Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

LANDASAN PENDIDIKAN

“MODEL EVALUASI KURIKULUM ILUMINATION’’

KELOMPOK 3

Nama :1.

2. Marini Fania
(1517821006)

Kelas : Reguler

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2021

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

1
2
A. Pengertian Model...............................................................................................................3
B. Pengertian Evaluasi.............................................................................................................3
C. Pengertian Kurikulum.........................................................................................................3
a. Pengertian..................................................................................................................4
b. Proses Pengembangan Kurikulum............................................................................4
c. Evaluasi Kurikulum ....................................................................................................4
1). Landasan Pelaksanaan Evaluasi Kurikulum ...........................................................4
2). Tujuan pelaksanaan evaluasi Kurikulu ................................................................5
D. Evaluasi Kurikulum..............................................................................................................5
a. Pengertian................................................................................................................6
b. Model Evaluasi Kurikulum........................................................................................6
E. Model Evaluasi Kurikulum Ilumation.................................................................................6
a. Pengertian ...............................................................................................................6
b. Tujuan.......................................................................................................................7
c. Metode Pengumpulan data Model Iluminative......................................................7
d. Kelebihan..................................................................................................................8
e. kekurangan...............................................................................................................8
Daftar Pustaka...............................................................................................................9

MODEL EVALUASI KURIKULUM ILUMINATION

2
A. Pengertian Model
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, model adalah pola (contoh
acuan, ragam, dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan.

B. Pengertian Evaluasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, evaluasi adalah penilaian atau
memberikan penilaian.
Menurut Anne Anastasi (1978), evaluasi adalah proses sistematis untuk
menentukan sejauh mana instruksional dicapai oleh seseorang.
Menurut William A. Mehrens dan Irlin J. Lehmann (1978), evaluasi adalah
suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang
sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.
Menurut Suharsimi Arikunto (2003), evaluasi adalah serangkaian kegiatan
yang bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu program pendidikan.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
evaluasi adalah serangkaian kegiatan (merencanakan, memperoleh,
menyediakan informasi) yang bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan
suatu program sehingga dapat dibuat alternatif-alternatif keputusan terhadap
program tersebut.

C. Pengertian Kurikulum
a. Pengertian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kurikulum adalah perangkat
mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga Pendidikan
Menurut Hilda Taba (1962), kurikulum sebagai a plan of learning yang
berarti bahwa kurikulum ialah sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari
oleh siswa yang memuat rencana untuk peserta didik.
Menurut George A. Beaucham (1976), kurikulum ialah dokumen
tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada peserta
didik melalui berbagai mata pelajaran pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah
dalam kehidupan sehari-hari.

3
Menurut UU. No. 20 Tahun (2003), kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pengajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
b. Proses Pengembangan Kurikulum
Sebelum suatu kurikulum diimplementasikan secara nasional,
kurikulum tersebut harus melewati fase pengembangan terlebih dahulu.
Selanjutnya, kurikulum tersebut diujicobakan pada lingkungan yang terbatas
(sampel percobaan). Hasil dari uji coba tersebut akan menghasilkan
berbagai catatan dan saran perbaikan (hasil evaluasi). Hasil dari evaluasi
tersebutlah yang nantinya akan menentukan apakah suatu perangkat
kurikulum dapat langsung digunakan atau perlu dilakukan perbaikan-
perbaikan.

Kurikulum Kurikulum
1 dikembangkan 2 diujicoba 3 Evaluasi 4digunakan/
diperbaiki

Berdasarkan gambaran proses diatas, dapat disimpulkan bahwa


evaluasi kurikulum penting dilakukan sebelum kurikulum diimplementasikan
c. Evaluasi Kurikulum
1) Landasan Pelaksanaan Evaluasi Kurikulum
Kurikulum perlu dilakukan evaluasi berdasarkan UU No.20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berisi “evaluasi dilakukan dalam
rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk
akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.”
2) Tujuan Pelaksanaan Evaluasi Kurikulum
Tujuan dilakukannya evaluasi terhadap kurikulum adalah sebagai
berikut.
 Sebagai perbaikan program

4
Pada saat kurikulum yang sedang dikembangkan tersebut dievaluasi,
dilakukan perbaikan-perbaikan agar kurikulum dapat menjadi lebih
baik lagi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perbaikan ini bersifat
konstruktif.
 Sebagai pertanggungjawaban kepada berbagai pihak
Tim pengembang kurikulum pasti akan melaporkan hasil penyusunan
kurikulum yang dibuatnya. Dalam hal ini, pertanggungjawaban
dilakukan kepada pemberi tugas (pemerintah) dan juga kepada
masyarakat
 Sebagai penentuan tindak lanjut hasil pengembangan
Penentuan tindak lanjut hasil pengembangan, setelah dievaluasi akan
ditentukan apakah akan lanjut ke tahapan yang sudah ada, atau
menuju tahap lainnya

D. Evaluasi Kurikulum
a. Pengertian
Para ahli pendidikan memberikan definisi yang beragam dan berbeda
tentang definisi evaluasi kurikulum. Menurut Kelly, evaluasi kurikulum terbagi
menjadi dua yaitu pertama: pendekatan tradisional (traditional evaluation) dan
kedua: modern (new wave). Perbedaan substansi dari kedua pendekatan ini
adalah pendekatan tradisional lebih berkonsentrasi kepada evaluasi proses
belajar mengajar antara guru dan murid atau dengan kata lain evaluasi
kurikulum adalah proses penilaian seorang guru kepada murid di dalam
kelas. Sedangkan pendekatan modern lahir dari pengertian bahwa kegiatan
evaluasi tidak saja menilai hasil belajar, tetapi evaluasi juga harus melihat
keseluruhan proses pendidikan baik di dalam dan di luar kelas.
Cronbach menyatakan pandangannya tentang evaluasi kurikulum.
Menurutnya evaluasi kurikulum adalah:
1) Course improvement: deciding what instructional material and methods
are satisfactory and where change is needed

5
2) Decisions about individual: identifying the needs of the pupils for the sake
of planning his instruction, judging pupil merit for the purposes of selection
and grouping, acquainting, the pupil with his own progress and deficencies
3) Administrative regulation: judging how good the school system is, how
good individual teachers, etc.
Berdasarkan teori-teori di atas, diperoleh pengertian bahwa evaluasi
implementasi kurikulum bukan penilaian yang terbatas dalam ruang kelas
saja, penilaian antara guru dan murid, akan tetapi evaluasi implementasi
kurikulum merupakan proses penilaian yang luas dan komprehensif. Evaluasi
kurikulum adalah evaluasi terhadap seluruh aktivitas pendidikan di sekolah
seperti siswa, guru, model dan metode pengajaran, administrasi, sarana dan
prasarana.
b. Model Evaluasi Kurikulum
Secara garis besar, berbagai konsep/model evaluasi yang telah
dikembangkan selama ini dapat digolongkan ke dalam empat rumpun model,
yaitu measurement, congruence, illumination, dan educational system
evaluation. Pada laporan ini yang akan dibahas adalah model evaluasi
kurikulum illumination.
E. Model Evaluasi Kurikulum Ilumination
a. Pengertian
Model evaluasi illumination yaitu studi mengenai pelaksanaan program,
pengaruh faktor lingkungan, kebaikan dan kelemahan program, serta
pengaruh program terhadap perkembangan hasil belajar.
Pada model illumination ini, evaluasi didasarkan kepada judgement
(pertimbangan) yang hasilnya diperlukan untuk penyempurnaan program.
Fokus utama pada model ini adalah pelaksanaan program (evaluasi terhadap
pelaksanaannya) baik dari sisi faktor-faktor yang mempengaruhi
pelaksanaannya, kelebihan dan kekurangan program, pengaruh program
terhadap hasil belajar, sehingga dihasilkan output (berupa judgement).

6
b. Tujuan
Tujuan penilaian menurut model ini adalah mengadakan studi yang
cermat terhadap sistem yang bersangkutan. Studi difokuskan pada
permasalahan bagaimana implementasi suatu sistem dipengaruhi oleh situasi
sekolah, tempat sistem tersebut dikembangkan, keunggulan, kelemahan,
serta pengaruhnya terhadap proses belajar siswa. Hasil evaluasi ditekankan
pada deskripsi dan interpretasi, bukan pengukuran dan prediksi sebagaimana
model evaluasi lainnya. Objek evaluasi yang diajukan dalam model illuminati
ini mencakup; latar belakang dan perkembangan yang dialami oleh sistem
yang bersangkutan, proses implementasi (pelaksanaan) sistem, hasil belajar
yang diperlihatkan oleh siswa, serta kesukaran-kesukaran yang dialami dari
tahap perencanaan hingga implementasinya di lapangan. Evaluasi iluminatif
bersifat adaptif dan eklektik.

c. Metode pengumpulan data Model Iluminative


Ada tiga tahapan dan metode dalam mengumpulkan data dengan
menggunakan model illuminative yaitu:
1. Observasi; pada tahap ini evaluan mengobservasi keseluruhan program
pendidikan di antaranya tujuan sekolah, metode dalam belajar mengajar,
materi yang digunakan, dan teknik evaluasi yang dilakukan guru.
2. Inkuiri; pada tahap ini evaluan akan memisahkan data penting dan yang
tidak penting untuk dianalisa. Pada tahap ini pula evaluan tidak hanya
“mengetahui” program itu berjalan tetapi mengapa program itu dapat
berjalan. Untuk mencari jawaban tersebut evaluan harus menghabiskan
waktunya di lapangan untuk meneliti.
3. Ekspalanasi; pada tahap ini evaluan tidak saja memberikan pertimbangan
dan keputusan pada hasil penelitiannya, tetapi memperkaya data tersebut
dengan cara menjelaskan apa yang terjadi dan mengapa itu bisa terjadi.
.

d. Kelebihan

7
Menekankan pentingnya dilakukan penilaian yang kontinu selama
proses pelaksanaan pendidikan sedang berlangsung. Jarak antara
pengumpulan data dan laporan hasil penilaian cukup pendek sehingga
informasi yang dihasilkan dapat digunakan pada waktunya.
e. Kekurangan
Kelemahan terutama terletak pada segi teknis pelaksanaannya yang
meliputi:
1. Kegiatan penilaian tidak didahului oleh adanya perumusan kriteria secara
eksplisit.
2. Objektivitas penilaian yang dilakukan perlu dipersoalkan.
3. Adanya kecenderungan untuk menggunakan alat penilaian yang “terbuka”
dalam arti kurang spesifik dan berstruktur.
4. Tidak menekankan pentingnya penilaian terhadap program bahan-bahan
kurikulum selama bahan-bahan tersebut disusun dalam tahap
perencanaan.
Model iluminatif didasarkan pada paradigma anthropologi social, dan
ditegakkan dua konsep utama yaitu system intruksional dan lingkungan
belajar.
Sistem insruksional adalah perencanaan pengajaran yang
menggunakan pendekatan sistem (komponen atau elemen yang
berhubungan), atau sistem pengajaran yang terdiri dari komponen-komponen
yang saling berinteraksi dan saling berhubungan satu sama lain untuk
mencapai tujuan. Sistem instruksional yang dimaksud dalam bentuk catalog,
prospektud, dan laporan kependidikan yang berisi rencana dan pernyataan
resmi mengenai peraturan pembelajaran.
 Lingkungan belajar adalah lingkungan social-psikologis dan materi atau
interaksi anrata guru dengan siswa. Denagn menciptakan lingkungan belajar
yang baik, pengorganisasian kelas yang baik dan pemanfaatan sumber
belajar.

8
DAFTAR PUSTAKA

S. Hamid Hassan, Evaluasi Kurikulum (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h. 34.


14 Curriculum Design and Development Course Team, Curriculum Evaluation (London:
Ebezener Baylis & Son Ltd, 1979), h. 7.
Ibrahim, Bafadal. 2006 Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, Jakarta: PT.
Bumi Aksara,
Lias Hasibuan, 2010 Kurikulum dan Pemikiran Pendidikan, Jakarta: Gaung Persada,
Oemar Malik, 2007Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,
Oemar Hamalik, 2011 Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara,
Tedjo Narsoyo Reksoatmodjo, 2010 Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan, Bandung: PT Refika Aditama,

Anda mungkin juga menyukai