Anda di halaman 1dari 19

30

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian


Jenis penelitian yang dilakukan adalah Reasearch and Development
(R&D) atau dikenal dengan istilah penelitian pengembangan. Penelitian ini
dilakukan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa silabus,
RPP dan LKPD pada materi pokok barisan dan deret untuk kelas VIII
SMP/MTs yang mengacu pada kurikulum 2013. Perangkat pembelajaran
yang dibuat menggunakan model Problem Based Learning (PBL) yang
diharapkan dapat membantu peserta didik dalam memahami materi
pythagoras.
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pengembangan Four-d (4- D) yang terdiri atas empat tahap yaitu tahap
pendefinisian (define), perencanaan (design), pengembangan (develop), dan
penyebaran (desseminate). Tahap pendifinisian dilakukan dengan
menetapkan datau mendifinisikan kebutuhan pengembangan. Tahap
perencanaan merupakan menyiapkan produk awal (prototye) atau
tancangan produk. Tahap pengambangan merupakan tahap validasi dan
revisi produk berdasarkan masukan dari para pakar. Tahap penyebaran
merupakan tahap penggunaan perangkat pada skala yang lebih luas. Pada
penelitian ini, peneliti hanya melakukan tiga tahap yaitu tahap pendefinisian
(define), perencanaan (design), dan pengembangan (develop). Pada tahap
penyebaran (disseminate) tidak dilakukan karena mengingat terbatasnya
tenaga, biaya dan waktu.
Model pengembangan ini digunakan untuk mengembangkan media
pembelajaran, sehingga model ini kurang tepat jika digunakan untuk
mengembangkan perangkat pembelajaran. Model 4-D merupakan model
pengembangan yang terdiri dari empat tahap, yaitu tahap pendefinisian
(define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan

29
30

(develop), dan tahap penyebaran (disseminate) (Trianto, 2012). Berikut


penjelasan dari setiap tahapan model 4-D.
1. Tahap pendefinisian (define). Tujuan tahap ini adalah menetapkan masalah
dasar yang dihadapi sehingga diperlukannya solusi untuk permasalahan
tersebut. Tahap ini meliputi lima langkah pokok: (1) analisis awal-akhir;
(2) analisis siswa; (3) analisis konsep; (4) analisis tugas; (5) perumusan
tujuan pembelajaran.
2. Tahap perancangan (design). Tahap ini untuk menyiapkan kerangka awal
atau rancangan dari perangkat pembelajaran yang akan dibuat. Pada tahap
ini akan dilakukan pemilihan media, pemilihan format, dan merancang
perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan.
3. Tahap pengembangan (develop). Tujuan tahap ini adalah untuk
menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan
masukan dari validator. Tahap ini meliputi: (a) validasi perangkat oleh
para pakar diikuti revisi; (b) uji coba kelompok kecil untuk LKPD. Hasil
tahap (a) dan (b) digunakan sebagai dasar revisi. Langkah berikutnya
adalah (c) uji coba lebih lanjut dengan siswa dalam skala kelompok kecil.
4. Tahap penyebaran (disseminate.) Tahap ini merupakan tahap penggunaan
perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan pada skala yang lebih
luas, misalnya di kelas lain, sekolah lain, dan guru lain. Tujuannya adalah
menguji efektivitas penggunaan perangkat dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, tampak bahwa model 4-D merupakan


model pengembangan yang lebih sistematis dan praktis untuk
mengembangkan perangkat pembelajaran. Model tersebut lebih tepat
digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan perangkat pembelajaran
bukan untuk mengembangkan sistem pembelajaran. Pada pengembangannya
model ini melibatkan penilaian ahli, sehingga sebelum dilakukan uji coba di
lapangan perangkat pembelajaran telah direvisi berdasarkan penilaian, saran
dan masukan para ahli, sehingga menurut peneliti model pengembangan ini
sangat cocok untuk digunakan dalam mengembangkan perangkat
31

pembelajaran matematika. Dengan demikian, model pengembangan yang


peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah model 4-D (four-D model).

