Anda di halaman 1dari 10

BAB III

DESAIN / PROSEDUR PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian ini di SMAN 7 Kabupaten Tanggerang
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini dijadwalkan berlangsung selama dua bulan yang dimulai bulan
Maret dan berakhir pada bulan April 2021

B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and
Development). Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis
kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas,
maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Jadi penelitian dan
pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multy years).1

C. Model Pengembangan
Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE. Secara visual tahapan ADDIE
dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut

Analysis
Revision Revision

Implementation Evaluation Design

Revision Revision
Development

Gambar 3. 1 Pengembangan ADDIE unruk mengembangkan Produk 2

Berikut tahapan dalam penelitian ini 3 :

1. Analisis
Tahap ini menganalisis perlunya pengembangan media pembelajaran dalam tujuan
pembelajaran, beberapa analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Analisis kinerja dimana menelaah masalah dasar yang di hadapi pada pembelajaran PAI di
SMAN 7 Kabupaten Tanggerang.

1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Bandung : Alfabeta,
2015, Hal 407.
2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan.
3 Rahmat Arofah Hari Cahyadi, “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Addie Model,” Halaqa: Islamic Education

Journal 3, no. 1 (2019): 35.


b. Analisis siswa dimana menelaah karakteristik siswa kelas XI berdasarkan pengetahuan,
keterampilan dan perkembangannya. Hasil analisis ini dapat dijadikan gambaran hasil
belajar siswa dalam mengembangkan media pembelajaran.
c. Analisis materi Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT dimana analisa berkenaan dengan
fakta, konsep, prinsip dan prosedur agar relevan dengan pengembangan alat evaluasi.
d. Analisis tujuan pembelajaran digunakan untuk menentukan kemampuan atu kompetensi
yang perlu dimiliki siswa dalam memperlajari materi pencernaan manusia.
2. Desain
Tahap desain meliputi beberapa perencanaan pengembangan media pembelajaran yang
meliputi kehiatan sebagai berikut :
a. Penyusunan alat evaluasi dengan mengkaji kompetensi inti dan kompetensi dasar
berdasarkan fakta, konsep, prinsip dan prosedur, alokasi waktu, indikator serta instumen
penilaian.
b. Pemilihan kompetensi alat evaluasi
c. Merumuskan tujuan pembeelajaran
d. Merancang alat evaluasi dengan aplikasi kahoot yang bersesuai dengan kebutuhan
pembelajaran.
e. Merancang instrument validasi dan kepraktisan.
f. Mengevaluasi kegiatan pada tahap design dengan dosen pembimbing.
3. Development
Tahap ini berisi kegiatan realisasi rancangan produk alat evaluasi dengan aplikasi
Kahoot pada materi Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT. Langkah pengembangan meliputi
membuat produk yang sesuai dengan tujuan dan rancangan dan membuat angket validasi
produk ahli media dan ahli materi. Setelah produk dibuat dilanjutkan dengan memvalidasi
produk kepada ahli. Setelah mendapat masukan dari para ahli dan divalidasi, maka diketahui
kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara
memperbaiki alat evaluasi dengan aplikasi Kahoot yang dikembangkan. Alat evaluasi dengan
aplikasi Kahoot yang sudah direvisi dan mendapat predikat baik, maka produk tersebut
dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu tahap implementasi
4. Implementation
Kegiatan pada tahapan ini yaitu mengimplementasikan alat evaluasi dengan aplikasi
Kahoot yang telah dikembangkan ke kelas XI SMAN 7 Kabupaten Tanggerang melalui uji coba
terbatas dengan hanya melakukan uji coba ke 10 siswa. Setelah diterapkan pada pembelajaran
Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT dilakukan evaluasi awal untuk memberikan umpan balik.
Kemudian setelah direvisi dilanjutkan melakukan uji coba lapangan kepada seluruh siswa kelas
XI SMAN 7 Kabupaten Tanggerang. Tujuan yang dicapai pada tahap ini antara lain: 1)
membimbing siswa kelas XI untuk mencapai tujuan pembelajaran pada materi sistem
pencernaan, 2) menjamin terjadinya pemecahan masalah dalam menghadapi persoalan yang
dialami oleh siswa dalam proses pembelajaran, 3) mengetahui kepraktisan media dengan
memberikan angket respon setelah penggunaan alat evaluasi dengan aplikasi Kahoot.
5. Evalution
Evaluasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memberikan nilai terhadap
pengembangan media dalam pembelajaran. Tahap ini diperlukan untuk mengetahui alat
evaluasi dengan aplikasi Kahoot yang dikembangkan sudah sesuai atau masih perlu dilakukan
revisi. Kemudian revisi dibuat sesuai dengan hasil evalusi atau kebutuhan yang belum dapat
dipenuhi oleh tujuan pengembangan alat evaluasi dengan aplikasi Kahoot. Setelah malakukan
perbaikan pada tahap evaluasi, maka alat evaluasi dengan aplikasi Kahoot dikatakan Valid dan
praktis sebagai alat evaluasi pada materi Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT.

D. Tahap Penelitian
1. Sampel/Sumber Data Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi
populasi adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 7 Kabupaten Tanggerang yang berjumlah 285
suswa dan terbagi kedalam 8 kelas. Sedangkan sampel penelitian yang diambil adalah salah satu
dari 8 kelas XI yang berada di MAN 7 Kabupaten Tanggerang pada tahun ajaran 2020/2021.
2. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian untuk
mendapatkan data. Tanpa teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Tenik pengumpulan data yang peneliti lakukan
adalah dengan menggunakan teknik sebagai berikut :

a. Tes
Tes merupakan cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu
ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan, yang berbentuk
pemberian tugas atau serangkaian pertanyaan yang harus dikerjakan oleh responden4 Tes
yang digunakan dalam penggunaan aplikasi kahoot yaitu masing-masing kategori quiz
menggunakan 20 soal, Puzzle menggunakan 1 soal, True or False menggunakan 1 soal,
dan Type Answer 2 soal. Tes yang diberikan kepada peserta didik berbentuk soal tes pilihan
dan penyususnan pada materi PAI.

b. Angket atau Kuesioner


Angket atau kuesioner merupakan instrumen evaluasi nontes yang berupaya
mengukur diranah afektif didalam kelas maupun diluar kelas. 5 Pada dasarnya angket adalah
sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden).6 Daftar
pertanyaan atau pernyataan yang diberikan berupa pernyataan atau pertanyaan tertutup.
Bertujuan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap alat evaluasi yang akan
diberikan. Pemberian angket tidak hanya diberikan melalui angket respon peserta didik,
tetapi diberikan juga angket respon pengguna dan angket validasi kepada ahli media dan
ahli materi.

c. Dokumentasi
Instrumen penelitian merupakan alat ukur seperti tes, kuesioner, pendoman
wawancara dan pendoman observasi yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
suatu penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tes dan
angket.
1) Penelitian ini menggunakan kisi-kisi instrumen yang diambil dari silabus SMAN 7
Kab. Tanggerang pada mata pelajaran PAI.
2) Kuesioner sering juga dikenal sebagai angket. Pada dasarnya kuesioner adalah sebuah
daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Instrumen
angket yang digunakan berupa lembar validasi berupa angket menggunakan skala

4 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Rajawali, 2011, Hal 67


5 Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran Matematika, Jakarta : Rajawali, 2014, Hal 159.
6 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2016, Hal 42
Likert. Skala Likert digunakan untuk mengembangkan instrumen yang digunakan
untuk mengembangkan instrumen yang digunakan untuk mengukur sikap, persepsi,
dan pendapat seseorang atau sekelompok orang
3. Teknik Analisis Data
Adapun data yang dianalisis dalam pengembangan alat evaluasi dengan aplikasi Kahoot
diolah berdasarkan berikut
a. Analisis Lembar Penilaian Para Ahli
Pengisian lembar penilaian oleh para ahli dimuat dalam bentuk tabel kelayakan
untuk dijadikan landasan melakukan revisi dari setiap komponen alat evaluasi. Lembar
penilaian yang diisi oleh para ahli kemudian di analisis untuk mengetahui kualitas produk
yang dibuat peneliti.

Tabel 3. 1 Kriteria Kelayakan Para Ahli

Skor Kriteria
4 Sangat Baik
3 Baik
2 Kurang
1 Sangat Kurang
Selanjutnya dilakukan perhitungan dengan rumus:

Keterangan:
= Angka Persentase
= Skor Mentah yang Diperoleh
= Skor Maksimal
Dari hasil analisis data di atas diperoleh persentase kelayakan soal evaluasi dengan
kriteria sebagai berikut:

Tabel 3. 2 Tingkat Kelayakaan

Kategori Tingkat Pencapaian Keterangan

A 81,25 – 100 Sangat Baik

B 62,50 – 81,24 Baik


C 43,75 – 62,49 Kurang Baik
Sangat Kurang
D 25,00 – 43,74
Baik

b. Analisis Respon Peserta Didik


Menganalisis respon peserta didik terhadap tes online, peneliti mengukur dengan
memberikan angket respon peserta didik kepada masing-masing peserta didik dengan
menggunakan skala likert sebagai berikut:

Tabel 3. 3 Skor Respon Peserta Didik

Skor Pilihan Jawaban


4 Sangat Setuju
3 Setuju
2 Tidak Setuju
1 Sangat Tidak Setuju

Selanjutnya dilakukan perhitungan tiap butir pernyataan menggunakan rumus


sebagai berikut:

Keterangan:
= Angka Persentase
= Skor Mentah yang Diperoleh
= Skor Maksimal
Dari hasil analisis data di atas diperoleh persentase respon peserta didik terhadap alat
evaluasi menggunakan aplikasi kahoot dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3. 4 Skala Kriteria Respon Peserta Didik

Rata-rata Skor Kriteria


80% < x 100% Sangat Menarik
60% < x 80% Menarik
40% < x 60% Kurang Menarik
20% < x 40% Tidak Menarik
0% < x 20% Sangat Tidak Menarik

c. Uji Coba Instrumen


Analisis uji coba alat evaluasi dilakukan dengan menggunakan rumus yang terdapat
pada Arikunto yang terdiri dari:7
1) Uji Validitas Soal

Validitas yang digunakan yaitu validitas isi, yang mengecek kecocokan diantara
butir tes yang digunakan dengan indikator, materi atau tujuan pembelajaran yang
diterapkan. Teknik yang digunakan untuk menentukan validitas butir soal dengan
menggunakan korelasi product momen pearson angka kasar. Rumus yang digunakan
yaitu :

Keterangan :
= koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan
= jumlah peserta tes
= skor tiap item
= skor total
= jumlah skor tiap item
= jumlah skor total
= jumlah skor perkalian X dan Y

7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratik (Jakarta: Rineka Cipta, 2016).
Berdasarkan ke tabel harga kritik r product moment, apabila nilai
maka dianggap signifikan, artinya soal tersebut dinyatakan valid.

Sebaliknya apabila maka soal tersebut harus direvisi atau tidak


digunakan. Responden yang digunakan dalam uji coba sebanyak 10 orang yakni
perwakilan kelas XI IPS 3 dan untuk responden sebenarnya sebanyak 36 orang.

2) Uji Reliabilitas Butir Soal


Reliabilitas atau keandalan merupakan koefisien yang menunjukan tingkat
keajengan atau konsistensi hasil pengukuran suatu tes. Untuk mengukur tingkat
keajegan soal ini digunakan perhitungan Alpha Cronbach sebagai berikut:

Keterangan :
= Reliabilitas yang dicari
= banyaknya butir soal
= jumlah varians skor tiap-tiap butir soal
= varians total
Interpretasi nilai digunakan berikut ini :

Tabel 3. 5 Kriteria Reliabilitas

Rentang Nilai Kriteria

Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi

Kriteria reliabilitas instrumen yang digunakan mempunyai kriteria minimal


sedang hingga sangat tinggi.

