Anda di halaman 1dari 11

Pengaruh video pada Model Discovery Learning terhadap Hasil Belajar Peserta Didik

Kelas XI SMAN 3 Sidrap (Studi pada Materi Pokok Titrasi Asam Basa)

The Effect of Video on the Discovery Learning Model on Learning Outcomes of


Class XI Students of SMAN 3 Sidrap (Study on Basic Material of Acid-Base
Titration).

1
Kartono Muhammad.2Sudding, 3Sugiarti
1,2,3)
Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg. Tata Raya,
Makassar 90224
Email: kartonomuh20@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh video pada Model Discovery Learning
terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI SMAN 3 Sidrap pada materi pokok Titrasi Asam
Basa. Desain penelitian yang digunakan adalah posttest only control group design. Populasi
penelitian adalah seluruh kelas XII IPA dengan jumlah 5 (lima) kelas yang terdiri dari 105
orang peserta didik. Pengambilan sampel menggunakan teknik acak, sehingga terpilih kelas
XI IPA 1 sebagai kelompok eksperimen dan XI IPA 2 sebagai kelompok kontrol. Hasil
analisis statistik inferensial terhadap hasil belajar peserta didik menunjukkan data kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol berasal dari populasi yang homogen tetapi tidak
terdistribusi normal, sehingga uji hipotesis yang digunakan adalah uji Mann-Whitney.
Hasilnya diperoleh nilai Zhitung > Ztabel (1,88 > 1,64). Hal ini menujukkan ada pengaruh video
pada model Discovery Learning terhadap hasil belajar peserta didik Kelas XI SMAN 3
Sidrap pada materi pokok Titrasi Asam Basa.
Kata kunci: Video, model Discovery Learning, Hasil Belajar

ABSTRACT
This research aims to determine the influence of videos on the Discovery Learning Model on
the learning outcomes of 11th-grade students at SMAN 3 Sidrap in the subject of Acid-Base
Titration. The research design used was a posttest-only control group design. The research
population consisted of all 12th-grade science classes with a total of 5 classes comprising 105
students. Sampling was done using random techniques, resulting in the selection of 11th-
grade science class 1 as the experimental group and 11th-grade science class 2 as the control
group. The results of inferential statistical analysis on the students' learning outcomes showed
that the data from the experimental group and the control group came from a homogenous
population but were not normally distributed, thus the hypothesis test used was the Mann-
Whitney test. The result obtained was Zscore > Ztable (1.88 > 1.64). This indicates that there

1
is an influence of videos on the Discovery Learning model on the learning outcomes of 11th-
grade students at SMAN 3 Sidrap in the subject of Acid-Base Titration.
Keywords: Video, Discovery Learning model, Learning Outcomes

