Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian R & D (Riset &

Development) yaitu penelitian yang berorientasi untuk meneliti, merancang,

memproduksi, menguji, validitas produk yang dihasilkan (Sugiyono, 2015).

Produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini adalah LKPD kimia berbasis

PBL

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran

2024/2025 di kelas X SMA Negeri 1 Sendana, Kabupaten Majene, Provinsi

Sulawesi Barat.

C. Desain penelitian

Penelitian ini menggunakan model 4-D yang meliputi 4 (empat) tahapan

yaitu pendefinisian (define), desain (design), pengembangan (development), dan

penyebaran (dissiminate) desain penelitian. Berikut adalah penjelasan lengkap

terkait dengan penelitian yang akan dilakukan disesuiakan dengan analisis

kebutuhan peserta didik di lokasi penelitian

1. Tahap Pendefenisian (Define)

Tahap pendefinisian ini dilakukan untuk menentukan apa yang diperlukan

didalam proses pembelajaran dan mengumpulkan informasi terkait dengan produk

yang akan dikembangkan, untuk keadaan sekolah yang menjadi objek dalam
penelitian ini. Dalam tahap pendefinisian ini terbagi menjadi beberapa langkah,

yaitu:

a) Analsis awal-akhir

Tahap menetapkan atau mendefinisikan syarat-syarat pengembangan.

Tahap ini juga dikenal dengan tahap analisis kebutuhan yang dimaksud dalam

penelitiannya ini meliputi menetapkan permasalahan dasar dalam proses

pembelajaran, sehingga dibutuhkan adanya pengembangan bahan pembelajaran,

serta alternatif perangkat yang relavan untuk mencapai tujuan akhir yang tertera

dalam kurikulum. Tahap ini melalui proses, wawancara dan penyebaran angket

yang diberikan kepada siswa. Dan juga tahap ini menetapkan sekumpulan

prosedur untuk menentukan isi dalam satuan perangkat pembelajaran yang akan

dikembangkan. Tahap ini juga bertujuan untuk merinci isi materi ajar secara garis

besar.

b) Analisis karakteristik peserta didik

Dari data yang diperoleh di SMAN 1 Sendana, seluruhnya menyatakan

bahwa kimia merupakan pelajaran yang menyenangkan meskipun kimia adalah

materi pelajaran yang cukup sulit karena sifatnya yang abstrak. peserta didik

cenderung tidak memiliki kesiapan awal belajar itu artinya kurangnya

pemahaman konsep yang diterima oleh peserta didik dalam pembelajaran hal

tersebut terlihat dari tes diawal materi pembelajaran yang diberikan oleh murid

itu sendiri yang menunjukkan rata-rata siswa memiliki nilai yang sama-sama

rendah. Hal ini dikarenakan kelas X di SMA Negeri 1 Sendana merupakan kelas

dengan kemampuan akademik yang tergolong rendah berdasarkan


pengelompokan nilai rapor tiap semester. Dari hasil Analisis assemen diagnostik

non kognitif di SMA Negeri 1 Sendana dapat dilakukan dengan menggunakan

link yang dibagikan oleh guru BK untuk mengetahui, latar belakang, pekerjaan

orang tua, pergaulan siswa dan lain-lainya. Hasilnya menunjukkan karakter yang

beragam yang dipetakan oleh guru, misalnya, dominan orang tua peserta didik,

dominan peserta didik begadang kalau malam hanya untuk bermain gadget

sehingga mereka lupa mengerjakan tugas dan terlambat datang kesekolah

mengikuti pelajaran, disamping itu pula berdasarkan hasil analisis gaya belajar

peserta didik kebanyakan memiliki gaya kinestetik, kemudia visual dan sedikit

audio. Hasil observasi yang dilakukan peserta didik cenderung pasif dalam

kegiatan pembelajaran ketika pendidik hanya menggunakan metode ceramah.

Penelitian dan pengembangan yang dilakukan menghasilkan sebuah produk

berbasis flash. Produk yang berupa bahan ajar pembelajaran tersebut diharapkan

dapat menarik perhatian peserta didik dan membuat peserta didik lebih aktif

dalam kegiatan pembelajaran.

c) Analsisi Materi

Analisis materi ini dilakukan untuk menentukan konten dari materi yang

akan dimuat dalam bahan ajar adalah materi sifat keperiodikan unsur yang

dikembangkan. Yang mana materi ini merupakan materi yang cukup dianggap

sulit bagi siswa untuk dipahami secara mendalam karena banyaknya konsep-

konsep kimia yang harus dipahami. Bagian-bagian utama dalam bahan ajar

dianalisis dengan mengidentifikasi dan menyusun bagian penting dari bahan ajar

secara sistematis.
d) Analisis tugas

Pada kegiatan ini, guru membuat soal pada bahan ajar yang merujuk ada

tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan memperhatikan tingkat

karaketristik paserta didik. Analisis tugas merupakan kumpulan prosedur untuk

menentukan isi dalam sumber belajar. Kegiatan ini bertujuan untuk

mengidentifikasi keterampilan utama yang dibutuhkan oleh peserta didik dan

memastikan apakah isi bahan ajar memenuhi seluruh aspek kompetensi yang

diharapkan atau tidak.

2. Tahap perancangan (Design)

Pada tahap ini yang dilakukan adalah menyiapkan draft Bahan ajar. Tahap

ini terdiri dari beberapa langkah yaitu: Merencanakan materi, menganalisis CP,

menganaislsis Tujuan pembelajaran, menyusun alur tujuan pembelajaran,

persiapan sumber referensi dan merancang bahan ajar.

3. Tahap Pengembangan (Develovment)

Untuk menghasilkan produk bahan ajar yang sesuai dengan aspeknya,

maka dibutuhkan beberapa tanggapan dari para ahli, kegiatan pada tahapan ini

antara lain :

a) Validasi oleh pakar ahli

Pada proses ini para ahli yang kompetensi melakukan validasi untuk menilai

bahan ajar yang dibuat dengan demikian hasilnya dapat dilakukan revisi atau

perbaikan terkait dengan komentar, saran dan kritik dari mereka.

b) Uji Coba terbatas


Pada tahap ini, peneliti melakukan uji coba dikelas untuk mengetahui

efektivitas bahan ajar yang dibuat dengan melakukan pembelajaran. dengan

memberikan perlakukan yang berbeda. Adapun desain uji coba yang digunakan

yaitu ‘Post test only design. Dalam desain ini dilakukan satu kali, yaitu setelah

pemberian perlakuan.

Kelompok Perlakuan Posttest


R X O1
R - O2

Gambar 3.2 Desain Post-test only design (Sugiono, 2019)

Keterangan :
X = treatment yang diberikan kepada kelompok yang menggunakan bahan
ajar yang dikembangkan
O1 = Hasil post-test yang menggunakan bahan ajar yang dikembangkan
O2 = Hasil post test yang tidak menggunakan bahan ajar yang
dikembangkan

4. Tahap Penyebaran (Dissiminate)

Pada tahap dissiminate, dilakukan penyebaran dan meminta respon

praktisi dengan menggunakan kuesioner respon praktisi yang telah di validasi

akan di uji cobakan kepada sejumlah responden.


Berikut adalah gambaran perencanaan pelaksanaan penelitian yang akan

dilakukan :

Analisis awal-akhir

Analisis Peserta didik

Define Analisis Tujuan Pembelajaran

Analisis Materi

Analisis Tugas

Design membuat prototipe bahan ajar

Validasi ahli

Development Uji coba terbatas

Perbaikan bahan ajar

Disseminate Penyebaran bahan ajar

Gambar. Kerangka konseptual fokus penelitian

D. Subjek Penelitian

Subjek yang akan digunakan pada penelitian ini adalah dosen Kimia

Universitas Negeri Makassar sebagai pakar yang menilai produk yang akan
dikembangkan dan instrument yang akan digunakan pada penelitian. Pendidik di

SMA Negeri 1 Sendana sebagai praktisi yang akan menilai Bahan Pembelajaran.

