LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI PENYETARAAN REAKSI KIMIA MATA PELAJARAN KIMIA
KELAS X SMKPP NEGERI PARINGIN TAHUN PELAJARAN 2022/2023

OLEH :
NORMANISA, S.Pd

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

TAHUN 2022
 BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pembelajaran kimia di sekolah tingkat lanjut atas merupakan pembelajaran yang
sampai sekarang menuntut pembaharuan. Hasil belajar adalah segala sesuatu yang
dicapai oleh siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang mengakibatkan adanya
perubahan dalam sikap dan tingkah lakunya. Motivasi belajar adalah daya penggerak
dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar untuk menambah
pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman dengan keseluruhan penggerak
psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga seseorang mau
dan ingin melakukan kegiatan belajar.

Berdasarkan hasil pengalaman penulis mengajar di kelas X pada pembelajaran kimia

ditemukan bahwa mereka memiliki beberapa permasalahan seperti nilai mata
pelajaran yang diperoleh oleh siswa masih kurang dari rata-rata nilai KKM yang
ditetapkan guru, siswa mudah lupa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan
guru, dan kurang fokusnya siswa terhadap pembelajaran.

Permasalahan tersebut ditemukan penyebabnya ada pada guru yakni guru kurang
optimal dalam mengelola kelas dan menerapkan model pembelajaran. Siswa merasa
jenuh dan bosan. Dengan kata lain model yang digunakan guru kurang optimal dan
tidak sesuai untuk menanamkan konsep dan pemahaman terhadap materi yang
diajarkan. Apabila hal ini terus berlanjut maka prestasi belajar siswa akan menurun
dan keaktifan siswa rendah. Dalam hal ini siswa tidak berperan sebagai subjek belajar
yang aktif dan kreatif melainkan objek pembelajaran.
Permasalahan-permasalahan di atas yang lebih diprioritaskan adalah model yang
digunakan guru kurang optimal dan tidak sesuai untuk menanamkan konsep dan
pemahaman terhadap materi yang akan diajarkan. Sehingga penulis tertarik untuk
memilih masalah tersebut untuk diteliti dan dicarikan alternatif pemecahannya.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna menanggulangi permasalahan
pembelajaran dengan mengidentifikasi dan memanipulasi variabel pembelajaran yang
dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran. Untuk memungkinkan siswa aktif
dalam proses pembelajaran, diperlukan penciptaan kondisi belajar yang relevan
dengan tujuan yang hendak dicapai serta kondisi yang ada, yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran problem posing.
Model pembelajaran kooperatif problem posing merupakan salah satu model
pembelajaran yang dapat secara langsung memberikan motivasi siswa dalam proses
belajar mengajar mandiri. Dalam teknik ini guru membantu siswa mengaktifkan
kemampuan otak menerima dan mengasosiasikan rangsangan sehingga bahan
pelajaran menjadi lebih bermakna. (Asfar, 2018)
Oleh karena itu penulis ingin sekali mengetahui apakah dengan model tersebut dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menentukan judul penelitian:
“penerapan model pembelajaran problem posing untuk meningkatkan motivasi dan
hasil belajar siswa pada materi penyetaraan reaksi kimia mata pelajaran kimia kelas x
smkpp negeri paringin tahun pelajaran 2022/2023”.
B. Rumusan masalah
Bagaimana penerapan model pembelajaran problem posing dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa pada materi penyetaraan reaksi kimia mata pelajaran
kimia kelas X SMKPP Negeri Paringin tahun pelajaran 2022/2023
C. Tujuan
Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi penyetaraan reaksi
kimia mata pelajaran kimia kelas x smkpp negeri paringin tahun pelajaran 2022/2023
dengan menerapkan model pembelajaran problem posing.
D. Manfaat
Hasil perbaikan pembelajaran atau penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Siswa
Mengatasi kesulitan dalam menguasai materi mata pelajaran kimia
2. Guru
Bahan masukan guru untuk mengembangkan pembelajaran di sekolah tingkat
lanjut atas melalui penggunaan model pembelajaran problem posing.
3. Sekolah
Memberikan dasar dan argumentasi bagi kebijakan yang akan diambil guna
peningkatan mutu hasil belajar dan memberikan konstribusi yang baik dalam
proses pembelajaran.