3.2 Prosedur Pengembangan Produk


Berdasarkan model pengembangan 4-D, peneliti membuat rancangan
prosedur pengembangan yang terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap pendefinisian
(define), perencanaan (design), dan pengembangan (develop).
1. Pendefenisian (Define)
Tahap pendefenisian ini dilakukan untuk mendefinisikan dan
menetapkan syarat-syarat pembuatan perangkat pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik. Ada lima tahap yang dilakukan pada
kegiatan ini yaitu analisis awal-akhir, analisis peserta didik, analisis tugas,
analisis konsep dan perumusan tujuan pembelajaran.
Tabel 3.1 Analisis Pengembangan Perangkat Pembelajaran yang akan
dikembangkan

Tahap Aspek yang dianalisis Kriteria Ringkasan


analisis kebutuhan
perbaikan
Analisis Tujuan pembejaran Permendikbud No. 22 Masalah dasar
awal matematika Tahun 2016 yang menjadi
akhir Perangkat pembelajaran Permendikbud No. 22 latar belakang
yang digunakan guru Tahun 2016 Tentang dibutuhkannya
untuk melaksankan Standar Proses pengembangan
pembelajaran Pendidikan Dasar dan perangkat
Menengah pembelajaran
Model pembelajaran Permendikbud No. matematika
yang mendukung upaya 103 Tahun 2014
tercapainya tujuan Tentang
pembelajaran Pembelajaran pada
matematika Pendidikan Dasar dan
Pendidikan
Menengah dan
32

Permendikbud No. 22
Tahun 2016 Tentang
Pembelajaran Standar
Proses pada
Pendidikan Dasar dan
Pendidikan
Menengah
Analisis Karakteristik peserta Kemampuan latar Karakteristik
peserta didik dalam belakang dan tingkat peserta didik
didik pembelajaran kemampuan kognitif yang diperlukan
peserta didik dalam model
pembelajaran
Analisis Urutan penyajian materi Kemampuan latar Peta konsep
konsep pembelajaran belakang dan tingkat materi
kemampuan kognitif Pythagoras
peserta didik
Analisis Kompetensi yang Permendikbud No. 24 Kompetensi
tugas dikembangkan dalam Tahun 2016 yang
kegiatan pembelajaran diharapkan
dapat dicapai
oleh siswa yang
berbentuk
indikator
pencapaian
kompetensi
(IPK)

a. Analis awal-akhir
Analisis awal-akhir dilakukan untuk menentukan masalah dasar
yang terjadi pada perangkat pembelajaran yang digunakan guru.
Analisis awal akhir diawali dari pengetahuan, keterampilan dan
sikap awal yang dimiliki peserta didik untuk mencapai tujuan akhir
yaitu tujuan yang tercantum dalam kurikulum. Kesenjangan antara
33

hal-hal yang diketahui peserta didik dengan apa yang seharusnya


akan dicapai peserta didik memerlukan telaah kebutuhan akan materi
sebagai penutup kesenjangan tersebut (Trianto, 2012).
Pada tahap ini, peneliti melihat ketersediaan perangkat
pembelajaran matematika yang digunakan dan kesesuaian perangkat
pembelajaran tersebut dengan kurikulum 2013. Analisis perangkat
pembelajaran dilakukan dengan melakukan identifikasi komponen
Silabus, RPP dan pembuatan LKPD.
b. Analisis Peserta Didik
Analisis peserta didik yaitu menelaah karakter peserta didik
selama pelaksanaan proses pembelajaran. Analisis karakteristik
meliputi latar belakang pengetahuan, motivasi belajar dan
kemampuan kognitif peserta didik agar dapat mengembangkan
perangkat pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta
didik. Menurut Endang Mulyatiningsih (2014) bahwa semua proses
pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.
c. Analisis Konsep
Analisis konsep diperlukan untuk mengidentifikasi dan
menyusun secara sistematis materi yang diangkat dalam
pengembangan perangkat pembelajaran. Peneliti melakukan analisis
kurikulum tentang materi yang diangkat sebagai pokok kajian,
menentukan KD sesuai materi yang dipilih dan membagi materi
pembelajaran menjadi beberapa pertemuan dengan alokasi waktu
yang sesuai untuk materi tersebut.
e. Analisis tugas
Pada tahap ini dilakukan untuk menganalisis tugas-tugas pokok
yang harus dikuasai peserta didik selama proses pembelajaran
(Thiagarajan dalam Endang Mulyatiningsih, 2014). Tujuan tugas-
tugas pokok yang harus dikuasai peserta didik adalah agar peserta
didik dapat mencapai kompetensi minimal. Analisis yang dilakukan
34

