Anda di halaman 1dari 11

Pengaruh e-Magazine pada Model Discovery Learning terhadap Hasil Belajar Peserta

Didik Kelas X MAN Kepulauan Selayar (pada Materi Pokok Reaksi Reduksi
Oksidasi)
The Effect of e-Magazine on the Discovery Learning Model on Learning Outcomes
of Class X MAN Selayar Islands Students (Study on the Main Material of Oxidation
Reduction Reactions)
1
Febiola.2Sumiati Side, 3Army Auliah
1,2,3)
Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg. Tata Raya,
Makassar 90224
Email: Feby0856@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh e-Magazine pada Model
Discovery Learning terhadap hasil belajar peserta didik kelas X MAN Kepulauan
Selayar pada materi pokok reaksi reduksi oksidasi. Desain penelitian yang digunakan
adalah posttest only control group design. Populasi penelitian adalah seluruh kelas X
IPA dengan jumlah 2 (dua) kelas yang terdiri dari 60 orang peserta didik dengan
Pengambilan sampel total. Penentuan kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan
dengan teknik undian. Sampel dalam penelitian ini adalah Kelas X IPA 1 sebagai
kelompok eksperimen dan X IPA 2 sebagai kelompok kontrol yang masing-masing
berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan tes pilihan ganda
sebanyak 25 item yang telah di validasi ahli dan validasi item untuk memperoleh data
hasil belajar. Analisis data statistik inferensial dilakukan dengan uji uji Mann-
Whitney karena data tidak terdistribusi normal. Hasil uji hipotesis diperoleh nilai
Zhitung > Ztabel (1,70 > 1,64). Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh e-Magazine pada Model Discovery Learning terhadap hasil
belajar peserta didik Kelas X MAN Kepulauan Selayar pada materi pokok reaksi
reduksi oksidasi.
Kata kunci: e-Magazine, Discovery Learning, Hasil Belajar

1
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of e-Magazine on the Discovery Learning
Model on the learning outcomes of class X MAN Selayar Islands on the subject
matter of oxidation-reduction reactions. The research design used was the posttest
only control group design. The research population was all class X IPA with a total of
2 (two) classes consisting of 60 students with total sampling. Determination of the
control class and experimental class is done by lottery technique. The sample in this
study was Class X IPA 1 as the experimental group and X IPA 2 as the control group,
each of which consisted of 30 people. The data collection technique uses a multiple
choice test of 25 items which have been validated by experts and item validation to
obtain data on learning outcomes. Inferential statistical data analysis was carried out
using the Mann-Whitney test because the data were not normally distributed. The
results of the hypothesis test obtained Zcount > Ztable (1.70 > 1.64). Based on the
results of this analysis, it can be concluded that there is an effect of e-Magazine on
the Discovery Learning Model on the learning outcomes of Class X MAN Selayar
Islands on the subject matter of oxidation-reduction reactions.

Keywords: e-Magazine, Discovery Learning, Learning Outcomes


.

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar pembelajaran yang diharapkan dapat
dan terencana untuk memberikan membentuk perilaku saintifik, perilaku
bimbingan atau pertolongan dalam sosial serta mengembangkan rasa
mengembangkan potensi jasmani dan keingintahuan (Permendikbud Nomor
rohani yang diberikan oleh orang 103, 2014). Model pembelajaran yang
dewasa kepada peserta didik untuk disarankan untuk digunakan dalam
mencapai kedewasaanya serta pembelajaran berdasarkan Kurikulum
mencapai tujuan agar peserta didik 2013 salah satunya adalah Model
mampu melaksanakan tugas hidupnya Discovery Learning. Discovery
secara mandiri (Hidayat, 2019). learning merupakan model
Proses pembelajaran di satuan pembelajaran yang menekankan pada
pendidikan Indonesia kini telah keterlibatan peserta didik secara aktif
menggunakan Kurikulum 2013 dan dalam proses pembelajaran.
Kurikulum Merdeka. Kurikulum Pengetahuan dan keterampilan yang
Merdeka sendiri untuk saat ini baru diperoleh peserta didik dengan model
menjadi opsi bagi satuan pendidikan ini diharapkan bukan hasil mengingat
dan bukanlah kurikulum yang wajib fakta-fakta, tetapi hasil dari
diterapkan, sedangkan kurikulum 2013 menemukan sendiri (Kadri, 2019).
merupakan kurikulum yang terlebih Model discovery learning
dahulu telah diterapkan. Kurikulum menekankan pentingnya pemahaman
2013 menggunakan berbagai model struktur atau ide-ide penting terhadap