3) Uji Tingkat Kesukaran Soal


Tingkat kesukaran (TK) pada masing-masing butir soal dihitung dengan
menggunakan rumus :

Keterangan :
P = Indeks Kesukaran
= Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
= Jumlah seluruh siswa peserta tes

Makin kecil indeks yang diperoleh makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin
besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Kriteria interpretasi tingkat
kesukaran dapat dilihat dengan tabel berikut:

Tabel 3. 6 Kriteria Interpretasi Tingkat Kesukaran


TK Tingkat Kesukaran
0,00 – 0,29 Sukar
0,30 – 0,69 Sedang
0,70 – 1,00 Mudah

4) Uji Daya Pembeda Soal


Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk menbedakan antara
siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan
rendah). Untuk perhitungan daya pembeda (DP), dilakukan langakah-langkah sebagai
berikut :
a) Para siswa didaftarkan dalam peringkat pada sebuah tabel
b) Dibuat pengelompokan siswa dalam dua kelompok, yaitu kelompok atas terdiri atas
50% dari seluruh siswa yang mendapat skor tinggi dan kelompok bawah terdiri atas
50% dari seluruh siswa yang mendapat skor rendah
Daya pembeda ditentukan dengan:

Keterangan :
= jumlah peserta tes
= banyaknya peserta kelompok atas
= banyaknya peserta kelompok bawah
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya pembeda

Tabel 3. 7 Klasifikasi Daya Pembeda

Daya Klasifikasi
Jelek
Cukup
Baik
Baik sekali
Negatif Tidak baik

Klasifikasi daya pembeda soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah
cukup sampai baik sekali.

5) Analisis Pengecoh
Pada soal bentuk pilihan ganda ada alternatif jawaban (opsi) yang merupakan
pengecoh. Butir soal yang baik, pengecohnya akan dipilih secara merata oleh peserta
didik yang menjawab salah. Indeks pengecoh dihitung dengan rumus:

Keterangan :
IP : Indeks Pengecoh
P : Jumlah peserta didik yang memilih pengecoh
N : Jumlah peserta didik yang ikut tes
B : Jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal
n : Jumlah alternative jawaban

Tabel 3. 8 Kriteria Indeks Pengecoh

Indeks Pengecoh Kriteria


Sangat Baik
Baik
Kurang Baik
Jelek
Sangat Jelek

d. Analisis Validitas
Data validitas didapatkan dengan menganalisis angket validitas yang telah diisi oleh
validator. Analisis dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini.

1) Memberikan skor jawaban dengan indikator yang berdasarkan skala Likert.


2) Menentukan skor tertinggi Skor tertinggi = jumlah validator x jumlah indikator x skor
maksimum
3) Menentukan jumlah skor masing-masing validator dengan menjumlahkan semua skor
yang diperoleh dari masing-masing indikator.
4) Menentukan skor yang diperoleh dengan menjumlahkan skor dari masing-masing
validator.
5) Penentuan nilai validitas dengan cara berikut ini

Adapun skala pengukuran tingkat validitas sebagai berikut 8


Tabel 3. 9 Tingkat Validitas

Persentase Tingkat Kevalidan


90%-100% Sangat Valid
80%-89% Valid
65%-79% Cukup Valid
55%-64% Kurang Valid
≤ 54% Sangat Tidak Valid

e. Analisis Kepraktisan
Data praktikalitas didapatkan dengan menganalisis angket praktikalitas yang telah
diisi oleh peserta didik. Data praktikalitas penggunaan alat evaluasi dengan aplikasi kahoot
dianalisis dengan persentase (%), menggunakan rumus berikut ini.

8 N Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012).
Presentase yang diperoleh dilakukan pengelompokan kriteria dengan menggunakan
tabel 3.5 berikut9.