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar fakta-fakta, tetapi hasil dari
dan terencana untuk memberikan menemukan sendiri (Kadri, 2019).
bimbingan atau pertolongan dalam Model discovery learning
mengembangkan potensi jasmani dan menekankan pentingnya pemahaman
rohani yang diberikan oleh orang struktur atau ide-ide penting terhadap
dewasa kepada peserta didik untuk suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan
mencapai kedewasaanya serta peserta didik secara aktif dalam proses
mencapai tujuan agar peserta didik pembelajaran yang sedang Arens
mampu melaksanakan tugas hidupnya (2008). Pada penerapan model
secara mandiri (Hidayat, 2019). pembelajaran discovery learning, guru
Proses pembelajaran di satuan dapat membimbing dan mengarahkan
pendidikan Indonesia kini telah kegiatan belajar peserta didik sesuai
menggunakan Kurikulum 2013 dan dengan tujuan pembelajaran yang akan
Kurikulum Merdeka. Kurikulum dicapai Sardiman (2005).
Merdeka sendiri untuk saat ini baru Pembelajaran yang berkualitas
menjadi opsi bagi satuan pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan
dan bukanlah kurikulum yang wajib guru dalam mengelola pembelajaran.
diterapkan, sedangkan kurikulum 2013 Kurikulum 2013 yang menekankan
merupakan kurikulum yang terlebih pembelajaran aktif dan dapat melatih
dahulu telah diterapkan. Kurikulum keterampilan berpikir tingkat tinggi
2013 menggunakan berbagai model terutama pemahaman konsep peserta
pembelajaran yang diharapkan dapat didik diharapkan dapat menghasilkan
membentuk perilaku saintifik, perilaku pembelajaran berkualitas Kemendikbud
sosial serta mengembangkan rasa (2013). Usaha mewujudkan
keingintahuan (Permendikbud Nomor pembelajaran berkualitas tidak dapat
103, 2014). Model pembelajaran yang dipisahkan dari peranan guru sebagai
disarankan untuk digunakan dalam pendidik. Guru memegang peranan
pembelajaran berdasarkan Kurikulum penting dalam menyampaikan
2013 salah satunya adalah Model pengetahuan serta membimbing peserta
Discovery Learning. Discovery didik untuk dapat memahami materi
learning merupakan model yang diberikan selama proses
pembelajaran yang menekankan pada pembelajaran Hosnan (2014).
keterlibatan peserta didik secara aktif Proses pembelajaran ilmu kimia
dalam proses pembelajaran. yang memiliki karakteristik adanya
Pengetahuan dan keterampilan yang keterkaitan antara konsep, dimana
diperoleh peserta didik dengan model konsep tersebut berkembang dari
ini diharapkan bukan hasil mengingat konsep sederhana menuju konsep yang

2
lebih kompleks, sangat membutuhkan dapat membuat peserta didik mampu
peran guru. Akan tetapi, pelajaran memahami kegiatan praktek dalam
kimia menjadi momok peserta didik titrasi asam basa dengan terlibat secara
yang menakutkan karena adanya aktif dalam pembelajaran sehingga
pandangan yang salah tentang kimia itu terjadi pembelajaran bermakna.
sendiri. Selama ini para peserta didik Dengan demikian pemahaman peserta
menganggap konsep-konsep yang sulit didik menjadi lebih baik.
diaplikasikan ke dalam kehidupan Kesulitan dalam mempelajari
nyata. Akibatnya, konsep-konsep kimia kimia sebenarnya berawal dari
menjadi sangat jauh jaraknya dengan kurangnya pemahaman dan penguasaan
realitas keseharian dalam kehidupan konsep dasar dalam kimia. Untuk dapat
mereka Winarti (2018). menanamkan pemahaman akan
Hasil Observasi di SMAN 3 kegiatan praktikum tersebut diperlukan
Sidrap diperoleh informasi bahwa adanya penggunaan sebuah model
proses pembelajaran telah pembelajaran yang tepat dalam
menggunakan model pembelajaran menyampaikan kepada peserta didik
discovery learning yang tercantum dalam proses pembelajaran.
dalam kurikulum 2013. Salah satu Penggunaan model yang dibarengi
factor yang menyebabakan model dengan metode pembelajaran yang
tersebut kurang maksimal dalam tepat merupakan faktor penting dan
pelaksanaanya dikarenakan keterlibatan sangat berpengaruh terhadap hasil
peserta didik dalam proses belajar peserta didik. Akibat
pembelajaran yang masih kurang. Oleh permasalahan di atas, maka sangat
karena itu dibutuhkan model diperlukan solusi dalam upaya
pembelajaran dengan inovasi metode membantu peserta didik agar lebih aktif
pembelajaran yng dapat mengaktifkan dan mampu mengembangkan
peserta didik sehingga pembelajaran pengetahuannya dalam memahami
dapat lebih bermakna. suatu konsep dalam materi titrasi asam
Salah satu materi pokok dalam basa untuk meningkatkan hasil
pembelajaran kimia untuk SMA kelas belajarnya.
XI adalah materi Titrasi Asam Basa Salah satu upaya yang
dianggap sulit oleh peserta didik karena dilakukan untuk memperbaiki hasil
menyangkut kegiatan praktikum kimia belajar peserta didik dalam belajar
dan perhitungan. Oleh karena itu, agar khususnya materi titrasi asam basa,
peserta didik mampu belajar praktek salah satunya dengan memadukan
dibutuhkan suatu penggunaan model Discovery Learning dengan media
dan media pembelajaran yang tepat, pembelajaran yang tepat dalam
tidak cukup dengan hanya pembelajaran. Media pembelajaran
menggunakan model dan metode dapat menjadi alat untuk
pembelajaran tetapi dibutuhkan lebih mengkomunikasikan suatu
dari satu model dan media permasalahan baik itu berbetuk cetak
pembelajaran di sekolah. Dibutuhkan maupun elektronik. Salah satu media
model dan media pembelajaran yang

3
pembelajaran yang dapat digunakan perlakuan yang sama dari model
adalah video animasi pembelajaran, tetapi berbeda dalam
Media pembelajaran video media yang digunakan. Penelitian ini
animasi merupakan salah satu
bertujuan untuk mengetahui pengaruh
terobosan dalam pemanfaatan
teknologi untuk memperbaiki kualitas video pada Model Discovery Learning
pembelajaran di dalam kelas. Sumber terhadap Hasil Belajar Peserta Didik
belajar sangat besar perannya dalam Kelas XI SMAN 3 Sidrap (Studi pada
prose pembelajaran sehingga perlu Materi Pokok Titrasi Asam Basa). Pada
dikembangkan dan dikelola secara penelitian ini terdiri dari dua variable,
sistematis, bermutu, dan fungsional yaitu variable bebas dan variabel
(Fuad, 2020). Video animasi ini dapat
terikat. Adapun yang menjadi variabel
membantu siswa Berpikir lebih baik
dan lebih mudah khususnya dalam bebas adalah video pada model
memahami materi titrasi asam basa. pembelajaran Discovery Learning dan
Karena video animasi ini memiliki tanpa video pada model pembelajaran
konten ringan untuk peserta didik yang Discovery Learning, sedangkan yang
nantinya dapat membantu peserta didik menjadi variabel terikat yaitu hasil
untuk lebih mudah mencapai tujuan belajar peserta didik pada materi titrasi
pembelajaran yang di harapkan
asam basa
(Maipha, 2021). Penggunaan Media
dalam bentuk elektronik sejalan dengan Populasi dalam penelitian ini
perkembangan generasi Z saat ini. Pada adalah seluruh peserta didik kelas XI
umumnya generasi Z menerima dan SMAN 3 Sidrap, yang terdiri dari
cukup antusias dengan penggunaan empat kelas. Pengambilan sampel
teknologi di dalam kehidupan sehari- dilakukan dengan cara random
hari, termasuk penggunaan dalam sampling, dari empat kelas dipilih dua
proses pembelajaran (Hastini, 2020). kelas yaitu kelas XI IPA 1 sebagai
Berdasarkan uraiaan di atas, maka akan kelompok eksperimen yang
dilakukan penelitian untuk mengetahui menggunakan media video pada
Pengaruh video pada Model Discovery model Discovery Learning terhadap
Learning terhadap Hasil Belajar hasil belajar peserta didik kelas XI
Peserta Didik Kelas XI SMAN 3 SMAN 3 Sidrap materi pokok titrasi
Sidrap (Studi pada Materi Pokok asam basa. Kelas XI IPA 2 sebagaiI
Titrasi Asam Basa). kelompok kontrol yang tidak
menggunakan media media video
METODE PENELITIAN pada model Discovery Learning
terhadap hasil belajar peserta didik
Penelitian ini merupakan
kelas XI SMAN 3 Sidrap materi
penelitian eksperimen semu (quasi pokok titrasi asam basa. Penelitian ini
experimental) yang melibatkan dua dilaksanakan pada semester genap
kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas tahun pelajaran 2022/2023 sebanyak
kontrol. Keduaa kelas mendapatkan

