Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pada penelitian ini

tujuannya adalah mengetahui adanya pengaruh signifikan pemanfaatan web

based learning terhadap pembelajaran student centered. Dengan demikian

metode yang paling sesuai untuk tujuan ini adalah metode quasi experiment.

Menurut Sugiyono (2008:77),

“Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true


experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen. Walaupun demikian desain ini lebih baik dari pre-
experiment design. Quasi-experimental design, digunakan karena pada
kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan
untuk penelitian.”

Sesuai dengan judul penelitian maka variabel penelitian yang terkait

dalam penelitian ini diantaranya yaitu pembelajaran student centered,

pemanfaatan web based learning, dan tingkat keberhasilan pembelajaran.

Hubungan antara variabel-variabel penelitian ini bisa dilihat pada gambar

3.1.

26
27

Student Centered Keberhasilan


Learning Belajar

Web Based
Learning

Gambar 3.1. Hubungan antar variabel penelitian

Bentuk desain quasi eksperimen yang digunakan adalah Nonequivalent

Control Group Design. Pada desain ini kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrol tidak dipilih secara random.

O1 X O2

O3 O4

X = treatment
O1 = hasil pretest kelompok eksperimen
O2 = hasil posttest kelompok eksperimen
O3 = hasil pretest kelompok kontrol
O4 = hasil posttest kelompok kontrol

Gambar 3.2. Nonequivalent Control Group Design

B. Prosedur Penelitian

Pada penelitian ini dilakukan langkah-langkah atau prosedur penelitian

sebagai berikut:
28

1.Penentuan Populasi dan Sampel

Setelah judul dan masalah penelitian telah dirumuskan, kemudian

ditentukan populasi yang akan diambil sampelnya untuk penelitian.

Dalam hal ini penentuan sampel penelitian dilakukan dengan teknik

sampling purposive.

2.Studi Pendahuluan (Observasi)

Studi pendahuluan dilakukan dengan teknik observasi. Observasi

ini dilakukan setelah populasi ditentukan untuk mengetahui keadaan

guru, siswa, dan lingkungan sekolah.

3.Penyebaran Angket

Setelah observasi dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah

penyebaran angket kepada guru dan siswa. Angket atau kuisinoner ini

dilakukan sebagai data tambahan dari observasi sehingga didapat data

yang akurat.

4.Penyusunan RPP dan Soal Pretest

Dari hasil observasi dan angket, ditentukan Standar Kompetensi

(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan digunakan untuk Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam penyusunan RPP ini juga

dilibatkan guru sebagai expert dalam menentukan kelayakan RPP yang

telah dibuat.

Selain RPP, juga disusun soal pretest. Soal ini digunakan untuk

mengetahui pengetahuan dasar siswa terhadap SK dan KD yang akan

diajarkan. Soal pretest diambil dari soal ujian akhir, kemudian diseleksi
29

butir soal yang sesuai dengan indikator yang dibuat untuk SK dan KD.

Butir soal yang disusun, dibuat menjadi 20 butir soal pilihan ganda.

5.Pelaksanaan Pretest

Setelah soal pretest disusun, maka pretest dilaksanakan kepada

siswa yang dijadikan sampel penelitian.

6.Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan setelah pretest. Pelaksanaan

pembelajaran ini dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah disusun

terkait dengan waktu dan materi pembelajaran. Dalam pelaksanaan

pembelajaran juga dilakukan teknik penilaian yang sesuai dalam RPP.

7.Pelaksanaan Posttest

Setelah RPP dilaksanakan, maka siswa kembali diuji untuk

mengukur tingkat keberhasil proses pembelajaran yang telah

dilaksanakan. Uji posttest ini menggunakan instrumen yang sama

dengan soal pretest.

8.Pengumpulan Data

Pada tahap ini, data dikumpulkan dari hasil penelitian yang

dilakukan. Data yang dikumpulkan diantaranya adalah data observasi,

hasil angket, hasil pretest, dan hasil posttest.

9.Analisis Data

Setelah data terkumpul, kemudian data-data tersebut di analisis

sehingga menjadi suatu kesimpulan. Analisis ini dituangkan dalam

laporan penelitian dalam hal ini adalah skripsi.


30

C. Populasi dan Sampel

Penelitian tentang pemanfaatan web based learning untuk mendukung

student centered learning ini dilaksanakan di SMA Labschool UPI Bandung.

