PENGEMBANGANMEDIA
MEDIATRAINER
TRAINEREXTERIOR
EXTERIORLIGHTS
LIGHTSSYSTEM
SYSTEM
BOEING
BOEING737-900ER
737-900ERPADA
PADAMATERI
MATERIEXTERIOR
EXTERIORLIGHTS
LIGHTSSYSTEM
SYSTEM
Dunia kerja baru sangat menuntut keterampilan tingkat tinggi (Noroozi et al.,
2020).
Berbeda dengan siswa SMA, Siswa SMK memiliki kemampuan yang baik
dalam 'learning by doing’.(Mahazir I. et al., 2013).
Pelatihan keterampilan langsung adalah ciri khas SMK (Yasak & Alias, 2015).
ANALISIS
KEBUTUHAN
Materi Exterior lights system adalah salah satu materi yang ada
pada kompetensi dasar Lights system di mata pelajaran Aircraft
systemYour
, Text Here
Kompetensi keahlian Electrical Avionic kelas XI SMKN 29
You can simply impress your audience
Jakarta.
and add a unique zing.
Pemilihan Model Pengembangan Media
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa konsistensi antar ahli cukup baik
antara 2 ahli materi dan juga antara 2 ahli media, karena konsistensi ahli cukup baik maka
dapat dilanjutkan untuk penghitungan rata-rata uji kelayakan media.
VALIDASI AHLI
ANALISIS INSTRUMEN PRETEST DAN
POSTEST :
1. Validitas
Uji validitas butir soal diolah menggunakan SPSS 25
dengan Corrected Item Total Correlation. Dasar
pengambilan keputusan ini diambil berdasarkan pada
nilai rhitung > rkritis bernilai 0,3 (Widoyoko, 2012:180).
Hasilnya dari 30 soal yang diujikan 5 bernilai tidak valid,
25 soal yang valid.
2. Reliabilitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data terdistribusi normal atau tidak dan merupakan syarat mutlak untuk uji parametrik. Uji normalitas menggunakan Kosmogorov-
smirnov pada SPSS 25 yaitu metode pengujian normalitas yang efektif dan valid digunakan untuk sampel berjumlah kecil, dengan dasar pengambilan keputusan:
Jika nilai signifikansi > 0,05, maka data penelitian terdistribusi normal.
Jika nilai signifikansi < 0,05, maka data penelitian tidak terdistribusi normal.
Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui nilai signifikansi 0,004 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hasil data tidak berdistribusi normal
2. Uji Homogenitas
Dari hasil uji homogenitas didapat hasil nilai signifikansi 0,366 > 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa hasil data homogen.
3. Uji efektifitas
Uji efektifitas menggunakan data tidak normal sehingga pengujian menggunakan uji
non parametrik wilcoxon.
Jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar Pretestdan postest
H1 : Ada perbedaan rata-rata hasil belajar Pretestdan postest
Berdasarkan hasil uji wilcoxon didapat nilai Asymp.sig.sebesar 0,000 < 0,05, maka H0
ditolak dan Ha diterima artinya terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara pretest
dan postest. Dari hasil perhitungan rata-rata nilai yaitu pretest yaitu sebesar 48,00 dan rata-
rata nilai postest sebesar 81,70 sehingga terdapat kenaikan sebesar 33,70 pada nilai rata-rata
setelah pemberian treatment media trainer exterior lights system.
Pembahasan
Model ADDIE menggunakan 5 langkah:
Hasil
belajar dan pemahaman materi exterior lights system siswa kelas XI SMKN 29 Jakarta rendah
(kurangnya pengetahuan dan keterampilan) karena belum adanya media belajar yang relevan dengan
materi.
Desain
instruksional ADDIE akan mengisi gap tersebut dengan mengembangkan media trainer exterior
lights system .
Tujuan
ini akan dianggap tercapai bila hasil belajar siswa pada materi exterior lights system meningkat.
Tahap 2 : Design Pada tahap ini, design media di evaluasi &
revisi oleh dosen pembimbing sebelum di
buat di tahap Development.
Pada tahap Design, peneliti memulai untuk merancang media trainer
melalui mempelajari Aircraft Maintenance Manual Boeing 737-900ER,
pada dokumen peneliti hanya berfokus pada ATA 33 yaitu sistem lampu
pesawat.
Setelah design trainer sudah dibuat, pertama trainer ini di evaluasi oleh
dosen pembimbing agar dapat maju di tahap uji kelayakan. Pada saat
konsultasi ini, design dinilai sudah baik karena posisi lampu dan
komponen sudah jelas posisinya dan komponennya berfungsi sama
dengan sistem lampu pesawat di Boeing 737-900ER.
Tahap 3 : Development Pada tahap pengembangan ini,
dilakukan pembuatan media
trainer secara fisik berdasarkan
dari spesifikasi desain yang telah
direncanakan sehingga
menghasilkan media trainer sesuai
tujuan dan kebutuhan.
Media Exterior Lights System ini
merupakan media pertama yang di
teliti dan dikembangkan pada tingkat
sekolah menengah kejuruan
2. Hasil dari uji kelayakan dari ahli materi didapatkan persentase angket 98,67% dan ahli
media 98,25% sehingga rata-rata nya menjadi 98,46%. Evaluasi siswa juga dilakukan
untuk data pendukung, hasil yang didapatkan dari angket evaluasi siswa adalah 85,75%.
Maka dapat disimpulkan bahwa media trainer exterior lights system sangat layak untuk
digunakan pada materi exterior lights system.
3. Hasil dari uji efektifitas adalah terdapat pengaruh penggunaan media trainer exterior
lights system terhadap peningkatan hasil belajar materi exterior lights system siswa Kelas
XI Electrical Avionic SMKN 29 Jakarta, dari hasil perhitungan rata-rata nilai yaitu pretest
yaitu sebesar 48,00 dan rata-rata nilai postest sebesar 81,70 sehingga terdapat kenaikan
hasil belajar sebesar 33,70. Oleh karena itu, media trainer exterior lights system efektif
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi exterior lights system.
2. Implikasi
4. Media trainer
3. Hasil belajar
1. Guru mendapat 2.Siswa dapat exterior lights
siswa dapat menjadi acuan
tambahan media lebih mudah
meningkat peneliti
belajar untuk memahami
materi exterior pada materi selanjutnya
materi untuk membuat
lights system. exterior lights
exterior lights media yang lebih
system sempurna.
3. Saran
1. Untuk guru dan siswa, 2. Untuk peneliti selanjutnya,
merawat dan melanjutkan dan
mengembangkan media menyempurnakan
exterior lights system serta kekurangan yang ada pada
membuat media untuk media exterior lights system
sistem pesawat udara & meneliti efektivitas
dengan lingkup responden
yang lain.
yang lebih luas.
Terimakasih…