2
suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan realitas keseharian dalam kehidupan
peserta didik secara aktif dalam proses mereka Winarti (2018).
pembelajaran yang sedang Arens Hasil Observasi di MAN
(2008). Pada penerapan model Kepulauan. Selayar diperoleh informasi
pembelajaran Discovery Llearning, bahwa proses pembelajaran telah
guru dapat membimbing dan menggunakan model pembelajaran
mengarahkan kegiatan belajar peserta Discovery Llearning yang tercantum
didik sesuai dengan tujuan dalam kurikulum 2013. Salah satu
pembelajaran yang akan dicapai factor yang menyebabakan model
Sardiman (2005). tersebut kurang maksimal dalam
Pembelajaran yang berkualitas pelaksanaanya dikarenakan keterlibatan
sangat ditentukan oleh kemampuan peserta didik dalam proses
guru dalam mengelola pembelajaran. pembelajaran yang masih kurang. Oleh
Kurikulum 2013 yang menekankan karena itu dibutuhkan model
pembelajaran aktif dan dapat melatih pembelajaran dengan inovasi metode
keterampilan berpikir tingkat tinggi pembelajaran yng dapat mengaktifkan
terutama pemahaman konsep peserta peserta didik sehingga pembelajaran
didik diharapkan dapat menghasilkan dapat lebih bermakna.
pembelajaran berkualitas Kemendikbud Salah satu materi pokok dalam
(2013). Usaha mewujudkan pembelajaran kimia untuk SMA kelas
pembelajaran berkualitas tidak dapat X adalah materi Reaksi Reduksi
dipisahkan dari peranan guru sebagai Oksidasi dianggap sulit oleh peserta
pendidik. Guru memegang peranan didik karena menyangkut reaksi-reaksi
penting dalam menyampaikan kimia dan perhitungan. Oleh karena itu,
pengetahuan serta membimbing peserta agar peserta didik mampu belajar
didik untuk dapat memahami materi menemukan sendiri makna dari
yang diberikan selama proses konsep-konsep reaksi redoks
pembelajaran Hosnan (2014). dibutuhkan suatu penggunaan model
Proses pembelajaran ilmu kimia dan media pembelajaran yang tepat,
yang memiliki karakteristik adanya tidak cukup dengan hanya
keterkaitan antara konsep, dimana menggunakan model dan metode
konsep tersebut berkembang dari pembelajaran tetapi dibutuhkan lebih
konsep sederhana menuju konsep yang dari satu model dan media
lebih kompleks, sangat membutuhkan pembelajaran di sekolah. Dibutuhkan
peran guru. Akan tetapi, pelajaran model dan media pembelajaran yang
kimia menjadi momok peserta didik dapat membuat peserta didik mampu
yang menakutkan karena adanya memahami konsep-konsep dalam
pandangan yang salah tentang kimia itu reaksi redoks dengan terlibat secara
sendiri. Selama ini para peserta didik aktif dalam pembelajaran sehingga
menganggap konsep-konsep yang sulit terjadi pembelajaran bermakna.
diaplikasikan ke dalam kehidupan Dengan demikian pemahaman konsep
nyata. Akibatnya, konsep-konsep kimia peserta didik menjadi lebih baik.
menjadi sangat jauh jaraknya dengan

3
Kesulitan dalam mempelajari prose pembelajaran sehingga perlu
kimia sebenarnya berawal dari dikembangkan dan dikelola secara
kurangnya pemahaman dan penguasaan sistematis, bermutu, dan fungsional
konsep dasar dalam kimia. Untuk dapat (Fuad, 2020). e-Magazine ini dapat
menanamkan pemahaman akan membantu siswa Berpikir lebih baik
konsep-konsep tersebut diperlukan dan lebih mudah khususnya dalam
adanya penggunaan sebuah model memahami kimia Reaksi reduksi dan
pembelajaran yang tepat dalam oksidasi. Karena e-Magazine ini
menyampaikan kepada peserta didik memiliki konten ringan untuk peserta
dalam proses pembelajaran. didik yang nantinya dapat membantu
Penggunaan model yang dibarengi peserta didik untuk lebih mudah
dengan metode pembelajaran yang mencapai tujuan pembelajaran yang di
tepat merupakan faktor penting dan harapkan (Maipha, 2021). Penggunaan
sangat berpengaruh terhadap hasil Media dalam bentuk elektronik sejalan
belajar peserta didik. Akibat dengan perkembangan generasi Z saat
permasalahan di atas, maka sangat ini. Pada umumnya generasi Z
diperlukan solusi dalam upaya menerima dan cukup antusias dengan
membantu peserta didik agar lebih aktif penggunaan teknologi di dalam
dan mampu mengembangkan kehidupan sehari-hari, termasuk
pengetahuannya dalam memahami penggunaan dalam proses
suatu konsep dalam materi reaksi pembelajaran (Hastini, 2020).
reduksi oksidasi untuk meningkatkan Berdasarkan uraiaan di atas,
hasil belajarnya. maka akan dilakukan penelitian untuk
Salah satu upaya yang mengetahui pengaruh e-Magazine
dilakukan untuk memperbaiki hasil pada model Discovery Learning
belajar peserta didik dalam belajar terhadap hasil belajar peserta didik
khususnya materi redoks, salah kelas X MAN Kepulauan Selayar pada
satunya dengan memadukan materi pokok Reaksi Reduksi
Discovery Learning dengan media Oksidasi.
pembelajaran yang tepat dalam
pembelajaran. Media pembelajaran METODE PENELITIAN
dapat menjadi alat untuk Penelitian ini merupakan
mengkomunikasikan suatu penelitian eksperimen semu (quasi
permasalahan baik itu berbetuk cetak
experimental) yang melibatkan dua
maupun elektronik. Salah satu media
pembelajaran yang dapat digunakan kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas
adalah e-Magazine. kontrol. Keduaa kelas mendapatkan
Media pembelajaran e- perlakuan yang sama dari model
Magazine merupakan salah satu pembelajaran, tetapi berbeda dalam
terobosan dalam pemanfaatan media yang digunakan. Penelitian ini
teknologi untuk memperbaiki kualitas bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pembelajaran di dalam kelas. Sumber
e-Magazine pada model Discovery
belajar sangat besar perannya dalam

4
Learning terhadap hasil belajar peserta Pada penelitian ini, instrumen
didik kelas X MAN Kepulauan Selayar yang digunakan adalah instrumen tes
pada materi pokok reaksi reduksi dan hasil belajar yang telah divalidasi
oksidasi. dengan menggunakan validitas item
Pada penelitian ini terdiri dari dan validitas isi. Rata-rata validitas
dua variable, yaitu variable bebas dan setiap item adalah 0,45 dan reliabilitas
variabel terikat. Adapun yang menjadi adalah 0,82.
variabel bebas adalah e-Magazine pada Hasil belajar peserta didik yang
model pembelajaran Discovery diperoleh dalam bentuk skor dikonversi ke
Learning dan tanpa e-Magazine pada bentuk nilai dan dikategorikan menjadi
model pembelajaran Discovery tuntas dan tidak tuntas. Kategori nilai
ketuntasan belajar peserta didik dapat
Learning, sedangkan yang menjadi
dilihat pada Tabel 1.
variabel terikat yaitu hasil belajar
Tabel 1. Kriteria Ketuntasan Belajar
peserta didik pada materi reaksi reduksi
Peserta didik MAN Kepulauan Selayar
oksidasi.
Nilai Kategori
Populasi dalam penelitian ini
≥ 75% Tuntas
adalah seluruh peserta didik kelas X
< 75% Tidak Tuntas
MAN Kepulauan Selayar, yang terdiri
dari empat kelas. Pengambilan sampel (Sumber: MAN Kepulauan Selayar)
dilakukan dengan cara random Teknik analisis data dilakukan
sampling, dari empat kelas dipilih dua menggunakan analisis statistik
kelas yaitu kelas X IPA 1 sebagai deskriptif dan inferensial. Analisis
kelompok eksperimen yang statistik deskriptif digunakan untuk
menggunakan media e-magazine pada
memberikan gambaran, mengenai
model Discovery Learning terhadap
hasil belajar peserta didik kelas X karakteristik pencapaian hasil belajar
MAN Kepulauan Selayar pada materi peserta didik dimaksudkan untuk
pokok Reaksi Reduksi Oksidasi. Kelas mendeskripsikan karakteristik
X IPA 2 sebagaiI kelompok kontrol distribusi nilai hasil belajar peserta
yang tidak menggunakan media e- didik pada kelas eksperimen dan kelas
magazine pada model Discovery kontrol. Analisis ini meliputi nilai
Learning terhadap hasil belajar peserta
tertinggi, nilai terendah, rata rata
didik kelas X MAN Kepulauan
Selayar pada materi pokok Reaksi (mean), dan standar deviasi. Analisis
Reduksi Oksidasi. Penelitian ini statistik inferensial digunakan untuk
dilaksanakan pada semester genap menguji hipotesis. Sebelum menguji
tahun pelajaran 2022/2023 sebanyak hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji
lima kali pertemuan yang berlokasi di prasyarat yaitu uji normalitas dan uji
MAN Kepulauan Selayar. homogenitas.

5
Uji normalitas diperlukan untuk (dk) = n-1, maka data bersifat homogen
menguji apakah sampel data jika Fhitung < Ftable.
berdistribusi normal atau tidak, Pada penelitian, jika sampel
menggunakan uji chi square ( x 2) data yang diperoleh tidak terdistribusi
dengan kriteria pengujian jika x 2hitung ≤ ormal maka pengujian hipotesis
2
x tabel, maka data terdistribusi normal. dilakukan dengan menggunakan uji
Adapun uji homogenitas Mann-Whitney dengan kriteria
dilakukan untuk mengetahui apakah pengujian hipotesis dengan taraf
data yang diperoleh bersifat homogen. signifikansi α=0,05 yaitu jika Zhitung ¿
Pengujian homogenitas dilakukan Ztabel maka H1 diterima dan H0 ditolak.
dengan menggunakan uji-F. Kriteria Hipotesis dari penelitian ini adalah ada
pengujian homogenitas yaitu pada taraf pengaruh pengaruh e-Magazine pada
signifikan α = 0,05 dan derajat model Discovery Learning terhadap
kebebasan pembilang dan penyebut hasil belajar peserta didik kelas X
MAN Kepulauan Selayar studi materi
pokok reaksi reduksi oksidasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian diperoleh hasil analisis statistik
1. Analisis Statistik Deskriptif deskriptif dapat dilihat pada Tabel 2.
Hasil belajar peserta didik pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Tabel 2 Nilai Anlisis Statistik Deskriptif Hasil Belajar Peserta Didik Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Nilai Statistik
Statistik Kelompok Kelompok
Eksperimen Kontrol
Jumlah Sampel 30 30
Nilai Tertinggi 92 88
Nilai Terendah 64 48
Nilai rata-rata 81,13 73,47
Median 78,73 77,99
Modus 81,00 78,50
Standar Deviasi 8,00 10,68
Tabel 2 menunjukkan hasil post-test. Nilai rata-rata kelompok
belajar peserta didik pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan
eksperimen dan kelompok kontrol dengan nilai rata-rata kelompok
memiliki perbedaan berdasarkan hasil kontrol.

