
design used in this study is the design of pretest-posttest control group. Data analysis methods used are deskriprif analysis, test
the average difference of the right hand, and the completeness of classical learning test. The results showed that an increase in
learning outcomes seen in the second class of the value of pre-test to post-test. Based on the study gained an average pre-test
experimental class of 70, while the post-test score of 87. In the control class by applying different methods of pre-test values
obtained at 69 while the post-test score of 78. Improved learning outcomes seen from the pre-test-post-test for the experimental
class of 17, while for the control class 9. Hypotheses obtained from the analysis of the value of thitung = 6.25 and ttable = 2.00.
Because thitung> ttable so H0 is rejected. It can be concluded that Make a Match learning method is more effective than the lecture
method.

© 2014 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6544
Gedung C6 Lantai 1 FE Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: rlina_pattinson@yahoo.com

65
Erlina Fitriati /Economic Education Analysis Journal 3 (1) (2014)

PENDAHULUAN

Hasil belajar merupakan perubahan standar keberhasilan yang ada di dalam suatu
perilaku yang diperoleh peserta didik setelah tujuan pembelajaran.
mengalami kegiatan belajar (Rifa’I dan Berdasarkan hasil observasi, diperoleh
Catharina, 2009:85). Menurut Bloom (dalam hasil bahwa para guru belum melaksanakan
Suprijono, 2009:6) hasil belajar mencakup pembelajaran dengan metode belajar tertentu,
kemampuan kognitif,afektif dan psikomotorik. artinya hampir semua guru cenderung
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar melakukan pembelajaran di kelas, tak terkecuali
siswa, diantaranya adalah materi pelajaran, pada mata pelajaran ekonomi dengan
tujuan pembelajaran, metode pengajaran, sarana menggunakan metode ceramah (guru
dan prasarana. Salah satu cara untuk menyampaikan materi ajar, siswa
meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan mendengarkan). Hal ini menyebabkan hasil
menerapkan metode pengajaran yang tepat. belajar ekonomi siswa kelas X mendapatkan
Alasannya karena metode merupakan bagian hasil yang kurang memuaskan dengan nilai
yang penting dalam proses belajar mengajar dan evaluasi yang dilakukan oleh guru masih banyak
kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki dijumpai beberapa nilai yang berada dibawah
siswa, akan ditentukan oleh kerelevansian batas minimal ketuntasan belajar yang
penggunaan metode yang tepat, sesuai dengan ditetapkan yaitu 75, hal ini dapat dilihat pada
tabel 1.1.

Tabel 1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa


Ketuntasan Belajar Siswa
No. Kelas Tuntas Belum Tuntas
(nilai ≥75) % (nilai ≤75) %
1. X-1 17 60.71% 11 39.28%
2. X-2 23 74.19% 8 25.81%
3. X-3 19 61.29% 12 38.71%
4. X-4 23 69.70% 10 30.30%
Jumlah 82 66.47% 41 33.52%
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2013

Materi permintaan dan penawaran Nilai KKM yang ditentukan SMA


uang merupakan salah satu materi yang Negeri 16 Semarang cukup tinggi yaitu 75,
diajarkan di SMA kelas X. Di dalamnya dibahas sehingga siswa diharuskan memenuhi nilai
pengertian uang, fungsi dan jenis-jenis uang, dan KKM yang telah ditetapkan. Sedangkan pada
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kenyataannya dari keempat kelas masih banyak
dan penawaran uang. Kompetensi yang harus siswa yang belum tuntas nilainya sesuai dengan
dicapai yaitu menjelaskan konsep permintaan KKM. Oleh karena itu, mata pelajaran ekonomi
dan penawaran uang. Dalam mencapai kompetensi dasar permintaan dan penawaran
kompetensi tersebut dibutuhkan penguasaan uang perlu ditingkatkan.
konsep-konsep secara rinci agar keseluruhan Selama ini metode pembelajaran yang
konsep dalam materi ini tercakup. Oleh karena diterapkan oleh guru Mapel SMA Negeri 16
itu pembelajaran yang dilakukan oleh guru Semarang menggunakan metode pembelajaran
harus semenarik mungkin sehingga siswa ceramah, sehingga siswa seperti dituntut untuk
berantusias mengikuti pembelajaraannya. menghafal apa yang disampaikan oleh guru,
konsep yang ada dimateri siswa tidak

66
Erlina Fitriati /Economic Education Analysis Journal 3 (1) (2014)

menguasai, disamping itu kebiasaan belajar permainan kartu, yaitu siswa diminta untuk
siswa untuk menghafal, hal ini akan mencari pasangan kartu yang merupakan
menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa pertanyaan atau jawaban sebelum habis batas
rendah. Dalam menghafal kebanyakan siswa waktu permainan. Siswa yang dapat
tidak mengetahui dan memahami materi mencocokkan kartunya diberi skor. Metode ini
tersebut. dapat digunakan karena dengan menggunakan
Selain metode pembelajaran yang metode ini dapat menghilangkan kesan abstrak
kurang sesuai diterapkan dalam proses pada mata pelajaran ekonomi, karena dengan
pembelajaran, faktor buku teks juga kartu pembelajaran menjadi lebih
mempengaruhinya. Untuk mengatasi menyenangkan dan siswa lebih antusias dalam
permasalahan tersebut maka perlu adanya suatu mempelajari materi tersebut sehingga siswa
inovasi metode pembelajaran yang akan lebih mudah paham dan tidak menganggap
diterapkan dalam proses belajar mengajar. eknomi adalah mata pelajaran yang abstrak dan
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu sulit dipahami. Karena materinya sebagian besar
pembelajaran yang bertujuan untuk berupa teori tetapi dengan menggunakan
meningkatkan kualitas pembelajaran. metode ini siswa dapat lebih dapat memahami
Karakteristik pembelajaran ekonomi materi yang dipelajari dan tidak belajar secara
pada kompetensi dasar permintaan dan hafalan. Selain itu dengan menggunakan metode
penawaran uang bersifat teoritis dan matematis. ini diharapkan dapat menumbuhkan minat
Oleh karena itu dalam mempelajarinya siswa belajar siswa karena metode ini bertujuan untuk
harus mengerti dan memahami konsep-konsep memberikan informasi dalam bentuk yang
yang ada dalam materi tersebut. Untuk menyenangkan, menarik, mudah dimengerti dan
memperoleh pemahaman yang baik, maka guru jelas. Penggunaan metode ini diharapkan dapat
memerlukan inovasi dalam proses pembelajaran. membuat pengajaran lebih efektif atau
Pembelajaran kooperatif merupakan meningkatkan kualitas pengajaran dan
pembelajaran yang dapat meningkatkan proses meningkatkan hasil belajar siswa sehingga
pembelajaran, gaya berpikir tinggi, perilaku tercapai tujuan pembelajaran. Menurut Miarso
sosial sekaligus kepedulian terhadap siswa-siswa (dalam Uno dan Mohamad, 2011:173)
yang memiliki latar belakang kemampuan, pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran
penyesuaian dan kebutuhan yang berbeda-beda. yang dapat menghasilkan belajar yang
Salah satu metode pembelajaran bermanfaat dan terfokus pada siswa (student
kooperatif yaitu metode pembelajaran Make a centered) melalui penggunaan prosedur yang
Match. Dimana dalam pembelajaran ini, tepat. Indikator pembelajaran efektif dapat
diharapkan siswa dapat lebih aktif ketika diketahui dari hasil belajar siswa yang baik.
mengikuti proses belajar mengajar. Tujuan yang Petunjuk keberhasilan belajar siswa dapat dilihat
ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik bahwa bahwa siswa tersebut menguasai materi
dalam pengertian penguasaan bahan pelajaran, pelajaran yang diberikan. Tingkat penguasaan
tetapi juga adanya unsur kerjasama untuk materi dalam konsep belajar tuntas ditetapkan
penguasaan materi tersebut. antara 75%-90%. Berdasarkan konsep belajar
Pada pembelajaran kooperatif terdapat struktur tuntas, maka pembelajaran yang efektif adalah
pembelajaran dimana masing-masing struktur apabila setiap siswa sekurang-kurangnya
memiliki fungsi akademik dan sosialnya sendiri. menguasai 75% dari materi diajarkan (Uno dan
Pembelajaran kooperatif tipe Make a Match Mohamad, 2011:190).
merupakan metode yang dapat melibatkan siswa Berdasarkan uraian di atas,
secara aktif sehingga siswa menjadi subjek permasalahan yang dihadapi dalam penelitian
pembelajaran bukan objek pembelajaran. ini adalah: Bagaimanakah keefektifan
Make a Match merupakan suatu metode pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran yang dilakukan melalui pembelajaran Make a Match pada kompetensi
67
Erlina Fitriati /Economic Education Analysis Journal 3 (1) (2014)

dasar permintaan dan penawaran uang Penelitian ini terdiri dari kelas eksperimen dan
terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA kelas kontrol dengan menerapkan metode
Negeri 16 Semarang? pembelajaran yang berbeda. Metode
Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) Untuk pengumpulan data yang digunakan adalah
mendeskripsikan keefektifan pembelajaran dokumentasi, observasi, dan tes. Penelitian ini
dengan menggunakan metode pembelajaran diawali dengan menyusun instrumen yang
Make a Match pada kompetensi dasar terdiri dari silabus, RPP, lembar aktifitas siswa,
permintaan dan penawaran uang terhadap hasil dan tes uji coba. Setelah dilakukan tes uji coba
belajar siswa kelas X SMA Negeri 16 kemudian dianalisis dengan menggunakan
Semarang.(2) Untuk menganalisis keefektifan analisis instrumen yang terdiri dari uji validitas,
pembelajaran dengan menggunakan metode reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda.
pembelajaran Make a Match pada kompetensi Metode analisis data pada penelitian ini
dasar permintaan dan penawaran uang terhadap dilakukan dalam dua tahap, yaitu analisis data
hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 16 tahap awal (sebelum pembelajaran) dan analisis
Semarang. data tahap akhir (setelah pembelajaran). Analisis
data tahap awal bertujuan untuk mengetahui
METODE homogenitas populasi maupun sampel yang ada.
Analisis data tahap akhir bertujuan untuk
Populasi dalam penelitian ini adalah mengetahui hasil akhir pembelajaran yang
seluruh siswa kelas X semester 2 SMA Negeri 16 dilakukan siswa, apakah telah memenuhi
Semarang tahun ajaran 2012/2013. indikator keberhasilan sesuai tujuan
Pengambilan sampel dengan cara melakukan uji pembelajaran. Analisis data tahap awal
homogenitas dan uji normalitas dimaksudkan meliputi: uji normalitas, uji homogenitas, dan
untuk mengetahui bahwa populasi dalam uji hipotesis. Sedangkan analisis data tahap
keadaan homogen, dengan pertimbangan siswa akhir meliputi: uji normalitas, uji homogenitas,
sebagai objek penelitian berada pada tingkat uji hipotesis, dan uji gain.
kelas yang sama, mendapatkan materi dari
kurikulum yang sama dan penempatan siswa HASIL DAN PEMBAHASAN
tidak berdasarkan rangking. Setelah dilakukan
uji normalitas dan uji homogenitas, dari empat Hasil uji normalitas untuk kelas
kelas yang ada di kelas X SMA Negeri 16 eksperimen memperoleh Xhitung sebesar 8,75 dan
Semarang terambil kelas X1 sebagai kelas Xtabel 11,070 dengan taraf signifikan 5%. Karena
eksperimen dan kelas X3 sebagai kelas kontrol. Xhitung lebih kecil dari Xtabel maka data tersebut
Kelas X1 terdiri dari 28 siswa dan kelas X3 tergolong normal. Uji normalitas pada kelas
terdiri dari31 siswa. kontrol memperoleh Xhitung 3,33 dan Xtabel 9,49
Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan taraf signifikan 5%. Karena Xhitung lebih
eksperimen. Penelitian ini menggunakan desain kecil dari Xtabel maka data tersebut tergolong
Randomized Control Group Pre Test-Post Test. normal,dapat dilihat pada tabel 1.

68
Erlina Fitriati /Economic Education Analysis Journal 3 (1) (2014)

Tabel 1. Uji Normalitas Data Pretest


Kelas X2hitung DK X2tabel A Keterangan
Eksperimen 8.75 6-1=5 11.070 5% Normal
Kontrol 3.33 5-1=4 9.49 5% Normal
Kelas X2hitung DK X2tabel A Keterangan
Eksperimen 8.75 6-1=5 11.070 5% Normal
Kontrol 3.33 5-1=4 9.49 5% Normal
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2013

Uji homogenitas berdasarkan pengolahan dan dapat disimpulkan kedua varians kelas
dengan alat bantu Microsoft Excel diperoleh tersebut homogen yang terangkum dalam tabel
Fhitung = 1,14 dan Ftabel = 1,76. Karena 2.
Fhitung<Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

Tabel 2.Uji Homogenitas Pretest

Variabel EKSPERIMEN KONTROL


∑ 1961 2145
N 28 31
X 70 69
S2 7.866865077 8.997849205
S 2.804793232 2.999641513
F hitung 1.143765543
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2013

Uji hipotesis menunjukkan diperoleh thitung = pembelajaran metode Make a Match lebih baik
6,63 dan diperoleh ttabel = 2,00. Karena ttabel < daripada rata-rata hasil belajar siswa yang
thitung maka Ho ditolak dan Hi diterima. Jadi rata- mendapat pembelajaran dengan metode
rata hasil belajar siswa yang mendapat ceramah, dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Uji Hipotesis


Sumber variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Jumlah 2429 2426


n 28 31
x 87.00 78.00
Varians ( s2 ) 22.94 30.93

Standar deviasi ( s ) 4.79 5.56

Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2013

69
Erlina Fitriati /Economic Education Analysis Journal 3 (1) (2014)

Uji gain menunjukkan bahwa pembelajaran sebesar 0,56 sedangkan pada kelas kontrol
ekonomi kompetensi dasar permintaan dan peningkatan tergolong rendah dengan nilai g
penawaran uang dengan metode pembelajaran yaitu 0,29. Dapat disimpulkan bahwa
Make a Match terbukti efektif karena dapat peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen
meningkatkan hasil belajar siswa dengan lebih baik daripada peningkatan pada kelas
peningkatan sebesar 0,56. Peningkatan pada kontrol yang terangkum dalam tabel 4.
kelas eksperimen tergolong sedang dengan nilai

Tabel 4.Hasil Uji Gain


Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
No. Hasil
Pre test Posttest Pre test Posttest
1 Nilai tertinggi 83 93 80 90
2 Nilai terendah 56 76 53 70
3 Rata-rata 70 87 69 78
Kriteria Ketuntasan
4 Minimal 75

5 Nilai g (Uji gain) 0,56 0.29


Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2013

Berdasarkan pengamatan serta hasil penelitian, siswa kelas IX SMP Negeri Salopa. Nurlia
peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran Astika (2012) menyatakan bahwa model
kooperatif tipe Make a Match lebih efektif dalam pembelajaran Make a Match lebih efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada meningkatkan hasil belajar siswa.
kompetensi dasar permintaan dan penawaran
uang bila dibandingkan dengan pembelajaran SIMPULAN
tanpa menggunakan metode pembelajaran Make
a match yang dilakukan di SMA Negeri 16 Berdasarkan hasil penelitian dan
Semarang. Hal ini diperkuat dari rata-rata nilai pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai
kelas eksperimen yang diberi metode berikut: (1) Penerapan metode Make a Match
pembelajaran Make a Match lebih tinggi dari rata- dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata
rata nilai kelas kontrol yang diberi metode pelajaran Ekonomi kompetensi dasar
ceramah, selain itu terjadi peningkatan hasil permintaan dan penawaran uang. Hal ini
belajar siswa antara nilai rata-rata sebelum ditunjukkan dengan hasil belajar mencapai 87
perlakuan dengan nilai rata-rata sesudah dengan KKM 75 serta dapat meningkatkan
perlakuan. Peningkatan kelas eksperimen lebih keaktifan belajar siswa dengan rata-rata
tinggi daripada kelas kontrol. Hal tersebut sesuai keaktifan siswa mencapai 88%, hal ini
dengan jurnal terdahulu mengenai penerapan dikarenakan siswa mendapatkan pengalaman,
metode pembelajaran kooperatif Make a Match disamping menumbuhkan tanggung jawab,
untuk diterapkan pada proses pembelajaran. Hal kerjasama, keterlibatan dan semangat belajar
ini dapat dilihat dari beberapa jurnal yang dan persaingan sehat, sehingga pembelajaran
hasilnya menyatakan bahwa metode Make a dapat berjalan dengan efektif. (2) Penerapan
Match cukup efektif untuk diterapkan dalam metode Make a Match efektif dalam
pembelajaran. Yudi Hartandi (2011) dengan meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran
hasil penelitiannya yaitu model cooperative ekonomi kompetensi dasar permintaan dan
learning tipe Make a Match pada pembelajaran penawaran uang. Hal ini disebabkan karena
bahasa inggris dapat meningkatkan hasil belajar kerjasama antar siswa terjalin dengan lancar,

70
Erlina Fitriati /Economic Education Analysis Journal 3 (1) (2014)

guru maupun siswa sudah bisa menjalankan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
fungsi dan perannya dalam metode Kompetensi Dasar Membaca Nyaring
pembelajaran Make a Match dengan baik. Bermakna Teks Fungsional Dan Esei Pendek
Sederhana Berbentuk Procedure di Kelas IX A
SM”. Dalam Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris.
DAFTAR PUSTAKA
Bandung: UPI.
Rifai RC, Achmad., & Catharina Tri Anni. 2009.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT MKK
Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. UNNES.
_______________. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan
Pendekatan Praktek. Edisi Revisi VI. Jakarta: Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka
Rineka Cipta. Pelajar.
Astika, Nurlia dan Ngurah Ayu NM. 2012. Uno, B. Hamzah dan Nurdin Mohamad. 2011.
”Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta :
Tipe Make a Match Terhadap Hasil belajar Bumi Aksara
Siswa”. Dalam Jurnal Pendidikan Fisika. Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum.
Semarang: IKIP PGRI. Yogyakarta : Andi.
Hartandi, Yudi. 2011. “Penggunaan Model Sudjana. 2005. Metode Statistik edisi ke-6. Bandung:
Cooperative Learning Tipe Make a Match Tarsito
Pada Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk

71

Anda mungkin juga menyukai