Anda di halaman 1dari 5

UTS BAHAN PEMBELAJARAN

Nama: Rosa Fahira


NIM: 220121605693
Offering: A2C
1. Apakah Bahan Ajar sama dengan Sumber Belajar? Jelaskan dengan cara berpikir
sistem.
a) Mengapa model 4D Thiagarajan dibutuhkan dalam pengembangan Bahan Ajar?
b) Jelaskan langkah-langkah singkat mengembangkan Bahan Ajar menurut
Thiagarajan.
Jawaban:
a) Model 4D Thiagarajan adalah model pengembangan bahan ajar yang terdiri dari
empat tahap: Define (tentukan tujuan pembelajaran), Design (rancang strategi
pembelajaran), Develop (kembangkan bahan ajar), dan Deliver
(implementasikan bahan ajar). Model ini sangat berguna dalam pengembangan
bahan ajar karena:
1) Memberikan struktur dan arahan yang jelas: Model 4D memberikan
struktur dan arahan yang jelas dalam pengembangan bahan ajar. Dengan
mengikuti empat tahap model ini, pengembang bahan ajar dapat
memastikan bahwa bahan ajar yang dihasilkan telah melewati tahapan
yang penting dan tidak melewatkan hal-hal yang penting.
2) Menekankan pada aspek pembelajaran: Model 4D Thiagarajan sangat
berfokus pada aspek pembelajaran, mulai dari menentukan tujuan
pembelajaran hingga implementasi bahan ajar. Hal ini membantu
pengembang bahan ajar untuk memastikan bahwa bahan ajar yang
dihasilkan memenuhi kebutuhan pembelajaran peserta didik.
3) Menghasilkan bahan ajar yang efektif: Dengan mengikuti empat tahap
model 4D, pengembang bahan ajar dapat memastikan bahwa bahan ajar
yang dihasilkan telah melalui proses yang cermat dan terstruktur,
sehingga dapat menghasilkan bahan ajar yang efektif dalam mendukung
pembelajaran peserta didik.
4) Dapat disesuaikan dengan kebutuhan: Model 4D Thiagarajan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pembelajaran yang berbeda.
Misalnya, pengembang bahan ajar dapat menyesuaikan strategi
pembelajaran dengan cara yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan
pembelajaran peserta didik yang berbeda.
Dalam keseluruhan, Model 4D Thiagarajan adalah alat yang berguna dalam
pengembangan bahan ajar karena memberikan arahan yang jelas, menekankan
aspek pembelajaran, menghasilkan bahan ajar yang efektif, dan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pembelajaran yang berbeda.

b) Model pengembangan bahan ajar 4D Thiagarajan terdiri dari empat tahap utama
yang harus dilalui dalam pengembangan bahan ajar, yaitu Define, Design,
Develop, dan Deliver. Berikut adalah langkah-langkah singkat dalam setiap
tahap pengembangan bahan ajar menurut Thiagarajan:
1) Define (Tentukan Tujuan Pembelajaran)
• Identifikasi tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh peserta
didik.
• Tentukan karakteristik peserta didik yang akan menggunakan
bahan ajar.
• Tetapkan strategi pembelajaran yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
2) Design (Rancang Strategi Pembelajaran)
• Rancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik dan tujuan pembelajaran.
• Pilih metode pembelajaran yang tepat, seperti ceramah, diskusi,
atau praktikum.
• Rancang format dan struktur bahan ajar.
3) Develop (Kembangkan Bahan Ajar)
• Kembangkan bahan ajar berdasarkan strategi pembelajaran yang
telah dirancang.
• Buatlah konten yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
• Berikan pengorganisasian dan struktur yang jelas pada bahan
ajar.
4) Deliver (Implementasikan Bahan Ajar)
• Uji coba bahan ajar pada sekelompok peserta didik.
• Evaluasi dan revisi bahan ajar berdasarkan hasil uji coba.
• Siapkan bahan ajar dalam bentuk yang mudah diakses dan
digunakan oleh peserta didik.
Dalam setiap tahap, penting untuk melakukan evaluasi dan
perbaikan untuk memastikan bahwa bahan ajar yang dihasilkan
memenuhi kebutuhan dan tujuan pembelajaran peserta didik.

2. Terdapat 5 jenis bentuk Bahan Ajar. Sebutkan kelimanya dan pilih salah satu untuk
diberikan contoh.
Jawaban
Lima jenis bentuk bahan ajar adalah:
1) Bahan ajar cetak, seperti buku teks, modul, lembar kerja, dan leaflet.
2) Bahan ajar audio, seperti rekaman audio atau podcast.
3) Bahan ajar visual, seperti gambar, diagram, grafik, dan video.
4) Bahan ajar digital, seperti e-book, website, aplikasi, dan video interaktif.
5) Bahan ajar sosial, seperti diskusi kelompok, kerja proyek, simulasi, dan game
edukatif.
Contoh salah satu bentuk bahan ajar adalah bahan ajar digital. Bahan ajar digital sangat
populer saat ini karena mudah diakses dan dapat diupdate dengan mudah. Salah satu
contoh bahan ajar digital adalah video interaktif yang dapat memberikan pengalaman
belajar yang interaktif dan mendalam. Misalnya, video interaktif tentang sistem saraf
dapat memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana sistem saraf berfungsi dan
memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi dengan konten.

3. Terdapat 5 jenis materi dalam membuat Bahan Ajar yang telah diajarkan oleh dosen
saat perkuliahan. Sebutkan kelimanya dan pilih salah satu untuk dijelaskan dan
diberikan contoh.
Jawaban:
Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam membuat bahan ajar, dan lima
jenis materi yang dapat diperhatikan dalam proses tersebut adalah:
1) Fakta
2) Konsep
3) Prinsip
4) Prosedur
5) Keterampilan
Salah satu jenis materi yang akan dijelaskan adalah prosedur. Prosedur adalah
tahapan-tahapan yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan atau hasil akhir.
Dalam bahan ajar, prosedur dapat berupa langkah-langkah yang harus dilakukan
untuk menyelesaikan suatu tugas atau melakukan suatu aktivitas. Contoh bahan ajar
tentang prosedur adalah "Cara Membuat Kue Brownies".
Bahan ajar tersebut dapat berisi langkah-langkah rinci yang harus diikuti oleh peserta
didik untuk membuat kue brownies, seperti mempersiapkan bahan-bahan, mengukur
bahan-bahan dengan tepat, mencampur bahan-bahan dalam urutan tertentu,
memanggang kue dalam suhu dan waktu yang tepat, dan sebagainya. Bahan ajar dapat
disajikan dalam berbagai bentuk, seperti teks, gambar, atau video. Dalam bahan ajar
yang baik, setiap langkah harus dijelaskan secara detail dan jelas, sehingga peserta
didik dapat mengikuti prosedur dengan mudah dan mencapai hasil yang diinginkan.

4. a) Mengapa Bahan Ajar memerlukan Tujuan Pembelajaran? b) Buatlah 1 Tujuan


Pembelajaran sesuai kaidah ABCD.
Jawaban
a) Bahan ajar memerlukan tujuan pembelajaran karena tujuan pembelajaran
merupakan titik tolak dalam merancang dan mengembangkan bahan ajar. Tujuan
pembelajaran harus menjadi acuan bagi pembuat bahan ajar untuk menentukan
konten, metode, dan strategi yang sesuai dengan tujuan tersebut. Tujuan
pembelajaran juga membantu untuk memastikan bahwa bahan ajar yang
dikembangkan relevan dan bermanfaat bagi peserta didik.
Dengan mengetahui tujuan pembelajaran, pembuat bahan ajar dapat
menyesuaikan bahan ajar dengan tingkat pemahaman dan kemampuan peserta
didik. Tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik dapat memandu pembuat
bahan ajar dalam menentukan fokus materi dan tingkat kedalaman yang
dibutuhkan. Sebagai contoh, jika tujuan pembelajaran adalah memahami konsep
dasar matematika, maka bahan ajar harus disusun dengan cara yang mudah
dipahami oleh peserta didik, dengan bahasa dan contoh yang sesuai.
Tujuan pembelajaran juga membantu dalam mengevaluasi efektivitas bahan
ajar. Dengan membandingkan tujuan pembelajaran dengan hasil belajar yang
dicapai oleh peserta didik, dapat dievaluasi sejauh mana bahan ajar yang telah
dikembangkan berhasil mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
Oleh karena itu, tujuan pembelajaran merupakan hal yang penting dalam
pengembangan bahan ajar, karena dapat membantu memastikan bahwa bahan ajar
yang dikembangkan dapat memfasilitasi pencapaian tujuan pembelajaran dan
meningkatkan efektivitas pembelajaran.
b) Peserta didik kelas 5 SD mampu menjelaskan sifat-sifat magnet dan
pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari dalam waktu 1 jam, menggunakan
buku sumber dan bantuan media visual dengan akurasi minimal 80% dalam
menjawab pertanyaan terkait sifat magnet dan pemanfaatannya dalam kehidupan
sehari-hari.
5. a) Mengapa peta konsep dikembangkan dari Tujuan Pembelajaran? b) Sebutkan pola-
pola peta konsep yang anda ketahui.
Jawaban:
a) Peta konsep dikembangkan dari tujuan pembelajaran karena tujuan
pembelajaran menjadi titik tolak dalam merancang peta konsep. Peta konsep
digunakan untuk memetakan konsep-konsep yang harus dipahami oleh peserta
didik dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Peta konsep
membantu untuk mengorganisir informasi secara visual dan menyajikan hubungan
antara konsep-konsep yang berbeda.
Dengan merancang peta konsep dari tujuan pembelajaran, pembuat bahan ajar
dapat memastikan bahwa konsep-konsep yang disajikan dalam peta konsep
relevan dengan tujuan pembelajaran dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
Selain itu, peta konsep dapat membantu dalam merancang bahan ajar yang
tersusun dengan baik dan memperjelas hubungan antara konsep-konsep yang
berbeda.
Oleh karena itu, pengembangan peta konsep dari tujuan pembelajaran
merupakan hal yang penting dalam merancang bahan ajar yang efektif dan
membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
b) Berikut adalah beberapa pola-pola peta konsep yang biasanya digunakan dalam
pembelajaran:
1) Pola Hierarki atau Hirarki
2) Pola Cluster
3) Pola Prosedural
4) Pola Kombinasi
6. Mengapa dalam mengembangkan Bahan Ajar perlu didesain pengalaman belajar dan
aktivitas yang diharapkan terjadi pada peserta didik?
Pengalaman belajar dan aktivitas yang dirancang dengan baik dalam bahan ajar dapat
membantu menciptakan lingkungan belajar yang interaktif dan menarik bagi peserta
didik. Beberapa alasan mengapa perlu didesain pengalaman belajar dan aktivitas
dalam bahan ajar adalah:
1) Memotivasi Peserta Didik: Pengalaman belajar dan aktivitas yang menarik dan
bermakna dapat memotivasi peserta didik untuk belajar dengan lebih baik.
2) Meningkatkan Pemahaman: Pengalaman belajar dan aktivitas yang interaktif
dapat membantu peserta didik memahami konsep dan informasi dengan lebih
baik.
3) Meningkatkan Keterlibatan: Pengalaman belajar dan aktivitas yang menarik dapat
meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam proses belajar. Peserta didik
menjadi lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran, sehingga meningkatkan
efektivitas dan efisiensi belajar.

4) Meningkatkan Retensi: Pengalaman belajar dan aktivitas yang interaktif dapat


membantu meningkatkan retensi atau daya ingat peserta didik. Peserta didik dapat
memahami dan mengingat informasi yang dipelajari dengan lebih baik melalui
pengalaman belajar yang menarik dan bermakna.
Dengan demikian, didesainnya pengalaman belajar dan aktivitas dalam bahan
ajar akan membantu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan
menyenangkan bagi peserta didik, sehingga mempercepat pencapaian tujuan
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai