TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah singkatan dari lembar kerja
peserta didik demikian juga dengan LKS merupakan singkatan dari lembar kerja
siswa, yang memiliki pengertian yang sama. LKPD terkadang juga disebut dengan
pelaksanaan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik yang mengacu pada
kompetensi dasar yang akan dicapai peserta didik dan penggunaanya tergantung
LKPD merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dikembangkan oleh
dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan
mengatakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah panduan peserta didik
Lembar kerja peserta didik (LKPD) memuat sekumpulan kegiatan berdasar yang
harus ditempuh.
pelaksanaan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dari pendidik yang
sebagai berikut: (1) LKPD hanya terdiri dari beberapa halaman, tidak sampai
seratus halaman, (2) LKPD dicetak sebagai bahan ajar yang spesifik untuk
uaraian singkat tentang materi pokok bahasan secara umum, rangkuman pokok
bahasan, puluhan soal-soal pilihan ganda dan soal-soal isian, (4) LKPD sebagai
salah satu media pengajaran yang digunakan pesrta didik dalam belajar. Adapun
berikut : (1) judul, mata pelajaran, semester, dan tempat; (2) petunjuk belajar; (3)
komponn yang akan dicapai; (4) informasi pendukung; (5) tugas-tugas dan
LKPD memenuhi syarat yang baik menurut (Trianto 2010) jika memenuhi
1) Syarat Didaktik artinya syarat LKPD harus mengikuti asas- asas belajar
variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan peserta didik. (d) Dapat
estetika pada diri peserta didik. (e) Pengalaman belajarnya ditentukan oleh
tujuan pengembangan pribadi peserta didik dan bukan ditentukan oleh materi
bahan pelajaran.
hakikatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh pengguna
yaitu peserta didik, syaratnya antara lain; (a) Menggunakan bahasa yang
kalimat yang jelas. (c) Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan
terbuka. (e) Tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan
3) Syarat tehnis antara lain; (a) Tulisan Menggunakan huruf cetak dan tidak
menggunakan huruf Latin atau Romawi. (b) Gunakan huruf tebal yang agak
besar untuk topik, bukan huruf biasa yang diberi garis bawah. (c) Gunakan
tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris. (d) Gunakan bingkai untuk
utama belajar dapat tercapai dan berhasil. Adapun fungsi Lembar Kerja
(2) Bagi guru LKPD berfungsi untuk menuntun siswa akan berbagai kegiatan
bagaimana yang akan ditumbuhkan pada diri peserta didik Dengan adanya
LKPD siswa tidak perlu mencatat atau membuat resume pada buku
catatannya lagi, sebab dalam tiap LKPD sudah terdapat ringkasan seluruh
materi Pelajaran.
Adapun kegunaan dari LKPD dapat digunakan sebagai media untuk belajar
Selain sebagai media untuk belajar aktif, LKPD memiliki penggunaan lainnya
(1) Sebagai panduan bagi siswa dalam melakukan kegiatan belajar seperti
melakukan praktikum. Lembar kerja siswa berisi alat dan bahan serta
prosedur kerja yang dapat dipahami oleh masing masing peserta didik
praktikum yang telah dilakukan oleh peserta didik Lembar kerja siswa
harus memandu agar dapat menuliskan hasil pengamatan dengan baik dan
benar.
(3) Sebagai lembar diskusi antara satu siswa dengan siswa yang lainnya.
hal baru yang belum pernah dikenal sebelumnya melalui praktikum yang
pokok, yaitu:
Beberapa hal yang menjadi batasan yang dijadikan pedoman pada saat
pembelajaran.
(c) Penomoran. Hal ini nantinya akan memudahkan dalam menentukan
mana yang menjadi nomor judul, sub judul dan anak sub judul dari
(d) Kejelasan. Aspek ini cukup penting pada bagian pemaparan materi
maupun pada urutan langkah-langkah yang tertera pada LKPD. Hal ini
e) Kualitas LKPD
yaitu valid, praktis, dan efektif terkait dengan kualitasnya. LKPD tercapai apabila
1) Validitas
Menurut Pusat Perbukuan Depdiknas (2007), yaitu aspek isi atau materi,
aspek penyajian materi, aspek bahasa dan keterbacaan, dan aspek grafika.
2) Kepraktisannya
tentang kepraktisan LKPD, maka dalam penelitian ini akan diukur respon
yang dikembangkan.
3) Efektivitasnya
belajar yang tepat (seperti tingkat prestasi dan kefasihan tertentu) untuk
seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah dicapai peserta
pendidik adalah model problem based learning (PBL) yaitu model pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik untuk berusaha memecahkan masalah dengan
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa utuk belajar
memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari mata pelajaran. Dalam hal
nyata (otentik), bersifat tidak tentu, terbuka dan mendua untuk merangsang dan
Menurut Arends (dalam Muhammad yusuf, 2019) ciri yang paling utama
pada kehidupan dunia nyata peserta didik; b) Jelas, yaitu masalah dirumuskan
masalah ditujukan pada suatu ilmu bidang tertentu tetapi dalam pemecahan
knowlwdge
5) Siswa terlatih untuk belajar mandiri dan diharapkan untuk menjadi dasar bagi
(2017), secara umum, terdapat 5 langkah utama dalam penerapan PBL. Langkah-
antara lain:
diperlukan. Artinya belajar tersebut ada pada konteks aplikasi konsep. Belajar
konteks yang relevan. Artinya, apa yang mereka lakukan sesuai dengan
yang diselidiki adalah sulit, maka mereka akan merasa enggan untuk
mencoba.
dengan matang strategi ini, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai.