Penentuan sampel penelitian dilakukan dengan teknik sampling purposive

(purposive sampling) yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu (Sugiyono, 2008:85) yang disesuaikan dengan penelitian. Populasi

yang dijadikan sampel penelitian adalah siswa dan guru kelas XI SMA

Labschool UPI Bandung pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK).

D. Pemanfaatan Web Based Learning

Pada pemanfaatan web based learning yang mendukung student

centered learning dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

1.Analisis (Analysis)

Analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-

bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2008:244). Pada tahap ini

ada 3 cakupan yaitu:

a. Analisis Masalah (Problem Analysis)

Pada tahapan ini, dilakukan identifikasi dan investigasi

terhadap masalah-masalah yang muncul terkait dengan materi

penelitian di lapangan. Tahapan ini dilakukan dengan cara


31

pengamatan terhadap subjek penelitian. Kemudian melalui studi

literatur yang ada dicoba merumuskan solusi yang mungkin dapat

digunakan untuk mengatasi masalah tersebut.

b. Analisis Komponen Pembelajaran (Instructional Component

Analysis)

Pada tahapan yang kedua, dilakukan analisis pada komponen

pembelajaran yang di antaranya adalah standar kompetensi,

kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran yang digunakan. Pada

tahap ini juga dianalisis data hasil pengamatan tentang situasi

pembelajaran (instructional context analysis) dan analisis peserta

didik (learner analysis)

c. Analisis Materi Pembelajaran (Instructional Content Analysis)

Tahap akhir dari analisis dilakukan kajian dan penelusuran

literatur yang kemudian digunakan untuk menyusun bahan ajar

sesuai dengan komponen pembelajaran.

2.Desain

Pada tahap ini dilakukan pengembangan desain model

pembelajaran web based learning yang mendukung student centered

learning. Desain ini meliputi input, proses, dan output dari model yang

didasarkan dari studi literatur dan analisis yang telah dilakukan.

3.Pengembangan Produk

Dari desain yang telah dibuat, dikembangkan produk model

pembelajaran web based learning yang akan mendukung student


32

centered learning. Konten standar seperti animasi, audio, slide, forum,

dan chatting digunakan sesuai dengan kebutuhan pada materi ajar.

4.Implementasi

Tahap terakhir yaitu mengimplementasikan model pembelajaran

web based learning yang mendukung student centered learning.

Implementasi ini dilakukan pada aplikasi elearning (LMS Moodle) yang

telah dipasang di server sekolah SMA Labschool UPI.

E. Instrumen Penelitian

Dalam pengumpulan data, pada penelitian ini digunakan beberapa

bentuk teknik. Teknik pengumpulan data ini diantaranya:

1.Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri

spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain. Dalam prosesnya menurut

Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2008:145) tersusun dari proses biologis dan

psikologis yang di antaranya adalah pengamatan dan ingatan. Dalam

observasi ini peneliti terlibat dengan kegiatan yang sedang diamati atau

yang sedang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sehingga

observasi ini disebut dengan participan observation.

Dari segi instrumentasi, penelitian ini menggunakan observasi

tidak terstruktur pada studi pendahuluan. Sedangkan pada proses

penelitian yaitu saat pembelajaran berlangsung menggunakan observasi

terstruktur.
33

2.Angket

Angket atau menurut Sugiyono (2008) disebut juga kuisioner

adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis pada responden untuk

dijawab. Pertanyaan yang digunakan dalam angket ini adalah pertanyaan

tertutup sehingga membantu responden dalam menjawab selain

memudahkan peneliti untuk melakukan analisis data.

Pertanyaan dalam angket ini menggunakan soal pilihan ganda

(multiple choice). Bentuk soal pilihan ganda ini menurut Subino

(1987:56) merupakan bentuk soal yang paling luwes karena dapat

digunakan untuk mengukur hasil tes dengan skala Guttman (Sugiyono,

2008:96) yaitu tipe jawaban yang tegas seperti “ya-tidak”.

3.Pretest-Posttest

Tes dalam proses penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu

pretest dan posttest. Pretest dilakukan pada saat sebelum proses

pembelajaran dimulai. Pretest ini merupakan data awal tingkat

kemampuan siswa sebelum materi diberikan kepada siswa dengan model

pembelajaran Web Based Learning dan pendekatan Student Centered

Learning.