terdiri dari analisis terhadap Kompetensi Dasar (KD) terkait materi


yang dikembangkan.
d. Perumusan Tujuan Pembelajaran
Perumusan tujuan pembelajaran dilakukan untuk mengetahui
perubahan perilaku yang dapat dicapai oleh peserta didik. Perumusan
tujuan pembelajaran dilakukan dengan cara merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan IPK yang telah dibuat sebelumnya.
Berdasarkan kelima tahap tersebut, hasil analisis ini digunakan
dalam mengembangkan silabus, RPP dan LKPD menggunakan
model problem based learning pada materi pythagoras.

2. Perancangan (design)
Tahap perancangan adalah tahap untuk menentukan dan
menyiapkan rancangan awal dari perangkat pembelajaran yang akan
dikembangkan (Endang Mulyaningsih, 2014). Peneliti akan
menciptakan perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, dan LKPD
menggunakan model problem based learning. Sejalan dengan itu,
silabus dan RPP yang dikembangkan berpedoman pada Kurikulum
2013 yang mengacu pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016.
Bentuk kegiatan dan tahap pengembangan perangkat akan disesuaikan
dengan tahap-tahap model problem based learning. Kemudian pada
tahap ini perangkat yang dirancang akan disesuaikan dengan kebutuhan
dan masukan dari dosen pembimbing. Adapun kegiatan pada tahap ini
antara lain:
a. Pemilihan media
Kegiatan ini dilakukan untuk menentukan media yang tepat
untuk menunjang materi pembelajaran. Pada pemilihan media
disesuaikan dengan karakteritik peserta didik agar dapat
mempermudah peserta didik untuk memahami materi. Media yang
digunakan pada penelitiaan ini adalah media cetak yang berupa
silabus, RPP dan LKPD.
35

1. Silabus
Silabus dijadikan sebagai acuan pada pengembangan
perangkat. Kegiatan pembelajaran yang diterapkan pada silabus
dengan pendekatan saintifik antara lain: (1) mengamati; (2)
menanya; (3) mengumpulkan informasi; (4) menalar; dan (5)
mengomunikasikan.
2. RPP
Kegiatan pembelajaran pada RPP disesuaikan dengan
langkah- langkah pembelajaran problem based learning dan
pendekatan saintifik. Sebagai acuan RPP peneliti berpedoman
pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 yang memuat
komponen (1) identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan; (2)
identitas mata pelajaran (3) kelas/semester; (4) materi pokok dan
materi pembelajaran; (5) alokasi waktu; (6) kompetensi inti; (7)
kompetensi dasar; (8) indikator pencapaian kompetensi yang
dirumuskan berdasarkan KD; (9) tujuan pembelajaran; (10) materi
pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur;
(11) model, pendekatan, dan metode yang digunakan; (12) alat,
media, bahan, dan sumber belajar; (13) langkah-langkah kegiatan
pembelajaran; (14) teknik penilaian dari aspek pengetahuan dan
keterampilan.
3. LKPD
Pembuatan LKPD akan disesuaikan dengan RPP yang tiap
langkah-langkah kegiatannya menggunakan tahapan model
problem based learning dan pendekatan saintifik, sehingga
penyusunan struktur LKPD yang disajikan akan tergambar
model dan pendekatan tersebut.
b. Rancangan Awal
Pada tahap ini membuat awal atau rancangan Silabus, RPP dan
LKPD yang akan dikembangkan. Beberapa isi rancangan perangkat
pembelajaran yang dibuat antara lain sebagai berikut.
36

