METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D. Penelitian ini berpusat untuk
pembelajaran pada materi bangun ruang sisi datar (kubus dan balok).
Penelitian ini telah dilaksanakan di MTs Aisyiyah yang berlokasi di Jalan Masjid
Raya Al Firdaus No. 806 Deli Serdang pada siswa kelas VIII semester II Tahun Pelajaran
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Aisyiyah tahun ajaran
2018/2019, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah media pembelajaran matematika
dengan bantuan macromedia flash pada materi bangun ruang sisi datar kubus dan balok.
3.4.Definisi Operasional
51
52
Beberapa istilah dalam penelitian ini perlu didefenisikan secara operasional agar tidak
menimbulkan kesalah pahaman dan untuk memberi arah yang jelas dalam pelaksanaannya.
1.Media pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran yang digunakan untuk memotivasi
pembelajaran.
bangun yang berhubungan dengan kedudukan bidang, garis, sudut dan hubungannya
4. Praktis adalah sesuatu yang mudah digunakan atau sesuatu yang bisa digunakan
seefisien mungkin.
5. Efektif adalah tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu cara atau usaha
model penelitian dan pengembangan 4D terdisi atas 4 tahap utama, yaitu define, design,
develop, dan disseminate. Menurut Trianto (2013: 189), model pengembangan 4D dapat
53
penyebaran. Penerapan langkah utama dalam penelitian tidak hanya menurut versi asli
pembelajaran berbantuan macromedia flash ini, namun dalam penelitian ini peneliti
bahwa model ini digunakan untuk semua siswa normal dan tidak memungkinkan melakukan
semua tahapan model 4D secara mendetail karena adanya beberapa keterbatasan. Model 4D
Penelitian ini dibagi ke dalam dua tahapan. Tahap pertama yaitu pengembangan
meliputi desain media pembelajaran, validasi isi materi pelajaran, serta validasi ahli media
pembelajaran. Tahap kedua dalam penelitian ini adalah mengujicobakan media pembelajaran
berbantuan macromedia flash di kelas VIII MTs Aisyiyah Deli Serdang tahun ajaran
Pendefinisian
Depan
(Define)
Perumusan Tujuan Pembelajaran Analisis Konsep
Perancangan
materi Bahan ajar
(Design)
Prototipe I
Uji Keterbacaan/
Uji Coba Terbatas Revisi
Pengembangan (Development)
Siswa Guru
Analisis Uji
Keterbatasan Revisi Prototipe III
Revisi
sebagai berikut :
Tahap define adalah tahap untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat- syarat
pembelajaran. Tahap define ini mencakup lima langkah pokok, yaitu analisis siswa (learner
analysis), analisis kebutuhan media, analisis konsep (concept analysis) dan perumusan tujuan
pembelajaran.
karakteristik siswa yang sesuai dengan desain pengembangan media pembelajaran. Analisis
siswa dalam penelitian ini merupakan telaah tentang karakteristik siswa kelas kelas VIII MTs
Aisyiyah yang sesuai dengan rancangan dan pengembangan materi kubus dan balok.
dengan topik pembelajaran, media, format dan bahasa yang dipilih. Analisis siswa dilakukan
untuk mendapatkan gambaran karakteristik siswa, antara lain: (1) tingkat kemampuan atau
dimiliki dan dapat dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Masalah yang dihadapi oleh guru pada MTs yaitu salah satunya kesulitan dalam
kesulitan menjabarkan materi, dan kesulitan dalam menentukan metode mengajar untuk
mengembangkan media pembelajaran. Sedangkan masalah dari siswa MTs yaitu kesulitan
siswa dalam memahami materi pembelajaran yang diakibatkan oleh kesulitan guru dalam
mengembangkan media pembelajaran khususnya pada materi kubus dan balok pada kelas
Untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh guru dan siswa tersebut dilakukan
menggunakan Macromedia flash yaitu pada mata pelajaran matematika pokok bahasan kubus
dan balok.
Di MTs Aisyiyah khusunya pada kelas VIII untuk mata pelajaran matematika,
dipelajari pokok bahasan kubus dan balok pada semester genap, sehingga peneliti dapat
Untuk mendukung analisis konsep ini, analisis-analisis yang perlu dilakukan adalah
menganalisis materi pelajaran yang ditujukan kepada MTs Aisyiyah pada penelitian ini yaitu
materi kubus dan balok dengan berbantuan macromedia flash kelas VIII MTs Aisyiyah.
Kemudian menyusunnya ke dalam bentuk hirarki dan merinci konsep- konsep individu ke
dalam hal yang kritis dan relevan. Analisis konsep berkaitan dengan analisis materi siswa.
Dengan adanya peta konsep dapat memudahkan siswa memahami materi. Hasil analisis ini
KUBUS BALOK
UNSUR-UNSUR
JARING-JARING
LUAS PERMUKAAN
DAN VOLUME
dilakukan untuk menjabarkan indikator pencapaian hasil belajar menjadi indikator yang lebih
spesifik yang disesuaikan berdasarkan hasil analisis materi dan analisis tugas yang telah
yang harus dilakukan pada tahap ini, yaitu: (1) Pembuatan story board yang meliputi
pembuatan sketsa atau gambaran layar berupa halaman dan frame, selanjutnya pemilihan
58
warna, tipe tulisan, jalan cerita dan juga pemilihan animasi yang sesuai. (2) Penataan materi
dalam media pembelajaran yang meliputi tata letak (layout) yang akan digunakan, (3)
Pembuatan skenario pembelajaran yang meliputi urutan materi yang akan disampaikan. (4)
Pembuatan LKS yang mengacu pada materi pembelajaran yang divisualisasikan dengan
yang baik yang telah direvisi berdasarkan masukan para ahli (validator) dan data yang
diperoleh dari uji coba lapangan. Tahap pengembangan ini dilakukan oleh peneliti guna
pembelajaran yang dirancang. Terdapat dua langkah yang dilakukan pada tahap ini, yaitu :
media pembelajaran, validasi dilakukan oleh bebrapa ahli. Ahli yang dimaksud adalah
masukan atau saran guna menyempurnakan media pembelajaran yang telah dibuat.
Penilaian para ahli meliputi validasi isi yang mencakup semua media
menghasilkan draft II yang layak digunakan. Hasil validasi para ahli digunakan
instrumen. Secara umum validasi meliputi: format, bahasa, ilustrasi, isi (materi) dan
tujuan pembelajaran.
59
dilakukan uji coba di MTs Aisyayiah. Tahap ini dilakukan untuk melihat efektivitas
Adapun rancangan uji coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah one
shot case study atau disebut juga dengan one-group posttest-only design. Rancangan
Treatment Postest
X O
Keterangan:
dikembangkan
Data yang diperoleh dari hasil uji coba I dianalisis dan dijadikan acuan
revisi media pembelajaran untuk uji coba berikutnya sampai diperoleh kesimpulan
bahwa kriteria efektif telah dipenuhi. Pada setiap tahap uji coba akan dicatat data
yang diperlukan yaitu bagaimana kemampuan spasial siswa, bagaimana respon siswa
dari uji coba pertama dan uji coba berikutnya. Pada akhir uji coba akan diperoleh
dilakukan untuk mempromosikan produk pengembangan agar bisa diterima pengguna, baik
individu, suatu kelompok, atau sistem. Diseminasi bisa dilakukan di kelas lain dengan tujuan
dapat juga dilakukan melalui sebuah proses penularan kepada para praktisi pembelajaran
terkait dalam suatu forum tertentu. Bentuk diseminasi ini dengan tujuan untuk mendapatkan
agar siap diadopsi oleh para pengguna produk. Tahap penyebaran dimaksudkan untuk
secara terbatas pada guru dan peserta didik dan hanya dilakukan disekolah tempat peneliti
1) Lembar Angket
Lembar angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket untuk ahli
materi pelajaran, lembar angket untuk ahli media pembelajaran, lembar angket kepraktisan
media pembelajaran untuk guru pelajaran matematika dan lembar angket untuk siswa yang
61
meliputi angket motivasi belajar dan angket respon siswa terhadap media pembelajaran.
Lembar angket untuk ahli materi pelajaran digunakan untuk memperoleh data tentang
kualitas isi materi pelajaran dan aspek sistem penyampaian pelajaran yang akan diisi oleh
guru bidang studi matematika. Kemudian lembar angket ahli media pembelajaran digunakan
untuk memperoleh data mengenai kualitas media pembelajaran yang digunakan. Selanjutnya
angket untuk siswa digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi belajar siswa dan
Dalam hai ini, lembar angket digunakan untuk memperoleh data mengenai kualitas isi
materi pelajaran matematika dan aspek sistem penyampaian pelajaran yang terdapat
Berikut akan disajikan kisi-kisi instrumen penelitian kualitas media untuk ahli materi
pelajaran matematika.
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas Media untuk Ahli Materi
Pelajaran
kurikulum
Kedalaman materi 1
pembelajran
62
pembelajran
Kualitas pendahuluan 1
Waktu penyajian 1
mudah dipahami
Jumlah 15
Lembar angket ini digunakan untuk memperoleh data mengenai kualitas media
pembelajaran yang digunakan. Untuk menjalankan proses belajar mengajar yang baik,
63
kelayakan media sangat mempengaruhi proses pembelajaran. Berikut akan disajikan kisi-kisi
instrumen penelitian mengenai kualitas media pembelajaran untuk ahli media pembelajaran.
