Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SISTEM STARTER


SEPEDA MOTOR KELAS XI SMK BHAKTI NUSANTARA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh


gelar sarjana pendidikan

oleh

Usep Miptahudin
NPM 16210719545

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK MESIN


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) SEBELAS APRIL SUMEDANG
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan nyata banyak masalah yang membutuhkan pemecahan

hal ini juga yang terjadi pada proses belajar mengajar. Di dalam kelas saat proses

belajar mengajar permasalahan sering terjadi misalnya, kurangnya kemampuan

mengajar guru sehingga akan mengakibatkan menurunya ketuntasan hasil belajar

siswa yang di karenakan kecilnya minat atau respon siswa terhadap pelajaran

tersebut. Mengingat pentingnya pembelajaran demi mutu dan kualitas pendidikan

berbagai upaya dilakukan salah satunya penerapan model pembelajaran yang

tepat.

Penerapan model pembelajaran dalam proses pembelajaran di dalam kelas

perlu diperhatikan, karena proses belajar tidak hanya interaksi siswa dengan siswa

tetapi guru juga dituntut untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi siswa,

sehingga dapat memotivasi siswa dalam belajar. Masalah ini dapat diatasi dengan

pemilihan model dan metode pembelajaran yang tepat.

Masalah metode pembelajaran yang digunakan pada umumnya masih

standar yaitu menggunakan metode ceramah. Metode ini yang selalu digunakan

pendidik setiap pembelajaran. Pada metode ini pendidik menjelaskan materi

didepan kelas kemudian siswa mendengarkan. Setelah menjelaskan siswa disuruh

mencatat materi yang diajarkan. Faktor - faktor tersebut dapat menyebabkan

prestasi belajar siswa kurang maksimal. Untuk mengatasi hal tersebut peneliti
mencoba memfokuskan untuk menambah ke metode pembelajaran yang

digunakan oleh guru dalam mengajar.

Hasil pengamatan peneliti sebagian besar guru pada jurusan teknik

khususnya di pelajaran pemeliharaan kelistrikan masih menggunakan metode

ceramah. Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran

melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok

siswa. Guru di depan kelas hanya menerangkan materi secara lisan saja, ada pula

guru yang penyampaiannya hanya sambil duduk di bangku depan sambil

membaca buku materi tanpa menghiraukan siswanya, dan ada pula guru yang

hanya menyerahkan sebuah materi terus menyuruh salah satu siswanya untuk

mencatat di papan tulis kemudian ditinggal oleh gurunya.

Setiap metode yang digunakan guru selalu mempunyai suatu faktor

kelebihan dan kelemahan. Kelemahan dari metode ini adalah (1) materi yang

dapat dikuasi siswa sebagai hasil ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai

guru; (2) ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan

terjadinya verbalisme (penyakit); (3) ceramah sering dianggap sebagai metode

yang membosankan jika guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur kata

yang baik,; (4) melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh

siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan jelas atau belum. (Abdul Majid 2017 :

197)

Masalah di atas bisa ditindak lanjuti dengan menambahkan metode lain.

Banyak metode - metode yang lain yang bisa digunakan. Untuk menutupi faktor

kelemahan metode ceramah bisa menggunakan metode pemecahan masalah


(problem solving). Metode problem solving sangat potensial untuk melatih peserta

didik berfikir kreatif dalam menghadapi berbagai masalah baik itu masalah

pribadi maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau bersama-sama.

Metode pemecahan masalah (Problem Solving) merupakan salah satu

metode yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran pada materi tentang

Sistem Starter pada sepeda motor karena melatih siswa menghadapi masalah baik

itu masalah pribadi ataupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau

secara bersama – sama. Orientasi pembelajaran adalah penemuan yang dasarnya

adalah pemecahan masalah. Tahapan dalam metode problem solving diantaranya :

(1) identifikasi masalah, pelajar harus memahami dan merumuskan apa yang

menjadi masalah; (2) merencanakan pemecahan, pelajar harus mencari

kemungkinan – kemungkinan yang terjadi untuk dapat memecahkan masalah; (3)

melaksanakan rencana, menjalankan strategi yang telah dibuat dengan tekun dan

teliti; dan (4) melihat kembali, pada langkah ini pelajar harus menganalisis dan

mengevaluasi apakah strategi yang diterapkan dan hasil yang diperoleh benar.

Sebagai calon guru yang akan terlibat langsung dalam kegiatan – kegiatan

pendidikan seharusya mengetahui tentang tugas guru. Tugas guru yaitu untuk

mengembangkan prestasi hasil belajar yang ada dalam diri siswa, sehingga siswa

dapat merubah prilaku – prilaku negatif menjadi prilaku yang positif dan terarah.

Atas dasar pemikiran diatas penulis bermaksud melakukan penelitian lebih lanjut

untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan metode pemecahan

masalah (Problem Solving) apabila diterapkan pada Mata Pelajaran Pemeliharaan

Kelistrikan Sepeda Motor (PKSM) khususnya pada materi sistem Starter dalam
meningkatkan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Untuk itu penulis

merumuskan penelitian dengan judul: “Pengaruh Penggunaan Metode Problem

Solving Terhadap Hasil Belajar Siswa Tentang Sistem Starter Sepeda Motor Kelas

XI SMK Bhakti Nusantara Tahun Pelajaran 2019/2020”

1.2. Rumusan Masalah

Menurut Sugiyono, (2015 : 55) bahwa : “Rumusan masalah merupakan

suatu pertayaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”.

Sehingga rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah

“Bagaimana Pengaruh Penggunaan Metode Problem Solving Terhadap Hasil

Belajar Siswa Tentang Sistem Starter Sepeda Motor Kelas XI Smk Bhakti

Nusantara Tahun Pelajaran 2019/2020?

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah merupakan hal yang penting supaya tidak terjadi

kesimpangsiuran dalam penelitian dan mempermudah dalam menyelesaikannya.

Oleh karena itu, masalah dalam penelitian ini di batasi sebagai berikut.

1. Penelitian ini dilakukan dikelas XI Jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda

Motor SMK Bhakti Nusantara.

2. Materi yang akan dipelajari pada penelitian ini adalah kompetensi dalam

Pemeliharaan/ Servis Sistem Starter sepeda motor pada ranah kognitif.


3. Hasil belajar siswa yang akan diukur dengan Pre tes dan post tes pada

ranah kognitif.

1.4. Tujuan Penelitian

Suatu penelitian akan bermakna, bahkan menghasilkan sesuatu yang

berarti apabila dilakukan dengan tujuan yang jelas. Tujuan harus jelas agar

pelaksanaan penelitian mencapai hasil yang diharapkan. Tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan hasil

belajar siswa tentang sistem starter sepeda motor setelah menggunakan metode

problem solving.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini dibagi menjadi menjadi dua jenis, yakni

manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Dalam penggunaan metode pemecahan masalah (Problem solving)

dapat memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap hasil belajar

siswa, sehingga dalam penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap

dunia pendidikan.

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Manfaat bagi siswa


1) Dapat mengetahui kebutuhan siswa yang diperlukan dalam pemecahan

masalah (Problem solving) sehingga dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dengan baik.

2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanya dan

menyampaikan pendapat dalam proses belajar mengajar.

3) Meningkatkan cara berfikir kritis siswa dalam menghadapi masalah.

b. Manfaat bagi guru

1) Bagi guru penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai

rujukan dalam mengembangkan metode pembelajaran dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

2) Sebagai masukan untuk lebih meningkatkan keterampilan dalam

metode pembelajaran, memperbaiki sistem pembelajaran sehingga

dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk siswanya.

3) Menambah wawasan guru dalam memahami karakteristik belajar

siswa.

c. Bagi Lembaga STKIP Sebelas April Sumedang

Dari hasil penelitian ini dapat menambah literatur perpustakaan STKIP

Sebelas April Sumedang, karena diharapkan hasil penelitian ini akan menjadi

bahan pustaka di perpustakaan.

1.6. Definisi Oprasional


Untuk menghindari kekeliruan serta lebih memahami isi yang terkandung

dalam penelitian dan judul skripsi, maka perlu menjelaskan istilah – istilah

sebagai berikut:

1. Metode Pemecahan Masalah (Problem solving)

Menurut Abdul Majid (2017 : 213) metode problem solving sering

disebut metode ilmiah karena langkah – langkah yang digunakan adalah

langkah ilmiahyang dimulai dari: merumuskan masalah, merumuskan jawaban

sementara, mengumpulkan dan mencari data/fakta, menarik kesimpulan dan

mengaplikasikan temuan kedalam situasi baru.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2000: 16). Hasil belajar

siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berupa ranah kognitif yang

meliputi aspek mengetahui, memahami dan menerapan

3. Sistem Starter

Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan untuk

memberikan putaran awal bagi engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya.

Anda mungkin juga menyukai