6
Hasil belajar peserta didik kelompok eksperimen dan kelompok
dapat dikelompokkan berdasarkan kontrol pada MAN Kepulauan Selayar
kriteria nilai ketuntasan hasil belajar sebagaimana disajikan pada Tabel 3.
peserta didik untuk masing-masing

Tabel 3 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Kelompok


Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Nilai Kriteria
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
≥ 75 Tuntas 25 83% 15 50%
Tidak
< 75 5 17% 15 50%
Tuntas
Jumlah 30 100% 30 100%
2. Analisis Statistik Inferensial merupakan asumsi dalam pengujian
Analisis statistik inferensial hipotesis parametrik yang apabila tidak
digunakan untuk menguji hipotesis terpenuhi maka uji hipotesis dilakukan
yakni pengaruh e-magazine pada dengan uji nonparametrik.
model Discovery Learning terhadap Uji prasyarat yang digunakan yakni uji
hasil belajar peserta didik setelah normalitas yang bertujuan untuk
terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat mengetahui apakah data berasal dari
yang meliputi uji normalitas dan uji populasi yang terdistribusi normal atau
homogenitas. Hasil uji prasyarat tidak. Berikut Tabel 4 yang
menunjukkan bahwa data tidak menyajikan hasil uji prasyarat
terdistribusi normal dan data bersifat normalitas.
homogen. Kedua pengujian ini

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Kelompok 𝛘2hitung 𝛘2Tabel (𝛼) = Kesimpulan
0,05
Eksperimen 14.75 9.48 Tidak Terdistribusi Normal
Kontrol 9.77 9.48 Tidak Terdistribusi Normal
Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa mengetahui data berasal dari populasi
data pada kelompok eksperimen tidak yang terdistribusi normal atau tidak.
terdistribusi normal. Sedangkan, uji Berikut Tabel 5 yang menyajikan
homogenitas dilakukan untuk hasil uji prasyarat homogenitas.

Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan


Kontrol

7
Kelompok Fhitung FTabel (𝛼) = 0,05 Kesimpulan
Eksperimen
Kontrol 1, 79 1, 86 Homogen
Berdasarkan hasil uji prasyarat, Berikut hasil uji hipotesis disajikan
pengujian hipotesis dilakukan dengan pada Tabel 5.
uji nonparametrik Mann-Whitney.

Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Kelas Jumlah 𝒁hitung ZTabel = 0,05 Kesimpulan
Eksperimen 30 1,70 1,64 H0 ditolak dan H1
Kontrol 30 diterima

B. PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk standar deviasi pada kelompok
mengetahui pengaruh e-Magazine eksperimen (8,0) lebih rendah
pada model Discovery Learning dibandingkan standar deviasi pada
terhadap hasil belajar peserta didik kelompok kontrol (10,68) yang berarti
kelas X MAN Kepulauan Selayar pada penyimpangan data terhadap nilai rata-
materi pokok reaksi reduksi dan rata pada kelompok eksperimen lebih
oksidasi. Penelitian dilakukan dengan kecil jika dibandingkan pada
membandingkan hasil belajar antara kelompok kontrol sedangkan, hasil
kelompok eksperimen yang diajar analisis statistik deskriptif pada Tabel
dengan menggunakan e-Magazine dan 3 menunjukkan bahwa peserta didik
kelompok kontrol yang diajar tanpa yang tuntas pada kelompok
menggunakan e-Magazine dimana eksperimen lebih banyak dibandingkan
kedua kelompok diajar dengan model peserta didik pada kelompok kontrol,
Discovery Learning. dengan kategori ketuntasan kelas
Hasil analisis statistik deskriptif kelompok eksperimen berada pada
menunjukkan adanya perbedaan rata- kategori baik sedangkan kategori
rata hasil belajar antara kelompok ketuntasan kelas pada kelompok
eskperimen dan kelompok kontrol kontrol berada pada kategori kurang
yang menunjukkan bahwa hasil belajar sekali, sesuai dengan klasifikasi
peserta didik secara umum berada di ketuntasan kelas oleh Arikunto (2009).
atas nilai KKM (75), begitupun dengan Perbedaan ketuntasan kelas
kelompok kontrol yang nilai rata- untuk kedua kelompok berada pada
ratanya menunjukkan bahwa hasil rentang yang jauh dimana persentase
belajar peserta didik secara umum ketuntasan kelompok eksperimen lebih
berada di bawah KKM. Selain itu, tinggi dibandingkan dengan kelompok