Gejal umum yang terjadi pada siswa saat ini adalah malas berpikir, mereka
cenderung menjawab sebuah pertanyaan dengan cara mengutip dari buku atau
tersebut. Bila keadaaan ini berlangsung maka siswa akan mengalami kesulitan
Dengan kata lain pelajaran dikelas, untuk memperoleh nilai ujian belum tentu
relevan dengan pemahaman mereka. Oleh karena itu model pembelajaran berbasis
masalah dapat menjadi solusi untuk mendorong siswa berpikir dan berkerja
pembelajaran. Indikator ini antara guru dan siswa dapat fokus pada materi
pembelajaran, guru dapat dengan mudah menyampaikan ilmu kepada siswa, dan
siswa menjadi mudah memahami dengan materi yang diberikan oleh guru. Model
pembelajaran dianggap sebagai cara yang paling strategis untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik Guru diharapkan mampu memberikan materi tanpa
membuat siswa bosan. Salah satu cara agar siswa tidak bosan dalam proses
menginspirasi siswa untuk lebih aktif di kelas. Salah satu model pembelajaran
sulit. Setiap orang perlu menganalisis dan mengevaluasi kondisi hidupnya untuk
aktifitas dan mental yang kompleks pula, proses berpikir kritis merupakan proses
yang tidak mudah untuk digambarkan walaupun berpikir kritis merupakan sesuatu
yang kompleks, bukan berarti tidak bisa dikembangkan. Kealey, Holland &
(Higher Order of Thinking Skill) yang harus ditanamkan pada cara berpikir
dapat dibelajarkan dan dikuasai (Redecker et al., 2012). Siswa harus mampu
penting untuk dimiliki siswa karena dapat membantu siswa mengambil keputusan.
Berpikir kritis akan lebih baik diartikan sebagai keahlian dan keaktifan dalam
berpikir tingkat tinggi sehingga menghasilkan jawaban terbaik yang bisa didapat
aktivitas mental yang paling dasar. Keterampilan ini juga digunakan untuk
Bloom. Menurut Bloom, keterampilan dibagi menjadi dua bagian. Pertama adalah
akibat atau hasil dari suatu proses konstruktif, dan kemampuan penalaran tersebut
adalah alat yang diperlukan pada proses itu. Maulana (2008) menemukan bahwa
rendah dan pada saat yang sama mampu membuat siswa berkemampuan
mempunyai manfaat yang konkrit dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik.
B. KERANGKA PIKIR
Pada abad 21, Pembelajaran inovatif sangat perlu dilaksanakan oleh guru
merupakan salah satu hal yang dapat dimanfaatkan oleh guru yang dapat
membantu murid dalam belajar sekaligus mampu meningkatkan minta belajar dan
masalah tersebut maka seorang guru harus mampu memilih dan melakukan
inovasi pembelajaran melalui perangkat pembelajaran. Sama halnya yang terjadi
metode tertentu sehingga minat dan motivasi belajar kimia kurang dan
pembelajaran yang baik untuk meningkatakan minat motivasi belajar mereka dan
memperhatikan kebutuhan dari murid itu sendiri seperti kesiapan, minat, dan gaya
belajar murid.
android pada mata pelajaran system periodik unsur yang dapat meningkatkan
tinggi maka siswa lebih mudah untuk melanjutkan materi-materi yang lain. Untuk
itu perlu dikembang suatu bahan ajar alternatif berupa modul pembelajaran
keunggulan dibandingkan dengan bahan ajar berupa LKPD dan buku lainnya.
terdapatnya umpan balik, tujuan pembelajaran yang jelas, bersifat fleksibel, dan
kebutuhan siswa,, dan disajikan dalam bentuk digital serta dilengkapi dengan
perpaduan antara text, gambar, animasi maupun video. Penyajian modul dalam
bentuk digital dengan bantuan android bertujuan agar mempermudah siswa dalam
memahami hal-hal yang abstrak atau yang membutuhkan visualisasi dalam proses
pembelajaran kimia. Dari keunggulan tersebut maka modul pembelajaran
periodic unsur. Selain itu siswa dapat belajar mandiri dan mampu memvisualisasi
berikut
Memperhatikan
kebutuhan murid
Indikator Pemahaman
Prinsip bahan Kimia
ajar/LKPD
meningkat
Prinsip penggunaan
media Siswa belajar
pembelajaran mandiri
Karakteristik siswa