Jumlah
Aspek Indikator
Butir
Perintah-perintah dalam 1
mudah digunakan
seimbang
padat
dipahami
Jumlah 15
Angket ini diisi oleh siswa yang mengikuti pembelajaran matematika menggunakan
menjadi tolak ukur dalam penyusunan media ini adalah media dikatakan praktis apabila
memenuhi kriteria aspek efektif, interaktif, efisien, menarik, dan kreatif. Berikut
macromedia flash.
65
Aspek Efektif 1
Aspek Interaktif 2
Aspek Menarik 3
Aspek Efisien 4
Aspek Kreatif 5
berbantuan macromedia flash digunakan angket terstruktur yang akan disebarkan kepada
sampel yaitu siswa Setiap nomor dalam angket ini mempunyai jawaban sangat setuju, setuju,
Sedangkan pemberian skor untuk tiap jawaban angket dengan pernyataan positif
diberikan nilai dengan menggunakan skala Likert 1 sampai 4, yaitu untuk jawaban sangat
setuju dengan skor 4, setuju dengan skor 3, tidak setuju dengan skor 2 dan sangat tidak setuju
dengan skor 1.
kemampuan spasial yang diberikan berbentuk uraian dengan kisi-kisi sebagai berikut:
66
Nomor
Aspek Indikator Kemampuan Spasial Siswa
Soal
membayangkannya.
pembayangan.
Berdasarkan kisi-kisi tersebut kemudian disusun soal untuk diujikan. Sebelum diujikan,
soal tersebut divalidasi terlebih dahulu oleh guru matematika. Setelah itu soal diujicobakan di
Sedangkan pemberian skor untuk tiap jawaban angket dengan pernyataan positif
diberikan nilai dengan menggunakan skala Likert 1 sampai 4, yaitu untuk jawaban sangat
setuju dengan skor 4, setuju dengan skor 3, tidak setuju dengan skor 2 dan sangat tidak setuju
dengan skor 1. Sedangkan untuk jawaban angket dengan pernyataan negatif, diberikan nilai
sebaliknya yaitu 4 untuk jawaban sangat tidak setuju, 3 untuk jawaban tidak setuju, 2 untuk
Sangat setuju 4
Setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat setuju 1
Setuju 2
Tidak setuju 3
pembelajaran berbantuan macromedia flash adalah skala penilaian yang bertujuan untuk
mengetahui tanggapan siswa terhadap media pembelajaran. Teknik yang digunakan untuk
memperoleh data respon siswa dilakukan dengan membagikan angket pada setiap siswa.
Jumlah 10
berdasarkan data-data yang diperoleh. Data-data yang diperoleh dari hasil penilaian diolah
Analisis berikut ini berlaku untuk validasi media pembelajaran matematika siswa.
berdasarkan rata-rata skor dari masing-masing media pembelajaran yang telah divalidasi.
Selanjutnya media tersebut direvisi berdasarkan koreksi dan saran validator. Kegiatan
penentuan nilai rata-rata total aspek penilaian kevalidan mengikuti langkah-langkah berikut:
70
tabel yang meliputi : aspek (Ai), indikator (Ii), dan nilai Vji untuk tiap-tiap ahli.
2) Menentukan rata-rata nilai dari ahli untuk setiap indikator dengan rumus
∑𝑛
𝑗=1 𝑉𝑗𝑖
𝐼𝑖 = (Sinaga, 2007: 160)
𝑛
Keterangan:
𝑉𝑗𝑖 adalah data nilai dari penilaian ke-j terhadap indikator ke-i
∑𝑛
𝑗=1 𝐼𝑖𝑗
𝐴𝑖 = (Sinaga, 2007:160)
𝑚
Keterangan:
𝐼𝑖𝑗 adalah rata-rata untuk aspek ke-i indikator ke-j m adalah banyaknya
4) Menentukan nilai Va atau nilai rata-rata nilai untuk semua aspek dengan
rumus:
∑𝑛
𝑖=1 𝐴𝑖
Va = (Sinaga, 2007:160)
𝑛
Keterangan:
Selanjutnya nilai Va atau nilai rata-rata total ini dirujuk pada interval
berikut:
Va = 5 : Sangat Valid
baik jika minimal berada pada kriteria kevalidan “valid”. Jika derajat validitas di
bawah valid, maka perlu dilakukan revisi berdasarkan saran dari validator.