1. Rancangan Silabus
Komponen silabus mengikuti Permendikbud No. 22 Tahun
2016 tentang standar proses. Kegiatan pembelajaran pada silabus
dibuat dengan pendekatan saintifik dan model problem based
learning. Silabus dirancang untuk satu KD yaitu KD 3.6 dan KD
4.6 yang tercantum dalam Permendikbud No. 24 Tahun 2016.
Pada Silabus dirumuskan IPK yang didasari dari KD 3.6 dan KD
4.6.
2. Rancangan RPP
RPP dirancang sebanyak untuk enam kali pertemuan. Acuan
komponen RPP merujuk pada Permendikbud No. 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses. Langkah-langkah pembelajaran pada RPP
dibuat menggunakan pendekatan saintifik dan model problem
based learning.
3. Rancangan LKPD
LKPD dirancang sebanyak enam buah. Isi dari rancangan
LKPD dibuat dengan mengikuti enam tahapan model problem
based learning. Tahap pertama yaitu orientasi peserta didik
terhadap masalah, dapat berupa pemberian masalah diawal dengan
sajian berupa gambar maupun wacana yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari. Tahap kedua yaitu mengorganisasi peserta
didik belajar, peserta didik merancang dan membuat awal untuk
penyelesaian masalah. Tahap ketiga yaitu penyelidikan individu
dan kelompok, peserta didik telah dapat menyelesaikan masalah.
Tahap keempat yaitu peserta didik dapat mengembangkan dan
menyajikan hasil kerja dari pemecahan masalah. Dan tahap kelima
yaitu peserta didik mengevaluasi hasil dengan menerima saran
serta dapat menarik sebuah kesimpulan.
3. Pengembangan (develop)
Menurut Trianto (2012) tujuan tahap ini adalah untuk
menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi
37

berdasarkan masukan para ahli. Adapun tahap yang dilakukan


peneliti pada tahap ini yaitu:
a. Validasi
Validasi produk digunakan untuk mengetahui tingkat
kesahihan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. perangkat
pembelajaran yang telah dikembangkan kemudian dikonsultasikan
kepada dosen pembimbing guna mendapatkan saran dan masukan
menjadi lebih baik hingga perangkat pembelajaran siap untuk
divalidasi oleh validator. Kemudian dilakukan validasi terhadap
perangkat pembelajaran oleh validator yaitu 2 orang dosen
Pendidikan Matematika dan seorang guru matematika. Validasi
produk perangkat pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
lembar validasi yang diisi dan dinilai oleh validator.
b. Revisi
Setelah perangkat pembelajaran divalidasi oleh validator,
peneliti akan menganalisis lembar validasi. Dari hasil analisis lembar
validasi akan diperoleh data kualitatif berupa komentar dan saran
perbaikan, serta data kuantitatif berupa skor validitas. Jika skor
validitas belum menunjukkan kriteria valid, maka peneliti akan
melakukan validasi kembali setelah melakukan revisi produk sesuai
dengan komentar dan saran perbaikan yang diperoleh dari para
validator.
c.Evaluasi satu-satu
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan evaluasi formatif
dari Tessmer. produk yang direvisi dan dinyatakan layak untuk di uji
coba oleh validator selanjutnya akan dilakukan evaluasi satu-satu.
Evaluasi ini dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait reaksi
dan kendala dari peserta didik saat menggunakan produk yang
digunakan. Reaksi dan kesulitan yang dialami peserta didik dalam
menggunakan produk yang dikembangkan akan menjadi masukan
bagi peneliti untuk melakukan revisi produk. Produk yang diuji
38

coba yaitu LKPD. Subjek evaluasi satu-satu adalah 3 orang


peserta didik.
d. Uji coba
Apabila perangkat pembelajaran telah dinilai valid, maka
dilakukan uji coba kelompok kecil. Uji coba kelompok kecil
dilakukan pada 6 orang peserta didik kelas VIII dengan kemampuan
akademis yang heterogen. Peserta didik diminta untuk menggunakan
LKPD yang dikembangkan oleh peneliti. Kemudian menggunakan
LKPD peserta didik diminta mengisi angket respon yang bertujuan
untuk menilai kepraktisan LKPD tersebut. Peneliti akan melakukan
analisis angket respon peserta didik dan melakukan revisi LKPD
sesuai saran dan komentar pada angket tersebut.
4. Penyebaran (disseminate)
Tahap penyebaran, perangkat pembelajaran yang telah
dikembangkan dan memenuhi kriteria valid dan praktis disajikan
menjadi sebuah buku yang kemudian disebar luaskan untuk digunakan
oleh SMP Juara Pekanbaru. Pada tahap ini peneliti akan menyerahkan
kepada SMP Juara Pekanbaru.
Berikut adalah bagan model 4-D dilakukan peneliti dapat dilihat
pada bagan berikut.
39

START

Analisis awal-akhir, analisis peserta didik, analisis konsep,


Define
analisis tugas dan spesifikasi tujuan
(Pendefenisian)

Merancang perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP dan LKPD Design


(Perancangan)

Membuat perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP dan LKPD

Validasi silabus, RPP


Evaluasi satu-satu
dan LKPD

Analisis

Tidak
Revisi
Valid?

Ya Develop
(Pengembangan)
Uji coba kelompok kecil untuk LKPD

Analisis LKPD
Tidak
Revisi

Praktis? Ya

Ujicoba kelompok besar untuk LKPD


Tidak
Revisi
Praktis? Ya

penyebaran
Perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP dan LKPD yang valid dan praktis (desseminate)

END
Gambar 3.1 Modifikasi Bagan Pengembangan silabus, RPP dan LKPD
(Thiagarajan dalam Trianto, 2015).
40

3.3 Data dan Instrumen Penelitian


a. Jenis Data
1. Data Kualitatif
Data kualitatif berasal dari kritik, saran dan komentar dari validator
dan peserta didik terhadap perangkat pembelajaran dengan model
problem based learning pada materi pythagoras kelas VII SMP/MTs.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif pada penelitian ini yaitu data berupa skor validitas
produk yang diperoleh dari hasil validasi oleh para validator. Data
kuantitatif ini dijadikan sebagai penentuan kualitas produk yang
dikembangkan berupa perangkat pembelajaran dengan model problem
based learning pada materi pythagoras VII SMP/MTs.
b. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen dalam penelitian ini akan digunakan untuk mengukur
kualitas produk yang dikembangkan, yaitu valid dan praktis. Adapun
instrumennya adalah sebagai berikut.
1). Lembar Validasi Silabus
Lembar validasi silabus dibuat untuk menilai beberapa aspek yaitu:
(1) Komponen Silabus; (2) kesesuaian KD dengan IPK; (3) kesesuaian
KD dengan materi pembelajaran; (4) kesesuaian kegiatan pembelajaran
dengan model problem based learning (PBL); (5) Ketepatan alokasi
waktu; (6) Sumber belajar; (7) Penilaian hasil belajar. Mengacu pada
kajian teoritis, terkait dengan aspek penilaian silabus, maka kisi-kisi
pengembangan lembar validitas silabus seperti tabel berikut.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Validasi Silabus
Aspek yang dinilai Butir Pernyataan Nomor
Butir
Komponen Mencantumkan nama satuan 1
kelengkapan identitas pendidikan, Mata pelajaran, Kelas/
silabus Semester, Materi pokok, Alokasi
waktu, Kompetensi inti
Kesesuaian KD Rumusan IPK mengacu pada KD 2
dengan IPK Rumusan IPK menggunakan kata 3
41

kerja operasional yang dapat diukur


Kesesuaian KD Pembagian materi pembelajaran 4
dengan materi sesuai atau mendukung pencapaian
pembelajaran KD
Kesesuaian kegiatan Kegiatan pembelajaran sesuai 5-9
pembelajaran dengan dengan kegiatan orientasi siswa
model PBL pada masalah, Mengorganisasikan
siswa untuk belajar, Membimbing
penyelidikan individual maupun
kelompok, Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya, dan
Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
Kesesuaian kegiatan Kegiatan pembelajaran sesuai 10-14
pembelajaran dengan dengan kegiatan mengamati,
pendekatan saintifik Kegiatan pembelajaran sesuai
dengankegiatan menanya, Kegiatan
pembelajaran sesuai
dengankegiatan mengumpulkan
informasi, Kegiatan pembelajaran
sesuai dengan kegiatan menalar,
dan Kegiatan pembelajaran sesuai
dengankegiatan
mengkomunikasikan.
Ketepatan alokasi Ketepatan alokasi waktu dengan 15
waktu materi pembelajaran
Penilaian hasil belajar Sumber belajar yang dipilih 16-17
mendukung ketercapaian KD, dan
Kesuaian sumber belajar dengan
tingkat berpikir peserta didik kelas
VIII
Sumber: Modifikasi Sa’dun Akbar (2015)

2). Lembar Validasi RPP


Lembar validasi RPP dibuat untuk menilai beberapa aspek yaitu:
(1) Identitas RPP; (2) Kejelasan rumusan Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK); (3) Rumusan tujuan pembelajaran; (4)
Kesesuaian materi pembelajaran; (5) Kesesuaian model, pendekatan,
dan metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran; (6)
Kesesuaian media, alat/bahan, dan sumber belajar dengan materi dan
tujuan pembelajaran; (7) Kesesuaian langkah-langkah pembelajaran
42

dengan model problem based learning dan pendekatan saintifik; (8)


Penilaian. Mengacu pada kajian teoritis, terkait dengan aspek
penilaian RPP, maka kisi-kisi pengembangan lembar validitas RPP
seperti tabel berikut:
Berikut adalah rincian aspek penilaian pada lembar validasi RPP
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Validasi RPP
Aspek yang dinilai Butir Penilaian Nomor
Butir
Identitas RPP Mencantumkan kelengkapan identitas 1-2
RPP dan komponen RPP
Kejelasan rumusan Rumusan IPK sesuai dengan KD dan 3-4
Indikator Pencapaian menggunakan kata kerja operasional yang
Kompetensi (IPK) dapat diukur
Kejelasan Rumusan Rumusan tujuan pembelajaran sesuai 5-7
tujuan pembelajaran dengan IPK, menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diukur dan
Rumusan tujuan pembelajaran
menggunakan ABCD (audience,
behavior, condition, degree)
Kesesuaian materi Kesesuaian materi pembelajaran dengan 8
pembelajaran KD dan tujuan pembelajaran
Materi pembelajaran memuat fakta, 9
konsep, prinsip, dan prosedur
Kesesuaian model, Model pembelajaran yang digunakan 10
pendekatan, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
metode pembelajaran Pendekatan pembelajaran yang 11
dengan tujuan mendorong tercapainya tujuan
pembelajaran pembelajaran dan menumbuhkan
keaktifan siswa
Metode pembelajaran yang digunakan 12
sesuai dengan tujuan pembelajaran
Kesesuaian media, Kesesuaian media, alat/bahan 13
alat/bahan, dan pembelajaran yang digunakan dengan
sumber belajar materi pembelajaran
dengan materi dan Kesesuaian sumber belajar yang 14
tujuan pembelajaran digunakan dengan materi pembelajaran
Sumber belajar yang digunakan bervariasi 15
mampu membantu siswa untuk belajar
Kesesuaian Kegiaan pembelajaran terdiri atas 16-34
langkah-langkah kegiatan pendahuluan, inti dan penutup
pembelajaran Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan
dengan model fase PBL dan pendekatan saintifik
problem based
learning dan
pendekatan
43

saintifik
Penilaian Kesesuaian instrumen penilaian dengan 35
IPK, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan
(Sumber : Adaptasi Sa’dun Akbar, 2015)

