Abstract: This research is a class action research, which has purpose to increase student’s learning
achievement in chemical-bond subject by using concept-mapping strategy. The sample of this research is 31
students of 10th2 Grade at SMA Negeri 1 Telaga that consist of 6 girls and 25 boys.The increase of student’s
learning achievement by using concept-mapping strategy can be seen from the cycle 1 as high as 80.08% to
cycle 2 as high as 85.79%.Based on the result above, the treatment hypothesis “concept-mapping strategy can
be used to increase student’s learning achievement in chemical-bond subject” is approved.
Abstrak:Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi ikatan kimia dengan menggunakan strategi peta konsep. Sampel penelitian ini adalah siswa
kelas X2 SMA Negeri I Telaga yang berjumlah 31 orang yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 25 orang
perempuan. Pembelajaran dengan menggunakan strategi peta konsep ini hasil belajar siswa pada materi
ikatan kimia meningkat dari siklus I ke II, hal ini dapat dilihat pada hasil belajar siswa pada sisklus I sebesar
80,09 % dan pada siklus II 85,79 %.Berdasarkan data hasil penelitian tersebut, maka hipotesis tindakan teruji
kebenarannya, yaitu “dengan menggunakan strategi peta konsep dalam mempelajari materi tentang ikatan
kimia, maka hasil belajar siswa meningkat”.
Kata kunci: Hasil Belajar Siswa, strategi peta konsep, Ikatan Kimia
Perbaikan dan peningkatan mutu kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran dapat
pembelajaran antara lain dapat dilakukan melalui berjalan lancar dan sesuai dengan apa yang
proses pembelajaran yang baik dan benar, sebab diharapkan. Sebagaimana diketahui bahwa
pembelajaran di kelas adalah inti kegiatan yang karakteristik materi kimia yang berbeda dengan
menjadi tolak ukur keberhasilan pendidikan. pelajaran lain menjadikan ilmu kimia merupakan
Keseluruhan pembelajaran melibatkan berbagai salah satu pelajaran yang relatif tersulit bagi
unsur pendidikan yang penting seperti guru, siswa saat ini. Atas dasar inilah maka dituntut
siswa, kurikulum, bahan ajar, interaksi dan hasil kemampuan dan keterampilan seorang guru
belajar adalah unsur utama yang menyatu dalam untuk mampu menciptakan suatu pembelajaran
pembelajaran. Bahkan tanpa salah satu dari unsur yang sesuai dengan kondisi siswa dan konsep
ini maka kegiatan pembelajaran tidak akan karakteristik ilmu kimia yang dibelajarkan.
mungkin terjadi. Setiap unsur saling menunjang Tujuanya adalah agar siswa termotivasi dan aktif
dan berinteraksi membangun bentuk nyata dalam belajar sehingga hasil belajar siswa akan
prosespembelajaran dalam sistem meningkat sesuai dengan yang diharapkan.
pendidikan.Pembelajaran merupakan suatu Berdasarkan hasil tanya jawab dengan salah satu
interaksi antara guru dengan siswa, atau siswa guru mata pelajaran kimia, kebanyakan guru saat
dengan siswa dalam rangka membelajarkan ini hanya menggunakan satu metode
siswa untuk memperoleh pengetahuan, pembelajaran, yaitu metode konvensional tanpa
pengalaman belajar sekaligus keterampilan. Oleh adanya variasi di dalamnya. Kondisi seperti ini
karena itu, guru dituntut agar kreatif dalam tentunya akan mengakibatkan proses
memilih model pembelajaran dan strategi belajar pembelajaran berjalan dengan tidak sehat atau
yang sesuai sehingga dapat tercipta suasana kurang produktif. Cara pembelajaran yang
proses pembelajaran kondusif dan konsep yang monoton dan kurang memperhatikan situasi
diajarkan dapat tersimpan dalam jangka waktu siswa, penyesuaian pendekatan, metode serta
yang lama serta dapat diterapkan dalam materi yang sedang diajarkan dapat
521 JURNAL ENTROPI, VOLUME VIII, NOMOR Ismail,
1, FEBRUARI
Laliyo dan2013
Alio, Meningkatkan Hasil Belajar Ikatan
Sains521521521
Kimia...
Inovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran
menyebabkan hasil belajar siswa rendah, karena Untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
siswa tidak aktif dan tidak termotivasi untuk maka diperlukan strategi belajar siswa yang tepat
mempelajari materi yang diajarkan. Padahal atau cocok untuk suatu materi
dalam proses pembelajaran, materi dapat pembelajaran.Dalam membelajarkan siswa
disajikan dengan berbagai cara atau metode secara efektif, efisien dan berkesinambungan,
sehingga suasana pembelajaran menjadi lebih maka siswa perlu memahami konsep-konsep
menarik dan menyenangkan bagi siswa. Selama dasar matematika dan kimia. Salah satu cara
proses pembelajaran kecenderungan siswa untuk mengkomunikasikan konsep-konsep kimia
kurang memiliki motivasi belajar sehingga hasil yang terkandung dalam materi pelajaran yang
belajar yang diharapkan dalam proses disajikan di kelas agar siswa termotivasi untuk
pembelajaran tidak tercapai secara optimal. Dari belajar dengan menggunakan strategi peta
data hasil ulangan harian khususnya materi konsep.
ikatan kimia tahun 2009/2010 tingkat Melalui penggunaan strategi
penguasaan siswa pada materi ikatan kimia pembelajaran peta konsep siswa dapat melihat
dibawah kriteria ketuntasan minimum yang telah secara langsung keterkaitan atau hubungan antara
ditetapkan yaitu 75. Dari 25 siswa terdapat 13 konsep yang satu dengan konsep yang lainnya
siswa yang tidak tuntas pada materi ikatan kimia dalam bentuk preposisi sehingga siswa akan
sehingga harus diadakan perbaikan. selalu berusaha untuk melibatkan diri secara
Berdasarkan hasil identifikasi masalah tersebut langsung dalam proses pembelajaran yang pada
diatas, salah satu penyebab menurunnya hasil akhirnya dapat menemukan sendiri cara-cara
belajar siswa adalah metode guru masih dominan belajar kimia yang tepat dan bermakna. Selain
menggunakan metode konvensional atau metode itu, melalui peta konsep guru dapat melihat
ceramah dan tanya jawab. Metode ini apabila langsung siswa yang cepat memahami dan
digunakan secara berulang-ulang, maka selain menguasai materi ajar dengan siswa yang
tidak menimbulkan motivasi belajar siswa juga memahami kesulitan belajar untuk memerlukan
menjadi jenuh dan proses pembelajaran menjadi bantuan dan bimbingan khusus.
sangat membosankan. Akibatnya berdampak Salah satu materi pembelajaran kimia
pada pengetahuan dan pengalaman belajar kelas X SMA dapat diterapkan dengan
terbatas. Salah satu upaya guru untuk menggunakan strategi peta konsep. Melalui
meningkatkan kualitas pembelajaran adalah strategi pembelajaran peta konsep pada materi
dengan menerapkan model-model pembelajaran ikatan kimia ini siswa dapat melihat keterkaitan
yang memberikan kesempatan kepada siswa atau hubungan antara konsep yang satu dengan
secara aktif untuk mempelajari materi melalui konsep yang lainnya.Untuk menyusun peta
perbuatan, mengalami sendiri, menemukan serta konsep dibutuhkan konsep-konsep atau kejadian
mengembangkan pengetahuan yang diperoleh. dan kata penghubung.Bila dua konsep
Proses pebelajaran harus dalam suasana dihubungkan oleh satu atau lebih kata
yang menyenangkan karena pada dasarnya kimia penghubung, terjadilah suatu preposisi.Dalam
merupakan salah satu mata pelajaran yang bentuknya yang paling sederhana suatu peta
bertujuan merubah pola pikir kognitif, sikap konsep adalah dua konsep yang dihubungkan
perilaku dan mengembangkan daya analisis oleh satu kata penghubung membentuk suatu
siswa dalam memecahkan masalah. Dengan preposisi.
demikian, dalam proses pembelajaran siswa Hasil penelitian Ferlin (2009) menyatakan bahwa
harus lebih berperan aktif dan memperoleh penerapan peta konsep dapat meningkatkan
pengalaman belajar yang menyenangkan dan kreativitas berpikir dalam proses pembelajaran,
siswa akan lebih termotivasi dalam belajar. meningkatkan penguasaan konsep terhadap
Motivasi tersebut jelas akan mempengaruhi hasil materi pelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan
belajar siswa. terjadinya perubahan ketuntasan belajar klasikal,
peningkatan hasil belajar individual tindakan menggunakan redaksi bahasa atau kalimat
diberikan. yang mudah dimengerti oleh siswa
Dengan menggunakan peta konsep ini dalam - gaya bertanya guru: pertanyaan yang
pembelajaran maka dapat diperkirakan disampaikan jelas dan mudah dipahami oleh
kedalaman dan keluasan konsep yang perlu siswa
diajarkan kepada siswa. Sesuai demgan teori - implementasi model dan strategi pebelajaran
asosiatif, kaitan antara konsep yang satu dengan yang digunakan yaitu strategi pembelajaran
konsep yang lain ini bagi siswa merupakan hal peta konsep yang dibuat oleh siswa kemudian
penting dalam pelajaran, sehingga apa yang dijelaskan oleh siswa itu sendiri.
3. Variabel ouput:
METODE - Hasil belajar kognitif siswa: Hasil belajar
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang diperoleh berupa LKS, tes akhir siklus
kelas yang dilaksanakan di SMA Ne-geri Ketuntasan belajar: siswa dikatakan tuntas
1 apabila memenuhu standar ketuntasan 75
Telaga, pada semester ganjil tahun ajaran keatas.
2010/2011. Kelas yang akan dikenai tindakan
dalam penelitian ini adalah kelas X-2 - Motivasi: siswa termotivasi oleh guru
dengan
jumlah siswa 31 orang yang terdiri dari 6 orang berupa pemberian penghargaan setelah
laki-laki dan 25 orang perempuan. Jumlah seorang siswa bisa menjawab pertanyaan
seluruh kelas SMA Negeri 1 Telaga adalah 6 atau menyampaikan sebuah pendapat
yaitu kelas X, kelas X1 IPA, XI IPS, X-II Rasa ingin tahu : rasa ingin tahu siswa
IPA, XII IPS dan Bahasa. Jumlah guru kimia berupa bertanya serta mencoba menjawab
yang mengajar di SMA Negeri 1 Telaga pertanyaan baik dari guru maupun teman
sebanyak 5 orang. Penelitian ini dilaksanakan kelompok
pada bulan Nopember atau Desember yang - Kemampuan siswa: kemampuan bertanya,
dilaksanakan selama 3 kali tatap muka (2 x 45 kemampuan menjawab serta keapuan
menit). Fasilitas yang mendukung di SMA menyelesaikan tes atau evaluasi.
Negeri 1 Telaga, terdiri dari Laboratorium IPA
dan Perpustakaan. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
Variabel Penelitian tindakan kelas bersiklus yaitu apabila pada
Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri akhir kegiatan pembelajaran, hasil evaluasi
atas: belum memenuhi ketuntasan belajar, maka
1. Variabel input: akan dilanjutkan pada siklus berikutnya.
- Sumber belajar : sumber yang digunakan
buku SMA kelas X serta sumber yang 1. Siklus I
relevan. a) Tahap Persiapan
- Siswa : siswa dimana siswa sebagai peserta Sebelum melaksanakan tindakan, perlu
didik diadakan persiapan agar komponen yang
- Guru :sebagai pembibing, pendidik,atau direncanakan dapat tercapai dengan baik.
menyampaikan pesan Langkah-langkah yang telah ditempuh
- Prosedur evaluasi : dimana guru memberikan adalah sebagai berikut :
evaluasi berupa LKS dan tes akhir siklus a) Meminta izin kepada sekolah serta
2. Variabel proses: meminta persetujuan dari guru mata
- Penerapan strategi pembelajaran peta konsep: pelajaran kimia di sekolah yang
guru menerapkan stategi pembelajaran peta bersangkutan.
konsep ini pada saat proses pembelajaran b) Menyususn Rencana Pelaksanaan
berlangsung Pembelajaran (RPP) yang berisi langkah-
- keterampilan bertanya guru: ketika seorang
guru memberikan pertanyaan kepada siswa
langkah yang akan dilakukan oleh guru 1) Menjelaskan materi secara singkat dengan
dalam kelas. menggunakan strategi pembelajaran peta
c) Mempersiapkan fasilitas dan sarana konsep, sebelum menjelaskan materi
pendukung pembelajaran. terlebih dahulu menyampaikan kepada
d) Menetapkan waktu pelaksanaan tindakan siswa strategi yang digunakan pada
pembelajaran ini kemudian menjelaskan
b. Tahap pelaksanaan tindakan materi dengan peta konsep tersebut. Setelah
1. Rencana Tindakan itu membagikan kepada masing-masing
a) Menyiapkan lembaran observasi untuk kelompok ringkasan materi agar mereka
keterlaksanaan sintaks dalam pembelajaran dapat membuat materi tersebut dalam
dengan strategi peta konsep. bentuk peta konsep lalu mereka menjelaskan
b) Membuat lembaran catatan lapangan kembali materi tersebut dengan peta konsep
c) Membagi siswa menjadi 5 kelompok yang yang telah mereka buat.
terdiri dari 5-6 orang. 2) Membagi siswa dalam 5 kelompok yang
d) Menyiapkan lembaran penilaian siswa terdiri dari 5-6 orang
e) Menyiapkan RPP 3) Masing-masing kelompok mendapatkan
f) Membuat materi ringkasan materi yang dibagikan
g) Membuat LKS 4) Guru memberikan waktu kepada masing-
2. Pelaksanaan Tindakan masing kelompok untuk membuat peta
Tindakan dilakukan berupa pelaksanaan konsep
pembelajaran terdiri dari 3 kali pertemuan. 5) Guru meminta kepada salah satu kelompok
Materi yang diajarkan pada siklus ini adalah untuk menjelaskan peta konsep yang telah
ikatan kimia dengan menggunakan strategi peta dibuat dan kelompok lain member
konsep. Selama kegiatan berlangsung peneliti tanggapan serta pertanyaan
didampingi oleh 1 guru mitra yang bertujuan 6) Guru dan siswa sama-sama menyimpulkan
mengamati peristiwa yang ditemui selama peta konsep yang dibuat oleh siswa.
penelitian sesuai dengan lebar observasi. Temuan c. Tahap penutup
dari penelitian ini akan dijadikan bahan refleksi 1) Menyimpulkan materi yang telah dipelajari
untuk perbaikan siklus II. dan memberikan tugas pada siswa untuk
Pelaksanaan pembelajaran dikelas selama 2 kali membuat peta konsep tentang materi yang
perteuan diatur sebagai berikut: akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan I: “terbentunya ikatan kimia dan 2) Guru memberikan evaluasi berupa tes tertulis
ikatan ion” sebanyak 3 nomor dan siswa mngerjakannya
3) Mengahiri pelajaran dengan memberikan
Kegiatan pembelajaran pertemuan 1 yaitu:
motivasi dan mngucapkan salam.
a. Pendahuluan
1) Menyampaikan salam Pertemuan II: “ ikatan kovalen dan ikatan
2) Membuka KBM dengan berdoa logam”
3) Mengabsen siswa a. Tahap pendahuluan
4) Menyampaikan SK, KD, indikator, dan 1) Menyampaikan salam serta menanyakan
tujuan yang akan dicapai kabar dan kondisi kelas terkait dengan
5) Memberikan apersepsi dan motivasi terhadap kesiapan belajar
ateri yang diajarkan yaitu dengan 2) Mereview inti materi pada pertemuan
menghubungkan materi yang akan diajarkan sebelumnya.
dengan kehidupan sehari-hari. b. Tahap inti
6) Menjelaskan secara singkat tentang metode 1) Menjelaskan materi dengan menggunakan
atau strategi yang digunakan. stretegi pembelajaran peta konsep
b. Tahap inti
2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk teman sekelompok maupun dengan kelompok
bertanya tentang materi yang belum jelas lain sehingga kerja dalam kelompok kurang
3) Membagi siswa dalam 5 kelompok yang maksimal, dalam memberikan tanggapan atau
beranggotakan 5-6 orang dan mempersilahkan pendapat masih belum terlalu optimal, kurang
mereka untuk duduk sesuai kelompok maksimal dalam merumuskan kesimpulan.
4) Guru membagi LKS berupa materi singkat
untuk membuat peta konsep Rencana pelaksanaan pada siklus II yaitu:
5) Guru meminta kepada siswa untuk membuat 1. Rencana Tindakan
peta konsep dengan meminta salah satu a) Menyiapkan lembaran observasi untuk
kelompok menuliskan dipapan tulis serta keterlaksanaan sintaks dalam
menjelaskan sedangkan kelompok lain pembelajaran dengan strategi peta
menanggapi atau memberikan pertanyaan. konsep.
6) Guru dan siswa sama-sama menyimpulkan b) Membuat lembaran catatan lapangan
materi dalam bentuk peta konsep yang telah c) Membagi siswa menjadi 5 kelompok
dibuat oleh siswa yang terdiri dari 5-6 orang.
c. Tahap penutup d) Menyiapkan lembaran penilaian siswa
1) Siswa diarahkan untuk membuat rangkuman e) Menyiapkan RPP
materi f) Membuat materi
2) Menyimpulkan materi g) Membuat LKS
3) Siswa melaksanakan tes 2. Pelaksanaan Tindakan
Siklus II hanya I kali pertemuan.
3. Pelaksanaan Observasi Tahap I Pembelajaran materi dengan menggunakan
strategi pebelajaran peta konsep. Dilaksanakan
Observasi dilakukan selama proses dalamwaktu 90 menit. Materi yang diajarkan
pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini pada siklus II adalah ikatan kovalen dan ikatan
dilakukan observasi terhadap aktifitas bekajar logam. Selama kegiatan berlangsung peneliti
siswa, aktivitas kegiatan guru, hasil evaluasi didampingi oleh seorang guru mitra yang akan
akhir siklus serta keadaan kelas selama mengamati peristiwa yag ditemui selama
pembelajaran berlangsung. penelitian sesuai dengan lembaran observasi
keterlaksanaan sintaks pelajaran dan catatan
4. Refleksi I lapangan. Temuan dari hasil penelitian ini akan
Berdasarkan data yang diperoleh dari dijadikan bahan refleksi untuk perbaikan siklus
tindakan I, maka data tersebut diolah atau selanjutnya.
dianalisis. Sebagai akibat dari tindakan kebaikan Pelaksanaan pembelajaran dikelas diatur
dan dipertahankan, sedangkan kelemahan akan sebagai berikut :
diperbaiki untuk pelaksanaan siklus II. a. Tahap Pendahuluan
1. Mengucapkan salam
Siklus II
2. Pada tahap penyajian materi guru
Siklus II dilakukan apabila terdapat
mengemukakan tujuan pembelajaran dan
kekurangan berupa aktivitas guru dan aktivitas
menjelaskan tentang ikatan kovalen dan
siswa berupa: Apersepsi dan motivasi yang
ikatan koordinasi.
diberikan untuk merangsang minat belajar
b. Tahap Inti
siswa belum maksimal, Interaksi yang
1) Menjelaskan materi
dilakukan oleh guru dalam kelas belum merata,
2) Memberikan kesempatan pada siswa untuk
kurang maksimal dalam membimbing siswa
bertanya tentang materi yang belum jelas.
serta Siswa kurang percaya diri dalam
3) Membagi siswa dalam 5 kelompok terdiri dari
menjawab pertanyaan dari guru maupun teman
5-6 orang lalu mempersilahkan siswa untuk
di kelompok lain, Kurangnya interaksi dengan
duduk sesuai dengan kelompoknya.
4) Guru membagi ringkasan materi dan meminta siswa dalam proses pembelajaran dan
kepada kelompok untuk membuat peta konsep kemampuan siswa dalam menerima pelajaran.
terkait dengan materi yang telah dibagikan c. Tes hasil belajar siswa
5) Guru meinta kepada salah satu kelompok Pada evaluasi tes hasil belajar siswa, peneliti
untuk menjelaskan materi yang telah disusun menggunakan tes uraian dengan tujuan untuk
dalam bentuk peta konsep dan kelompok lain mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan
bertanya serta menanggapinya. tindakan dengan penerapan strategi peta konsep.
6) Guru dan siswa menyimpulkan peta konsep Tes ini dibuat berdasarkan tujuan untuk
yang buat oleh salah satu kelompok tersebut. mencapai indicator yang telah ditentukan pada
c. Tahap Penutup materi.
Guru membantu siswa untuk menyususn Kriteria pencapaian tujuan tindakan penelitian ini
kesimpulan dari materi yang telah diajarkan. yaitu :
Siswa melaksanakan tes akhir siklus II. 1. Hasil pengamatan pada proses pembelajaran
3. Pelaksanaan Observasi Tindakan II yang meliputi kegiatan guru dan siswa telah
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran 75% atau lebih dari seluruh aspek kegiatan
berlangsung. Pada tahap ini observasi yang yang diamati dinyatakan berhasil.
dilakukan yaitu tentang aktivitas belajar siswa, 2. Jika jika 80% siswa yang dikenai tindakan
keadaan kelas selama pembelajaran berlangsung memperoleh nilai 75 ke atas dengan daya
serta hasil evalusi dari siklus II tersebut. serap rata-rata 75%, maka tindakan
4. Refleksi II dinyatakan berhasil
Berdasarkan data yang peroleh pada siklus II,
maka data tersebut diolah atau dianalisis. Sebagai Teknik Analisis Data
akibat dari tindakan kebaikan akan Analisis data laksanakan secara bertahap
dipertahankan, sedangkan kelemahan akan dan berkesinambungan disetiap akhir siklus.
diperbaiki untuk pelaksanaan siklus selanjutnya. Data yang dianalisis berupa kegiatan guru dan
aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.
Teknik Pengumpulan Data Dalam menganalisis data hasil belajar siswa
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam digunakan instrumen berupa tes hasil belajar
penelitian ini, digunakan teknik pengumpulan siswa (tes tertulis) berupa soal uraian dengan
data yaitu sebagai berikut : menggunakan batas skor berdasarkan presentase.
a. Pengamatan kegiatan guru Dalam hal ini, analisis hasil belajar dilakukan
Dengn menggunakan lembaran pengamatan pada setiap akhir kegiatan dari setiap siklus.
(lembaran pengamatan aktivitas guru lampiran Adapun rumus yang digunakan dalam
3), pengamat mengamati aktivitas guru selama menetapkan tingkat penguasaan siswa dan
pembelajaran berlangsung, adapun yang perlu tingkat penguasaan klasikal serta ketuntasan
diamati oleh pengamat dalam hal ini yakni belajar adalah sebagai berikut:
kegiatan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran dan penerapan strategi peta skor capaian tiap siswa
konsep. DSP = x 100%
b. Pengamatan aktivitas siswa Skor maksimum soal
skor capaian total seluruh siswa
Dengan menggunakan lembaranpengamatan, DSK = x 100%
pengaat mengamati aktivitassiswa selama proses Skor maksimum semua soal
pembelajaran berlangsung. Adapun aspek yang
diukur mengenai aktivitas siswa selama proses Keterangan: DSP = Daya Serap Perorangan
pebelajaran berlangsung mencakup kesiapan DSK = Daya Serap Klasikal.
siswa dalam menerima pelajaran, partisispasi
Hasil Penelitian Hasil Pengamatan Aktivitas Guru
Penelitian tindakan kelas ini
dilapksanakan di kelas X-2 SMA Negeri I Telaga Untuk mengetahui perkembangan
pada materi ikatan kimia tahun ajaran 2010/2011 aktivitas guru dalam proses pembelajaran dengan
dengan jumlah siswa 31 orang yang terdiri dari 6 menggunakan strategi pembelajaran peta konsep
siswa laki-laki dan 5 siswa perempun. Dalam maka peneliti melihat hasil observasi aktivitas
proses pembelajaran, peneliti menggunakan guru saat proses pembelajaran berlangsung pada
strategi pembelajaran peta konsep. Peneliti siklus I dan siklus 11. Pengamatan kegiatan guru
memilih strategi ini, karena dapat memotivasi pada proses pembelajaran dilakukan oleh seorang
keaktifan dan semangat belajar siswa dalam guru mitra (pengamat). Adapun acuan yang
pembelajaran kimia secara umum dan khususnya digunakan untuk mengamati kegiatan guru
pada materi ikatan kimia di kelas X-2 . adalah lembaran pengamatan yang meliputi 11
aspek sebagai berikut:
Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran
Siklus I Tabel 3. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Pada
Proses pembelajaran pada siklus I ini Siklus 1
lebih dikhususkan pada materi ikatan kimia. Pada
penelitian ini, pengambilan data kegiatan siswa Penilaian Skor Capaian
dan guru selama proses pembelajaran No Kriteria
Jlh Bobot Jlh %
dilaksanakan oleh peneliti dan salah satu guru
kimia yang berperan sebagai guru pengamat. 1 BS - 4 - -
2 B 9 3 27 61,36
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa 3 C 2 2 4 9,09
Kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang 4 K - 1 - -
dilakukan oleh peneliti dan guru mitra melalui Jumlah 11 10 31 70,45%
lembar kegiatan siswa terdiri dari 10 aspek
berikut:
Tabel 4. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Pada
Tabel 1. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus II
Siklus 1
Penilaian Skor Capaian Penilaian Skor Capaian
No Kriteria No Kriteria
Jlh Bobot Jlh %
Jlh Bobot Jlh %
1 BS - 4 - -
1 BS 1 4 4 9,09
2 B 6 3 18 45
3 C 4 2 8 20 2 B 10 3 30 68,18
4 K - 1 - - 3 C - 2 - -
4 K - 1 - -
Jumlah 10 10 26 65 %
Jumlah 11 10 34 77,27%
Nilai Keterangan
Rentang Jumlah
No Kriteria Rata- Tidak
Nilai Siswa Tuntas % %
rata Tuntas
6 91,5
1 90 – 100 BS
11 84,7
2 80 - 89 B
5 77,6 22 71 9 29
3 75 - 79 C
9 68,2
4 0 – 74 K