Kimia berbasis android. Adapun subjek uji coba yang terakhir adalah peserta

didik kelas X di SMA Negeri 1 Sendana.

E. Batasan Istilah

a. Bahan ajar adalah perangkat sarana atau alat yang berisikan materi

pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk

membantu pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga

diharapkan membantu peserta didik mencapai potensi dengan kompleks.

b. Android adalah sebuah sistem operasi untuk smartphone dan tablet. Sistem

operasi dapat diilustrasikan sebagai jembatan antara piranti (device) dan

penggunaannya, sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan device-nya dan

menjalankan aplikasi-aplikasi yang tersedia.

c. Pemahaman konsep adalah kemampuan seseorang dalam mengonstruksi

suatu konsep yang ada berdasarkan pengetahuan dasar yang dimiliki dengan

menggunakan kata-kata sendiri dan mampu membuat hubungan dengan

pengetahuan yang baru

d. Penilaian pakar adalah penilaian yang diberikan oleh pakar atau ahli terhadap

bahan ajar yang dikembangkan untuk dijadikan sebagai masukan dalam

melakukan revisi bahan ajar yang akan dikembangkan.

e. Penilaian praktisi adalah penilaian yang akan diberikan oleh peserta didik dan

guru melalui kuesioner untuk penilaian bedasarkan pernyataan masing-

masing aspek penilaian terhadap bahan ajar yang dikembangkan.


f. Efektivitas bahan ajar adalah pengaruh penggunaan bahan ajar terhadapu

peserta didik sebelum menggunakan dan setelah menggunakan.

F. TEHNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa

angket, wawancara dan observasi. Adapun instrumen yang digunakan untuk

mengumpulkan data yaitu angket tes, pedoman wawancara dan lembar obeservasi.

1. Wawancara

Tehnik ini dilakukan secara langsung disekolah melalui pedoman wawancara

dengan guru mata Pelajaran dengan tujuan untuk memperoleh data informasi

awal peserta didik mengenai bagaimana kondisi proses pembelajaan yang

telah berjalan selama selama ini disekolah, dimulai dari analisis kurikulum

dan karaterisitik peserta didik serta media pembejaran serta model atau

strategi yang sesuai dengan keadaan disekolah, sehingga peneliti dapat

Menyusun dan dan mengembangkan bahan ajar yang dianggap relevan

dengan informasi awal yang diteirma.

2. Validasi ahli

Tehnik ini digunakan untuk mendapatkan infromasi dari ahli/pakar terkait

dengan pengembangan bahan ajar yang dibuat. Dalam penelitian ini ada tiga

kegiatan validasi yang dipersiapkan, yaitu :

a) Validasi yang akan dilakukan dosen untuk merevisi beberapa insturmen

yang akan digunakan dalam penelitian.

b) Validasi ahli/pakar terdiri dari kuesioner yang dijawab guru,


c) Validasi ahli/pakar untuk tes yang mengukur pemahaman konsep kimia

peserta didik.

Data validasi perangkat dari para ahli dianalisis secara deskriptif

dengan menelaah hasil penilaian para ahli terhadap bahan ajar yang

dikembangkan sehingga Hasil yang telah diperoleh dapat digunakan sebagai

masukan untuk merevisi atau menyempurnakan bahan ajar yang dibuat.

3. Penilaian kuesioner praktisi.

Dalam penelitian ini, digunakan bentuk kuesioner tertutup yaitu dengan

menggunakan skala Likert yang dapat dipilih responden yaitu sangat setuju,

setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Adapun pada

penelitian ini, kuesioner digunakan untuk mendapatkan data kualitas bahan

ajar yang dibuat yang diisi oleh pendidik kimia melalui MGMP Kimia.