Tabel 3. 10 Tingkat Kepraktisan

Persentase Tingkat Kepraktisan


86%-100% Sangat Praktis
76%-85% Praktis
60%-75% Cukup Praktis
≤ 54% Sangat Tidak Praktis

E. Merancang Produk
Pada tahap pembuatan produk melalui tiga tahap yaitu, membuat alat evaluasi berbentuk soal
pilihan ganda sebanyak 23 soal. Kemudian membuat instrumen penilaian untuk validator dan
pengguna. Pada tahap terakhir yaitu melakukan validasi oleh ahli media, ahli materi, dan guru mata
pelajaran PAI.

F. Uji Coba Lapangan


Pada uji lapangan. Produk alat evaluasi menggunakan aplikasi kahoot diuji cobakan kepada
10 peserta didik dengan kategori 3 peserta didik cerdas, 4 menengah, 3 kurang cerdas pada Kelas XI
SMAN 7 Kab. Tanggerang. Selanjutnya akan dilakukan analisis hasil tes untuk mengetahui tingkat
validitas, reliabilitas, daya beda, serta kesukaran item butir soal.
1. Uji Lapangan Utama
Pada uji lapangan utama, produk alat evaluasi menggunakan aplikasi kahoot akan diuji
cobakan kembali pada 36 orang peserta didik Kelas XI SMAN 7 Kab. Tanggerang, supaya
mengetahui kualitas butir soal
2. Uji Lapangan Operasional
a. Ahli Media
Yang dijadikan selaku ahli media dalam penelitian ini yaitu seorang yang berpengalaman
dalam mendesain media serta mempunyai latar belakang pendidikan minimal S1.
b. Ahli Materi
Yang dijadikan selaku ahli materi dalam penelitian ini yaitu seorang yang berpengalaman
serta menguasai pelajaran PAI dan memiliki latar belakang pendidikan minimal S1
c. Guru
Yang dijadikan selaku guru dalam penelitian ini ialah seorang yang telah ahli serta
berpengalaman dalam mengajar. Dasar dari pemilihan guru pelajaran PAI Kelas XI SMAN
7 Kab. Tanggerang dikarenakan guru lebih paham karakteristik peserta didik, paham
permasalahan pesera didik yang ada di kelas, dan mempunyai pengalaman dalam mengajar
d. Peserta Didik
Peserta didik dalam penelitian ini ialah peserta didik PAI Kelas XI SMAN 7 Kab.
Tanggerang. Dasar dari pemilihan peserta didik tersebut disebabkan yang menggunakan
secara langsung produk pengembangan alat evaluasi menggunakan aplikasi kahoot yaitu

9 Purwanto.
peserta didik PAI Kelas XI SMAN 7 Kab. Tanggerang pada saat pembelajaran PAI materi
Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT.

G. Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Alat Evaluasi Menggunakan Apilaksi Kahoot pada
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 7 Kab.Tangerang.
a. Faktor Pendukung
Menggunakan Aplikasi berbasis on.line disekolah dalam pembelajaran tatap muka dapat
berjalan lancar. Karena di sekolah memang tersedia fasilitas yang mendukung untuk
memanfaatkan Aplikasi berbasis online seperti Kahoot. Jaringan internet yang memadai
sangat mendukung berjalannya proses pembelajaran dengan Kahoot. Selain dari segi
sinyal, faktor pendukung lainnya adalah seperti layanan Kahoot yang tersedia secara
gratis, untuk mengakses tidak harus mendownload terlebih dahulu karena bisa diakses
melalui google, proses pembuatan yang tergolong mudah dimengerti dan tampilan Kahoot
yang menarik.
b. Faktor Penghambat
Suatu kendala yang pasti dari penggunaan Aplikasi berbasis online ini yaitu sinyal. Meskipun
di sekolah sudah tersedia jaringan internet yang memadai tetapi ada hal yang diluar
kendali dan mempengaruhi jaringan internet ini sehingga mempengaruhi proses pelaksanaan
Evaluasi menggunakan Aplikasi Kahoot yaitu listrik. Karna saat listrik mati maka wifi
nya juga akan mati, jaringan internet hilang, sinyal juga tidak bagus di sekolah sehingga
menghambat proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai