Perkembangan evaluasi kurikulum tidak dapat dilepaskan dari keinginan untuk mengetahui seberapa
jauh biaya yang telah dikeluarkan dapat dipertanggungjawabkan. Pengerahan dana yang dilakukan
Amerika Serikat dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan karena kalah bersaing dengan Uni
Soviet. Untuk memperbaiki mutu pendidikan, terutama sains yang kemudian diikuti oleh bidang lain,
para ahli pendidikan dan lembaga-lembaga pendidikan dimintakan melakukan berbagai inovasi
(Hasan, 1977). Kebijakan pengerahan dana untuk pendidikan dalam jumlah besar terjadi diawali oleh
Presiden Kennedy yang dilanjutkan oleh Presiden Johnson dan terakhir oleh Presidn Bush dengan
kebijakannya yang dinamakan No Child Left Behind (NCLB).
1. Akuntabilitas Legal
Akuntabilitas legal berkaitan dengan kegiatan pengembangan kurikulum yang secara hokum
dapat dipertanggungjawabkan. Artinya, kegiatan pengembangan kurikulum tersebut harus
merupakan kegiatan yang secara hokum sah baik ketika proses konstruksi kurikulum,
implementasi kurikulum, dan evaluasi kurikulum.
Dalam konteks masa kini, system pemerintahan desentralisasi di Indonesia memberikan
wewenang untuk pengembangan kurikulum di unit pendidikan (UU nomor 20 tahun 2003).
2. Akuntabilitas Akademik
Akuntabilitas akademik berkaitan dengan filosofi, teori, prinsip dan prosedur yang digunakan
dalam pengembangan kurikulum. Artinya, apakah filosofi yang digunakan adalah filosofi
yang dikenal oleh dunia akademik. Jika dikenal maka tentu saja substantif dari filosofi
tersebut dapat dikaji dan mungkin saja dibahas dalam banyak buku. Jika filosofi itu baru,
maka akuntabilitas akademik adalah akuntabilitas yang tidak saja terkait dengan
kepentingan public tetapi juga dengan kelompok komunitas pengembang kurikulum.
3. Akuntabilitas Finansial
Akuntabilitas finansial adalah akuntabilitas yang dianggap sebagai cikal bakal lahirnya
konsep akuntabilitas. Secara dasar akuntabilitas finansial berkenaan dengan
pertanggungjawaban keuangan yang diperoleh untuk pengembangan suatu kurikulum.
4. Akuntabilitas Pemberian Jasa
Akuntabilitas pelayanan meliputi pemberian jasa pendidikan kepada kelompok masyarakat
yang seharusnya mendapatkan pelayanan tersebut. Konsep seperti angka partisipasi adalah
salah satu bentuk akuntabilitas pemberian jasa.
Fungsi pelayanan pendidikan pemerintah dan masyarakat terhadap generasi muda adalah
suatu kewajiban moral dan konstitusional . dilihat dari kewajiban moral maka pemerintah
dan masyarakat secara moral bertanggungjawab dalam mempersiapkan generasi muda
untuk mengembangkan kehidupan pribadinya dan mengemban tugas sebagai anggota
masyarakat.
5. Akuntabilitas Dampak
Dampak adalah focus yang dapat dianggap baru dalam dunia evaluasi kurikulum. Sekarang,
dampak merupakan seuatu yang mendapat perhatian evaluasi kurikulum karena kurikulum
tidak saja berkenaan dengan hasil belajar yang dimiliki peserta didik. Kurikulum harus pula
memperlihatkan hasilnya dalam bentuk dampak pada masyarakat dan pada kualitas lulusan
setelah beberapa waktu mereka berada di masyarakat. Hal ini mengandung arti bahwa hasil
belajar yang diperoleh peserta didik dari suatu kurikulum harus dapat diterapkan ke dalam
kehidupan sehar-hari. Evaluasi terhadap dampak akan memberikan pengaruh yang positif
terhadap pengembanagn kurikulum.
Ketiga ketetapan yang terkait dengan Standar Isi ini merupakan dasar kurikulum yang
berlaku secara nasional. Artinya, setiap satuan pendidikan yang mengembangkan
kurikulum untuk satuan pendidikan tersebut harus memperhatikan ketetapan mengenai
Standar Isi. Kurikulum yang dikembangkan oleh satuan pendidikan tidak boleh
mengurangi apa yang ada pada Standar Isi tetapi boleh menambahnya.
Ayat (1)
Ayat (2)