Demikian seterusnya hingga diperoleh media pembelajaran yang ideal dari ukuran
matematika yang digunakan pada materi kubus dan balok, dilakukan perhitungan
sebagai berikut:
𝐹
K= x 100% (Sugiyono, 2016)
𝑁×𝐼×𝑅
Keterangan:
72
R : Jumlah responden
media pembelajaran berbantuan macromedia flash yang dikembangkan dalam penelitian ini
dikatakan praktis apabila skor rata-rata yang diperoleh dari angket yang didapat dari jawaban
yang dikembangkan minimal 76% atau dengan kategori praktis. Skor rata-rata aspek dapat
yang tertera pada tabel 3.4, sehingga didapatkan pedoman pengubahan pada tabel berikut:
76 <x<86 Praktis
(Purwanto: 2009)
74
Dalam penelitian ini, hasil belajar siswa ditinjau dari kemampuan spasialnya dengan
mengganakan tes kemampuan spasial. Tes ini diberikan pada setiap akhir pertemuan
terhadap materi yang telah dipelajarinya.Secara individu siswa dikatakan tuntas jika
memperoleh nilai paling kecil 2,51 dengan predikat B-, sedangkan secara klasikal minimal
persentase siswa yang tuntas mencapai 85%. Interval skor penentuan tingkat penguasaan
Tahun 2014
Nilai Ketuntasan
3,85 – 4,00 A
3,51 – 3,84 A-
3,18 – 3,50 B+
2,85 – 3,17 B
2,51 – 2,84 B-
2,18 – 2,50 C+
75
1,85 – 2,17 C
1,51 – 1,84 C-
1,18 – 1,50 D+
1,00 - 1,17 D
mengetahui penguasaan siswa terhadap materi yang telah disampaikan dengan acuan berikut:
2 54<NKS<65 Rendah
3 65<NKS<79 Sedang
4 79<NKS<89 Tinggi
Apabila kriteria di atas belum terpenuhi maka perlu diadakan peninjauan ulang proses
dan hasil pembelajaran yang sudah dilakukan» kemudian dilakukan uji coba ulang.
76
dimana nilai 1 untuk kriteria jawaban positif dan nilai 0 untuk kriteria jawaban
∑𝑨
PRS = ∑ 𝑩 x l00%......................................................................(Trianto, 2013 :243)
Dimana:
ditinjau dari respons siswa, dikatakan positif apabila banyaknya siswa yang
memberi respons positif lebih besar atau sama dengan 80% dari banyak subjek yang
pembelajaran lebih sedikit atau sama dengan waktu pembelajaran yang biasa, maka
dikatakan baik jika telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Secara
terperinci, indikator dari kriteria valid, praktis dan efektif media pembelajaran dapat
2. Minimal 80% dari banyak subjek yang diteliti (untuk setiap uji coba)
kegiatan pembelajaran.
dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Jadi validitas butir
soal dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh butir soal, dalam
mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir soal tersebut. Sebuah butir soal
dikatakan valid bila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total.
Setiap siswa diberikan tes pada akhir pembelajaran. Instrumen tes yang
diberikan terlebih dahulu dilakukan uji validitas tes. Uji validitas butir soal uraian
sebagai berikut:
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√[𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 ][𝑁 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 ]
79
Keterangan:
X : Skor Butir
Y : Skor Total
harga rtabet produk momen dengan a — 0,05 yaitu jika % > rtabei maka soal
tersebut dinyatakan valid. Penentuan validitas soal tes juga dapat dilakukan dengan
menggunakan SPSS.
akan diuji reliabilitas tesnya. Reliabilitas berkaitan dengan kekonsistenan hasil yang
diberikan. Suatu tes dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap
𝑘 ∑ 𝑆𝐵𝐼2
𝑟11 = (𝑘−1) (1 − ).....................................................(Rajagukguk, 2015:109)
𝑆𝐵𝑟 2
Keterangan:
k : Jumlahbutir soal
80
Butir yang dimasukkan dalam rumus di atas hanya butir soal yang valid,
sedangkan butir soal yang tidak valid (gugur), tidak diperhitungkan. Oleh
karenanya, reliabilitas hanya dihitung dari butir yang valid. Kriteria reliabilitas soal
yaitu soal dikatakan reliabel apabila rn lebih dari atau sama dengan 0,70.
Data yang diperoleh dari hasil tes kemampuan spasial dan motivasi
dengan membandingkan rata-rata skor total yang diperoleh siswa untuk setiap
indikator kemampuan spasial dan motivasi belajar matematika siswa dari hasil tes
kemampuan spasial dan pengisian angket motivasi belajar matematika siswa yang
pembelajaran matematika materi bangun ruang sisi datar (kubus dan balok) bagi
siswa MTs kelas VIII jika media pembelajaran memenuhi indikator keberhasilan,
81
yaitu media pembelajaran memiliki validitas yang memadai, praktis dan efektif.
Media dikatakan valid apabila media pembelajaran dinilai valid secara logis oleh para
validator dan media pembelajaran dinilai valid secara statistik. Kemudian media
digunakan dengan sedikit atau tanpa revisi dan hasil angket kepraktisan media
ketuntasan belajar secara klasikal (minimal 85%), waktu yang digunakan dalam