TUGAS 2
METODE PENELITIAN
RENDAH
NIM : 1517821006
Kelas : Reguler
FAKULTAS TEKNIK
2021
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................3
A. Latar Belakang.............................................................................................................3
B. Identifikasi Masalah....................................................................................................5
C. Pembatasan Masalah...................................................................................................5
D. Perumusan Masalah....................................................................................................6
E. Kegunaan Penelitian...................................................................................................6
A. Deskripsi Teoritik.......................................................................................................8
C. Kerangka Berfikir.....................................................................................................12
D. Pengajuan Hipotesis..................................................................................................13
A. Tujuan Penelitian.......................................................................................................14
C. Metode Penelitian.....................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar
secara optimal, sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Salah satu strategi itu ialah ketepatan
untuk menggunakan model pembelajaran, untuk itu guru dituntut untuk menguasai berbagai
model pembelajaran. Sebenarnya banyak model pembelajaran yang dapat dipakai untuk
pembelajaran mekanika teknik ini, tetapi tidak semua model pembelajaran cocok untuk
diterapkan di semua materi karena setiap pokok bahasan memiliki sifat yang berbeda. Model
pembelajaran inilah yang akan memberikan arahan untuk berjalannya proses belajar mengajar,
4
sehingga pemilihan model pembelajaran sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang diharapkan. Oleh karena itu sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar diperlukan
pemilihan model pembelajaran yang tepat untuk suatu pokok bahasan yang akan diajarkan.
Model pembelajaran yang digunakan oleh guru hanya sebatas ceramah, hanya berpusat pada
sumber utama pengetahuan sehingga kurang menarik. Guru memberikan materi sesuai dengan
bahan pelajaran yang diperoleh dari buku-buku acuan saja, sehingga siswa menjadi bosan dan
kurang minat belajar, mungkin ini menjadi penyebab rendahnya prestasi dan hasil belajar siswa
Hasil belajar siswa kelas KGSP pada mata pelajaran mekanika teknik yang belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk setiap kelasnya atau sekitar 28% dari
100%. Mekanika teknik KKM yang harus dicapai adalah 80 dari skala 100, sehingga jika ada
siswa yang tidak mencapai KKM akan mengikuti remedial agar indikator kompetensi bisa
Sementara itu dari pihak pendidik, strategi dan model pembelajaran yang digunakan sangat
mepengaruhi kualitas pembelajaran. Siswa banyak yang asyik sendiri sehingga tidak
memperhatikan guru, tidak merespon stimulasi yang diberikan oleh guru saat kegiatan
pembelajaran sedang berlangsung, hal tersebut dikarenan model pembelajaran yang dipakai guru
Model pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning (PBL) merupakan
sebuah model pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual yang mengaitkan antara
materi pembelajaran dengan dunia nyata sehingga merangsang peserta didik untuk belajar.
Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim
untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world). Model pembelajaran tersebut diharapkan
agar dapat mengarahkan siswa memecahkan permasalahan dalam kehidupan dan mampu berbuat
menerapkan model pembelajaran yang bisa digunakan dengan harapan bisa meningkatkan
prestasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran mekanika teknik. Dalam hal ini, peneliti memilih
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) karena memiliki keunggulan yaitu
pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran
dan dapat mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berfikir kritis serta mengembangkan
minat peserta didik untuk secara terus menerus belajar. Pembelajaran berdasarkan masalah/PBL
merupakan pendekatan yang efektif untuk pembelajaran proses berfikir. Selain itu, pembelajaran
Dengan adanya permasalahan tersebut di atas, diperlukan upaya untuk menemukan metode
yang tepat sebagai solusi memecahkan persoalan pembelajaran tersebut. Dalam hal ini peneliti
melaksanakan penelitian dengan judul “Perbandingan Hasil Belajar Mekanika Teknik Yang
Dibelajarkan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dengan
Model Pembelajaran Konvensional Pada Siswa Yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi Dan
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut:
a. Bahan pelajaran yang diperoleh dari buku-buku acuan yang di pegang guru sehingga
siswa menjadi bosan dan kurang minat belajar, mungkin ini menjadi penyebab
rendahnya prestasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik.
