B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and
Development). Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis
kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas,
maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Jadi penelitian dan
pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multy years).1
C. Model Pengembangan
Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE. Secara visual tahapan ADDIE
dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut
Analysis
Revision Revision
Revision Revision
Development
1. Analisis
Tahap ini menganalisis perlunya pengembangan media pembelajaran dalam tujuan
pembelajaran, beberapa analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Analisis kinerja dimana menelaah masalah dasar yang di hadapi pada pembelajaran PAI di
SMAN 7 Kabupaten Tanggerang.
1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Bandung : Alfabeta,
2015, Hal 407.
2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan.
3 Rahmat Arofah Hari Cahyadi, “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Addie Model,” Halaqa: Islamic Education
D. Tahap Penelitian
1. Sampel/Sumber Data Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi
populasi adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 7 Kabupaten Tanggerang yang berjumlah 285
suswa dan terbagi kedalam 8 kelas. Sedangkan sampel penelitian yang diambil adalah salah satu
dari 8 kelas XI yang berada di MAN 7 Kabupaten Tanggerang pada tahun ajaran 2020/2021.
2. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian untuk
mendapatkan data. Tanpa teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Tenik pengumpulan data yang peneliti lakukan
adalah dengan menggunakan teknik sebagai berikut :
a. Tes
Tes merupakan cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu
ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan, yang berbentuk
pemberian tugas atau serangkaian pertanyaan yang harus dikerjakan oleh responden4 Tes
yang digunakan dalam penggunaan aplikasi kahoot yaitu masing-masing kategori quiz
menggunakan 20 soal, Puzzle menggunakan 1 soal, True or False menggunakan 1 soal,
dan Type Answer 2 soal. Tes yang diberikan kepada peserta didik berbentuk soal tes pilihan
dan penyususnan pada materi PAI.
c. Dokumentasi
Instrumen penelitian merupakan alat ukur seperti tes, kuesioner, pendoman
wawancara dan pendoman observasi yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
suatu penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tes dan
angket.
1) Penelitian ini menggunakan kisi-kisi instrumen yang diambil dari silabus SMAN 7
Kab. Tanggerang pada mata pelajaran PAI.
2) Kuesioner sering juga dikenal sebagai angket. Pada dasarnya kuesioner adalah sebuah
daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Instrumen
angket yang digunakan berupa lembar validasi berupa angket menggunakan skala
Skor Kriteria
4 Sangat Baik
3 Baik
2 Kurang
1 Sangat Kurang
Selanjutnya dilakukan perhitungan dengan rumus:
Keterangan:
= Angka Persentase
= Skor Mentah yang Diperoleh
= Skor Maksimal
Dari hasil analisis data di atas diperoleh persentase kelayakan soal evaluasi dengan
kriteria sebagai berikut:
Keterangan:
= Angka Persentase
= Skor Mentah yang Diperoleh
= Skor Maksimal
Dari hasil analisis data di atas diperoleh persentase respon peserta didik terhadap alat
evaluasi menggunakan aplikasi kahoot dengan kriteria sebagai berikut:
Validitas yang digunakan yaitu validitas isi, yang mengecek kecocokan diantara
butir tes yang digunakan dengan indikator, materi atau tujuan pembelajaran yang
diterapkan. Teknik yang digunakan untuk menentukan validitas butir soal dengan
menggunakan korelasi product momen pearson angka kasar. Rumus yang digunakan
yaitu :
Keterangan :
= koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan
= jumlah peserta tes
= skor tiap item
= skor total
= jumlah skor tiap item
= jumlah skor total
= jumlah skor perkalian X dan Y
7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratik (Jakarta: Rineka Cipta, 2016).
Berdasarkan ke tabel harga kritik r product moment, apabila nilai
maka dianggap signifikan, artinya soal tersebut dinyatakan valid.
Keterangan :
= Reliabilitas yang dicari
= banyaknya butir soal
= jumlah varians skor tiap-tiap butir soal
= varians total
Interpretasi nilai digunakan berikut ini :
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
Keterangan :
P = Indeks Kesukaran
= Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
= Jumlah seluruh siswa peserta tes
Makin kecil indeks yang diperoleh makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin
besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Kriteria interpretasi tingkat
kesukaran dapat dilihat dengan tabel berikut:
Keterangan :
= jumlah peserta tes
= banyaknya peserta kelompok atas
= banyaknya peserta kelompok bawah
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya pembeda
Daya Klasifikasi
Jelek
Cukup
Baik
Baik sekali
Negatif Tidak baik
Klasifikasi daya pembeda soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah
cukup sampai baik sekali.
5) Analisis Pengecoh
Pada soal bentuk pilihan ganda ada alternatif jawaban (opsi) yang merupakan
pengecoh. Butir soal yang baik, pengecohnya akan dipilih secara merata oleh peserta
didik yang menjawab salah. Indeks pengecoh dihitung dengan rumus:
Keterangan :
IP : Indeks Pengecoh
P : Jumlah peserta didik yang memilih pengecoh
N : Jumlah peserta didik yang ikut tes
B : Jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal
n : Jumlah alternative jawaban
d. Analisis Validitas
Data validitas didapatkan dengan menganalisis angket validitas yang telah diisi oleh
validator. Analisis dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini.
e. Analisis Kepraktisan
Data praktikalitas didapatkan dengan menganalisis angket praktikalitas yang telah
diisi oleh peserta didik. Data praktikalitas penggunaan alat evaluasi dengan aplikasi kahoot
dianalisis dengan persentase (%), menggunakan rumus berikut ini.
8 N Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012).
Presentase yang diperoleh dilakukan pengelompokan kriteria dengan menggunakan
tabel 3.5 berikut9.
E. Merancang Produk
Pada tahap pembuatan produk melalui tiga tahap yaitu, membuat alat evaluasi berbentuk soal
pilihan ganda sebanyak 23 soal. Kemudian membuat instrumen penilaian untuk validator dan
pengguna. Pada tahap terakhir yaitu melakukan validasi oleh ahli media, ahli materi, dan guru mata
pelajaran PAI.
9 Purwanto.
peserta didik PAI Kelas XI SMAN 7 Kab. Tanggerang pada saat pembelajaran PAI materi
Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT.
Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Alat Evaluasi Menggunakan Apilaksi Kahoot pada
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 7 Kab.Tangerang.
a. Faktor Pendukung
Menggunakan Aplikasi berbasis on.line disekolah dalam pembelajaran tatap muka dapat
berjalan lancar. Karena di sekolah memang tersedia fasilitas yang mendukung untuk
memanfaatkan Aplikasi berbasis online seperti Kahoot. Jaringan internet yang memadai
sangat mendukung berjalannya proses pembelajaran dengan Kahoot. Selain dari segi
sinyal, faktor pendukung lainnya adalah seperti layanan Kahoot yang tersedia secara
gratis, untuk mengakses tidak harus mendownload terlebih dahulu karena bisa diakses
melalui google, proses pembuatan yang tergolong mudah dimengerti dan tampilan Kahoot
yang menarik.
b. Faktor Penghambat
Suatu kendala yang pasti dari penggunaan Aplikasi berbasis online ini yaitu sinyal. Meskipun
di sekolah sudah tersedia jaringan internet yang memadai tetapi ada hal yang diluar
kendali dan mempengaruhi jaringan internet ini sehingga mempengaruhi proses pelaksanaan
Evaluasi menggunakan Aplikasi Kahoot yaitu listrik. Karna saat listrik mati maka wifi
nya juga akan mati, jaringan internet hilang, sinyal juga tidak bagus di sekolah sehingga
menghambat proses pembelajaran.