Anda di halaman 1dari 12

Pengembangan Lembar Kerja Siswa

Oleh W.S. Rondli


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus


Pengertian Lembar Kerja Siswa?
Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah salah satu bahan ajar yang berisi petunjuk belajar atau petunjuk kerja siswa
biasanya berupa bahan cetak sering kali digunakan pada proses pembelajaran khususnya di Sekolah Dasar.
Lembar Kerja Siswa merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi
materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan
oleh peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai (Prastowo, 2011: 204).
LKS (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembaran ini
berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas yang diberikan kepada siswa yang dapat
berupa teori atau praktik (Mudlofir, 2012: 149)
Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga
siswa diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKS siswa akan
mendapatkan materi, ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi (lestari, 2013: 6)
LKS atau Lembar Kerja Siswa merupakan sarana pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam
meningkatkan keterlibatan atau aktivitas siswa dalam proses belajar-mengajar (Darmodjo & Kaligis,1992 : 40)

LKS sebagai jenis hand out yang dimaksudkan untuk membantu siswa
belajar secara terarah (guided discovery activities) (Surachman,1998 : 46)
Fungsi dan Tujuan Penyusunan LKS

lembar kerja siswa berfungsi sebagai panduan untuk latihan pengembangan aspek
kognitif maupun semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan percobaan atau
demonstrasi (Triyanto, 2009: 222)
fungsi lembar kerja siswa yaitu sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik
dan lebih mengaktifkan peserta didik, sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta
didik untuk memahami materi yang diberikan serta kompetensi keterampilannya, sebagai
bahan ajar yang ringkas dan mengandung unsur melatih keterampilan siswa, dan
memudahkan pelaksanan pembelajaran (Prastowo, 2012: 205)
Tujuan penyusunan lembar kerja siswa yaitu:
1) menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan materi
yang diberikan;
2) menyajikan tugas-tugas dan langkah-langkah kerja untuk meningkatkan penguasaan
materi oleh peserta didik;
3) melatih kemandirian peserta didik dalam belajar; dan
4) memudahkan pendidik dalam mendampingi proses pembelajaran (Prastowo, 2012: 206)
Manfaat LKS

1. Memudahkan guru dalam mengelola proses belajar, misalnya mengubah kondisi belajar dari
suasana “guru sentris” menjadi “siswa sentris”;
2. Membantu guru mengarahkan siswanya untuk dapat menemukan konsep-konsep melalui
aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok kerja;
3. Dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses, mengembangkan sikap ilmiah
serta membangkitkan minat siswa terhadap alam sekitarnya;
4. Memudahkan guru memantau keberhasilan siswa untuk mencapai sasaran belajar (Darmodjo &
Kaligis,1992 : 40)
Kelebihan dan Kekurangan LKS

Menurut Kemp & Dayton dalam Azhar Arsyad (2014: 39), lembar kerja siswa memiliki kelebihan
diantaranya:
1) peserta didik dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing;
2) peserta didik dapat mengulang belajar sendiri materi yang sudah disampaikan pada saat teori;
3) perpaduan teks dan gambar bisa menambah daya tarik sehingga memperlancar penyampaian
informasi yang disajikan dalam format verbal dan visual;
4) peserta didik akan lebih aktif berpartisipasi karena harus memberikan respon terhadap latihan dan
pertanyaan yang disusun; dan
5) media cetak dapat dicetak ulang dan disebar dengan mudah.

Sedangkan kekurangan dari lembar kerja siswa yaitu:


6) biaya percetakan mahal jika akan menampilkan gambar yang berwarna;
7) proses percetakan seringkali memakan waktu;
8) penyusunan dirancang sedemikian rupa agar tidak terlalu panjang;
9) membutuhkan perawatan yang lebih baik; dan
10) tidak bisa menampilkan gerak.
Unsur-unsur LKS
strukturnya LKS lebih sederhana daripada modul, namun lebih kompleks daripada buku. LKS
terdiri dari enam unsur utama yang meliputi:
(1) judul;
(2) petunjuk belajar;
(3) kompetensi dasar atau materi pokok;
(4) informasi pendukung;
(5) tugas atau langkah kerja; dan
(6) penilaian.

Sedangkan dilihat dari formatnya, LKS memuat paling tidak delapan


unsur yaitu:
(1) judul;
(2) kompetensi dasar yang akan dicapai;
(3) waktu penyelesaian;
(4) peralatan atau bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas;
(5) informasi singkat;
(6) langkah kerja;
(7) tugas yang dilakukan; dan
(8) laporan yang harus dikerjakan (Prastowo, 2011: 208)
Langkah-Langkah Menyusun LKS
Langkah- Langkah dalam penyusunan LKS lembar kerja siswa adalah:
1. analisis kurikulum tematik;
2. menyusun peta kebutuhan LKS;
3. menentukan judul-judul LKS; dan
4. menulis LKS (menentukan KD dan indikator antar-mata pelajaran, menentukan tema
sentral dan pokok bahasan, menentukan alat penilaian, menyusun materi dan
memerhatikan struktur bahan ajar (Prastowo, 2014:275).
Pengembangan LKS
1. Menetapkan KI, judul, dan tujuan pembelajaran (KD) yang ingin dicapai,
2. Menganalisis & menjabarkan KD menjadi indikator dengan langkah-langkah sbb:
a) Menentukan KI dan KD yang ingin dicapai.
b) Memilih & menjabarkan materi pembelajaran berdasarkan KD yg ingin dicapai.
c) Membuat indikator pencapaian kompetensi dasar.
Kriteria indikator yang baik :
a) Memuat ciri-ciri tujuan yang hendak diukur.
b) Memuat satu kata kerja operasional yang dapat diukur.
c) Berkaitan erat dengan materi yang diajarkan.
d) Dapat dibuat evaluasinya sebanyak 3-5 butir soal.

3. Menetapkan prosedur, jenis, dan alat penilaian berbasis proses baik pada aspek sikap, pengetahuan
dan keterampilan sesuai dengan misi Kurikulum 2013
4. Menetapkan alternatif kegiatan (pengalaman belajar) yang dapat memberikan peluang yang optimal
kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan keterampilan proses kewarganegaraan di dalam dirinya.
5. Menetapkan & mengembangkan bahan / media / sumber yang sesuai dengan kemampuan dasar yang
akan dicapai, karakteristik siswa, fasilitas & karakteristik lingkungan siswa, dan
6. Menyusun LKS yg lengkap.
Penilaian LKS
Menurut T. Raka Joni (1983 : 43-45), penilaian LKS dapat diadaptasi dari cara
penilaian Paket Belajar, yaitu:
1. Penilaian pra input, yaitu penilaian yang dilakukan segera setelah LKS selesai
disusun dengan tujuan untuk pemantapan / penyempurnaan sebelum LKS disebar
luaskan. Penilaian ini dilakukan oleh tim pengembang dengan cara menganalisis
LKS berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dengan bantuan instrumen
penilaian yang merupakan terjemahan dari kriteria tersebut.
2. Penilaian input, yaitu penilaian yang bertujuan mengetahui peran LKS dalam
keseluruhan program uji coba. Penilaian ini dilakukan sebelum LKS diterapkan di
dalam kelas. Penilaian dilakukan oleh personel yang terlibat dalam uji coba, seperti
: tim pengembang, dosen, dan administrator. Cara penilaian sama dengan
penilaian pra input.
3. Penilaian proses, yaitu penilaian yang bertujuan mengetahui seberapa jauh LKS
tersebut sesuai dengan kondisi kelas yang sebenarnya, yang akhirnya akan
dipakai untuk penyempurnaan atau merevisi LKS. Penilaian ini dilakukan ketika
LKS sedang diterapkan. Caranya dapat dengan mengadakan observasi kelas dan
wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat.
Hal-hal yg harus diperhatikan dlm Penilaian LKS
1. Gambar
Gambar yang baik untuk LKS adalah yang dapat menyampaikan pesan / isi dari
gambar tersebut secara efektif kepada pengguna LKS. Gambar fotografi yang
berkualitas tinggi belum tentu dapat dijadikan gambar LKS yang efektif. Oleh
karena itu, yang lebih penting adalah kejelasan pesan / isi dari gambar itu secara
keseluruhan.

2. Penampilan
Penampilan adalah sangat penting dalam LKS. Pertama-tama siswa akan tertarik
pada penampilan LKS, bukan isinya. Apabila suatu LKS ditampilkan dengan penuh
kata-kata, kemudian ada pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa,
hal ini menimbulkan kesan jenuh sehingga membosankan dan tidak menarik.
Apabila ditampilkan dengan gambar saja, itu tidak mungkin karena pesan / isinya
tidak akan sampai. Jadi yang baik adalah LKS yang memiliki kombinasi antara
gambar dan tulisan.
Instrumen Penilaian LKS
No Aspek Penilaian SB B C K SK
1 Pendekatan Penulisan
2 Kebenaran Konsep
3 Kedalaman Konsep
4 Keluasan Konsep
5 Kejelasan Kalimat
6 Kebahasaan
7 Evaluasi Belajar
8 Kegiatan/ Praktik
Kewarganegaraan
9 Keterlaksanaan
10 Pengisian
Petunjuk Penampilan Fisik
Berilah tanda contreng (v) pada kolom kriteria yang sesuai dengan keadaan perangkat yang dinilai
Keterangan:
SB= Sangat Baik; B= Baik; C= Cukup; K= Kurang; dan SK= Sangat Kurang
Tugas Individu
1. Buatlah Bahan Ajar Cetak dalam bentuk LKS.

1. Pilih salah satu Tema silahkan menganalisis dan mengambil materi PPKn SD
2. Ikuti Langkah-Langkah Menyusun LKS
3. Waktu 2 Minggu

Dikumpulkan Hari Kamis 29 Oktober 2020.

Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai