Anda di halaman 1dari 19

SEMINAR

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Dahlan, S.Pd., M.Si.

DIAN ANGGRENI
G2J1 19 002

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
Pengembangan LKPD Berbasis Problem
Basic Learning untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan
Interpersonal Siswa
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses Bahan Ajar


Pembelajaran di kelas

Lembar Kerja Peserta Didik


(LKPD)

Model Problem Basic Learning (PBL)

Kemampuan Kemampuan
Berpikir Kritis Interpersonal
Siswa Siswa
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana kelayakan pengembangan Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) berbasis Problem Based Learning pada materi
asam basa ?
2. Bagaimana keefektifan pengembangan Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) berbasis Problem Based Learning pada materi
asam basa dalam meningkatkan kemampuan berpikir dan
interpersonal peserta didik ?
3. Bagaimana respon peserta didik dalam penggunaan Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis Problem Based Learning
pada materi asam basa ?
C. Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui kelayakan pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) berbasis Problem Based Learning pada
materi asam basa ?
2. Untuk mengetahui keefektifan pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) berbasis Problem Based Learning pada
materi asam basa dalam meningkatkan kemampuan berpikir
kritis
dan interpersonal peserta didik ?
3. Untuk mengetahui respon peserta didik dalam penggunaan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis Problem Based
Learning pada materi asam basa ?
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
secara teoritis yaitu :
a. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya untuk
mengembangkan penelitian tentang pengembangan Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis Problem Basic Learning
untuk menunjang proses pembelajaran di kelas.
b. Memberikan sumbangan ilmiah dalam mengembangkan bahan
ajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara
praktis yaitu :
a. Meningkatkan kualitas guru dalam mengembangkan bahan ajar
berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
b. Produk Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dapat
mengembangkan pengetahuan, menumbuhkan minat peserta didik
dan memudahkan peserta didik untuk memahami materi dalam
proses pembelajaran karena peserta didik dilibatkan secara
langsung dalam proses pembelajaran di kelas.
c. Sebagai bahan pertimbangan untuk menggunakan metode yang
tepat yaitu dengan menggunakan Problem Basic Learning dalam
proses pembelajaran di kelas agar peserta didik terlibat aktif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


a. Pengertian
b. Tujuan
c. Manfaat
d. Kelebihan dan Kelemahan
2. Problem Basic Learning (PBL)
a. Pengertian
b. Manfaat
c. Langkah-Langkah
d. Kelebihan dan Kelemahan
3. Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Problem Based Learning (PBL)
4. Kemampuan Berpikir Kritis
5. Kemampuan Interpersonal
6. Asam dan Basa
7. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang telah dilakukan oleh Hardiyanti (2020),
pengembangan LKPD menunjukkan respon peserta didik terhadap
LKPD berbasis PBL yang dikembangkan menunjukkan sebesar
77,78% memberikan respon sangat baik dan 22,22% memberikan
respon baik. LKPD berbasis PBL mencapai kriteria efektif
meningkatkan kecerdasan interpersonal dengan rerata penilaian tes
kecerdasan interpersonal mencapai 81,71% dan 86,43% dengan
kriteria sangat baik. Namun, dalam penelitian tersebut hanya
dilakukan pada 1 kelas tanpa kelas kontrol.
Penelitian lain juga telah dilakukan oleh Sriyanti (2016),
Berdasarkan hasil penelitian, LKPD matematika dengan model PBL
cukup efektif ditinjau dari kemampuan berpikir kritis siswa. Namun,
penelitian hanya dilakukan sampai pada tahap ke tujuh dari
prosedur penelitian pengembangan Borg & Gall.
8. Kerangka Berpikir
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
B. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan
pengembangan Research and Development (R&D).
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
model Four-D dikembangkan Thiagarajan. Adapun tahap-tahap
pengembangan 4-D yaitu tahap pendefinisian (Define), tahap
perancangan (Design), tahap pengembangan (Develop), tahap
penyebaran (Desseminates).
Analisis Kurikulum

Define
Analisis Peserta Didik Analisis Konsep
(Mendefinisikan)

Perumusan tujuan &


Analisis Tugas
pembelajaran

Perumusan Tes Acuan


Pemilihan Media
Patokan
Design
(Perancangan)
Pemilihan Format

Revisi Produk Validasi Tim Ahli


Develop
(Pengembangan)
Uji Coba Produk Revisi Produk
Penelitian diakhiri

Desseminates
Penyebaran Produk
(Penyebaran)

Alur Penelitian dan Pengembangan (Sumber : Sutarti & Irawan, 2017)


C. Instrumen Penelitian
1. LKPD
2. Lembar Validasi Perangkat pembelajaran
3. Lembar observasi Kemampuan Interpersonal
4. Tes Kemampuan berpikir kritis
5. Angket

D. Teknik Pengumpulan Data


1. Data Validasi Ahli
Data validasi ahli dianalisis secara deskriptif dengan menelaah
hasil penilaian dari para ahli terhadap perangkat pembelajaran.
2. Data Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Tes berpikir kritis dalam penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data kuantitatif sebelum dan setelah pembelajaran
dengan menggunakan LKPD.
3. Data Kemampuan Interpersonal
P=

E. Teknik Analisis Data


x 100%
1. Lembar Validasi
Menganalisis data hasil tim ahli dengan menggunakan skala likert.
Skor penilaian yang digunakan yaitu sangat kurang layak (1), kurang layak
(2), cukup layak (3), layak (4), sangat layak (5).
Persentase hasil validasi dihitung dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut :

P = x 100%

Keterangan :
P = persentase (%)
∑x = jumlah skor dari validator
∑X = jumlah total skor ideal
G=

2. Data Tes Kemampuan Berpikir Kritis


Analisis data kuantitatif diperoleh dari nilai pretest dan postest
kemampuan berpikir kritis. Nilai pretest dan postest digunakan
untuk mengetahui rata-rata N-gain ternormalisasi tes berpikir kritis.
Besar rata-rata gain ternormalisasi dihitung dengan rumus berikut :

(g) =

Keterangan:
(g) = gain ternormalisasi
(Sr) = nilai postes
(Si) = nilai pretes
(Sm) = nilai maksimum
3. Angket
Data respon peserta didik diperoleh dari hasil pengisisan
lembar angket tanggapan peserta didik. Skor penilaian yang
digunakan yaitu : (1) sangat tidak tertarik, (2) tidak tertarik, (3)
cukup tertarik, (4) tertarik, (5) sangat tertarik, dengan menggunakan
LKPD berbasis PBL. Data yang diperoleh dari penyebaran angket
dianalisis menggunakan rumus persentase yaitu :

P = x 100%

Keterangan :
P = angka persentase
F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = jumlah frekuensi/ banyaknya individu
DAFTAR PUSTAKA
• Hardiyanti, Prahasti Cynthia. (2020). Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik Berbasis Problem Based Learning Materi
Hidrolisis dan Penyangga untuk Meningkatkan Kecerdasan Logis
Matematis dan Interpersonal Peserta Didik. Tesis. Universitas
Negeri Semarang : Semarang.
• Sriyanti, Ni Wayan. (2016). Pengembangan LkKPD dengan Model
Problem Based Learning Ditinjau dari Kemampuan Berpikir
Kritis Matematis dan Self Efficacy Siswa. Tesis. Universitas
Lampung : Bandar Lampung.
TERIMAKASIH.....

Anda mungkin juga menyukai