Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS BAHAN AJAR MODEL INTEGRASI TERHADAP HASIL BELAJAR DAN

PEMAHAMAN SISWA

A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah suatu proses atau suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mencapai suatu target yang sudah ditetapkan dengan menggunakan metode dan
pendekatan yang disesuaikan dengan karakteristik setiap mata pelajaran dalam suatu
proses yang sistematis. Fisika merupakan bagian dari IPA yang mengkaji fenomena alam
yang berkaitan dengan materi, energi, ruang, dan waktu. Fisika memegang peranan
penting dalam menciptakan teknologi baru. Pada zaman sekarang ini, kemajuan teknologi
merupakan representasi kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, penguasaan Fisika
merupakan suatu keharusan yang dimiliki bangsa yang ingin maju. Implikasinya
pembelajaran Fisika harus berkualitas sehingga kompetensi peserta didik dalam
pembelajaran Fisika tinggi.
Pentingnya konsep keberlanjutan dan lingkungan seperti catatan dalam
pembelajaran IPA di sekolah dasar, mendorong tematik model pembelajaran integrated
perlu diadakan di sekolah dasar. Model Integrated tersebut mengajarkan IPA melalui
proses bukan sekedar paparan konsep semata sehingga siswa diberi kesempatan untuk
menemukan jawabannya sendiri dengan begitu siswa dapat lebih mudah memahami
pelajaran yang diberikan oleh guru. Pembelajaran tematik terpadu meruapakan suatu
srategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan
pengalaman yang bermakna kepada peserta didik (Mamik, 2005). Hal ini juga sejalan
dengan (Mustafa, 2011) mengatakan bahwa integrated sebagai pemersatu kegiatan
pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap
muka, untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik. Serta guru
diharapkan mampu menciptakan hasil belajar siswa yang lebih baik agar dapat membuat
siswa berfikir kritis dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut. Tujuan di atas dapat
dicapai melalui suasana pembelajaran yang berpusat pada murid dan menyenangkan,
sehingga anak termotifasi untuk berpartisipasi aktif, berprakarsa, berkreativitas, dan
mandiri sesuai dengan bakat, dan minat.
Kenyataan saat ini, mutu pendidikan di Indonesia belum sesuai dengan yang
diharapkan walaupun berbagai upaya sudah dilakukan untuk peningkatan mutu tersebut.
Sebuah sekolah menengah dihadapkan dengan siswa yang belum terbiasa/tertantang
untuk bisa menemukan, mencari, dan memecahkan sendiri konsep-konsep yang
berhubungan dengan materi yang akan dipelajari, sehingga proses pembelajaran yang
sudah diikuti siswa kurang bermakna dan hasil yang diperoleh juga belum optimal.
Meskipun sekolah telah memiliki beberapa sistem dan model untuk memantau kinerja
siswa, namun masih terdapat masalah dalam memperoleh informasi yang akurat dan tepat
waktu. Kompetensi siswa secara umum masih rendah atau masih banyak yang belum
mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah khususnya pada mata pelajaran fisika.
Untuk mengatasi tantangan ini, sekolah dapat menggunakan model terintegrasi
yang menggabungkan beberapa model pengukuran kinerja siswa untuk memperoleh hasil
yang lebih akurat dan efektif. Model-model ini dapat mencakup evaluasi harian, tugas
rumah, ulangan harian, ujian akhir, dan juga survei siswa untuk mengetahui kebutuhan
dan preferensi siswa.
Dengan model integrated ini siswa akan memperoleh pengetahuan dan
keterampilan secara utuh, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.
Bermakna disini memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat
memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata
yang menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran dan peserta didik merasa senang dengan adanya keterkaitan dan hubungan
timbal balik. Memperluas wawasan dan apresiasi guru, jika dapat diterapkan dengan baik
maka dapat dijadikan model pembelajaran yang ideal di lingkungan sekolah.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka ada beberapa masalah yang dapat
dirumuskan, diantaranya yaitu :
1. Apakah penggunaan bahan ajar model integrasi dapat meningkatkan hasil belajar
siswa?
2. Bagaimana pengaruh penggunaan bahan ajar model integrasi terhadap
pemahaman siswa dalam mempelajari suatu materi?
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar dan pemahaman siswa antara yang
menggunakan bahan ajar model integrasi dengan yang tidak menggunakan bahan
ajar model integrasi?
4. Bagaimana implementasi bahan ajar model integrasi dapat dilakukan secara
efektif dan efisien dalam meningkatkan hasil belajar dan pemahaman siswa?
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan penggunaan bahan ajar
model integrasi dalam meningkatkan hasil belajar dan pemahaman siswa?

C. Tujuan Kegiatan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka ada beberapa tujuan dari kegiatan ini,
diantaranya yaitu :
1. Mengetahui efektivitas penggunaan bahan ajar model integrasi dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan bahan ajar model integrasi
terhadap pemahaman siswa dalam mempelajari suatu materi.
3. Membandingkan hasil belajar dan pemahaman siswa antara yang menggunakan
bahan ajar model integrasi dengan yang tidak menggunakan bahan ajar model
integrasi.
4. Menemukan cara implementasi bahan ajar model integrasi yang efektif dan
efisien dalam meningkatkan hasil belajar dan pemahaman siswa.
5. Mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keefektifan penggunaan
bahan ajar model integrasi dalam meningkatkan hasil belajar dan pemahaman
siswa, seperti karakteristik siswa dan materi yang diajarkan.
6. Menemukan cara untuk meningkatkan kualitas bahan ajar model integrasi
sehingga dapat lebih efektif dan efisien dalam meningkatkan hasil belajar dan
pemahaman siswa.
7. Meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengembangan bahan ajar model
integrasi yang dapat meningkatkan hasil belajar dan pemahaman siswa.
D. Manfaat Kegiatan
Berdasarkan tujuan diatas, maka kegiatan ini memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran, karena hasil analisis bahan
ajar model integrasi dapat membantu guru dan pengembang kurikulum dalam
memilih bahan ajar yang lebih efektif.
2. Meningkatkan hasil belajar dan pemahaman siswa, karena penggunaan bahan ajar
model integrasi yang efektif dapat membantu siswa dalam memahami dan
mengingat materi yang diajarkan.
3. Memberikan gambaran yang lebih jelas tentang cara penggunaan bahan ajar
model integrasi yang efektif dan efisien.
4. Memberikan masukan bagi guru dan pengembang kurikulum dalam
mengembangkan bahan ajar model integrasi yang lebih baik.
5. Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, karena penggunaan bahan ajar model
integrasi yang menarik dan inovatif dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa
dalam belajar.
6. Meningkatkan kualitas pembelajaran secara menyeluruh, karena hasil analisis
bahan ajar model integrasi dapat membantu pengembang kurikulum dalam
mengevaluasi dan memperbaiki kurikulum secara keseluruhan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kajian Teori dari Masalah

Anda mungkin juga menyukai