Setelah proses pembelajaran dilakukan, maka siswa diuji kembali

dengan post-test, sehingga dapat dilihat perkembangan pengetahuan

siswa dibandingkan dengan sebelum proses pembelajaran.


34

Proses pembuatan instrumen untuk pre-test dan post-test ini

dimulai dengan membuat kisi-kisi instrumen yang disesuaikan dengan

Judul Penelitian, Kompetensi Dasar (KD), dan indikator pencapaian.

Untuk dapat menguji keabsahan data penelitian maka dilakukan

pengujian validitas dan reliabilitas terhadap instrumen.

1.Validitas

Validitas instrument pre-test dan post-test menggunakan rumus

korelasi product moment.

Arikunto (2009:70)

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y, dua variable

yang dikorelasikan ( dan )

∑xy = Jumlah perkalian x dengan y

x2 = Kuadrat dari x

y2 = Kuadrat dari y

2.Reliabilitas
35

Realiabilitas suatu instrument berhubungan dengan masalah

kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan

yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.

Pada penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan rumus yang

dikemukakan oleh Kuder dan Richardson, yaitu rumus K-R. 20.

(Arikunto, 2009:101)

Keterangan:

r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan

p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p )

∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

k = banyaknya item

St = Standar deviasi dari tes

(Arikunto, 2009:97)

3. Taraf kesukaran

Pada instrumen yang digunakan juga dianalisis taraf kesukaran.

Taraf kesukaran adalah untuk mengetahui besarnya indeks kesukaran

setiap butir soal. Dengan indeks kesukaran ini dapat ditentukan sulit

mudahnya suatu soal. Rumus untuk mencari taraf kesukaran ini adalah

sebagai berikut:
36

(Arikunto, 2009:208)

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Klasifikasi indeks kesukaran yang sering diikuti menurut Arikunto

(2009:210) adalah sebagai berikut:

- Soal dengan P 0.00 sampai dengan 0.29 adalah soal sukar

- Soal dengan P 3.00 sampai dengan 0.69 adalah soal sedang

- Soal dengan P 0.70 sampai dengan 1.00 adalah soal mudah

4. Daya Pembeda

Daya pembeda berkaitan dengan kemampuan soal untuk

membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang

berkemampuan rendah. Dalam mengukur daya pembeda ini, peserta dibagi

menjadi dua kelompok, yaitu kelompok atas (A) yang memperoleh skor

lebih dari 60% dan kelompok bawah (B) yang memperoleh 60% atau

kurang dari 60%. Rumus untuk mencari daya pembeda ini adalah

(Arikunto, 2009:213)

Keterangan:
37

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan betul

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan

betul

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Daya pembeda ini dapat diklasifikasikan dengan melihat tabel di

bawah ini.

Tabel 3.1 Klasifikasi daya pembeda


D Daya Pembeda
0,00>D>0,19 Jelek (poor)
0,20>D>0,39 Cukup (stisfactory)
0,40>D>0,69 Baik (good)
0,70>D>1,00 Baik sekali (excellent)

F. Teknik Analisis Data

Setelah data-data yang diambil terkumpul, langkah selanjutnya

mengolah data tersebut dengan menghitung dan menganalisisnya sehingga

data diperoleh dapat mempunyai arti dan dapat disimpulkan. Tahapannya

adalah sebagai berikut:

1.Membuat tabel distribusi frekuensi:

a. Menentukan tabel distribusi frekuensi

b. Menentukan rentangan (range) dengan rumus :


38

(Sudjana, 2005:91)

Keterangan:

R = Range

H = Nilai Tertinggi

L = Nilai Terendah

c. Menentukan kelas

Menurut aturan Sturges (Sudjana, 2005:47)

Keterangan:

K = Banyak Kelas yang dicari

n = banyak data

2.Mencari nilai rata-rata:

(Arikunto, 2009:264)

Keterangan :

= Rata-Rata

= Jumlah Skor

= Jumlah Subjek
39

3.Mencari nilai Gain :

Nilai Gain yang didapat dari setiap siswa kemudian dirata-ratakan

untuk diinterpretasikan menjadi kriteria sesuai Tabel 3.1:

Tabel 3.1 Interpretasi Nilai Normalized Gain

Nilai Gain Interpretasi


g > 0, 7 Tinggi
0,3≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah

Anda mungkin juga menyukai