b. Model pembelajaran yang dipakai guru dalam kegiatan pembelajaran tidak bervariasi
c. 28% siswa kelas X KGSP di SMK Negeri 4 Jakarta nilai mata pelajaran mekanika
d. Kurangnya tatap muka guru terhadap siswa menjadikan banyak siswa yang kurang
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka perlu ada pembatasan
masalah. Batasan masalah ini dibatasi tentang hasil belajar siswa, dan model pembelajaran yang
digunakan. Kelas dan mata pelajaran yang digunakan dalam penelitian hanya kelas 10 KGSP.A
dan KGSP.B di SMK Negeri 4 Jakarta dengan mata pelajaran Mekanika Teknik.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar Mekanika Teknik antara siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan yang diajarkan
2. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan hasil belajar siswa
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar Mekanika Teknik antara siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan yang diajarkan
dengan model pembelajaran Konvensional pada siswa yang mempunyai hasil belajar
rendah ?
4. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar Mekanika Teknik antara siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan yang diajarkan
dengan model pembelajaran Konvensional pada siswa yang mempunyai hasil belajar
tinggi ?
1. Secara teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk memperkuat dan mengembangkan teori
teori yang sudah ada serta dapat dijadikan acuan bagi peneliti-peneliti lain dalam
2. Secara praktis
kepada siswa sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar pada mata
b. Bagi guru dapat sebagai sarana untuk mengembangkan proses belajar mengajar
c. Bagi sekolah dapat menjadi referensi dalam model pembelajaran Mekanika Teknik.
8
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Deskripsi Konseptual
yang lebih detail. Sementara Singer (1968) mendefinisikan praktik atau pengalaman
belajar jika telah terdapat perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tersebut
terjadi sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungannya. Menurut Bloom ada tiga
domain belajar, yaitu sebagai berikut. (1) Cognitive Domain (Kawasan Kognitif)
Perilaku yang merupakan proses berpikir atau perilaku yang termasuk hasil kerja otak.
belajar merupakan proses perubahan pada diri individu kearah yang lebih baik yang
bersifat tetap berkat adanya interaksi dan latihan. Jadi keaktifan belajar adalah suatu
kegiatan individu yang dapat membawa perubahan kearah yang lebih baik pada diri
individu karena adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan
menyatakan bahwa setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, tanpa ada aktifitas
proses pembelajaran tidak akan terjadi. Menurut Supinah (2013:8) untuk mengukur
9
keterlibatan siswa baik secara fisik, mental, emosional, maupun intelektual dalam
keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Menurut Jihad
dan Haris (2012:14) hasil belajar merupakan pencapaian bentuk perubahan perilaku
yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris dari proses
belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu. Hasil belajar adalah kemampuan yang
belajar berakhir, maka siswa memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar
mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Tujuan utama yang ingin
dicapai dalam kegiatan pembelajaran adalah hasil belajar. Hasil belajar digunakan
untuk mengetahui sebatas mana siswa dapat memahami serta mengerti materi
tersebut. Keberhasilan dari sebuah proses belajar mengajar diukur dari seberapa hasil
belajar yang dicapai oleh siswa, baik atau buruknya pencapaian hasil belajar siswa
dapat terlihat saat proses pembelajaran yaitu semakin baik proses pembelajaran dan
10
keaktifan siswa dalm mengikuti proses pembelajaran, maka seharusnya hasil belajar
struktur terhadap beban yang bekerja padanya. Dalam mekanika teknik, akan
maupun dari perhitungan konstruksinya (Bagyo Sucahyo, 2006: 6). Andrew Pytel &
Jaan Kiusalaas (2010 : 2) : Mekanika adalah cabang dari ilmu fisika yang
mempelajari tentang pengaruh gaya terhadap suatu benda yang diam ataupun
bergerak. Mekanika dibagi menjadi dua cabang yaitu statis dan dinamis. Mekanika
desain sebuah mekanisme. Tujuan utama dari ilmu mekanika adalah agar siswa bisa
mekanisme. Mekanika Teknik sangat penting karena merupakan ilmu dasar dari ilmu
fisika yang mempelajari efek gaya pada sebuah objek. Prinsip-prinsip dari mekanika
tidak banyak, tetapi penggunaanya di bidang teknik sangat luas. Mekanika (statika)
adalah fisika yang paling tua, dan menjadi awal dari perkembangan ilmu teknik.
Berdasarkan para ahli diatas mekanika teknik merupakan pelajaran yang berhubungan
dengan konstruksi dasar bangunan dan cara menghitung gaya-gaya yang bekerja pada
bangunan yang akan direncanakan, sehingga mata pelajaran mekanika teknik sangat
penting dan wajib dipelajari pada tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
2. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
akan resolusi suatu masalah. Masalah tersebut dipertemukan pertama-tama dalam proses
pembelajaran” (1980: 1). PBL merupakan salah satu bentuk peralihan dai paradigma
pengajaran menuju paradigma pembelajaran (Barr dan Tagg, 1995). Jadi, fokusnya adalah
pada pembelajaran siswa san buka pada pengajran guru (Huda, 2013: 273).
dimulai dengan menyelesaikan suatu masalah, tetapi untuk menyelesaikan masalah itu
2013 : 129).
konstruksi pengetahuan secara otonom. Artinya, peserta didik akan menyusun pengetahuan
dengan cara membangun penalaran dari seluruh pengetahuan yang telah dimiliki dan dari
kolaborasi, Jadi siswa dalam pembelajaran berbasis masalah berperan aktif untuk
guru adalah sebagai motivator dan fasilitator siswa, supaya siswa dapat berperan aktif
pemecahan masalah
Membantu siswa mendefinisikan dan
Mengorganisasikan
2. mengorganisasian tugas belajar yang
siswa untuk belajar
berhubungan dengan masalah tersebut
Membimbing Mendorong siswa untuk mengumpulkan
dengan temannya
Menganalisis dan Membantu siswa untuk melakukan refleksi
pemecahan masalah
Lingkungan belajar yang harus disiapkan dalam PBL adalah lingkungan belajar
yang terbuka, menggunakan proses demokrasi, dan menekankan pada peran aktif siswa.
Seluruh proses membantu siswa untuk menjadi mandiri dan otonom yang percaya pada
Kelebihan PBL
Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami
isi pelajaran.
5. Peserta didik mampu memecahkan masalah dengan suasana pembelajran yang aktif-
menyenangkan.
baru.
8. PBL dapat mengembangkan minat peserta didik untuk mengembangkan konsep belajar
secara terus-menerus, karena dalam paksisnya msalah tidak akan pernah selesai. Artinya
ketika satu masalah selesai diatasi, masalah lain muncul dan membutuhkan penyelesaian
secepatnya.
Kekurangan PBL
1. Ketika peserta didik tidak memiliki minat tinggi, atau tidak mempunyai kepercayaan diri
bahwa dirinya mampu menyelesaikan masalah yang dipelajari, maka mereka cenderung
sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
Artinya, perlu dijelaskan manfaat menyelesaikan masalah yang dibahas pada pesera
Based Learning (Pbl) Pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
bahwa penelitian ini adalah penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif Siswa Kelas X Teknik Pemesinan SMK Negeri 3
Boyolangu, Tulungagung.
2. Penelitian Sri Puji AStuti (2010) berjudul “perbedaan penerapan model pembelajaran
investigation Terhadap hasil belajar siswa pada mata Pelajaran sosiologi di SMA Negeri
Learning (PBL) dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa pada mata Pelajaran
1) Perbedaan hasili belajar mata pelajaran mekanika teknik siswa yang belajar dengan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan yang belajar dengan
model Konvensional.
..................................................................................
2) Pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan hasil belajar mata mekanika teknik
siswa.
........................................................................
3) Perbedaan hasil belajar mata pelajaran mekanika teknik siswa yang memiliki hasil belajar
tinggi antara yang belajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
..............................................................................................
4) Perbedaan hasil belajar mata pelajaran mekanika teknik siswa yang memiliki hasil
belajar rendah antara yang belajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning
.........................................................................................
D. Hipotesis Penelitian
1. Terdapat pengaruh interaksi hasil belajar mekanika teknik siswa yang diajar
menggunakan model Problem Based Learning (PBL) lebih tinggi dari siswa yang
2. Terdapat pengaruh antara model pembelajaran terhadap hasil belajar mekanika teknik.
3. Hasil belajar mekanika teknik siswa yang diajar menggunakan model Problem Based
Learning (PBL) lebih tinggi dibanding dengan yang diajar menggunakan model
4. Hasil belajar Mekanika Teknik siswa yang diajar menggunakan model Problem Based
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Mekanika Teknik antara siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran Problem Based Learning dengan yang diajarkan dengan
2. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara model pembelajaran terhadap hasil belajar
Mekanika Teknik.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Mekanika Teknik antara siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran problem based learning dengan yang diajarkan model
4. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Mekanika Teknik antara siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran problem based learning dengan yang diajarkan model
1. Tempat Penelitian
Tempat dilaksanakannya penelitian ini yaitu di SMK Negeri 4 Jakarta dengan alamat
jalan Rorotan Rorotan 6 No.1, RT.3/RW.6, Rorotan Kecamatan Cilincing Kota Jakarta
Utara.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan bulan Januari 2018 sampai Maret 2018 pada
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode desain Treatment by level 2 x 2,
yang akan meneliti perbandingan hasil belajar pada siswa yang belajar menggunakan model
konvensional pada siswa yang memiliki hasil belajar tinggi dan siswa yang memiliki hasil
belajar rendah. Berikut adalah matrik dari desain treatment by level 2x2.
Learning (A2)
A : Model Pembelajaran
B : Motivasi Belajar.
Konvensional.
A1B1 : Kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran PBL
A1B2 : Kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran PBL
1. Populasi
Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang merupakan
sifat-sifat umum. Menurut sugiyono adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa sebanyak 72 orang siswa kelas X KGSP
(Sugiyono : 2013)
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari elemen-elemen populasi yang hendak diteliti. Adapun ide dasar
dari pengambilan sampel adalah bahwa dengan menyeleksi bagian dari elelmen-elemen
populasi, kesimpulan tentang keseluruhan populasi diharapkan dapat diperoleh, Cooper &
Pamela (2001).
Menurut Sugiyono sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh polupasi tersebut. Salah satu cara untuk menentukan jumlah sampel adalah
Dimana :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
70
n=
1+ 70 x 0,052
= 60 responden
dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling. Menurut Azwar
Sampel yang telah ditetapkan (60 responden) dibagi menjadi dua kelompok yaitu
yang mendapat perlakuan model pembelajaran PBL dan kelompok pengendali adalah
Perlakuan dalam penelitian ini adalah pemberian model pembelajaran PBL dan
penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran PBL untuk kelas eksperimen dan
keadaan sebenarnya. Untuk meyakinkan bahwa rancangan penelitian layak untuk pengajuan
hipotesis dan hasil penelitian dapat di generalisasikan kepada populasi penelitian, maka
perlu dilakukan pengontrolan terhadap validitas internal dan eksternal. (Sumadi Suryabrata :
2005).
Pengontrolan terhadap validitas internal dilakukan dengan maksud agar enelitia benar-
benar merupakan akibat dari suatu perlakuan. Karena itu perlu di kontrol faktor-faktor
dapat direduksi sehingga prestasi belajar mata pelajaran mekanika teknik yang diperoleh
adalah benar-benar akibat dari suau perlakuan yang diberikan dalam eksperimen.
Kontrol validitas internal dilakukan terhadap instrumen motivasi belajar dengan cara
validasi ahli dari seorang guru mata pelajaran mekanika teknik. Sehingga akan
didapatkan butir-butir pernyataan dari angket motivasi belajar yang valid serta berapa
Penentuan validitas subjek penelitian perlu dikontrol agar sesuai dengan karakteristik
populasi. Kontrol aliditas eksternal dilakukan terhadap instrumen hasil belajar dengan
cara validasi ahli dari guru mata pelajaran mekanika teknik. Untuk mendapatkan
masukan terhadap butir soal yang dianggap valid serta berapa butir soal yang dianggap
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah terdiri dari beberapa instrumen
penelitian, yaitu 1) keaktifan belajar siswa, dan 2) hasil belajar mata pelajaran mekanika
tekknik.
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-kisi Instrumen
Instrumen motivasi belajar disusun oleh peneliti dengan menggunakan kisi-kisi
kuisioner sesuai dengan indikator motivasi belajar. Bentuk kuisioner menyediakan empat opsi
3) Setuju (S)
proses pembelajaran
2. Keaktifan mencatat atau
membuat rangkuman
3. Keaktifan mengajukan
pertanyaan
4. Keaktifan menjawab
pertanyaan
5. Kekatifan mengemukakan
pada kelompok
7. Keaktifan mengerjakan
tuga kelompok
8. Keaktifan berinteraksi
dengan anggota kelompok
9. Kaeaktifan
memperesentasikan hasil
diskusi kelompok
10. Keaktifan
mempresentasikan hasil
diskusi kelompok
Keterangan:
Uji Validitas yang digunakan adalah teknik uji validitas degan korelasi pearson
Dimana :
r = koefisien korelasi
n = jumlah subjek//responden
X = skor butir ke n
Kemudian dihitung rxy hitung dikonsultasikan dengan harga kritik rtabel dengan
tabel signifikansi 5%. Jika didapat rxy lebih besar dari rtabel maka butir kuisioner
dikatakan valid.
Reliabilitas adalah instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah
dapat dipercaya, yang releabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
dipercaya, jadi dapat diandalkan. Dalam penelitian ini, tahapan perhitungan uji
product moment pada taraf signifikansi 5%. Jika harga r hitung> rtabel maka instrumen
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-kisi Instrumen
Instrumen tes yang akan dikembangkan adalah dalam bentuk soal pilihan ganda
menggunakan proses alidasi empirik. Proses validasi empirik adalah melalui uji coba
responden seagai sampel uji coba yang mempunyai karakteristik sama atau equivalen
dengan karakterstik populasi penelitian. Jawaban dari sampel uji coba merupakan
data empiris yang dianalisis untuk menguji validitas empiris atau validitas kriteria
dari instrumen yang dikembangkan. Pada tahap ini yang diuji adalah validitas butir
atau validitas soal dengan menggunakan kriteria internal, yaitu skor total tes.
Untuk memperoleh kesimpulan yang benar dari pengujian hipotesis, maka dilakukan
analisis data terhadap data perolehan hasil penelitian. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi analisis deskriptif, analisi uji prasyarat dan analisis inferensial. Ketiga
analisis ini dilakukan berdasarkan hasil belajar mata pelajaran Mekanika Teknik.
3. Analisis Deskriptif
4. Uji Persyaratan
a. Uji Normalitas
b. Uji Homogenitas
H. Hipotesis Statistika
1. Ho : µA1 = µA2, maka Ho diterima apabila tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Mekanika Teknik antara yang belajar dengan meggunakan model
Ha : µA1> µA2, maka H1 ditolak apabila terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada mata
belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik antara yang belajar
Ha : µA1B1> µA2B1, maka H1 ditolak apabila terdapat peredaan pada hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik antara yang belajar menggunakan
model Pembelajaran PBL yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa
4. Ho : µA1B2 = µA2B2, maka H0 diterima apabila tidak terdapat peredaan pada hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik antara yang belajar
Ha : µA1B2> µA2B2, maka H1 ditolak apabila terdapat peredaan pada hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik antara yang belajar menggunakan
model Pembelajaran PBL yang memiliki motivasi belajar rendah dengan siswa
34
35