4. Tes pemahaman konsep kimia

Tehnik pengumpulan data ini digunakan untuk mengetahui efektivitas

penggunaan bahan ajar yang dikembangkan dengan melakukan uji coba

terbatas yakni dengan mengambil sampel disekolah sebanyak 2 kelas dengan

karakteristik yang sama, dimana kelas yang digunakan tersebut berbeda

perlakuan yang diberikan, yang satu menggunakan bahan ajar yang

dikembangkan dan kelas yang lain tidak menggunakan bahan ajar berbasis

android. Selanjutnya tak lupa peneiti memberikan free test dan post tes selesai

pembelajaran dilakukan.
G. INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN

1. Lembar Validasi

a) Lembar Validasi Bahan ajar kimia berbasis android

Pada penelitian ini, peneliti membuat kisi-kisi instrument lembar validasi

yang akan digunakan dengan memperhatikan karakteristik pengembangan

bahan ajar seperti kelayakan isi, penyajian, Bahasa dan grafik. Tujuannya

agar indikator karakteristik pengembangan bahan ajar yang akan dinilai oleh

validator dapat tercapai seperti tampilan penyajian, tata Bahasa yang

digunakan serta desainnya bahan ajar yang akan dikembangkan. Berikut

adalah kisi-kisi lembar validasi bahan ajar berbasis android yang akan

divalidasi oleh pakar atau tim ahli.

b) Lembar Validasi Kuesioner Penilaian Praktisi

Pada lembar validasi ini, kuisioner dibagikan kepada praktisi untuk dinilai

terkait dengan pengembahan bahan ajar berbasis android yang akan

digunakan sehingga akan didapatkan informasi mengenai kualitas,

kepraktisan dan kelayakan kuisioner penilaian oleh pakar atau ahli. Tujuanya

adalah sebagai bahan perbaikan terhadap angket penelitian praktisi. Dimana

pada masing-masing indicator dari aspek tersebut yang disusun berdasarkan

skala Likert terdiri dari 4 skala penilaian .

c) Tes pemahaman konsep Kimia

Dalam penelitian ini, lembar tes hasil belajar yang dimaksud adalah tes hasil

belajar yang digunakan dalam pembelajaran ketika menggunakan bahan ajar

berbasis android dengan memperhtaikan tujuan pembelajaran yang akan diapai.


Lembaran tes ini diuji coba kepada peserta didik setelah menggunakan bahan

ajar tersebut dan hasilnya kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan

perbaikan bahan ajar yang dikembangkan.

H. ANALISIS DATA

Teknik Analisis data dalam penelitian ini diperoleh dari instrumen

penelitian berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantatif diperoleh dari

angket dan data kualitatif diperoleh dari respon atau saran dari praktisi setelah

menggunakan bahan ajar interaktif berupa bahan ajar kimia berbasis android.

Teknik analisis data untuk kelayakan media menggunakan analisis data deskriptif.

Sedangkan data kuatitatif yang dianalisis sebagai berikut :

1) Analisis data lembar validasi pakar/ahli

Analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat relevansi oleh tiga orang

pakar digunakan koefisien validitas isi (Aiken’s V). Formula Aiken’s V

digunakan untuk menghitung koefisien validitas isi yang didasarkan pada

hasil penilaian dari masing-masing pakar terhadap suatu item dengan

menggunakan Rumus sebagai berikut ;

V=
∑S
n(c−1)

Keterangan :

V = indeks kesepakatan pakar mengenai validitas butir


∑ = Selisih skor yang ditetapkan setiap pakar dengan skor terendah
dalam kategori yang dipakai
s = r- Io
r = Skor tetapan rater
Io = Angka penilaian terendah
n = Banyaknya pakar
c = Angka penilaian validitas yang tertinggi

Syarat uji Aiken setelah dilakukan perhitungan, yaitu; jika V ≥ 0,4

maka indeks kesepakatan pakar dikatakan valid. Jika dari hasil analsisis yang

didapatkan dikatakan valid maka bahan ajar yang dikembangkan dapat siap

diujicobakan dilapangan. Jika terdapat isi yang belum Langkah yang digunakan

adalah melakukan revisi kembali sesuai dengan saran dari para pakar dengan

meninjau kembali aspek yang masih kurang.