4
lima kali pertemuan yang berlokasi di statistik inferensial digunakan untuk
SMAN 3 Sidrap. menguji hipotesis. Sebelum menguji
Pada penelitian ini, instrumen hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji
yang digunakan adalah instrumen tes prasyarat yaitu uji normalitas dan uji
hasil belajar yang telah divalidasi homogenitas.
dengan menggunakan validitas item Uji normalitas diperlukan untuk
dan validitas isi. Rata-rata validitas menguji apakah sampel data
setiap item adalah 0,66 dan reliabilitas berdistribusi normal atau tidak,
adalah 0,75. menggunakan uji chi square ( x 2)
Hasil belajar peserta didik yang dengan kriteria pengujian jika x 2hitung ≤
diperoleh dalam bentuk skor 2
x tabel, maka data terdistribusi normal.
dikonversi ke bentuk nilai dan Adapun uji homogenitas
dikategorikan menjadi tuntas dan tidak dilakukan untuk mengetahui apakah
tuntas. Kategori nilai ketuntasan belajar data yang diperoleh bersifat homogen.
peserta didik dapat dilihat pada Tabel1. Pengujian homogenitas dilakukan
Tabel 1. Kriteria Ketuntasan Belajar dengan menggunakan uji-F. Kriteria
Peserta didik SMAN 3 Sidrap pengujian homogenitas yaitu pada taraf
Nilai Kategori signifikan α = 0,05 dan derajat
≥ 75% Tuntas kebebasan pembilang dan penyebut
< 75% Tidak Tuntas
(dk) = n-1, maka data bersifat homogen
(Sumber:SMAN 3 Sidrap) jika Fhitung < Ftable.
Teknik analisis data dilakukan Pada penelitian, jika sampel
menggunakan analisis statistik data yang diperoleh tidak terdistribusi
deskriptif dan inferensial. Analisis ormal maka pengujian hipotesis
statistik deskriptif digunakan untuk dilakukan dengan menggunakan uji
memberikan gambaran, mengenai Mann-Whitney dengan kriteria
karakteristik pencapaian hasil belajar pengujian hipotesis dengan taraf
peserta didik dimaksudkan untuk signifikansi α=0,05 yaitu jika Zhitung ¿
mendeskripsikan karakteristik Ztabel maka H1 diterima dan H0 ditolak.
distribusi nilai hasil belajar peserta Hipotesis dari penelitian ini adalah ada
didik pada kelas eksperimen dan kelas pengaruh pengaruh video pada model
kontrol. Analisis ini meliputi nilai Discovery Learning terhadap hasil
tertinggi, nilai terendah, rata rata belajar peserta didik kelas XI SMAN 3
(mean), dan standar deviasi. Analisis Sidrap materi pokok titrasi asam basa

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif

5
Hasil belajar peserta didik pada kelas diperoleh hasil analisis statistik
eksperimen dan kelas kontrol deskriptif dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Nilai Anlisis Statistik Deskriptif Hasil Belajar Peserta Didik Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Nilai Statistik
Statistik Kelompok Kelompok
Eksperimen Kontrol
Jumlah Sampel 21 21
Nilai Tertinggi 96 92
Nilai Terendah 60 40
Nilai rata-rata 81,14 67,21
Median 80,63 67,21
Modus 81,70 40.00
Standar Deviasi 12,37 17,64
Tabel 2 menunjukkan hasil Hasil belajar peserta didik dapat
belajar peserta didik pada kelompok dikelompokkan berdasarkan kriteria
eksperimen dan kelompok kontrol nilai ketuntasan hasil belajar peserta
memiliki perbedaan berdasarkan hasil didik untuk masing-masing kelompok
post-test. Nilai rata-rata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
eksperimen lebih tinggi dibandingkan pada SMAN 3 Sidrap sebagaimana
dengan nilai rata-rata kelompok disajikan pada Tabel 3.
kontrol.
Tabel 3 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Nilai Kriteria
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
≥ 75 Tuntas 14 67% 8 38%
< 75 Tidak Tuntas 7 33% 13 62%
Jumlah 21 100% 21 100%
2. Analisis Statistik Inferensial homogenitas. Hasil uji prasyarat
Analisis statistik inferensial menunjukkan bahwa data tidak
digunakan untuk menguji hipotesis terdistribusi normal dan data bersifat
yakni pengaruh video pada model homogen. Kedua pengujian ini
discovery learning terhadap hasil merupakan asumsi dalam pengujian
belajar peserta didik setelah terlebih hipotesis parametrik yang apabila tidak
dahulu dilakukan uji prasyarat yang terpenuhi maka uji hipotesis dilakukan
meliputi uji normalitas dan uji dengan uji nonparametrik.

6
Uji prasyarat yang digunakan atau tidak. Berikut Tabel 4 yang
yakni uji normalitas yang bertujuan menyajikan hasil uji prasyarat
untuk mengetahui apakah data berasal normalitas.
dari populasi yang terdistribusi normal
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Kelompok 𝛘2hitung 𝛘2Tabel (𝛼) = Kesimpulan
0,05
Eksperimen 19,70 5,97 Tidak Terdistribusi Normal
Kontrol 5,98 5,97 Tidak Terdistribusi Normal
Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa mengetahui data berasal dari populasi
data pada kelompok eksperimen tidak yang terdistribusi normal atau tidak.
terdistribusi normal. Sedangkan, uji Berikut Tabel 5 yang menyajikan
homogenitas dilakukan untuk hasil uji prasyarat homogenitas.
Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan
Kontrol
Kelompok Fhitung FTabel (𝛼) = 0,05 Kesimpulan
Eksperimen
Kontrol 2,03 2,12 Homogen
Berdasarkan hasil uji prasyarat, Berikut hasil uji hipotesis disajikan
pengujian hipotesis dilakukan dengan pada Tabel 5.
uji nonparametrik Mann-Whitney.
Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Kelas Jumlah 𝒁hitung ZTabel = 0,05 Kesimpulan
Eksperimen 21 1,88 1,64 H0 ditolak dan H1
Kontrol 21 diterima

B. PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk kelompok diajar dengan model
mengetahui video animasi pada model discovery learning.
discovery learning terhadap hasil Hasil analisis statistik deskriptif
belajar peserta didik kelas XI SMAN menunjukkan adanya perbedaan rata-
3 Sidrap pada materi titrasi asam rata hasil belajar antara kelompok
basa. Penelitian dilakukan dengan eskperimen dan kelompok kontrol
membandingkan hasil belajar antara yang menunjukkan bahwa hasil
kelompok eksperimen yang diajar belajar peserta didik secara umum
dengan menggunakan video dan berada di atas nilai KKM (75),
kelompok kontrol yang diajar tanpa begitupun dengan kelompok kontrol
menggunakan video dimana kedua yang nilai rata-ratanya menunjukkan

7
bahwa hasil belajar peserta didik indikator dengan persentase pada
secara umum berada di bawah KKM. kelompok eksperimen lebih tinggi
Selain itu, standar deviasi pada dibanding dengan kelompok kontrol.
kelompok eksperimen (12,37) lebih Persentase ketuntasan
rendah dibandingkan standar deviasi tiap indikator peserta didik
pada kelompok kontrol (17,64) yang pada kelompok eksperimen
lebih tinggi (67%) jika
berarti penyimpangan data terhadap
dibandingkan dengan
nilai rata-rata pada kelompok kelompok kontrol (38%). Hal
eksperimen lebih kecil jika ini didukung dengan data pada
dibandingkan pada kelompok kontrol Tabel 2 yang menunjukkan
sedangkan, hasil analisis statistik bahwa persentase aktivitas
deskriptif pada Tabel 3 menunjukkan belajar kelompok eksperimen
bahwa peserta didik yang tuntas pada memiliki nilai rata-rata lebih
tinggi jika dibandingkan
kelompok eksperimen lebih banyak
dengan kelompok kontrol
dibandingkan peserta didik pada terutama pada sintaks
kelompok kontrol, dengan kategori pengumpulan data dan
ketuntasan kelas kelompok pengolahan data. Hal tersebut
eksperimen berada pada kategori baik dikarenakan pada kelompok
sedangkan kategori ketuntasan kelas eksperimen digunakan video
pada kelompok kontrol berada pada animasi pada model discovery
learning yang membawah
kategori kurang sekali, sesuai dengan
perebuhan terhadap tingkalaku
klasifikasi ketuntasan kelas oleh atau aktivitas belajar peserta
Arikunto (2009). didik. Hal ini sejalan dengan
Perbedaan ketuntasan kelas hasil penelitian yang di
untuk kedua kelompok berada pada lakukan oleh Supriyadi (2019)
rentang yang jauh dimana persentase video animasi yang digunakan
ketuntasan kelompok eksperimen selama proses pembelajaran
dapat menarik proses
lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran peserta didik
kelompok kontrol yang menunjukkan menjadi lebih aktif dan
pengaruh perbedaan pemberian bervariasi.
perlakuan. Selain ketuntasan kelas, Data pada tabel
jika ditinjau dari ketuntasan tiap pengkategorian hasil belajar
indikator menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa hasil
belajar peserta didik yang
kelompok eksperimen tuntas pada
diajar menggunakan video
tujuh indikator dari sembilan indikator animasi pada model Discovery
sedangkan kelompok kontrol tuntas Learning mengalami
pada lima indikator dari sembilan peningkatan yang cukup

8
signifikan. Selain itu, jika Hasil analisis statistik
dibandingkan dengan kelas inferensial menguji hipotesis yakni
kontrol, rata-rata hasil belajar “terdapat pengaruh video animasi
peserta didik pada kelas
pada model discovery learning
eksperimen juga menunjukkan
hasil yang lebih baik, Hal terhadap hasil belajar peserta didik
tersebut sesuai dengan hasil kelas XI SMAN 3 Sidrap pada materi
analisis statistik deskriptif titrasi asam basa”.
pada Tabel 3 menunjukkan Sebelum dilakukan uji hipotesis
bahwa nilai rata-rata hasil terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat
belajar yang diperoleh pada yang meliputi uji normalitas dan
kelompok eksperimen lebih
homogenitas. Uji normalitas dilakukan
tinggi yaitu 67dibandingkan
kelompok kontrol yaitu 38 dengan tujuan melihat distribusi data
Berdasarkan kategori pada kelompok eksperimen dan
tuntas dan tidak tuntas maka kontrol dan diperoleh hasil bahwa data
persentase ketuntasan tidak terdistribusi normal,
kelompok eksperimen lebih perbandingan distribusi data dapat
tinggi dibandingkan dengan dilihat pada Tabel 4. Adapun uji
kelompok kontrol. Hal ini
prasyarat homogenitas dilakukan
menggambarkan bahwa
pencapaian hasil belajar untuk melihat apakah data berasal dari
peserta didik yang populasi homogen atau tidak.
menggunakan video pada Berdasarkan analisis data yang
model Discovery Learning disajikan pada Tabel 5 diperoleh
lebih tinggi daripada peserta bahwa data berasal dari populasi yang
didik yang tidak menggunakan homogen. Berdasarkan hasil uji
video pada model Discovery
prasyarat (normalitas dan
Learning. Hasil yang diperoleh
pada penelitian ini konsisten homogenitas) kemudian ditentukan uji
dengan hasil penelitian hipotesis dilakukan dengan uji
sebelumnya yang dilakukan nonparametrik yakni uji Mann-
oleh Damayanti (2021) bahwa Whitney.
penggunaan video dianjurkan Hasil uji hipotesis yang
kepada guru karena memiliki
disajikan pada Tabel 6 menunjukkan
fitur menarik yang dapat
menampilkan video tanpa terdapat pengaruh video animasi pada
perlu menyalin link video model discovery learning terhadap
terlebih dahulu, dapat diakses hasil belajar peserta didik kelas XI
menggunakan ponsel cerdas SMAN 3 Sidrap pada materi titrasi
maupun laptop. asam basa.