3). Lembar Validasi LKPD


Lembar validasi LKPD dibuat untuk menilai beberapa aspek
yaitu: (1) komponen LKPD; (2) kesesuaian materi pembelajaran; (3)
kesesuaian langkah-langkah LKPD dengan model problem based
learning (PBL); (4) kesesuaian LKPD dengan syarat didaktik; (5)
kesesuaian LKPD dengan syarat kontruksi; dan (6) kesesuaian LKPD
dengan syarat teknis. Mengacu pada kajian teoritis, terkait dengan
aspek penilaian LKPD, maka kisi-kisi pengembangan lembar validitas
LKPD seperti tabel berikut:
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Validasi LKPD
Aspek yang Butir Pernyataan Nomor
dinilai Butir
Komponen Kecukupan ruang untuk identitas siswa 1
Lembar Kerja Judul materi 2
Peserta Didik Kejelasan tujuan pembelajaran 3
(LKPD) Kejelasan petunjuk LKPD 4
Kesesuaian Materi pembelajaran sesuai dengan KD 5
materi Materi pembelajaran sesuai dengan IPK 6
pembelajaran Kelengkapan materi yang disajikan 7
Penyajian materi sesuai dengan tingkat 8
pengetahuan siswa
Kesesuaian Memuat kegiatan model Problem Based 9-18
langkah- Learning (PBL)
langkah LKPD
dengan model
Problem
Based
Learning
(PBL) dan
pendekatan
saintifik
Kesesuaian Permasalahan yang disajikan mendorong siswa 19
LKPD dengan membangun pengetahuannya sendiri
syarat didaktik Permasalahan yang disajikan dapat mendorong 20
siswa mengetahui kegunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari
44

Kesesuaian Penggunaan bahasa yang mudah dipahami 21


LKPD dengan
syarat Penggunaan bahasa komunikatif tidak 22
kontruksi menimbulkan makna ganda
Struktur kalimat yang sesuai dengan 23
pemahaman berpikir siswa SMP/MTs
Kecukupan tempat yang digunakan untuk 24
mengisi LKPD
Kesesuaian pertanyaan dengan tingkat 25
kemampuan siswa kelas VIII SMP/MTs
Kesesuaian Tulisan dapat dibaca dengan jelas 26
LKPD dengan Kesesuaian perbandingan besarnya huruf 27
syarat teknis dengan besarnya gambar
Kesesuaian kombinasi dan komposisi warna 28
teks
Kesesuaian kombinasi dan komposisi warna 29
gambar
Tampilan cover LKPD menarik 30
Tata letak bagian di LKPD tepat 31
(Sumber : Adaptasi Sa’dun Akbar, 2015)

3.4 Angket respon peserta didik


Angkat respon peserta didik digunakan untuk melihat bagaimana respon
peserta didik terhadap pengembangan perangkat pembelajaran berupa LKPD
guna untuk mengukur kepraktisan LKPD yang telah digunakan selama proses
pembelajaran. Terdapat sejumlah pernyataan yang kemudian dijawab oleh
peserta didik setelah LKPD diuji cobakan. Angket respon peserta didik dibuat
untuk menilai aspek materi, tampilan, dan kemudahan penggunaan LKPD.
Berikut adalah rincian aspek penilaian angket respon peserta didik.
Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Respon Peserta didik
Pernyataan yang dinilai Nomor Butir
Komponen dan petunjuk penggunaan LKPD 1-2
Isi LKPD 3-8
Kemudahan penggunaan LKPD 9-11
Tampilan LKPD 12-15
(Sumber: Adaptasi Isra Nurmei Yenti, 2014)
Lembar angket respon peserta didik menggunakan skala Likert dengan
empat skala yaitu 1 (sangat tidak sesuai), 2 (tidak sesuai), 3 (sesuai), dan 4
45

(sangat sesuai). Responden akan memilih jawaban sesuai dengan pendapat


responden.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Pada tahap ini, digunakan angket sebagai teknik pengumpulan data.
Lembar validasi akan diisi oleh validator. Validator dilakukan oleh dua dosen
matematika dan seorang guru matematika untuk mengukur kevalidan silabus,
RPP, dan LKPD yang dikembangkan. Lembar validasi yang digunakan
berupa formulir yang berisi pernyataan-pernyataan menggunakan skala Likert
dengan 4 skala yaitu 1 (sangat tidak sesuai), 2 (tidak sesuai), 3 (sesuai), 4
(sangat sesuai). Kemudian peserta didik diminta untuk mengisi LKPD dan
angket dalam penggunaan LKPD tersebut. Angket yang digunakan berupa
formulir yang berisi pernyataan-pernyataan menggunakan skala Likert
dengan 4 skala yaitu 1 (sangat tidak sesuai), 2 (tidak sesuai), 3 (sesuai), 4
(sangat sesuai)

3.6 Teknik Analisis Data


a. Analisis hasil lembar validasi Silabus, RPP dan LKPD
Analisis data hasil penilaian validator dilakukan untuk menilai
kevalidan silabus, RPP dan LKPD yang dikembangkan. Analisis data dari
lembar validasi menggunakan rumus sebagai berikut:
n

∑Vi
T x = i=1
n
(diadaptasi dari Anas Sudijono, 2011)
Keterangan
TV : rata-rata total validitas
Vi : rata-rata validasi validator ke-i
n : banyak validator
Pada penelitian ini, skor penilaian lembar validasi menggunakan skala
likert dengan nilai 1 sebagai skor terendah dan4 sebagai skor tertinggi.
Penentuan rentang dapat diketahui melalui skor tertinggi dikurang skor
46

terendah dibagai skor tertinggi. Selanjutnya penentuan rata-rata validitas


perangkat pembelajaran yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.6 Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran
Interval Kategori
3 , 25 ≤ x <4 Sangat valid
2 ,50 ≤ x <3 ,25 Valid
1 ,75 ≤ x< 2 ,5 0 Kurang valid
1 , 00≤ x <1 ,75 Tidak Valid
(Sumber : Eko Putro Widoyoko, 2012)
Perangkat pembelajaran layak diujicobakan jika memenuhi kriteria
valid dengan rata-rata skor minimum adalah 2,50 . Perangkat pembelajaran
dinyatakan valid jika sudah memenuhi kategori valid atau sangat valid.
b. Analisis hasil angket respon peserta didik
Data kepraktisan perangkat pembelajaran diperoleh dari angket
respon peserta didik. Analisis data hasil respon peserta didik dilakukan
untuk menilai kepraktisan LKPD yang dikembangkan. Analisis data
hasil dari angket respon peserta didik menggunakan rumus sebagai
berikut:
n

∑ pi
i=1
T p=
n
(diadaptasi dari Anas Sudijono, 2011)
Keterangan:
Tp : rata-rata total praktikalitas
pi : rata-rata praktikalitas praktisi ke-i
n : banyaknya praktisi
Skor penilaian lembar angket respon peserta didik menggunakan
skala likert dengan nilai 1 sebagai skor terendah dan4 sebagai skor
tertinggi. Adapun kriteria praktikalitas LKPD adalah sebagai berikut.
47

Tabel 12. Kriteria Tingkat Kepraktisan LKPD


Interval Kategori
3 , 25 ≤T p <4 Sangat Praktis
2 ,50 ≤ T p< 3 ,25 Praktis
1 ,75 ≤ T p< 2, 5 0 Kurang Praktis
1 , 00≤ T p <1 ,75 Tidak Praktis
(Sumber : Eko Putro Widoyoko, 2012)
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan praktis
jika memenuhi nilai lebih dari atau sama dengan 2,50 . Perangkat
pembelajaran dinyatakan praktis jika sudah memenuhi kategori praktis
atau sangat praktis.

Anda mungkin juga menyukai