Nama : Darnisah
NIM : 200209149
Mata Kuliah : Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D
Referensi: http://repository.iainbengkulu.ac.id/5320/1/skripsi%20nur.pdf
Latar Belakang
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam kurikulum 2013 menjadi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) memiliki tujuan yang sama dengan mata pelajaran PKn sama-sama
ingin mewujudkan generasi bangsa dalam hal ini peserta didik memiliki pengetahuan,
keterampilan, moral atau karakter berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Dalam pencapaian hasil belajar, mata pelajaran PPKn berbeda dengan mata pelajaran
lain, karena mata pelajaran PPKn mempunyai karakteristik yang memuat konsep, nilai, moral,
dan norma dalam pencapaian hasil belajarnya. Jika tidak dikemas dalam pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan bagi siswa. Pembelajaran ini dianggap sebagai mata pelajaran
yang membosankan, tidak menarik atau menyenangkan, membuat jenuh serta akan
mempengaruhi hasil belajar siswa. Karena itulah, pentingnya kreatifitas guru dalam
menyajikan pembelajaran PPKn semenarik mungkin.
Solusi
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik mengangkat judul “Pengaruh
Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn di
Kelas V SD Negeri 72 Kota Bengkulu”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan diteliti
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran PPKn di kelas V SD Negeri 72 Kota Bengkulu?
2. Berapa besar kontribusi pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di kelas V SD Negeri 72 Kota Bengkulu?
Instrumen
1. Observasi
2. Angket (kuesioner)
3. Dokumentasi
Ada pengaruh antara keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran PPKn di kelas V SD Negeri 72 Kota Bengkulu, hal ini dapat dilihat dari hasil
persamaan regresi linear sederhana yaitu Y= 36,99 + 0,92X artinya setiap kenaikan nilai
keterampilan mengajar guru, maka akan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
PPKn sebesar 0,92. Dengan demikian, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sedangkan
kontribusi pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar PPKn siswa sebesar
90,25%, hal ini dilihat dari hasil koefisien determinasi dan sisanya 9,75% hasil belajar PPKn
siswa dipengaruhi oleh faktor lain.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA KELAS IV
Referensi: https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49173/1/ROHADATUL
%20AIS_11150183000039%20%28UPLOAD%20PT%29.pdf
Latar Belakang
Pada faktanya, beberapa siswa kelas IV A dan IV C di Madrasah Ibtidaiyah Al-
Islamiyah Srengseng, dengan hasil observasi bahwa masih kurangnya model pembelajaran
yang diterapkan oleh guru pada mata pelajaran tematik sehingga membuat para siswa kurang
semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Selain itu, para siswa hanya
mendengarkan serta mencatat materi saja sehingga menjadi kurang aktif di dalam kelas. Oleh
karena itu, masih terdapat beberapa siswa yang kurang paham mengenai materi yang
disampaikan, kemudian berdampak buruk pada hasil belajar tematik siswa yang kurang
memuaskan, yakni di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah
ditetapkan.
Solusi
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match terhadap Hasil Belajar Tematik Siswa
Kelas IV (Kuasi Eksperimen di Kelas IV MI AlIslamiyah Srengseng)”
Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar tematik siswa kelas IV MI
Al-Islamiyah Srengseng?
Instrument
1. Tes hasil belajar (Pretest dan Postetst)
2. Lembar observasi
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar tematik siswa kelompok eksperimen yang diajarkan dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match sudah tergolong baik,
hal ini terlihat pada hasil rata-rata nilai posttest kelas eksperimen yang cukup
tinggi yaitu sebesar 88,3 sedangkan rata-rata nilai posttest pada kelas kontrol
sebesar 81,5.
2. Hasil penelitian ini diperkuat dengan perhitungan nilai t-test yang menunjukkan
lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 yaitu 0,003 < 0,05 maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa diterima dan ditolak, artinya terdapat pengaruh penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar siswa
pada pembelajaran Tematik di MI AlIslamiyah Srengseng.
Referensi: http://etheses.iainponorogo.ac.id/15832/1/210617047%20KIKI%20SEVIANA
%20PGMI.pdf
Latar Belakang
Menumbuhkan minat belajar dan meningkatkan hasil belajar pada peserta didik bukan
hal yang mudah terutama pada mata pelajaran matematika yang dari dulu selalu dianggap
sebagai mata pelajaran paling sulit. Sesuai hasil wawancara yang saya lakukan dengan salah
satu siswa kelas V SDN 1 KEBONDALEM yang bernama Bagas, bahwa dia tidak memiliki
semangat untuk belajar ketika ada mata pelajaran matematika karena guru hanya menjelaskan
dan itu membuat jenuh serta membosankan. Selain itu, menghitung juga menjadi salah satu
alasan kenapa dia tidak menyukai matematika.
Guru sangat memiliki peran penting dalam keberhasilan proses pembelajaran dikelas,
dimana guru harus pandai menggunakan model pembelajaran yang sedemikian rupa untuk
membuat pembelajaran mejadi menarik dan siswa senang untuk mengikutinya. Dari hasil
observasi saya di SDN 1 KEBONDALEM bahwa pembelajaran yang diterapkan sekarang ini
masih kurang efektif untuk membangkitkan semangat siswa dalam belajar sehingga
mempengaruhi minat dan hasil belajarnya.
Apa yang diinginkan peneliti
Dari permasalahan tersebut tentunya sangat dibutuhkan solusi agar pembelajaran dapat
mencapai tujuan yang diharapkan oleg guru dan siswa. Model pembelajaran Learning Cycle
5E menurut saya bisa menjadi solusi dalam permasalahan pebelajaran matematika pada kelas
V. Model Pembelajaran Learning Cycle 5E merupakan model pembelajaran yang yang
dikembangkan untuk menciptakan aktivitas pembelajaran yang efektif dan efesien dalam
rangka meningkatkan kemampuan berfikir kritis peserta didik. Model pembelajaran Learning
Cycle 5E memiliki 5 tahapan yakni engage, explore, explain, elaboration, & Evaluate. Salah
satu keunggulah model pembelajaran ini adalah dapat mengembangkan potensi masing-
masing individu karena dapat memfasilitasi perubahan konseptual peserta didik, serta guru
memberikan arahan bagaimana siswa bekerjasama dalam menyelesaikan masalah pada fase
explore, penerapan konsep pada fase elaboration, dan evaluation untuk setiap pembelajaran
yang telah dilaksanakan
Solusi
Hasil observasi di SDN Kebondaalem I Tegalombo Pacitan ditemui beberapa masalah
seperti yang telah di paparkan di atas, maka dengan ini peneliti mengambil judul
”PENGARUHPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 E
TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V
SEMESTER 2 SDN 1 KEBONDALEM TEGALOMBO PACITAN TAHUN AJARAN
2020/2021”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, maka rumusan masalah penelitian ini
sebagai berikut :
Kesimpulan
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah diajukan pada bab pendahuluan dalam
skripsi ini, dengan didukung data hasil penelitian yang telah diolah dengan menggunakan
program IBM SPSS 25. Pada akhirnya skripsi ini dapat diambil kesimpulan :