Kemudian Langkah selanjutnya adalah Penilian terhadap bahan ajar

berbasis android akan dianalisis kelayakan setiap aspeknya dengan

menggunakan rumus:

PRS =
∑A x 100 %
∑B
Keterangan :
PRS : Persentase banyaknya kelayakan setiap aspek yang divalidasi
∑A : Total skor yang diperoleh setiap aspek yang dinyatakan dalam angket
∑B : Skor maksimum dari setiap aspek pada angket penilaian

Persentase yang didapatkan untuk setiap pernyataan dari respon pakar/ahli

untuk setiap pernyataan dapat kita lihat dengan kriteria skor penilaian yang

disajikan pada tabel berikut :

Tabel 1. Kriteria interpretasi penilaian validator

Persentase Kriteria
76 – 100 Sangat kurang
51 – 75 Kurang
26 – 50 Baik
0 – 25 Sangat baik
Sumber Ridwan (2013)
2) Analisis data penilaian kuisioner

Penilaian kuesioner respon guru terhadap bahan ajar berbasis android yang

dikembangkan diberikan untuk menilai kepraktisan bahan ajar yang telah

dikembangkan dengan mengisi beberapa pernyataan sesuai skor yang telah

ditetapkan.

Tabel 2. Tanggapan respon guru


Kategori Skor setiap pernyataan
Sangat Setuju (SB) 4
Setuju (B) 3
Tudak Setuju (KB) 2
Sangat tidak setuju (SK) 1

Adapun Langkah-langkah analisisnya :

a) Menghitung skor ideal (skor maksimum) tiap-tiap item/pernyataan.

b) Menghitung nilai rerata skor total yang diperoleh tiap-tiap

item/pernyataan.

c) Menentukan kategorisasi kriteria skor penilaian guru terhadap bahan ajar

kimia yang dikembangkan berbasis android.

Setelah itu, maka kita dapat lakukan Langkah penentuan kategori

untuk kuesioner respon guru dapat ditentukan berdasarkan persamaan yang

terdapat dalam tabel berikut :

Tabel 3. Kategori angket respon guru

No Rumus Klasifikasi

1 X > Xi + 1.8 + x sbi Sangat baik


2 Xi + 0.6 x sbi < X ≤ Xi + 1.8 x sbi Baik
3 Xi - 0.6 x sbi < X ≤ Xi + 0.6 x sbi Cukup
4 Xi – 1.8 x sbi < X ≤ Xi – 0.6 x sbi Kurang
5 X ≤ Xi – 1.8 x sbi Sangat kurang
Sumber widoyoko (2009)
Keterangan :
X = skor empiris
Xi (rerata ideal = ½ (skor maksimum ideal + skor minimum ideal)
Sbi (simpangan baku ideal) =1/6 (skor maksimum ideal + skor minimum ideal)

3) Analisis data Pre-test dan Post test untuk menilai pemahaaman konsep kimia
peserta didik .
Analisis hasil prestest dan posttest dilakukan dengan cara memberikan

soal tes pemahaman konsep dan diukur hasil belajarnya untuk melihat tingkat

efektivitas dari produk. Peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh sebelum

dan sesudah menggunakan bahan ajar interaktif, diperhitungkan menggunakan

rumus Normalisasi gain ditentukan berdasarkan rata-rata gain. Skor gain (g)

yang diperoleh merupakan hasil dari perbandingan antara rata-rata nilai pre-test

dan post-test.

S post−S pre
Ng=
S maks−S pre

Keterangan :
S post = Rata-rata skor post test
S pre = Rata-rat skor pre test
S maks = Skor maksimal
N g = gain ternormalisasi

Selanjutnya apabila nilai tersebut diperoleh maka langkah selanjutnya

nilai tersebut dikonversikan ke dalam interpretasi nilai gain seperti pada tabel

dibawah ini:

Tabel 3. Kriteria gain ternormalisasi


N gain ternormalisasi Interpretasi
0.70 < g ≤ 1.00 Tinggi
0.30 < g < 0.70 sedang
0.00 < g < 0.30 Rendah
g = 0.00 Tidak terjadi peningkatan
-1,00 < g < 0.00 Terjadi penurunan
Sumber Sundayana (2014)

Anda mungkin juga menyukai