8
kontrol yang menunjukkan pengaruh didik menjadi lebih aktif dan
perbedaan pemberian perlakuan. bervariasi.
Selain ketuntasan kelas, jika ditinjau Data pada tabel
pengkategorian hasil belajar
dari ketuntasan tiap indikator
menunjukkan bahwa hasil
menunjukkan bahwa kelompok belajar peserta didik yang
eksperimen tuntas pada tujuh indikator diajar menggunakan e-
dari sembilan indikator sedangkan Magazine pada model
kelompok kontrol tuntas pada lima Discovery Learning mengalami
indikator dari sembilan indikator peningkatan yang cukup
dengan persentase pada kelompok signifikan. Selain itu, jika
dibandingkan dengan kelas
eksperimen lebih tinggi dibanding
kontrol, rata-rata hasil belajar
dengan kelompok kontrol. peserta didik pada kelas
Persentase ketuntasan eksperimen juga menunjukkan
tiap indikator peserta didik hasil yang lebih baik, Hal
pada kelompok eksperimen tersebut sesuai dengan hasil
lebih tinggi (80, 13%) jika analisis statistik deskriptif pada
dibandingkan dengan Tabel 3 menunjukkan bahwa
kelompok kontrol (73, 47%). nilai rata-rata hasil belajar yang
Hal ini didukung dengan data diperoleh pada kelompok
pada Tabel 2 yang eksperimen lebih tinggi yaitu
menunjukkan bahwa persentase 80,13 dibandingkan kelompok
aktivitas belajar kelompok kontrol yaitu 73,47.
eksperimen memiliki nilai rata- Berdasarkan kategori
rata lebih tinggi jika tuntas dan tidak tuntas maka
dibandingkan dengan persentase ketuntasan
kelompok kontrol terutama kelompok eksperimen lebih
pada sintaks pengumpulan data tinggi dibandingkan dengan
dan pengolahan data. Hal kelompok kontrol. Hal ini
tersebut dikarenakan pada menggambarkan bahwa
kelompok eksperimen pencapaian hasil belajar peserta
digunakan e-magazine pada didik yang menggunakan e-
model Discovery Learning Magazine pada model
yang membawah perebuhan Discovery Learning lebih
terhadap tingkalaku atau tinggi daripada peserta didik
aktivitas belajar peserta didik. yang tidak menggunakan e-
Hal ini sejalan dengan hasil Magazine pada model
penelitian yang di lakukan oleh Discovery Learning. Hasil
Supriyadi (2014) e-Magazine yang diperoleh pada penelitian
yang digunakan selama proses ini konsisten dengan hasil
pembelajaran dapat menarik penelitian sebelumnya yang
proses pembelajaran peserta dilakukan oleh Damayanti

9
(2018) bahwa penggunaan e- Hasil uji hipotesis yang
Magazine dianjurkan kepada disajikan pada Tabel 6 menunjukkan
guru karena memiliki fitur terdapat pengaruh e-Magazine pada
menarik yang dapat
model Discovery Learning terhadap
menampilkan video tanpa perlu
menyalin link video terlebih hasil belajar peserta didik kelas X
dahulu, dapat diakses MAN Kepulauan Selayar pada materi
menggunakan ponsel cerdas pokok reaksi reduksi dan oksidasi.
maupun laptop. KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil analisis statistik A. KESIMPULAN
inferensial menguji hipotesis yakni Berdasarkan hasil
“terdapat pengaruh e-Magazine pada analisis data dan pembahasan
model Discovery Learning terhadap pada bab sebelumnya, dapat
hasil belajar peserta didik kelas X disimpulkan bahwa terdapat
MAN Kepulauan Selayar pada materi pengaruh e-magazine pada
pokok reaksi reduksi dan oksidasi.”. model pembelajaran Discovery
Sebelum dilakukan uji hipotesis Learning terhadap hasil belajar
terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat peserta didik kelas X MAN
yang meliputi uji normalitas dan Kepulauan Selayar pada materi
homogenitas. Uji normalitas dilakukan pokok reaksi reduksi dan
dengan tujuan melihat distribusi data oksidasi.
pada kelompok eksperimen dan B. Saran
kontrol dan diperoleh hasil bahwa data Berdasarkan hasil
tidak terdistribusi normal, penelitian yang telah dilakukan
perbandingan distribusi data dapat diharapkan kepada peneliti
dilihat pada Tabel 4. Adapun uji selanjutnya agar dapat dan
prasyarat homogenitas dilakukan memperkuat hasil penelitian ini
untuk melihat apakah data berasal dari dengan mengadakan penelitian
populasi homogen atau tidak. lanjutan pada materi ajar yang
Berdasarkan analisis data yang berbeda. Hal penting yang
disajikan pada Tabel 5 diperoleh perlu diperhatikan dalam
bahwa data berasal dari populasi yang penggunaan e-Magazine pada
homogen. Berdasarkan hasil uji model Discovery Learning
prasyarat (normalitas dan yaitu lebih memaksimalkan
homogenitas) kemudian ditentukan uji tampilan e-Magazine yang
hipotesis dilakukan dengan uji dilengkapi dengan video
nonparametrik yakni uji Mann- maupun gambar-gambar
Whitney. berwarna yang menarik agar

10
pembelajaran dapat berjalan Pokok Suhu dan Kalor. Jurnal
dengan optimal. Ikatan Alumni Fisika
DAFTAR PUSTAKA Universitas Negeri
Medan.1(1).
Arikunto, S. 2009. Prosedur Penelitian.
Kementerian Pendidikan dan
Jakarta: Rineka Cipta.
Kebudayaan. 2013. Model
Arens, Richad I. 2008. Learning Ro
Pembelajaran Penemuan
Teach. New York: McGraw-
(Discovery Learning).
Hill.
http://p3g.unm.ac.id.
Damayanti R. 2018. Pengaruh Media
Nurhasanah dan Djukri. 2019.
E-Magazine terhadap Hasil
Keefektektifan Model
Belajar Peserta Didik pada
Discovery Learning dengan
Mata Pelajaran Ekonomi Kelas
Brainstorming terhadap
X di SMA Negeri 4 Lahat.
Kemampuan Berpikir Kritis
Jurnal Media Pembelajaran,
Peserta Didik. Jurnal
3(1), 156-162.
Pendidikan, 4(5).
Fuad, A. Hilda, K &Muhiddin
Permendikbud Republik Indonesia
Palennari. 2020.
Nomor 69. 2013. Tentang
Pengembangan media
Kerangka Dasar dan Struktur
Pembelajaran e-Magazine
Kurikulum Sekolah Menengah
sebagai Sumber Belajar
Atas/Madrasah Aliyah.
Biologi Peserta Didik Kelas
Sardiman, A.M. 2005. Interaksi dan
XII. Jurnal Media
Motivasi Belajar Mengajar.
Pembelajaran, 3(1), 38-45..
Jakarta: Rajawali Press.
Hastini, L.S. Rahmi, F & Hendra, L.
Supriyadi., Hidayat, W., & Bahri., A.
2020. Apakah Pembelajaran
2014. Pengembangan E-
Menggunakan Teknologi dapat
Magazine Menggunakan
Meningkatkan Literasi Manusia
Flipcreator Sebagai Sumber
pada Generasi Z di Indonesia?.
Belajar Biologi. Jurnal Inovasi
Manajemen Informatika, 10(1),
Pembelajaran, 2(2), 24-32.
12-28.
Winarti, I. S. 2018. Optimalisasi Peran
Hidayat, Rahmat dan Abdillah. 2019.
Laboratorium Sebagai Upaya
Ilmu Pendidikan Konsep, Teori
Menyiapkan Pembelajaran
dan Aplikasinya. Medan: LPPI.
Kimia di SMA dalam
Hosnan. M. 2014. Pendekatan
Menghadapi Abad 21. Jurnal
Saintifik dan Kontekstual
Pendidikan dan
Dalam Pembelajaran Abad
Kebudayaan.7(30).
21.Bogor : Ghalia Indonesia.
Kadri, Muhammad.,dan Meika
Rahmawati. 2019. Pengaruh
Model Pembelajaran Discovery
Learning terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Materi

11

Anda mungkin juga menyukai