9
KESIMPULAN DAN SARAN Damayanti R. 2021. Pengaruh Media
A. KESIMPULAN terhadap Hasil Belajar Peserta
Berdasarkan hasil Didik pada Mata Pelajaran
Ekonomi Kelas X di SMA
analisis data dan pembahasan
Negeri 4 Lahat. Jurnal Media
pada bab sebelumnya, dapat Pembelajaran, 3(1), 156-162.
disimpulkan bahwa terdapat Fuad, A. Hilda, K &Muhiddin
pengaruh video animasi pada Palennari. 2020.
model discovery learning Pengembangan media
terhadap hasil belajar peserta Pembelajaran sebagai Sumber
didik kelas XI SMAN 3 Sidrap Belajar Biologi Peserta Didik
Kelas XII. Jurnal Media
pada materi titrasi asam basa.
Pembelajaran, 3(1), 38-45..
B. SARAN Hastini, L.S. Rahmi, F & Hendra, L.
Berdasarkan hasil 2020. Apakah Pembelajaran
penelitian yang telah Menggunakan Teknologi dapat
dilakukan diharapkan kepada Meningkatkan Literasi
peneliti selanjutnya agar dapat Manusia pada Generasi Z di
dan memperkuat hasil Indonesia?. Manajemen
Informatika, 10(1), 12-28.
penelitian ini dengan
Hidayat, Rahmat dan Abdillah. 2019.
mengadakan penelitian Ilmu Pendidikan Konsep, Teori
lanjutan pada materi ajar yang dan Aplikasinya. Medan:
berbeda. Hal penting yang LPPI.
perlu diperhatikan dalam Hosnan. M. 2014. Pendekatan
penggunaan video pada model Saintifik dan Kontekstual
discovery learning yaitu lebih Dalam Pembelajaran Abad
21.Bogor : Ghalia Indonesia.
memaksimalkan tampilan Kadri, Muhammad.,dan Meika
video maupun gambar-gambar Rahmawati. 2019. Pengaruh
berwarna yang menarik agar Model Pembelajaran
pembelajaran dapat berjalan Discovery Learning terhadap
dengan optimal. Hasil Belajar Siswa pada
Materi Pokok Suhu dan Kalor.
Jurnal Ikatan Alumni Fisika
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Negeri
Arens, Richad I. 2008. Learning Ro Medan.1(1).
Teach. New York: McGraw- Kementerian Pendidikan dan
Hill. Kebudayaan. 2013. Model
Arikunto, S. 2009. Prosedur Pembelajaran Penemuan
Penelitian. Jakarta: Rineka (Discovery Learning).
Cipta. http://p3g.unm.ac.id.
Nurhasanah dan Djukri. 2019.

10
Keefektektifan Model
Discovery Learning dengan
Brainstorming terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis
Peserta Didik. Jurnal
Pendidikan, 4(5).
Permendikbud Republik Indonesia
Nomor 69. 2013. Tentang
Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah.
Sardiman, A.M. 2005. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rajawali Press.
Supriyadi., Hidayat, W., & Bahri., A.
2019. Pengembangan Media
Menggunakan Flipcreator
Sebagai Sumber Belajar
Biologi. Jurnal Inovasi
Pembelajaran, 2(2), 24-32.
Winarti, I. S. 2018. Optimalisasi Peran
Laboratorium Sebagai Upaya
Menyiapkan Pembelajaran
Kimia di SMA dalam
Menghadapi Abad 21. Jurnal
Pendidikan dan
Kebudayaan.7(30).

11

Anda mungkin juga menyukai